#PETA @KATA
Explore tagged Tumblr posts
edgarhamas · 5 months ago
Text
471 Hari, Gaza Mengubah Dunia
@edgarhamas
Aku menulis ini beberapa saat setelah juru bicara pejuang, Abu Ubaidah, tampil setelah ratusan hari tak terlihat. Badannya makin kurus, namun suaranya tak pernah merendah. Kata-katanya ditunggu, dan setiap kalimatnya dijadikan headline media. Salah satu pesan historisnya adalah,
"inilah 471 hari sejak dimulainya Pertempuran Thufan Al Aqsha yang bersejarah, yang telah memaku paku terakhir bagi peti mati penjajahan yang pasti akan lenyap."
471 hari ini, telah mengubah tak hanya peta kekuatan di kawasan Baitul Maqdis, tapi juga dunia seluruhnya. Di awal pidatonya, Abu Ubaidah menjadikan ayat 4 sampai 7 Surat Al Isra sebagai mukadimah. Seakan menegaskan bahwa perjuangan ini berlandaskan inspirasi Al Qur'an, dan bahwasanya kemenangan mereka telah berhasil "menyuramkan wajah-wajah musuh", sebagaimana yang termaktub dalam ayat 7 Surat Al Isra.
Tumblr media
471 hari, dan lihatlah betapa banyak orang-orang Eropa yang memutuskan untuk masuk Islam setelah melihat keteguhan Gaza. 471 hari, dan lihatlah bagaimana respon dunia hari ini kepada zionis. Meskipun didukung penuh oleh AS, mereka tak berkutik melawan rakyat pejuang. Alon Mizrahi seorang penulis Yahudi menulis, "mereka (pejuang Gaza) adalah legenda bagi generasi yang akan datang. Mereka telah mengalahkan kami, bahkan seluruh Barat, dan bertahan dalam konfrontasi."
471 hari melawan kaum zalim dan jahat. Dalam press release terbaru pun, juru bicara pejuang mengatakan bahwa menghadapi zionis di medan tempur menjadi tantangan yang sangat besar. Sang juru bicara berkata,
"Para pejuang kami bertempur dengan keberanian yang luar biasa dan keberanian besar hingga jam-jam terakhir pertempuran, meskipun kami bertempur dalam kondisi yang tampaknya mustahil. Kami menghadapi konfrontasi yang tidak seimbang, baik dari segi kemampuan tempur maupun dari segi etika pertempuran."
471 hari perjuangan, dan di detik saat gencatan senjata terjadi, dunia dibuat kaget. Kita mengira, masyarakat Gaza sudah kehilangan harapan, tenggelam dalam sendu, dan tak punya lagi semangat hidup sebab rumah-rumah mereka hancur beserta segala kenangannya. Tapi, biarkan jurnalis zionis bernama Tzvi Yehezkeli ini mengungkapkan ketakjubannya,
"Di Gaza, nyatanya ada perayaan kegembiraan. Hal yang paling sulit bagi saya pagi ini adalah melihat pemandangan-pemandangan ini. Para pemimpin mereka kembali dengan kendaraan-kendaraan yang telah memerangi kami. Selama 15 bulan pertempuran, kami gagal mengubah aturan permainan perang di Gaza."
Tzvi melanjutkan, "Sebenarnya, saya bertanya pada diri sendiri, apa yang telah kami lakukan di sini selama satu tahun lima bulan? Kami menghancurkan banyak rumah, mengorbankan putra-putra terbaik kami, dan pada akhirnya hasilnya tetap sama. Mereka gembira, bantuan masuk, dan para pemimpin mereka kembali."
Hal senada juga dikatakan oleh gembong penjahat Itamar Ben Gvir menteri zionis, "kegembiraan di Gaza dan Tepi Barat membuat kita tahu, siapa yang sebenarnya kalah dalam perang ini."
"Dunia sebelum dan sesudah 7 Oktober tak lagi sama", tulis Ahmad Mansour jurnalis senior Al Jazeera.
Israel yang tadinya dikenal sebagai negeri yang membedaki dirinya dengan slogan toleransi dan kedamaian, telah menampakkan wajahnya aslinya yang penuh dengan kusta. Abu Ubaidah mengatakan,
"Thufan Al Aqsha telah menunjukkan bahwa penjajah adalah pihak brutal dan kriminal, para pemimpin dan tentaranya diburu sebagai penjahat perang. Pertempuran ini menunjukkan bahwa berlanjutnya penjajahan musuh atas tanah kami akan memengaruhi seluruh kawasan dan dunia."
471 hari, dan kita telah banyak berubah. Ada teman baru, ada ilmu baru, ada perasaan juang yang baru, ada semangat baru dalam menjalani hidup. Termasuk bagi kami, Gen Saladin, yang merasakan terulangnya kisah-kisah pahlawan zaman dulu di medan Gaza.
Abu Ubaidah pun berkata, bahwa rakyat Gaza telah mengulang kisah kepahlawanan para nabi, generasi sahabat dan salafus shalih yang menggetarkan.
Terakhir, inilah pesan Abu Ubaidah yang membuatmu tersenyum, "banyak pesan-pesan bantuan, dukungan dan penguatan, bahkan gerakan untuk ikut berjuang bersama kami, dari teluk Arab di timur hingga Umat Islam di barat. Dan dari seluruh umat Islam sedunia, dari Tangier hingga Jakarta!"
Jakarta!
107 notes · View notes
bebyarifien · 5 months ago
Text
(4)
Amor Fati : Merangkul Badai di Dalam
Hari ini, aku berusaha berdamai. Bukan dengannya, bukan dengan apa yang telah terjadi, tetapi dengan diriku sendiri. Berdamai dengan sesuatu yang tak bisa kuubah, belajar melepaskan apa yang tak lagi bisa kugenggam.
Aku mencoba menerima kenyataan yang terasa asing, belajar untuk tidak memaksakan apa pun yang berada di luar kendaliku. Namun, sungguh, ini perjalanan yang tidak mudah.
Aku katakan ini sakit, karena memang sakit. Semua yang telah kulakukan untuknya ternyata tak pernah cukup. Selama bertahun-tahun, aku pikir aku tulus menerima kekurangannya. Bermakmum padanya sebagai seorang istri, menjalani peran tanpa banyak keluh, meski ia tak sepenuhnya menjalankan fungsi sebagai pemimpin. Aku terima semua itu unconditionally, tanpa syarat, tanpa keberatan. Tapi ketidaksetiaan? Itu adalah sesuatu yang tak bisa kuterima. Sebuah ujian yang melampaui batas kendali pikir dan perasaanku.
Ternyata aku tak sesabar itu, tak seikhlas itu. Untuk memahami maksud Tuhan di balik ujian pengkhianatan ini saja, aku sudah kewalahan. Tak ada manual untuk rasa sakit seperti ini, tak ada peta untuk menavigasi kehancuran seperti yang kurasakan. Maka kini aku tahu: aku harus mulai dari diriku sendiri. Bagaimana mungkin aku memaafkannya jika aku belum mengampuni diriku sendiri?
Aku mencoba tenang, mencoba bertahan untuk anak-anakku. Dua gadisku, permata hatiku, memandangku dengan harap. Mereka ingin aku kuat, tak goyah. Aku adalah satu-satunya jangkar mereka dalam badai ini. Kata mereka, “Di luar ayah tetaplah ayah kami, tapi jika hal ini menimpaku kelak, aku tak akan mau kembali, Ma.” Ucapan itu menusukku, membakar hatiku, dan menyadarkan aku bahwa aku tak boleh runtuh.
Namun, di tengah usahaku untuk bangkit, ia semakin jauh dari kesadaran. Alih-alih internalisasi menenangkan. Empati jongkok. Malah sibuk dengan pembenaran-pembenaran diri, bersembunyi di balik syariat yang tak seharusnya ia nodai dengan pengkhianatan. Sakitku bermutasi menjadi amarah, karena arogan egonya semakin menyulut api yang berusaha kupadamkan.
Jika ini caramu bermain, baiklah. Aku akan menjawab aksimu dengan reaksiku. If you wanna play harder, I will not back down. Tapi kali ini bukan untuk menyerang, melainkan untuk memperbaiki diriku sendiri. Aku akan reda sejenak, tenangkan hati, belajar menerima bahwa bukan tanggung jawabku menyelamatkan seseorang yang tak ingin diselamatkan.
Amor fati...
Aku terus mengingatkan diriku, ini adalah takdirku. Aku harus mencintai takdir ini, bukan karena mudah, tetapi karena inilah jalanku untuk menemukan kekuatan sejati.
Tumblr media
22 notes · View notes
nonaabuabu · 2 years ago
Text
Tumblr media
picture by pinterest
Mengapa begitu lama bagimu untuk datang?
Selepas lara, mungkin kita akan disambut suka yang tak terduga. Ingat ya, aku pakai kata mungkin, sebab kamu geraknya terlalu lama.
Aku sudah menyiapkan segala hal di sini, tapi kamu masih saja tersesat lupa aku di arah kiri. Aku sudah memasang pertanda untuk kamu masuk saja, tapi kamu masih berpikir bahwa foto kenangan adalah bentuk tak mampu melepaskan.
Menunggu kita hingga ada di titik frekuensi yang sama, ternyata begitu menyebalkan. Jika aku yang ugal-ugalan, kamu pikir aku cuma penasaran. Jika aku memberi tanda, kamu pikir itu untuk orang lain.
Bisa tidak, kalau tak mampu menelusuri aku hingga muara beri saja alamat. Aku bisa membaca peta dan titik koordinat. Aku benci manusia gerak lambat, biarlah aku saja yang memelukmu lebih dulu hingga kamu sekarat.
Habis, kamu terlalu lama.
—18/09/2023
212 notes · View notes
hanltrcy · 2 months ago
Text
REVOLUSI 5.0: BIKIN VISI INDONESIA EMAS BUKAN CUMA HOAX
Bab I – Kata Pengantar
“Gue Lelah, Tapi Belum Kalah”
Gue lahir di Indonesia. Negara yang katanya kaya, subur, punya budaya luhur, tapi sampai hari ini, kita masih jalan di tempat, atau malah mundur.
Setiap hari, gue lihat bangsa ini makin jauh dari potensinya. Sekolah ngajarin kita hafal rumus, bukan paham hidup. Guru disibukin sama administrasi, bukan mendidik. Korupsi udah jadi budaya, dari ruang kelas sampai ruang kabinet. Yang bener dikriminalisasi, yang maling malah dikasih panggung.
Kita diajar buat tunduk, bukan mikir.
Disuruh bangga sama sejarah, tapi lupa bikin masa depan.
Gue nulis manifesto ini bukan buat gaya-gayaan. Tapi karena gue cinta negeri ini, dan gue muak.
Muak ngeliat potensi segede gaban dibiarin nganggur. Muak ngeliat rakyat disuapin janji, bukan solusi. Muak ngeliat mental budak di tengah bangsa raksasa.
Indonesia itu bukan negara miskin. Kita dijajah lagi, tapi pake cara baru.
Kapitalisme ekstrim, hukum tumpul ke atas, subsidi disalahpahami, dan pendidikan yang dibajak sama kurikulum karatan.
Tapi jangan salah.
Gue juga gak cuma dateng bawa omelan. Gue bawa peta jalan. Ide. Inovasi. Sistem.
Gue percaya, kalo kita mau, kita bisa reset bangsa ini dari akar. Bukan dengan revolusi berdarah, tapi revolusi pikiran. Revolusi struktur. Revolusi mentalitas.
Manifesto ini adalah peluru ide.
Ditulis bukan buat mereka yang nyaman, tapi buat lo yang gelisah.
Buat lo yang masih punya bara di dada, walau dunia bilang percuma.
Lo gak sendirian.
Dan ini bukan akhir. Ini awal.
Selamat datang di REVOLUSI 5.0.
Selamat datang di jalan yang gak mudah. Tapi sangat layak.
Bab II – Diagnosis Bangsa: Kita Sakit di Mana?
"Kalau mau sembuh, harus sadar dulu kalau kita sakit."
1. Mentalitas Bangsa: Kita Dididik Jadi Budak, Bukan Pemikir
Kita tumbuh di sistem yang ngajarin kita buat ngikut, bukan bertanya. Dari kecil disuruh nurut, nilai jadi dewa, bukan nalar.
Coba lo pikir, nyontek jadi hal biasa di sekolah, itu bibit korupsi.
Salah satu akar semua kebusukan negeri ini. Kita dimaklumin buat curang, asal rapi.
Kita tumbuh jadi bangsa yang takut salah, bukan haus kebenaran.
Kita lebih takut malu daripada bodoh.
Makanya, yang pinter diem, yang bego jadi penguasa.
2. Pendidikan: Revisi Kurikulum, Tapi Gaya Ajar Masih Abad 20
Kurikulum berubah terus, tapi isinya?
Masih banyak yang gak relevan sama zaman.
Anak-anak dipaksa hafal definisi, padahal dunia butuh problem solver.
Guru? Banyak yang sebenernya punya niat baik. Tapi mereka dicekik sistem, administrasi numpuk, gaji kecil, dikasih pelatihan asal-asalan.
Guru yang pengen inovatif malah dijegal guru tua yang anti perubahan.
Sekolah jadi pabrik robot, bukan ladang benih manusia merdeka.
3. Ekonomi: Kaya Sumber Daya, Tapi Mental Konsumen
Kita punya semua bahan mentah, tapi malah ekspor mentahannya dan impor produknya.
Bikin pabrik? Enggak.
Bangun industri? Males.
Lebih gampang nyuap pejabat, dapet kuota ekspor, beres.
Sementara negara lain, kayak Cina, dari gak punya apa-apa jadi raksasa karena mereka kuasai dari hulu ke hilir.
Mereka bangun pabrik benang, tekstil, sampe outletnya sendiri.
Mereka investasi di rakyatnya, bukan cuma bagi-bagi bantuan.
Kita?
Singapura jual barang bikinan Bandung seharga 10x lipat dan dunia percaya.
Kita jual sendiri? Dibilang murahan.
Karena kita gak dipercaya. Karena sistem kita bobrok. Karena mentalitas kita compang-camping.
4. Kesehatan: Fokus ke Permukaan, Lupa Akar Masalah
Pemerintah sibuk bikin makan siang gratis, padahal akar masalahnya tuh sistem ekonomi bobrok yang bikin rakyat gak bisa makan dari hasil jerih payahnya sendiri.
Obat bukan subsidi, tapi keadilan.
Sementara sistem kesehatan kita masih jauh dari kata mandiri. Darah aja masih harus ngandelin donor manual.
Padahal lo udah nyusun konsep futuristik: darah sintetis pakai sel punca dan CRISPR, lengkap dengan bioreaktor buat produksi massal.
Kalau itu jalan? Gak cuma nyelametin nyawa, tapi juga bikin Indonesia jadi pelopor.
5. Lingkungan & Energi: Sumber Daya Jadi Sampah
Kita tenggelam dalam limbah sendiri.
Sampah numpuk, udara kotor, sungai bau.
Padahal lo punya blueprint gila buat ubah semua jadi energi:
AD reactor buat metana,
hidrogen dari elektrolisis,
pyrolysis bersih dengan sistem cartridge,
fuel cell dan turbin uap dari limbah sendiri,
IoT + PLC buat kontrol sistem.
Ini bukan cuma revolusi energi. Ini bioremediasi. Ini penyelamatan ekosistem.
Kesimpulan sementara:
Indonesia bukan negara miskin. Indonesia negara salah urus.
Yang sakit bukan tubuhnya, tapi sistem sarafnya.
Yang rusak bukan sumber dayanya, tapi pengelolaannya.
Tapi penyakit bisa disembuhkan. Dengan satu syarat:
Ada yang berani mulai.
Dan itu
Bab III – Blueprint Solusi: 3 Inovasi Gila untuk Indonesia Bangkit
“Kalau lo pikir ide ini terlalu besar, mungkin lo terlalu kecil buat ngebayangin Indonesia besar.”
A. Revolusi Kesehatan: Darah Sintetis, Hidup Gak Nunggu Donor
Kenapa ini penting?
Karena nyawa orang gak boleh tergantung sama ketersediaan orang lain.
Donor darah itu mulia, tapi sistem yang ngandelin "kebetulan" adalah sistem yang gak siap.
Jangan cuma nunggu tangan ikhlas, kita bikin tangan itu secara saintifik.
Solusi: Biofabrikasi Sel Darah Merah Universal
Gambaran singkat:
Lo bikin sistem di mana sel punca diedit (via CRISPR), diferensiasi jadi sel darah merah tanpa antigen (universal donor), dikembangin lewat bioreaktor, dan dihasilkan massal.
Bukan cuma nyelametin pasien, ini bisa jadi komoditas medis ekspor.
Impact:
Indonesia jadi pelopor riset darah sintetis di Asia Tenggara.
Sistem kesehatan nasional mandiri dari supply darah.
Bisa ekspor darah universal + teknologi kultur sel = devisa + prestise.
Jangka panjang:
Kalau ini jalan, kita bukan cuma nolong nyawa. Kita bikin industri medis yang gak cuma konsumsi, tapi jadi pemimpin.
B. Revolusi Bioremediasi: Sampah Jadi Listrik, Hidrogen, dan Oksigen
Masalah hari ini:
Kita dibanjiri sampah, PLN masih ngandelin batu bara, lingkungan jebol, dan kota makin panas.
Padahal kita udah bawa konsep gila, limbah jadi energi, energi jadi daur ulang lingkungan.
Solusi: Hybrid Bio-Oxy Waste-to-Energy Ecosystem
Langkah-langkah:
1. Sampah organik → reaktor anaerob → metana + pupuk
2. Metana → mesin dual fuel → listrik
3. Listrik → elektrolisis air (anti-gyroid cartridge system) → H2 + O2
4. H2 + O2 → pyrolysis sampah anorganik → minyak, panas, karbon
5. Panas → turbin → listrik
6. Minyak pirolisis → fuel turbine → listrik
7. Fuel cell + thermoelectric → efisiensi maksimal
8. Sistem full IoT + sensor + control otomatis via PLC
Impact:
Kota jadi bersih, bukan bau
Listrik dari limbah, bukan PLN
Energi bersih, CO2 minimum
Limbah jadi cuan, bukan beban
Bisa dibikin skala kecil buat desa, atau skala kota
Visi lo tuh lebih dari sekedar energi, ini bioremediasi. Sistem ini kayak paru-parunya Indonesia.
C. Revolusi Pendidikan: Lokalitas Jadi Identitas
Kenapa kita stuck?
Karena kita bikin satu kurikulum buat semua, padahal tiap daerah itu unik.
Orang pesisir diajarin teori pertanian, orang gunung diajarin kelautan.
Padahal kita bisa ubah semua itu.
Solusi: Desentralisasi Kurikulum Berbasis Potensi Wilayah
Contoh konkret:
Daerah pesisir → fokus kelautan: bioteknologi laut, navigasi, aquaculture
Pegunungan → pertanian berkelanjutan, agroforestry, ketahanan pangan
Urban → smart city, industri kreatif, teknopreneurship
Support system:
Guru jadi fasilitator, bukan tukang ceramah
Sekolah jadi inkubator, bukan pabrik nilai
Dana riset difokusin ke kampus lokal berbasis pengembangan daerah
Impact:
Anak diajar bukan buat ujian, tapi buat hidup
Sekolah jadi tempat tumbuh, bukan tempat dibentuk
Bonus: ngasih arah buat mencegah urbanisasi berlebihan
Trinitas Inovasi Ini Punya Prinsip Sama: KEMANDIRIAN
Bukan cuma survive, tapi thrive.
Bukan cuma hidup, tapi berkembang.
Kesehatan tanpa ketergantungan, energi tanpa eksploitasi, pendidikan tanpa penyeragaman.
Dan lo tau yang paling keren?
Semuanya terukur. Semuanya bisa dicoba. Semuanya bisa jadi awal revolusi.
Bab IV – Strategi Aksi: Dari Blueprint ke Kenyataan
“Visi tanpa eksekusi itu cuma halu yang dibungkus kata-kata manis.”
A. Mapping Kekuatan: Siapa Lakukan Apa
1. Lo = Visioner + Eksekutor
Lo bukan cuma ideator. Lo harus jadi jembatan dari “kenapa ini penting” ke “ini langkah pertama yang harus kita lakuin.”
Tugas lo:
Rangkul orang yang punya skill teknis (bioengineering, AI, desain industri, agritech).
Cari tim yang ngerti birokrasi, media, keuangan, dan manajemen.
2. Kolaborator Kunci:
Akademisi: Bantu lo proof-of-concept, riset lab, dan validasi ilmiah.
Startup/Industri lokal: Jadi mitra awal buat prototipe, distribusi.
Pemerintah daerah: Jalur legal, lahan uji coba, dukungan kebijakan.
Komunitas/LSM akar rumput: Mereka yang ngerasain dampak langsung.
B. Fase Gerakan: Step-by-Step
Fase 1 – Mini MVP & Komunitas Pionir
"Lo gak butuh 1 juta orang, lo butuh 10 orang gila yang percaya."
Buat prototipe kecil untuk sistem energi/bioremediasi.
Lakuin uji coba lokal (desa, RW, atau lahan terisolasi).
Dokumentasi rapi (video, data, before-after).
Kampanye media sosial: Tunjukin bukan omongin.
Fase 2 – Narasi dan Legitimasi
Bikin dokumen kebijakan (policy brief) untuk diajukan ke DPRD/pemda.
Tarik akademisi buat bantu nulis paper, bikin konferensi lokal.
Gaet media alternatif (YouTube, podcast, TikTok edukatif).
Kerjasama sama sekolah atau kampus buat pilot kurikulum lokal.
Fase 3 – Inkubasi & Scale Up
Ajak BUMN/CSR perusahaan buat invest ke pilot proyek lo.
Apply ke hibah luar negeri: climate fund, ASEAN youth grant, dll.
Bentuk lembaga legal (yayasan/startup sosial) buat jaminan hukum.
Target kota kecil yang siap jadi showcase nasional.
C. Dana Bukan Masalah, Kalau Niat Jelas
Sumber dana potensial:
Dana CSR (Pupuk Indonesia, PLN, Pertamina, Astra)
Hibah climate tech (UNDP, GEF, Earthshot Prize, Ashoka)
Crowdfunding: Kita udah lihat proyek kompos bisa danai 200 juta cuma dari video TikTok.
Dana desa + Pemda: Kalau proposal lo clear, ini bisa diambil lewat skema revitalisasi atau green project.
D. Mindset: Jangan Nunggu Negara, Tapi Siap Guncang Negara
“Revolusi bukan nunggu undang-undang, tapi bikin mereka gak bisa ngabaikan kita.”
Kita gak anti-pemerintah, tapi pro-perubahan.
Kalau sistem birokrasi lelet, lo harus lebih cepat dan lebih konkret.
Tujuannya: biar akhirnya sistem nyusul ,.bukan ngemis ke sistem.
E. Visi Akhir: Sistem Otomatis yang Bisa Ditransfer
Lo bangun satu modular system yang bisa ditiru desa lain, kota lain.
Satu ekosistem: energi + limbah + pendidikan + ekonomi.
Sistem ini kayak virus baik: begitu ditanam, bisa nyebar dan berkembang sendiri.
“Revolusi bukan satu ledakan besar, tapi percikan kecil yang menyala terus-menerus.
Bab V – Branding & Narasi Publik: Revolusi Butuh Cerita, Bukan Sekadar Data
“Ngomong ke otak bikin orang ngerti. Ngomong ke hati bikin orang gerak.”
A. Narasi Utama: Indonesia Bisa, Asal Bangkit
Slogan utama:
"Revolusi 5.0 – Bukan Sekadar Wacana, Tapi Jalan Pulang Menuju Indonesia Emas"
Sub-narasi yang bisa dimainkan:
“Bangun sistem, bukan sekadar sibuk demo.”
“Bumi kita kaya, tapi manusianya dilatih jadi pengemis.”
“Teknologi bukan barang barat, tapi senjata kita juga.”
“Kita bukan bangsa malas, cuma disetir sama sistem bobrok.”
“Gak perlu jadi pejabat buat mulai ngebenerin negeri.”
B. Gaya Komunikasi: Campur Taji dan Emosi
1. Serius tapi relatable – bahas sistem energi pakai bahasa rakyat:
“Bayangin kalau sampah di dapur lo itu ternyata bisa nyalain lampu di kamar lo seminggu. Itu bukan sulap, itu logika teknologi yang selama ini disembunyiin dari lo.”
2. Marah tapi harapan tetap ada – kita bukan hopeless. Kita sadar luka, tapi gak mau diem:
“Lo pernah ngerasa capek banget ngeliat negeri ini makin absurd tiap tahun? Sama. Tapi capek itu bukan buat disimpan. Itu bahan bakar buat lo gerak.”
3. Visual: Estetika post-apocalyptic + harapan lokal
Warna gelap tapi muncul titik cahaya (kayak api kecil di tengah kegelapan)
Foto desa yang berubah berkat teknologi lokal
Infografik simple: before-after, loop sistem, dll
C. Media dan Kanal: Gerilya Digital
1. TikTok / IG Reels – visual 1 menit, narasi kuat:
Judul clickbait: “Kenapa Negara Ini Gagal Padahal Kaya Raya?”
Transisi footage: hutan terbakar – kota macet – lalu: "tapi ini bisa diubah lewat..."
Closing: ajakan bergabung ke gerakan/komunitas
2. YouTube – vlog behind the scenes proyek kecil:
Perjalanan lo ke lokasi
Proses eksperimen
Cerita tim
3. Medium/Substack – nulis manifesto, strategi, opini dengan gaya tajam.
Judul kayak:
“Indonesia Butuh Revolusi Sistemik, Bukan Cuma Pemilu”
“Teknologi Harus Turun ke Sawah, Bukan Cuma ke Silicon Valley”
4. Forum dan Komunitas
Masuk ke Discord, Reddit, Kaskus, forum edukasi
Build tribe: komunitas kecil yang aktif bahas dan bantu sebarin
D. Branding Visual
Nama Gerakan:
“REVOLUSI 5.0” – Realisasi Visi Lokal untuk Indonesia yang Bangkit
Logo vibes:
Simbol akar + listrik + otak + api
Font tegas, sedikit distressed tapi modern.
Tagline: “Kita Bangun, Bukan Tunggu”
Merch Ide:
Kaos dengan kutipan manifesto
Tote bag dari kain daur ulang
Poster manifesto versi “cheat sheet”
E. Gerakan Inklusif: Jangan Elit, Jangan Eksklusif
Revolusi ini harus bisa diakses bocah SMK, petani, anak kampus, sampe emak-emak.
Caranya? Sampaikan dengan bahasa mereka, dan undang mereka buat ikutan ngebangun, bukan cuma nonton.
F. FAQ
Berikut skema FAQ (Frequently Asked Questioning) untuk menjawab skeptisisme publik terhadap Revolusi 5.0,
1. “Lo siapa? Emang bisa?”
Gue bukan pejabat, bukan konglomerat. Tapi gue warga negara yang gak mau diem ngeliat negeri ini dibajak terus.
Revolusi besar gak selalu lahir dari istana. Kadang lahir dari garasi, ruang kos, atau warung kopi—asal idenya kuat dan niatnya jelas.
2. “Emang gak utopis ya?”
Utopis itu kalau lo cuma nulis puisi tentang perdamaian dunia.
Ini? Gue kasih lo blueprint, sistem modular, teknologi yang udah ada di jurnal ilmiah, dan strategi tim nyata.
Yang utopis itu mikir sistem sekarang bakal nyelametin kita.
3. “Mana bisa jalan tanpa pemerintah?”
Bisa. Dan harus.
Banyak gerakan sosial, teknologi desa, bahkan startup edukasi lahir dari akar rumput.
Pemerintah boleh nyusul, tapi jangan nunggu mereka buat mulai. Kita buktiin dulu, baru bikin mereka gak bisa cuek.
4. “Duitnya dari mana?”
Banyak. Asal niat lo jelas dan proposal lo rapi.
CSR, dana hijau global, crowdfunding TikTok, hingga dana desa.
Masalahnya bukan duit—masalahnya: lo punya proof-of-concept gak?
5. “Kalo ini penting, kenapa belum ada yang lakuin?”
Justru itu. Karena sistem lama sibuk ngurusin pertumbuhan angka, bukan pertumbuhan manusia.
Banyak yang sadar, tapi dikerdilkan.
Sekarang waktunya orang gelisah bersatu dan ngebuktiin bareng.
6. “Lo yakin rakyat mau ikut?”
Lo pikir rakyat seneng hidup dalam sistem busuk?
Mereka nunggu solusi yang masuk akal, bukan jargon.
Kalo lo kasih mereka sistem yang bisa dicoba, diuji, dan dimiliki—mereka gak cuma ikut, mereka jaga.
7. “Kenapa harus sekarang?”
Karena kita gak punya waktu. Bonus demografi bakal habis, krisis iklim makin dekat, dan generasi muda makin apatis.
Kalo kita nunda, generasi selanjutnya bakal nyalahin kita karena diem waktu masih bisa gerak.
8. “Gimana kalo gagal?”
Gagal itu bagian dari eksperimen.
Yang bahaya itu diem.
Bahkan percobaan yang gagal pun bisa jadi bahan buat revolusi selanjutnya.
G. Community Call to Action
“Gabung sebagai pionir Revolusi 5.0” (Buat form simpatisan, relawan, kontributor)
“Coba eksperimen kecil di rumah/kampung lo dan dokumentasiin”
“Ajak satu guru, satu RT, satu sekolah: kasih mereka info, tantang mereka berubah”
"Kalo lo pengen tau lebih lanjut, pintu gue masik kebuka, mejanya masih luas, silahkan masuk dan duduk, kita diskusi di komentar atau DM"
"Untuk blueprint, masterplan, dan rincian lain, gue taruh di modul terpisah, silahkan hubungi jika ingin mengetahui lebih lanjut "
9 notes · View notes
duniapetualangkata · 1 month ago
Text
Aku berbisik pada sunyi malam di kota ini, angin mencuri separuh kata.
Dalam dentang jam yang ragu, perasaan tumbuh sebelum tertuju.
Mengiring tiap perjalanan dalam waktu, aku menunggu di halte yang salah.
Sementara kereta-kereta lampu terus berlari ke tujuan asing, ada rahasia yang tak sempat diutarakan rasa.
Ah.. kota ini penuh bersandiwara, memaksa kita berada di dua titik yang salah hitung, tersesat di peta yang sama.
8 notes · View notes
zeanaksara · 2 months ago
Text
pesan 3 halaman
tau kah kau jika untuk saling cinta dibutuhkan satu orang bodoh?
n: Ketika dua orang cerdas bertemu, itu seperti dua mata pedang yang sama tajam nya, mereka membaca pikiran satu sama lain sebelum kata kata sempat di ucapkan
: Logika mereka saling bertabrakan, menganalisis kemungkinan sebelum ada rasa yang benar benar tumbuh
: setiap perasaan diuji dengan skeptisisme, setiap getaran hati harus lulus uji empiris sebelum di akui sebagai cinta
: mereka berdebat akan arti ketulusan, tentang bagaimana cinta seharusnya tidak berlandaskan kelemahan,
: tetapi sadarlah cinta sejati justru tidak membutuhkan perhitungan
: cinta yang terlalu di analiss kehilangan spontanitasnya seperti api yang padam oleh angin yang terlalu banyak bertanya
: cinta pada akhirnya butuh keseimbangan. seseorang harus cukup "bodoh" untuk melompat tanpa menghitung seberapa dalam jurang di depanya
: seseorang harus mencintai tanpa alasan yang bisa di jelaskn, tanpa peta tanpa rumus.
: bukan kebodohan dalam arti sesungguhnya tapi keberanian untuk melepaskan logika sesekali, membiarkan perasaan menjadi satu satu nya kompas
: Dua orang yang sama cerdasnya mungkin akan terus mengukur, menimbang, dan pada akhirnya sadar bahwa mereka tidak akan pernah bisa bnar benar jatuh
: karna cinta sejati bukanlah sesuatu yang hanya bisa dipahami, ia hrus dijalani, dengan sedikit kegilaan, sedikit ketidak pastian, dan satu orang yang cukup "bodoh" untuk percaya bahwa cinta memang seharusnya seperti itu
: Orang gila jatuh cinta seperti langit jatuh ke laut- tak ada yang bisa menghentikannya, tak ada yang bisa memahaminya. la mencintai tanpa pagar, tanpa hitungan, tanpa takut kehilangan. Baginya, cinta bukan perasaan yang harus dikendalikan, melainkan arus yang harus diikuti, gelombang yang harus diterjang.
la menulis namamu di udara, berbicara dengan bayanganmu di dinding, tersenyum kepada bulan seolah-olah ia adalah saksi cintanya. la tidak peduli pada realitas, tidak peduli pada kemungkinan dikhianati atau ditinggalkan. Baginya, cinta tidak butuh logika, tidak butuh jaminan, hanya butuh keyakinan bahwa kau ada, bahwa kau nyata, meskipun hanya dalam kepalanya.
Orang gila jatuh cinta dengan cara yang tidak bisa dimengerti oleh dunia. Karena dunia terlalu waras, terlalu takut terluka, terlalu sibuk memastikan segalanya masuk akal. Padahal, cinta sejati memang seharusnya sedikit gila, berani, tanpa batas, dan tidak takut tersesat didalamnya.
arsip tulisan seseorang yg semoga dalam kebaikan
11 notes · View notes
mengejasendu · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Mengingat dialog sama diri sendiri (dulu pas masa pre-klinik) yang isinya perdebatan tentang idealisme, konsistensi prinsip, mengenali diri untuk menemukan bingkai diri yang disebut "passion" atau "jati diri" atau anggap aja belajar membaca peta diri menuju "tingkat maturasi" yang diinginkan banyak orang dewasa. 
Berkeinginan punya hasrat yang Istiqomah untuk mengasah diri, memberikan sebagian dari diri untuk percaya bahwa tidak ada yang lebih bahagia menjalani hidup dengan mindfullness menyadari bahwa aku menikmati itu semua, meski harus berkali-kali dikecewakan, dikhianati atau harus bersusah payah belajar untuk tidak menyalahkan diri.
Semakin kesini dengan abu-abunya kedewasaan, ternyata modal tabunganku berproses sedari dulu sama sekali masih jauh dari kata cukup untuk membendungi pribadi, untuk membentuk karakter ideal dalam diri. 
Pernah nggak sih kalian merasa diposisi bahwa life battery kalian udah nggak optimal untuk menyerukan ambisi, udah loyo untuk tetap keras kepala belari sama fastabiqul khoirot, udah kosong untuk konsisten sama hal-hal besar?
Rasanya cuma kepengen hidup jalan aja, ga perlu muluk-muluk harus A atau B. Dulu ada temen deket pernah bilang bahwa; 
"Salah satu hal yang paling berat dalam hidup adalah Istiqomah dan tidak ada istiqomah selain lebih istiqomah."
Ternyata memang seperti itu, konsistensi bukan tentang ujung atau berhasil tidaknya keinginan kita. Hasil dari konsistensi atau keistiqomahan adalah konsistensi itu sendiri, adalah self-belonging kita terhadap Istiqomah itu sendiri. 
Semoga siapapun yang kehabisan baterai ambisi, dan berkali-kali jatuh; nggak lupa bahwa konsistensi bersama orang-orang yang tidak pernah berhenti buat mencoba buat bertumbuh.
67 notes · View notes
mejakerani · 8 months ago
Text
SABA
Tumblr media
lalu,
setelah berjauh-jauh
mengunjungi titik tuju
pada peta perjalanan usia,
semua kita kembalikan
pada gelap ruang
dan gigil tubuh;
percakapan tanpa kata
dan wajah berpeluh;
bisu perkenalan,
kilas singkat riwayat
yang serba cacat amanat.
dan seperti angin
menikahi gelombang,
yang kita ingin sebenarnya sunyi
setelah jatuh empasan ombak
pada bibir pantai, buih garam
menyapu telapak kaki, langit
yang lapang, dan jiwa
yang landai.
sebab, sebelum nanti
jatuh tertidur, sebelum doa
diselimutkan, baik pada senja
atau pada nyalang purnama,
sunyi akan meminta ingatan.
sunyi akan meminta ingatan.
apa yang akan kau tumbalkan?
dari kepung bising sistem motorik,
kematian tiba sebagai rintik.
membasahi renjana dan
lelayang yang lepas
terbang tinggi.
demikian,
distilasi tiap tikai
dan hari yang sangsai
disajenkan.
semua kembali pada sunyi.
semua kembali pada sunyi.
Banjarmasin, 5 November 2024
10 notes · View notes
synanymore · 8 days ago
Text
Jangan Tanyakan
Jangan tanyakan padaku, ia bukan sesuatu yang kupeluk utuh. Di mataku, ia bukan pelangi setelah hujan, kadang badai yang datang diam-diam.
Cinta tak pernah sederhana, ia datang tanpa peta, pergi tanpa aba-aba. Terkadang ia hangat seperti peluk, tapi bisa juga dingin seperti jarak yang membekuk.
Bisa jadi romantis, menggenggam tanganmu di tengah sunyi yang manis. Tapi juga bisa sangat egois, memaksamu tinggal di ruang yang tak kau pilih. Bengis.
Bukan soal kata manis dan janji, tapi tentang luka yang berani tetap berdiri. Tentang siapa yang rela mengerti, saat segalanya tak lagi indah untuk dibagi.
Pernah kusangka itu cahaya, nyatanya punya sisi gelap yang menyala. Bisa menuntun, tapi juga membutakan, bisa menyembuhkan, bisa juga menghancurkan.
Jadi, jangan tanyakan cinta padaku, jika yang kau mau hanya bahagia yang semu. Karena aku telah melihat cinta tanpa rias, dan tahu bahwa ia tak selalu pantas.
Namun, jika kau tetap ingin mendekat, datanglah tanpa ingin menang atau kuat. Karena sejatinya, dalam bentuk yang jujur, cinta adalah ketika dua luka bersedia pulih meski tak sempurna.
5 notes · View notes
arumpuspa29 · 2 months ago
Text
Kelana.
Tumblr media
Hari ini kubiarkan pikiran intrusif-ku menang. Aku berjalan mengikuti kemana kata hatiku ingin. Menyapa orang-orang yang tak kuketahui namanya di sepanjang perjalanan. Bertukar senyum dengan para pekerja dengan beragam jenis profesi. Dari yang di pinggir jalan, sampai yang rapih berseragam. Oh! Satu yang teramat sayang karena tak bisa kuabadikan adalah, Pak Masinis membalas lambaian tanganku! Andai tak banyak orang melihat, tentu aku sudah akan melompat kegirangan.
Hari ini kubiarkan kaki-kakiku melangkah kemanapun ia mengarah. Menyusuri jalan raya, gang-gang sempit, jembatan, pasar, halte, stasiun, dan gedung-gedung lainnya. Aku yang tak cakap membaca peta ini, membiarkan perjalanan ini mengalir seapa-adanya. Dua-tiga kali tersesat di kelokan, tiga-empat kali berputar di tempat yang sama.
Hari ini, aku ingin berbaik hati dengan tubuh yang selama hidupku telah dan akan menopang seluruh jiwa dan ragaku. Yang menjadi rumah pertama setiap keluh dan kesah, sabar dan marah, gelisah dan gundah. Kugandeng erat tangan mungil anak kecil yang 'bersemayam' di jiwaku. Kubelikan hal-hal yang jadi kesukaannya. Es krim di tangan kanan, manisan buah di tangan kiri.
Hari ini, aku ingin menunjukkan hal-hal yang selama ini ia menyimpan tanya. Kutepuk-tepuk pundaknya saat ia bertanya-tanya bagaimana reaksiku ketika ia salah menunjukkan jalan ke tujuan. Kubelai lembut kepalanya sambil mengangguk setuju saat ia berbinar menunjuk-nunjuk makanan favoritnya di sebuah resto yang baginya terlihat mewah. Aku ingin dia tahu, bahwa tidak apa-apa menunjukkan dirinya yang terkadang polos dan apa adanya itu.
Perjalanan ini adalah salah satu caraku kembali berkenalan dengan diri. Aku ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana aku bisa menghadapi diriku sendiri. Tentang apa yang kusuka dan tidak. Tentang apa yang kumau dan tidak. Tentang seperti apa kira-kira seseorang yang aku perlu ada di sampingku selama menempuh perjalanan. Yang sabar dan pengertian, tegas sekaligus lemah lembut dalam mengingatkan, seorang pemimpin yang adil dan bertanggungjawab serta takut pada Allah. Seorang yang tak bosan untuk membimbingku, mengingatkanku, menegur dan menasihatiku.
Perjalanan ini membantuku mendengar lebih banyak suara hati dan isi kepalaku terhadap apa-apa yang kurasa memang benar-benar kubutuhkan.
Aku, di perjalanan singkat ini. Barangkali sedang bertirakat. Entah mencari, entah menemukan. Entah dicari, entah ditemukan. Aku percaya, Allah sedang menuntunku di atas garis takdir terbaik yang dituliskan-Nya untukku.
Aku ingin lebih dulu menemukan-Nya sebelum apapun, sama seperti aku ingin dia mendekati-Nya sebelum apapun.
(Sebuah stasiun kecil, 26 April 2025, 14:24)
2 notes · View notes
nurazisramadhan · 1 year ago
Text
Surat Cinta Untuk Ayah Ibu
Tumblr media
Teruntuk kedua sosok paling berjasa dalam hidupku
Terima kasih banyak ya, Ayah Ibu, atas segala limpahan kasih tanpa pamrih yang telah diberi. Yang membuat diriku mampu untuk tegar dan bertahan hingga hari ini.Barangkali jika tanpa secuil kasih sayang kalian, aku bahkan tak sanggup untuk melewati hari.
Terima kasih banyak ya, Ayah Ibu, untuk seluruh pengorbanan & perjuangan yang tulus dilakukan. Yang telah turut berjuang sejak dua puluh enam tahun lalu sejak pertama kali aku melihat dunia. Barangkali jika tanpa pengorbanan yang diberi, akan ada begitu banyak kesulitan yang diterima dalam menjalani kehidupan.
Terima kasih banyak ya, Ayah Ibu, sebab banyaknya do'a yang tak pernah putus diucapkan dari lisannya. Yang pada akhirnya menjadi limpahan kebaikan untuk segala urusan untuk anak-anaknya. Barangkali, tanpa untaian do'a dari kalian tak pernah terbayangkan bagaimana akan menghadapi rumitnya dunia.
Terima kasih banyak ya, Ayah Ibu atas segala kebaikan dan teladan yang telah diikhtiarkan. Yang telah menjadi penerang dalam riuh dan gelapnya banyak hal di dunia ini. Yang menjadi panutan dan peta untuk kami mampu menjadi sebaik baik manusia. Barangkali tanpa segala teladan dan kebaikan kalian, kami mungkin akan tersesat dan tak tahu arah.
Terima kasih banyak ya, Ayah Ibu, karena telah menjadi sebaik-baik orang tua yang pernah ada. Yang meskipun tak sempurna namun tetap berusaha memberi banyak sekali kebaikan. Yang meskipun penuh kurangnya namun selalu disempurnakan lewat kehangatan tutur kata. Sungguh, kelak ketika menjadi orang tua, akan kutularkan dan kutanamkan berbagai nilai baik yang pernah kalian ajarkan kepada kami.
Teruntuk kedua sosok yang paling hebat dalam hidupku
Mohon maaf ya, Ayah Ibu, jika masih begitu banyak salah dan khilaf yang pernah menyakiti hati, entah terimplementasi dalam perkataan, perbuatan maupun tingkah laku. Meski kami pun tahu bahwa pintu maaf dari kalian telah terbuka lebar bahkan setelah sekian detik ketika salah dan khilaf yang kami lakukan.
Mohon maaf ya, Ayah Ibu, jika hingga saat ini kami belum menjadi apa-apa. Belum mampu menjadi sosok yang memberikan kebahagiaan paripurna. Namun, ketahuilah bahwa setiap detik perjuangan yang kami jalani sekarang adalah jalan untuk menjadi pribadi terbaik demi membanggakan kalian.
Mohon maaf ya, Ayah Ibu, jika selama ini masih banyak harapan dan mimpi yang belum bisa kami realisasikan. Semoga melalui untaian do'a kalian, segala harapan dan mimpi tadi bisa segera diwujudkan.
Mohon maaf ya, Ayah Ibu, sebab sering kali tak memiliki waktu dan tak pernah ada tiap kali kalian mengalami sakit atau dalam keadaan sulit. Semoga ke depan Allah berikan waktu dan kesempatan lebih untuk dapat menemani kalian di usia senja.
Mohon maaf, Ayah Ibu, jika pada akhirnya belum mampu menjadi sebaik-baik buah hati yang selalu membanggakan dan menyenangkan. Semoga ayah dan ibu masih diberi kelapangan hati untuk mau senantiasa membantu berproses menjadi sosok anak yang mampu berbakti.
Teruntuk kedua sosok yang paling baik dalam hidupku
Semoga Allah selalu mudahkan urusan Ayah dan Ibu baik dalam urusan dunia maupun akhiratnya. Khususnya dalam perihal ibadah dan hal-hal untuk meraih rahmat-Nya,
Semoga Allah kabulkan segala impian Ayah Ibu yang selama ini belum terkabulkan. Kalau memang tak kunjung dikabulkan di dunia, semoga Allah perkenankan untuk mengabulkannya di hari akhir-Nya.
Semoga Allah kelak memberikan rida untuk Ayah dan Ibu mampu masuk ke dalam surga-Nya, tersebab berbagai kebajikan dan kebaikan yang telah kalian amalkan selama hidup di dunia.
Semoga Allah selalu berikan kesehatan, kebaikan, dan keberkahan untuk ayah dan ibu. Dan semoga kelak Allah perkenankan keluarga kita berkumpul kembali di surga-Nya. Insya Allah.
Allahumma firlii wa liwaa lidhayya warham humaa kamaa rabbayaa nii shaghiraa.
Aamiin ya Mujibassailin
Medan, 29 Maret 2024
*Ditulis dengan perasaan yang campur aduk dan mata yang berkaca-kaca
10 notes · View notes
aliviazahra · 11 months ago
Text
Permasalahan Dunia Islam Masa Kini
Rasulullah SAW. membawa risalah kenabian sekitar 1.400 tahun lalu untuk menyempurnakan agama tauhid yang telah ada sejak manusia pertama diciptakan yaitu Adam AS.  Agama tersebut merupakan Islam yang berasal dari akar kata Salam, yang berarti selamat. Islam merupakan agama yang sempurna dengan menurunkan kitab Al-Qurán yang merupakan kabar gembira dan peringatan bagi manusia, sebagai peta atau arah jalan yang benar. Apabila manusia telah mengikuti Al-Qurán dan Sunnah (segala hal yang dicontohkan Rasulullah SAW) maka ia akan selamat.
Al-Qurán diturunkan sebagai solusi atas seluruh permasalahan dalam hidup,  namun di masa kini umat Islam semakin jauh dari petunjuk yang benar yakni Al-Qurán. Hal ini dikarenakan lemahnya kepemimpinan Islam di dunia Internasional. Merujuk pada sejarah, setelah terjadi perang dunia kedua muncullah negara super power yaitu Amerika Serikat dan sekutunya. Dunia seakan dibuat tunduk dengan Amerika dan nilai-nilai yang dibawanya. Nilai-nilai itu adalah sekularisme dan liberalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Perang pemikiran (ghawzul fikr) yang dibawa oleh pengaruh barat secara tidak langsung merubah tatanan dunia. Dunia di cekoki dengan hal-hal semu seperti food, fashion, and fun. Anak muda Islam dengan akidah yang belum kuat mudah tergoda dengan pemikiran-pemikiran ini. Standar kesuksesan saat ini telah bergeser menjadi hal-hal yang bersifat materialistis. Sosial media yang berkembang dan tantangan arus globalisasi yang kuat tidak diimbangi oleh kualitas SDM yang baik membuat anak muda saat ini mudah terombang-ambing.   
Pemikiran-pemikiran self oriented yang menggembor-gemborkan pencapaian diri sangat terasa di kehidupan anak muda Islam saat ini. Dengan massifnya sosial media membuat seluruh anak muda haus akan capaian-capaian duniawi yang seakan tidak ada habisnya. Isu-isu mental health juga menambah sederet permasalahan anak muda. Jika kita melihat kembali sejarah saat ummat Islam mengalami masa-masa emasnya, anak muda memiliki kekuatan yang besar. Kita bisa mencontoh Muhammad Al Fatih, di usianya yang masih 21 tahun dapat menaklukkan Kota Konstantinopel. Di zaman Nabi Muhammad SAW, anak-anak muda menjadi kekuatan dakwah. Kita bisa melihat Ali bin Abi Thalib, Musháb bin Umair dan masih banyak lagi sahabat nabi yang memeluk Islam di masa muda dan ikut bersama-sama dengan Nabi berdakwah menegakkan Islam. Namun, saat ini anak muda disibukkan dengan dirinya sendiri sehingga tidak memiliki kekuatan.
Pemikiran-pemikiran sekularisme tidak hanya menjangkiti anak muda, di dunia pemerintahan baik Indonesia secara khusus maupun negara-negara lainnya seakan berlomba-lomba meningkatkan pendapatan negaranya melalui jalan apapun. Uang seakan menjadi ukuran segalanya. Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) selalu menjadi indikator dalam menentukan maju atau tidaknya suatu negara. Peningkatan PDB selalu diikuti oleh ketimpangan yang tinggi dikarenakan orang-orang yang memiliki pendapatan menengah ke atas semakin mudah mendapatkan uang dan suka menumpuk harta sedangkan masyarakat menengah kebawah sulit mencari sumber rezeki. Penguasaan kekayaan yang timpang ini dikarenakan masyarakat masih belum memasukkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pejabat-pejabat rakus dengan membuat kebijakan yang menguntungkan diri sendiri tanpa melihat kemaslahatan ummat.
Ghawzul fikr yang semakin massif ini berdampak pada banyak hal. Di dunia pendidikan, kurikulum pendidikan yang masih jauh dari nilai-nilai fitrah dan masih suka berganti-ganti. Kurikulum pendidikan saat ini membentuk anak Indonesia menjadi mental pekerja yang tujuannya hanya menghasilkan uang. Nilai-nilai karakter sulit untuk ditanamkan. Di dunia kesehatan, semakin banyak trend-trend makanan fast food yang membuat kesehatan ummat semakin buruk. Trend kulineran dan makan-makan sangat mudah di temui di youtube. Padahal jika kita melihat nilai-nilai Islam, makanan dapat melemahkan nafsu dan akan melemahkan iman. Thibbun nabawi yang seharusnya menjadi pola hidup sehat dengan meniru pola hidup Rasulullah seakan-akan jauh dari masyarakat.  
Permasalahan lain yaitu belum bersatunya ummat Islam. Ego antar golongan yang tinggi dan menganggap dirinya paling baik membuat ummat Islam sulit bersatu. Tak jarang antar satu ulama dan ulama yang lain apabila berbeda pendapat saling menghujat dan saling melemahkan. Adanya kelompok ummat islam yang telah disusupi oleh pemahaman-pemahaman liberal juga mempersulit persatuan ummat Islam. Saat ini ummat Islam juga dilanda oleh permasalahan penjajahan Israel atas Palestina. Masjidil Aqsha, yang merupakan kiblat pertama ummat Islam dan bumi Syam yang merupakan tanah yang di berkahi saat ini masih dalam masa-masa konflik. Selain di Palestina, terdapat wilayah-wilayang lain dengan kondisi ummat muslim yang masih dalam tekanan penjajahan bahkan genosida, yaitu Rohingya, dan Uighur. Pengaruh geopolitik sangat besar mempengaruhi kondisi ummat Islam. Amerika Serikat saat ini mulai dalam masa-masa krisis dan ketidak stabilan ekonomi, sementara kekuatan China mulai mengganti. Kondisi ini yang mengakibatkan ketidakstabilan kondisi di dunia. Negara-negara Islam masih memiliki pengaruh yang lemah di dunia Internasional.Upaya diplomasi maupun mengutuk keras atas tindakan Israel yang disuarakan oleh negara-negara Islam seakan tidak berpengaruh terhadap Israel. Negara-negara Islam belum bisa bersatu dan menekan Israel. Di antara umat Islam sendiri, juga masih banyak perbedaan berkaitan dengan pembelaan terhadap saudara-saudara kita di Palestina.
5 notes · View notes
nonaabuabu · 2 years ago
Text
And I Woke Up When September End
Sekali lagi, Green Day menemani septemberku yang akan berakhir. September milikmu bagaimana?
Banyak hal yang aku sadari di bulan ini. Barangkali sebab aku kembali menengok ke belakang hal-hal yang pernah aku catat sebagai tujuan, dan ternyata aku tak pernah menuju kesana.
Sekarang saat akhirnya aku melangkah ke arah yang pernah kumau, ternyata aku juga harus berkompromi terhadap beberapa hal. Setidaknya kali ini bukan nilai dan norma yang sedang kuperdebatkan, tapi idealnya keinginan yang harus kuratakan sesuai kenyataan.
Aku tahu aku tak salah, juga orang-orang yang berjuang di sana. Hanya saja itu bukanlah impian yang pernah kucatat sebagai legacy yang ingin kutinggalkan. Namun barangkali jika tak pernah berada di sana aku tak pernah bisa kemana-mana. Maka dengan segenap kesadaran dan semangat, aku ingin berpindah dari kebiasaan lama untuk bisa bertahan di kehidupan baru yang kupilih.
Tidak hanya soal mimpi, aku juga bangun perihal keinginan bersama. Aku tahu aku punya kemampuan hidup seorang diri, dan telah khatam juga cara-cara menikmatinya. Namun aku ingin melebihi itu, melebihi ego dan nilai untuk diri sendiri.
Aku jadi ingat kata-kata bijak dari filsuf yang kusukai, bahwa seberapa banyak pun aku tahu sesuatu, jika hanya aku simpan di kepala maka itu tak akan menjadi apa-apa. Dan sekarang, aku tahu kemana arah yang lebih spesifik untuk kutuju.
Mungkin itu tak akan pernah menjadi tempat yang ideal, atau hal yang sesuai standar menjadi seseorang, tapi aku tahu di sana aku akan lebih hidup daripada yang sudah-sudah.
Sekarang, setelah beberapa hal aku terbangun darinya, aku lebih percaya diri menuju kesana. Ah ya, aku masih tetap seseorang yang menyukai proses, jadi tak perlu buru-buru, tapi peta dan titik koordinat telah aku pegang di tangan.
Sampai bertemu aku yang baru, tidak apa untuk terus berubah. Sebab di dunia yang fana ini, yang abadi adalah perubahan.
30 September 2023
31 notes · View notes
kuumiw · 2 years ago
Text
#ceritakepadaibu
Bu, beberapa sekat yang aku rapihkan sekian lama hancur begitu saja pada jurang kecerobohan. Menjelma menjadi penyesalan-penyesalan yang tak akan dapat aku hapuskan.
Bu, peta yang aku bangun untuk dapat merasa hidup lebih lama ternyata harus aku rubah sedemikian rupa. Aku sesuaikan dengan banyak bentuk gagal yang kemarin berdatangan. Aku atur kembali agar dapat seirama dengan segala pencapaian dan warna yang aku dapatkan.
Bu, saat mencerna semua kejadian yang aku lewati mungkin ini akan menjadi hal yang paling sulit aku hapuskan. Jejaknya tidak akan hilang walau aku menua, ia akan ikut mati bersama banyak hal yang aku pertanggung jawabkan pada Allah.
Bu, kiranya mungkin do'amu akan menutup semua kekurangan yang aku miliki, maka mohon haturkanlah pada Allah lebih jauh lagi. Aku ingin do'a-do'a itu datang bersamaan dengan jawaban Allah paling agung dan bijak untuk semua hal yang ingin aku wujudkan karena-Nya.
Bu, kiranya dalam perjalanan ini memang hanya ada aku dan Ibu juga semua do'a-do'a orang terkasih yang kita miliki dan tak ada sesuatu selain daripada itu. Maka aku mohon untuk lebih kuat dan lebih mengeratkan tangan kita. Genggam lebih lama. Aku tak ingin lebih jauh sendiri jika tidak bersama Ibu. Aku tidak akan dapat kuat berdiri jika tidak bersama rengkuh hatimu yang maha luas itu.
Bu, sedikit ingin aku ceritakan bagaimana mimpiku yang saban hari sering aku ceritakan sedang banyak berjalan jika aku tengah sendirian. Mimpi itu berlari mengitari semua ruang pikiran. Banyak berdansa menyerukan semua keinginannya agar terwujud. Mereka berbisik untuk aku dapat bertahan lebih lama lagi. Mereka menyeru untuk aku dapat bekerja sama lebih jauh dengan semua kesulitan yang aku miliki. Bu, jika itupula inginmu dan Allah merestuinya, akan aku sanggupkan sampai Allah memintaku pulang pada tempat peristirahatan paling akhir.
Bu, kiranya hari ini aku memang masih diberikan waktu serta kesempatan untuk dapat berbuat lebih banyak juga lebih baik. Memperbaiki segala kurang dan cacat walau tak akan sempurna, membersihkan segala yang kotor walau tak akan kembali seperti semula, menyusun segala yang berantakan walau mungkin akan memakan banyak waktu sebab aku akan memilah dan mempertimbangkan segalanya, bahkan untuk menjadikan diriku yang baru agar tak kusut dan luruh kembali.
Aku akan menjadikan diriku yang mekar seperti kata Ibu.
Aku akan menjadikan diriku punya hati cantik seperti do'a-do'a Ibu.
Bu, restui aku.
Bandung, saat rindu Ibu. 27 Oktober 2023
17 notes · View notes
tukang-translate · 1 year ago
Text
TCF Buku 2 Chapter 258
Elf Guardian itu memandangi telapak tangan Cale dengan wajah kosong. Dan kemudian aku melihat wajah Cale.
Sekali memandang di telapak tangan dan sekali di wajah.
Setelah melakukan itu beberapa kali, dia membuka mulut.
“Ada peta kasar bagian dalam kastil. Mengapa kamu membutuhkan itu?”
“Tentu saja karena aku akan merampok kastil.”
Cale mengatakan apa yang dia katakan, tapi dengan nada yang ramah.
“...Kamu akan merampok kastil Ryan?”
“Ya.”
Bahkan ketika Guardian menanyakannya kembali, dia mengangguk dengan ramah.
Dan dia tersenyum.
“Konon katanya akan ada ‘Howl of the Sunset’ di sana.”
“!”
Bahu Ular Putih Wisha bergetar. Bukan hanya dia.
Nia, kepala suku serigala, dan Koukan, sang pemburu. Kedua Beastman itu berada di pojok dan maju selangkah, terlihat sangat terkejut.
“Howl of the Sunset! Bukankah benda itu sudah rusak?”
Koukan membuka mulutnya dengan suara gemetar.
“Yah, kalau kamu punya itu, kamu mungkin bisa melakukan Berserk Transformation dengan tepat! Bukankah begitu ketua?”
“Ya ya!”
Nia mengangguk penuh semangat, seolah bertanya kapan dia merasa terintimidasi.
“Sekarang, tolong beri tahu aku lebih detailnya!”
Dan ketika Ular Putih berbicara dengan gagap yang jarang terjadi, Cale mengangkat bahunya dengan santai.
“Tentu saja. Aku harus memberi tahu kamu apa yang harus dilakukan selanjutnya, jadi mari kita duduk di suatu tempat dan berbicara.”
***
Meong meong.
-Manusia, manusia! kamu harus lebih banyak membungkuk! Itu menjadi lebih sempit di depan!
“Ugh.”
Cale membungkuk lebih rendah.
-Seperti kura-kura! Lebih rendah lagi! Lagi!
Dan kemudian dia merangkak ke depan.
“Aku tidak lelah sama sekali!”
Nyaaaowong.
Tepat di depan mereka, On dan Hong berjalan santai dalam wujud kucingnya. Langkah On bahkan sangat anggun. Sepertinya dia mempelajari gaya berjalan seorang bangsawan dari Ron.
“Cale-nim, kamu baik-baik saja?”
Suara Choi Han terdengar dari belakang.
“Apakah kamu ingin aku memberimu tumpangan? Ah.”
Dia berhenti sejenak saat berbicara.
“Kamu tidak bisa membawanya di tempat yang seperti ini!”
Seperti yang dikatakan Hong, terowongan itu terlalu sempit untuk saling gendong menggendong.
“...Aku akan melakukannya sendiri.”
Cale menghela nafas dan terus berbicara.
Sebuah suara datang dari depan.
“Sedikit lagi, itu pintu masuknya.”
Itu adalah Ular Putih. Dia juga cenderung merayap.
“Ini adalah satu-satunya cara untuk memasuki tembok kastil dengan tenang, jadi aku minta maaf atas ketidaknyamanan ini.”
Saat ini, Cale dan kelompoknya menggunakan jalan rahasia untuk memasuki kastil Dewa Naga.
‘Sihir itu berbahaya.’
‘Rute apa pun yang melewati permukaan tanah pasti akan ditemukan.’
‘Keamanan sangat tinggi akhir-akhir ini, kupikir kita akan tertangkap meskipun kita masuk ke dalam kastil.’
Setelah banyak kata yang dipertukarkan, sebuah kesimpulan tercapai.
‘Pertama-tama, kami tidak tahu apa yang sedang terjadi di Kastil Ryan saat ini.’
Ini adalah masalah terbesar yang diangkat oleh Elf Guardian.
“Aku belum bisa pergi ke mana pun sejak sekitar dua minggu lalu.”
Kesenjangan informasi selama dua minggu.
Untuk menebusnya,
‘Setelah kamu memasuki jalan rahasia, periksa situasinya dan keluarlah.’
Dia harus mulai dengan memata-matai.
Semua orang setuju dengan apa yang dikatakan Cale.
“Maaf.”
Ular Putih sekali lagi meminta maaf, dan Cale menanggapinya dengan acuh tak acuh.
“Tidak apa-apa.”
Wisha mengerang seolah masih merasa terganggu dengan jawabannya. Berbeda dengan sebelumnya, sikapnya terhadap Cale menjadi lebih ekstrem. Ini adalah prosedur alami.
‘Aku tidak pernah berpikir dia akan benar-benar menjadi penyelamat.’
Cale dengan santai menyampaikan percakapannya dengan Sumber Dunia.
Dan setelah mendengar semua ini, Wisha sangat senang.
‘Semuanya bisa diputar balik olehnya!’
Cale Henituse. Orang ini bisa melakukan semuanya.
‘Kamu dapat memulihkan kembali energi dunia?’
Dan dia juga mampu menggunakan sumbernya?
‘Apakah kamu manusia?’
Cale bilang kalau dia manusia, tapi sejujurnya Wisha setengah percaya dengan pernyataan itu.
Dia setengah berpikir kalau dia mungkin bukan manusia, tapi makhluk seperti Dewa.
Atau, separuh hati Wisha yang percaya bahwa ia adalah manusia dan tergetar dengan kekuatannya yang luar biasa.
‘Sebenarnya, itu tidak masalah.’
Pertama-tama, satu-satunya hal yang penting adalah orang tersebut ada di pihak siapa.
‘Apa itu mungkin.’
Raja Naga, harapan bahwa dia bisa menghentikan apa yang dilakukan para Hunter keluarga Purple Blood.
Harapannya mereka bisa mencegah kepunahan dunia ini.
‘Ya, orang ini benar-benar harapan.’
Jadi, dia harus bekerja keras untuk membantu orang ini dalam segala hal yang dilakukannya.
Wisha menguatkan dirinya.
Kecepatan merayapnya menjadi sedikit lebih cepat seolah mencerminkan pikirannya.
‘Hhaa.’
Cale menghela nafas ketika kecepatan pemimpin meningkat dan dia masih merangkak. Tetap saja, dia membuka mulutnya.
“Lock.”
“...Ya ya!”
Suara Lock terdengar dari belakang.
Di sini saat ini, usia rata-rata adalah 10 tahun, Wisha, Choi Han, dan Lock. Dan hanya Cale yang datang. Karena tidak mungkin membawa banyak orang untuk memata-matai, hanya mereka yang pandai bersembunyi atau memiliki keterampilan kuat yang dibawa.
“Apakah kamu baik-baik saja?”
“...Ya! Tidak apa-apa!”
Cale mengangguk pada suara asing namun lembut itu dan bergerak maju.
Terowongan sempit ini akan menjadi tempat yang sulit bagi Lock yang ramping namun tinggi.
‘Dia bilang dia baik-baik saja.’
Jadi Cale tidak perlu terlalu khawatir.
Choi Han mungkin akan mengurus Lock sebelum masalah muncul.
Cale merangkak pergi tanpa melihat ke belakang.
[Cale, apakah merangkaknya sangat sulit?]
Mencoba mengabaikan kata-kata Super Rock,
Dan Lock bisa melihat Cale sekilas dari belakang.
‘....Jangan menghalangi.’
Dia merangkak melewati terowongan, membungkuk sebanyak yang dia bisa.
Mau tak mau sedikit demi sedikit punggung dan kepala dia menyentuh langit-langit dan berlumuran tanah, namun dia tak peduli.
‘Jika kita terus mengikuti, kita tidak akan menimbulkan masalah, bukan?’
Ketika Nia, kepala suku serigala, bertanya dengan hati-hati, Lock tidak sanggup memberitahunya bahwa dia bisa mengikutinya.
‘Aku tidak memiliki keterampilan untuk melindungi Ketua, dan Ketua tidak memiliki keterampilan untuk melindungi dirinya sendiri.’
Lock tidak bisa membuat masalah lagi pada Tuan Muda Cale.
Oleh karena itu, Lock berbicara kepada Nia dan Koukan.
‘Aku akan memeriksanya baik-baik!’
Kedua Beastman itu mengaku bersyukur. Dan Lock sendiri ‘berkilau’.
Mereka memandang Lock dengan mata yang sangat berbinar.
Lock tahu tatapan itu.
Itu mirip dengan mata orang yang melihat ke arah Cale.
Oleh karena itu, Lock mengetahui bahwa cahaya adalah ‘harapan’ dan ‘Kepercayaan’.
“Hhaah.”
Lock menarik napas dalam-dalam tanpa menyadarinya.
“Apakah kamu baik-baik saja?”
“Hah.”
Meskipun dia menanggapi kata-kata Choi Han dengan santai, hati Lock menjadi berat karena suatu alasan.
Tapi dia tidak membenci bebannya.
Krrtt.
Ada kekuatan di tangan dia yang menekan lantai.
‘Tentu saja...............!’
Tidak ada tujuan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan.
Hanya pemikiran ingin mencapai sesuatu saja yang memenuhi pikiran Lock. Sambil memendam sedikit rasa cemas apakah pola pikir ini benar.
“Berhenti.”
Saat itu, Ular Putih itu membuka mulutnya.
“Kita semua sudah sampai.”
Ssssshhhh.
Seekor bayi Ular Putih lepas dari pelukan Ular Putih itu dan naik ke atas kepalanya, menempelkan wajahnya ke langit-langit terowongan.
“Bu, diamlah.”
Sreuk.
Bayi ular itu kembali ke pelukan Ular Putih itu, dan Wisha mengulurkan tangannya ke arah langit-langit.
Krieett.
Segera pintu masuk ke langit-langit terbuka.
“Tunggu sebentar.”
Wisha keluar dulu.
Setelah beberapa saat, dia memasukkan wajahnya ke dalam terowongan dan berkata.
“Kalian bisa keluar.”
-Manusia, aku duluan!
Dimulai dengan kata-kata Raon, keluar satu per satu.
“Hmm.”
Tentu saja Cale keluar dari terowongan sambil mengerang.
“!”
Dan ketika mencoba untuk bangun, dia sedikit tersandung.
-Manusia, kamu baik-baik saja?
Ini karena Cale sudah merangkak cukup lama.
“Ya. Aku baik-baik saja.”
Cale menjawab dengan kasar dan menegakkan postur tubuhnya.
Sigh.
“Di sini.”
Kemudian sebuah kursi muncul di depannya.
Wisha mengulurkan kursi kecil padanya sambil tersenyum.
“Duduk.”
“Lalu.”
Cale tidak mau menolak dan segera duduk di kursi dan melihat sekeliling.
“Itu ruang bawah tanah.”
Setelah mencapai Lock, Choi Han menutup pintu keluar terowongan. Dan segera berdiri di belakang Cale.
Sreett.
Cale membuka petanya.
“Apakah ini rumahnya?”
“Ya. Itu adalah ruang bawah tanah rumah ini.”
Kastil Ryan.
Cale membayangkan sebuah kastil besar karena disebut kastil.
Namun kenyataannya, tempat ini seperti sebuah desa besar.
‘Ada tembok luar.’
Ada beberapa rumah di dalamnya.
Jumlahnya melebihi sebagian besar desa.
“Dan ada tembok bagian dalam.”
Nama langka atau nama belakang Ryan akhirnya ada di dalamnya.
“!”
“Ruang bawah tanah benar-benar kosong.”
Jarang sekali seukuran istana kekaisaran rata-rata.
“Ya. Diperkirakan setidaknya ada 3 lantai bawah tanah. Tidak ada agen yang memiliki akses ke sana. Tentu saja, ada orang yang mendekati, tapi mereka kehilangan kontak.”
“Sepertinya keamanan adalah yang paling ketat.”
“Ya. Jika aku harus memilih di mana barang baru itu akan ditempatkan, aku kira itu adalah kamar tidur Ryan dan ruang bawah tanah. Dan~”
Dia terdiam sesaat, tapi kemudian berbicara.
“...Dilaporkan bahwa banyak Beastman yang menyerah pada Ryan menghilang di bawah tanah sekitar sebulan yang lalu.”
Ini adalah informasi yang bahkan Ular Putih pun tidak mengetahuinya, dan itu adalah sesuatu yang dia dengar saat bertemu dengan Elf Guardian.
Alis Cale sedikit terangkat.
“Dan dua minggu kemudian, alarm yang tidak dapat dijelaskan mulai berbunyi dan akses menjadi tidak mungkin?”
“Hm.”
Cale melamun sejenak atas penegasan Ular Putih.
Tangisan yang mengingatkan Choi Han akan keputusasaan hitam yang didengarnya.
Seruan matahari terbenam yang baru, diucapkan oleh Sumber Dunia.
Selain itu, Dewa Naga mempunyai atribut Dominan.
Dan para Hunter yang sangat pandai menggunakan mana mati dan keputusasaan, serta selalu menimbulkan masalah.
‘Ini cukup mengganggu.’
Entah kenapa, Cale teringat akan sisi buruk Menara Lonceng Alkimia yang dia temui di ruang bawah tanah ibu kota Kerajaan Mogoru di masa lalu.
Bukit yang terbuat dari tulang di bawah menara lonceng. Sebuah silinder penuh mana mati berdiri tegak di antara mereka.
Keputusasaan hitam yang diciptakan oleh mereka semua.
‘Terkadang jawabannya terletak pada pengalaman masa lalu.’
Saat Cale melanjutkan pikirannya, suara Ular Putih terus terdengar di telinganya.
“Dan agen di sini adalah manusia.”
“Begitukah?”
“Ya. Salah satu dari sedikit agen manusia. Sekadar informasi, ada banyak manusia yang tinggal di kastil Ryan. Sebagian besar pekerjaan rumah dilakukan oleh manusia.”
“Pffttt.”
Dia tertawa terbahak-bahak.
“Kalau ke tengah desa, ada kuil doa yang memuja Ryan sebagai Dewa.”
Tawa itu adalah ejekan.
“Bagaimanapun, dia adalah agen manusia dan dia sudah cukup tua, jadi dia telah bekerja sebagai agen di sini selama tiga bulan tanpa menimbulkan kecurigaan apa pun. kamu dapat mempercayai keahliannya. Aku pikir dia mungkin mencetak rekor agen terbaik.”
Dan menambahkan:
“Aku mendengar dari Guardian bahwa agen ini telah memperoleh kartu registrasi untuk memasuki sarang, jadi alangkah baiknya jika mendapatkan informasi darinya.”
“Itu hal yang bagus.”
Cale mengangguk, berpikir segalanya akan menjadi lebih mudah.
Apitoyu.
Ini adalah dunia yang diperintah oleh naga dan keluarga Purple Blood, tetapi mereka yang berada di dalamnya telah melakukan banyak hal dalam posisi mereka, disadari atau tidak.
Berkat ini, Cale bisa bergerak lebih nyaman.
Pada saat itu.
Krieet.
Aku mendengar pintu terbuka.
Ekspresi Ular Putih itu menjadi cerah.
“Ah, menurutku dia seorang agen!”
Ekspresi kegembiraan muncul di wajahnya, seolah-olah dia cukup dekat dengan agen tersebut. Tatapan Cale secara alami beralih ke pintu masuk ruang bawah tanah.
Kiia-
Pintu perlahan terbuka dan wajah seseorang muncul.
Ular putih itu berbicara kepada orang itu terlebih dahulu.
“Lama tak jumpa. Aku datang dengan sekutu aku. Aku akan menjelaskan situasinya sekarang.”
Karena sejauh ini belum ada pertukaran informasi, Wisha ingin membicarakan poin utamanya terlebih dahulu.
Screech.
Tapi pintunya berhenti setengah terbuka.
“!”
Dan orang itu,
bang!
Dia segera menutup pintunya lagi.
“Hentikan dia!”
Saat Cale melompat dan berteriak.
Bang!
Choi Han sudah mengambil langkah pertama. Dia mendobrak pintu ruang bawah tanah.
Tidak, dia berhasil melewatinya.
“!”
Cale terkejut dengan penampilan sembrono itu, tapi kemudian melalui pintu yang terbuka, dia melihat Choi Han mencengkeram leher agen yang mencoba melarikan diri itu, melemparkannya ke lantai, dan segera menutup mulutnya dengan tangannya.
Benar-benar dengan tenang.
“Apa ini-”
Ular Putih Wisha sangat terkejut hingga dia tidak bisa berbicara dengan benar, tapi Cale tidak punya waktu untuk memperhatikannya.
Cale langsung keluar dari ruang bawah tanah.
Meski agak tua, rumah biasa dengan suasana hangat menarik perhatian dia.
Itu adalah ruangan yang dipenuhi kehangatan dan dekorasi lucu yang membuat dia merasa nyaman.
Srett.
Cale melihat sekeliling rumah lalu berjongkok.
Dia adalah orang yang dikenalnya yang telah melakukan kontak mata dengan agen yang telah ditundukkan oleh Choi Han dan berbaring telungkup dengan mulut tertutup.
Itu yang ada dalam ingatannya.
“Apa yang dilakukan pelayan Dewa Perang di sini?”
Wakil Pendeta Cotton.
Cotton, Dewa Perang, bersembunyi sebagai wakil pendeta ketika Cale pergi ke Endable untuk menemui White Star.
Ia juga menyediakan tempat yang aman bagi Cale dan kelompoknya untuk berlindung saat mereka melawan White Star.
Dan ketika semuanya selesai, orang tersebut menghilang tanpa jejak pada suatu saat.
Kini terungkap ada sesuatu antara keluarga Purple Blood dan Dewa Perang. Cale bertanya padanya dengan senyum cerah.
“Apakah Dewa Perang yang mengirimmu?”
Pupil mata Cotton bergetar tanpa tujuan.
TBC
SUMPAH PLOT TWIST O.O)/
jangan lupa dukung translator dengan klik link => teer.id/tukang_translate
2 notes · View notes
adestraayubs · 1 year ago
Text
Terbukalah, Bahwa Engkau Bisa Sangat Mudah Untuk Salah
Alhamdulillah, masih bisa merasakan momen akhir tahun, sekaligus mengingat hari di mana saya dilahirkan. Terus terang saya masih belum cukup percaya diri untuk mengunggah sesuatu tentang diri di instagram, cukuplah tulisan ini sebagai wujud opini saya. Apalagi membuat video atau mini blog tentang rekap selama setahun, meski terus terang begitu ingin juga, sebagai galeri yang terabadikan saja.
Momen ini saya gunakan untuk menyampaikan terimakasih kepada orang tua, yang selalu memberikan ijin atas sesuatu pilihan yang saya ambil. Seperti Ibu yang semula tidak begitu yakin atas pilihan yang saya ambil, saya teringat persis, bagaimana respon Ibu saat saya sedang aktif-aktifnya aksi di jalan, menerima amanah yang cukup berpotensi memecah fokus belajar di kelas, yakni di BEM. Yang terbaru adalah cemasnya saat saya memilih belajar di Jepang. Namun, lambat laun sedikit keraguannya terhapuskan, dengan pupuk doa yang tak pernah dihentikan. Sedangkan bapak saya, tidak begitu banyak respon, hanya mendukung, namun tidak jarang meminta untuk tidak "neko-neko", alhamdulillah atas izin Allah, saya sedikit demi sedikit menjalaninya, pasang surut aktivitas tetap diizinkan oleh orang tua. Yang saya yakini bahwa ijin orang tua adalah separuh lebih isyarat kebaikan yang bisa tak lalui.
Berikutnya, saya sampaikan terimakasih kepada mbak-mbak saya yang terbilang cukup sering menasehati saya, "jangan lupa pakai hand body, potong rambut, motornya dicuci, jaga penampilan, jangan lupa pakai pembersih wajah" dan masih banyak lagi. Sebab mungkin benar, saya kurang memperhatikan penampilan diri. Kalau dipikir-pikir emang benar kata mbak saya, bahwa salah satu mensyukuri nikmat adalah merawat diri.
Yang lebih dari itu adalah bagi saya anak terakhir, saya menemukan peta jalan yang lebih terang, tanpa harus melewati jalan yang sama sebagaimana jalan mbak-mbak saya. Sebab, mbak-mbak saya yang membuka jalan pertama untuk kuliah begitu seterusnya. Mbak saya yang pertama memang tidak begitu banyak bicara, namun saya masih ingat ia memiliki kebiasaan yang cukup berpengaruh terhadap saya. Selama ia kuliah, ia sering membawa buku-buku dari bazaar buku yang ia temui di perpustakaan UIN Solo, Goro Assalam, dsb, ia kerap kali membawa buku-buku yang ia pinjam ke rumah, yang akhirnya sedikit-sedikit saya sentuh dan buka sampul hingga lembar demi lembar. Kegemarannya terhadap buku ternyata cukup mempengaruhi saya dalam memandang buku juga. Kegemarannya ini juga terlihat dari unggahan-unggahan di akun instagramnya. Sedangkan mbak saya yang kedua lebih banyak memberikan akses-akses informasi, konten, tulisan, media sosial, serta petualangan organisasi. Tidak aneh bahwa saya cukup kerap menulis di tumblr, sebab mbak saya yang menunjukkan cara mainnya. Sehingga, kedua potret dari mbak saya, coba saya rangkum di diri saya, saya berusaha banyak membaca dan menulis, tak lupa memaksimalkan peran yang saya anggap baik selama di kampus.
Berikutnya saya sampaikan terimakasih yang tulus kepada teman-teman sebagai lingkungan belajar saya. Ruang-ruang itu begitu banyak saya dapatkan, sebagaimana mimpi-mimpi saya sejak SMA untuk bisa mencicipi forum-forum di kampus, mulai dari kos, organisasi, komunitas, beasiswa, jurusan, dan seterusnya
Alhamdulillah, dengan hadirnya lingkungan pertemanan yang beragam latar belakang, tujuan, karakter membuat semakin sadar akan kekurangan yang saya miliki. Melalui hal ini insyaAllah membuat saya yakin, bahwa tidak selamanya bahwa kesalahan itu bisa kita sadarai secara utuh oleh diri sendiri, bahwa kita harus terbuka, keselahan itu sangat nyata untuk mungkin terjadi oleh diri sendiri, apa pun itu, kapan pun dan di mana pun.
Sikap terbuka, sepatutnya memang harus saya lestarikan, sebab membuat diri tidak kebal kritik, tidak tebal telinga, tidak keras hati. Semoga Allah bimbing dan ijinkan istiqamah aamiin.
Momentum akhir tahun ini menjadi peningkat rasa syukur akan segala kekuasaan Allah yang memberikan kesempatan bagi hambanya untuk beramal dan memungkinkan beramal kembali.
Rasa-rasanya begitu banyak, banyak, dan banyak yang ingin saya tulis, terimakasih-terimakasih dan mohon maaf atas kesalahan yang saya perbuat. Alhamdulillah, semoga Allah mengampuni hamba.
Tumblr media
3 notes · View notes