tryingtobejoy
tryingtobejoy
A. Syafina
1K posts
Pengamat; bisa dalam tulisan, foto, grafis, video, gambar, dan ingatan.
Don't wanna be here? Send us removal request.
tryingtobejoy · 2 months ago
Text
Mandi
Sudah lama sekali rasanya tidak menggunakan mandi sebagai terapi—healing kalau kata anak jaman sekarang. Sepertinya lingkaran pertemanan yang bisa memberikan cap “mandinya lama” ke padaku adalah teman-teman di kuliah. Karena dulu betul-betul definisi mandi adalah waktu menenangkan diri sih pas jadi mahasiswa tuh, apalagi masa-masa jadi mahasisa. Tapi kalau di rumah kayaknya aku masuk top 3 mandi tercepat versi on the spot.
Sore ini tidak terasa mandiku satu jam lebih. Lama sekali membilas shampoonya, lalu pakai conditioner juga lama membilasnya. Berdiri di bawah shower sambil berharap jadi lebih ‘bersih’ setelah terguyur air hangat.
Kalau ditanya kenapa mandinya lama sih? Jawabannya adalah karena kalau mandi tidak bawa hp. Jadi merasa punya alasan tidak melihat notifikasi yang mendorongku untuk meresponnya. Rasanya seperti terlepas sebentar dari tanggung jawab membalas pesan dan mengangkat telpon; karena lagi mandi.
Sebetulnya tidur juga bisa sih jadi alternatif cara. Tapi seringkali ketika dalam kondisi butuh spasi seperti ini, malah susah tidur. Huft tapi semoga beberapa waktu ini aku bisa beristirahat dengan tenang, aamiin.
Pangkalpinang, 21 Mei 2025
boleh pusing gak sih?
0 notes
tryingtobejoy · 4 months ago
Text
takbir masih terus berkumandang. kebetulan kamarku punya jendela 2 buah. keduanya mengarah pada arah toa masjid. jadi kencang betul. terasa sekali kalau sudah hari raya.
sepertinya aku tidak akan lupa air mata malam ini. tiap tetesannya. rasa sesaknya. dan pikiran tidak tau harus cerita ke siapa di saat seperti ini kecuali Ya Allah Ya Allah tolong kuatkan.
mataku panas, hidungku tersumbat, nafasku seperti hampir habis. Ya Allah aku ingin kalau meninggal di hari baik, di bulan baik, ketika melakukan kebaikan yang Engkau sukai dan ridhoi.
sekarang rasanya capek betul ya Allah. kalau tidak Engkau bantu merasa lapang rasanya sangat sempit.
1 note · View note
tryingtobejoy · 4 months ago
Text
Lapang di Syawal 1446
kapan terakhir kali kamu benar-benar melepaskan apa inginmu dan akhirnya berdoa, ya Allah ikut aja apa skenario-Mu ya Allah.
Tidak ada yang salah dari memiliki hajat. Beberapa kali di sholat hajat selama ramadhan sujudku lamaaa sekali, seperti permintaannya banyak banget, padahal sholatnya baru gencar di ramadhan aja, astaghfirullaah. Kemudian memasuki bulan baru ini rasanya entah kenapa jadi ingin ikhlas saja?
Apa-apa yang sebelumnya begitu ingin kucapai, sekarang rasanya aku lebih ingin sesuai dengan apa yang Allah ingin kasih ke pada ku saja. Apapun itu, aku terima, gapapa. Meskipun nanti melaluinya harus banyak air mata yang keluar, tapi kalau itu pilihan-Nya rasanya gapapa deh, mungkin memang panen pahalanya dari banyak-banyakan bersabar.
Tentuu akan tetap mengusahakan yang baik-baik dengan sebaik-baiknya ikhtiar. Tidak hanya diam menunggu tanpa melakukan apa-apa. Tapi apapun hasilnya, Allah Yang Maha Berkehendak, Allah Yang Maha Mengetahu yang terbaik, Allah Yang Maha Baik.
Jadi mari lebih percaya kepada Allah. Takut-takut yang dirasakan mungkin karena kurang percaya sama Allah?
Depok, 30 Maret 2025 -- malam, jadi sudah syawal
0 notes
tryingtobejoy · 4 months ago
Text
ya Allah di 10 hari terakhir ramadhan ini tolong jaga dirikuuu.
tolong jaga lisanku agar tidak menyakiti siapapun yang mendengar. tolong jaga sikapku agar tidak berbuat kerusakan di bumi. tolong jaga langkahku agar terus menuju mendekat kepada-Mu.
0 notes
tryingtobejoy · 4 months ago
Text
Cerita di Ramadhan 1446
kemarin aku cerita, jadinya keingat. terus jadi ingin menuliskan di sini biar ingat lagi nanti-nanti. ceritanya udah sering keulang sih mungkin, tapi karena kemarin seperti merekap semua-semuanya, jadi terasa lebih banyak; syukurnya.
"duluuu banget aku tuh iri deh sama perempuan-perempuan yang kalau datang bulan gak merasakan dismenor kayak aku, yang bisa tetap beraktivitas seperti hari-hari biasa, yang gak pakai kram, mau pingsan atau bahkan kalo aku sampai pingsan beneran sih"
"tapi?"
"tapi sekarang udah engga iri lagi, alhamdulillaah Allah menyadarkan aku lewat kebaikan orang-orang di sekitarku"
"gimana tuh?"
"yaa, gara-gara aku sakit tiap datang bulan, tidak berdaya, aku jadi bersyukur juga tiap bulan atas orang-orang baik yang ada di sisiku, yang Allah hadirkan. mungkin kalau aku ga dismenor, ga pingsan, aku tidak akan merasakan terharunya menerima kebaikan-kebaikan itu tiap bulannya...."
lalu berlanjut menyebutkan satu-persatu pertolongan yang ku terima. banyak sekali, sekarang mungkin yang terasa adalah atasan yang pengertian akan kondisi ini, aku bersyukur sekali. kalau suatu hari pak zul baca ini (wkwk sepertinya tidak mungkin yha) aku ingin beliau tau betapa aku bersyukur sekali punya atasan seperti beliau.
dulu sebelum harus merantau seorang diri ke sini, salah satu ketakutanku adalah gimana kalau aku harus masuk kantor, lalu dismenor di kantor, sedangkan tidak ada adik sebaik affan yang bisa jemput aku pulang. dulu waktu masih kerja di jakarta, aku bersyukur sekali punya adik yang sangat sayang denganku itu (hahah self claim) yang rela naik gojek ke kantor mbaknya, membelah kemacetan sejauh 15km lalu pulang lagi tambah nyetirin mbaknya yang sepanjang jalan meringis kesakitan. tapi ternyata meskipun tidak ada affan di sini, aku memiliki atasan yang mengizinkan aku istirahat di kosan saja kalau lagi dismenor, plus segala kebaikan lainnya dari beliau yang betul-betul jadi teladan.
jadi ingat juga waktu kuliah, gimana teman-teman dari ic sangat-sangat menolongku tiap sakit bulanan ini menyerang. dari teman kosan, nida, tetangga kosan, dila, atau ciwi-ciwi lainnya, sampai ke cowo-cowo pun, ada yang ikut naik ambulan pas aku pingsan, ada yang mengambilkan tasku di kelas padahal beda jurusan, yang rela nemanin konvoi pulang naik motor memastikan ga kenapa-kenapa di jalan, ada juga yang jadi 119 kalau aku dismenor habis itu sisanya beliau yang mencari pertolongan entah apa, siapa, di mana, dan bagaimana itu.
mengingat itu semua masih selalu bikin aku nangis. nangis terharu sama kebaikan-kebaikan yang Allah berikan lewat orang-orang baik itu. yang banyak banget, dan gak berhenti sampai hari ini. jadilah aku tidak merasa iri lagi sama perempuan-perempuan yang tidak merasakan apa yang aku rasakan. karena aku, merasa banyaaak sekali bersyukurr. alhamdulillaah, alhamdulillaah, alhamdulillaaah alaa kulli hal!
Pangkalpinang, 18 Maret 2025
baru datang bulan, jadi diterima dan ridho saja kalau memang jadinya lagi agak mellow hehe
7 notes · View notes
tryingtobejoy · 6 months ago
Text
Capek tidak sih? Tidak, katamu. Tapi masa iya, kamu tidak capek? Yakin kamu tidak merasa capek? Atau ternyata pengakuan tidak capekmu hanyalah usaha dalam meyakinkan diri, kalau kamu masih ingin lebih kuat lagi. Padahal tanpa disadari, semakin lama tubuh kian merapuh.
Sebetulnya tidak ada yang salah dari merasa lelah. Perjalanan panjang pasti menimbulkan kelelahan, seberapa asik dan seru jalan-jalan itu. Naik gunung itu menyenangkan, tapi pasti akan ada rasa lelah yang singgah. Lari juga seperti sebuah terapi dan meditasi, tapi tetap saja perasaan lelah setelahnya tidak dapat dipindah.
Sekarang letih yang menjadi perih. Tersisa dalam hening yang dingin nan kesepian. Sepertinya kita memang tidak perlu berpura-pura tangguh, ketika kita memang butuh menarik nafas panjang dalam berusaha lebih sembuh.
Pangkalpinang, 3 Februari 2025
30 hari bercerita, hari ke-7 aku lanjutkan di tumblr dulu.
3 notes · View notes
tryingtobejoy · 6 months ago
Text
Berjuang
Berjuang itu sebenarnya apa sih? Kenapa aku suka sekali dengan kata-kata berjuang. Dari dulu. Apa karena hidup sejatinya memang penuh perjuangan. Dari awal kita berjuang keluar dari rahim ibu yang nyaman, hadir di dunia yang keras. Salah, dari ketika ibu kita berjuang malam-malam panjang kesulitan tidur ketika mengandung kita selama 9 bulan—bahkan aku 9 bulan lebih. Ah sepertinya bahkan jauh sebelum itu, dari perjuangan ayah kita, yang berjuang agar bisa mendapatkan hati ibu kita—dan restu kakek nenek kita?
Aku suka sekali dengan kata pejuang, berjuang, memperjuangkan. Seperti itu dulu aku memaknai apa-apa yang aku dan teman-teman kesejahteraan mahasiswa lakukan di kampus. Kita ini pejuang, karena kita berjuang. Kita tidak sedang mengorbankan waktu kita, aku pun tidak pernah merasa mengorbankan title lulus tepat waktu selama 4 tahun—ketika sebenarnya bisa—karena ada yang sedang aku perjuangkan.
Tapi ternyata sedih sekali ya, kalau ternyata, kita tidak bisa diperjuangkan?
Fatmawati, 30 Januari 2025
tulisan pertamakuuu di 2025 dan setelah berbulan-bulan hiatus dari tumblr
1 note · View note
tryingtobejoy · 8 months ago
Text
Lubang
Ada berbagai macam lubang di dunia ini, banyak sekali. Kadang ada lubang di jalanan beraspal yang begitu membahayakan, tapi tidak lupa ada juga lubang-lubang jendela yang memberikan cahaya dan udara kehidupan.
Aku sedang merasa berlubang. Rasanya bingung harus menuliskan apa dan membahasakan perasaan bagaimana. Aku tidak tahu apa yang harus aku tulis. Apakah tulisan sedih yang bisa mengeluarkan emosi-emosi negatif dalam diri, atau tulisan penuh hikmah yang membuat tubuh secara tidak langsung berusaha menjadi lebih kuat lagi?
Sepertinya aku kehabisan kata. Mungkin juga karena berkali-kali kalimat baik yang terucap seperti tidak ada makna dan telah kalah dengan lelah yang menghina.
Kalau boleh memilih antara kembali ke masa lalu atau mengintip masa depan, rasanya aku tidak punya preferensi. Aku ingin setiap yang telah berlalu itu tetap ada di sana, at least, aku tahu itu berada pada sejauh-jauhnya jarak. Tak juga ingin mendapatkan contekan akan masa depan; rasanya seperti tahu garis finish tanpa memahami bagaimana perjuangan berlari dan memandangi perjalanannya.
Aku ingin cukup. Aku ingin merasa cukup dengan apa-apa yang ada saat ini, meski dengan lubang, walau mungkin lubangnya tetap terbuka sebesar apapun usaha aku menutupnya.
Barangkali lubang ini memang proses, seperti pori-pori dalam adonan untuk menjadi roti. Aku tidak apa; berlubang sekarang.
Pangkalpinang, 20 November 2024
lama bangeeeeet ga nulis tumblr sampai nangis nulisnya
1 note · View note
tryingtobejoy · 10 months ago
Text
Akun ini sepertinya akan kembali aktif, tandanya sedang mempertanyakan diri sendiri, apakah aku baik-baik saja?
Rasanya senang tapi air matanya mengalir terus. Wkwk bingung juga. Pun rasanya tidak mau kondisi ini malah bikin cemas atau khawatir tapi kalau tidak diceritakan juga kok kayak sedang menutup-nutupi.
Kayaknya aku emang anak ibuk yang gampang banget mellow sendiri, semoga sabar dan kuatnya juga seperti ibuk deh🥹🥲🙏🏻
Pangkalpinang, 18 September 2024
2 notes · View notes
tryingtobejoy · 10 months ago
Text
Berjarak
Aku tidak tahu, tapi aku merasa seperti tahu; kalau tidak ada yang tahu masa depan. Kalau boleh, dan memang sepertinya boleh; ingin berdoa agar segalanya lancar dan jadi.
Katanya kita boleh meminta apa saja kepada Allah, jadi aku mau menitip doa-doa itu. Meski sekarang setiap doa ku coba siapkan space untuk dibangunkan-Nya ruang ikhlas. Kata ibu ini penting, ruang ikhlas; jadi ketika sesuatu nanti ternyata tidak berjalan sesuai yang diharapkan, kita bisa tetap bersyukur dan mengambil pelajaran.
Sebentar lagi, kita akan lihat bagaimana belasan ribu kilometer itu menjadi penghalang atau pijakan, untuk nanti melanjutkan perjalanan yang jauh lebih ‘jauh’ jaraknya.
Depok, 15 September 2024
5 notes · View notes
tryingtobejoy · 1 year ago
Text
Tumblr media
(don’t) stop this train—it’s moving in even the distance (probably) still staying
Jakarta, 14 Juni 2024
1 note · View note
tryingtobejoy · 1 year ago
Text
Tetap saja pada akhirnya kita mungkin akan saling mencari; sampai bertemu. Tidak peduli sejauh dan setidak saling tahu apa kehidupan masing-masing di masa lalu. Kayaknya memang kalau itu untukmu, maka itu akan datang padamu? Dan kamu akan menerima kedatangannya.
The love you deserve will choose you.
The love you deserve will see gardens within you where you see cemeteries.
But most importantly, the love you deserve will teach you how to trust in the timing of your life. How to trust in the fact; that it was always going to find you.
Maybe it will say, “i’m always happy to have conversations with you”
Pangkalpinang, 4 Juni 2024
3 notes · View notes
tryingtobejoy · 1 year ago
Text
lama sekali tidak menulis di sini rasanya seperti ingin kembali; tapi dalam berbagai tulisan syukur yang rasanya lebih mudah hadir di beberapa waktu terakhir.
mempercayai apapun itu terjadi di waktu terbaik adalah pembelajaran seumur hidup. menerima apapun yang diberikan dengan keikhlasan pun juga suatu latihan yang dilakukan sampai kematian.
terima kasih sudah membantuku melihat sisi ini kembali. menambah berbagai alhamdulillaah dan bismillaah, semoga ini jalan terbaik.
pangkalpinang, 17 Mei 2024
2 notes · View notes
tryingtobejoy · 1 year ago
Text
Mohon Doanya
Jujur, sampai hari ini rasanya masih hitam. Di beberapa momen terasa sekali tiba-tiba tidak fokus karena kepikiran; beliau baik sekali ya?
Jadi ingin menuliskan di sini—meski tau beliau tidak akan membaca ini—semoga teman-teman yang membaca ini jadi berkenan mendoakan beliau.. at least karena tau beliau orang baik sekali.
Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Alhamdulillaah jadinya sudah tidak sakit lagi ya, Om? Alhamdulillaah dipanggil di hari yang sangat baik ya, Om? Bulan Ramadhan. 10 hari terakhir. InsyaAllah husnul khatimah.
Beliau adalah seorang ayah dari salah satu teman baikku. Bisa jadi teman baik kalian yang membaca ini juga.
Beritanya begitu mendadak buatku. Yaaa walaupun aku memang bukan siapa-siapanya. Tapi rasanya sesak sekali, tenggorokanku tercekat waktu mau menuliskan pesan bela sungkawa di grup dan tiba-tiba pandanganku sudah buram.
—yah sekarang buram lagi juga jadi jeda dulu deh—
Aku memang tidak pandai dalam menghadapi duka karena kewafatan seseorang. Mungkin karena Alhamdulillaah keluarga intiku masih utuh, jadi tidak tau rasanya karena belum mengalami langsung atau ya memang kurang ilmu saja. Tapi setelah dipikir-pikir, kayaknya berduka itu memang gak ada manusia yang bisa ngertiin deh? Duka tiap orang atas kepergian seseorang tuh sangat berbeda-beda. Belum tentu apa yang dirasakan seorang ibu ketika kehilangan anaknya sama dengan apa yang dirasakan ibu-ibu lainnya. Belum tentu juga seorang kakak bisa lebih tidak sedih ketika adiknya meninggal, dibandingkan ibunya yang melahirkannya. Sangat tergantung dan yaaa sepertinya sulit bagi kita (manusia lain) untuk benar-benar memahaminya.
Aku dari kemarin bingung sendiri; ini sedih banget loh aku? Padahal seperti yang ku bilang, aku bukan siapa-siapa. Aku bukan anaknya. Tidak punya hubungan saudara apa-apa juga dengan almarhum. Sama anaknya pun…sebatas teman yang kalau dibandingkan dengan teman-teman lainnya, kayaknya banyak deh yang relasinya lebih dekat dengan temanku itu. Bertemu almarhum yang bisa ngobrol langsung pun kayaknya hanya ada satu momen sejauh yang aku ingat. Aku jadi bertanya-tanya entah kemana: memangnya boleh ya sesedih ini?
Tapi satu momen yang kuingat itu memang begitu berarti sekali si. Yang membuatku terus berdoa; ya Allah almarhum tuh baik sekali. Tolong jaga di sisi-Mu. Tolong berikan alam kubur yang baik untuknya. Berikan ampunan jika almarhum ada salah. Karena almarhum baik sekali ya Allah..
Dulu waktu bapak sakit dan harus dirawat pas aku masih kuliah, rasanya tuh jadi momen-momen paling berat buatku pribadi. Jadi satu-satunya anak yang ‘jauh’ dari rumah, rasanya sedih banget kalau pas bapak sakit tapi aku belum bisa di dekatnya. Waktu itu, waktu kabar bapak masuk rumah sakit, aku langsung dibantu temanku mencari travel malam. Setelah bisa nemenin bapak di rumah sakit, waktu itu lah aku ketemu almarhum yang tiba-tiba datang menjenguk. Aku baru selesai sholat maghrib. Masih memakai mukena ketika almarhum salam dan memperkenalkan diri. Ya Allah, ternyata almarhum pun baru pulang kerja malam itu, menyempatkan datang ke rumah sakit tempat bapak dirawat yang lokasinya gak dekat dari tempat kerjanya ataupun rumahnya alias perjalanannya panjanggg—dari tempat kerja ataupun ke rumahnya nanti—tapi almarhum datang. Mendoakan kesembuhan bapak. Sepertinya itu hanya beberapa menit, gak sampai satu jam, tapi berkesan sekali buatku, buat bapak juga waktu itu.
Almarhum lebih sepuh dari bapak. Jadi ga bisa kebayang gimana effortnya buat menjenguk bapak yang besar sekali, naik transport umum lagi. Oh sama waktu itu agak gerimis, atau habis hujan. Bisa kebayang ga? Aku ga bisa😭
Sejak saat itu jadi bertekad buat mengusahakan menjenguk kenalan yang sakit. Sebisa mungkin disempatkan dan diniatkan. Walu jadinya malu sih. Karena waktu almarhum sakit malah ga pernah jenguk. Dan di hari beliau dipanggilpun belum bisa takziyah langsung.
Jadi mau minta tolong didoakan juga ya kalau berkenan. Almarhum beneran baik sekaliii. Mohon doanya juga buat temanku dan keluarganya yang ditinggalkan—dan juga buatku.
Jadi aku mau mengaku; aku sedih. Masih. Sambil bertanya-tanya juga apakah boleh sesedih ini? Tapi setiap kali mempertanyakan hal itu, kalau diingat-ingat akhir-akhir ini sering sekali mendengar atau mendapati kisah nabi ya’kub yang sedih sekali waktu kehilangan nabi yusuf. Di al-quran, di kajian, di podcast yang bahkan random pick keputer pas lari. Nabi ya’kub menangis bertahun-tahun, dan Itu gapapa. Tapi kan beliau memang ayahnya ya?
Depok, 7 April 2024
Sudah 5 hari dan masih menangis tiap hari.
1 note · View note
tryingtobejoy · 1 year ago
Text
Tumblr media
Kenapa ya bagian ini sangat relate sekali; seperti ditulis untuk ku baca—dan semoga ada yang bisa memahami ini walaupun belum membaca halaman ini.
6 notes · View notes
tryingtobejoy · 1 year ago
Text
Aku lama sekali tidak nulis di sini. Ternyata ini tulisan pertama di tahun ini. Padahal bulan ketiga sudah mau habis. 30haribercerita di sebelah juga belum selesai. Tapi tidak apa sih karena mungkin sedang berpindah media saja (semoga).
Ini belum tau sih mau nulis tentang apa…atau siapa. Tapi rasanya cukup banyak hal terjadi selama jeda ini. Naik turun perasaan tapi baik-Nya selalu menghadirkan rasa bersyukur pada akhirnya.
Seperti kereta bandara yang sempat dikejar karena ada bapak-bapak baik yang waktu lagi antre tiket di waktu yang mepet tiba-tiba menawarkan, “sekalian saya beli 2 aja, tujuannya ke mana?” lalu berlari ke peron, dan berujung gak mau digantiin uang tiketnya pas udah berhasil masuk kereta tepat sebelum pintunya nutup.
Atau perjalanan ke citeurep naik krl line nambo yang sebetulnya sangat terbatas jadwalnya. Acara di citereup selesainya jam 15.00 harusnya. Sedangkan perjalanan dari tempat acara ke stasiun kurang lebih 30 menit. Kereta dari cibinong ke depok adanya di 15.27 terus baru ada lagi jam 17.22 alias 2 jam jaraknya. Awalnya sih udah mikir akan naik yang 17.22 dan buka puasa di jalan. Apalagi mesen ojek online ke tempat acara katanya agak susah (karena agak pedalaman) bisa nunggu setengah jam. Kayak ga mungkin banget ga sih dapet yang 15.27 itu? Tapi ternyata 14.45 udah dibubarin acaranya. Langsung pesan ojol aja bismillaah. Gaktaunya langsung dapet driver yang habis nurunin orang di tempat acara itu. Jadi ga sampe 5 menit udah sampai. Jadilah dimampukan-Nya sampai stasiun sebelum 15.27 jadi ga perlu buka di jalan karena bisa sampai rumah sebelum maghrib.
Ahiya. Bisa pulang ke rumah pekan ini juga sesuatu yang disyukuri sekali sih. Kayak belum ada seminggu pergi udah dikasih pulang lagi alhamdulillaah.
Jadi ingat pulang terakhir adalah pulang setelah pelatihan dan dapat predikat nilai terbaik 1 (lagi) alhamdulillaah. Ini sesuatu yang mengagetkan juga karena dari awal sadar diri nilaiku gak sebagus itu di ujian-ujian dan kuisnya. Dibandingkan orang-orang lain apalagi. Jadi yaa beneran berdoa dan minta didoakan ke orang-orang kayaknya terbantu lewat jalur langit. Apalagi diingatkan juga sebelum tes, “jangan lupa telpon bapak ibu” sesuatu yang baru karena biasanya aku ngechat doang sih.. tapi rasanya senang dan tenang sekali diingatkan dan melakukannya!
Ohiya diingatkan telpon bapak ibu itu jadi nyambung sih ke cerita tentang orang baik. Yang belakangan banyak bikin aku banyak belajar (salah satunya belajar menelpon itu). Tapi ini nanti dulu deh ceritanya. Sudah larut. Sekian dulu.
Depok, 24 Maret 2024
3 notes · View notes
tryingtobejoy · 2 years ago
Text
“Semakin dewasa, semakin sadar buat menjaga hubungan pertemanan itu butuh effort ya”
—Habis lari di GBK.
Dari dulu awal mula lari-lari di GBK lebih sering dilakukan sendiri. Ga pernah terpaku ada atau engga temennya dan ya tetap lari meskipun sendiri. Terus tapi lama-lama rasanya gelora ini jadi tempat bersua. Berjumpa dengan bincang yang dilakukan sambil kehabisan nafas. Atau yaa obrolan sambil makan pecel atau mie setelah atau sebelum lari.
Jadi sempat takut gak bisa lari sendiri lagi di GBK karena sudah punya banyak memori. Takut malah bikin sakit hati dan ya menguras energi —bukan karena larinya.
Aku ingin membuktikan saja kalau asumsi itu salah. Aku masih bisa lari sendiri di lingkaran yang sama itu. Aku ingin memastikannya. Tapi baiknya Allah, tiba-tiba dikirimkan-Nya teman lari malam tadi. Mungkin memang Ia lebih tahu hamba-Nya; yang masih lemah dan tidak berdaya tanpa izin-Nya. Mungkin Ia lebih paham, kalau lebih baik tidak lari sendiri dulu.
Gelora, 29 Desember 2023
5 notes · View notes