biggsu-blog

[biggsu-blog]

Ini benar-benar tidak adil. Tubuhmu telah pergi jauh, bahkan sudah berlabuh lagi di tempat yang baru. Tapi seluruh gerak serta kenanganmu tetap tinggal di kepalaku. Aku masih mampu menyebutkan segala detail perihal keindahanmu. Sedang untukmu, tak ada sedikitpun aku lagi di ingatanmu.

(via mbeeer)

@yuanitaleisbuana

[biggsu-blog]

Kamu, menyerah dan menyalahkan keadaan. Aku, berusaha dan mengupayakan segala kemungkianan.

Itulah bedanya kita dalam mengartikan cinta. (via mangatapurnama)

[biggsu-blog]

Logika tak mampu mengendalikan rasa.

- terkadang bego ah. (via ruangsubjek)

@yuanitaleisbuana

[biggsu-blog]

Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah menghancurkannya

Ali bin Abi Thalib (via creativemuslim)

[biggsu-blog]

Entah semesta yang bercanda atau kita yang terlalu memaksa. Terkadang ada cerita dimana kita dipertemukan dengan seseorang yang selama ini kita cari, tapi nyatanya tidak mungkin kita miliki. Dengan satu alasan sederhana, berbeda keyakinan misalnya.

(via mangatapurnama)

[biggsu-blog]

Faktanya, banyak orang memilih pergi bukan karena ingin dan bukan pula karena sudah tidak suka. Beberapa dari mereka justru merasa pergi adalah solusi dari kebersamaan yang salah, pun dari takdir berdua yang tidak memihak.

Namun beberapa justru kembali. Karena merasa pergi adalah salah, sehingga memutuskan memulai lagi dari awal langkah.

Karena itulah kukatakan padamu, bila ingin meninggalkanku, silakan. Bila kau pikir itu yang terbaik bagimu. Karena yang terbaik bagiku, aku masih belum tahu. Namun yang pasti ingatlah aku sebagai tempat kau bisa kembali.

: Karena ingatan adalah rumah di mana kau bisa menemukan alasanmu untuk pulang.

●●●

#PicQuote ini adalah salah satu kutipan dari tulisan saya dalam buku berjudul “Perempuan Penggenggam Rindu”, sebuah buku yang berisi kumpulan tulisan pendek.

Edisi terbatas bisa dipesan mulai 22-28 Februari 2017 dengan potongan harga 20%, bertanda tangan Penulis, dan hadiah langsung tas buku, bisa kamu pesan di beberapa toko buku online di bawah ini:

@bukukitacom ~> WA 081285000570. @buku_plus ~> WA 089628519266. @republikfiksi ~> WA 087885575247. @bukubukularis ~> WA 087873326059. @grobmart ~> Line @grobmart. @parcelbuku ~> Line @kiu9952d. @belanjabukubuku ~> WA 081282393941. @bookannisa ~> Line @oqt2025h. @booklaza ~> WA 085736100626.

Info selengkapnya: bit.ly/orderPPR (atau klik link dalam bio akun ini). Ayo, pesan! Jangan sampai kehabisan karena stok sangat terbatas.

#tiasetiawati #PEREMPUANPENGGENGGAMRINDU

[biggsu-blog]

Di baik burukmu aku ada. Di tiap sibukku, selalu bisa kusempatkan untuk menyapa. Orang-orang bahkan kerap berkata kita ini serasi dalam satu cerita. Tapi brengseknya hanya karena ia datang lagi menyapamu, perasaanku selama ini langsung kau buang begitu saja.

(via mbeeer)

[biggsu-blog]

Aku harus bisa melewati masa-masa sulit ketika tidak ada kamu di sini. Agar nanti, kita bisa lebih kuat melewati masa-masa sulit ketika kita bersama. Sebab kita sudah berdua, dan percaya akan bisa melewatinya bersama-sama.

(via halamanbercerita)

iya maaa .... aku berjuang, dan tetap percaya padamu.. @yuanitaleisbuana​

[biggsu-blog]

“Tuhan, titipkan doaku kepadanya…”

@yuanitaleisbuana

[biggsu-blog]

Aku tahu betul kalau sosokmu hari ini masih abu-abu. Tetapi aku tidak ragu perihal kedatanganmu yang akan tepat waktu. Aku juga tidak ragu perihal usahaku memperbaiki diri hari ini yang kelak akan membuatmu merasa cukup dengan keberadaanku. Dan akan membuat Tuhan tersenyum melihat hal-hal baik yang ada di diri kita masing-masing ketika bertemu.

(via halamanbercerita)

[biggsu-blog]

@yuanitaleisbuana

Tanpa Detik dan Tanggal

Aku mencintaimu seperti berdiri di peron kereta tanpa detik dan tanggal. Menantikan kepulangan yang takjua ditemukan. Aku mencintaimu karena ketidaksempurnaan yang kelak akan menyempurnakan kelemahanku. Saat separuh diri masing-masing dipersatukan dan melahirkan rasa bahagia yang diam di samudra mata kita. Yang diam di segara rasa paling dalam.

Aku mencintaimu seperti mencintai kesendirianku. Saat tersisih dari keramaian dan meringkuk di dalam kegelapan sembari menumpahkan segala hujan yang takkuat ditampung oleh celung mata. Hujan yang kemudian melebur bersama tangisan langit, melahirkan sesak-sesak yang mengaliri kesepian.

Kehadiranmu seperti sebuah cahaya di tengah kegelapan itu. Saat kupikir mungkin hidup akan lebih baik jika tidak ada kehangatan sama sekali. Hujan setiap hari. Dan apa yang terlihat oleh mata hanyalah kepergian dan kesendirian bertubi-tubi. Saat rasanya jemariku bergemetar hebat, seakan setiap sesak di dalam dada mengalir hebat ke jemariku itu, lalu melahirkan kata-kata melalui goresan pena. Dan kamulah, gadis yang mencintai kata-kata itu.

Aku mencintaimu meskipun pertemuan tak jua ditakdirkan oleh Tuhan. Aku mencintaimu dalam doa yang dilangitkan di sepertiga malam. Dalam resap dan senyap di malam yang kian dingin.

Aku mencintaimu karena sejauh apa pun aku berjalan sendirian, kelak akan kutemukan kamu di ujung sana menungguku.

  Bogor,

17 Februari 2017

[biggsu-blog]

Kuharap perpisahan ini hanyalah sementara.Kau pergi ke lain hati untuk bisa belajar menerima nasihat tanpa keras kepala, dan aku pergi ke lain hati untuk belajar mengeluarkan pendapat tanpa harus berdebat. Hingga nanti ketika waktunya telah tiba, pulangmu padaku adalah tanda berakhirnya perjalanan kita berdua.

(via mbeeer) @yuanitaleisbuana

[biggsu-blog]

Kuharap perpisahan ini hanyalah sementara.Kau pergi ke lain hati untuk bisa belajar menerima nasihat tanpa keras kepala, dan aku pergi ke lain hati untuk belajar mengeluarkan pendapat tanpa harus berdebat. Hingga nanti ketika waktunya telah tiba, pulangmu padaku adalah tanda berakhirnya perjalanan kita berdua.

(via mbeeer) @yuanitaleisbuana

[biggsu-blog]

Bagi beberapa orang, memperbaiki hubungan itu sulit. Karenanya mereka lebih memilih untuk menggantikan bukan mempertahankan.

(via mangatapurnama)

hmmmm

[biggsu-blog]

Jangan dulu menyerah, perjuangan kita ini belum ada apa-apanya. Bertahanlah, jika mulai lelah silakan beristirahat sejenak dan genggam tanganku lebih erat lagi setelahnya.

(via halamanbercerita)

[biggsu-blog]

Kita akan bertemu lagi suatu hari nanti. Mungkin kemarin hanyalah waktu yang singkat untuk Tuhan memperkenalkanmu di saat yang kurang tepat, tapi aku yakin suatu saat kita akan bertemu lagi. Di satu waktu lama yang akan berarti selamanya. Entah apa yang membuatku mampu berpikir seperti itu. Hanya saja, pertemuan rumit kita kemarin kurasa bukanlah sesuatu yang sia-sia.

(via mbeeer) aku percaya @yuanitaleisbuana

[biggsu-blog]

Love Shouldn’t Like This

Apakah kita harus berakhir seperti ini? Apakah ini akhirnya? Apakah dari semua bahagia di awal cerita, dari semua takdir yang membawa kita di banyaknya ketidak-sengajaan hingga kita bisa begitu saling bahagia seperti dulu itu, inilah akhir yang harus kita derita bersama?

Maaf, tapi biar bagaimanapun aku tidak bisa membencimu. Bahkan mungkin jika kau datang menemuiku malam ini dengan membawa tangis di kedua bola mata indahmu, tanpa pikir panjang tanganku akan langsung memelukmu erat dan melupakan semua hal keparat yang berhasil membuat kita berpisah hingga seperti ini.

Meski kau hancurkan hatiku, aku masih berharap kau akan datang dan menyatukan semua kepingannya lagi. Sama seperti dulu; ketika pertama kali kita bertemu. Ketika aku patah, ketika hatiku luluh lantah berantakan, kau dengan gegas datang menyatukan semua potongannya lalu mengisi penuh ceritaku selanjutnya.

Aku rasa, ini bukan cinta. Cinta bukanlah yang seperti ini. Cinta seharusnya tidak membuatmu menghancurkan dirimu sendiri hanya demi orang lain…

..yang bahkan jelas-jelas tidak memilihmu.