dialogkalasenja - Tumblr blog

[dialogkalasenja]

Bekerja bersama hati, iya hati-hati dijalan... (di East Kalimantan) https://www.instagram.com/p/CWx2187vTuf/?utm_medium=tumblr

[dialogkalasenja]

Sampailah pada titik dimana hidup itu perlu batas bukan untuk memisah, hanya saja pada akhirnya kita tak bisa membuat semua orang senang. dialogtika hidup barangkali memang harus begitu, jeda.

[dialogkalasenja]

Aku khawatir barangkali dulu saat abah ini memulai orang disekitarnya menganggap dia gila, bahkan mungkin masih sampai saat ini. Tentang hidup serta tentang kebenaran tanpa menyalahkan yang lain, sebab lebih dari itu, ini tentang nilai bahwa sudut pandangnya adalah apa yg benar dan apa yang salah bukan aku yang benar dan kamu yang salah. Kita pernah mendengar atau mungkin bahkan pernah belajar filsafat, sampai ketika bahwa benar ada manusia yang telah selesai dan mengenali dirinya hingga dia dapat mengenal Tuhan nya. #makrifat #idialisme #reality #soekarno #sosialisme https://www.instagram.com/p/CPe0vcRlHru/?utm_medium=tumblr

[dialogkalasenja]

Barangkali saat lari tak mampu untuk mengejar, duduk tak lagi mampu meneduhi. Bahasa tak berdaya lagi menyampaikan arti. Aah hidup sepertinya tak sebercanda ini. (di Special Region of Yogyakarta) https://www.instagram.com/p/CNharfflg-j/?igshid=1bp3pejbnbdv2

[dialogkalasenja]

Sabar ya Bu, walau tanpa abah kami anak lelaki mu akan mengantarkan mu kesana. Tanah suci yang selalu kau panjatkan dalam doamu, bantu kami dalam doamu agar kami dapat mewujudkannya. Salam sayang seluas semesta. (di Special Region of Yogyakarta) https://www.instagram.com/p/CMTeY5PFoOv/?igshid=16t515sflqgvv

[dialogkalasenja]

Entah, bagaimana mungkin kita dapat berdamai dengan yang lain. Sedang kita sendiri belum dapat berdamai dengan diri kita sendiri.

[dialogkalasenja]

Kita semestinya mengerti bahwa ini bukan tentang suka dan tidak suka, bukan tentang aku salah dan kamu benar pun sebaliknya, bukan pula tentang permintaan serta pemenuhan antara kita. Selama semua berdasar pada hukum agama yang telah Tuhan tetapkan. Tugas kita hanya samiqna wa atoqna, itu saja.

[dialogkalasenja]

Persimpangan

Setelah apa yang terlewati, perjalanan singkat yang melelahkan. Kita teramat ego bertahan di jalan kita masing-masing yang entah dengan tujuan yang sama atau berbeda. Kita teramat pandai memendam bara dalam sekam kering pada rumah ini, yang akan siap memporak porandakan bangunan kecil impian kita saat angin menerpa. Persoalan diciptakan bersama jawaban di waktu yang mungkin saja tidak bersamaan, barangkali butuh jeda diantaranya. Kita teramat percaya diam dalam jeda akan menjadi jalan baik, kita abai tentang bom waktu yang terakit bersamanya. Kita lagi-lagi kembali sampai di tengah persimpangan, sedang aku masih berdiri disini di persimpangan dengan dua jurang dalam serta dua tangan perempuan yang tetap ku genggam sangat erat sebagai bentuk tanggung jawab dalam hidup menjadi anak laki-laki untuk rahim yang melahirkan serta menjadi laki-laki kepada perempuannya. Aku hanya berupaya bertahan tetap menggenggam kedua tangan perempuan itu, semampu ku. Hingga bara dan bom waktu meluluh lantakan semua dan melepaskan satu tangan dari genggaman ku. Barangkali aku salah... Pada akhirnya Ibu adalah takdir yang harus ku terima dan tak bisa ku pilih, perempuanku adalah nasib yang kupilih. Aku mungkin bisa memilih nasib, sedang aku tak bisa memilih takdir.

[dialogkalasenja]

Tak semua dapat dijelaskan oleh logika, barangkali itu alasan mengapa kita butuh agama.

[dialogkalasenja]

Membalik garis tangan

Tentang hidup dari sisi yang lain, entah enggan dipikirkan atau memang sengaja diabaikan. Hari ini 300 hari yang lalu, lagi-lagi memilih jalan lain diluar jalan utama pendidikan tingkat akhir itu di ajarkan pada ku. Jalan sepi dan terjal ini bernama "Konservasi" sebab mungkin hidup tidak melulu melaju di jalan poros bebas hambatan. Teramat pagi untuk bercerita bahwa semua baik-baik saja tentang tanah, hutan, udara serta tentang apa saja yang melekat padanya. Jalan ini penuh dengan lingkaran konflik, bagi sesama pun juga terlebih bagi yang berjalan di ruas jalan sebaliknya. terasa berat rasanya bicara tentang kolaborasi disini, barangkali aku sering lupa dialogtikanya memang harus begini. pilihanyan hanya bertahan dan terus melawan, tentu dengan tujuan yang sama sebuah keseimbangan. Barangkali setiap kita membentuk pola pikir yang hampir serupa, bahwa semakin banyak temuan konflik maka semakin dekat kita dengan keberhasilan yang kelak akan kita banggakan. bahkan tak jarang kita menadah tangan untuk mendapatkan sebuah konflik. sebab itu merupakan sebuah kemajuan. Entah, tanpa mereduksi perlawanan aku mencoba meraba cara pikir sebaliknya. pun bukan pula untuk melawan arus yang ada, tentu saja tidak. hanya saja aku tengah memikirkan dari sisi lain dan mungkin saja terlihat berlawanan. Bahwa bukankah semakin sedikit temuan konflik maka jalan ini menuju arah yang baik, kita tak perlu mengerutkan dahi, menggaruk kepala atau bahkan mengepalkan tangan ke atas di tengah keramaian untuk menyampaikan pesan kepada manusia serupa lainnya atas tujuan jalan ini. oh iya, kan aku hampir lupa lagi bahwa dialogtikanya memang harus begini. Pada akhirnya diujung senja semua akan membumi, setara dan mengimbangi.

[dialogkalasenja]

Terlepas dari rasa kasih dan sayang yang kita sepakati, kita teramat sibuk dengan diri kita masing-masing. Entah mana yang lebih utama dan penting, aku hanya merasa kita berjalan dengan tujuan yang mungkin sama namun di jalan setapak yang berbeda sesekali bertemu untuk menyepakati rindu kemudian lupa.

[dialogkalasenja]

Hei september

Beberapa hari belakangan entah karena apa aku teringat hal-hal yang membentuk sistem pemikiran dan hidup ku sampai hari ini. Tentang beberapa hal yang aku dapat selain dari bangku sekolah sampai kuliah, merasa puber pemikiran saat itu. Menjadi kritis atas banyak hal, idialis itu tumbuh dengan sendirinya mungkin sebagai sebuah proses alami dan bahkan sebagian besar tumbuhnya tak melulu di bangku kuliah sebab aku termasuk mahasiswa penghuni bangku deretan belakang saat itu. Aku pernah merasa menjadi mahasiswa itu monoton hingga ada saat-saat dimana keliaran berfikir itu mulai tumbuh dan berkembang di luar (dijalanan). bertemu lebih banyak hal dan manusia serupa lainnya. Berbagi banyak hal dari cerita receh hingga obrolan agama dan filsafat yang ku anggap obrolan serius saat itu, mungkin sampai hari ini masih. Dan hari ini, lagi-lagi aku menyadari telah banyak hal yang mengisi dan membentuk sistem kerja kepala ini. pada akhirnya semua kembali kepada rasa, berfikir kritis itu bagi ku melibatkan rasa didalamnya. menjadi tidak lekas percaya kepada hal-hal yang positif serta tidak lekas menghakimi kepada hal-hal yang negatif. Jika setuju, ayo kita tosss dulu. heuheu

[dialogkalasenja]

Dinas jauh... #win100 #hondawinadventure #hondawinkoge #hondawinborneo #centralborneo (di Rantaupulut, Kalimantan Tengah, Indonesia) https://www.instagram.com/p/BzwrN3DlEaq/?igshid=1n9zkxu10nrhj

[dialogkalasenja]

Ada hal yang terlewatankan setelah perjalanan panjang, bahkan mungkin sengaja dilupakan. Bahwa kita lupa agama yang kita percaya lebih kepada rasa bukan logika. Bahwa banyak hal tetang agama yang tak mampu terjelaskan secara logika, bahwa banyak hal aturan agama yang menjadi fleksibel sebab akal pikiran tak menyetujui, bahwa jika memang semua dianggap dapat terjelaskan secara logika dan ilmu pengetahuan, lantas untuk apa agama dipercaya.

[dialogkalasenja]

Pada akhirnya kita yang dilipat jarak. Jebulnya... (di Central Kalimantan) https://www.instagram.com/p/BxpfnAFgytT/?igshid=10xckt0tpaxml

[dialogkalasenja]

Mengukur jarak, berani otewe jauh. #win100 #hondawinadventure #hondawinborneo #centralborneo (di Palangkaraya) https://www.instagram.com/p/BxcY7ZvgOyd/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=y3e22txm23s3

[dialogkalasenja]

Saat yang lain tengah sibuk merawat, sementara disini sibuk berkemas untuk kembali dan mengembalikan apa-apa yg mesti di kembalikan. Dengan atau tanpa alasan apapun itu, memaksa bertahan hanyalah akan menyakitkan untuk manusia yang tak siap sakit.