Tumgik
gianninadeva-blog · 7 years
Text
UTS MANAGEMENT PROYEK PEMBANGUNAN
Nama: Giannina Deva Stevanie
NIM: 145120407111002
Kelas: C-HI-6
Dikarenakan website tidak memadai untuk menguoload file pdf, maka file dapat diakses melalui link: https://www.dropbox.com/s/qkga1a7xhddbz19/PROPOSAL%20MANAJEMEN%20PROYEK%20PEMBANGUNAN.pdf?dl=0
0 notes
gianninadeva-blog · 7 years
Text
Krisis Sumberdaya
Materi Minggu ke-7 mata kuliah isu-isu negara berkembang kelas A-6
Sumber daya alam seperti air dan bahan lainnya sudah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan manusia guna memenuhi kebutuhannya. Tentunya dalam menggunakannya, manusia harus pintar dan bijak agar kedepannya tidak terjadi krisis. Pola dalam penggunaannya dan pendistribusiannya pun juga harus diperhatikan. Karena jika tidak ada manajemen ekosistem yang baik, tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada kemiskinan juga. Kemiskinan memiliki korelasi yang erat dengan manajemen ekosistem. Dengan pengelolaan yang baik terhadap sumber daya alam dengan tidak melakukan ekploitasi berlebihan dan hanya mengambil seperlunya saja, maka sumber daya alam tersebut dapat dijadikan sebagai kekayaan untuk negaranya sendiri dan dapat memakmurkan negaranya. Namun seringkali adanya hambatan-hambatan justru membuat negara yang memiliki sumber daya alam berlimpah malah menjadi miskin. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu pemerintahan yang cendrung lemah sehingga seringkali melakukan korupsi , industry yang memunculkan dampak buruk pada lingkungan, serta kurangnya pengaturan proses daur ulang dalam suatu negara. Dengan kondisi yang demikian, muncul dua pendekatan untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini yang dapat diaplikasikan sebagai alat suatu kebijakan yang dimiliki negara. Yang pertama adalah peningkatan pemulihan material dan kapasitas dari pembangunan. Alat kebijakan yang dapat dibentuk seperti peningkatan manajemen pembuangan limbah organic, mengarahkan industry formal dalam pemulihan materi, memberikan sertifikasi pada lembaga atau perusahaan yang telah melakukan daur ulang dengan baik, dan lain sebagainya. Dan yang kedua adalah melakukan internalisasi terhadap eksternalitas lingkungan. Alat kebijakan yang dapat digunakan adalah peningkatan stakeholder besar dalam proses pembuatan kebijakan, EPR atau instrument pasar lainnya, pabrik non limbah, eco-industrial parks, penetapan standart kualitas dalam daur ulang dan kampanye substitusi produk dengan barang yang lebih ramah lingkungan. Banyak usaha yang dapat dilakukan negara untuk menjaga stabilitas alam dan lingkungan. Yang paling penting dalam hal mewujdkannya adalah kerjasama seluruh actor yang terlibat agar dapat membantu menyelesaikan masalah lingkungan yang juga akan berdampak pada pengurangan kemiskinan di suatu negara.
0 notes
gianninadeva-blog · 7 years
Text
Resume Tragedy of The Common by Hardin
Materi Minggu Ke-6 Isu Isu Negara Berkembang kelas A-6
Memang sudah menjadi kewajiban manusia untuk saling menjaga lingkungannya serta sumber daya yang ada di dalamnya. Namun seringkali dikarenakan tidak ada klaim khusus  yang menyatakan bahwa manusia harus menjaga hal tersebut, seringkali manusia bersikap lalai dan malah merusak lingkungannya sendiri. Manusia cendrung akan melakukan eksploitasi besar-besaran untuk memenuhi kebutuhannya. Lalu apabila telah terjadi kerusakan seperti climate change dan global warming, siapa yang harus disalahkan atas kerusakan ini? Hal inilah yang dikatakan Hardin sebagai Tragedy of The Common. Dimana eksploitasi yang dilakukan oleh seorang manusia terhadap the common atau sumber daya alam yang tidak ada pemiliknya seperti air dan udara, maka akan menimbulkan dampak yang besar kepada seluruh penduduk di bumi ini. Meskipun sumber daya tersebut tidak ada pemiliknya. Apabila dianalogikan, jika terdapat seratus orang yang sedang menumpangi kapal di tengah lautan, lalu kemudian ada satu orang yang melubangi kapal itu dengan menggunakan kapak hingga kapal tersebut bolong dan berpotensi untuk tenggelam, maka yang harus dilakukan adalah menghentikan kegiatan perusakan tersebut dan membuang kapak agar tidak terjadi kejadian seperti itu lagi. Sangat mudah apabila dunia hanya sekecil kapal dan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah untuk membuang alat perusaknya. Namun apabila dalam kehidupan nyata, tidak mudah untuk menghapuskan alat yang berpotensi untuk merusak alam karena tentu akan berdampak pada dimensi lain. Tidak mungkin mengehntikan perindustrian karena tentu akan merusak dimensi ekonomi. Yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan ulang terkait dengan kebutuhan. Hak agar dapat memenuhi kebutuhan itu penting, tetapi perlu ditanamkan juga bahwa untuk memenuhi kebutuhan banyak pertimbangan yang harus diperhatikan. Apabila dalam analogi kapal tadi, pertimbangan adanya kerusakan akan terjadi  ketika hak perusak tersebut diambil dengan cara membuang senjata, maka dalam kenyataannya kerusakan alam dapat dihentikan dengan melakukan redefinisi terkait dengan hak untuk memenuhi kebutuhan karena dengan cara itulah masyarakat akan berpikir bahwa the common juga memiliki hak untuk dijaga oleh manusia.
0 notes
gianninadeva-blog · 7 years
Text
Pohon Masalah: Banjir di Jl Kawi Atas
Materi Mata Kuliah Manajemen Proyek Pembangunan Kelas C-6
Tumblr media
0 notes
gianninadeva-blog · 7 years
Text
Resume Strategi Pengentasan Kemiskinan
Materi minggu ke-5 Mata Kuliah Isu-isu Negara Berkembang kelas A-6
Pada tahun 1999, IMF dan World Bank membuat strategi memberantas kemiskinan yang baru. Dengan melihat startgegi yang dibuat sebelumnya, yaitu structural adjustment program, membuat masyarakat internasional bahwa strategi itu tidak dapat bekerja secara universal atau diaplikasikan diseluruh negara dan juga ditakutkan akan meningkatkan angka kemiskinan. Kemudian dibuatlah Poverty Reduction Strategy Papers (PRSP) atau strategi pengentasan kemiskinan. Bretton Wood Institution melalui strategi ini berusaha untuk memenuhi kebutuhan finansial dan sumber daya manusia dalam hal memberantas kemiskinan. Negara-negara donor dan juga organisasi internasional merubah kebijakannya dengan berlandaskan pada PRSP ini. Dalam PRSP terdapat tiga inovasi yang didasari atas kegagalan pada structural adjustment program. Pertama, Bretton Wood System menjadikan tujuan dari strategi pembangunan ini adalah memberantas kemiskinan, bukan untuk structural adjustment atau penyamarataan struktur. Strategi ini berfokus pada mengakhiri kemiskinan. Kedua, mengadopsi proses partisipan dalam mendefinisikan dan memonitor PRSP, yang memungkinkan menguatnya demokrasi dalam suatu negara dimana masyarakatnya dapat menyalurkan aspirasinya. Dan yang terakhir, pendekatan PRSP akan mengarah pada hubungan yang lebih baik antar donor.
Tumblr media
Harapannya, dengan pendekatan proses partisipan dimana semua stakeholder terlibat dalam proses pembangunan membuat hubungan baru antara negara dengan donor. Sehingga dapat dilakukan analisa dalam proses PRSP dan kemungkinan bantuan tersebut akan berhasil. Hal ini dilakukan melalui bagan yang dapat mengidentifikasi kunci dari stakeholder dengan negara, masyarakat sipil dengan negara, dan juga membantu kita untuk mengerti bagaimana mereka berinteraksi. Namun disatu sisi dikhawatirka akan menimbulkan dampak yang buruk juga. Masyarakat dengan pola baru bisa jadi merasa sangat tertekan dan lain sebagainya. Selain itu dengan adanya partisipasi atau proses kepemilikan belum tentu dapat mengurangi kesenjangan dalam kebijakan ekonomi. Oleh karena itu, sangat penting bagi dunia pembangunan untuk melakukan inovasi-inovasi dengan tetap mempertahankan nilai baik dan merubah hal-hal buruk yang menghambat proses pembangunan.
 Sumber: Cling, Jean-Pierre. 2002. The PRSP Initiative: Old Wine in New Bottles?.
0 notes
gianninadeva-blog · 7 years
Text
Rencana Strategi Proyek Pembangunan
Materi minggu ke 4 Mata Kuliah Manajemen Projek Pembangunan kelas C-6
Komunitas Malang Peduli
Identifikasi Rencana Strategi
Visi:
Menjadikan Kota Malang dan sekitarnya sebagai kota yang terhindari dari isu-isu pencemaran lingkungan sebagai bentuk rasa tanggung jawab manusia dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Misi:
1. Melakukan penyuluhan pada warga Malang untuk mengelola sampah agar lebih bermanfaat
2.  Memberikan pengarahan kepada perusahaan-perusahaan yang berada di Malang untuk mengelola limbah secara tepat
3. Menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan
Kondisi Internal:
Anggota Komunitas Malang Peduli merupakan generasi muda Kota Malang serta mahasiswa dan mahasiswi berbagai kampus yang memiliki minat dalam menjaga lingkungan Kota Malang.
Kondisi Eksternal:
Masih banya masyarakat Malang yang masih belu peduli terhadap isu lingkungan. Namun dalam kebijakan yang dikeluarkan oleh Walikota Kota Malang, menunjukan bahwa ia ingin melakukan perubahan lingkungan terutama menambah titik-titik resapan air dikarenakan banjir yang sering terjadi belakangan ini. Sehingga harapannya Komunitas ini akan disambut dengan baik oleh pemerintah Kota Malang dan juga Masyarakatnya.
Analisa SWOT
Strenght: Semangat yang  dimiliki oleh generasi muda yang dapat digunakan dalam memperbaiki masalah  lingkungan
Weakness: Kurangnya akses  terhadap birokratik sehingga dianggap memperlambat pergerakan  komunitas ini
Opportunity: Kondisi lingkungan  yang makin buruk, banjir semakin meningkat, membuat masyarakat tidak lagi  mempunyai alasan untuk menghiraukan permasalahan ini
Threat: Mendapat penolakan  dari actor lain seperti perusahaan di Malang yang masih belum bisa mengatur  pembuangan limbahnya dengan baik
Isu strategis:
Menggunakan generasi muda sebagai Agent of Change dalam isu lingkungan dengan memita dukungan penuh melalui pemerintah dan bantuan dari masyarakat sekitar.
0 notes
gianninadeva-blog · 7 years
Text
Resume Poverty
Materi minggu ke 4 mata kuliah Isu-Isu Negara Berkembang kelas A-6
Dalam ilmu sosial, terdapat paling tidak 11 definisi terkait dengan kemiskinan. Namun yang membuat definisi kemiskinan tersebut berbeda adalah interpretasi dari konstruksi social terhadap kebutuhan. Menurut Vic George, kemiskinan terdiri dari inti dari kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya yang akan berubah dari waktu ke waktu. Yang dimaksud disini adalah kurangnya barang-barang material dan jasa seperti makanan, pakaian, serta tempat tinggal. Namun menurut Baratz dan Grigsby, kemiskinan lebih kearah kurangnya kesejahteraan terhadap fisik dan mental, terkait dengan pemenuhan sumber ekonomi dan konsumsi. Yang dijelaskan oleh George adalah kemiskinan yang mengacu pada nilai-nilai absolute. Sedangkan yang dimaksud Baratz dan Grigsby lebih ke arah pandangan relative. Mereka berdua setuju bahwa kemiskinan adalah kurangnya sesuatu namun yang membuat pendefinisian mereka berbeda adalah sumber dan fondasi dari apa itu kebutuhan. Standard kehidupan yang membuat definisi kebutuhan dan kemiskinan yang membuat keduanya berbeda. Yang harus dilakukan disini ialah memperjelas apa itu kebutuhan. Kita tidak bisa membilang bahwa ketidaksanggupan memenuhi kebutuhan misalnya untuk refreshing dianggap sebagai kemiskinan. Perlu adanya standart yang harus dibuat terkait dengan kebutuhan tersebut agar dapat menilai kemiskinan.
Kemiskinan juga seringkali dikaitkan dengan sumber. Kemiskinan merupakan kurangnya pendapatan, uang atau sumber yang dapat digunakan untuk konsumsi memenuhi kebutuhan. Namun hal ini juga dianggap tidak relevan. Menurut kaum Feminist, perempuan yang dirumah serta tidak memiliki pendapatan tidak dapat dikategorikan sebagai miskin karena mereka masih dapat memenuhi kebutuhannya.
Dalam melakukan pendefinisian, banyak sekali sudut pandang yang bisa digunakan sehingga seringkali menimbulkan arti yang berbeda pula. Begitu juga dalam pendefinisian kemiskinan. Ada yang mengaitkannya dengan standart kehidupan, kurangnya akses terhadap sumber daya seperti pendapatan, kurangnya keamanan dasar, kuragnya hak. Namun ada juga yang mengaitkan dengan beberapa aspek lainnya. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada satu definisi terhadap satu istilah. Selalu banyak sudut pandang yang dapat digunakan untuk menilai dan memberikan definisi atas suatu istilah tertentu.
0 notes
gianninadeva-blog · 7 years
Text
Resume Manajemen Project
Materi minggu ke 3 mata kuliah Manajemen Proyek Pembangunan kelas C-6
Dalam pembuatan sesuatu, pastilah seseorang memerlukan persiapan matang agar yang ingin dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dalam proses pembuatan proyek pembangunan. Banyak hal yang perlu diperhatikan mengingat bahwa proyek pembangunan ini bersifat dinamis dimana akan sangat berbeda dengan proyek-proyek lainnya. Dikatakan demikian karena proyek pembangunan ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, memiliki tujuan tertentu, dilaksanakan dalam periode waktu tertentu dan juga menggunakan sumber daya tertentu.
Menurut Farhad Noorbakhsh dalam bukunya yaitu Project Cycle Revisited, mengatakan bahwa ada 8 tahap dalam proses pembuatan proyek, yaitu:
Identifikasi: dalam tahap ini banyak factor yang harus diperhatikan seperti ketersediaan sumber daya, tingkat kemiskinan, dan distribusi pendapatan. Selain itu perlu dipertimbangkan apakah proyek ini dapat betul-betul diterapkan? Apakah layak secara ekonomi? Apakah sesuai dengan tujuan nasional negara tersebut? Dan lain sebagainya.
Persiapan, studi kelayakan dan desain: pada tahap ini akan dilihat bagaimana objektifitas dari projek, efektifitas dan batasan projek, keuntungan, aspek teknologi, aspek keuangan dan sumber daya, sumber pendanaan, pengadaan input, jadwal produksi dan output marketing, kebutuhan infrastruktur, aspek institusional, organisasional dan managerial, aspek ekonomi dan social.
Penilaian, analisis sensitivitas dan rekomendasi: dalam tahap ini akan memperhatikan nilai cost-benefit dan dampak dari sebuah proyek. Dari penilaian tersebut maka akan muncul rekomendasi yang dapat digunakan untuk proyek tersebut.
Pemilihan: hubungan antara rencana dengan project sangatlah penting. Setelah melakuka tahap penilaian, belum tentu project tersebut dapat langsung dijalankan. Harus melakukan cross-check terlenih dahulu.
Negosiasi dan penyetujuan: setelah project tersebut terpilih, maka akan dilakukan negosiasi untuk persetujuan dari tidak hanya level yang lebih tinggi tetapi juga persetujuan dari agensi internasional atau negara donor.
Implementasi dan monitoring: tahap ini merupakan tahap yang sangat penting karena pada tahap inilah eksekusi project dilakukan
Transisi ke administrasi yang lebih sesuai: dalam tahap ini harus dilakukan pengertian bersama agar tidak muncul masalah baru yang dapat menghambar project.
Monitoring, evaluasi dan rekomendasi: tidak lupa untuk tetap melakukan pemantauan dan evaluasi agar project yang dibuat tetap berjalan sesuai tujuan
Berikut merupakan tahap-tahap yang diperlukan untuk membuat project pembangunan. Saya sangat setuju dengan tulisan yang dibuat oleh Farhad Noorbakhsk karena ia telah menjelaskan tahapan-tahapan tersebut dalam rinci yang sedetail mungkin.
0 notes
gianninadeva-blog · 7 years
Text
Resume MDGs and Post MDGs
Materi minggu ke 3 mata kuliah Isu-Isu Negara Berkembang kelas A-6
MDGs atau Millenium Development Goals merupakan paradigm pembangunan yang ditandatangani oleh 189 negara anggota PBB pada saat Konferensi Tingkat Tinggi Milenium yang diselenggarakan pada bulan September 2000 di New York. Dalam MDGs ini tertera tujuan-tujuan pembangunan apa saja yang berusaha dicapai hingga tahun 2015. Tujuan tersebut sengaja dibuat untuk memberantas kemiskinan, kelaparan, dan masalah lainnya. Didalamnya terjabarkan 8 tujuan yaitu:
Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
Mencapai pendidikan dasar untuk semua
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
Menurunkan angka kematian anak
Meningkatkan kesehatan ibu
Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya
Memastikan kelestarian lingkungan hidup
Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
MDGs mampu memberikan dampak yang baik bagi dunia pembangunan internasional. Namun ironinya, semua tujuan pembangunan ini tidak dapat berhasil dicapai dengan mulus untuk beberapa negara. Seperti halnya di Afrika. Di negara ini, sebagian besar tujuan yang dimuat dalam MDGs tidak dapat tercapai. Masih banyak kemiskinan, jumlah kematian pada anak masih besar, rendahnya pendidikan, serta penyakit berbahaya masih banyak menyebar disana. Lalu mengapa system internasional masih membutuhkan tujuan tersebut? Hal ini dikarenakan dengan adanya tujuan ini, maka kebijakan negara-negara dapat menyesuaikan dengan tujuan ini. Selain itu dengan adanya MDGs juga dapat menjadi pacuan masyarakat global dan juga menjadi kritikan dalam keamanan global.
Terdapat beberapa kritik yang muncul untuk membenahi MDGs kedepannya. MDGs dianggap terlalu focus untuk memperbaiki pembangunan sehingga seringkali tidak memperhatikan factor lain seperti perubahan iklim, hak asasi manusia dan kesetaraan gender, serta factor internal dari suatu negara. Kedepannya diharapkan tujuan pembangunan lebih memperhatikan bagaimana perubahan dinamika dalam bidang ekonomi dan kemiskinan. Hal ini dikarenakan semenjak terjadinya global krisis, maka terjadi pergeseran dalam pemberian bantuan dari negara maju. Mulai muncul kekuatan-kekuatan baru yang muncul dari kawasan negara dunia ketiga seperti China, India, Brazil dan lain sebagainya. Sehingga diharapkan tujuan selanjutnya akan mempertimbangkan aspek ini. Selain itu juga terjadi pergeseran pada dinamika kemiskinan dimana banyak negara yang telah berubah statusnya dari low-income menjadi middle-income. Kemudian muncul pilihan, apakah MDGs kedepannya tetap sama dengan yang sekarang, atau melakukan sedikit perubahan. Apapun bentuk MDGs kedepannya, yang paling penting yang harus diperhatikan adalah apakah tujuan-tujuan tersebut memiliki pendekatan “One size fits all” sehingga tujuan tersebut dapat berhasil diimplementasikan di semua negara. Dapat dilihat, pada tahun 2016 terbentuklah Sustainable Developmet Goals yang berusaha menambahkan dimensi-dimensi yang masih kurang pada MDGs.
Sumber:
Bandara, Amarakoon. 2012. Post-2015 Global Development Agenda: A Critical Assessment of Future Options.
United Nations. Why the MDGs are Important, Where We Stand, and Why We’re Falling Short.
0 notes
gianninadeva-blog · 7 years
Text
Resume What Does Development mean? A Rejection of Unidimensional Meaning
Materi minggu ke 2 mata kuliah Manajemen Projek Pembangunan
Seperti yang diketahui, tidak ada definisi mutlak untuk menggambarkan fenomena ataupun konsep yang ada didunia ini. Pendefinisian dapat dilakukan dengan melihat berbagai sudut pandang sehingga seringkali dalam mengartikan sebuah konsep dapat menghasilkan banyak makna. Hal ini juga terjadi ketika ingin mendefinisikan apa arti dari pembangunan. Selama ini, banyak para ahli yang berpendapat bahwa pembangunan ini dibutuhkan untuk negara berkembang agar terbebas dari masalah ekonomi seperti kemiskinan dan kesenjangan. Namun muncul pertanyaan seperti apakah pembangunan yang dapat memecahkan permasalahan negara berkembang?
Dalam bacaan yang ditulis oleh Ted Trainer berjudul What Does Development mean? A Rejection of Unidimensional Meaning dijelaskan bahwa dalam melakukan pendefinisian konsep pembangunan tidak dapat dilihat dari satu dimensi saja. Pembangunan dapat dijelaskan dengan mengaitkannya dengan sector ekonomi. Dimana pembangunan dibidang ekonomi seperti menstimulasi pasar dapat menyelesaikan permasalahan negara berkembang dengan harapan stimulasi pasar akan mengundang investor untuk melakukan investasi sehingga dapat memperluas lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Namun apabila demikian, mengapa dengan dilakukannya stimulasi pasar malah menciptakan kesenjangan yang semakin lebar antara yang kaya dengan yang miskin. Oleh karena itu, pembangunan semata-mata tidak bisa dilihat dari hanya satu bidang saja. pembangunan juga dapat dilihat dari sisi lainnya. Pembangunan dalam sector makanan, misalnya, tentu akan mengurangi masalah kemiskinan karena kebutuhan makanan tercukupi. Namun apakah ini saja cukup? Apakah pembangunan benar-benar dapat membebaskan negara berkembang dari kemiskinan? Lalu sampai kapan pembangunan ini akan dilakukan? Dan bagaimana cara menilai apakah pembangunan ini benar berhasil mengingat bahwa sifat manusia yang tidak pernah puas? Muncul banyak sekali pertanyaan yang mungkin para ahli pun masih berusaha menyelesaikan.
Secara pribadi, saya sangat setuju dengan bacaan ini. Memang benar adanya, pembangunan tidak dapat didefinisikan melalui satu definisi saja. Pembangunan harus dilihat dari berbagai macam sudut pandang. Pembangunan juga tidak bisa semata-mata langsung diaplikasikan ke seluruh negara tanpa melihat kondisi negara tersebut. Menurut saya, pembangunan yang baik adalah pembangunan yang berfokus pada satu negara saja dengan memperhatikan kondisi negara tersebut. Karena belum tentu apa yang berhasil diterapkan di Korea Selatan misalnya mengingat bahwa pembangunan pada negara ini sangat berjalan dengan baik, dapat berhasil juga apabila diterapkan di Afrika.
0 notes
gianninadeva-blog · 7 years
Text
Resume Structural Adjustment Programs and The Comprehensive Development Framework; The Debate
Materi minggu ke 2 mata kuliah Isu-Isu Negara Berkembang kelas A-6
Tidak ada satupun negara di dunia ini yang menutup diri rapat-rapat tanpa melakukan interaksi dengan aktor lainnya. Meskipun negara tersebut menganut paham sosialis, atau lainnya, tetap saja sebuah negara memiliki hubungan dengan aktor lain baik dalam sisi ekonomi, politik maupun sosial. Sama halnya dengan negara maju, negara berkembang juga perlu untuk memiliki interaksi dengan aktor eksternal lainnya. Beberapa peneliti dari studi pembangunan pun berpendapat bahwa negara berkembang bisa terlepas dari status kemiskinannya dan menjadi negara maju salah satu faktornya adalah dorongan dari aktor lain. Aktor lain disini pun dapat berupa negara ataupun organisasi internasional seperti World Bank, International Monetary Fund, dan lain sebagainya.
Banyak usaha yang dilakukan oleh aktor eksternal untuk membantu negara berkembang agar terbebas dari kemiskinan. Dimulai dari Bretton Wood System yang mengeluarkan pendekatan-pendekatan seperti Washington Concenssus yang sangat ber ciri khas liberal dengan menganggap liberalisasi ekonomi merupakan satu cara untuk mendukung pembangunan, Structural Adjustment yang berusaha untuk merekontruksi ulang bidang ekonomi dari negara berkembang supaya dapat bersaing di pasar global, serta Poverty and Structural Adjustment yang menjadi lanjutan dari pendekatan sebelumnya namun dapat diimplementasikan dalam negara yang telah mengalami krisis. Namun pendekatan-pendekatan tersebut tidak sesuai dengan tujuan awal yaitu menumbuhkan perekonomian serta mengurangi kemiskinan pada negara berkembang.
Kemudian dikembangkan lagi pendekatan lain yang diberi nama Post Washington Consensus. Pendekatan ini berusaha untuk mendefinisikan ulang hubungan antara negara dengan pasar dimana masih adanya anggapan bahwa liberalisasi ekonomi dalam bidang pasar dapat mendukung pembangunan dalam negara berkembang. Dalam pendekatan ini, negara diberikan peran yang lebih aktif dalam regulasi sistem finansial. Selain itu muncul pendekatan baru yaitu the Comprehensive Development Framework. Pendekatan ini berusaha melihat tidak hanya bidang ekonomi, namun juga kondisi politik dan sosial dalam proses pembangunan. Serta pendekatan  Poverty Alleviation dimana pemberantasan kemiskinan menjadi fokus utama dalam pendekatan ini.
Menurut saya, pembangunan terhadap negara berkembang tidak dapat dilakukan secara sama rata di berbagai negara. Dikatakan demikian karena masing-masing negara tentunya memiliki permasalahan yang berbeda, dimana hal ini dapat dijadikan sebagai latar belakang mengapa negara tersebut masih berada dalam kategori berkembang hingga saat ini. Dalam bacaan yang berjudul Structural Adjustment Programs and The Comprehensive Development Framework, dijelaskan tentang usaha apa saja yang telah dilakukan aktor eksternal dalam menyejahterahkan negara berkembang. Namun menurut saya, cara-cara tersebut dapat berhasil apabila dilakukan fokus terhadap negara. Tidak bisa dalam proses pembangunan, semua negara dianggap sama dan menggunakan obat yang sama juga meskipun mereka tahu bahwa penyebab dari kemiskinan negara berkembang tersebut berbeda-beda.
0 notes