Tumgik
hamnahaj · 11 months
Text
Aku ingin selalu bersama Al Quran, meski diri penuh dosa, walaupun masih terbata-bata untuk membaca, apalagi untuk menghafal sulit sekali.
Aku ingin selalu mendengar lantunannya, meskipun terpaksa, meskipun godaan godaan musik itu selalu menggelantungi telinga, meskipun terkantuk-kantuk dan tidak begitu memahami maknanya
Aku ingin selalu bisa membacanya, meskipun bacaanku hanya sampai ujung lidah dan tenggorokan, meski lantunan bacaanku tak semerdu bacaan orang orang di sekitarku
Aku ingin selalu bisa memahaminya, walaupun masih banyak larangan dan perintah yang masih terlalaikan, walaupun berat untuk mendengar ceramah asatidz yang menyampaikannya
Ya Allah.. Sesungguhnya hati kecil ini tidak bisa berbohong, hati kecil ini tahu akan kebeneran mana yang harus diikuti.
Ya Allah.. Tolonglah hamba yang lemah ini, yang masih sering kalah oleh hawa nafsu sendiri
Ya Allah.. Aku takut..
Jika tidak bisa menjadi seorang hamba yang Kau inginkan, jika jalan hidupku tidak sesuai dengan apa yang Kau maksudkan dalam penciptaanku kala itu
Ya Allah.. Aku tidak ingin kembali kepadamu dalam keadaan lalai.
Ya Allah pulangkanlah aku kepadaMu, di jalanMu, dalam keridaanMu.
0 notes
hamnahaj · 1 year
Text
Hikmah di Balik Musibah
KH. Dr. Mohamad Hidayat, MBA, MH
Al-Baqarah: 155
{ وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَیۡءࣲ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصࣲ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَ ٰ⁠لِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَ ٰ⁠تِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِینَ }
Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, denga sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar
Nasihat Imam Ja'far As Shodiq RA
Tiga perkara yang sepatutnya dilupakan dalam situasi apapun oleh manusia berakal:
1. Fananya dunia serta (upaya) memperbaikinya
2. Berbagai malapetaka di mana (manusia) tidak dapat aman darinya
3. Kematian
Ciri-ciri orang sabar:
1. Tidak mudah sedih dan putus asa
2. Tidak menjadi lemah
3. Tidak diam (selalu berikhtiar)
Perbuatan yang mengundang bencana:
1. Perbuatan merusak (Ar Rum 41, Al Ankabut 30)
2. Tindakan Zalim
3. Perbuatan Dosa
4. Mengkufuri Nikmat
5.
Kunci mendapat pertolongan Allah SWT
1. Tauhid
2. Taubat
3. Taqwa
4. Ta'awun
5. Tawakkal
1 note · View note
hamnahaj · 1 year
Text
Mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Oleh: KH Dr. Moh Hidayat
{ إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا }
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
[Surah Al-Ahzâb: 56]
Rabii'ul Awwal
Rabi': Musim Semi
Irtiba'(jama dari rabi'): Tinggal di keramaian daerah tempat tinggal
Pada bulan Rabiulawal masyarakat Arab diam di rumahnya masing-masing
Keutamaan bulan rabiulawal:
1. Kelahiran Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wasallam
Senin, 12 rabiulawal tahun gajah / 23 April 571 M
Ka'bah diserang oleh pasukan bergajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah dari Habasyah
2. Rasulullah hijrah ke Yastrib
Yastrib : Madinah
Yastrib diambil dari sosok nama yang sejak lama tinggal di kota itu
3. Sholat jum'at pertama
Rasulullah singgah di Quba di rumah keluarga amr bin auf selamat 4 hari ketika hendak ke Madinah. Mendirikan masjid di sana kemudian melakukan sholat jum'at pertama
4. Terjadinya peperangan Islam melawan kafir
- Perang badar (perang safwan)
- Perang bawat
- Zi Amar
dll
5. Wafatnya Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wasallam
Senin, 12 Rabiulawal 11 H / 7 Juni 632 M
di rumah istrinya Aisyah R.A di makamkan di sana pula
6. Abu Bakar diangkat menjadi Khalifah
Abu Bakar dibaiat di Saqifah Bani Saidah,
0 notes
hamnahaj · 2 years
Text
" اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَات"
"7 Penghancur"
Oleh: Ustadz Sultan Mahran
Tujuh dosa besar yang akan membuatmu hancur
Al Jamiius Shogir berisi 10.031 Hadits karya Imam As Suyuthi
صلى الله عليه وسلم قَالَ : « اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ ؟ قَالَ :« الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ »
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan!" Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa saja itu?" Beliau menjawab, "Syirik kepada Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan, dan menuduh berzina wanita yang suci mukminah yang tidak tahu-menahu." (HR. Bukhari-Muslim)
Tujuh Dosa Besar
1. Syirik kepada Allah
Rasulullah sangat khawatir umatnya berbuat syirik kecil (tersembunyi) : Riya, Sum'ah, Ujub.
Do'a ketika dipuji:
 اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا يَقُوْلُوْنَ، وَاغْفِرْلِيْ مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَاجْعَلْنِيْ خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ
Artinya: "Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan".
2. Sihir
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Barangsiapa mendatangi ‘arrâf lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, tidak akan darinya shalat 40 hari. [HR. Muslim, no: 2230]
3. Membunuh seorang manusia tanpa hak
4. Dan memakan harta riba
Kredit, Pinjaman online, Rentenir, dll
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَذَرُوا۟ مَا بَقِیَ مِنَ ٱلرِّبَوٰۤا۟ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِینَ
Wahai orang-orang yang beriman Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman.
5. Memakan harta anak yatim
6. Melarikan diri dari peperangan
7. Menuduh seseorang berzina
وَالَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوْا بِاَرْبَعَةِ شُهَدَاۤءَ فَاجْلِدُوْهُمْ ثَمٰنِيْنَ جَلْدَةً وَّلَا تَقْبَلُوْا لَهُمْ شَهَادَةً اَبَدًاۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ ۙ
Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik (berzina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh kali, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik
0 notes
hamnahaj · 2 years
Text
Jika nanti saya melahirkan anak:
Suatu saat, jika saya masih diberikan usia untuk hidup di dunia. Mungkin beberapa tahun lagi saya akan melahirkan beberapa anak manusia, Laki-laki dan perempuan. Entah akan Allah titipkan berapa.
Yang pasti saya inginkan dari mereka (anak-anak kita nanti) adalah agar mereka tidak sepertiku, jangan.
Saya selalu bercita-cita memiliki anak yang sholeh-sholehah, sederhana, akhalaknya baik, dan yang terpenting taat.
Rasanya akan panjang sekali tulisan ini jika saya ceritakan semua apa yang saya harapkan untuk mereka.
Hanya saja ada hal terpenting yang akan saya tegaskan pada diri sendiri. Ketika mereka sudah beranjak baligh, saya akan memberikan keleluasaan untuk mereka mengambil keputusannya sendiri, asalkan tidak melanggar syariat. Dari kecil mereka saya tanamkan nilai-nilai keislaman, ilmu yang bersifat basic dalam islam tentu saja aqidah, mereka harus yakin pada Tuhan yang mereka sembah, dasar-dasar Fiqh, tatacara beribadah yang shohih sesuai tuntunan Nabi, dan batas halal haram menurut agama yang kami anut.
Dan jika mereka sudah mengantongi itu, kekhawatiran saya akan tetap ada, jika mereka memilih pendidikan, pekerjaan atau bahkan hidup yang membuatnya tinggal sendiri, jauh dari pengawasan saya secara langsung, maka saya akan sangat memohon kepada yang maha kuasa agar selalu menjaga mereka, agar mereka terlindung dari godaan untuk berbuat maksiat, maka dari itu meskipun jauh, saya tetap harus menjadi orang yang paling tau apa saja kegiatan mereka, dengan siapa saja dia bergaul, di mana saja ia sering menghabiskan waktu, siapa saja orang-orang terdekat yang sering ia hubungi atau temui dan memastikan jika semuanya baik-baik saja.
Karena sungguh sebanyak apapun pengetahuan yang dimiliki seseorang tidak akan menjadi jaminan seorang itu terlindung dari berbuat maksiat. Karena fitrahnya manusia itu memiliki hawa nafsu, dan jika lingkungan yang ada disekitarnya membuat ia bebas melepas hawa nafsu itu, maka sungguh.. Celakalah!
Allah Musta'an..
Semoga Allah selalu menjaga kami
Allahumghfirlii
1 note · View note
hamnahaj · 2 years
Text
Semakin ke sini, saya semakin sadar betapa pentingnya hidup berjamiyyah, memiliki guru, merapatkan shaff bersama orang-orang sholeh.
Akal pikiran manusia itu sangat terbatas, ia hanya bisa mengelola sesuatu yang masuk melalui panca indranya. Dulu ketika saya berada dalam lingkungan yang "sama" jika terjadi pro-kontra terhadap suatu persoalan, tanpa pikir panjang saya mengamini setiap komando yang diberikan guru-guru kami, tanpa mempertimbangkan opini dari pihak sebrang.
Tetapi, ketika saya sudah hidup sendiri di luar lingkungan itu, dan mulai memperhatikan gerakan orang-orang bebas dengan segala pemahamannya, terkadang sedikit demi sedikit pikiran ini merasa terbuka merasa bahwa apa yang dikatakan mereka ada benarnya juga. Sedikit demi sedikit pemahaman saya tergerus, sehingga ketika terjadi lagi konflik pro-kontra, saya tidak selantang dulu menyuarakan suatu kebeneran, karena kadang ada beberapa hal yang menurut saya itu abu-abu, menurut saya kita ini sama-sama menyuarakan kebenaran hanya saja kita saling salah paham.
Semakin saya berpikir semakin saya khawatir dengan pemikiran diri sendiri, ketika teman-teman lama semakin aktif dengan dakwah nahyi munkarnya, saya di sini hanya diam, masih berpikir dan cari aman. Ah payah sekali memang, diam dengan alasan lebih mencintai kedamaian, menghindari perdebatan, atau beralibi ilmu saya tidak sampai dalam hal itu maka saya tidak berani berbicara banyak yang membuat saya akhirnya diam seperti ini.
Tapi satu hal yang membuat saya bertahan, meskipun saya diam, diamnya itu adalah pertahanan bagi diri sendiri untuk tidak ikut arus mereka, saya sadar meskipun saya tidak berdiam diri di lingkungan yang seperti dulu, tapi guru-guru yang ada di sana masihlah guru saya, teman-teman yang ada di sana, masihlah teman saya. Tidak mungkin, dari banyak guru dan teman yang saya miliki sepakat untuk berbuat dusta menyuarakan kebatilan atau ketidakadilan, mestilah yang dilakukan mereka itu adalah kebenaran sebab mereka berpegang teguh pada Sang Maha Benar, sebab yang mereka teriakan itu bukan hanya isi kepala tanpa dasar, suara yang mereka teriakan itu adalah kebeneran yang berasal dari petunjuk yang diberikan oleh Sang Maha Pemberi petunjuk, tentulah mereka teriak bukan karena hawa nafsu mereka, sebesar apapun cacian dan hantaman lawan tidak membuat mereka gentar.
Saya selalu kagum, karena dengan itu mereka tidak berhenti untuk belajar, mencari tahu, membaca pikiran lawan, dan yang terpenting adalah mental mereka yang kuat.
Meskipun sampai detik ini saya masih diam dan hanya memperhatikan, tetapi saya selalu berdoa agar dikuatkan hati saya untuk bisa nahyi munkar sekuat mereka.
1 note · View note
hamnahaj · 2 years
Text
Gimana rasanya didatengin pas lagi ada butuhnya doang?
Kita juga gitu ya ke Allah, atau bahkan ke manusia juga.. Sadar gak sadar sih.
Ya gimana yaa, gini aja deh dari pada pusing, dari pada kamu ngeluh karena didatengin pas ada butuhnya doang. Coba aja kalo kamu mau bantu dia ya bantu tapi kalo sekiranya gak mau bantu yaudah gak usah dibantu, simpel kan? Lagian kalo kamu ikhlas karena Allah apapun yang kita keluarkan untuk orang baik waktu, tenaga, dan materi tentu kita bakal yakin yang kita lakuin itu buat Allah bukan semata-mata manusia.
Tapi kan ya namanya juga manusia :)
0 notes
hamnahaj · 3 years
Text
Dulu waktu kecil
Dulu waktu kecil, sering banget baca atau denger cerita nabi. Tidak terkecuali kisah nabi Ibrahim dari awal bagaimana ketika ia dibesarkan oleh ayah sang pemahat patung, lalu ia tumbuh menjadi anak yang cerdas, perjalanan mencari Tuhan, tidak hangus ketika dibakar api, menikah dengan Sarah dan belum dikaruniai anak kemudian ia menikah lagi dengan Hajar. Dulu waktu kecil, sering mikir tiap kali baca ulang cerita itu, kok Nabi Ibrahim tega sih cuma karena belum dikaruniai anak terus nikah lagi sama perempuan lain (dengan pemahaman waktu kecil yang idealnya satu suami satu istri).
Menikahlah Nabi Ibrahim dengan dengan Hajar dan dikaruniai seorang Anak, Ismail namanya yang kelak Allah angkat menjadi seorang Nabi. Namun ternyata di dalam kisah yang saya baca Sarah cemburu melihat hal itu (untuk hal ini tentu saya sudah bisa merasakan ada di posisi Sarah meski usia saya masih kecil). Singkat cerita Ibrahim membawa Hajar dan bayinya ke sebuah gurun yang di sana sama sekali tidak ada kehidupan, Ibrahim memasangkan tenda dan membawa perbekalan. Setelah itu ia hendak pergi meninggalkan seorang wanita dan bayinya di tengah gurun. Sungguh, akalku sangat tidak menerima hal itu, pikirku waktu kecil "kok seorang Nabi gini sih ninggalin istri sama anaknya di tengah gurun, tega banget" ditambah dengan cerita perjuangan Hajar mencari air, berlari dari Safa Ke Marwah sebanyak 7x dan ternyata air itu ada di kaki bayi kecil Ismail, lagi-lagi pikiranku waktu kecil berkata "udah capek-capek lari di mana ketemunya di mana", air itu sampai saat ini masih ada Zamzam namanya.
Sejak telaga Zamzam ada, ramailah manusia yang lewat ke gurun sepi itu sampai lahir kota kecil di sana, tentu saja Ismail sudah tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang baik. Kemudian di dalam cerita saya temukan sang ayah yang menurutku "sangat tega" itu kembali berkunjung untuk menjenguk istri dan anaknya, dia tidak menyangka tempat yang dulu ditinggalkannya kini sudah menjadi kota kecil yang ramai. Sampailah pada cerita mahsyur di mana Ibrahim bermimpi menyembelih anaknya Ismail yang lama tidak berjumpa, dan ia hendak melaksanakan sesuatu yang ia dapat dari mimpinya itu. Untuk kesekian kali pikiranku tidak terima hal ini, "kan itu mah cuma mimpi doang" dan tentu saja dalam cerita Ismail mau disembelih sampai pada detik-detik penyembelihan Allah ganti sosok Ismail ini dengan seekor kambing.
Nah itu kurang lebih cerita yang saya baca dan dengar waktu kecil. Beberapa tahun setelahnya masih saja mengklaim cerita Nabi Ibrahim sungguh tidak masuk akal seolah tidak menerima. Padahal selain itu saya juga tau kisah Nabi lain yang juga tidak masuk akal, seperti Nabi Musa yang membelah lautan, Nabi Isa yang bisa bicara sejak bayi, tapi itu mudah diterima karena tau namanya mukjizat atau waktu kecil kita senang dengan cerita yang ada ajaib-ajaibnya wkwk.
Kembali ke Nabi Ibrahim, setelah saya tumbuh, melanjutkan sekolah, sering mendengar ceramah, membaca buku, mendengar penjelasan guru. Perspektif tentang kisah Ibrahim perlahan berubah, tentang kenapa Nabi Ibrahim menikah dengan Hajar, tentang kenapa Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di sebuah gurun, juga tentang kenapa setelah sekian lama berpisah dengan sang anak ketika bertemu ia malah hendak menyembelihnya. Semuanya itu tidak lain adalah bentuk ketaatannya kepada Sang Pencipta. Allah yang memerintahkan itu semua, ternyata Nabi Ibrahim melakukan itu bukan karena kehendaknya sendiri, ia hanya taat. Begitu pun Hajar dan Ismail yang dulu aku pikir (mau-mau aja lagi). Hikmahnya? Tentu sangat banyak. Gurun yang ditinggalkan nya itu kini menjadi sebuah kota yang merupakan sebuah pusat kiblat umat Islam yaitu Mekah dengan bangunan Ka'bah yang Ibrahim dan Ismail dirikan, Air Zamzam yang sampai saat ini ada terus memancarkan manfaat bagi seluruh umat manusia, tentang syariat sa'i bahwa kita manusia hanya bisa berusaha maksimal terus berdoa dan bertawakal setelahnya biarkan Allah yang mengatur semuanya, juga tentang penyembelihan seekor kambing yang kini kita mengenalnya dengan sebutan Qurban.
Padahal, jika saja saya mencoba memposisikan diri sebagai Ibrahim, Hajar dan Ismail apakah bisa se-taat itu? Melaksanakan apapun perintah Allah tanpa tapi. Padahal sekarang saja untuk melakukan kewajiban-kewajiban seperti sholat dan amal ibadah lainnya (yang tentu perintahnya tidak seberat itu) masih sulit sekali, bahkan tidak jarang semua itu saya lakukan hanya sebatas gerakan penggugur kewajiban semata. Ya Allah.. Ampuni Mutia kecil yang pernah begitu sangat suudzon kepada Mu dan kepada Nabi Mu.
2 notes · View notes
hamnahaj · 3 years
Text
#RaihOpini 3 Teori "tidak ada yang lihat" Pernah bikin obrolah sama teman. Lalu direkam, lalu di posting di youtube. Ngapain? Berkarya itu untuk belajar. Kalau kata kang Ahid @petikemas ; tak peduli besar kecilnya sebuah karya, yang penting ada. Nanti biar masyarakat yang menilai. Menjadi ladang belajar, bukan sebagai ajang eksis mencari apresiasi. Takut berkarya karena takut di dislike? Padahal menampilkan suatu karya memang untuk di reaksi oleh orang. Agar selalu memperbaiki diri. Kalau tidak ditampilkan, tidak akan ada reaksi, tidak akan ada perbaikan. Merasa oh, bagus aja udah. Tapi konsep "tidak ada yang lihat" itu mujarab sebagai obat agar pd saat berkarya. Dan apa yang kita keluarkan murni ilmu kita segitu. Tidak mikir orang akan bereaksi apa ya? Lebih otentik gitu. Sekian, sekedar #beropini
3 notes · View notes
hamnahaj · 3 years
Text
Selama kurang lebih 21th hidup di dunia. Kamu mengikuti segala macam kegiatan, mengerjakan segala macam pekerjaan, menghabiskan waktu dengan kesibukan baik itu hal positif atau negatif.
Apakah kamu pernah menikmati hal itu? Menikmati lelahmu? Menikmati kesibukanmu? Kamu lupa? atau mungkin memang tidak pernah menikmatinya.
Kamu tau apa dampaknya?
Segala sesuatu yang kamu kerjakan itu menjadi tidak maksimal dan hasilnya pun tidak maksimal. Dan itu kamu lakukan pada semua hal yang sudah kamu lewati.
Lihatlah kamu sekarang? Siapa kamu sekarang?
Tidak ada yang istimewa.
Bersyukurlah dengan kegiatanmu dan lakukan yang terbaik.
2 notes · View notes
hamnahaj · 3 years
Text
Gak ada waktu
Harusnya..
Saya gak sibuk merhatiin orang, tengok kanan kiri, komen sana-sini. Kenapa? Alesannya sederhana. Sibuk.
Harusnya..
Saya gak sibuk mikirin hal-hal sepele, mikirin itu ini yang justru dampaknya negatif buat pikiran sendiri.
Harusnya..
Saya gak usah sibuk dengan perasaan-perasaan yang tumbuh tidak pada tempatnya, dengan embel-embel kagum kemudian melakukan interaksi yang intim, seolah "dia" adalah orangnya. Padahal saya sendiri tau endingnya bakal gimana. Akhirnya apa? Sakit sendiri. Puas!
Padahal saya tau, saya paham dan saya sangat sadar. Bahwa hidup ini tidak lebih dari jangka waktu dua menit satu detik.
Peran apa yang sedang saya ambil untuk dipersembahkan kepada Tuhan?
Amanah mana yang sudah saya tunaikan?
Jadi, wahai saya..
Saya mohon, Cukup. Menjalani hal-hal yang sangat sia-sia, waktu kamu tidak lama.
Saya sudah cukup banyak merasakan penyesalan di dunia. Jadi tolong..
Wahai saya..
Jangan sampai saya merasakan penyesalan lagi di akhirat yang tiada akhir.
2 notes · View notes
hamnahaj · 3 years
Text
Aku memiliki cita-cita yang jarang sekali aku ungkapkan, bukan apa-apa hanya saja malu rasanya jika orang sepertiku memiliki cita-cita seperti itu.
1 note · View note
hamnahaj · 3 years
Text
Dunia ini gambaran hati. Jika hati kita sempit maka dunia akan lebih sempit tapi jika hati kita lapang maka lapang pula dunia ini.
Lantas apa yang bisa membuat hati manusia lapang? Yaitu dengan menerima.
-Hamnah Al Jahsy
2 notes · View notes