Tumgik
niahanjani · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
It’s glad to be back here✨ Kini dengan beralihnya pandemi menjadi endemi, @komunitas_salihara dengan jargon ‘Berseni Kembali’ menghadirkan sajian baru berkesenian yang beragam, lho. Ngga hanya pentas seni, tapi juga ada pameran seni dan diskusi seni. Hari ini saya berkesempatan menyaksikan langsung salah satu pameran dengan tajuk ‘Kelana Boneka’ yang menghadirkan puluhan boneka dari sembilan seniman. Diantaranya Boneka Koran Sena Didi Mime, Kuntilanak Miss Tjitjih (yang cukup bikin saya kaget😂), ada Abak, boneka besar dari @papermoonpuppet Theater yang pernah ada di konser monokromnya @tulusm, Wayang Baja Hitam Enthus, Wayang Faisal Komandobat, Wayang Golek Asep Sunandara Sunarya, Wayang Golek Den Kisot, Wayang Heri Dono dan Wayang Ukur Sukasman. Yuk, datang ke Galeri Salihara. Pamerannya berlangsung dari tanggal 6 Agustus - 4 September 2022, ya! Ceritain ke aku ya gimana pengalaman kalian. (at salihara)
0 notes
niahanjani · 5 years
Photo
Tumblr media
Selembut embun di pagi hari, tengadah tangan sepuluh jari Ucapkan salam setulus hati, benahi diri di bulan yang suci Marhaban Ya Ramadhan 🌙 (at Masjid Al Irsyad, Kotabaru Parahyangan)
0 notes
niahanjani · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Cerita punya cerita, kali ini saya berkesempatan menjajal moda transportasi publik baru yang sedang ramai diperbincangkan, apalagi kalau bukan MRT Jakarta. Kehadirannya sangat ditunggu-tunggu dan diharapkan dapat mengurai kemacetan ibukota hingga 30%.
 Panas terik dan langit sangat cerah pukul 12.45 di sekitaran Stasiun Bundaran HI, Sabtu (16/3), bukan halangan bagi para calon penumpang untuk berswafoto dan mengabadikan perjalanan mereka, termasuk saya, sebelum masuk ke dalam stasiun. “Wow!,” satu kata yang menggambarkan perjalanan saya beberapa hari yang lalu. Akhirnya, sejak pertama kali moda transportasi ini direncanakan tahun 1986, fisiknya baru terwujud di tahun 2019.
Waktu menunjukkan pukul 13.04 saat Ratangga tiba, sebutan untuk kereta MRT Jakarta yang berarti kuda kuat yang dinamis, diambil dari Kitab Sutasoma. Petugas di sana mengatakan kereta akan datang setiap 8 menit sekali. Saya bergegas masuk ke dalam, memilih tempat duduk dan bersiap berangkat menuju Stasiun Lebak Bulus. Terihat warna putih, abu-abu dan biru dengan garis kuning vertikal di pintu kereta mendominasi interior gerbong.
 Kereta dengan kecepatan 80-100 km/jam ini berjalan cukup smooth dibandingkan dengan KRL. Tak kurang dari 30 menit, saya sudah sampai di stasiun akhir Lebak Bulus dan segera menuju peron seberang stasiun untuk menunggu kereta lainnya kembali ke Stasiun Bundaran HI.
 PT MRT Jakarta memang baru saja membuka kesempatan bagi masyarakat untuk uji coba fase I rute Bundaran HI- Lebak Bulus dari tanggal 12 - 23 Maret 2019 secara gratis. Kabarnya, antusias warga sangat luar biasa hingga PT MRT Jakarta menambah kuota uji cobanya dan semua tiket sudah habis dipesan. Tenang saja, bagi yang belum sempat kebagian tiketnya, sebentar lagi MRT Jakarta akan resmi beroperasi untuk umum tanggal 24 Maret 2019. 
Ayo naik MRT! 
0 notes
niahanjani · 6 years
Quote
Growing up will never be easy
0 notes
niahanjani · 7 years
Text
Melihat Keunikan Rumah Adat Banjar, Kalimantan Selatan
Tumblr media
(source: google.com)
Kali ini aku berkesempatan menyambangi Rumah Adat Banjar yang telah menjadi cagar budaya selama 10 tahun. Rumah ini berlokasi di Jalan Martapura Lama, Desa Teluk Selong, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Di lokasi ini, ada 2 tipe Rumah Adat Banjar, yakni tipe Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku. Aku akan mengulas sedikit tentang rumah tipe Bubungan Tinggi yang menjadi maskot dari rumah tradisional Banjar karena paling terkenal di antara jenis lainnya.
Sekitar pukul 16.00 WITA aku dan rombongan dari Arcana Foundation tiba di lokasi. Cuaca kala itu kurang bersahabat, gerimis tipis dan mendung menghiasi langit Banjar. Oleh karena itu, aku tidak mendapatkan potret tampak depan rumah ini dengan pencahayaan yang baik. Jalan setapak menuju rumah cukup licin dan basah tergenang air hujan, sehingga kami harus berhati-hati untuk melangkah.
Ada sesuatu yang menarik perhatianku kala menyusuri jembatan menuju rumah ini. Salah satunya simbol patung buah nanas yang ada di sepanjang jalan. Menurut sumber, nanas memang biasanya dijadikan penghias birai jembatan. Hal ini melambangkan manusia yang bersih dari karat hati dan iri dengki. Sehingga diharapkan ketika sampai di rumah ini kelak hati sudah menjadi bersih. 
Tumblr media
Akses menuju Rumah Adat Banjar Teluk Selong 
(dok. pribadi)
Tumblr media
(Simbol patung buah nanas melambangkan manusia yang bersih dari karat hati dan iri dengki)
(dok. pribadi)
Tumblr media
(Tampak depan Rumah Adat Banjar Teluk Selong tipe Bubungan Tinggi)
(source: google.com)
Meskipun telah menjadi cagar budaya, rumah ini masih dihuni oleh pemiliknya, Ibu Fauziah (60). Ia merupakan generasi keturunan ke-4 dari pendiri Rumah Adat Banjar ini. Menurut sejarah, rumah ini didirikan oleh H. M. Arif dan istrinya Hj. Fatimah pada tahun 1811. Walau telah berusia ratusan tahun, menurutku rumah ini masih kokoh dan nyaman untuk dihuni.
Bentuk rumah ini merupakan rumah panggung dan berbahan dasar kayu ulin. Interior rumah ini masih tampak tradisional, ukiran-ukirannya pun juga masih bagus. Konon menurut cerita, rumah dengan banyak ornamen ini menandakan bahwa sang pemilik rumah merupakan orang kaya atau bangsawan. Ya, memang Rumah Adat Banjar tipe Bubungan Tinggi ini dulunya terkenal karena dihuni oleh para raja.
Tumblr media
(Sebagian besar bahan dasar Rumah Adat Banjar terbuat dari kayu ulin)
(dok. pribadi)
Tumblr media
(Ukiran dengan motif bunga menghiasi pagar depan Rumah Adat Banjar Teluk Selong)
(dok. pribadi)
Tumblr media
(Motif ukiran Rumah Adat Banjar Teluk Selong)
(dok. pribadi)
Memasuki rumah ini, kita akan menemukan ruang cukup besar yang disebut dengan Panampik Basar. Dari sana kita bisa melihat dinding besar menjulang tinggi yang dihiasi motif ukiran kaligrafi, menandakan bahwa Islam telah memasuki kebudayaan masyarakat Banjar saat itu. Beberapa bingkai foto juga tampak menghiasi dinding di sebelah kanan dan kiri ruang tersebut.
Tumblr media
(Dinding besar dan menjulang tinggi dihiasi motif kaligrafi)
(dok. pribadi)
Tumblr media
(Motif kaligrafi menunjukkan bahwa Islam telah memasuki kebudayaan masyarakat Banjar)
(dok. pribadi)
Tumblr media
(Bingkai foto para pengunjung menghiasi dinding Rumah Adat Banjar Teluk Selong) 
(dok. pribadi)
Jendela pada Rumah Adat Banjar ini terbilang unik. Jumlah jeruji pada jendela biasanya berupa angka ganjil antara 3, 5, dan 7. Ganjil ini bilangan sakral bagi masyarakat Banjar dan berhubungan dengan keesaan Tuhan. Jika berjumlah 5, hal ini melambangkan jumlah rukun pada agama Islam.
Tumblr media
(Jumlah jeruji jendela Rumah Adat Banjar dengan bilangan ganjil)
(dok. pribadi)
Dibalik dinding dengan motif ukiran kaligrafi, kita akan memasuki sebuah ruang bernama Panampik Dalam atau Palidangan. Ruang tersebut diapit oleh kamar tidur (Anjung) di kanan dan kiri. Di sana terdapat tempat tidur lengkap dengan kelambunya yang tampak cantik. Di bagian lain ruangan ini, ada beberapa lemari tua, mesin jahit dan beberapa pajangan tua peninggalan H. M. Arif.
Tumblr media
(Lemari dan tempat tidur lengkap dengan kelambunya yang cantik menghiasi kamar tidur)
(dok. pribadi)
Oke, kelupaan banget minta tirainya buat dibuka, mungkin akan terlihat lebih cantik, haha.
Tumblr media
(Mesin jahit tua yang biasa digunakan pemilik rumah)
(dok. pribadi)
Tumblr media
(Beberapa pajangan tua peninggalan H. M. Arif, pendiri Rumah Adat Banjar Teluk Selong)
(dok. pribadi)
Untuk penjelasan mengenai bangunannya, atap Bubungan Tinggi terletak di antara atap Pisang Sasikat yang menutupi kedua buah Anjung. Sebelah depan atap Bubungan Tinggi disebut atap Sindang Langit, sedangkan di belakang atap Bubungan Tinggi disebut atap Hambin Awan.
Kalau kita cermati, ruangan demi ruangan di rumah ini memiliki perbedaan ketinggian lantai. Perbedaan tersebut menunjukkan fungsi ruang yang berbeda pula. Atap di bagian depan rendah karena menyambut tamu (ruang publik), lalu areal privat paling tinggi seperti kamar tidur, kemudian tempat memasak atau dapur yang terletak di belakang rumah dibuat kembali rendah.
Tumblr media
(Dari samping luar rumah terlihat perbedaan ketinggian lantai di tiap ruangnya)
(dok. pribadi)
Saat ini, Ibu Fauziah tinggal bersama kedua anaknya. Menjahit dan mendampingi para wisatawan yang berkunjung ke rumahnya merupakan kebiasaannya sehari-hari. Mereka sangat ramah kepada para pengunjung, sehingga siapa saja bebas berkunjung dan melihat-lihat seperti apa Rumah Adat Banjar ini.
Tumblr media
(Menjahit dan mendampingi para wisatawan yang berkunjung ke rumahnya merupakan kebiasaan sehari-hari Ibu Fauziah)
(dok. pribadi)
Bagi yang menyukai wisata budaya di Kalimantan Selatan, aku rasa tempat ini menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi.
Mari cintai dan lestarikan warisan budaya arsitektur nusantara! 
0 notes
niahanjani · 7 years
Text
Tentang Seorang Sahabat
Hari ini tidak terlalu sibuk di kantor.
Aku kembali pada sebuah memori akan seorang sahabat kecil di masa lampau. Ku kira saat itu usiaku masih 5 tahun, mungkin lebih. Teringat akan riangnya suasana Taman Kanak-kanak kala itu. Pergi bermain ayunan, jungkat-jungkit, dan perosotan serta berlari kesana kemari tiada henti.
Winnie, begitu aku memanggilnya. Aku bahkan tak ingat nama panjangnya. Yang ku ingat saat itu adalah dia sahabat karibku. Rambutnya tipis lurus dan jatuh tepat di bahunya. Wajahnya putih bersih dengan sedikit kemerahan di pipinya. Buatku, dia gadis cilik yang cantik.
Kami selalu berjalan berdua. Rasanya tidak ada langkah kakiku yang tidak beriringan dengan kaki kecilnya. Oleh karena itu, teman-teman kami banyak yang mencemburui. Kami bagaikan dua pasang sahabat yang tak terpisahkan. Saat batuk dan demam menghampiri salah satu dari kami, pastilah yang satunya juga demikian.
Tak banyak yang mampu aku ingat lebih. Selain hari-hari di Taman Kanak-kanak yang selalu dihiasi dengan latihan tari, bernyanyi dan memasang puzzle bersama Winnie. Kami masih berkomunikasi dengan baik setelah lulus meski kami pergi ke Sekolah Dasar yang berbeda.
Hingga tiba suatu hari, telepon rumahku berdering. Winnie berkata kalau dia dan keluarga akan pindah ke Malang, salah satu kota di timur Pulau Jawa. Aku sedih bukan main. Itu kali terakhir aku mendengar kabar dan suaranya. Untuk seorang gadis kecil seusiaku saat itu, aku sudah mampu merasakan sebuah kehilangan.
Entah di mana kini Winnie tinggal dan menetap. Seperti apa rupanya tak mampu imajinasiku merupa. Sepertinya, ia tumbuh jadi gadis yang cantik. Dari mesin pencarian google pun aku tak mampu mendapatkan informasi tentangnya. Facebook, Twitter, Instagram berulang kali ku jamah. Hasilnya tetap sama. Nihil.
Untuk sahabat kecilku, Winnie, di mana pun kau berada. Ku harap kau baik-baik saja. Terima kasih untuk memori, karena masih menyimpan kenangan ini. Meski hanya sebatas di dalam pikiran. Setidaknya kau dulu nyata dan pernah ada.
Ya. Ada rasa ingin kembali menjadi gadis kecil berkepang dua, seperti anak TK, girang tanpa banyak tanya.
0 notes
niahanjani · 7 years
Video
youtube
Alunan merdu.
Semenjana -- Bandara Terbesar di Tokyo.
Dari judulnya yang unik, sebelum mendengarkan lagunya, aku terbayang akan sebuah cerita tentang memori atau kejadian di tempat itu; Sebuah Bandara.
Sebagai anak ex rantau; jauh dari rumah. Aku jadi lebih memahami arti sebuah “rumah” dan kepulangan itu sendiri. Bagaimana sebuah rumah itu bisa dirindukan dan menjadi tempat berlindung serta kembali sesungguhnya.
Bandara, buat aku pribadi merupakan tempat singgah sementara dimana ia menghubungkan satu dimensi tempat dan waktu ke dimensi lainnya.
Bandara, jadi saksi bisu tiap pertemuan dan perpisahan. Isak tangis haru dan peluk jadi sebuah frame dan gambaran tersendiri menghiasi pintu-pintu bandara. 
Bandara, ada rindu akan sebuah penantian panjang di tempat itu. Ada sedih dan pilu melepas kepergian orang-orang terkasih. Ya, untuk satu waktu, bandara bisa jadi sebuah tempat yang cukup sakral dan dinanti.
0 notes
niahanjani · 7 years
Photo
Tumblr media
Sejak kecil, paling senang diajak ibu ke pasar tradisional. Bau khasnya, hiruk-pikuk dan licinnya lantai di tempat penjualan daging masih terekam jelas di memori. Di samping harganya murah dan banyak pilihan, rasanya ga ada barang yang ga bisa kita temuin di sini. Pilihan sayur, tempe dan tahunya juga menurut saya pribadi terkadang lebih bagus dibanding yang ada di pasar swalayan. 
-Di salah satu pasar tradisional dekat rumah; Pasar Slipi.
0 notes
niahanjani · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Satu Bulan Mengajar, Selamanya Menginspirasi
Pernah suatu ketika mengajar anak-anak Sekolah Dasar. Tak pernah terbayang sebelumnya akan seperti apa, apakah mampu, atau apa yang aku ajarkan nanti akan diterima dengan baik oleh mereka. Berbagai pertanyaan muncul di dalam benak akan kekhawatiran menghadapi anak kecil, maklum saja, aku terlahir sebagai anak bontot, belum pernah punya pengalaman menghadapi makhluk kecil bernama 'adik'. Setidaknya, pengalaman menghadapi adik kecil secara continue itu seperti apa. Aku masih bertanya-tanya.
Kesempatan ini aku dapat karena mengikuti program KKN (Kuliah Kerja Nyata). Bisa dibilang ini  program universitas negeri, seperti kampusku, Universitas Diponegoro. Mahasiswa diajak turut serta membangun serta memajukan desa dengan menerapkan ilmu pengetahuannya sebelum perkuliahan berakhir. Walau pada kenyataannya sih, ga semua kampus negeri ada KKN. Here I go, jadi lah saya dikirim ke sebuah desa bernama Girirejo, Kecamatan Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah selama sebulan. Ga lama sih, tapi cukup berkesan dan membekas di memori. Sesekali merindu.
Balik ke cerita anak-anak, aku berkesempatan mengajar 3 Sekolah Dasar sekaligus; SDN Girirejo 01, SDN Geger dan Madrasah Ibtidaiyah YAKTI Girirejo. Beberapa potret diatas merupakan anak-anak dari Madrasah Ibtidaiyah YAKTI yang sedang diberikan pengarahan sebelum memulai kelas. Ini salah satu program KKN, mengajar teknik mewarnai, gradasi dan komposisi warna. Ga tau kenapa pilih program itu. Ya, kalau dipikir-pikir kuliah arsitektur erat kaitannya dengan menggambar dan melukis kan. Hehehe.
Tidak hanya sekedar berkesempatan mengajar program individu, aku turut mengajar tari dan pramuka di masing-masing sekolah. Kebetulan, bertepatan dengan waktu KKN saya di Januari 2015 lalu, Kecamatan Tegalrejo ini sedang mengadakan perlombaan antar Sekolah Dasar di tiap desa. Ada lomba tari, pramuka, juga baris-berbaris. Mengatur jadwal untuk membantu mempersiapkan lomba dari 3 sekolah dasar dalam satu desa bukanlah perkara mudah. Apakah semuanya berjalan lancar? Tentu tidak. Seru? Banget! Capek? Semua terasa terbayarkan dengan pengalaman yang luar biasa.
Alhamdulillah mereka semua baik-baik, kelas dan latihan selalu berjalan lancar, mereka semua antusias mendengarkan aku tiap memberikan ilmu yang ga seberapa ini. Ya, kalau ada yang bandel masih bisa dimaklumi, bandel khas anak-anak SD gimana sih, bisa dibilang masih lucu, bisa ditolerir dan terkadang justru menggemaskan. Beruntungnya, aku kedapatan mengajar kelas 4,5 dan 6 yang menurutku mereka sudah cukup mudah untuk diajak diskusi dan bekerja sama. Tak perlu diambil hati, bumbu-bumbu kenakalan yang ada cuma bagian terkecil dari dinamika kehidupan itu sendiri dalam satu waktu.
Hari-hari di luar kelas dan latihan, mereka masih menyapa dan minta diajari lagi. “Mbak KKN!!!!”, seru salah satu siswa SD dari kejauhan seberang sawah kala itu, panggilan aku kalau bertemu salah satu dari mereka di luar kelas. Se-menyenangkan itu anak-anak di desa, bahagia dengan hal-hal yang sederhana. Gagdet Free. Permainan tradisional dan Interaksi antar sesama teman masih kental, 180 derajat dengan anak-anak Sekolah Dasar di Jakarta masa kini. Adalah aku yang mulanya mengkhawatirkan banyak hal, justru selalu semangat setiap datang ke sekolah mereka. 
Ah, rindu! Apa kabar mereka?
Sewaktu-waktu kan kembali.
Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
niahanjani · 7 years
Photo
Tumblr media
Seumpama buku, kamu adalah barisan pertama yang didalamnya selalu menyebut kata "rindu" (at PT.Tempo Inti Media Harian Tbk)
0 notes
niahanjani · 7 years
Photo
Tumblr media
Suatu pagi,
Selepas subuh berjamaah
Aku melihat sinar matahari jatuh menyentuh pelipis mataku
Hangat diselimuti udara dingin di puncak ‘Gunung Bercahaya’
Disana,
Aku melihat penduduk asli Kota Makkah sibuk menyapa wisatawan yang berkunjung
Adalah aku, satu diantara mereka yang berhasil mengabadikan momen indah kala itu.
Jabal Nur, Makkah, 24 April 2016.
10 notes · View notes
niahanjani · 7 years
Photo
Tumblr media
Namanya Rembo. Si gemesin dan suka nyakar. Tapi tetep aja sayang walau suka dicakar.
0 notes
niahanjani · 7 years
Photo
Tumblr media
Salah satu dosen arsitektur di kampus kala itu, bercerita kalau masjid nasional negara Republik Indonesia ini dibangun oleh arsitek non muslim, Frederich Silaban. Singkat cerita, F. Silaban memenangkan sayembara rancang gambar Masjid Istiqlal di tahun 1955 dan diketuai oleh Presiden Ir. Soekarno yang juga seorang arsitek. Masjid bergaya arsitektur Islam Modern International ini menerapkan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti kubus, persegi dan kubah bola, yang dalam ukuran raksasa buat saya pribadi menimbulkan kesan agung dan monumental. Dengan konsep "Ketuhanan", masjid ini memiliki 7 gerbang untuk memasuki ruang dalam yang masing-masing dinamai berdasarkan Asmaul Husna, nama-nama Allah yang mulia dan terpuji. Kubah masjid ini ditopang oleh 12 tiang utama yang disusun melingkar di tepi dasar kubah, melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad, 12 Rabiul Awwal. Tak lupa, 4 tiang balkon dan 1 lantai utama melambangkan angka "5" yang berarti 5 rukun Islam, sekaligus melambangkan Pancasila, falsafah kebangsaan Indonesia. Keren kan! Bahkan ketika saya berkunjung kesana, menurut salah satu sumber, masjid yang lokasinya bersebelahan dengan Gereja Katedral ini saling berbagi parkiran. Kendaraan umat Katolik yang merayakan misa besar keagamaan diperkenankan menggunakan lahan parkir Masjid Istiqlal. Makin ngerasa kalau keberagaman di Indonesia tuh sebenernya indah banget kalau tidak dinodai oleh kepentingan golongan tertentu. Lebih indah lagi kalau kita bisa terus hidup rukun berdampingan tanpa memandang ras dan agama 😊 #ProudToBeArchitect #Architecture #Mosque #Istiqlal #SayaIndonesia #SayaPancasila Note: Potret ini diambil kala senja menunggu berbuka di bulan Ramadhan, setahun yang lalu. Jalan-jalan lagi, yuk? (at Istiqlal Mosque, Jakarta)
0 notes
niahanjani · 7 years
Photo
Tumblr media
"We create space for people," said Mr. Architect.
0 notes
niahanjani · 7 years
Photo
Tumblr media
Standing alone. Why not? #converse
0 notes
niahanjani · 7 years
Photo
Tumblr media
Sebuah potret bahagia, 
Kala sahabatmu lebih dulu menemukan pendamping hidupnya. And It's always nice to be your bestfriend's bridesmaid. See how many times I will do it again. Happy Wedding!
0 notes
niahanjani · 8 years
Photo
Tumblr media
0 notes