Tumgik
sadajiwaku · 1 year
Text
RuangMasaLalu
Hai Ky! Apa kabar?
Selalu dan harus baik-baik ya. 33Tahun hidup ternyata kamu bisa lewatin semuanya dengan baik meski airmata gak ada habisnya.
Dilewati dengan hujan, dilewati dengan panas, dilewati dengan hati bergemuruh amarah, dilewati dengan kepura-puraan untuk tertawa, dan segala topeng untuk tetap dianggap kuat.
Hebat! Tak banyak yang tahu, pun banyak yang mengira hanya masalah sepele. Percaya banget Ky, menjaga kewarasan untuk tetap hidup tuh gak gampang.
5 tahun menikah ternyata.....
Kembali lagi untuk tetap harus merasakan luka, merasakan hati seperti tersayat, merasa menjadi diri yang paling hina, merasa menjadi yang gak berharga dan selalu memaksakan diri untuk 'gapapa'. Susah ternyata menjadi Ibu. Meyakinkan diri bahwa akan baik-baik saja itu melelahkan. Selalu Memaksakan percaya bahwa pelangi akan datang setelah badai. Gak mudah ya....
Ternyata menikah itu harusnya benar-benar harus selesai dengan diri sendiri. Dan menentukan pasangan hidup untuk selamanya tu harus ngerti latar belakang dan keluarganya sampai keakar-akarnya. Sekarang kalau dibilang salah memilih pasangan, juga enggak! Karena udah lahir satu lelaki kecil yang lucu dan baik hati.
Melihat anakku, Ba seperti aku memiliki 1000 batrai kehidupan untuk hidup lebih lama dengannya, ya...bukan lagi bertahan untuk menua dengan suami.
" Assalamualaikum Ba, anakku sayang. Ba, terimakasi sudah lahir ke dunia ini. Menerima ibu&bapakmu dengan penuh cinta. Ba, maafin kami ya, kami bukan ortu sempurna. Apalagi ibu, kamu yang sedari bayi sering lihat ibu menangis, ibu sering marah, dan ibu yang nakal katamu... Ba, ternyata dalam hidup ini kita boleh merasa sedih, kecewa, marah dan jikalau ingin mennagispun tak apa. Kamu boleh mennagis. Ba, ingatlah ada ribuan doa yang bisa kamu panjatkan pada Illahi, untuk memenangkan egomu yang terlalu keras.
Makasih ya Ba sayang, karena selalu bisa memeluk ibu dikala ibu butuh pelukan. Selalu bisa membuat ibu senyum dikala hati memang susah untuk membuat muka tersenyum. Ba, sayangi dirimu ya, tapi tetap ingat bahwa kamu milik Tuhanmu.
Ba, kemari kamu nemenin ibu berbincang-bincang dengan seseorang, menangis didepannya, dan mungkin kamu bingung kenapa kepuskesmas, kenapa ibu nangis-nangis?
Ternyata ibu butuh seseorang yang bisa memahami ibu, yang bisa menolong ibu. Yaitu PSIKOLOG. Bukan ibu lemah iman tapi memang ibu butuh perantara Allah yang mengerti ilmu kejiwaan. Apa ibu Gila? Enggak Ba. Ibu hanya gak bisa memahami lagi diri ibu karena banyaknya hal yang berujung salah ibu.
Sedari kecil ibu memiliki luka batin yang tak terhitung berapa jumlahnya. Tapi ibu selalu memendam dan mencoba bangkit. Ibu sembuhkan luka itu sendiri tanpa tahu bahwa pelukan seorang ibu & bapak (mbah) itu perlu.
Sekarang saat ibu punya kamu. Ibu mau peluk kamu sampai kamu dewasa. Bukan untuk memanjakanmu. Agar kamu memahami bahwa wanita itu tercipta dari tulang rusuk yang bengkok.
Kamupun akan menikah, akan hidup dengan wanita pilihanmu yang dengan sikap, karakter, kepribadian berbeda dengan ibu. Kamu harus bijak menghadapi badai rumahtanggamu kelak.
"Jangan pernah meluruskan rusuk yang bengkok, janganpula kamu diamkan hingga terlalu bengkok"
Wanita itu rumit. Dia hanya butuh dipeluk dan dianggap ada. Dia perlu untuk di jaga hati dan perasaannya. Karena itu kedudukan wanita itu tinggi.
Selagi ibumu masih hidup kamu tetap akan menjadi milik ibu. Tapi ketika kamu sudah menikah, kamu harus bertanggung jawab sepenuhnya pada istrimu. Kamu harus bisa menjadi tameng dari segala kesalahan selama itu tak melanggar syariat islam. Menjadi kepala rumah tangga itu berat tapi percayalah ketika kamu muliakan wanitamu kamu akan selamat pada tujuan pernikahanmu.
Lalu bagaimana dengan ibu? Ibu akan tetap membersamaimu, mendoakanmu, dan akan selalu bisa menerima bagaimanapun keadaanmu. Bukan untuk kita hidup bersama tapi untuk bersatu kelak dalam SyurgaNya.
"Ingat ya Ba. Sejauh kamu melangkah pergi meninggalkan ibu, tetaplah bawa ibu dengan doamu. Bukan dengan uangmu.
Dan untuk diriku. Hai Ky! Tetaplah hidup meski melewati perasaan yang gak enak banget. Iya gak enak banget! Kamu harus sayangi dirimu. Kamu punya Allah. Biar Allah yang jaga Ba. Biar Allah yang selesaikan. Tetap tenang. Obati lukamu. Kembalilah percaya bahwa hidup akan sampai pada bukit hijau yang sejuk dan kamu bisa melihat luasnya dunia yang indah ini.
Kamu punya impian. Kamu punya Baruna, dan kamu punya Allah SWT. Hidup bukan cuma mampir minum, tapi juga mampir ngumpulin amal.
Orang lain anggap kamu ngeselin, nyebelin, sombong, gak sopan atau apalah gak papa. Tapi kamu punya Allah yang lindungi kamu, yang kamu bisa minta kekuatan Allah. Biar kayak wonderwoman 😂
9 notes · View notes
sadajiwaku · 1 year
Text
Tumblr media
Tangga Ke Empat!
Akhirnya sampai pada pijakan ke empat. Dimana 3 tahun dilalui dengan pelajaran hidup yang penuh lika-liku. Bersyukur bisa melewati banyaknya kendala, dari hal-hal yang sepele hingga rumit.
Kepada Suamiku,
Kita harus bersyukur pada Allah SWT karenaNya kita bisa sampai dipijakan ini. Belum tinggi memang, tapi sudah banyak menguras tenaga, fikiran dan air mata.
1 note · View note
sadajiwaku · 3 years
Text
Selamat Berpetualang! 3th Usiamu
Assalamu'alaikum anakku Ba. Pagi ini subuh, selepas sholat shubuh ibu menuliskan pesan ini untuk Ba. Selamat Ulang Tahun! Semoga bahagia dan semakin hebat dalam bertumbuh!
Ba, maaf ibu dan bapak belum bisa kasih hadiah atas perjuanganmu di setahun usiamu lalu. Terimakasih sudah berusaha menjadi anak yang sholeh, anak yang baik, anak yang happy, anak yang nurut, anak yang bisa menahan diri, anak ibu dan bapak sesuai versi Ba.
Ba, maafkan bapak dan ibu ya... Selama perjalanan merawatmu banyak hal yang gak selalu bahagia dan mungkin saja melukai hatimu. Ibu dan bapak tahu, kamu pasti ada rasa amarah, sedih dan kecewa tetapi bisa untuk memaafkan kami tanpa syarat. Kamu bisa melupakan tanpa mengungkit. Ya... Bukan karena kamu masih anak kecil, tapi melupakan hal yang membuatmu sedih, marah dan kecewa adalah bentuk kasih sayangmu terhadap kami.
Maaf, jika bapak dan ibu sering memaksamu untuk bersikap seperti orang dewasa. Kami tidak bermaksud seperti itu, hanya ingin Ba tahu betapa kami sayang dan ingin Ba bisa kuat menghadapi permasalahan hidup dari yang ringan hingga nanti kamu dewasa temui permasalahan berat.
Ba, selamat bertumbuh Ba. Arungi kehidupan ini dengan penuh optimis. Allah SWT akan selalu menjagamu. Taatlah pada Allah SWT agar kamu selamat Dunia-Akhiratmu. Cintai dirimu dengan penuh rasa syukur. Sebab ketika kamu bisa mencintai dirimu dengan sempurna, maka akan mudah untuk mencintai yang lain.
Ba, 1 pesan yang ibu dan bapak inginkan darimu. Ibu dan bapak ingin Baruna mau untuk menuntut ilmu di Pondok Pesantren. Bukan untuk menjauhkan Ba dari kami. Tetapi, sebaik-baiknya tempat untuk kamu tumbuh adalah di PONDOK PESANTREN. ibu dan Bapak ini tak banyak memiliki ilmu dalam beragama. Ilmu Agama inilah benteng paling kuat untuk kamu bisa menaklukan dunia. Kamu bisa menjadi apapun yang kamu mau dengan cara TAAT kepada ALLAH SWT. Memahami CintaNya terhadapmu dan cintamu terhadapNya.
Kamu lelaki yang kelak akan menjadi pemimpin. Maka, kamu harus memiliki ilmu agama yang kuat, benar dan lurus. Hanya di pondok kamu bisa dapatkan. Akhirat jauh lebih penting. Ya.. Ketika akhirat bisa kamu dapatkan, duniapun sekejab bisa ada dalam genggamanmu. Zaman akan semakin kejam. Fitnah akan merajalela. Di pondok kamu bisa belajar membuka wawasanmu bahwa ALLAH SWT itu ada, surga & neraka itu ada, kiamat pasti datang. Dan ibu - bapak ingin kita bisa berkumpul di syurgaNya. Dengan cara kita Taat bersama-sama.
Rasanya masih jauh ya Ba. Tapi dunia ini cepat berputar, berganti hari, bulan dan tahun. Maka pesan ini ibu tulis agar nanti jika ibu yang pergi dahulu sebelum kamu sampai di tujuan ini, kamu mengerti.
12 Januari 2022
Jogja-maguwo
17 notes · View notes
sadajiwaku · 3 years
Text
Tulisan Ibu yang Ibu Repost karena ibu lupa pasword! 😔
Ruang Rindu Didalam TakdirNya
Anakku Ba, terimakasih sudah menjadi penyelamat atas kesedihan dan kekecewaan yang Ibu alami. Ba, kelak kau dewasa bacalah puluhan bahkan ratusan tulisan Ibu dalam SADAJIWA. Ba, kalau saja Ibu diberi kesempatan mencintaimu dengan baik, Ibu ingin menjadikan diri Ibu yang paling sempurna hablu minallah dan hablu minannasnya. Sungguh Ibu tak ingin punya rasa kecewa atau bahkan rasa yang paling menyedihkan dari sebuah pengharapan. Entahlah Ba, ini kesedihan berapa kalinya. Ketika Ibu hanya mampu menangis sebab sesaknya kesedihan ini, Ibu hanya punya Allah sebagai pengharapan yang paling indah muaranya. Iya, sebab semua yang Ibu jalani adalah takdirNya. Takdir yang memang tak bisa ditawar dengan apapun. Semua sudah kehendakNya. Tapi sayang sekali Ba, tak banyak yang memahami kesedihan, kekecewaan dan segala rupa hal yang tak seberuntung Perempuan bijaksana diluar sana.
Ba, kamu adalah tombak paling ampuh yang membuat jantung Ibumu bisa sewaktu waktu berdetak. Seperti itulah kasih ibu, yang siap menjadi tameng dalam situasi apapun. Ba, pelik sekali mungkin jika harus dijabarkan tentang rasa kecewa ini, perlu kamu catat Nak, didalam hidup Ibu tak pernah ada rasa benci kepada siapapun. Hanya mungkin rasa kecewa.
Ba, Ibu pernah kan berkata, bahwa percuma menceritakan kekecewaan ini pada seseorang, karena mereka akan menyalahkan Ibu dan tak anggap Ibu dewasa. Itulah sebabnya Ibu lebih baik tak bicara dan berkata-kata tentang rasa sedih dan kecewa ini. Ibu ingin Bapak memahami satu hal dalam hidup ibu. Iya.... Ibu hanya perempuan biasa yang Allah takdirkan dengan segala bentuk ujian. Tak mengapa Ibu dibilang terlalu lebbai yang terpenting Ibu menyayangimu dan menyayangi bapak. Seperti Bapak yang pasti akan menjaga dan melindungi kita.
Ba, sampaikan salam ibu untuk Bapak. Ibu rindu setiap hari. Ibu hanya ingin kita hidup damai bertiga. Tanpa siapapun yang menghalangi kebahagiaan satu dengan yang lainnya. Yang ibu tak mau jika Uti menjadi alasan terasandungnya kebahagiaan Ibu. Ibu tak suka sakitnya menjadi alasan untuk ibu tak bahagia. Bukankah ibu berhak bahagia denganmu dan Bapak? Bukankah umur tak ada yang tahu? Ya... Uti bisa hidup hingga sekarang sedang ibu belum tentu bisa melihatmu sampai tua nanti dan punya anak. Sebab itu ibu ingin bahagia. Ingin bersama mu dan bapak semampu ibu bisa diandalkan. Ibu akan tutup mulut dan telinga ibu kepada siapapun yang akan semakin membuat ibu kecewa. Iya... Inilah saatnya DIAM adalah Emas. Ibu tak peduli orang-orang akan bilang apa, sebab setiap harinya ibu berusaha menjadi ibu dan istri yang lebih-lebih baik tanpa sepengetahuan mereka. Biarlah gunjingan mereka menjadi makanan bagi mereka. Ibu Ridho agar merekapun terselamatkan.
Ba, doakan ibu agar kelak ibu bisa melihatmu menjadi Hafidz Qur'an. Ba, jadilah anak yang kelak tumbuh mengagumkan karena Al-Qur'an.
5 notes · View notes
sadajiwaku · 3 years
Text
Tulisan Ibu yang Ibu Repost karena ibu lupa pasword! 😔
25 September 2019
Selamat Ulang Tahun Sayang. ❤️
Pagi itu, aku ingat bahwa hari itu tanggal 25 September, diponselkupun sudah aku tandai dengan ~suamiku ❤️❤️❤️.
YtM. (Yang terMesra) Suamiku,
Aku dan Ba hanya bisa mengucap, "selamat ulang tahun Bapak!", ucapku, saat kamu cium mesra kami sebelum berangkat kerja, dan tahukah kamu? Dadaku tetiba sesak dibarengi dengan airmata yang ingin jatuh.
Ku ingat segala emosi jiwa bembuncah seolah ingin sekali kamu peluk dan bilang, "Aku dan Ba sayang sama kamu💕"
Maaf ya Sayang, tak ada kado istimewa untukmu, hanya ada doa-doa yang kami panjatkan diatas sajadah. Doaku dan Ba yang selalu kami suarakan saat selesai sholat, meski Ba sambil bermain. Jika Ba sudah bisa ngomong pasti doa itu Ia aminkan dengan segenap hati.
Sayang, ini kedua kalinya aku melewati hari ulangtahunmu setelah kita menikah. Kedua kali pula aku merasa bersyukur menikah denganmu, meski kita sadari bahwa semua ini tidaklah mudah.
Menikah adalah menyamakan sudut pandang yang berbeda. Menyatukan gaya asuh yang berbeda, menyatukan ego dan perasaan untuk SALING mengingatkan kearah yang baik, meski sulit atau bahkan meski dengan pertengkaran.
Sayang, maafkan aku yang mungkin selalu membuatmu kecewa. Aku ini perempuan biasa, yang kapan saja bisa sengaja atau bahkan tidak sengaja melukai perasaanmu, melukai cara pandangmu menghadapi rumah tangga kita. Sayang, semoga kita semakin dikuatkan kesabaran kita, saling menerima dan ridho atas amarah kita masing-masing. Sayang, berlarilah padaku dengan ribuan doa yang kau ucapkan dalam sholatmu untuk menemuiku kelak di JannahNya. Sayang pahamilah bahwa aku ini hanya perempuan biasa.... Yang amatlah jauh dari sempurna. Aku ini perempuan biasa, yang terkadang emosi ini meletup-letup bagaikan popcron. Sayang pahamilah... Aku ini Perempuan Biasa...
Sayang, meski kamu lupa dengan hari ulang tahunmu, rasanya tak pantas aku melupakannya..
Mungkin benar, jika dikeluarga kecil kita tak mengenalkan pada Ba apa itu ulang tahun, sebab semakin bertambahnya usia makin sedikit waktu kita untuk bersama Ba. Tumbuh dan menjelajahi cakrawala bersama anak kita. Dunia ini terlalu luas untuk kita kenalkan, tetapi usia makin terbatas untuk kita berkuasa atas anak kita.
Lalu hari apakah yang harus kita kenalkan pada Dia? Hari Bersyukur dan Beristiqomah
Iya, hari yang akan kita kenalkan pada anak kita, untuk dia selalu bersyukur atas apa yang telah Ba peroleh dan Ba jalani selama hidup dengan kita. Tentu semakin dewasa, Diapun harus semakin istiqomah dalam ibadah dunia dan akhiratnya.
Kita sepakat, jika anak kita akan tumbuh mengagumkan dengan didikan kita yang menginginkan Dia sukses karena Allah tentu dengan pedoman hidupnya ~Al-Qur'an.
Anak kita menjadi santri pondokan. Mendapatkan didikan agama yang lebih baik dari pada kita. Yah... Kita serahkan pada Guru Agama yang baik, benar dan lurus. Tak masalah jika tidak menjadi insinyur, doktor, jenderal bahkan presiden sekalipun. Sebab kita tak didik menjadi mereka. Kita Didik menjadi anak yang taat pada Agama. Anak yang berbudi luhur dan anak yang kelak sukses dengan caranya sendiri, dengan keinginannya sendiri, dengan niatnya sendiri dan dengan kemampuannya yang Ia tekuni.
Rasanya panjaaang sekali, jika kita berbicara masa depan Ba. Yang kita Rasakan saat ini masih 3% kehidupannya saja, tetapi harapan itu sudah seperti terbitnya matahari dengan cahaya keEmasan yang indah.
Sungguh aku tak sabar melihat Dia bisa berjalan lalu berkata-kata. Pasti banyak pertanyaan yang Ba tanyakan pada kita. Tingginya rasa ingin tahu, ingin belajar dan segala hal yang dirasa harus Ba pelajari.
Sayang, salah satu Doaku dan Ba adalah kita hidup mandiri, hanya ada Aku, Kamu dan Ba atau bahkan jika Allah berkehendak ada titipan satu lagi. Kita hidup dibawah atap yang teduh meski terik menembus kedalam rumah. Kita hidup besangga tiang yang kokoh meski gempa bisa menerjang. Kau tau maksudnya? Apapun keadaannya kita hadapi bersama. Tak ada orang lain, tak ada ibu kita, bapak kita atau ipar kita masing2. Yang ada hanyalah KELUARGA BAHAGIA HINGGA KE JANNAH.
Itulah yang aku mau. Semoga kita disegerakan untuk hidup mandiri ya sayang. Sepertinya hanya ini untaian ribuan kata yang aku persembahkan untuk mu. Mengertilah Aku menyayangimu, Aku ingin cinta ini tumbuh bersemi dan meneduhkan bukan yang mengkerdil lalu gersang. Tidak. Aku ingin kamu adil dalam berbagi kebahagiaan untukku dan ibumu. Jangan kau jadikan sakitnya sebuah alasan untuk aku menjadi sakit. Menjadi sedih bahkan kecewa. Jangan lagi menuanya ibumu kamu jadikan alasan, sebab menghadapi masa tua bukanlah kepastian. Karena umur tak ada yang tahu. Aku juga berhak bahagia setelah kamu jadikan istri.
Keluarga kita juga berhak bahagia....
Selamat Ulang tahun Sayang.
Jogja, 25 September 2019
Istrimu... ❤️
4 notes · View notes
sadajiwaku · 3 years
Text
Tulisan Ibu yang Ibu Repost karena ibu lupa pasword! 😔
Terpotek-nya Hati Ibu
Anakku Ba. Berapa kali kau dapati ibumu menangis saat menyusuimu? Mungkin saat kau melihat ada air mata yang menetes kau selalu berusaha memberikan tawa yang seolah kau menghibur ibu dengan berkata, “ibu, Ba sayang Ibu”.
Tahukah nak, saat kau hadir ibu selalu saja salah, padahal ibu selalu berusaha membuat yang terbaik. Kau rewel, ibu yang salah. Kau digigit nyamuk seolah ibu tak pandai menjagamu, ibu yang tak enak badan, ibu juga kena komentar yang pedas. Ba, hampir tak ada celah kebaikan ibu dalam mengasuhmu dan menemanimu tumbuh kembang. Ba, maafkan ibu ya nak, ibu terlalu cengeng, hal kecil saja ibu bisa nangis berjam-jam dan sukar melupakan perkataan mereka yang sering melukai hati ibu. Meski bagi mereka tak tajam, bagi ibu sangatlah tajam menggores hati. Ibu kecewa, tetapi ibu memilih untuk tidak berkata-kata lagi. Bagi ibu mungkin mereka memang maha benar dalam berkata seperti itu, karena mereka memiliki anak yang mereka banggakan karena kepintarannya.
Ba, ibu ingin sekali berkeluh kesah kepada bapakmu, tapi sayang kecewa ini belumlah reda, dan ibu meyakini bahwa bercerita keluh kesah ibu sama saja menyodori pisau belati untuk menancapkan kejantung ibu. Artinya ibulah yang tetap salah.
Nak, ibu hanya memiliki 2 tempat menyimpan rahasia saat hati ibu rapuh. Simbah putri dari ibumu dan Gusti Allah. Ibu kuat apabila ibu melihat mu mengoceh seolah kau sedang menceritakan semua hal-hal terindah yang kau miliki.
Ba, ibu ingin hanya dari tangan ibumulah kau tumbuh berkembang dengan baik, tanpa campur tangan yang lain dengan versi masing-masing yang hanya membuat ibu panik, namun Ba, disini banyak yang menyayangimu hingga mereka lupa bahwa ibumulah yang melahirkanmu. Ibu berhak memandikanmu, bermain air denganmu tanpa mereka ragukan, ibu berhak memijitmu tanpa mereka meragukan ibu, ibu berhak menenangkan mu saat kau menangis kencang, bahkan ibu berhak atas kamu lebih segala-galanya, namun, entah kenapa mereka semua meragukan ibu. Ibu ini sedang belajar tapi kenapa mereka tak mempercayakan ibu, ibu ini sedang berusaha memahamimu, tapi seolah mereka mengatakan ibu tak paham.
Ba, hati ibu remuk ketika ibu tak dipercaya. Hati ibu patah ketika ibu selalu dianak kecilkan. Hati ibu rusak ketika ibu dikatakan yang tak baik. Luka.. Sakit tapi tak berdarah.
Ibu ini sayang dan ibu ingin mengasuhmu dengan versi ibu. Ibu itu berusaha mengambil pesan yang baik dari mitos2 yang ada, tidak serta merta mempercayai mitos, yang katanya kalau kena sawan, mukamu harus ibu usap dengan jalan lahir mu. Yang katanya begini dan begitu. Dan ibu yang selalu disalahkan pada apa yang ibu konsumsi, padahal dokter tak mempermasalahkan makanan selagi kamu baik-baik saja. Ibu terlalu sebal dengan hal yang tak masuk akal. Ibu percaya jika menjelang magrib semua pintu jendela harus ditutup. Iya karena dalam islam memang ada ceritanya, ada maksud dan tujuan agar kau tak diganggu oleh jin.
Ba, ambil pesan terbaik dari apa yang menjadikanmu dewasa.
Ba, semoga ibu selalu bisa memahamimu hingga kau tumbuh dewasa. Hingga kau kelak menemukan kebahagiaan sesuai versi Ba sendiri. Ba, milikilah sifat yang berbesar hati dan tangguh agar kelak kau bisa melindungi wanita pelihanmu dengan tanpa melukai hatinya. Ba, katakan pada bapak kelak kau ingin seperti bapak yang sangat menyayangi ibu. Iya… Ibu tak bohong, bapak begitu besar menyayangi ibu. Tumbuhlah menjadi anak yang penuh kasih sayang 😘
Ibu Ba,
Jogja, 18 April 2019
1 note · View note
sadajiwaku · 3 years
Text
Tulisan Ibu yang Ibu Repost karena ibu lupa pasword! 😔
Sakit tapi tak berdarah
Katanya kalau kita ridho atas omongan orang lain yang menyakitkan, insya Allah kita lebih bahagia meski awalnya bercucuran air mata. 🧕🏻Diam dan bersabar, karena sesungguhnya orang lain memang tak mengerti tentang keadaan kita saat dia berbicara melukai hati. Semoga kita selalu dibahagiakan dan lebih bahagia dari orang yang mendholimi kita dengan lisannya. Hanya Allah yang mampu membalasnya…. Ikhlaskan dan lapangan hati. 🤗 Dan hikmah yang harus kita ambil adalah menjaga lisan kita agar tak melukai siapapun. Mungkin istoqomah terberat adalah menjaga lisan. 🙏
Tumblr media
5 notes · View notes
sadajiwaku · 7 years
Video
instagram
#carving #didyounoticeityesterday? Ngga semua orang mau dan berani menunjukkan apa yang dia punya. Beberapa memilih menyimpannya hingga orang lain menyadarinya. Karena yang tersembunyi itu terkadang jauh lebih besar dari apa yang orang ketahui. Terlebih jika berkaitan dengan isi hati. . . #Rabu
2 notes · View notes
sadajiwaku · 7 years
Quote
she’s strong but she’s exhausted.
r.h. Sin (via starwill)
205 notes · View notes
sadajiwaku · 7 years
Quote
I’m lying because I say I am fine.
Twenty One Pilots, “Be Concerned” (via wordsnquotes)
1K notes · View notes
sadajiwaku · 7 years
Quote
I wake up happy, feeling good… but then I get very depressed, because I’m living in reality.
Happiness (1998), Dir. Todd Solondz (via wordsnquotes)
2K notes · View notes
sadajiwaku · 7 years
Quote
When they ask you what your favorite moment is, you will say her. You will always say her.
Caitlyn Siehl, Her Her Her (via wordsnquotes)
4K notes · View notes
sadajiwaku · 7 years
Quote
Time heals everything. Every wound, every tears. Mungkin saat ini, kau sedang memeluk rintih, tak apa, rayakan dalamnya luka. Menangislah sepuasnya, menjeritlah sekerasnya, caci maki saja semaunya. Lambat namun pasti, pada suatu saat nanti, kau akan lelah sendiri dan menemukan titik untuk mengalah pada sayat-sayat perih. Lalu pada hari baik setelahnya, kau akan memerangi duka dengan berbagai senjata. Kau akan tahu senjata apa yang dapat mematikannya. Untuk kemudian menang dan rela. Ketahuilah, sakit mempunyai tenggat hidupnya sendiri, ia pasti mati. Maka sekarang, rasakan saja, hisap semua pahitnya. Hingga kau tumbuh dari energinya, menyisakan ia tanpa bisa. Percayalah, waktu menyembuhkan semua luka. Dengan sendirinya. Karena Waktu adalah raja bagi segala panasea.
(khsnulfitriani)
Love this writing. Keep it up! 🙌
(via karenapuisiituindah)
509 notes · View notes
sadajiwaku · 7 years
Quote
Ketika hari yang dilalui begitu mendung. Seolah berat rasanya mengganti awan mendung dengan sinar mentari.
VA
0 notes
sadajiwaku · 7 years
Quote
Ketika kamu merasa lemah dan kepayahan, mungkin karena sudah terlalu jauh dari Allah. Kamu lupa melibatkan Allah di segala urusanmu dan kamu merasa bisa menyelesaikannya.
Padahal semua urusan kita pasti bisa Allah selesain. Sebaik-baiknya penolong adalah Allah, semoga kita tidak lupa. (via halamanbercerita)
Tariklah aku kembali dalam dakapanMu Ya Allah.
(via makhluktuhan)
291 notes · View notes
sadajiwaku · 7 years
Quote
You. You hurt me. You broke me. You made me bleed more than anyone ever has. It’s funny though. When I met you it felt like our souls knew each other. It felt like they had intertwined and we were supposed to meet. It felt like I knew you from when I was little. I thought that we’d be friends forever. No matter how far apart we were, somehow I thought that we’d always know each other. I always believed in us. No matter how bad the argument or how terrible the fight got. I had hope that we’d grow old as friends and be there for each other through all the upside downs. I told you that no matter what, I’d be there for you. You promised me the same. I told you that if you were laying awake at three a.m and you couldn’t stop thinking to call me and I’d listen to you ramble for hours and hours on end. I promised you that if you were crying I’d wipe away your tears. I promised that even if I were miles away from you I’d come back if you were hurting and needed me. I promised that nothing would ever change my mind and make me hate you, because I can’t hate you. My soul and heart won’t let me. To me you were always going to be there. To me I thought that our promises would never die. I thought that, as long as we were both alive our promises to each other would live. You made me believe that. Actually, I made myself believe that. I didn’t want to listen to my brain or my parents. When they told me to watch out I didn’t listen. When they said that we became friends too quickly I didn’t believe them.
quotes-134 , you. (via wordsnquotes)
2K notes · View notes
sadajiwaku · 8 years
Quote
Menyembunyikan keluhan adalah salah satu seni memimpin. Pemimpin adalah sumber inspirasi keteguhan dan daya tahan, sedangkan mengeluh adalah kelemahan. Mengeluh bukanlah jalan pemimpin sejati. Karena tugas pemimpin adalah menunjukkan jalan, memberi teladan, dan menumbuhkan harapan. Pemimpin sejati, daripada mengeluh dia memilih lebih banyak menguatkan. Pemimpin sejati, bila memang harus mengeluh, dia kembali kepada Tuhannya. Logikanya bekerja, bagaimana bisa dia mengeluh, sedangkan semestinya dialah yang mendengar keluhan. Logikanya bekerja, bahwa hanya pada Tuhannyalah segala keluhan dan harapan digantungkan. Kalau memang harus mengeluh, temukanlah tempat yang tepat untuk mengeluh.
@taufikaulia (via taufikaulia)
298 notes · View notes