Tumgik
#Kaum Buruh
kbanews · 1 year
Text
Pengalihan Dukungan SPN ke Anies Tidak Instan, Ini Perjalanan Prosesnya
JATENG | KBA – Serikat Pekerja Nasional (SPN) se-Indonesia secara resmi telah memberikan dukungan politiknya kepada Bacapres Anies Baswedan. Padahal sebelumnya, sempat ada aspirasi mendukung kandidat lain. “Keputusan mendukung Pak Anies Baswedan tidak instan dan tidak buru-buru. Ada alur perjalanan yang berproses panjang hingga akhirnya dukungan bermuara kepada Pak Anies,” tutur Ketua SPN Jawa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
syifaaleida · 1 year
Text
Temen sejawatku menghabiskan lebih dari 12 jam di tempat kerja.. Tapi pilihanku adalah bekerja sesuai tuntutan. Walaupun diminta lebih dari 10 Jam. Ku memilih, 'bodo amat'.. Udah pengalaman jadi budak korporat. Barisan kaum buruh, yang masih kalah dalam arus penghambaan kapitalisme.
-_______-"
Tumblr media
18 notes · View notes
retorikadyf · 1 year
Text
PENGHIANAT BANGSA!! Perselingkuhan HARAM Pejabat Negara Dengan Oligarki Kapitalis
Tepat 1 Mei 2023 pada peringatan hari buruh dunia menjadi momentum yang tepat memperingati hari buruh dan memperingati hari kekecewaan rakyat Indonesia, mari menggerakan masa untuk melawan ketidakadilan bagi masyarakat pekerja dan para kaum buruh. Pada hari ini menjadi salah satu sejarah penghianatan para pemimpin bangsa negara ini mereka melangsungkan perselingkuhan atas birahi politik bersama para oligarki yang merusak moral bangsa dan menciderai hati rakyat Indonesia. Meraka yang katanya pemimpin bangsa, pelindung bangsa, pengayom bangsa namun nyatanya hanya alat bagi para cukong-cukong oligarki, para pebisnis yang curang dan hina yang mengahalalkan segala cara untuk mencari keuntungan yang lebih.
Pemimpin Negara Hanya Petugas Partai dan Budak Oligarki
Inilah buruknya saat memilih pemimpin negara yang bekerjasama dan tunduk kepada para oligarki dan pemimpin partai. Mereka membuat kesepakatan-kesepakatan kebijakan yang hanya menguntungkan diri pribadi, partai nya dan para oligarki tersebut, bisa di sebut sebagai petugas partai dan budak oligarki, rakyat hanya menjadi bahan perasan finansial.
Pada kepemimpinan di pemerintahan pak Jokowi sebagai pemimpin negara dan Puan maharani sebagai ketua DPR-RI bersama-sama memuluskan terkait dengan dikebutnya hanya dalam waktu 7 bulan dari pengusulan hingga terjadinya pengesahan RUU CIPTAKERJA dimana rancangan undang-undang ini terlihat sekali sangat dipaksakan dan mendukung serta membela para cukong oligarki beberapa pasal sangat merugikan masyarakat pekerja dan para buruh.
Pasal-Pasal Pembela Oligarki Selingkuhan Pejabat Negara
Beberapa pasal yang penulis soroti adalah pasal 88D dan pasal baru 88F dimana pada pasal tersebut memperlancar terjadinya upah murah bagi masyarakat pekerja dan para buruh dimana pada pasal ini juga memuat pemerintah menentukan formula upah minimum ini disinyalir menjadi celah akal-akalan saja untuk untuk membela kepentingan para pemodal cukong oligarki untuk meraup keuntungan lebih dari para pekerja dan para buruh untuk memberikan upah yang rendah.
Dalam UU CIPTAKERJA ini para pekerja atau para buruh ini seperti sapi perah dimana mengalami penambahan waktu bekerja lembur yang biasa hanya 14 jam dalam seminggu namun terjadi penambahan menjadi 18 jam dalam seminggu ironisnya penambahan waktu bekerja tersebut tidak setimpal atas upah yang didapatkan hal ini ini dikarenakan upah tambahan waktu bekerja tersebut melalui penghitungan upah minimum dalam mekanisme pasar berdasarkan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Para Pekerja dan Buruh Hanya Menjadi Sapi Perah Para Pemodal, Cukong, Oligarki
Bayangkan masyarakat pekerja atau buruh hanya menjadi seperti sapi perahan saja bagi para oligarki ketidakadilan dalam pemberian upah padahal waktu dan tenaga sudah diberikan dengan lebih dan upah yang didapat tidak setimpal, ingat para pekerja juga manusia membutuhkan makan untuk keluarga kecil mereka. Para pekerja dan buruh tidak meminta lebih hanya meminta keadilan dimana mereka bisa hidup dengan upah yang cukup untuk memberikan makan, tempat tinggal, sekolah bagi anak dan keluarga mereka agar hidup dengan makmur tanpa ada yang namanya pemerasan dan kecurangan pengurangan upah hal ini bedasar cita-cita bangsa ini untuk keadilan, kesejahteraan, kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ingat wahai para pemimpin ataupun pejabat dinegeri ini, semua yang engkau lakukan pada hari ini akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. kepemimpinanmu, kebijakanmu, sikapmu dan seluruh yang ada pada dirimu berlakulah adil dan bijaksana.
Rasulullah SAW bersabda : “Setiap  kamu  adalah  pemimpin,  dan  setiap  pemimpin  akan  mempertanggung jawabkan kepemimpinannya.
(HR. Bukhari Muslim)
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah. Menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Maidah ayat 8)
Didi yusup. Palembang, 2 Mei 2023
17 notes · View notes
didilaras · 7 months
Text
Sedang merasakan takut bagaimana menjalani hari-hari ke depannya. Ketika kebijakan penguasa jauh berlari dari landasan hukum dan kemanusiaan, kita diminta diam karena kalau bersuara kita akan dibungkam dalam jeruji besi. Penguasa itu ya harusnya suka-suka saja. Kalau hukum terdahulu tidak penguntungkan, ya tinggal kita ubah saja toh siapa yang bisa larang? kitakan penguasa. Ketika kelak aku melahirkan. Aku ingin ditemani oleh Ayah dari anak-anakku. Aku ingin dibersamai ketika mengalami kesulitan-kesulitan saat menjadi Ibu baru. Bersama-masa melihat tumbuh kembang anak-anak kami di bulan-bulan pertama mereka lahir. Tapi ini hanya angan semata karena suamiku takkan bisa dapat perlop selama 40 hari.
Sekarang ini keluargaku di desa mulai mengalami kesusahan yang semakin bertambah. Harga pupuk semakin tinggi dan sulit dicari, ladang padi keluarga kami bisa kelaparan. Sementara saat Ibu pergi ke pasar harga beras juga tinggi, tidak ada program sembako murah di desa kami, apa Ayah dan Ibu harus sering berpuasa? Aku tidak bisa mengirimkan uang lebih banyak untuk Ibu dan Ayah di desa, akupun di sini harus mulai lebih hemat, atau mungkin aku harus beli sepeda? karena setelah bahan bakar minyak resmi dinaikan harganya, ongkos angkutan umumpun ikut naik sedangkan aku tidak menjadi buruh di Ibu Kota yang masih ada Jak Lingko. Aku buruh di kabupaten yang transportasi umumpun sulit dan sedikit.
Kaum menengah ke bawah sepertiku adalah pihak yang rentan, tak berdampak dengan kebijakan dan perlindungan. Aku harus terus berjuang lebih berat dari hari ke hari. Sementara mereka sedang menikmati uang dua milyar untuk keliling dunia. Kalau dua milyarnya habis, mereka tinggal kembali menjual ludah atau menjilat-jilat si pemangku kuasa. Katanya mereka tidak keberatan melalukan tindakan yang berlawanan dengan hati nurani, selagi semua yang mereka inginkan bisa didapat dengan mudah. Apa orang kecil? orang miskin? kenapa harus peduli? mereka cuma alat yang lain kali bisa kita gunakan untuk memenangkan suara eh tapi sepertinya tidak ada lain kali, karena bisa saja para pemangku kuasa itu membuat peraturan baru tanpa suara rakyat yang terlibat.
Aku ini sedang bicara apa ya? macam orang intelek, macam orang yang paling susah, macam orang yang paling mengerti, macam orang yang paling banyak tahu, macam orang yang pantas berkomentar ina itu tentang para penguasa. Hahahaha, sudahlah, mungkin aku harus bernyanyii dan berjoget supaya aku sudah tidak perlu takut dan memikirkan nasib sedihku ini. Siapa tau jugakan selesai aku joget, semua ketakutanku itu tidak akan terjadi.
#sorryforyourcountry
4 notes · View notes
uminurchayatii · 2 years
Text
Antara Kota dan Desa
Selama ini harusnya kita sadar bahwa yang menghidup kota adalah desa. Tapi dalam perjalanan sejarah manusia, pembanggunan dilakukan dari kota lalu ke arah desa. Sejak zaman dulu orang-orang membangun pusat peradaban dekat laut, tempat orang dari mana-mana saling bertemu dan mengenal. Disitulah terbangun sebuah kota yang ramai, pusat perdagangan, pendidikan, dan kesehatan mulai maju.
Berbagai barang daganggan didatangkan dari desa-desa ke kota. Orang desa memproduksinya dalam waktu yang lama dengan paling sedikit mendapatka keuntungan dibanding orang yang menjual. Pembangunan di desa berjalan lambat karena pertumbuhan ekonomi yang lambat. Keuntungan dari berjualan hasil tani desa memang hanya cukup untuk makan.
Mungkin kita berkata bahwa pembangunan bisa dinyalakan dari sunyi perdesaan. Hal itu memang benar adanya bagi masyarakat desa yang beradab. Selama ini yang kita tahu dari desa adalah nilai-nilai luhurnya. Warga masyarakatnya yang gemar saling tolong menolong, saling bermusyawarah, dan kekeluargaan yang erat di antara warganya.
Berbeda dengan di kota, kita menyebut masyarakat kota individualis, egoistik, konsumtif, dan banyak hal lain disematkannya. Kota-kota yang diiringi gemerlap lampu di malam hari yang membiarkan penduduknya berhadapan dalam arus putaran pasar yang keras. Kedamaian hidup di kota seperti nihilis.
Hal serupa berbanding terbalik dari pelukisan orang tentang desa. Suara gemericik air, pepohonan yang hijau, hamparan padi yang mmulai menguning dan kicau burung adalah pemandangan desa yang diimpikan masyarakt kota. Tapi bagi orang di desa hal sepeerti itu bukanlah yang perlu dinikmati setiap harinya karena sejak bangun sampai tidur lagi lingkungan tempat tinggalnya sudah seperti itu. Pemandangan yang indah seperti itu takk begitu memikat para penduduk desa. Buktinya banyak generasi muda yang ogah tinggal di desa.
Pemandangan alami yang indah di desa tak cukup berarti bagi penduduknya yang terhimpit kemiskinan dan terjerat hutang rentenir. Padi yang menguning, panen yang bagus tak cukup membeli kebahagiaan, juga tak cukup membuat anak-anak para petanni meneruskan pekerjaan orangtuanya, para pemuda anak petani desa dengan modal panen yang harganya murah pergi ke kota mencari pekerjaan baru.
Penduduk desa hari ini memanglah sudah tidak bisa disamakann dengan orang desa jamann dulu. Disentuh roda peradaban modern, orang desa hari ini juga mempunyai standar hidup yang sama dengan orang kota. Hidup petani yang dulunya cukup makan keluarga, bisa bayar iuran rt, gelar hajatan kampung. Kebutuhan warga desa sudah bertambaah lebih banyak. Mereka mulai membangun rumah yaang bagus, menyekolahhkan anak-anak di kota, atau mengirim anak bekerja di kota. Arus mdernitas merubahhh cra hidup desa. Nilai luhur desa kini jugaa berjalan beriingan dengann efek dari roda modernitas.
Masyarakat desa menikmati hidupnya kalau ia punya tanah. Tapi punya tanah saja tidak cukup jika mau bersanding dengan kebutuhan kehidupan moder. Harus didampingi dengan pekerjaan laiin, misalnya menjadi pejabat, menjadi pegawai, atau berdagang.
Capaian itu hanya bisa diraih para tuan tanah. Penduduk desa yang biasa buruh tani. Mencoba mengakhiri kemiskinan dengan meranntau di kota. Jika tidak hilanglah sumber penghasiilan. Mengandalkan buruh di tuan tanah seperti moyangnya dalu sudah tidak bisa lagi. Bayaran buruh tani sangat kecil. Lebih baik jadi buruh pabrik.
Di kota lah para orang desa bertemu dengan penduduk desa lain yang hampir serupa juga kasussnya. Pergi dari desa adalah keterpaksaan zaman. Lalu di kota berjumpa dengan konflik baru. Orang kota juga ada yg kaya dan miskin. Rumah reyot di pinggir-pinggir kalli yang kumuh menjadikan orang desa bersyukur. Semiskin moskinnya di desa lingkungannnyaa masih lebih bagus.
Orang desa bukannya tidak ingin membangun desanya. Tapi kenyataannya berkata, selama ini pembangunan itu dari kota baru ke desa. Pekerjaan yang beragam di kota menyediakan akses bertumbuh kaum muda. Di desa bukannya tidak bisa, tapi peluang tidaklah sebanyak di kota. Pun di desa kita berhadapan dengan lebih banyak keterbelakangan budi. Pemilihan kepala desa masih dimenangkan oleh calon yang menabur paling banyak uang meski minim gagasan.
2 notes · View notes
rainyrens · 2 years
Text
TJOKROAMINOTO : GURU PARA PENDIRI BANGSA
Tumblr media
Penulis : Tim Majalah Tempo
Penerbit : Koleksi Populer Gramedia
Baca buku ini dari aplikasi iPusnas dan tersedia banyak koleksi yang bisa dipinjam, for FREE
***
"Tidaklah wajar untuk melihat Indonesia sebagai sapi perahan yang diberi makan disebabkan susunya....." Tjokro menjelaskan posisi Indonesia dan Belanda.
Ini buku kelima dengan tema Tjokroaminoto yang pernah dibaca, I adore his "style" so much. Diantara buku-buku bertema Tjokroaminoto yang pernah dibaca ini lumayan lengkap, bahkan kisah keretakan hubungan dengan Semaoen dan Musso pun dibahas di buku ini walaupun masih minim sumbernya.
Tidak banyak yang tahu jika Samanhudi dan Tjokro vs kaum bangsawan itu hits banget sebelum Tjokro vs Belanda pada saat itu, sampai akhirnya Sarekat Dagang Islam berdiri ya tujuan awalnya untuk "memberontak" dari segala aturan kaum priyayi dan abdi dalem kraton.
Sarekat Islam tumbuh dari organisasi yang mendahuluinya yaitu Sarekat Dagang Islam. Deliar Noor (salah satu peneliti sejarah terbaik yang Indonesia pernah punya) mengungkapkan jika kelahiran Sarekat Islam dipicu persaingan perdagangan batik antara pedagang Cina dan pedagang bumiputra. Orang Cina merasa lebih unggul dari orang pribumi bahkan setingkat dengan orang Belanda. Tekanan lain terhadap para saudagar batik datang dari kaum bangsawan Solo. Maka, Sarekat Islam diharapkan menjadi benteng pelindung para saudagar batik dari pedagang Cina maupun kaum bangsawan Solo.
Bagaimana bentuk tekanan dari kaum bangsawan? Salah banyaknya ketika kaum bangsawan melarang rakyat biasa untuk mengenakan batik bermotif kawung. Jadi inget, dulu pernah ikut salah satu diskusi yang memaparkan jika motif batik kawung hanya boleh dikenakan oleh raja dan keluarganya, namun kaum bangsawan ini ikut-ikutan melarang rakyat untuk mengenakan motif kawung, sidomukti, sidoluhur serta parang rusak, supaya apa? "Mereka melakukan itu agar simbol kebangsawanannya tetap terjaga."
Ada lagi fakta jika kaum bangsawan ini "hobi" menculik gadis2 cantik dengan cara sewenang-wenang. Serta melarang rakyat biasa untuk menggunakan kereta kuda dibeberapa bagian kota salah satunya Gladag. Dan lagi2 alasannya, "Karena Gladag simbol kebangsawanan." Inilah alasan utama Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam sebelum Tjokro membuat Sarekat Dagang Islam menjadi gerakan perlawanan politik terhadap Belanda.
***
Kisah tentang keretakan hubungan dengan Semaoen juga dikisahkan dalam buku ini dan jadi penarik perhatian.
Semaoen bergabung dengan Sarekat Islam "SI Surabaya" pada tahun 194 saat usianya 14 tahun. Semaoen adalah anak dari buruh kereta api. Karena Tjokro beraliran sosialis-Islam, Semaoen banyak belajar darinya. Tjokro bagi Semaoen adalah mentor politiknya.
Pindah ke Semarang untuk kuliah, Semaoen mengikuti jejak Sneevliet, tokoh komunis dari Belanda. Ia terkagum-kagum pada Sneevliet yang tidak memiliki jiwa priyayi dan kolonial, jiwa yang berbeda dengan Tjokro (padahal Tjokro sudah melepaskan embel-embel priyayinya saat Ia aktif dipolitik praktis). Hingga akhirnya, pada tahun 1916, Semaoen bergabung dengan SI Semarang yang sengaja disusupkan oleh Sneevliet untuk menyebarkan paham komunis pada organisasi tersebut.
Dua tahun setelah bergabung dengan SI Semarang, Semaoen menjadi ketua dari organisasi itu, inilah cikal bakal lahirnya SI Merah. Selama menjadi ketua SI Semarang, Semaoen selalu berselisih paham dengan pemimpin Sarekat Islam, Tjokro.
Semaoen mengkritik Tjokro yang bergabung dengam Volksraad atau Dewan Rakyat bentukan Belanda. Semaoen mencibir Tjokro sebagai antek Belanda, hingga Tjokro memutuskan untuk mengundurkan diri dari Volksraad. Karena Semaoen sangat kuat pengaruhnya di SI Semarang, Tjokro memilih untuk kompromi untuk menjinakkan Semaoen dan SI Semarang dengan menjadikannya komisaris serta propagandis organisasi.
Tjokro ini pintar membaca situasi dan memiliki bargaining position-nya yang kuat di Sarekat Islam, ya mudah saja menyingkirkan "anak durhakanya" ini. Pada tahun 1919 dalam kongres Sarekat Islam, Tjokro memimpin pengambilan keputusan disiplin partai dan melarang anggota partai untuk memiliki organisasi lain. Semaoen berang dan memutuskan keluar dari SI serta mengganti nama SI Semarang menjadi Sarekat Rakyat. Tjokro lebih rela kehilangan salah satu cabang SI-nya ketimbang harus selalu berseteru dengan anak didiknya.
***
Sakit ginjal dan maag kronis akhirnya merenggut hidup Tjokro pada 17 Desember 1934, beliau dimakamkan di pemakaman umum Kuncen Yogyakarta.
2 notes · View notes
dakarimahija · 20 days
Text
AKU MARAH DAN PEMERINTAH ADALAH PENYEBABNYA.
Tumblr media
AKU MARAH karena terlahir sebagai salah satu dari pion-pion tak bermutu yang tinggal menunggu hari hingga menghilang dan mati kutu. Manusia lahir dengan hawa nafsu, pun aku tak miliki cukup kekuatan ‘tuk berkelahi dengan mereka yang disuapi sendok emas oleh sang Ibu. Sungguh buatku pilu.
AKU MARAH karena sekadar makan layak pun aku tak mampu. Sedangkan tikus-tikus besar di luar sana masih mampu mencuri tanpa takut diburu. Perutku sakit dan bergemuruh dengan mata penuh harapan menatap pada Ibu, pun apa daya tak ada miliki kuasa bahkan ‘tuk membeli tempe goreng seharga dua ribu.
AKU MARAH karena tumbuh menjadi bodoh dan tak bisa baca buku. Sekolah begitu mahal guna membayar biaya minimum untuk mereka yang disebut 'Guru'. Pun katanya gaji mereka tak lebih tinggi dari seorang buruh. Meski begitu, mengapa anak-anak sepertiku seolah tak layak ‘tuh mendapat pendidikan dan meraih cita-cita yang mungkin kelak kan gantikan dirimu?
AKU MARAH.
AKU MARAH atas segala tindak tanduk pemerintah yang tak pernah peduli akan bagaimana rakyat menderita di dalam genggaman mereka. AKU MARAH karena hidupku tak lagi jadi milikku sebab mereka yang langgengkan kemiskinan struktural di pedesaan pinggir kota. AKU MARAH karena mereka justru menperkaya keturunan-keturunan yang seharusnya tidak perlu— wariskan kuasa pada mereka yang disuapi seolah meledek mereka yang menjadi kaum duafa.
Aku bukanlah orang pintar yang mampu mengkritik bagaimana kekuasaan berjalan di Negara yang menyedihkan, namun hidupku terlalu sengsara untukku tidak memendam dendam kesumat pada mereka yang hidup enak-enakan. Umurku sembilan belas di hari curhatan ini dilahirkan,
Selamat ulang tahun ke-19, Dakari Mahija dan kesengsaraan.
0 notes
priangancom · 1 month
Text
PERJUANGAN TAKKAN PERNAH PADAM
JAKARTA | Priangan.com –  Perjuangan takkan Pernah Padam Unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024, berujung ricuh. Berbagai elemen masyarakat, mulai kaum buruh, mahasiswa, aktivis pergerakan, emak-emak, hingga para komika yang jengah melihat kelakuan serampangan para elite politik. Kejengahan masyarakat memuncak setelah para legislator di senayan menggelar sidang kilat…
0 notes
kbanews · 1 year
Text
Koordinator Dewan Buruh KASBI Nining Elitos: Indonesia Butuh Pemimpin yang Mengedepankan Kepentingan Rakyat
JAKARTA | KBA — Koordinator Dewan Buruh Nasional KASBI, Nining Elitos mengatakan yang dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini adalah pemimpin yang mengedepankan kepentingan rakyat. Pernyataan ini disampaikan menanggapi pertanyaan KBA News, apakah Anies Baswedan mewakili kepentingan buruh. Pemimpin Indonesia ke depan menurut Nining tidak boleh mengedepankan kepentingan segelintir orang. “Kita lihat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 5 months
Text
Perjuangan Marsinah Harus Jadi Api Penyemangat Kaum Buruh
TANGERANG – Pj Walikota Tangerang, Nurdin menghadiri aksi mengenang perjuangan Marsinah, aktivis buruh wanita yang tepat 31 tahun lalu tewas dan menjadi inspirasi berkat keberaniannya dalam menyuarakan aspirasi kaum buruh di era orde baru. Aksi mengenang Marsinah tersebut dituangkan dalam kegiatan renungan malam disertai aksi teaterikal serta puisi perjuangan oleh para aktivis buruh yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
klipingpolitikjkt · 5 months
Text
siapapun presidennya
Tumblr media
Siapapun presidennya semoga mendorong penggunaan energi terbarukan.
Siapapun presidennya semoga percaya putra-putri Indonesia mampu menguasai teknologi maju.
Siapapun presidennya semoga tidak alergi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Siapapun presidennya semoga mendukung Indonesia menguasai teknologi drone.
Siapapun presidennya semoga tidak menjadi pion-boneka Amiriki, Chaina, maupun Iran ataupun Saudi.
Siapapun presidennya semoga tidak secara sengaja mengadu-domba antar golongan/kelompok sosial.
Siapapun presidennya semoga tidak mengkriminalkan KPK maupun meng-KPK-kan kriminal.
Siapapun presidennya semoga tidak mempersekusi LGBT maupun golongan-golongan termarjinalkan lainnya.
Siapapun presidennya semoga tidak mensekulerkan /ataupun/ meng-Islamkan seluruh Indonesia secara paksa.
Siapapun presidennya semoga tidak mudah dikangkangi separatis Papua, tapi juga semoga tidak tutup mata terhadap rasisme yg dialami Indonesia Timur.
Siapapun presidennya semoga jangan menjadi kacung golongan taipan, tapi juga jangan menjadi penindas kaum buruh.
Siapapun presidennya semoga tidak menjadi "Petugas Partai" yang tercokok hidungnya dan tertunduk malu seolah terkebiri.
--==--
Jakarta, September 2023, Desember 2023, Mei 2024
1 note · View note
detikindo24-com · 5 months
Text
Garis Bawahi Tiga Isu Mendasar Harus Diperjuangkan Dalam Peringatan Hari Buruh 2024
Garis Bawahi Tiga Isu Mendasar Harus Diperjuangkan Dalam Peringatan Hari Buruh 2024 Nganjuk ,Detikindo24.com -Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kaum pekerja (buruh) di Indonesia masih belum bisa menikmati sepenuhnya anugerah perjuangan buruh global. Ada tiga (3) isu mendasar yang perlu digaris bawahi dalam memperingati Hari Buruh 2024 ini, yakni hakikat perjuangan kaum pekerja yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
goresantintaa · 2 months
Text
Tumblr media
Refleksi Kelas Sosial #2
Revolusi Prancis 1789 terjadi bermula dari adanya tuntutan kaum menengah ke bawah yang merasa keberatan terhadap kebijakan raja yang tidak pro terhadap rakyat.
Penyebabnya ditandai dengan krisis moneter dimana kerajaan Prancis memiliki utang yang harus dibayar dan kerajaan justru mengatasinya dengan cara menarik pajak yang banyak dari kelas ke 3 yaitu rakyat bawah yang berprofesi sebagai buruh/pekerja dengan populasi 90% pada saat itu, disinilah awal mula pemberontakan oleh rakyat muncul sebab kuatnya keinginan untuk lepas dari penindasan akibat kebijakan.
Dari sejarah tersebut, muncul pertanyaan menggelitik.
Dari mana Ide-ide pencerahan itu muncul? Apakah pencerahan mesti berasal dari kelompok terdidik? Apakah pencerahan timbul karena jumlah orangnya banyak? Ataukah niat baiknya yang kuat?
Melihat kondisi konoha saat ini, tidakkah yang dialami oleh rakyat prancis sudah mulai kita rasakan juga?
Pada akhir 2023, konoha disebutkan memiliki utang 8.000triliun. Pertanyaannya, siapa yang akan bertanggungjawab atas utang itu? Kira-kira kelas mana yang akan dikorbankan oleh hokage konoha?
Sudah banyak dokumenter berupa pemberitaan akan kondisi masyarakat yang tertindas, namun apakah kabar-kabar itu mampu melahirkan keadilan? Mampukah kabar itu memantik keinginan kita untuk membela kaum tertindas? Atau lagi-lagi akan menjadi kabar burung sahaja?
Liat saja usulan kebijakannya, pajak akan dinaikkan, pendidikan akan dimahalkan, harga barang akan melambung tinggi, dan menggencarkan pembangunan-pembangunan yang hanya menguntungkan kelas atas. Siapa yang akan menjadi aktor pemberontak akan hal ini? Siapa yang akan menjadi tokoh-tokoh revolusi? Apa yang mesti diperhatikan dan dipersiapkan?
Kuyakini, walaupun dengan wajah-wajah yang baru dan sistem yang lebih modern namun kehidupan hanyalah pengulangan sejarah-sejarah yang telah berlalu. Penindasan itu akan terus eksis, hanya saja ada perbedaan konteks dan metode.
Revolusi Perancis adalah suatu penanda dan bukti nyata bahwa kemanusiaan dan persamaan adalah hak semua orang. Raja bukanlah pemimpin yang absolut dan penindasan adalah sesuatu yang salah.
Maka dari itu, temukan dirimu dalam sejarah.
1 note · View note
suhariete · 7 months
Text
Kemana Suara Partai Buruh?
Kaum buruh atau pekerja, yang jumlahnya hampir 70 persen dari seluruh total daftar pemilih tetap atau DPT, memegang peranan krusial dalam menentukan hasil pemilu kali ini. Meskipun demikian, suara mereka kurang terdengar karena larut dalam kelompok-kelompok simpatisan politik. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2023, penduduk yang bekerja mencapai 139,85 juta orang,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kelingkingkucing · 7 months
Text
Melanjutkan pembahasan Machiavelli soal kekuasaan, melihat bagaimana kondisi sosial politik Indonesia saat ini sepertinya kita semua dapat menyimpulkan bahwa melanjutkan sebuah kekuasaan adalah hal yang diinginkan mayoritas masyarakat saat ini, dan tentu saja diinginkan juga oleh elit kapitalis. Percaya atau tidak semua takut kehilangan kekuasaan, jadi jangan pernah percaya akan perubahan kalau kita takut untuk memulainya dengan mengeliminasi kesadaran palsu kita. Jangan percaya partai politik yang kalian dukung akan berposisi atau setidaknya akan mencoba merubah hal yang masyarakat inginkan. Karena pada dasarnya mereka semua takut akan kehilangan kekuasaan, mereka takut akan adanya perubahan, mereka takut sistem yang sudah lama mereka kuasai akan sirna. Machiavelli menjelaskan bahwa perubahan adalah hal yang paling sulit direalisasikan, perubahan adalah manifestasi politik paling berbahaya. Orang-orang yang memulai perubahan akan selalu dijegal oleh elit makmur yang nyaman dengan sistem saat ini. Bahkan masyarakat tertindas juga akan meragukan gagasan perubahan karena sebuah ketakutan akan risiko yang dialami. Jadi jangan pernah percaya akan perubahan, dan jangan pernah mencoba partisan pada partai yang tidak mau berposisi. Biarkan glorifikasi reformis hanya terjadi pada 98, karena yang ingin akan perubahan saat itu adalah mahasiswa yang sadar akan penindasan. Kalau merujuk bagaimana sosial ekonomi mahasiswa sekarang, mayoritas adalah kaum ekonomi menengah keatas. Itu semua terjadi karena biaya pendidikan yang tinggi dan liberalisasi pendidikan sehingga hanya mereka yang berekonomi mapan dapat mengakses pendidikan. Dengan latar belakang ekonomi mahasiswa saat ini, mereka cenderung tidak mengalami secara signifikan apa itu kondisi tertindas. Karena kebijakan penguasa tidak terlalu berdampak pada sosial ekonomi mereka, mahasiswa saat ini nyaman akan impian utopis untuk menjadi buruh murah yang makmur di korporasi kapitalis. Kesadaran kolektif akan sulit terealisasi di era saat ini, karena ego kita masing-masing yang ingin menyelamatkan kondisinya pribadi diatas kepentingan umum.
0 notes
hamcizy · 8 months
Text
Dua Sepupu
Hari ini, aku dan sepupuku berbicara tentang apakah saat pemilu nanti, kami berdua akan mendapatkan jatah libur dan pergi menonton film. Kami juga sering berdiskusi tentang pekerjaan kami masing-masing, mengenai upah, lingkungan yang kurang sehat, sampai beban kerja di pundah kami.
Aku merasa lucu, sejak kapan kami bermetamorfosis menjadi dua manusia dewasa, aku tidak tahu bagaimana persisnya. Padahal dulu, barangkali lima belas tahun yang lalu, kami hanyalah sepasang anak kecil yang bermain di belakang rumah.
Masih teringat jelas kala itu siang sedang terik, aku dan sepupuku sedang bermain peran, ibu-ibu kekinian menyebutnya "role-playing". Beberapa rumah di sekitar mengetukkan jendela kaca mereka, beberapa malah terang-terangan menampakkan wajah, menegur kami supaya tidak gaduh di jam tidur siang.
Padahal sekarang, aku sangat menghargai tidur siangku.
Sejak kapan kami berubah menjadi dua kaum buruh yang berjuang di belantara sistem yang bobrok ini? Rasa-rasanya, aku ingin jiwaku senantiasa menjadi anak kecil: bebas dan tidak bisa didikte.
0 notes