Tumgik
#Nama Bayi Perempuan Yang Disukai Allah Swt
anakperempuannet · 2 years
Text
180+ Nama Bayi Perempuan Yang Disukai Rasulullah, Cantik Dan Penuh Doa Teladan Baik
180+ Nama Bayi Perempuan Yang Disukai Rasulullah, Cantik Dan Penuh Doa Teladan Baik
Nama Bayi Perempuan Yang Disukai Rasulullah – namaanakperempuan.net. Memberikan nama anak yang baru lahir adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Menurut syariat Islam, nama yang diberikan kepada anak akan tersemat mulai dari lahir hingga di akhirat nanti. Bahkan Rasulullah sendiri bersabda bahwa nama merupakan sebuah doa atau “Al ismu duaaun” dalam bahasa Arab. Nama-nama anak muslimah juga…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tanyanamabayi · 3 years
Text
640+ Nama Bayi Perempuan Islami Beserta Artinya, Populer dan Terlengkap
640+ Nama Bayi Perempuan Islami Beserta Artinya, Populer dan Terlengkap
Nama Bayi Perempuan Islami – tanyanama.com. Saat menyambut kelahiran anak perempuan ada banyak hal yang harus dipersiapkan Ayah dan Bunda. Salah satunya adalah memilihkan nama yang akan disandangnya seumur hidup. Karena itu pastikan Bunda memilih rangkaian nama yang memiliki maka baik dan sesuai ajaran agama Islam. Syariat pemberian nama bayi perempuan dalam islam tercantum dalam Al-Qur’an, yaitu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
fazzalruangpojok · 3 years
Photo
Tumblr media
MEREKA BERHAK,, BAHAGIA…
Bermain merupakan aktivitas yang paling disukai oleh anak-anak, terutama anak-anak yang masih usia pra sekolah sampai usia sekolah dasar. Begitu juga dengan sosok empat anak yang bernama Rizka, Zulfa, Zahra dan Kiki, anak-anak generasi penerus bangsa yang tinggal di salah satu desa yang ada di wilayah kecamatan Sedan kabupaten Rembang provinsi Jawa Tengah. Dari keempat anak tersebut, tiga anak perempuan itu merupakan anak yatim sedangkan satu anak cowok anak piatu. Pada pagi memasuki 10 hari kedua bulan Ramadhan 1442 H. saat pandemi masih melanda Negeri ini, Alhamdulillah saya bisa mengajak mereka bermain sambil bercerita tentang apapun yang membuat mereka tertarik untuk menyimak atau bahkan bisa menyimpan di memori otak mereka.
Namanya Rizka (berkerudung hitam paling kanan), siswi kelas 6 salah satu Madrasah Ibtidaiyah swasta yang ada di kecamatan Sedan kabupaten Rembang provinsi Jawa Tengah. Ayahnya meninggal dunia ketika dia masih berusia balita, sementara Ibunya sekarang berjualan makanan ringan atau snack yang biasa dibeli oleh anak-anak usia sekolah dasar sampai menengah pertama. Walaupun demikian, Rizka tidak pernah merasa berkecil hati ataupun minder ketika berkumpul ataupun bermain dengan teman-teman sebayanya. Dia selalu berdoa agar Ibunya senantiasa diberikan kesehatan, dan bercita-cita atau berharap semoga suatu saat nanti bisa membalas untuk membahagiakan Ibunya.
Anak perempuan kedua namanya Zulfa (berkerudung hijau nomer dua dari kanan), siswi kelas 5 salah satu Madrasah Ibtidaiyah swasta yang ada di kecamatan Sedan kabupaten Rembang provinsi Jawa Tengah. Sama dengan Rizka, si Zulfa Ayahnya meninggal ketika dia masih usia balita dan sampai sekarang belum merasakan bagaimana kasih sayang seorang ayah layak nya anak-anak diusianya. Walaupun begitu dia selalu optimis dan tidak pernah putus asa dalam belajar, karena kelak dia bercita-cita ingin menjadi orang sukses dan bisa membahagiakan Ibunya.
Yang paling imut dan belum sekolah, namanya Zahra. Usianya masih belum masuk kriteria anak sekolah, akan tetapi sudah tidak bisa merasakan bagaimana kasih sayang seorang Ayah. Karena semenjak dia bayi Ayahnya sudah meninggal pulang ke Rahmatullah. Sementara Ibunya aktivitas sehari-hari mengajar disalah satu lembaga pendidikan swasta yang ada di wilayah kecamatan Sedan kabupaten Rembang provinsi Jawa Tengah. Seperti halnya dua kakak-kakak perempuan yang bercita-cita untuk membahagiakan Ibunya, begitupun Zahra. Dia berkeinginan untuk bisa sekolah sampai jenjang yang tinggi supaya kelak bisa membuat orang tua nya bangga dan bisa membalas untuk membahagiakan Ibunya.
Paling ganteng dan berbadan sedikit gempal, nama panggilannya Kiki. Memang kalau dari segi fisik badannya sudah cukup dianggap sebagai anak yang duduk di bangku sekolah dasar. Tapi tidak dengan kiki, dia masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak, dan tahun depan InsyaAllah masuk ke Sekolah Dasar. Sedikit berbeda cerita dengan ketiga teman perempuannya di atas, kiki adalah anak piatu atau sudah tidak memiliki Ibu, Ibunya meninggal dikala melahirkannya. Kalaupun sebenarnya masih mempunyai ayah akan tetapi dia tidak tau dimana keberadaan ayahnya sekarang, dia tinggal bersama bibi (kakak Almh. Ibunya). Kiki selalu berdoa untuk Almh. Ibunya, dan berharap kelak dia bisa bertemu dengan Ayahnya, sehingga dia bisa merasakan bagaimana kasih sayang dari orang tua, walaupun sudah tidak lengkap. Cita-citanya pun sangat luar biasa, ingin sekolah setinggi-tinggi nya supaya bisa menjadi orang yang sukses dan membahagiakan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Mereka berempat hanyalah sebagian contoh kecil dari anak-anak generasi penerus bangsa yang dari segi kehidupannya mungkin sedikit berbeda dengan teman-temannya yang mempunyai keluarga lengkap dan serba berkecukupan atau bahkan berlebih. Tuhan memang sengaja menciptakan mereka sebagai pengingat bagi kita yang berkecukupan dari segi apapun agar senantiasa bersyukur, dan juga bisa berbagi kebahagiaan dengan mereka. Karena pada hakikatnya apa yang kita terima sebenarnya ada hak-hak dari mereka yang harus kita berikan.
_____________
Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama, termasuk pada anak yatim dan piatu. Yatim adalah sebutan untuk seseorang yang ayahnya telah meninggal dunia. Sedangkan piatu adalah sebutan untuk seseorang yang ibunya telah meninggal dunia.
Anak yatim termasuk ke dalam golongan orang yang dimuliakan. Bahkan Allah menganjurkan hamba-Nya untuk senantiasa berbuat baik kepada mereka. Anjuran ini tertuang dalam Surat An-Nisa ayat 8 berikut :
وَاِذَا حَضَرَ الۡقِسۡمَةَ اُولُوا الۡقُرۡبٰى وَالۡيَتٰمٰى وَالۡمَسٰكِيۡنُ فَارۡزُقُوۡهُمۡ مِّنۡهُ وَقُوۡلُوۡا لَهُمۡ قَوۡلًا مَّعۡرُوۡفًا
“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.”
*(https://kumparan.com/berita-hari-ini/keutamaan-menyayangi-anak-yatim-yang-disebutkan-dalam-hadits-rasulullah-saw-1vUdusnKy6g/full)
Al-Qur'an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Allah berfirman dalam hadist keutamaan menyayangi anak yatim :
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).
Disebut yatim jika anak tersebut belum baligh. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh).” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib). (Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No. 2489).
Dikutip dalam buku berjudul ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ oleh M. Khallurrahman Al Mahfani tentang keutamaan mencintai anak yatim:
1. Meraih Peluang Menjadi Teman Rasulullah SAW di Surga
Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga, berdekatan dengan Rasulullah SAW seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah.
“Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.“ (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah'an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).
2. Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk Surga
Kalaupun pemelihara anak yatim tidak dapat menjadi teman Rasulullah di surga karena mungkin tidak memenuhi persyaratan ideal, ia akan tetap dijamin masuk surga.
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah'an Rasulillah: 1840).
3. Mendapat Predikat Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)
Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan anak yatim dan orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror.
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).
4. Memperoleh Pertolongan dari Allah SWT
Menolong anak-anak yatim dalam berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah.
“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).
5. Menghindarkan dari Siksa Akhirat
Memelihara atau mengasuh anak yatim adalah kewajiban yang tgas-tegas Allah perintahkan melalui ayat-Nya dan sabda rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman:
“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu'jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).
6. Investasi Amal untuk Akhirat
Manfaat menyayangi anak yatim salah satunya adalah investasi amal di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
7. Menggapai Keberuntungan dan Menjadi yang Terbaik
Keutamaan menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini:
“Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas'ud).
Dikutip dalam www.nu.or. id, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kota Semarang, Jawa Tengah Hj Muslimatin Jatmiko mengatakan, setiap anak tidak bisa memilih dilahirkan dalam seperti kondisi apa. Tidak ada yang bisa meminta untuk dilahirkan dengan kondisi orang tua lengkap atau justru tanpa orang tua.
Dengan memuliakan anak yatim setidaknya kita akan mendapat tujuh keutamaan besar, antara lain dekat dengan Rasulullah di surga, melunakkan hati yang keras, terpenuhinya kebutuhan hidup, dan memperoleh perlindungan di hari kiamat.
* https://news.detik.com/berita/d-4784977/7-keutamaan-menyayangi-anak-yatim-dalam-islam
1 note · View note
Text
Aqiqah  Surabaya , 081 231 6666 04
Makna dari {Aqiqoh | aqiqah | aqiqoh | akikah | akikoh} menurut beberapa pendapat :
1. Menurut Al Khothabi :
{ Kambing | domba | Dibas }  yang disembelih untuk kepentingan {anak | bayi | buah hati | ananda  } yang baru lahir disebut aqiqoh
2. Menurut Zamakhsyari dan Ubaid Ashmu'l :
Menurut beliau rambut yang tumbuh {pada | di } kepala {bayi | buah hati | anak | Ananda } sejak lahir {dinamakan |  Aqiqoh
3. Dijelaskan lagi oleh Ibnu Faris :
Bahwa {aqiqoh | aqiqah | akikah | akikoh} adalah {Kambing | Domba | Dibas } yang {disembelih|dipotong} dan rambut { bayi | buah hati | anak | ananda } yang dicukur
Pelaksanaa ibadah agar senantiasa mendapatkan Ridho dan diterima oleh Allah SWT, harus sesuai dengan Syari'ah (hukum Islam atau sebagaimana dirisalahkan oleh Rasulullah SAW) dan berlandaskan keikhlasan karena ketaatan kita kepada Allah SWT.
Prosesi {Aqiqoh|aqiqah|akikah|akikoh} dijelaskan sebagai berikut :
1. Menyembelih {Binatang ternak|Dibas|Kambing|domba} yang telah memenuhi syarat Aqiqoh.
2. Dianjurkan pelaksanaan dilakukan pada hari ke-7 dari kelahirannya, apa bila belum bisa dilaksanakan pada hari kelipatannya atau kapanpun.
3. Menyalurkan {Aqiqoh|aqiqah|akikah|akikoh} dengan cara Walimah atau dibagikan kepada lingkungan kita
4. Memberi nama anak dengan nama yang disukai Allah SWT, dan merupakan Do'a bagi {anak|buah hati|ananda|bayi} tersebut
5. mencukur rambut kepalanya secara rapi
6. Menginfaqkan hasil timbangan potong rambut yang disetarakan dengan harga  perak atau emas
Penyaluran Daging atau {Masakan|makanan|olahan } {AQIQOH|aqiqah|akikah|akikoh}
Penyaluran daging atau masakan {Aqiqoh|aqiqah|akikah|akikoh}, lebih baik dibagikan dalam bentuk masakan, baik dengan acara walimah maupun sekedar dibagikan :
Dibagikan Kepada Fakir, Miskin, Dhu'afa atau panti Asuhan, sebagai {Shodaqoh|sedekah}
Dibagikan kepada kaum kerabat dan saudara
Dibagikan kepada tetangga atau lingkungan
Dibagikan kepada suku bangsa lain sebagai hadiah
Boleh sepertiga bagian untuk dinikmati sendiri
Dan Adapun Hikmah dari Pelaksanaan Aqiqoh :
1.{Aqiqoh|aqiqah|akikah|akikoh} merupakan suatu pengorbanan yang akan mendekatkan diri {anak|Laki|perempuan|buahhati} kepada Allah SWT, dimasa awal anak tersebut menghirup udara kehidupan.
2. {Aqiqoh | aqiqah | akikah|akikoh} merupakan suatu bentuk {pengorbanan | pengabdian | dedikasi} bagi {anak|buah hati|laki|perempuan} dari berbagai musibah dan kehancuran, sebaimana Allah SWT, telah mengorbankan Ismail As, dengan menggantikan sembelihan yang besar.
3. Aqiqoh merupakan pembayaran hutang anak, untuk memberikan Syafaat kepada kedua orang tuanya, kelak di hari kiamat.
4.  Aqiqoh merupakan perwujudan rasa syukur atas keberhasilan pelaksanaa Syariat Islam dan kelahiran serta bertambahnya generasi mukmin.
5. Aqiqoh akan memperkuat tali ikatan cinta diantara anggota dan elemen masyarakat, sebab dengan berkumpul, duduk makan bersama dengan penuh kegembiraan menyambut generasi muslim baru.
6. Aqiqoh mempererat tali silaturrahmi, dalam hal ini aqiqoh menjadi media berlangsungnya komunikasi dan interaksi sosial yang erat dan sehat.
Benar JANTAN kah ? {KAMBING | domba} Aqiqoh anda.
Sudah memenuhi syaratkah (Cukup Umur, Poel, Gigi Modot)? {Kambing | domba} Aqiqoh anda.
INGAT !! Aqiqoh itu {beli | pesan}  kambing, Lalu disembelih, Lalu dimasak.
Lalu diwalimahkan atau disedekahkan.
Jadi harus {LIHAT | Cek | Survey | Pilih |   kambingnya , PILIH Kambing nya, Juga bisa SEMBELIH Sendiri kambingnya.
Berikut Bonus yang kami berikan jika Ayah dan Bunda Menggunakan Jasa Layanan Aqiqoh kami :
Gratis {Ongkos | tarif | biaya | Administrasi } Kirim, Acar, Kecap, Bumbu Kacang, Bawang Goreng, Sambal, Sertifikat, Risalah, dan Tester Masakan.
Jaminan 100% 1 Ekor utuh kambing untuk 1 Nama, 1 Nyawa 1 Sembelihan
{Kambing | Domba} Hidup Mulai : 1,05Jt
Masak Siap Saji Mulai : 1,25jt
Kambing Jantan Pilih Sendiri
Cari tempat Aqiqoh yang Syariah?
Ditempat kami saja !!!
Pastikan Bisa-Lihat-Pilih  SEMBELIH Kambing sendiri.
INGAT !! Aqiqoh itu beli kambing, Lalu disembelih, Lalu diMasak.
Lalu di Walimahkah atau disedekahkan.
Jadi harus LIHAT kambingnya, PILIH Kambingnya, juga bisa SEMBELIH Sendiri kambingnya.
Banyak Pilihan Menu Olahan Kambing Aqiqoh yang siap menyempurnakan kenikmatan dari hajatan Aqiqoh, Khitan, Nikah dan Hajatan yang lainnya...
Gulai Lebih BANYAK, Sate lebih BESAR, Empuk tanpa Gajih. Menjaga resep dan konsistensi dalam kelezatan masakan dengan bumbu-bumbu Alami olahan sendiri bukan bumbu instan. Kami siapkan Lebih dari 89 Menu { Olahan | Masakan | Makanan}  Kambing yang Nikmat dari Resep turun temurun keluarga...
Pusat Layanan Aqiqoh, Khitan, Nikah, Sesuai Syariah
Informasi dan Pemesan Hubungi :
081 231 6666 04
081 231 6666 05
Pusat Layanan :
Jl. Raya Kebonsari No. 8 Surabaya
0 notes
friskadestiana · 8 years
Text
Kajian Tafsir
_Lanjutan_ *Al-Baqarah, Ayat 49-50* (وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ ۚ وَفِي ذَٰلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ * وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ) _*Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kalian dari Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepada kalian siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak kalian yang laki-laki dan membiarkan hidup anak kalian yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhan kalian. Dan (ingatlah) ketika Kami belah laut untuk kalian, lalu Kami selamatkan kalian dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya, sedangkan kalian sendiri menyaksikan.*_ *SELAMATNYA BANI ISRAIL DARI FIR'AUN DAN TENGGELAMNYA FIR'AUN BESERTA PASUKANNYA* Allah SWT berfirman, "Ingatlah, hai Bani Israil, akan nikmat-Ku yang telah Kulimpahkan kepada kalian, yaitu (وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَاب) ketika Kami selamatkan kalian dari Fir'aun dan pengikut-pengikutnya yang telah menimpakan kepada kalian siksaan yang berat-berat." Maksudnya, Aku selamatkan kalian dari mereka, dan Aku luputkan kalian dari tangan kekuasaan mereka, karena kalian mengikut kepada Nabi Musa a.s. Fir'aun dan bala tentaranya di masa lalu mendatangkan dan menguasakan serta menimpakan kepada kalian siksaan yang paling buruk. Pada mulanya Fir'aun bermimpi tentang hal yang sangat mengejutkan dirinya dan membuatnya ngeri. Dia melihat api keluar dari Baitul Muqaddas, lalu api tersebut memasuki semua rumah orang-orang Qibti (Egypt) di negeri Mesir, kecuali rumah-rumah kaum Bani Israil. Takbir mimpi tersebut menyatakan bahwa kelak kerajaan Fir'aun akan lenyap di tangan salah seorang lelaki dari kalangan Bani Israil. Setelah Fir'aun mendapat takbir tersebut, kemudian dilaporkan kepadanya bahwa orang-orang Bani Israil meramalkan akan munculnya seorang lelaki dari kalangan mereka yang kelak akan berkuasa di kalangan mereka dan mengangkat nasib mereka. Demikian yang disebutkan di dalam Hadits Al-Fulun, seperti yang akan dijelaskan nanti pada tempatnya. yaitu dalam tafsir surah Thaha, إن شاءالله. Maka pada saat itu juga Fir'aun yang terkutuk itu memerintahkan agar setiap bayi laki-laki yang baru lahir di kalangan Bani Israil harus dibunuh, dan membiarkan hidup bayi-bayi perempuan. Lalu dia memerintahkan pula agar kaum lelaki orang-orang Bani Israil ditugaskan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat lagi hina. Di dalam ayat ini (العذاب) siksaan ditafsirkan (dijelaskan) dengan penyembelihan bayi-bayi lelaki mereka, sedangkan dalam surah Ibrahim memakai ungkapan alaf (و), yaitu dalam firman-Nya: يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ ويُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ Mereka menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih dan mereka menyembelih anak-anak laki-laki kalian serta membiarkan hidup anak-anak perempuan kalian. (Ibrahim: 6) Tafsir mengenai pengertian ini akan dijelaskan nanti dalam permulaan surah Al-Qashash, إن شاءالله. Makna يَسُومُونَكُمْ ialah menguasakan kepada kalian, yakni menimpakan kepada kalian. Demikian pendapat Abu Ubaidah, menurutnya sama dengan perkataan, _"Saamahu khuththatu khasfin."_ Dikatakan demikian bila seseorang telah dikuasai oleh siksaan yang berat menimpa dirinya. Amr ibnu Kalsum, salah seorang penyair, mengatakan: إِذَا مَا الْمُلْكُ سَامَ النَّاسَ خَسْفًا ... أَبَيْنَا أَنْ نُقِرَّ الْخَسْفَ فِينَا ... Apabila raja menimpakan siksaan yang berat kepada orang-orang, maka kami memberonlak sebagai protes kami karena kami menolak siksaan menimpa diri kami. Menurut pendapat lain, arti يسومونكم ialah terus-menerus menyiksa kalian; sama halnya dengan kata-kata _saa-imatul ghanam_ yang diambil dari makna terus-menerus menggembalakan ternak kambing. Demikian yang dinukil oleh Al-Qurtubi. Sesungguhnya dalam ayat ini dikatakan: يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ Mereka menyembelih anak kalian yang laki-laki dan membiarkan hidup anak kalian yang perempuan. (Al-Baqarah: 49) Tiada lain hal tersebut hanyalah sebagai tafsir dan penjelasan dari siksaan yang menimpa mereka, yang disebutkan pada kalimat sebelumnya, yaitu: mereka menimpakan kepada kalian siksaan yang seberat-beratnya. (Al-Baqarah: 49). Ayat-ayat tersebut merupakan tafsir atau penjelasan dari firman sebelumnya, yaitu:(اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ) Ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada kalian. (Al-Baqarah: 47) Adapun yang terdapat di dalam surah Ibrahim, yaitu ketika Allah SWT berfirman: وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ Dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah. (Ibrahim: 5) Yakni pertolongan-pertolongan dan nikmat-nikmat-Nya kepada mereka, maka sangat sesuailah bila dikatakan dalam firman selanjutnya: mereka menyiksa kalian dengan siksa yang pedih dan mereka menyembelih anak-anak laki-laki kalian dan membiarkan hidup anak-anak perempuan kalian. (Ibrahim: 6) Dalam surah ini lafadz عذّبح (penyembelihan) di-'ataf-kan kepada lafadz يسومونكم untuk menunjukkan makna berbilangnya nikmat dan pertolongan Allah SWT kepada kaum Bani Israil. *SIAPAKAH FIR'AUN* Fir'aun merupakan _isim 'alam_ untuk nama julukan bagi seorang raja kafir dari bangsa Amalik maupun selainnya (di negeri Mesir). Seperti halnya 'Kaisar', isim 'alam untuk julukan bagi setiap raja yang menguasai negeri Romawi dan Syam yang kafir; dan 'Kisra' julukan bagi Raja Persia, 'Tubba' julukan bagi raja negeri Yaman yang kafir, 'Najasyi' julukan bagi raja yang menguasai negeri Habsyah, dan 'Batalimus' nama julukan bagi Raja India. Menurut suatu pendapat, nama Fir'aun yang hidup sezaman dengan Nabi Musa a.s. adalah Al-Walid ibnu Mus'ab ibnur Rayyan. Menurut pendapat lainnya bernama Mus'ab ibnur Rayyan, dia termasuk salah seorang keturunan dari Amliq ibnul Aud ibnu Iram ibnu Sam ibnu Nuh; sedangkan nama kunyah-nya ialah Abu Murrah. Ia berasal dari Persia, yaitu dari Istakhar. Apa pun asalnya dia, semoga laknat Allah atas dirinya. ************ Firman Allah SWT: وَفِي ذَلِكُمْ بَلاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhan kalian. (Al-Baqarah: 49) Menurut Ibnu Jarir, makna ayat ialah bahwa apa yang telah Kami lakukan terhadap kalian, yakni Kami selamatkan kakek moyang kalian dari apa yang mengungkung diri mereka akibat siksaan Fir'aun dan bala tentaranya, hal tersebut merupakan cobaan besar bagi kalian dari Tuhan. Dengan kata lain, hal tersebut merupakan nikmat yang besar bagi kalian. Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah SWT : (وَفِي ذَلِكُمْ بَلاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ) merupakan cobaan yang besar dari Tuhan kalian. (Al-Baqarah: 49) Yang dimaksud dengan cobaan ialah nikmat. Mujahid mengatakan bahwa firman Allah SWT ( وَفِي ذَلِكُمْ بَلاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ) Merupakan cobaan yang besar dari Tuhan kalian," artinya nikmat yang besar dari Tuhan kalian. Hal yang sama dikatakan pula oleh Abul Aliyah, Abu Malik, dan As-Saddi serta lain-lainnya. Asal makna lafadz البلا ialah cobaan, tetapi adakalanya cobaan itu ditujukan untuk kebaikan sama halnya dengan keburukan, seperti makna yang terkandung di dalam firman-Nya: وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً Dan Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). (Al-Anbiya: 25) وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk agar mereka kembali (kepada kebenaran). (Al-A'raf: 168) Ibnu Jarir mengatakan, makna cobaan untuk keburukan kebanyakan dipakai kata (بَلَوتُهُ, أَبْلُوهُ, بَلاَء) sedangkan untuk kebaikan dipakai kata (أُبْلِيهُ, إِبْلاَء, بَلاَءً). Zuhair ibnu Abu Salma mengatakan dalam salah satu bait syairnya: جَزَى اللَّهُ بِالْإِحْسَانِ مَا فَعَلا بكُم ... وَأَبْلَاهُمَا خَيْرَ البلاءِ الَّذِي  يَبْلُو Semoga Allah membalas dengan kebajikan atas apa yang telah dilakukan oleh keduanya terhadap kalian, dan semoga Allah mencoba keduanya dengan sebaik-baik cobaan yang diberikan-Nya. Di dalam syair ini kedua sisi pengertian digabungkan menjadi satu, karena penyair bermaksud 'semoga Allah memberikan kenikmatan kepada keduanya dengan nikmat yang paling baik yang diberikan-Nya untuk menguji hamba-hamba-Nya'. Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud dari firman-Nya, "Pada yang demikian itu terdapat cobaan," merupakan isyarat yang ditujukan kepada siksaan yang pernah mereka alami di masa silam, yakni siksaan yang hina, seperti anak-anak lelaki mereka disembelih dan anak-anak perempuan mereka dibiarkan hidup. Al-Qurtubi mengatakan bahwa hal ini merupakan pendapat jumhur ulama. Dikatakannya sesudah dia mengetengahkan pendapat pertama tadi, selanjutnya dia mengatakan bahwa menurut jumhur ulama isyarat ini ditujukan kepada penyembelihan dan yang semisal dengannya, sedangkan pengertian bala dalam ayat ini untuk keburukan, yang artinya ialah bahwa peristiwa penyembelihan anak-anak tersebut merupakan hal yang tidak disukai dan sebagai ujian. ********* Firman Allah SWT: وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ Dan (ingatlah) ketika Kami belah laut untuk kalian, lalu Kami selamatkan kalian dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya, sedangkan kalian sendiri menyaksikan. (Al-Baqarah: 50) Makna ayat, yaitu: Sesudah Kami selamatkan kalian dari Fir'aun dan bala tentaranya, lalu kalian berangkat bersama Musa a.s., dan Fir'aun pun berangkat pula mengejar kalian, maka Kami belahkan laut buat kalian. Hal ini diberitakan oleh Allah SWT secara rinci yang akan di-kemukakan pada tempatnya, dan yang paling panjang pembahasannya ialah dalam surah Asy-Syu'ara, إن شاءالله. Lafadz فأنجيناكم, yakni Kami selamatkan kalian dari mereka dan Kami halang-halangi antara kalian dan mereka; lalu Kami tenggelamkan mereka, sedangkan kalian sendiri menyaksikan hal tersebut, agar hati kalian lebih tenang dan lega serta lebih meyakinkan dalam menghina musuh kalian. Abdur Razzaq meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Abu Ishaq Al-Hamdani, dari Amr ibnu Maimun Al-Audi sehubungan dengan firman-Nya, "Dan (ingatlah) ketika Kami belah laut untuk kalian," sampai dengan firman-Nya, "sedangkan kalian menyaksikan." Bahwa tatkala Musa berangkat bersama kaum Bani Israil, beritanya terdengar oleh Fir'aun. Maka Fir'aun berkata, "Janganlah kalian mengejar mereka sebelum ayam berkokok (waktu pagi hari)." Akan tetapi, demi Allah, pada malam itu tiada seekor ayam jago pun yang berkokok hingga pagi hari. Lalu Fir'aun memerintahkan agar didatangkan ternak kambing, lalu kambing-kambing itu disembelih. Fir'aun berkata, "Aku tidak akan mengambil hatinya sebelum berkumpul di hadapanku enam ratus ribu orang Qibti." Ternyata sebelum dia mengambil hati kambing-kambing yang telah disembelih itu telah berkumpul di hadapannya enam ratus ribu orang Qibti. Ketika Musa sampai di tepi laut, maka berkatalah kepadanya salah seorang dari sahabatnya yang dikenal dengan nama Yusya' ibnu Nun, "Manakah perintah Tuhanmu?" Musa berkata, "Di hadapanmu," seraya mengisyaratkan ke arah laut. Lalu Yusya' ibnu Nun memacu kudanya ke arah laut hingga sampai di tempat yang besar ombaknya, kemudian ombak menepikannya dan ia kembali (ke tepi), lalu bertanya lagi, "Manakah perintah Tuhanmu, hai Musa? Demi Allah, engkau tidaklah berdusta, tidak pula didustakan." Yusya' ibnu Nun melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali. Kemudian Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Musa dan memerintahkan kepadanya agar memukul laut dengan tongkatnya. Musa a.s. memukulkan tongkatnya, ternyata laut terbelah, dan tersebutlah bahwa setiap belahan itu pemandangannya sama dengan bukit yang besar. Kemudian Musa berjalan bersama orang-orang yang mengikutinya, lalu Fir'aun dan bala tentaranya mengejar mereka melalui jalan yang telah ditempuh mereka. Tetapi ketika Fir'aun dan semua bala tentaranya telah masuk ke laut, maka Allah menenggelamkan mereka dengan menangkupkan kembali laut atas diri mereka. Karena itu, disebutkan di dalam firman-Nya: Dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan para pengikutnya, sedangkan kalian sendiri menyaksikan. (Al-Baqarah: 50) Hal yang sama dikatakan pula oleh bukan hanya seorang ulama Salaf, seperti yang akan dijelaskan nanti pada tempatnya. *PUASA HARI 'ASYURA'* Di dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa hari tersebut adalah hari yang jatuh dalam Bulan 'Asyura. Sebagaimana Imam Ahmad meriwayatkan: حَدَّثَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ، حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: "مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي تَصُومُونَ؟ ". قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِيهِ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ ، فَصَامَهُ مُوسَى، عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ". فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَمَرَ بِصَوْمِهِ Telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Abdul Waris, telah menceritakan kepada kami Ayyub, dari Abdullah ibnu Sa'id ibnu Jubair, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas yang menceritakan hadis berikut: Rasulullah SAW tiba di Madinah dan beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa pada hari 'Asyura. Maka beliau bersabda, "Hari apakah sekarang yang kalian melakukan puasa padanya?" Mereka menjawab, "Ini adalah hari yang baik, ini adalah hari ketika Allah SWT menyelamatkan Bani Israil dan musuh mereka, maka Musa melakukan puasa padanya." Lalu Rasulullah SAW bersabda : أَنَاأَحَقُّ بِمُو سى مِنْكُمْ "Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian." Kemudian Rasulullah SAW puasa dan memerintahkan (para sahabat) agar melakukan puasa di hari itu. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Nasai, dan Imam Ibnu Majah melalui berbagai jalur periwayatan dari Ayub As-Sukhtiyani dengan lafadz yang semisal. وَقَالَ أَبُو يَعْلَى الْمَوْصِلِيُّ: حَدَّثَنَا أَبُو الرَّبِيعِ، حَدَّثَنَا سَلَّامٌ -يَعْنِي ابْنَ سُلَيْمٍ-عَنْ زَيْدٍ العَمِّيّ عَنْ يَزِيدَ الرَّقَاشِيِّ عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " فَلَقَ اللَّهُ الْبَحْرَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ " Abu Ya’la Al-Mausuli meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abur Rabi', telah menceritakan kepada kami Salam (yakni Ibnu Sulaim), dari Zaid Al-Ama, dari Yazid Ar-Raqqasyi, dari Anas r.a. yang menceritakan bahwa Nabi SAW pernah bersabda: Allah membelah laut bagi kaum Bani Israil pada hari 'Asyura. Hadits ini dhaif ditinjau dari sanad ini, karena sesungguhnya Zaid Al-Ama orangnya berpredikat dhaif, sedangkan gurunya, yaitu Zaid Ar-Raqqasyi, lebih dhaif lagi darinya. _Sumber : Kitab Tafsir Ibnu Katsir_
0 notes
anakperempuannet · 2 years
Text
253 Nama Bayi Perempuan Islami yang Disukai Allah SWT, Cantik Dan Jarang Dipakai
253 Nama Bayi Perempuan Islami yang Disukai Allah SWT, Cantik Dan Jarang Dipakai
Nama Bayi Perempuan Islami yang Disukai Allah SWT – namaanakperempuan.net. Saat menyambut kelahiran sang buah hati, memilih nama bayi perempuan adalah salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang rua. Memang tak mudah menemukan nama yang bagus dan cocok. Namun, proses pemberian nama bayi akan menjadi momen bahagia tersendiri yang mungkin kan Bunda kenang di kemudian hari. Saat memilih nama si…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes