Tumgik
#Tanah Milik TNI-AD
koramil06kersana · 2 years
Photo
Tumblr media
Peduli Petani Jagung, Babinsa Koramil 17 Songgom Melaksanakan Pengecekan Harga Pupuk Brebes - Babinsa Koramil 17 Songgom, Kodim 0713 Brebes, Serma Yuli Haryo melaksanakan pengecek pupuk bersubsidi dan Non Subsidi di salah satu Toko milik warga binaan di Desa Jatirokeh, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Senin (31/10/2022). Kegiatan yang dilaksanakan menurut Serma Yuli Haryo untuk mengecek tentang ketersediaan pupuk untuk masa tanam bulan ini, apakah sudah tersedia dan tidak akan kekurangan. Selain itu untuk mengetahui harga pupuk apakah sudah sesuai dengan yang ditetapkan oleh Pemerintah dan apakah mengalami kenaikan. “Karena pemerintah telah mensubsidi pupuk kedistributor tepat waktu. Dengan adanya pupuk yang sudah tersedia dengan cukup maka masa tanam tidak akan mengalami kesulitan dalam masa tanam,” kata Serma Yuli Haryo. “Alhamdulillah ketersediaan pupuk dalam program Ketahanan Pangan Tanaman Jagung milik Kodim 0713 Brebes di Demplot Tanah Milik TNI AD yang berada di Songgom aman stok hingga waktu panen”. Imbuhnya. Menurutnya, dengan pengecekan dan pendataan pupuk bersubsidi, dapat mengetahui apakah persediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi telah sesuai pendistribusiaannya dan peruntukannya kepada para petani yang ada di wilayah Kecamatan Songgom dan sekitarnya.(Pendim0713/Tsm). https://www.instagram.com/p/CkZ6alfPc_3/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
transpublikid · 2 years
Text
Klarifikasi Tentang Tindakan Pemurnian Pangkalan atas Tanah Milik TNI-AD yang Berlokasi di Desa Gunung Seriang Tj Selor
Klarifikasi Tentang Tindakan Pemurnian Pangkalan atas Tanah Milik TNI-AD yang Berlokasi di Desa Gunung Seriang Tj Selor
JAKARTA | TRANSPUBLIK.co.id – Terkait dengan postingan di media sosial melalui akun twitter imamsuwito8 pada hari Jumat tanggal 5 Agustus 2022 yang mengatakan adanya penggusuran atas rumah ibadah yang dilakukan oleh pihak TNI AD di Desa Gunung Seriang, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Provinsi Kaltara, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna di Jakarta, Sabtu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gooselacom · 2 years
Text
Klarifikasi Tentang Tindakan Pemurnian Pangkalan atas Tanah Milik TNI-AD yang Berlokasi di Desa Gunung Seriang
Klarifikasi Tentang Tindakan Pemurnian Pangkalan atas Tanah Milik TNI-AD yang Berlokasi di Desa Gunung Seriang
Jakarta, Goosela.com – Terkait dengan postingan di media sosial melalui akun twitter imamsuwito8 pada hari Jumat tanggal 5 Agustus 2022 yang mengatakan adanya penggusuran atas rumah ibadah yang dilakukan oleh pihak TNI AD di Desa Gunung Seriang, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Provinsi Kaltara, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna di Jakarta, Sabtu (6/8/2022)…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kanwilbpnbengkulu · 2 years
Photo
Tumblr media
#Repost @kementerian.atrbpn • • • • • • Salah satu upaya pengamanan aset negara adalah dengan melakukan sertipikasi tanah Barang Milik Negara (BMN) atas nama Pemerintah Republik Indonesia. Proses penyertipikatan BMN penting dilakukan karena menjadi bukti kepemilikan hukum yang kuat dan sah bahwa aset tersebut benar-benar dimiliki dan dikuasai oleh negara. Ahmad Rifai (57), salah satu anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) di Kota Salatiga yang menjadi perwakilan untuk menerima sertipikat tanah BMN berupa Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma Salatiga dan Rumah Sakit TNI AD pada kegiatan Sosialisasi Program Strategis Kementerian ATR/BPN di Kota Salatiga, Kamis (14/04/2022) mengatakan, dengan melakukan sertipikasi tanah BMN, aset yang dimiliki pemerintah dan dimanfaatkan oleh TNI AD dapat memenuhi prinsip 3T, yaitu Tertib Fisik, Tertib Administrasi, dan Tertib Hukum. “Kami harus mengikuti pemerintah mengenai peraturan yang telah dibuat. Salah satunya, yaitu melakukan sertipikasi tanah untuk BMN. Ini sangat penting sekali dilakukan karena untuk mengurangi sengketa pertanahan,” ungkap Ahmad Rifai. Berita selengkapnya kunjungi www.atrbpn.go.id #KementerianATRBPN #MelayaniProfesionalTerpercaya #MajuDanModern #MenujuPelayananKelasDunia https://www.instagram.com/p/Ccc547UpDkE/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Dudung Tepis Gatot soal TNI Disusupi PKI: Tudingan Keji
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Panglima Kostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman, membantah tuduhan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengenai komunisme menyusup ke TNI karena hilangnya patung Soeharto dkk di Markas Kostrad. Dudung menegaskan hal itu adalah tuduhan yang keji. "Patung tiga tokoh di Museum Darma Bhakti Kostrad, yakni Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD) memang sebelumnya ada di dalam museum tersebut. Patung tersebut dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI AY Nasution (2011-2012)," kata Dudung dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (27/9/2021). Dudung mengatakan patung itu kini telah diambil kembali oleh AY Nasution. Pengambilan patung itu karena alasan pribadi atas izin Dudung.   "Kini patung tersebut, diambil oleh penggagasnya, Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang meminta izin kepada saya selaku Panglima Kostrad saat ini. Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," tuturnya. Dudung menepis jika pengambilan patung itu disimpulkan TNI melupakan peristiwa G30SPKI. Dudung menegaskan pihaknya tak pernah melupakan peristiwa itu. "Jika penarikan tiga patung itu kemudian disimpulkan bahwa kami melupakan peristiwa sejarah pemberontakan G30S/PKI tahun 1965, itu sama sekali tidak benar.  Saya dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu," kata Dudung. Oleh sebab itu, Dudung menilai tudingan Gatot bahwa TNI disusupi PKI gegara patung itu tidaklah benar. Tuduhan itu, kata Dudung, adalah tudingan yang keji. "Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami. Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad. Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," jelasnya. "Foto-foto peristiwa serta barang-barang milik Panglima Kostrad Mayjen TNi Soeharto saat peristiwa 1965 itu, masih tersimpan dengan baik di museum tersebut. Hal ini sebagai pembelajaran agar bangsa ini tidak melupakan peristiwa pemberontakan PKI dan terbunuhnya pimpinan TNI AD serta Kapten Piere Tendean," imbuh dia.   Sebelumnya, Gatot Nurmantyo menyatakan bukti komunis masih ada di Indonesia, terkhusus di institusi TNI dapat dilihat dari hilangnya sejumlah barang di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus). Barang-barang yang dihilangkan, sambung Gatot, adalah yang berkaitan dengan peristiwa penumpasan komunisme di Tanah Air pada era Orde Lama. "Bukti nyata jurang kehancuran itu adalah persis di depan mata, baru saja terjadi adalah Museum Kostrad, betapa diorama yang ada di Makostrad, dalam Makostrad ada bangunan, bangunan itu adalah kantor tempatnya Pak Harto (Soeharto) dulu, di situ direncanakan gimana mengatasi pemberontakan G30SPKI di mana Pak Harto sedang memberikan petunjuk ke Pak Sarwo Edhie sebagai Komandan Resimen Parako dibantu oleh KKO," ungkap Gatot pada acara webinar yang berjudul 'TNI Vs PKI' pada Minggu (26/9) kemarin.(detik)
from Konten Islam https://ift.tt/2WhZHrv via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/09/dudung-tepis-gatot-soal-tni-disusupi.html
0 notes
mipacko · 4 years
Text
SIDAK 23 September: 7 Berita Teraktual Hari Ini
SIDAK 23 September: 7 Berita Teraktual Hari IniFarih Maulana Sidik - detikNewsRabu, 23 Sep 2020 22:52 WIB
0 komentar
SHARE
URL telah disalin
Jakarta -
Sejumlah berita populer menjadi perbincangan hangat hari ini. Polda Aceh memusnahkan 372 kg ganja dengan cara dibakar hingga warga Wuhan sudah bisa kembali clubbing tanpa masker menjadi berita popular hari ini.
Rangkuman berita-berita populer itu ditampilkan dalam tayangan video, berjudul 'SIDAK!: 23/9/2020 WARGA WUHAN BERTINGKAH LAGI HINGGA KABAR BANJIR SUKABUMI!!!', yang diunggah oleh akun Youtube CXO Media. Rangkuman berita setiap harinya, dikemas secara ringan dan ditayangkan setiap pukul 21.00 WIB.
Berikut 7 berita populer hari ini:
Baca juga:
Polda Aceh Musnahkan 80 Kg Sabu-Bakar 372 Kg Ganja
1. Polda Aceh Musnahkan 80 Kg Sabu-Bakar 372 Kg Ganja
Polda Aceh memusnahkan 80 Kg sabu serta 27.400 butir pil ekstasi. Narkoba tersebut disita dari 12 tersangka di sejumlah lokasi di Tanah Rencong.
Pemusnahan barang bukti narkoba digelar di Mapolda Aceh, Rabu (23/9/2020). Sabu dan ekstasi dimusnahkan dengan cara diaduk menggunakan molen pengaduk semen.
Sementara ganja sebanyak 372 Kg dimusnahkan dengan cara dibakar. Proses pemusnahan dipimpin Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada serta dihadiri sejumlah pejabat.
Dirresrnarkoba Polda Aceh, Kombes Ade Sapari, mengatakan barang bukti sabu tersebut berasal dari penangkapan yang dilakukan Ditresnarkoba sebanyak 37 Kg, Polresta Banda Aceh sekitar 2 Kg, Polres Langsa 1 Kg dan Polres Aceh Tamiang 39 Kg. Sedangkan 27.400 butir ekstasi merupakan hasil tangkapan Polres Aceh Tamiang.
"Jumlah tersangka semuanya ada 12 orang," kata Ade.
Ade mengatakan barang bukti sabu tersebut dipasok dari luar negeri lewat jalur segitiga emas. Narkoba tersebut rencananya hendak diedarkan ke luar Aceh.
"Di Aceh hanya tempat transit. Sabu itu mau dibawa ke luar," ujar Ade.
Baca juga:
Perjuangan Wuhan Lawan Corona: Dulu Lockdown, Kini Bebas Berpesta
2. Warga Wuhan Sudah Bisa Clubbing Tanpa Masker
Wuhan yang dulu bukanlah Wuhan yang sekarang. Kota yang sempat lockdown itu kini sudah bebas Corona. Masyarakatnya pun sudah bisa berpesta.
Masih segar dalam ingatan pada awal tahun 2020, dunia digegerkan dengan virus Corona. Kala itu, media mengabarkan bahwa virus yang menyerang saluran pernapasan ini pertama muncul dari Wuhan, tepatnya pasar hewan Wuhan yang merupakan salah satu kota tersibuk di China.
Diwartakan BBC, Wuhan mulai mengambil langkah lockdown pada 23 Januari 2020. Negara-negara kemudian berbondong-bondong menutup akses transportasi menuju Wuhan.
Oleh sebab itu, Wuhan yang memiliki 11 juta penduduk itu mengambil langkah cepat dengan mewajibkan karantina mandiri pada warganya. Sebanyak ribuan orang lebih dikarantina selama beberapa bulan setelah dites. Semua kegiatan yang menjadi wadah berkumpulnya orang banyak dibatalkan. Berbagai pertemuan juga dilarang.
Memasuki bulan Maret 2020, Wuhan sudah mulai melonggarkan lockdown. Pusat perbelanjaan, transportasi publik juga mulai beroperasi. Orang-orang pun mulai diizinkan bepergian dengan tetap menerapkan jaga jarak dan memakai masker.
Sebulan kemudian, tepatnya 8 April 2020, Wuhan resmi mencabut aturan lockdown. Pernikahan digelar, sekolah kembali buka, dan kegiatan bisnis kembali menggeliat.
Sayangnya, pada 12 Mei dilaporkan ditemukan kembali virus Corona di sana. Tercatat ada 6 kasus Corona baru. Kota itu pun segera melakukan tes massal pada seluruh penduduk yang berjumlah 11 juta orang. Akhirnya, penularan Corona dapat kembali dikontrol.
Berlanjut ke bulan Juni, pasar malam yang biasanya menjual makanan kaki lima, diizinkan buka. Di bulan Juli, fasilitas hiburan juga kembali menyambut pengunjung.
Memasuki bulan Agustus, dunia dibuat kaget karena Wuhan sudah melangsungkan pesta di kolam renang. Ratusan orang memadati HOHA Water Electrical Musical Festival tanpa jaga jarak dan tanpa masker.
Kelab malam juga sudah dipadati muda-mudi yang berbulan-bulan menahan diri untuk berdansa. Salah satu kelab malam yang disebut Hepburn, sudah memutar musik Mandopop dan American rap, yang mengajak pengunjung menikmati kemenangan mereka atas Corona.
Wuhan yang dulu dicibir pun akhirnya menjadi yang pertama tertawa sekarang. Tak ada lagi kasus Corona di sana selama 33 hari terakhir.
Sementara berbagai negara di dunia masih berjuang saat ini. Misalnya di Indonesia, angka penularan Corona terus meningkat setiap hari. Sampai Selasa (22/9/2020), kasusnya sudah mencapai 253.000 dengan korban meninggal nyaris 10.000 orang.
Baca juga:
Upaya Jokowi Agar Semua Negara Dapat Akses Setara Vaksin Corona
3. Jokowi Ucapkan Selamat HUT Korut ke Kim Jong-un
Presiden RI, Joko Widodo, menyampaikan ucapan selamat kepada Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, terkait ulang tahun berdirinya Republik Demokratik Rakyat Korea yang ke-72. Pesan Jokowi diterima langsung oleh Kim Jong-un.
"Izinkan saya untuk menyampaikan kepada Yang Mulia dan rakyat Republik Demokratik Rakyat Korea, ucapan selamat yang tulus atas kesempatan peringatan ke-72 hari berdirinya DPRK pada 9 September 2020," demikian tulis Jokowi seperti dilansir dari kantor berita Korea Utara, KCNA, Rabu (23/9/2020).
Jokowi mengatakan bahwa semangat peringatan hari kemerdekaan bakal jadi momentum bagi Korut mengatasi tantangan yang ditimbulkan karena pandemi virus corona (Covid-19).
Lebih lanjut Jokowi menyatakan ingin melanjutkan kerja sama yang sudah terjalin antara Indonesia dan Korut.
"Saya juga ingin menegaskan kembali komitmen saya dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan DPR Korea untuk kepentingan bersama kedua negara, serta untuk perdamaian dan kemajuan di kawasan dan sekitarnya," lanjut Jokowi.
4. Jejak Kaki 120 Ribu Tahun Muncul di Arab Saudi, Milik Siapa?
Sejumlah jejak kaki yang telah menjadi fosil, usianya diperkirakan sekitar 120 ribu tahun, ditemukan di Arab Saudi. Selain hewan, ada pula jejak kaki para manusia.
Dilansir dari CNN, Rabu (23/9/2020) periset menggelar survei di danau kuno Alathar di Gurun Nefud, Arab Saudi. Jejak-jejak tersebut muncul sebagai akibat erosi sedimen. Jejak kaki hewan disimpulkan adalah milik kuda, unta sampai gajah.
Adapun jejak kaki manusia usianya antara 112 ribu sampai 120 ribu tahun yang lalu dan memberikan pandangan soal rute yang diambil manusia modern awal pada saat migrasi bergerak dari Afrika. Mereka mungkin pindah 5.000 tahun lebih dini.
"Jejak kaki itu mengindikasikan ada Homo sapiens di Arab utara, mungkin dari Afrika, ada di sana sekitar 125 ribu tahun silam," kata Mathew Stewart, pakar dari Max Planck Institute for Chemical Ecology.
Dalam riset yang dipublikasikan di jurnal Science Advances ini, periset menyatakan jejak kaki itu mungkin adalah milik para pemburu kuno yang mengikuti binatang buruannya dari Sahara sampai Arab. Pada saat itu, Arab merupakan padang rumput mirip dengan savana Afrika modern saat ini. Jejak kaki itu, dan juga bukti lain sebelumnya, menandakan rute tersebut merupakan arah perpindahan bagi manusia modern awal.
Adapun metode investigasi awalnya melibatkan satelit untuk mengidentifikasi ratusan danau kuno di wilayah tersebut. Danau itu sekarang dalam keadaan kering, tapi jejak masa lampau yang ditinggalkannya penting bagi sains. Adapun jejak kaki yang ditemukan berjumlah 7 buah, merupakan yang pertama ditemukan di wilayah Arab Saudi dan mungkin masih ada lagi. "Ada alasan bagus untuk kembali ke situs itu dan melakukan survei lagi, di mana jejak kaki baru mungkin akan ditemukan," cetus Remy Crassard, ilmuwan National Centre for Scientific Research di Prancis.
Baca juga:
KPU: Perppu Pilkada Perlu Ada untuk Perkuat Protokol COVID Saat Pencoblosan
5. Ketua Positif COVID, KPU Akui Pilkada Beresiko Jika Dilanjut
Muncul desakan dari sejumlah pihak agar Pilkada Serentak 2020 ditunda saat pandemi Corona belum mereda. Menyusul, Ketua KPU RI Arief Budiman, juga kini terkonfirmasi positif Corona. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, mengatakan seluruh pihak berisiko terpapar Covid-19 jika Pilkada Serentak 2020 dilanjutkan. Dia mengakui KPU pun salah satu pihak yang bisa terdampak.
Pernyataan itu disampaikan Dewa dalam diskusi daring yang disiarkan akun Youtube The Indonesian Institute. Ia merespons peserta yang bertanya sikap KPU terhadap pilihan menjamin hak konstitusi dengan lanjutkan pilkada atau menjamin hak kesehatan dengan menunda pilkada.
"Kalau ditanya siapakah yang kemudian berisiko kalau pilkada ini dijalankan, saya kira kita semua sebetulnya. Faktanya, tadi misalnya di KPU sendiri Pak Ketua, kemudian ada anggota (positif Covid-19)," kata Dewa dalam diskusi, Rabu (23/9).
Dalam menghadapi situasi seperti saat ini, kata dia, sebenarnya ada dua pilihan, yaitu menunda agenda atau melanjutkan dengan mencari jalan keluar lainnya. Menurut Dewa, setelah disepakati antara KPU, pemerintah, dan DPR, keputusan yang diambil adalah melanjutkan pilkada.
"Kalau kita bicara UU 6/2020 itu keputusan diambil antara KPU, pemerintah, DPR. Ketika belum ada putusan baru, kami KPU berkewajiban untuk melaksanakan apa yang sudah diputuskan," ujar Dewa.
6. Banjir Bandang Sukabumi, Status Darurat Ditetapkan 7 Hari
Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan status tanggap darurat pascabanjir bandang selama tujuh hari terhitung sejak 21-27 September 2020. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan banjir bandang itu telah ditangani oleh tim gabungan dari BPBD Kabupaten Sukabumi bersama tim gabungan terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, dan dinas kabupaten terkait. Tim gabungan ini juga mendirikan dapur umum untuk para korban banjir.
"Tim gabungan juga melaksanakan upaya darurat lainnya seperti pertolongan, penyelamatan, pencarian dan evakuasi," kata Raditya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/9/2020).
Raditya juga menjelaskan pembersihan banjir bandang telah dilakukan menggunakan cara manual dibantu dengan alat berat berupa dump truck untuk mengangkut material lumpur. Hingga Selasa (22/9), BNPB mencatat ada tiga kecamatan terdampak banjir dengan 11 desa dan 11 kampung. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cicurug, Kecamatan Parungkuda, dan Kecamatan Cidahu.
Sementara total keluarga terdampak berjumlah 133 Kartu Keluarga atau 431 jiwa, sejumlah warga juga diketahui mengungsi ke saudara dan tetangga terdekat. Catatan kerusakan akibat banjir bandang mencakup rumah rusak berat (RB) 47 unit, rusak sedang (RS) 41, rusak ringan (RR) 45, jembatan RB 5 dan TPT 1.
Akibat banjir bandang, tiga warga dilaporkan hilang terseret arus banjir. Dua diantaranya ditemukan tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu lainnya masih dalam pencarian. Tim gabungan telah menyusun rencana lanjutan untuk mencari korban hilang dengan membentuk 12 tim dan perluasan titik pencarian.
Baca juga:
Sah! Alvaro Morata Jadi Pemain Juventus Lagi
7. Sah! Alvaro Morata Jadi Pemain Juventus Lagi
Juventus telah resmi mendapatkan Alvaro Morata sebagai pemain pinjaman dari Atletico Madrid. Juventus sangat senang dengan transfer ini.
Morata mendarat di Bandara Caselle, Selasa (22/9/2020) tengah malam waktu setempat. Morata muncul dengan disambut oleh fans Juventus dan media. Ini menandakan kembalinya Morata ke klub yang sempat dia bela selama dua musim.
Juventus akhirnya meresmikan peminjaman Morata dari Ateltico. Si Nyonya Tua sangat senang bisa kembali membawa striker 27 tahun tersebut.
"Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada kembalinya Alvaro Morata ke Turin. Ini adalah hal yang indah!" tulis pernyataan Juventus di situs resmi klub.
"Kembalinya striker Spanyol ini ke Juventus kini resmi. Pemain berusia 27 tahun itu bergabung dengan status pinjaman dari Atletico Madrid."
Juventus menyodorkan 10 juta ke Atletico dengan opsi pembelian pada Juni 2021 seharga 45 juta euro. Ada juga klausul yang memungkinkan Juve memperpanjang pinjaman untuk satu tahun lagi seharga 10 juta euro, dengan opsi untuk membeli pada Juni 2022 seharga 35 juta euro
https://news.detik.com/berita/d-5185648/sidak-23-september-7-berita-teraktual-hari-ini
0 notes
iffahisnaini-blog · 7 years
Text
CURHAT 1 ( Kec. Somolo-molo, Kab.Nias, Prov Sumut, 30 Mei 2017) Pangkuan awan putih dan birunya langit menjadi saksi perjalanan kami ke kabupaten nias saat itu. Dengan bejumlah 6 orang tim nusantara sehat dari beragam daerah dan profesi serta 3 orang pendamping sekaligus pembimbing, kami membulatkan tekad untuk mengabdi pada ibu pertiwi. Rasa haru dan rindu pada orangtua, sanak keluarga, teman-teman dan lainnya seolah menjadi pengasah semangat kami untuk membuat masa muda kami lebih bermakna dan bermanfaat. Gambar 1. Sebelum keberangkatan, bandara soekarno hatta, jakarta 18 Mei 2017 Beranjak dari bandara kuala namu medan, kami terbang menuju nias dengan pesawat jet mini milik garuda. Satu jam perjalanan tidak terasa bagi kami karena begitu indahnya lukisan alam saaat itu. Langit biru yang cerah dengan gumpalan-gumpalan awan putih yang melayang, gunung-gunung yang berdiri kokoh dan hijaunya tanah sumatera terus mengingatkan kami bahwa ini hanya segelintir kuasa Tuhan yang diperlihatkan. Detik-detik pendaratan pesawat, membuat hati kami mulai bergetar sekaligus bercampur aduk antara bangga dan sedih karena akan mengawali perjalanan 2 tahun kami di nias. Disambut nyiur pohon kelapa, gunung-gunung yang gagah dan asrinya alam nias, kami berjalan menuruni pesawat dan bergegas masuk ke dalam bandara. Ya ahowu...ya ahowu...begitu salam hangat dari warga nias yang sebenarnya sekedar menawarkan rental mobil tapi bagi kami cukup menyambut kedatangan kami. Seakan masih tak percaya telah menginjakkan kaki di tanah nias, saya tak berhenti memandang lekat keluar kaca mobil sekadar memperhatikan aktivitas warga nias, rumah khas nias, pohon-pohon yang menyatu dengan alam nias dan lainnya. Yah kurang lebih seperti pemandangan desa yang syahdu dan tenang yang biasa kita amati di bumi indonesia. Masih butuh satu jam perjalanan untuk sampai di hotel tempat transit kami sebelum menuju lokasi pengabdian sebenarnya. Setelah sampai di hotel, kami merapikan barang dan istirahat sejenak sebelum mencari makan siang pertama di ibu kota kab nias, gunung sitoli. Karena rasa penasaran kami untuk mencicipi makanan nias, tak butuh waktu lama untuk menemukan warung makanan (halal) bagi kami yang kebanyakan muslim. Menu makanan nias didominasi dengan makanan bersantan seperti gulai ayam, ikan santan, sayur daun singkong dan lainnya yang kami maklumi bersantan karena alamnya menjulangkan banyak pohon kelapa. Setelah mengisi tenaga, kami menuju mesjid untuk sholat. Di gunung sitoli, tak sulit untuk menemukan mesjid karena banyaknya jumlah migrasi penduduk kota padang sehingga menambah jumlah muslim di daerah tersebut. Merasakan syahdunya air whudu di mesjid nias pertama kali membuat ibadah kami terasa begitu nikmat, suara azan dan lantunan ayat suci al-Qur’an tak kalah jauh dengan yang biasa kami dengar di kampung halaman, ahh menambah berat rindu di rongga dada kami. Setelah sekitar 30 menit, kami beranjak dari mesjid menuju ke penginapan yang dapat kami raih dengan sedikit berjalan kaki. Di penginapan lebih banyak kami habiskan untuk beristirahat, bercanda gurau, sharing tentang diri (bukan wawancara ( ), masuk kamar, ngobrol lagi, istirahat lagi hingga matahari menyingsingkan rona kemerahan di timur langit. Hari kedua kami tak mau menyi-nyiakan waktu di gunung sitoli (termasuk kota bagi orang nias) untuk sekedar jalan-jalan, mengamati sekitar, mendengar percakapan aneh luar biasa dari orang asli nias, dan berkunjung di pantai sekitar kota gusit (singkatan gunung sitoli). Karena nias termasuk salah satu gugusan pulau eksotis dari ribuan pulau indonesia maka tidak sulit menemukan bibir pantai di wilayah nias, salah satunya pantai yahowu yang banyak digandrungi oleh pemuda-pemudi nias yang merupakan salah satu jantung (alun-alun) kota gusit. Tak mau ketinggalan, kami pun berkunjung kesana dengan menaiki ojek khas nias (becak yang didorong motor dari belakang). Di perjalanan kami tidak mau menyebut diri kami cabe-cabean (istilah para gadis yang berkelakuan over diluar kebiasaan), tapi karena suara kami yang tidak bisa kami tahan karena keseruan menaiki ojek, bergeser-berlompat di tempat sesekali jika jalanan berlubang, maka mungkin kami pantas meraih gelar cabe-cabean itu ( Setelah sampai mungkin sudah bisa tertebak apa yang akan kami lakukan?. Yup berselfie ria sekaligus mengabadikan momen-momen kebersamaan dengan teman-teman dan para pendamping. Salah satu view yang indah dari sudut kota sitoli dengan hamparan laut biru yang dibingkai dengan hijaunya pegunungan dan awan putih keabuan. Mungkin di awal belum banyak perkenalan dari anggota tim hebat nias. Jadi sedikit saya perkenalkan dari ujung kanan ada wanita dengan baju rajut merah, panggil saja dia sayu (sayu merrry arcella). Gadis bangka dengan suara yang lantang dan karakter yang lugas membuat dia selalu siap sedia, tangguh dan pergerakannya yang lincah sesuai dengan profesinya sebagai tenaga kesmas. Yang kedua dari kanan atas dengan baju loreng (susah move on dari didikan sewaktu pelatihan di TNI-AD). Sebut saja dia jeck (yefta haning), ketua tim (kebetulan paling tua) yang paling menjunjung tinggi harkat dan harga diri (nya) ~ maklum kaum lelaki biasanya seperti itu ( peace bang jeck ( ), asal ntt, profesi kesling (bersahabat karib dengan nyamuk desa), dan semoga akan tetap selalu bisa diandalkan di dalam tim. Selanjutnya posisi ketiga dari kanan atas dengan pakaian hitam kerah merah putih, kita panggil dia bang mull (mulyadi) profesi tenaga farmasi asli aceh yang cukup jago meracik dan meresep obat-obatan. Selalu berusaha menjadi sosok kakak bagi teman-temannya meskipun terkadang telat respon (hehe), kalau ngomong perlu didengarkan dengan seksama sebab suaranya tergolong pelan (seperti berbisik), paling tinggi diantara kami dan lumayan jago masak dan tangguh angkat air dari bawah jurang tempat sumber mata air di tempat tinggal kami sekarang. Selanjutnya ada kak dheyo (baju orange), pendamping kami (perwakilan dari pusat), suka nulis, suka jepret tempat-tempat menarik, awardee lpdp (australia dong) yang cukup membuat saya iri karena sempat mencoba seleksi lpdp tapi belum berjodoh untuk lanjut kuliah (mungkin setelah pengabdian di NS, aminn). Disampingnya yang di ujung kiri ada pendamping kami lagi, namanya pak amin (perwakilan dari pusat pelatihan ciloto), seperti bapak-bapak kebanyakan yang selalu mengayomi anak-anaknya, bijaksana, pembawaannya tenang, dan bisa dijadikan tempat curhat dan sharing yang baik. Next, dari sebelah kiri bawah ada ade pricillia majaga (dipanggil ade) asal palu sulteng, kebetulan si bungsu dari kami jadi dimaklumi kalau prilaku dan cari bicara masih kekanak-kanakan, nada bicaranya besar dan nyaring (seperti berada di gunung), profesi sebagai analis lab yang suka main-main dengan dahak TB, paling senang membantu teman-temannya, dan paling banyak fansnya di antara kami (makanya sering galau masalah cinta). Di sebelah kanan saya (ketiga dari ujung kiri bawah), ada kak yuni (Tri yuni lestari) profesi bidan (sedikit lagi jadi bidan desa ( ), paling bisa diandalkan kalau urusan ibu hamil, suntik menyuntik, pemeriksaan medik dan lainnya. Paling masuk akal masakannya di antara kami ber-enam, asli medan tapi suaranya sangat tidak medan (pelan, syahdu, berbisik dan tenang). Terakhir, saya sendiri musdalifah (biasa dipanggil ipeh) entahlah teman saya yang menyematkan nama itu supaya berbeda dengan musdalifah-musdalifah lainnya di penjuru indonesia (maklum nama kami cukup banyak penggemarnya). Asli dari makassar yang sekarang sangat rindu berat dengan kota pengeran hasanuddin itu (hiks). Tenaga gizi yang sekarang sedang berjuang memberantas masalah gizi buruk di wilayah kerja puskesmas kami (mohon doanya yah teman-teman).
2 notes · View notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Bagi Hasil
Tumblr media
 OLEH: DAHLAN ISKAN  BUDI Irawanto mungkin membayangkan bisa seperti pamannya: Setyo Hartono, Wakil Bupati Bojonegoro sebelum dirinya. Adik bapaknya itu bisa menjadi wakil bupati selama 10 tahun. Tanpa ada gesekan apa pun dengan Bupati Suyoto. Mereka berpasangan rukun sejak Bojonegoro masih menjadi 10 kabupaten termiskin di Jatim. Setyo Hartono memang bukan dari partai: Letkol TNI AD, purnawirawan. Suyoto sipil. Kini Hartono menjadi Dirut Perusda Bojonegoro. Saya pun menghubungi Suyoto: mengapa bisa rukun sampai 10 tahun. Ternyata Suyoto mengaku selalu melibatkan wakilnya itu. "Semua surat masuk saya disposisikan ke dua orang, Wabub dan Sekda," ujar Suyoto. Waktu itu Suyoto dari PAN. Sekarang ia salah satu ketua DPP Nasdem. Kalau ada acara yang tidak bisa ia hadiri, Suyoto selalu disposisi ke wakilnya: untuk mewakili atau mewakilkan. Maksudnya: kalau wabub sendiri repot bisa mewakilkan ke pejabat yang lain –atas perintah wabup. Wawan tidak menyangka ketika giliran dirinya yang jadi wabup tidak menemukan yang dialami pamannya. Wawan tidak bisa lagi saya hubungi, kemarin. Demikian juga bupati Dr Anna Mu'awanah. Dia tidak menjawab telepon saya. Tapi umumnya masyarakat Bojonegoro sudah tahu: pertengkaran bupati dan wakilnya itu sulit didamaikan. Terutama juga akibat kemarahan putri Wawan. Yang juga membuat pengaduan sendiri ke polisi. Terpisah dari pengaduan Wawan. Dalam postingan bupati di WA Group itu, nama sang putri memang dibawa-bawa. Itu dia anggap sang bupati telah mencemarkan nama baiknyi. Pasangan Bupati/Wakil Bupati Bojonegoro ini sebenarnya memang bernasib baik. Begitu mulai menjabat, produksi minyak blok Cepu mencapai puncaknya. Hebatnya lagi Peraturan Menteri ESDM menguntungkan Bojonegoro. Yakni peraturan tentang bagi hasil minyak untuk daerah. Menurut peraturan itu, daerah yang mendapat bagi hasil adalah daerah yang ketempatan sumur minyak. Di blok Cepu itu, sumur minyaknya ada di satu kecamatan di Bojonegoro. Yakni kecamatan paling dekat dengan Cepu. Akibatnya Kabupaten Blora tidak dapat bagian sama sekali. Padahal lapangan minyak blok Cepu itu ada di bawah tanah Bojonegoro dan Blora. Sumurnya saja yang di Bojonegoro. Cepu adalah satu kecamatan di Kabupaten Blora. Bupati Blora kini lagi berjuang agar peraturan menteri tersebut diubah. APBD Bojonegoro bisa sebesar Rp 7,5 triliun terutama karena bagi hasil itu. Blok minyak Cepu memang sangat menguntungkan. Sumur minyaknya tidak dalam. Tekanan minyaknya masih kuat. Kandungan air di dalam minyaknya juga sangat kecil. Menurut seorang praktisi perminyakan, biaya untuk mengambil minyak di blok Cepu itu hanya sekitar 2 dolar AS/barel. Sedang biaya di blok Rokan, Riau, misalnya, sudah sekitar 20 dolar AS. Sumur minyak di blok Cepu memang masih perawan. Sedang di Rokan sudah janda tiga kali. Dengan harga minyak sekitar 70 dolar AS/barel sekarang ini, keuntungan minyak dari blok Cepu memang luar biasa. Ibaratnya, Bupati Anna dan Wabup Wawan benar-benar bisa mandi minyak. Belum lagi dari saham daerah. UU Migas memang mewajibkan daerah memiliki saham 10 persen di blok setempat. Untuk blok Cepu, Bojonegoro mendapat 5 persen, Blora 5 persen. Tentu, dua kabupaten itu tidak punya uang untuk setoran modal 5 persen tersebut. Bojonegoro memilih mengajak swasta untuk sama-sama memegang saham 5 persen itu. Setoran modalnya dibayar oleh swasta. Bojonegoro mendapat bagian keuntungan 25 persen. Partner swastanya 75 persen. Waktu Suyoto terpilih menjadi bupati 12 tahun lalu, ia minta perjanjian awalnya diubah. Ia melihat Bojonegoro harus bisa mendapat hasil lebih baik. Suyoto tahu, banyak pihak mempersoalkan isi perjanjian yang dibuat bupati sebelumnya. Untuk itu Suyoto melihatkan KJPP –agar ada pihak ketiga yang memberikan penilaian fair-tidaknya perjanjian yang diperbarui itu. KJPP adalah Kantor Jasa Penilai Publik. Itu mirip akuntan publik di bidang penilai. KJPP adalah swasta, tapi harus punya izin dari kementerian keuangan. Suyoto menyarankan para pejabat yang menetapkan tarip atau membuat perjanjian sebaiknya melibatkan KJPP. Agar selamat. Agar tidak tersangkut masalah hukum. "Awalnya saya ingin membentuk tim ahli. Agar tim ahlilah yang menilai," ujarnya. Ternyata posisi hukum tim ahli itu lemah. "Tim ahli bisa dibubarkan oleh pejabat yang menggantikan kita," ujar Suyoto. "Posisi hukum KJPP sangat kuat," tambahnya. Salah satu perbaikan perjanjian yang dilakukan Suyoto adalah: selama belum menghasilkan partner harus membayar Pemda 50.000 dolar AS/tahun. Blora memilih tidak berpartner. Blora memilih mencari pinjaman ke pemilik uang. Dibayar dari hasil minyak. Setelah lunas, 5 persen itu sepenuhnya milik Blora. Tiga tahun lagi sudah akan bisa diketahui pola mana yang lebih menguntungkan daerah. Yang jelas, di Blora, hubungan bupati dan wakilnya rukun-rukun saja. Entah kelak, kalau perjuangan mendapat bagi hasil itu bisa sukses.
from Konten Islam https://ift.tt/3i3YwDK via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/09/bagi-hasil.html
0 notes
harianpublik-blog · 7 years
Text
Ini Video Detik-detik Saat Panglima TNI Bacakan Puisi yang Ternyata Membuat Ahoker Blingsatan
Ini Video Detik-detik Saat Panglima TNI Bacakan Puisi yang Ternyata Membuat Ahoker Blingsatan
Tumblr media Tumblr media
Ini Video Detik-detik Saat Panglima TNI Bacakan Puisi yang Ternyata Membuat Ahoker Blingsatan
Harianpublik.com – Media sosial dihebohkan dengan puisi berjudul “Tapi Bukan Kami Punya.” Pasalnya, puisi itu dibaca oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. 
Yang membuat heboh adalah isinya yang dinilai menggambarkan kondisi Indonesia saat ini. Tanah yang subur, properti yang semakin padat dan perdagangan yang semakin ramai ternyata bukan milik kita.
Puisi yang ditulis oleh Denny JA ini pun kemudian menjadi viral di media sosial dan ternyata membuat Jokower dan Ahoker tak menerimanya. Baca: PDIP tak Terima Panglima TNI Kritik Pemerintahan Jokowi
Berikut video detik-detik saat Panglima Gatot membacakan puisi:
Puisi Panglima TNI @Puspen_TNI pic.twitter.com/CfQ9hNmxIJ
— TNI AD (@tni_ad) May 23, 2017
Sumber : Source link
0 notes
tobasatu · 4 years
Link
tobasatu.com, Jakarta | Lima  komunitas yang dipimpin oleh Kurniawan Tan,  pengusaha asal Kota Tangerang bekerja sama dengan  PWI Peduli, lembaga sosial milik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan  berupa 1000 stel alat pelindung diri (APD) ke rumah sakit-rumah sakit dan kantor PWI Kabupaten Tangerang. 
Dalam penyaluran 1000 stel APD Senin (13/4/2020), Kurniawan Tan  didampingi oleh Ketua PWI Peduli Pusat M. Nasir yang juga Direktur Kesejahteraan dan Pengabdian Masyarakat PWI Pusat, dan Sekretaris PWI Peduli Pusat Elly Pujianti.
Komunitas Motor  sampai Pecinta Anjing
Kelima komunitas yang berpartisipasi dalam pengadaan bantuan APD itu adalah club penggemar anjing, IGSC (Indonesian German Shepherd Club) Provinsi Banten, Tangerang Goldwing Riders (TAGOR), Riders Cinta Tuhan (RCT),  Kick Boxing Indonesia Provinsi Banten, dan Komunitas Motor Besar Club Indonesia (MBCI) Tangerang. 
“Kelima komunitas inilah yang secara bersama-sama  berpartisipasi dalam pembelian 1000 APD untuk pencegahan virus corona (Covid-19).   Kami ucapkan terima kasih kepada keluarga besar kelima komunitas ini,” kata Kurniawan yang juga ketua umum komunitas-komunitas tersebut. 
Semua APD tersebut sebagian disalurkan langsung dan sebagian dikirim melalui paket jasa pengiriman barang. Adapun sejumlah rumah sakit yang menerima bantuan APD tersebut antara lain RSUD Kota Tangerang, Rumkit Marinir Cilandak di Jakarta, RS Moh. Ridwan Meuraksa Jakarta, RS Tentara Bhakti Wira Tamtama Semarang, Satuan Kesehatan Kodiklat TNI Tangerang Selatan, RS Advent Lampung, RS Advent Lampung Ruang Kebidanan Cendana, RSUD Puri Husada di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, RS Cijantung Jakarta, dan Kantor PWI Kabupaten Tangerang untuk persiapan liputan Covid-19. 
Bantuan APD yang dikirim langsung kemarin diterima oleh pejabat yang mewakili lembaga/rumah sakit masing-masing  antara lain Kepala Humas RSUD Kota Tangerang, dr Tintin Suriatin, Komandan Rumkital Marinir Cilandak Kol Laut dr Jati Berandini, Letnan Satu TNI AD Anik Lestari yang menangani bidang penunjang medis RS Tingkat IV Cijantung Kesdam Jaya,  dan Kepala RS Moh Ridwan Meuraksa Kol dr Puji Hartono, serta Ketua PWI Kabupaten Tangerang Sangki Wahyudin yang juga Kepala Biro Tangerang Ekspres. 
“Kami berterima kasih atas bantuan APD, semoga bermanfaat untuk persiapan liputan covid-19,” kata Sangki.  Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh dr Tintin, dr Jati Berandini, Anik Lestari, dan dr Puji Hartono. 
“Kami sangat membutuhkan APD, karena rumah sakit kami berada di episentrum covid-19. Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” kata dr Puji Hartono yang memimpin RS Moh. Ridwan Meuraksa yang menerima bantuan 200 stel APD dari lima komunitas tersebut. 
Untuk memenuhi kebutuhan perlindungan saat pandemi covid-19, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S .Depari melalui telepon Senin kemarin juga berpesan,  PWI mengajak para mitra untuk bersama-sama membantu masyarakat, dokter dan paramedis yang sekarang sedang membutuhkan.  
“Kami berterima kasih bisa berada di tengah masyarakat bersama lima komunitas  yang sangat peduli ini, untuk menyalurkan bantuan APD, demi pencegahan penularan virus corona,” kata Atal S. Depari.
Dalam kesempatan ini Kurniawan juga mengimbau kepada semua warga, pengusaha atau pun siapa yang cinta tanah air untuk menyisihkan dana dan tenaga guna membantu masyarakat, dokter dan paramedis baik berupa APD atau makanan. 
Kurniawan berterima kasih kepada para donatur yang tersebar dalam lima komunitas tersebut. “Ini adalah tindakan nyata untuk kemanusiaan,” tuturnya. (ts-02)
The post Lima Komunitas Gandeng PWI Peduli Salurkan 1000 APD appeared first on tobasatu.com.
0 notes
rmolid · 4 years
Text
0 notes
inilahonline · 5 years
Text
Progres Pembangunan Lapangan Tembak Pistol Kodim Brebes Sudah Mencapai 70 Persen
Progres Pembangunan Lapangan Tembak Pistol Kodim Brebes Sudah Mencapai 70 Persen
INILAHONLINE.COM, BREBES
Progres pekerjaan pembuatan lapangan tembak pistol Kodim 0713 Brebes di tengah lahan seluas 11,6 hektar, tanah bekas lapangan terbang milik TNI AD di Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sudah 70 persen pengerjaaanya.
Hal ini disampaikan Pasi Ops Kodim melalui Bati Ops (Bintara Tinggi Operasi), Pelda Abdul kholik, di lokasi pengerjaan yang berada di pinggir…
View On WordPress
0 notes
gooselacom · 4 years
Text
Banten, Goosela.com – Ibu Sanah seorang warga Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Setiap hari suaminya hanya bekerja sebagai penjual Bontot keliling, merasa kaget saat rumahnya didatangi oleh prajurit TNI, dari Koramil 0224/Pontang Kodim 0602/Serang.
Prajurit TNI tersebut adalah Sertu M. Yasin, Babinsa Koramil 0224/Pontang, yang datang bersama rekannya. kemudian menjelaskan maksud kedatanganya, adalah untuk menyampaikan kabar gembira. Bahwa rumah yang ditinggali oleh Ibu Sanah bersama keluarga, akan mendapatkan program Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), dari Kodim 0602/Serang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Senin (31/8/2020).
Koramil 0224/Pontang Kodim 0602/Serang, Bersama Pembab Serang Akan Laksanakan Rutilahu
Pejabat Pelaksana Harian (Plh) Danramil 0224/Pontang Kapten Inf Andang Rohadi, mengungkapkan bahwa Rutilahu yang akan dilaksanakan merupakan, kerjasama antara Dandim 0602/Serang Kolonel Inf Soehardono dengan Bupati Serang Hj. Ratu Tatu Chasanah,S.E.,M.M.Ak., bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui program Rutilahu.
“Dimana untuk dana Rutilahu adalah hasil Infak, dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Serang. Sehingga kegiatan Rutilahu ini akan dapat terlaksana dengan baik, di wilayah Koramil 0224/Pontang,” kata Danramil.
Lebih lanjut disampaikan oleh Danramil, saat ini Babinsa kami sedang melaksanakan pengecekan ke lokasi rumah, yang akan kita rehap. Untuk memastikan semua berkas-berkas, meliputi kepemilikan tanah dan lain-lainnya sudah sesuai.
Sementara itu, Ibu Sanah saat dikunjungi oleh Babinsa Koramil 0224/Pontang, mendapatkan kabar gembira, Bahwa rumahnya akan di rehab, merasa sangat senang dan gembira.
“Memang Babinsa kami, sering datang dan membantu warga yang kurang mampu. Tetapi ini adalah suatu hadiah terbesar dari Allah SWT, bagi kami se keluarga, melalui tangan Prajurit TNI dan Pemerintah Kabupaten Serang, yang akan merehap rumah milik kami,” ucapnya penuh haru. (Pendim 0602/Serang)
(G/Ad)
Koramil 0224/Pontang Kodim 0602/Serang, Bersama Pembab Serang Akan Laksanakan Program Rutilahu Banten, Goosela.com - Ibu Sanah seorang warga Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Setiap hari suaminya hanya bekerja sebagai penjual Bontot keliling, merasa kaget saat rumahnya didatangi oleh prajurit TNI, dari Koramil 0224/Pontang Kodim 0602/Serang.
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Panjang Urusan Brigjen Tumilaar Usai Surat ke Kapolri Gempar
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Surat Irdam XIII/Merdeka Brigjen Junior Tumilaar kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memperpanjang urusan. Surat yang meminta Babinsa tidak perlu diperiksa di Polresta Manado itu menjadi viral di media sosial. Mulanya, Brigjen Tumilaar mengatakan Babinsa mendampingi Ari Tahiru (67), warga yang sedang berhadapan dengan masalah konflik lahan di Sulut. Dia mengatakan menaruh perhatian kepada Babinsa yang dipanggil ke kantor polisi. Surat tulis tangan Brigjen Junior itu dengan tembusan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, dan Panglima Kodam Merdeka Mayjen TNI Wanti Waranei Franky Mamahit, pengacara Ari Tahiru, serta anggota Komisi III DPR RI F-NasDem Hillary Brigitta Lasut. Dia mengatakan Babinsa lalu dipanggil ke Polresta Manado. Dia juga menyoroti soal Brimob Polda Sulut yang mendatangi Babinsa saat bertugas di tanah Edwin Lomban. Brimob itu juga disebutnya dipanggil ke Polresta Manado. Brigjen Tumilaar mengakui surat tersebut ditulis sendiri pada 15 September 2021. Dia berharap Kapolri merespons surat tersebut. Dia mengatakan dirinya siap bertanggung jawab atas apa yang ditulis. Dia mengaku siap menghadapi risiko. "Intinya itu kan surat itu bukan masalah Citraland-nya, yang pertama itu. Tapi pemanggilan Babinsa oleh Polri dalam hal ini Polresta Manado," kata Brigjen Junior saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (20/9). Penjelasan Polda Sulut-Kodam Merdeka Polda Sulut dan Kodam XIII/Merdeka memberi penjelasan terkait surat tersebut. Mereka juga meluruskan kabar penanganan kasus penyerobotan tanah antara PT Ciputra Internasional (Citra Land Manado) dan warga itu yang dianggap tak melalui jalur koordinasi lintas institusi. Jumpa pers digelar pada Selasa (21/9/2021) di ruang Catur Prasetya Mapolda Sulut. Turut hadir Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast, Asintel Kodam XIII/Merdeka Kolonel Kav Kapti Hertantyawan, dan Kapendam XIII/Merdeka Letkol Inf Jhonson Sitorus. Kombes Jules Abraham Abast mengatakan kasus tersebut didasari empat laporan. Pertama, Laporan Polisi tanggal 18 Februari 2021 dengan pelapor pihak PT Ciputra Internasional (Citra Land Manado) tentang perkara pidana perusakan panel beton milik PT Ciputra Internasional di Winangun Atas, Pineleng, Minahasa. Dalam kasus ini, pihak terlapor ialah Ari Tahiru dan Decky Israel Walewangko. Kedua, Laporan Polisi tanggal 22 April 2021 tentang dugaan tindak pidana perusakan bersama-sama terhadap pagar seng dan pagar panel beton milik PT Ciputra Internasional. Kombes Jules mengatakan kedua kasus ini telah ditangani Satreskrim Polresta Manado. Pihak kejaksaan meminta berkas kasus dilengkapi. Ari Tahiru ditetapkan sebagai tersangka. "Dari Hasil koordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulut berkas perkara penyidikan kasus perusakan panel beton milik PT Ciputra Internasional yang berlokasi di Winangun Atas, Pineleng, Minahasa, berdasarkan petunjuk JPU Kejati Sulut (P19) bahwa Penyidik harus melengkapi dengan mengambil keterangan pihak yang menyuruh tersangka Ari Tahiru melakukan perusakan panel beton tersebut," ujar Kombes Jules. Laporan Kasus 3 Kasus ketiga adalah Laporan Pengaduan No. 690 tanggal 28 Juni 2021 tentang dugaan tindak pidana perusakan dan penyerobotan tanah di Tingkulu, Wanea, Manado. Kasus ini dilaporkan pihak PT Ciputra Internasional. Kombes Jules mengatakan kasus dengan LP No. 690 telah ditangani Satreskrim Polresta Manado. Dia mengatakan penyidik Polresta Manado telah menyelidiki kasus dengan mendatangi lokasi kejadian yang terletak di Kelurahan Tingkulu. Di lokasi ditemukan ada pekerja yang mengoperasikan alat berat. "Dan saat itu Babinsa Winangun Atas berada di lokasi, dan mengatakan berada di lokasi untuk menjaga alat berat tersebut yang sedang melakukan kegiatan. Penyidik lalu menyampaikan, jangan dulu ada kegiatan karena lokasi tersebut dalam status sengketa," terangnya. Pada 16 Agustus 2021, di lokasi tersebut kembali ada kegiatan. Sehingga Penyidik Satreskrim Polresta Manado kembali mendatangi lokasi dan mendapati beberapa orang pekerja yang sedang melakukan kegiatan. Penyidik lalu menyarankan agar kegiatan tidak dilanjutkan. Namun Babinsa Winangun Atas mengatakan kepada para pekerja supaya tetap bekerja. Penyidik Polresta Manado pun mengirimkan undangan klarifikasi kepada para pekerja dan Babinsa Winangun Atas terkait aktivitas para pekerja di lokasi obyek sengketa. Mereka diminta memenuhi undangan klarifikasi pada hari Sabtu (21/8). "Hal ini dilakukan karena masih dalam proses penyelidikan, di mana tujuan penyelidikan adalah untuk mendapatkan atau mengumpulkan keterangan, bukti atau data-data yang digunakan untuk menentukan apakah suatu peristiwa yang terjadi merupakan suatu tindak pidana atau bukan," kata Kombes Jules. Pemeriksaan Internal Akan Dilakukan TNI AD dan Polri akan memeriksa secara internal soal surat dari Inspektur Kodam (Irdam) XIII/Merdeka Brigjen Junior Tumilaar kepada Kapolri. Pemeriksaan terhadap Brigjen Junior akan dilakukan oleh Pusat Polisi Militer TNI AD. Puspomad menduga, ada pernyataan Junior yang tidak sesuai fakta. "Terkait viralnya surat terbuka dengan tulisan tangan yang ditujukan kepada Kapolri, serta beredarnya rekaman video pernyataan yang dibuat oleh Brigjen TNI Junior Tumilaar di media sosial, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) akan melakukan pemeriksaan terhadap Irdam XIII/Merdeka tersebut," ujar Danpuspomad, Letjen TNI Chandra W Sukotjo, dalam keterangan tertulis, Selasa (21/9/2021). Pemeriksaan terhadap Brigjen TNI Junior Tumilaar akan dilakukan di Markas Puspomad, Jakarta. "Terkait adanya dugaan bahwa hal-hal yang disampaikan mengandung berita yang tidak sesuai dengan fakta yang ada," tutur Chandra.(detik)
from Konten Islam https://ift.tt/39vhy16 via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/09/panjang-urusan-brigjen-tumilaar-usai.html
0 notes
liputanviral-blog · 6 years
Text
Gaduh Penangkapan 5 Warga Malaysia, TNI Dituduh Menculik
Liputanviral - Personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) TNI menangkap lima warga negara Malaysia yang melakukan penebangan kayu secara ilegal (illegal logging) di sekitar tapal batas negara. Namun muncul pemberitaan dari Negeri Jiran, lima orang itu diculik TNI. Sebagaimana dikutip detikcom dari situs resmi TNI AD, Selasa (25/12/2018), penangkapan lima warga Malaysia dilakukan oleh personel Satgas Pamtas Yonif 320/Badak Putih di sekitar patok batas negara G.648 yang merupakan wilayah tanggung jawab pengawasan Pos Pamtas Enteli di Kabupaten Sintang, sekitar patok itu berbatasan dengan Sarawak Malaysia. Penangkapan itu terjadi pada 11 Desember lalu. Lima warga itu memuat balok-balok kayu tekam. Kayu itu adalah hasil penebangan liar. "Berdasarkan laporan dari Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-Mly Yonif 320/BP, Letnan Kolonel Inf Imam Wicaksana bahwa penangkapan lima Warga Negara Malaysia tersebut dilakukan saat mereka sedang memuat balok-balok kayu jenis tekam hasil illegal logging ke atas kendaraan," kata Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe. Penangkapan itu merupakan tindak lanjut dari patroli beberapa hari sebelumnya oleh personel Satgas Pamtas. Dari patroli tersebut, personel Satgas Pamtas menemukan sisa-sisa balok kayu, jeriken BBM, dan botol air mineral berisi pelumas, serta tonggak kayu yang telah ditebang. Semua itu berada di wilayah Indonesia, sekitar Patok G.647 sampai G.648. Lima warga negara Malaysia kemudian ditangkap dan dibawa ke Pos Enteli beserta kendaraan Toyota Hilux SC dengan nomor registrasi QAA 1282 T. Balok kayu berukuran 1 m kubik menjadi barang bukti. Lima warga malaysia tersebut dinyatakan TNI telah mengakui bahwa mereka melakukan pembalakan liar di wilayah Indonesia. Pihak TNI melakukan koordinasi dengan Brigade 3 Tentera Diraja Malaysia (TDM) pada 12 Desember. Secara bersama-sama, kedua pihak mengecek lapangan tempat penangkapan pembalakan liar, yakni sekitar patok G.647, G.648, dan G.649. Pihak TDM yang hadir adalah Pegawai 2 Gerak MK3 Briged TDM Mej Frankie Ak Jika, Pegawai Gerak 10 RRD Mej Amirul Nazimi bin Jarani, dan 15 oang anggota TDM lainnya. "Saat dilakukan pengecekan dilokasi penebangan kayu ditemukan bukti-bukti berupa sisa-sisa balok kayu, serbuk gergaji dan tunggul kayu bekas penebangan pohon serta ditemukan adanya jalan masuk mobil menuju Patok G648 yang sebelumnya merupakan jalur yang tidak dapat dilalui kendaraan roda empat," kata Aulia. Setelah itu barulah dilakukan penyerahan empat warga Malaysia yang ditahan di Pos Pamtas Enteli Satgas Pamtas Yonif 320/BP oleh Komandan Pos Enteli Serka Ricki Hardadi ke Komandan Pos Balarin TDM Letnan Faiz. Warga Malaysia yang diserahkan bernama Leoni (15), Roby (30), Willy (17), dan Langgong (50). Pada hari sebelumnya, telah diserahkan warga Malaysia atas nama Sanjan (65) yang merupakan Wakil Kepala Dusun Malikin. Para tahanan yang diserahkan tersebut dalam keadaan sehat. Di Malaysia, berita-berita tentang peristiwa ini berbeda. TNI disebut telah menculik lima warga Malaysia. The New Sunday Times telah menerbitkan liputan eksklusif pada Minggu (23/12) kemarin, tentang lima warga Malaysia dari Sarawak yang ditangkap di bawah todongan senjata. Awalnya, lima orang Malaysia berusia antara 15 hingga 64 tahun itu memanen kayu di hutan Wong Rangkai dekat Kampung Danau Melikin, 400 meter dari Serian, perbatasan Kalimantan. Kemudian mereka didekati dua orang berseragam militer. Diduga, dua tentara Indonesia melanggar tapal batas masuk teritorial Malaysia. Warga-warga Malaysia itu diminta mengemudikan mobilnya melintasi tapal batas negara masuk Indonesia. Mereka juga dimintai tebusan supaya bisa bebas. New Straits Time pada 24 Desember kemarin menerbitkan berita 'Sarawak kidnapping incident: Jakarta admits soldiers did wrong (Insiden Penculikan Sarawak: Jakarta Mengaku Tentaranya Melakukan Kesalahan)'. Malaysia menyatakan TNI telah melakukan inkursi alias memasuki wilayah negara lain, yakni wilayah negaranya. Setelah protes dilayangkan, pihak Indonesia telah menginformasikan ke pihak Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra), bahwa tentaranya telah salah. Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Marzuki Yahya mengapresiasi respons positif Indonesia. "Kami telah melakukan aksi tegas berkaitan dengan apa yang terjadi sembari mengirim nota protes," kata Marzuki. "Indonesia telah mengakui kesalahannya dan mereka menerima peringatan kita untuk memastikan bahwa ini tak akan terjadi lagi," kata Marzuki di Institut Pemikiran Tun dr Mahathir Mohamad di Universitas Utara Malaysia. Berita Harian (BH) Online, memberitakan 'Penculikan berlaku dalam wilayah Malaysia'. Lokasi penebangan hutan dan penangkapan lima warga Malaysia itu adalah wilayah Tanah Adat Bumiputera (NCR) milik penduduk kampung teritorial Malaysia. Malaysia Kini memberitakan 'Laporan: 5 pembalak M'sia 'diculik' tentera Indonesia'. Para warga yang ditangkap TNI mengaku telah dikasari dan diancam ditembak bila melawan. Mereka disuruh melepaskan pakaiannya dan "memakai sarung kepala hitam yang menutupi wajah mereka ketika mereka dipaksa mengaku telah mencuri balak di hutan". Mereka, dua oran yang berusia 15 dan 64 tahun, juga dipaksa mengaku bahwa mereka lah pelaku pembalakan liar. Warga Malaysia itu juga diberitahu supaya membayar 10 ribu Ringgit Malaysia (RM) dan tidak melapor ke aparat Malaysia. TNI bantah berita-berita Malaysia Rembukan dilakukan antara dua pihak aparat, yakni dari Indonesia dan Malaysia. Hasilnya, persoalan ini disepakati untuk selesai secara kekeluargaan. "Dalam kesempatan pengecekan bersama tersebut disepakati penyelesaian secara kekeluargaan atas kasus illegal logging yang terjadi dan tidak ada tuntutan apapun dari kedua pihak di kemudian hari," tutur Kapendam XII/Tpr, Aulia Fahmi, sebagaimana keterangan yang diunggah di situs resmi TNI AD (tniad.mil.id). Menanggapi adanya pemberitaan yang disiarkan melalui media Malaysia terkait penangkapan lima orang warga negara Malaysia tersebut, Aulia membantah keras. Tak ada tebusan yang diminta. Juga, warga Malaysia menyatakan orang-orang sudah lama sering mengambil kayu di kawasan itu. "Adanya tuduhan bahwa personel Pos Enteli Satgas Yonif 320/BP telah melakukan penculikan terhadap lima orang warga Negara Malaysia dan meminta sejumlah uang sebagai tebusan sama sekali tidak benar. Bahkan berdasarkan penuturan Danpos Enteli Serka Ricky Hardadi kepada Dansatgas Yonif 320/BP, beberapa jam setelah dilakukan penangkapan terhadap pelaku illegal logging datang seorang warga Malaysia atas nama Isyak ke Pos Enteli dan menyampaikan bahwa aktivitas pengambilan kayu di wilayah tersebut sebenarnya sudah sejak lama dilakukan warga Negara Malaysia dan tidak pernah ditangkap," terangnya. Pada kesempatan tersebut Isyak sempat menawarkan sejumlah uang ringgit untuk melepas lima orang yang ditangkap, namun tidak ditanggapi oleh Danpos Enteli. Isyak lebih lanjut meminta salah satu pelaku yang ditangkap untuk dilepaskan. Permintaan ini akhirnya diluluskan oleh Danpos atas pertimbangan kemanusiaan dan dengan harapan dapat memberitahukan kepada keluarganya atas penangkapan yang telah dilakukan. "Jadi berita yang disiarkan sejumlah media Malaysia sama sekali tidak benar. Permasalahan penangkapan Warga Negara Malaysia yang melakukan illegal logging di wilayah Indonesia telah tuntas diselesaikan secara kekeluargaan dengan ditandai adanya penyerahan pelaku dan seluruh barang bukti yang semula diamankan di Pos Enteli kepada pihak Malaysia pasca pengecekan bersama yang dilakukan kedua pihak di lapangan," tegas Aulia. Read the full article
0 notes