Tumgik
#Yazid Jawas
salafiyyin · 5 months
Text
Arsip [1438H/2016M] : Bantahan Terhadap Doktor Muhammad Arifin Badri
Bismillah.. Berikut kami sampaikan (arsip) Bantahan dari Al-Ustadz Ja’far Umar Thalib –rohimahullah– terhadap tulisan Arifin Badri -hadahullah- mengenai beberapa penyimpangannya dari manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Bantahan ini di posting pada tanggal 17 Oktober 2016 M atau bertepatan dengan tanggal 16 Muharram 1438 H di grup WA Majalah Salafy. Barakallahufiikum..
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arrahmahcom · 3 months
Text
UAH Sampaikan Doa dan Belasungkawa atas Wafatnya Ulama Salafi Ustadz Yazid Jawas
JAKARTA (Arrahmah.id) – Ustadz Adi Hidayat (UAH), pemimpin Quantum Akhyar Institute, menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya tokoh salafi Indonesia, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Ustadz Yazid meninggal dunia pada Kamis, (11/7/2024) kemarin, pukul 13.35 WIB di Bogor, Jawa Barat. Melalui akun Instagram resminya, Ustadz Adi Hidayat mengunggah doa dan pesan…
0 notes
kabartangsel · 3 months
Text
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Tokoh Salafi Meninggal Dunia
Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, salah satu tokoh salafi meninggal dunia, Kamis (11/7/2024) di Bogor, Jawa Barat. Kabar duka ini disampaikan sang anak melalui  WhatsApp. “Telah meninggal ayah kami tercinta, Ustadzunal Walid Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Semoga husnul khotimah, segala amal perbuatannya diterima oleh Allah, dan diampuni dosa-dosanya serta Allah masukkan ke dalam surga-Nya,” tulis…
0 notes
kbanews · 1 year
Text
Gus Yazid Kebumen Optimistis Anies Baswedan Menang di Dapil Jateng 7
YOGYAKARTA | KBA – Mantan Bupati Kebumen sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Jetis, KH Yazid Mahfudz optimistis Anies Baswedan meraih suara terbanyak di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah 7 yang meliputi tiga kabupaten; Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara. Gus Yazid, sapaan akrab KH Yazid Mahfudz, menyatakan tiga partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pengusung Anies Baswedan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mnwlife · 6 months
Text
Kalau belum bisa ridho dengan apa yang Allah timpakan, maka sabar yang harus jadi pegangannya.
Al-Hasan al-Bashri rahimahullaah berkata,
"Ridha itu berat sekali, namun sabar adalah pegangan seorang mukmin."
Hilyatul Auliyaa' (V/376, no. 7462) dari perkataan 'Umar bin 'Abdil 'Aziz rahimahullaah.
Petikan faedah dari buku kecil karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas hafidzahullah - Wasiat Nabi ﷺ kepada Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma (73)
226 notes · View notes
laoderrs · 3 months
Text
Tumblr media
Buku pertamaku sebelum mengenal manhaj salaf, karya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas rahimahullahu ta'ala. Karena pada saat itu yang ku tahu hanya sunnah tanpa mengenal manhaj salaf. Hingga sampai lah nasihat beliau rahimahullah yang membuat diri ini mengenal manhaj salaf. Beliau pernah berpesan,
"Kenali manhaj salaf maka akan engkau dapati apa itu sunnah, karena tidak setiap yang mengenal sunnah didapati di atas manhaj salaf."
‏‎اللهم اغفرله وارحمه وعافه واعف عنه
44 notes · View notes
juliarpratiwi · 3 months
Text
Tumblr media
Telah meninggal dunia Syeikhuna wa Waliduna Al Karim Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Semoga Allah merahmati beliau, mengangkat derajatnya, dan mengampuni dosa-dosanya. Dan semoga Allah memberikan kesabaran kepada keluarga, murid dan jamaah yang ditinggalkannya.
Sungguh sedih hati ini mendengar duka ini, tapi kita harus sabar menghadapi ujian ini. Ayyub as Sikhtiyani berkata:
( إني أُخبر بموت الرجل من أهل السنة وكأني أفقد بعض أعضائي ). اللالكائي : 1/60/29، وحلية الأولياء : 3/9 .
Saya diberi kabar kematian seorang Ahli Sunnah, seakan-akan aku kehilangan sebagian anggota tubuhku.
Doakan secara tulus untuk beliau karena jasa beliau sangat besar bagi Islam dan Sunnah di Negeri ini.
20 notes · View notes
sisterinblack · 12 days
Text
Ringkasan dari kajian:
📚 Prinsip Hidup Seorang Muslim adalah Ibadah, cari Ma'isyah dan tidak minta-minta kepada Manusia.
👤 Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas رَحِمَهُ اللهُ.
🕌 Masjid Imam Ahmad bin Hambal.
🎬 https://bit.ly/4dZVNWQ
بسم الله الرحمن الرحيم
1. Wajib beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ketika sulit, susah, sakit, fakir, miskin. Kita wajib ibadah, mintalah hanya kepada Allah jangan berharap kepada manusia. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)”. [QS. Adz-Dzaariyaat: 56].
2. Seorang muslim wajib bertawakal kepada Allah. Menyandarkan hati dan harapannya hanya kepada Allah dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah Azza wa Jalla. Sebagaimana firman Allah,
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ – وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka“. [Ath Thalaq: 2-3].
3. Wajib mencari Ma'isyah (penghidupan yang halal).
4. Tidak boleh seseorang mengharapkan sesuatu dari orang lain, wajib berharap hanya kepada Allah saja. Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata,
"Tidaklah seseorang berharap terhadap makhluk dan tidaklah ia tawakkal kepadanya kecuali ia kecewa kepadanya.” [Majmu Fatawa 10/257]
5. Sebaik-baik yang seseorang makan adalah apa yang dia makan dari usaha dia sendiri yang halal dan tidak meminta-minta kepada orang lain.
6. Minta-minta (mengemis) hukumnya haram dalam Islam. Diriwayatkan dari sahabat Qabishah bin Mukhariq Al-Hilali radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يَا قَبِيصَةُ إِنَّ الْمَسْأَلَةَ لَا تَحِلُّ إِلَّا لِأَحَدِ ثَلَاثَةٍ رَجُلٍ، تَحَمَّلَ حَمَالَةً، فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَهَا، ثُمَّ يُمْسِكُ، وَرَجُلٌ أَصَابَتْهُ جَائِحَةٌ اجْتَاحَتْ مَالَهُ، فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ – أَوْ قَالَ سِدَادًا مِنْ عَيْشٍ – وَرَجُلٌ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُومَ ثَلَاثَةٌ مِنْ ذَوِي الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ: لَقَدْ أَصَابَتْ فُلَانًا فَاقَةٌ، فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ – أَوْ قَالَ سِدَادًا مِنْ عَيْشٍ – فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْمَسْأَلَةِ يَا قَبِيصَةُ سُحْتًا يَأْكُلُهَا صَاحِبُهَا سُحْتًا
“Wahai Qabishah, sesungguhnya meminta-minta itu tidak boleh (tidak halal), kecuali untuk tiga golongan. (Pertama), orang yang menanggung utang (gharim, misalnya untuk mendamaikan dua pihak yang saling bersengketa). Maka, orang itu boleh meminta-minta, sehingga utangnya lunas. Apabila utangnya telah lunas, maka tidak boleh lagi ia meminta-meminta. (Kedua), orang yang terkena bencana, sehingga harta bendanya musnah. Orang itu boleh meminta-minta sampai dia memperoleh sumber kehidupan yang layak baginya. (Ketiga), orang yang ditimpa kemiskinan, dipersaksikan atau diketahui oleh tiga orang yang dipercaya bahwa dia memang miskin. Orang itu boleh meminta-minta, sampai dia memperoleh sumber penghidupan yang layak. Selain tiga golongan itu, haram baginya untuk meminta-minta, dan haram pula baginya memakan hasil meminta-minta itu”. [HR. Muslim no. 1044, Abu Dawud no. 1640, Ibnu Khuzaimah no. 2361, dan Ibnu Hiban 8: 190]
7. Orang yang minta-minta adalah orang yang menghinakan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
8. Orang yang minta-minta tidak punya rasa malu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” [HR. Ibnu Majah no. 4181. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan].
9. Bayar hutang.
Diriwayatkan Muslim, 1886 dari Abdullah bin Amr bin Ash sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ
“Orang yang mati syahid diampuni semua dosa kecuali hutang.”
10. Orang yang minta-minta pada dasarnya meminta bara api. Diriwayatkan dari Hubsyi bin Junaadah Radhiyallahu anhu, ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ.
“Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api.” [Shahih. HR Ahmad (IV/165), Ibnu Khuzaimah (no. 2446), dan ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul-Kabir (IV/15, no. 3506-3508). Lihat Shahih al-Jami’ish-Shaghir, no. 6281].
11. Orang yang minta-minta mendzalimi hak rububiyyah Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” [QS. Hud: 6]
Binatang saja dijamin rezekinya oleh Allah apalagi manusia, jadi jangan meminta-minta kepada manusia.
12. Orang yang minta-minta mendzalimi hak dirinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِىَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِى وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
“Seseorang yang selalu meminta-minta kepada orang lain, di hari kiamat ia akan menghadap Allah dalam keadaan tidak sekerat daging sama sekali di wajahnya”. [HR. Bukhari no. 1474, Muslim no. 1040].
13. Orang yang minta-minta mendzalimi hak orang lain. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
اثنان يعجلهما الله في الدنيا: البغي وعقوق الوالدين
''Dua dosa yang dipercepat balasannya di dunia oleh Allah SWT, yaitu berlaku zalim dan berlaku kasar kepada kedua orang tua.” [HR Thabrani dari Ibn Asakirah].
14. Harta dari hasil minta-minta adalah harta yang tidak berkah.
15. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam membaiat para sahabat untuk tidak minta-minta kepada manusia sedikitpun.
16. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjamin surga bagi yang tidak minta-minta. Rasulullah memberikan nasehat kepada anak pamannya yaitu Abdullah Ibnu Abbas.
عبْد الله بن عَبّاسٍ -رَضِي اللهُ عَنْهُما- قالَ: كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَوْم��ا، فَقَالَ: ((يَا غُلاَمُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ؛ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ))
Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” [HR Ahmad 1/293, at-Tirmidzi no. 2516 dan Ibnu Sina dalam Amalul Yaum Wal Lailah hlm. 425].
17. Harta adalah fitnah.
عَنْ كَعْبِ بْنِ عِيَاضٍ، قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏ “‏ إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ ‏”‏
Dari Ka’ab bin ‘Iyadl berkata : Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya setiap ummat itu memiliki fitnah dan fitnah ummatku adalah harta.” [HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban dan Hakim].
18. Donasi merusak harga diri manusia. Para pengumpul donasi akan dimintai pertanggungjawabannya.
19. Sibuk dengan meminta-minta adalah kesibukan yang melalaikan dari tujuan yang mulia; menuntut ilmu syar'i, berdakwah dan mengamalkannya.
20. Tidak ada contoh dari Salafush shalih untuk sibuk mengumpulkan donasi kecuali Ulil Amri kecuali ada yang dibutuhkan.
21. Donasi-donasi mengajarkan untuk menghinakan diri kepada manusia karena merobek kehormatan diri.
22. Jangan ajarkan diri kita, anak-anak kita, murid-murid kita untuk bergantung kepada orang lain. Jangan ajarkan mereka menjadi pengemis.
23. Sedekah Jum'at tidak ada contohnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Shahabat. Tidak boleh mengkhususkan sedekah pada hari Jum'at.
24. Tidak boleh sekali-kali menjadikan asas Salaf dengan donasi.
25. Para Da'i menganjurkan para muslim untuk sedekah secara umum bukan mengumpulkan donasi.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya." [QS. Al-Baqarah: 215]
يُرِيۡدُ اللّٰهُ لِيُبَيِّنَ لَـكُمۡ وَيَهۡدِيَكُمۡ سُنَنَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ وَيَتُوۡبَ عَلَيۡكُمۡ‌ ؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ‏
“Allah hendak menerangkan (syariat-Nya) kepadamu, dan menunjukkan jalan-jalan (kehidupan) orang yang sebelum kamu (para nabi dan orang-orang shalih) dan Dia menerima tobatmu. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana." [QS. Al-Nisa:26]
26. Orang yang minta-minta, mengumpulkan donasi dari kaum muslimin wajib bertanggungjawab karena akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah.
27. Orang beriman wajib mengambil pelajaran dari pengumpul donasi banyak yang jadi pembohong, penipu.
والله تعالى أعلم
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
📝 Ima Bintu Ali
10 notes · View notes
sabaryangindah · 2 years
Text
Tiada cinta seindah cinta suami yang menggenggam tangan istrinya diatas Sunnah.
Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Hafidzahullah
53 notes · View notes
Text
HADIRILAH KAJIAN ILMIYAH MALAM INI(terbuka untuk umum kaum muslimin dan muslima...
HADIRILAH KAJIAN ILMIYAH MALAM INI(terbuka untuk umum kaum muslimin dan muslimat) Judul:AHLUS SUNNAH MENOLAK KEYAKINAN “WAHDATUL WUJUD” Syarah Aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah – karya ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas InsyaaAllah Bersama:Ustadz Noer Iman, S.T InsyaaAllaah Jum’at27 Rojab 1444H (17 Februari 2023M) Waktu: Ba’da Maghrib – Selesai Masjid ashSHIDDIQJl. Kebon Gedang Gg. Hj. Siti Aisyah…
0 notes
kosongduasembilan · 2 months
Text
Tumblr media
📝#PosterAFN
.
🍂 *JADIKANLAH AKHIRAT SEBAGAI NIATMU !*
.
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas رحمه الله تعالى
.
Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu, ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
.
Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.”
TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/ 183); Ibnu Mâjah (no. 4105); Imam Ibnu Hibbân (no. 72–Mawâriduzh Zham’ân); al-Baihaqi (VII/288) dari Sahabat Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu.
Lafazh hadits ini milik Ibnu Mâjah rahimahullah. Dishahihkan juga oleh Syaikh al-‘Allamah al-Imam al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 950).
KOSA-KATA HADITS
هَمٌّ : mashdar dari هّمَّ – يَهُمُّ yaitu kemauan yang kuat, keinginan, niat, dan tujuan. Al-hammu juga berarti kesedihan. Jamaknya adalah هُمُوْمٌ (humuum).[1]
فَرَّقَ اللهُ : yaitu Allâh mencerai-beraikannya.
وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ : yaitu dia hanya mendapat apa yang telah ditetapkan baginya.[2]
رَاغِمَةٌ : ذّلِيْلَةٌ تَابِعَةٌ لَهُ (hina dan mengikutinya), yaitu dunia tersebut mengikutinya dengan sukarela dan terpaksa.[3]
SYARAH HADITS
Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela sikap tamak kepada dunia. Bahkan, Allâh Azza wa Jalla sangat merendahkan kedudukan dunia dalam banyak ayat-ayat al-Qur-an. Allâh Azza wa Jalla berfirman bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan yang menipu :
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” [Ali ‘Imrân/3:185]
.
Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allâh serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” [Al-Hadîd/57:20]
.
Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :
Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. [Ghâfir/40:39]
.
Apabila seorang hamba menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya dan mengesampingkan urusan akhiratnya, maka Allâh Azza wa Jalla akan menjadikan urusan dunianya tercerai-berai, berantakan, serba sulit, serta menjadikan hidupnya selalu diliputi kegelisahan. Allâh Azza wa Jalla juga menjadikan kefakiran di depan matanya, selalu takut miskin, atau hatinya selalu tidak merasa cukup dengan rizki yang Allâh Azza wa Jalla karuniakan kepadanya.
.
Dunia yang dapat hanya seukuran ketentuan yang telah ditetapkan baginya, tidak lebih, meskipun ia bekerja keras dari pagi hingga malam, bahkan hingga pagi lagi dengan mengorbankan kewajibannya beribadah kepada Allâh, mengorbankan hak-hak isteri, anak-anak, keluarga, orang tua, dan lainnya.
.
Cinta kepada dunia adalah pokok semua kejelekan, oleh karenanya tidak boleh menjadikan dunia sebagai tujuan hidup. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
.
Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan. [Hûd/11:15-16]
0 notes
wahana-muslim · 2 months
Video
youtube
4 Kesalahan Yang Selalu Berulang Setiap Hari, Ustadz Yazid Jawas
0 notes
ummuarwa · 2 months
Text
Dari kematian Ustadzuna Yazid Abdulqadir Jawas rahimahullah ada suatu pelajaran yg kami dapatkan. Hal yg langka dipegang manusia di jaman ini yaitu beliau banyak memiliki amalan rahasia yang mana diketahui setelah beliau wafat dari cerita orang².
اِسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَكُونَ لَهُ خَبِيءٌ مِنْ عَمَلٍ صَالِحٍ فَلْيَفْعَلْ
“Barangsiapa yang mampu untuk memiliki amalan shalih yang tersembunyi, maka lakukanlah.” (Lihat Ash-Shahihah 2313)
youtube
0 notes
kbanews · 1 year
Text
Ini Alasan Gus Yazid, Pendukung Anies Baswedan Nyaleg DPR RI di Dapil Jateng 7
KEBUMEN | KBA – Mantan Wakil Ketua Dewan Syura DPW PKB Jawa Tengah KH Yazid Mahfudz maju nyaleg DPR RI lewat NasDem dari Dapil Jawa Tengah 7 yang meliputi tiga kabupaten yakni Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara. Pendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024 ini mengaku alasannya nyaleg. Salah satunya ingin memperkuat dukungan untuk Anies Baswedan dari jalur parlemen. “Pak Anies Baswedang menang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mnwlife · 6 months
Text
Definisi sabar dan ridha
Sabar adalah menahan jiwa dari rasa tidak puas dengan disertai rasa sakit, menginginkan rasa sakit itu hilang, dan menahan organ tubuh dari mengerjakan hal-hal yang merupakan tuntutan keluh- kesah.
Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa terhadap qadha' dan tidak menginginkan sakitnya qadha' hilang.
Dipetik dari buku kecil karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas hafidzahullah - Wasiat Nabi ﷺ kepada Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma (73)
22 notes · View notes
arrahmahcom · 3 months
Text
Innalillahi pendakwah Tauhid, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas meninggal dunia
BOGOR (Arrahmah.id) – Ustadz Walid Yazid bin Abdul Qadir Jawas, seorang Ustadz dan tokoh Salafi Indonesia, meninggal dunia pada hari ini, Kamis (11/7/2024) di Bogor. Kabar duka ini disampaikan oleh pihak keluarga melalui media sosial WhatsApp. “Telah meninggal ayah kami tercinta, Ustadzunal Walid Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Semoga husnul khotimah, segala amal perbuatannya diterima oleh Allah,…
0 notes