Tumgik
#asal-usul bangsa arab
Text
Pusat Batik Pekalongan: Mengenal Sentra Batik Terkenal di Indonesia, Hub 0857-183-22788.
Tumblr media
Batik Pekalongan adalah salah satu ikon budaya Indonesia yang telah dikenal luas baik di dalam negeri maupun internasional. Kota Pekalongan, yang terletak di Jawa Tengah, dikenal sebagai Pusat Batik Pekalongan, tempat di mana seni batik tradisional Indonesia berkembang dengan pesat. Artikel ini akan membahas berbagai aspek dari Pusat Batik Pekalongan, termasuk sejarah, keunikan desain, teknik pembuatan, serta peran dan kontribusinya dalam industri batik. Dengan informasi ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih dalam mengenai keistimewaan batik Pekalongan.
Sejarah dan Asal Usul Batik Pekalongan
1. Sejarah Batik di Pekalongan
Batik adalah seni dan teknik pewarnaan kain yang menggunakan lilin sebagai media untuk menciptakan pola. Sejarah batik Pekalongan berawal dari pengaruh budaya yang masuk ke Indonesia melalui perdagangan dan interaksi dengan berbagai bangsa. Pekalongan, yang dikenal sebagai kota pelabuhan, menjadi titik pertemuan berbagai budaya yang mempengaruhi perkembangan batik di wilayah ini.
Pada abad ke-19, batik Pekalongan mulai menunjukkan ciri khasnya dengan munculnya berbagai motif yang menggabungkan elemen-elemen lokal dan asing. Pengrajin batik di Pekalongan mulai menciptakan desain yang unik dan inovatif, yang tidak hanya melestarikan tradisi tetapi juga memperkenalkan gaya baru dalam dunia batik.
2. Pengaruh Budaya
Batik Pekalongan dipengaruhi oleh berbagai budaya yang masuk ke Indonesia, seperti budaya Tionghoa, Arab, dan Belanda. Pengaruh Tionghoa dapat dilihat pada motif mega mendung dan pola-pola awan yang dinamis. Pengaruh Arab tampak dalam desain floral dan geometris, sementara pengaruh Belanda terlihat dalam teknik pewarnaan dan gaya desain yang lebih modern.
Kombinasi dari berbagai pengaruh budaya ini menciptakan batik Pekalongan yang kaya akan variasi dan estetika, menjadikannya salah satu pusat batik yang paling beragam di Indonesia.
Jenis-jenis Desain Batik Pekalongan
1. Motif Tradisional
Motif Kawung: Salah satu motif tradisional yang sangat terkenal adalah motif kawung. Desain ini terinspirasi dari buah kawung yang digambarkan dalam bentuk bulat dengan detail yang rumit. Motif ini melambangkan keanggunan dan keindahan serta sering digunakan dalam pakaian formal dan upacara adat.
Motif Mega Mendung: Motif mega mendung menggambarkan awan atau mendung dengan pola yang dinamis dan penuh warna. Desain ini sering kali menggunakan kombinasi warna cerah dan gelap, menciptakan tampilan yang energik dan bersemangat. Motif ini sering digunakan dalam perayaan dan festival.
Motif Parang: Motif parang atau parang rusak adalah salah satu motif yang paling terkenal di Indonesia. Desain diagonalnya melambangkan kekuatan dan keberanian. Dalam batik Pekalongan, motif ini sering diadaptasi dengan variasi tambahan, memberikan tampilan yang lebih kompleks dan menarik.
2. Motif Kontemporer
Motif Geometris: Batik Pekalongan modern juga mencakup desain geometris dengan bentuk-bentuk dasar seperti segitiga, lingkaran, dan kotak. Motif ini menciptakan tampilan yang bersih dan terstruktur, sering digunakan untuk pakaian sehari-hari dan desain interior.
Motif Floral Modern: Desain floral modern dalam batik Pekalongan menggabungkan elemen bunga dengan sentuhan kontemporer. Penggunaan warna cerah dan pola yang tidak teratur menciptakan tampilan yang segar dan dinamis. Motif ini sering digunakan untuk pakaian kasual dan produk batik yang lebih santai.
Motif Abstrak: Motif abstrak menawarkan kebebasan kreatif dengan bentuk dan warna yang tidak terikat pada pola tertentu. Desain ini sering mengeksplorasi elemen-elemen visual yang tidak konvensional, menciptakan tampilan yang unik dan inovatif. Batik dengan motif abstrak sering digunakan dalam koleksi eksperimental dan fashion avant-garde.
Teknik Pembuatan Batik Pekalongan
1. Batik Tulis
Penggunaan Canting: Batik tulis adalah teknik tradisional yang melibatkan penggunaan canting, sebuah alat untuk menggambar desain dengan lilin cair. Teknik ini memerlukan keterampilan tinggi karena setiap motif digambar dengan tangan. Batik tulis biasanya memiliki desain yang sangat detail dan rumit.
Proses Pewarnaan: Setelah desain digambar dengan lilin, kain batik dicelup dalam pewarna untuk memberikan warna pada bagian yang tidak tertutup lilin. Pewarnaan ini memungkinkan warna meresap ke dalam kain, menciptakan kontras yang jelas antara desain dan latar belakang. Batik tulis sering menggunakan pewarna alami yang memberikan tampilan yang halus dan harmonis.
2. Batik Cap
Teknik Stempel: Batik cap menggunakan stempel tembaga atau bahan lain untuk mencetak desain pada kain. Teknik ini lebih efisien dibandingkan batik tulis dan memungkinkan produksi batik dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih rendah. Desain batik cap sering memiliki pola yang berulang dan simetris.
Pewarnaan dan Finishing: Setelah desain dicetak, kain batik cap dicelup dalam pewarna untuk memberikan warna pada bagian yang tidak tertutup stempel. Teknik ini memungkinkan produksi batik dengan desain yang konsisten dan harga yang lebih terjangkau.
3. Batik Kombinasi
Gabungan Teknik: Batik kombinasi menggabungkan teknik tulis dan cap untuk menciptakan desain yang lebih kompleks. Teknik ini memungkinkan pengrajin untuk memadukan detail rumit dari batik tulis dengan efisiensi batik cap.
Pewarnaan dan Finishing: Pewarnaan dalam batik kombinasi melibatkan pencelupan kain setelah desain dicetak dengan teknik cap dan tulis. Pewarnaan dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan warna meresap dengan baik ke dalam kain dan memberikan tampilan yang harmonis.
Peran dan Kontribusi Pusat Batik Pekalongan
1. Pusat Industri dan Ekonomi
Pusat Batik Pekalongan berperan penting dalam industri batik Indonesia. Kota Pekalongan merupakan pusat produksi batik yang mempekerjakan ribuan pengrajin dan pekerja. Industri batik di Pekalongan tidak hanya memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi lokal tetapi juga berperan dalam ekspor batik ke berbagai negara.
2. Pelestarian Budaya
Pusat batik di Pekalongan juga berperan dalam pelestarian budaya. Pengrajin batik di Pekalongan menjaga tradisi dan teknik pembuatan batik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan melestarikan metode pembuatan tradisional dan memperkenalkan desain baru, Pekalongan berkontribusi pada pelestarian warisan budaya Indonesia.
3. Inovasi dan Kreativitas
Pusat Batik Pekalongan juga dikenal karena inovasi dan kreativitasnya. Pengrajin batik di Pekalongan terus menciptakan desain baru dan mengadaptasi teknik modern untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dengan menggabungkan elemen tradisional dan kontemporer, Pekalongan menjadi pusat inovasi dalam dunia batik.
4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pusat Batik Pekalongan juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi pengrajin batik. Berbagai lembaga dan organisasi di Pekalongan menyediakan pelatihan untuk pengrajin baru dan membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan mereka. Pendidikan ini memastikan bahwa tradisi batik terus berkembang dan dipelajari oleh generasi mendatang.
Kesimpulan
Pusat Batik Pekalongan adalah jantung dari industri batik Indonesia, di mana tradisi dan inovasi bertemu. Dengan sejarah yang kaya, desain yang beragam, teknik pembuatan yang terampil, dan kontribusi signifikan terhadap ekonomi dan pelestarian budaya, Pekalongan memegang peranan penting dalam menjaga keunikan dan keindahan batik Indonesia. Meneliti dan memilih batik dari Pekalongan tidak hanya memastikan bahwa Anda mendapatkan produk berkualitas, tetapi juga mendukung pengrajin lokal dan melestarikan warisan budaya yang sangat berharga.
Untuk informasi lebih lanjut atau melakukan pembelian, hubungi: 0857-183-22788. Batik Pekalongan adalah simbol kekayaan budaya yang harus dihargai dan dilestarikan, dan pusat batik ini adalah tempat yang tepat untuk menemukan keindahan dan keunikan batik Indonesia.
0 notes
Text
Dapatkan Harga Grosir Batik Pekalongan Hubungi 0857-183-22788
Tumblr media
Batik Pekalongan adalah salah satu permata budaya Indonesia yang memancarkan keanggunan dan kekayaan warisan leluhur. Kota Pekalongan, yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, dikenal sebagai salah satu pusat pengrajin batik yang menghasilkan karya seni dengan motif-motif yang menawan. Dengan reputasi yang sudah mendunia, batik Pekalongan menawarkan keindahan yang memukau dengan beragam desain dan warna yang mencerminkan keberagaman budaya Indonesia. Apabila Anda tertarik untuk mendapatkan batik Pekalongan dengan harga yang bersaing, maka Dapatkan Harga Grosir Batik Pekalongan Hubungi 0857-183-22788 adalah pilihan tepat untuk Anda.
Sejarah dan Keunikan Batik Pekalongan
Pekalongan telah lama dikenal sebagai pusat produksi batik yang memadukan tradisi dan inovasi. Sejak abad ke-19, batik Pekalongan telah mencuri perhatian para pecinta batik dengan motif-motif yang dinamis dan berwarna cerah. Pengaruh budaya lokal serta pengaruh dari budaya asing seperti Arab, Tiongkok, dan Belanda terlihat jelas dalam desain batik Pekalongan.
1. Asal Usul Batik Pekalongan
Sejarah batik Pekalongan dimulai pada masa penjajahan Belanda ketika perdagangan di pesisir utara Jawa berkembang pesat. Kota ini menjadi tempat pertemuan berbagai budaya yang kemudian mempengaruhi motif dan teknik pembuatan batik. Keterampilan dan kreativitas para pengrajin batik Pekalongan diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya sebagai salah satu ikon kebudayaan Indonesia.
2. Keunikan Motif Batik Pekalongan
Batik Pekalongan terkenal dengan motifnya yang variatif dan penuh warna. Beberapa motif yang populer di antaranya adalah motif Jlamprang, motif Buketan, dan motif Terang Bulan. Motif-motif ini biasanya mengandung makna simbolis yang menggambarkan kehidupan masyarakat Pekalongan dan kearifan lokal.
Motif Jlamprang: Terinspirasi dari pengaruh budaya Arab dan India, motif ini menampilkan pola geometris yang rumit dengan perpaduan warna yang berani.
Motif Buketan: Motif ini menggambarkan rangkaian bunga yang indah dan sering kali digunakan untuk melambangkan keindahan dan kesuburan.
Motif Terang Bulan: Menggambarkan keindahan malam dengan bulan bersinar terang, motif ini mencerminkan ketenangan dan kedamaian.
Mengapa Memilih Batik Pekalongan?
Keunggulan batik Pekalongan terletak pada kualitas dan keberagamannya. Dalam dunia mode, batik Pekalongan diakui sebagai salah satu batik dengan kualitas terbaik yang dapat menyesuaikan berbagai gaya dan kebutuhan fashion. Berikut adalah alasan mengapa Anda harus memilih batik Pekalongan:
1. Kualitas Unggul
Batik Pekalongan dikenal dengan kualitasnya yang tidak diragukan lagi. Penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi dan teknik pengerjaan yang teliti membuat batik ini awet dan nyaman dikenakan.
2. Ragam Desain yang Menarik
Dengan beragam motif dan warna, batik Pekalongan menawarkan banyak pilihan desain yang dapat disesuaikan dengan selera dan kebutuhan Anda. Baik untuk acara formal maupun kasual, batik Pekalongan selalu memiliki pilihan yang tepat.
3. Cerminan Budaya yang Kaya
Setiap motif batik Pekalongan mengandung cerita dan makna yang mendalam, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Indonesia. Dengan mengenakan batik Pekalongan, Anda turut serta melestarikan budaya bangsa.
4. Harga yang Bersaing
Dengan Dapatkan Harga Grosir Batik Pekalongan Hubungi 0857-183-22788, Anda dapat memperoleh batik berkualitas dengan harga grosir yang terjangkau. Ini adalah kesempatan emas bagi Anda yang ingin mendapatkan batik dengan nilai investasi tinggi.
Cara Memilih Batik Pekalongan yang Tepat
Memilih batik yang tepat memerlukan perhatian terhadap beberapa aspek, mulai dari motif, bahan, hingga ukuran. Berikut adalah panduan untuk membantu Anda dalam memilih batik Pekalongan yang sesuai dengan kebutuhan:
1. Menentukan Motif yang Sesuai
Setiap motif batik memiliki makna dan simbol tersendiri. Pilihlah motif yang sesuai dengan kepribadian atau acara yang akan dihadiri. Jika Anda menyukai motif yang elegan dan klasik, motif Buketan atau Jlamprang bisa menjadi pilihan.
2. Memilih Bahan yang Nyaman
Pastikan untuk memilih bahan yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan. Batik Pekalongan tersedia dalam berbagai jenis bahan seperti katun, sutra, dan viscose. Katun adalah pilihan terbaik untuk kenyamanan sehari-hari, sementara sutra memberikan kesan mewah untuk acara-acara istimewa.
3. Perhatikan Ukuran dan Potongan
Pastikan batik yang Anda pilih sesuai dengan ukuran dan potongan yang diinginkan. Ukuran yang pas akan memberikan kenyamanan dan kepercayaan diri saat dikenakan.
4. Memperhatikan Detail dan Kualitas
Periksa kualitas jahitan dan detail motif pada batik. Pastikan tidak ada cacat atau noda pada kain, dan motif tercetak dengan jelas dan rapi.
Perawatan Batik Pekalongan
Perawatan yang tepat akan memastikan batik Pekalongan Anda tetap awet dan indah. Berikut adalah beberapa tips dalam merawat batik Pekalongan:
1. Cuci dengan Lembut
Hindari mencuci batik dengan mesin cuci. Sebaiknya cuci secara manual dengan tangan menggunakan air dingin dan deterjen khusus untuk batik.
2. Jangan Gunakan Pemutih
Pemutih dapat merusak serat kain dan memudarkan warna batik. Gunakan deterjen yang lembut dan hindari pemutih.
3. Jemur di Tempat yang Teduh
Jemur batik di tempat yang teduh dan hindari sinar matahari langsung untuk mencegah warna cepat pudar.
4. Setrika dengan Suhu Rendah
Setrika batik dengan suhu rendah dan balik kain saat menyetrika untuk menjaga kualitas motif.
5. Simpan dengan Baik
Simpan batik di tempat yang kering dan bersih. Lipat dengan rapi atau gantung untuk menghindari kerutan.
Membeli Batik Pekalongan dengan Harga Grosir
Untuk mendapatkan batik Pekalongan dengan harga yang lebih terjangkau, membeli dalam jumlah grosir adalah pilihan yang bijak. Dapatkan Harga Grosir Batik Pekalongan Hubungi 0857-183-22788 adalah layanan yang dapat Anda hubungi untuk mendapatkan penawaran terbaik. Berikut adalah beberapa keuntungan membeli batik dengan harga grosir:
1. Harga yang Lebih Ekonomis
Membeli dalam jumlah grosir memungkinkan Anda untuk mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan pembelian satuan. Ini adalah solusi tepat bagi Anda yang ingin menjual kembali atau mengoleksi batik dalam jumlah banyak.
2. Pilihan Produk yang Lebih Banyak
Pembelian grosir biasanya menawarkan pilihan produk yang lebih banyak dan beragam. Anda dapat memilih dari berbagai desain dan motif sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Dukungan dan Layanan Pelanggan
Dengan membeli dari penyedia grosir terpercaya, Anda akan mendapatkan dukungan dan layanan pelanggan yang baik. Hal ini akan memudahkan Anda dalam proses pembelian dan pengiriman.
4. Kesempatan untuk Menjalin Kerjasama
Pembelian grosir membuka peluang untuk menjalin kerjasama jangka panjang dengan penyedia batik. Ini akan memberikan Anda keuntungan dalam mendapatkan produk terbaru dengan harga yang kompetitif.
Kesimpulan
Batik Pekalongan adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang patut kita banggakan. Dengan motif dan desain yang unik, batik ini tidak hanya mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya tetapi juga dapat digunakan dalam berbagai kesempatan. Dengan Dapatkan Harga Grosir Batik Pekalongan Hubungi 0857-183-22788, Anda dapat memperoleh batik berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Jangan ragu untuk memilih batik Pekalongan sebagai bagian dari koleksi fashion Anda dan jadilah bagian dari upaya pelestarian budaya bangsa.
0 notes
Text
Hubungi: 0857-183-22788 Tradisi Batik Pekalongan yang Sarat Makna
Tumblr media
Pendahuluan
Batik Pekalongan tidak hanya sekadar kain bermotif indah, tetapi juga cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Setiap helai batik Pekalongan menyimpan cerita dan makna yang mendalam, mencerminkan kehidupan, harapan, dan doa dari masyarakat yang membuatnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tradisi batik Pekalongan yang sarat makna, mengungkap rahasia di balik keindahannya.
Sejarah dan Asal Usul
Batik Pekalongan memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-17. Pekalongan, sebagai kota pelabuhan di pesisir utara Jawa, menjadi titik pertemuan berbagai budaya dari pedagang Tiongkok, India, Arab, dan Eropa. Interaksi dengan berbagai bangsa ini memperkaya seni dan budaya lokal, termasuk dalam pembuatan batik. Motif-motif batik Pekalongan dipengaruhi oleh berbagai unsur budaya asing yang diadaptasi dengan kearifan lokal.
Proses Pembuatan Batik
Proses pembuatan batik Pekalongan adalah sebuah ritual yang melibatkan berbagai tahapan dan memerlukan keterampilan tinggi. Dimulai dari pemilihan kain, penggambaran motif menggunakan malam (lilin), pewarnaan, hingga penghilangan malam melalui proses pemasakan. Setiap tahap memerlukan ketelitian dan kesabaran, serta mengandung makna filosofis yang mendalam.
Penggambaran motif menggunakan canting, sebuah alat tradisional yang digunakan untuk menulis dengan malam. Proses ini disebut nyanting, yang tidak hanya memerlukan keterampilan, tetapi juga ketenangan dan konsentrasi tinggi. Setiap goresan canting menggambarkan doa dan harapan pengrajin, menjadikan setiap helai batik penuh makna dan cerita.
Makna Filosofis Motif Batik
Motif-motif batik Pekalongan kaya akan simbolisme dan makna filosofis. Misalnya, motif Jlamprang yang terdiri dari bentuk-bentuk geometris melambangkan harmoni dan keseimbangan. Motif Liong, yang menggambarkan naga, adalah simbol kekuatan dan keberuntungan dalam budaya Tiongkok. Sementara itu, motif Buketan menampilkan rangkaian bunga yang melambangkan keindahan dan kesuburan.
Setiap motif tidak hanya indah dipandang, tetapi juga sarat makna. Pengrajin batik mencurahkan perasaan dan pikiran mereka dalam setiap motif yang dibuat, menjadikan batik Pekalongan bukan sekadar kain, tetapi juga karya seni yang hidup.
Peranan Produsen Seragam Batik
Perkembangan batik Pekalongan tidak lepas dari peranan penting Produsen Seragam Batik. Produsen ini tidak hanya menjaga kelestarian tradisi, tetapi juga terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar modern. Mereka menciptakan seragam batik untuk berbagai keperluan, mulai dari seragam sekolah, kantor, hingga acara resmi, dengan tetap menjaga kualitas dan keaslian batik Pekalongan.
Para produsen ini menggabungkan teknik tradisional dengan desain kontemporer, menciptakan produk yang tidak hanya indah tetapi juga fungsional. Mereka memainkan peran penting dalam memperkenalkan batik Pekalongan kepada dunia, menunjukkan bahwa warisan budaya ini memiliki daya tarik global.
Nilai-Nilai Tradisi dalam Kehidupan Masyarakat
Tradisi pembuatan batik Pekalongan tidak hanya mengenai teknik dan motif, tetapi juga mengandung nilai-nilai kehidupan yang penting. Keterampilan membuat batik biasanya diwariskan dalam keluarga, mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kesabaran, dan kerja keras. Banyak pengrajin batik yang bekerja dalam kelompok atau komunitas, saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, menjadikan proses pembuatan batik sebagai kegiatan sosial yang mempererat ikatan masyarakat.
Tantangan dan Peluang di Era Modern
Meskipun batik Pekalongan telah dikenal luas, pengrajin batik menghadapi berbagai tantangan di era modern ini. Salah satunya adalah persaingan dengan produk batik cetak yang diproduksi secara massal dan dijual dengan harga lebih murah. Namun, batik tulis Pekalongan tetap memiliki nilai lebih karena proses pembuatannya yang rumit dan memerlukan keterampilan khusus.
Selain itu, perubahan gaya hidup dan selera pasar juga mempengaruhi permintaan terhadap batik. Generasi muda cenderung lebih menyukai pakaian yang praktis dan modern. Oleh karena itu, pengrajin batik Pekalongan terus berinovasi dengan menciptakan desain-desain yang lebih sesuai dengan tren mode saat ini tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisional.
Upaya Pelestarian Tradisi Batik
Pelestarian tradisi batik Pekalongan menjadi tugas bersama antara pemerintah, komunitas, dan individu. Pemerintah kota Pekalongan, misalnya, telah menetapkan Pekalongan sebagai Kota Batik Dunia dan menyelenggarakan berbagai event tahunan seperti Pekan Batik Nusantara. Event ini tidak hanya menjadi ajang promosi batik Pekalongan tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai warisan budaya ini.
Komunitas dan pengrajin batik juga berperan aktif dalam melestarikan batik Pekalongan. Mereka terus berinovasi dengan menciptakan motif-motif baru yang sesuai dengan selera pasar modern tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi. Selain itu, banyak pengrajin yang membuka workshop dan pelatihan batik bagi generasi muda, sehingga keterampilan ini tetap terjaga dan diwariskan.
Penutup
Tradisi batik Pekalongan yang sarat makna adalah cerminan dari kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam dan penuh makna. Dari proses pembuatan yang rumit, motif yang kaya akan simbolisme, hingga peranan penting Produsen Seragam Batik, semua elemen ini menunjukkan betapa berharganya warisan budaya ini. Jelajahi tradisi kaya makna di balik pembuatan Batik Pekalongan. Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan seragam batik Pekalongan, Anda dapat menghubungi Info Pemesanan: 0857-183-22788.
Dengan memahami dan menghargai tradisi batik Pekalongan, kita turut berperan dalam melestarikan warisan budaya yang tak ternilai ini. Batik Pekalongan bukan hanya kain, tetapi juga identitas dan kebanggaan bangsa yang harus kita jaga bersama.
(Andika-SMKN 3 JEMBER)
0 notes
totoxl-wdmaxwin · 6 months
Text
TOTOXL | Negara Palestina dan perjuangannya
Asal Usul Negara Palestina: Sejarah Panjang dan Kompleks
TOTOXL Negara Palestina, sebuah wilayah yang sering menjadi sorotan dalam politik internasional dan konflik regional, memiliki asal usul yang kaya akan sejarah dan kompleksitas. Wilayah ini merupakan tempat kelahiran agama-agama besar seperti Islam, Kristen, dan Yahudi, serta menjadi pusat peradaban kuno yang makmur. Namun, proses pembentukan dan perubahan status Palestina telah melibatkan serangkaian peristiwa dan konflik yang panjang, yang memengaruhi kondisi politik, sosial, dan ekonomi di wilayah tersebut.
Tumblr media
Palestina, negara kaya akan budaya, bukan hanya dikenal dengan agama Islamnya yang kental, negara Palestina juga dikenal dengan keberagaman agamanya dan bagaimana rakyat di negara itu bisa berbaur dengan satu sama lain tanpa melihat agama dan suku budaya, Palestina merupakan negara indah, masyarakatnya memiliki kebaikan hati yang amat sangat, memperbolehkan sebuah kelompok yang bernama Yahudi masuk kedalam negaranya di tengah perang dunia kedua, ketika pembantaian Yahudi dilakukan secara besar-besaran oleh Adolf Hitler dan Nazi dan akhirnya dijajah di negaranya sendiri, inilah Palestina, negara yang didzolimi oleh Israel.
Sejarah Palestina Kuno:
Sejarah Palestina dimulai ribuan tahun yang lalu, dengan bukti arkeologis yang menunjukkan keberadaan manusia di wilayah ini sejak zaman prasejarah. Palestina kuno menjadi pusat peradaban yang penting, terutama pada masa Kanaan, Fenisia, dan Ibrani. Kota-kota seperti Yerusalem, Bethlehem, dan Hebron menjadi situs penting dalam agama Yahudi dan Kristen, sementara Masjid Al-Aqsa di Yerusalem menjadi salah satu situs paling suci dalam Islam, selain Mekkah di Arab Saudi, area di mesjid Al-Aqsa ini kini menjadi rebutan antara Palestina dan Israel, bukan tanpa alasan, mengapa palestina harus merelakan mesjid suci mereka untuk tanah yang dikatakan Israel sebagai tanah yang dijanjikan Tuhan, apakah Tuhan mereka menjanjikan tanah yang bisa mereka rampas sesuka hati? tidak ada yang tahu.
Tumblr media
Pengaruh Penaklukan dan Penjajahan:
Wilayah Palestina mengalami serangkaian penaklukan dan penjajahan oleh berbagai kekuatan asing sepanjang sejarahnya. Dari penaklukan oleh bangsa Babilonia, Persia, Romawi, hingga kekuasaan Ottoman pada abad ke-16 M, Palestina terus berada di bawah kendali pemerintahan yang berbeda-beda. Penaklukan Romawi pada abad pertama Masehi, yang diikuti oleh kehancuran Yerusalem dan pembubaran bangsa Yahudi dari wilayah tersebut, membawa perubahan dramatis dalam demografi dan karakter Palestina.
Periode Mandat Britania:
Palestina menjadi bagian dari negara yang diatur oleh Britania Raya di bawah persetujuan Liga Bangsa-Bangsa sejak perang dunia pertama. Mandat ini memberikan Britania Raya tanggung jawab atas administrasi wilayah tersebut, yang kemudian memicu konflik antara komunitas Yahudi dan Arab di Palestina. Konflik tersebut berkembang menjadi perjuangan untuk mendirikan negara Yahudi dan Arab di wilayah tersebut.
Pembagian dan Konflik Modern:
Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara, satu untuk orang Arab Palestina dan satu lagi untuk penduduk Yahudi. Namun, rencana tersebut ditolak oleh Arab Palestina, yang melihatnya sebagai pembagian yang tidak adil. Pada tahun 1948, negara Israel diakui sebagai negara merdeka, yang mengakibatkan Perang Arab-Israel pertama dan pengusiran massal ratusan ribu pengungsi Palestina.
Tumblr media
Perjuangan dan Ketidakstabilan:
Sejak itu, Palestina telah menjadi pusat konflik dan perjuangan antara Israel dan warga Palestina. Peristiwa-peristiwa seperti Perang Enam Hari (1967), Intifada Pertama dan Kedua, dan pembangunan pemukiman Israel di wilayah yang diakui secara internasional sebagai milik Palestina telah memperumit upaya perdamaian di wilayah tersebut.
Pengakuan dan Tantangan:
Meskipun telah ada upaya-upaya untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina, termasuk perjanjian-perjanjian Oslo dan upaya-upaya pemukiman selanjutnya, konflik masih berlanjut hingga hari ini. Banyak negara di dunia telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka, sementara yang lainnya masih menentang pengakuan resmi. Di tengah tantangan politik, ekonomi, dan sosial yang berkelanjutan, rakyat Palestina terus berjuang untuk mencapai kedaulatan dan kemerdekaan penuh.
Tumblr media
Artikel ini mencerminkan perjalanan panjang dan kompleks Palestina, yang melibatkan sejarah yang kaya dan konflik yang berlarut-larut. Sebagai salah satu titik panas politik dan sosial di dunia, Palestina tetap menjadi fokus perhatian global dan upaya-upaya perdamaian yang berkelanjutan, artikel ini dibuat agar generasi muda masa kini dapat melihat dan mengerti bahwa bagaimanapun alasannya, separah apapun perang antar negara, sebaiknya tidak mengikut sertakan dan membahayakan warga sipil. Di tahun ini, 2024, konflik Palestina dan Israel tetap terus berlanjut, puluhan ribu anak-anak Palestina meninggal, baik karena luka berat maupun kelaparan karena Israel, mohon untuk diingat sebaik baiknya, tindakan biadab israel sebaiknya tidak boleh diulangi oleh negara apapun, kejahatan perang yang dilakukan Israel semoga dihukum sebaik-baiknya oleh Tuhan yang Maha Esa. TOTOXL
1 note · View note
umrohhajiplus3 · 1 year
Text
Mengenal Negara Arab Saudi - UMROH & HAJI PLUS
Tumblr media
Umroh Haji Plus
Arab Saudi yang dewasa ini berbentuk negara kerajaan adalah negeri yang miliki catatan histori panjang perihal asal usul manusia. Di negeri inilah nenek moyang pertama manusia atau Nabi Adam AS hingga Nabi paling akhir Muhammad SAW hidup dan jalankan tugas-tugas syiar Islamnya. Sejarah manusia menyebutkan bahwa di Arab Saudi inilah tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa yakni di Padang Arafah (Jabal Rahmah) sehabis berpisah di bumi ini selama 200 (dua ratus) tahun.
Umroh Haji Plus
Para Sejarawan Barat maupun Timur menulis bersama dengan tinta emas bahwa Nabi Muhammad SAW secara benar-benar fantastis sukses menyebarkan agama Islam ke semua benua. Mulai berasal dari Iraq, Suriah, Libanon, dan Palestina di Jazirah Arab, sesudah itu ke Mesir, Maroko, Sudan di Afrika, selanjutnya ke Spanyol di Eropa, hingga ke India, Pakistan, Uzbekistan, Tajikistan dan China di Asia. Akhirnya ke Samudera Pasai di Aceh, Indonesia. Nabi Muhammad SAW dikagumi oleh pakar peristiwa dunia dikarenakan didalam tempo yang amat singkat, kurang berasal dari dua dasawarsa, risalah dan ayat Tuhan yang disampaikannya dapat menyebar ke semua benua.
SAUDI KINI. Sampai abad ke-19 di Arab Saudi tidak ada kekuasaan yang terlalu kukuh. Diantara sekian banyak keemiran (kerajaan) di Saudi, yang paling menonjol dan bertahan lama adalah Dinasti Sa’ud yang pada abad ke-14 telah menguasai keemiran di Dariyah, dekat kota Riyadh sekarang.
Pada abad ke-17, Dinasi Sa’ud menjadi meluaskan wilayahnya sedikit demi sedikit, supaya pada awal abad ke-18 mereka udah bisa menguasai Mekkah dan Madinah, dua kota suci terutama bagi umat Islam.
PEMERINTAHAN. Arab Saudi adalah negara kerajaan (monarki) yang didasarkan pada “Syariat Islam” agar semua sendi hukum dan ketetapan tata usaha pemerintahannya dilangsungkan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Islam.
SYARI’AH. Terdapat sebuah badan yang berwenang memicu segala keputusan untuk ketertiban masyarakat. Beberapa aturan khusus dibikin bersama Dekrit Raja yang melakukan tindakan tidak saja sebagai pelaksana eksekutif, tetapi sekaligus juga pembuat undang-undang (legislatif). Karena itu, tak hanya punya kedudukan sebagai Kepala Negara di dalam pemerintahan, raja berperan terhitung sebagai Imam atau Pemimpin Agama.
PEMERINTAHAN DAERAH. Kerajaan Saudi terdiri berasal dari sejumlah provinsi yang dipimpin oleh seorang Gubernur. Setiap Gubernur dibantu oleh Dewan Daerah yang anggotanya pada lain para Kepala Suku. Disamping sebagai dewan daerah, kepala suku juga merangkap sebagai walikota.
Untuk mobilisasi kekuasaan kehakiman, diangkat seorang Qadhi (hakim) mengepalai Badan Pengadilan. Kekuasaan Qahdi cuma terbatas pada persoalan hukum dan peraturan yang dikeluarkan oleh kerajaan.
PETRO DOLLAR. Sebelum minyak ditemukan, Arab Saudi adalah negeri yang relatif tetap terbelakang. Rakyat pada kebanyakan terdiri berasal dari petani miskin atau penggembala yang hidup berpindah-pindah. Namun, sejak minyak ditemukan pada th. 1933, kehidupan bangsa ini terasa bangkit. Karena “Kaya Minyak” Arab Saudi dijuluki negeri “Petro Dollar”.
JAMAAH HAJI. Disamping minyak dan industri, sumber pendapatan Arab Saudi yang terlampau perlu lainnya tentu saja berasal berasal dari “Jamaah Haji” yang tiap tiap pas berkunjung menunaikan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah. Berkat kekayaan yang dimilikinya, Arab Saudi banyak menopang keperluan Islam di semua dunia.
OBJEK WISATA. Arab Saudi punyai objek wisata yang benar-benar beragam, menawan, dan tak kalah menarik dibandingkan bersama dengan objek wisata di negara gurun pasir lainnya. Umpamanya di Pegunungan Asir, disana terdapat Taman Nasional bersama koleksi Flora dan Fauna khas pegunungan gurun. Tentu saja berkat iklim sejuknya yang cocok bagi keragaman Hewan dan Tumbuhan setempat yang khas gara-gara situasi geografisnya yang tidak sama bersama dengan area lain diseluruh Arab Saudi.
1 note · View note
djiwoastra · 4 years
Text
Lingua Materna
Bahasa "Sansekerta" adalah bahasa bangsa Nusantara, Indonesia maju terdahulu, bukan bahasa dan berasal dari "lndia" saat ini...
Salah kaprah dan propaganda "Kolonialis", telah menjadikan bangsa ini seolah hanya menjadi bangsa pengimport "Budaya" dan "Bahasa" bangsa lain
Saat menjajah....negri ini dinamai "Hindia Belanda" ...hanya dengan satu huruf..."H" hilang...sempurnalah... kata "india"...itu menjadi anggapan sumber budaya dan bahasa bangsa Nusantara..dan kita #HANYA diam.
Perhatikan :
Bahasa "Sansekerta" telah lama ada di Nusantara sejak ribuan tahun lalu di pergunakan leluhur kita, literasi kata "bahasa" (bhāṣa) itu sendiri berasal dari bahasa sanskerta berarti "logat bicara" ini asli bahasa kita
Penelitian bahasa Sanskerta oleh bangsa Eropa dimulai oleh Heinrich Roth(1620–1668), Johann Ernst Hanxleden(1681–1731)
Sir William Jones, berceramah kepada Asiatick Society of Bengal di Calcutta, 2 Februari 1786, berkata:
“..Bahasa Sanskerta, bagaimanapun kekunaannya, memiliki struktur yang menakjubkan...lebih sempurna daripada bahasa Yunani, lebih luas daripada bahasa Latin, lebih halus dan berbudaya daripada keduanya, namun memiliki keterkaitan yang lebih erat pada keduanya...baik dalam bentuk akar kata-kata kerja maupun bentuk tata bahasa...yang tak mungkin terjadi hanya secara kebetulan, sangat eratlah keterkaitan, sehingga tak ada seorang ahli bahasa yang bisa meneliti ketiganya...tanpa percaya bahwa mereka muncul dari sumber yang sama, yang kemungkinan sudah tidak ada.."
...muncul dari sumber yang sama, yang kemungkinan sudah tidak ada.."..kata kata terakhir William Jones ini membuktikan sumber "Sansekerta" itu bukan berada di tempat ia berceramah saat itu, yaitu India.
Dalam bahasa Indonesia saat ini ada sekitar 800 kata-kata dari bahasa Sanskerta antara lain :(cintā):cinta, agama (āgama), antariksa (antarikṣa), (arcā) patung, bahaya (bhaya), bejana (bhājana), bidadari (vidyādharī), Buddha (buddha) seseorang yang telah sadar, dsb...
Kata-kata ini ada yang diserap langsung dari bahasa aslinya,yang terserap dari bahasa Jawa dipakai sebagai pembentukan kata-kata baru disebut "Neologisme"...
...ing bausastrané Jawa Kuna kurang dari 50% dari itu,bauwarnané, asalé saka basa Sangskreta...
Catatan "Mainstream" saat ini tentang Sansekerta adalah terpublikasi nama "Panini" kemudian Devanagari, Bahasa Brahmin lebih tua lagi "Aramik"..itulah sumber sansekerta...benarkah..?
● Pāṇini, orang Pakistan pertama kali menulis tentang tata bahasa Sanskerta yang berjudul Aṣṭādhyāyī, buku tata bahasa Sanskerta karyanya ini memuat 3.959 hukum bahasa Sanskerta ditulis abad ke-5 SM
● Aksara Devanāgarī/dari bahasa Sanskerta "Kota Dewa" Aksara ini muncul dari aksara "Brahmi" dan mulai dipergunakan pada abad ke-11
● Aksara Brahmi, Aksara ini ditulis dari kiri ke kanan,menurut hipotesis aksara ini berdasarkan huruf "Aramea" digunakan Raja Asoka 270 SM - 232 SM
● Abjad/Bahasa Aramaik adalah yang dipakai masyarakat Aram, yang tinggal di daerah sekitar Mesopotamia/Siria, sekitar abad ke-10 SM, Kekaisaran Akhemenid 331 SM, Aram Kuno 500 SM, berubah menjadi Aram Imperial/bahasa kekaisaran
Perhatikan :
Semua yang di anggap sumber abjad/bahasa paling tua adalah thn 500 SM, Sementara di Nusantara jauh sebelum tahun itu telah berdiri tempat belajar ilmu pengetahuan, setingkat Pusat Universitas di antaranya ilmu bahasa ...."Sansekerta"
Tempat belajar setingkat Pusat Universitas bernama "Dharma Phala" di svarnadvipa di bangun sebelum "Nalanda" di Bihar India thn 427 M
Tokoh Dharmapala 670-580 SM lahir di Svarnadvipa adalah murid Dharmadasa, guru Dharmakirti dan guru-guru lainnya pelopor ajaran "Dharma/Dhamma" di tanah india
Jadi...Bahasa "Sansekerta" adalah bahasa asli Nusantara, di pelajari dan di pakai oleh leluhur kita menyebar ke 3/4 muka bumi bersamaan dengan penyebaran falsafah ajaran "Dharma/Dhamma", yang mendasari tumbuhnya 3 Agama besar di India...
Kita lah yang mewarnai India, dan #BUKAN sebaliknya, di tandai dengan bahasa "Sansekerta" dan falsafah dasar utama.."Dharma/Dhamma"...
Sementara kajian lainnya menyebut, bahwa Sansekerta adalah bahasa turunan dari bahasa Nusantara Kuno yang terjadi karena perkembangan budaya di Indonesia Nusantara Kuno masa itu.
Shyama Rao (1999) menulis buku-elektronik berjudul “The Anti-Sanskrit Scripture” dan dipajang di perpustakaan maya Ambedkar– yang sekarang sudah dihapus. Rao mengkritisi anggapan akademis bahwa bahasa Sansekerta adalah induk semua bahasa di Asia Selatan bahkan sampai Eropa Barat, demikian juga aksara Deva Nagari yang diakukan berasal dari negeri para dewa.
Rao menjelaskan banyak kelemahan bahasa Sansekerta dan aksara Deva Nagari. Bahasa Sansekrta yang sejak jaman kuno dipropagandakan oleh bangsa Aryan sebagai bahasa suci dan Bahasa Dewata serta induk bahasa-bahasa di Hindustan, bahasa Persia, Inggris dan Jerman itu mengandung kerumitan tatabahasa dan memiliki terlalu banyak karakter (alphabets). Rao membuat daftar perbandingan jumlah karakter bahasa-bahasa primitif (Sansekrta digolongkan primitif), sebagai berikut:
• Cina-Ming 40,545
• Cina-Sung 26,194,
• Cina-Han 9,353,
• Sumeria 1,200,
• Sansekrta 509, dan
• Heroglif Mesir 70 karakter.
Memang jauh lebih banyak jumlah karakter Cina atau Sumeria, namun di bahasa-bahasa itu setiap karakter mewakili satu makna grammatical suatu kata atau morpheme. Sedang dalam bahasa Sansekrta satu aksara Deva Nagari hanya melambangkan bunyi, cara baca, perubahan bentuk kata dan lain-lain aturan grammatical yang sangat rumit. Agak mirip dengan huruf-huruf Timur-Tengah seperti Hibrani dan Arab tetapi jauh lebih rumit. Belum lagi tatabahasanya yang tidak konsisten sebagai kelompok bahasa daratan Asia Selatan ke Barat. Bahasa Sansekrta tidak membedakan jenis kelamin, tidak mengenal “tenses”, tidak ada konsep “tunggal dan jamak”, serta tidak ada partikel, tetapi banyak sinonim dan homonim yang mirip dengan kelompok bahasa Nusantara. Anehnya kosa-kata bahasa Sansekreta banyak yang mirip bahasa-bahasa Asia Selatan, Asia Barat hingga Eropa Barat.
Kesimpulannya, bahasa Sansekrta dan aksara Deva Nagari adalah “rakitan” dari berbagai bahasa. Dia dirakit dengan menyampur atau menyomoti kosa-kata dan cara tulis berbagai bahasa yang ada di Daratan Hindustan ditambah dengan bahasa-bahasa pendatang dengan logat bangsa Aryan. Ini juga dibuktikan bahwa penutur aktif bahasa Sansekrta pada tahun 1921 tinggal sekitar 356 orang di seluruh India, Pakistan dan Bangladesh (sekarang), dan pada sensus tahun 1951 hanya ada 555 orang penutur Sansekreta dari 362 juta penduduk India.
Bahasa Jawa, Sunda, Bali dan Indonesia justru mengandung sekitar 50% kosa kata Sansekrta. Jangan-jangan justru orang Aryan menyomot sebagian bahasanya dari Bahasa Nusantara sebagai bagian bahasa rakitannya. Karena secara praktis, justru penutur Sansekreta itu jauh lebih banyak di Nusantara dibanding penutur di India. Apalagi orang Aryan sendiri justru memakai bahasa Hindi. Bukti paling telak adalah bahwa belum diketemukan satupun naskah kuno berbahasa Sansekrta dengan aksara Deva Nagari di India sebelum tahun 500 Masehi!
Bahasa yang dianggap dan dipropagandakan sebagai bahasa dewata, terbukti sebagai bahasa rakitan minoritas “penguasa” Hindustan. Sayangnya, propaganda Sansekrta sebagai induk bahasa-bahasa terlanjur mendarah daging bersamaan dengan banjir bandang imperialisme dan kolonialisme sebagai sumber anthropologi.
Teori Sansekrta Induk Bahasa (TSIB) terlanjur bercokol di memori intelektual sejarah, lingusistik dan sosial. Bahkan meracuni beberapa ahli komputer hingga pernah ada pendapat “Bahasa Sansekrta paling afdol untuk program komputer, karena mewakili banyak bahasa besar di dunia” tanpa dipertimbangkan kerumitan penulisan yang digunakan dan ketidakkonsistenan tatabahasanya. Justru bahasa komputer yang melanglang jaringan “artificial intelligent” bernama “Java Script” yang konon karena “fleksibelnya” the Javanese.
Seorang agronomist dari Haryana University, Profesor Ashok Kumar, sangat heran dengan bahasa Indonesia. Pertama dia heran sewaktu diberitahu bahwa “language” itu “bahasa”. Dia heran, karena di bahasa Hindi dan Bengali, “language” adalah “bhasa”. Dia lebih heran lagi ketika dalam bahasa Jawa berbunyi “boso”. Dia bingung, dari mana istilah “bhasa, boso, dan bahasa” itu berasal. Dia sebagai orang Hindu justru tidak merujuk Sansekrta, malah menduga dari bahasa Arab atau Urdu. Jika istilah “bhasa” itu, kalau benar-benar dari Sansekrta, mestinya di Persia, Jerman, Inggris, Latin, Yunani, juga mirip paling tidak ada konsonan “bhs”, tetapi kok jadi “lingua”?
Keheranan Prof. Kumar kedua adalah tentang jumlah bahasa di Indonesia yang ratusan, tetapi memiliki satu bahasa Indonesia yang dapat diterima oleh hampir semua orang Indonesia, karena antara bahasa Jawa, Sunda dan Bali itu banyak mengandung kosa-kata Kawi, sedang hampir 80% kosa kata bahasa Melayu asli punya akar kata Kawi. Kenyataan itu sangat berbeda dengan negerinya, India. Negerinya punya keragaman ekologi dan ekosistem yang spektakuler. Mulai dari yang bersalju abadi (Himalaya) sampai yang bergurun (Deccan dan Punjab). Dari yang daratan utuh (Hindustan) hingga kepulauan (Andaman). Maka Prof. Kumar berkhayal, seandainya India memiliki bahasa nasional yang bisa diterima oleh seluruh bangsa seperti Bahasa Indonesia, betapa kuat negaranya! Tetapi dia justru heran kepada Indonesia yang tidak maju-maju. “What’s wrong with the Indonesian?” katanya.
Ternyata dari Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia masih merupakan pengikat paling kuat persatuan dan kesatuan Indonesia . Bahasa konon merupakan salah satu ekspresi kebudayaan bangsa penuturnya.
Sebuah artikel di majalah ilmiah populer HortScience menyebut tentang asal-usul tanaman “tales-talesan” yang ada di Oceania, Polynesia hingga Hawaii lalu menyebar ke Jepang, Cina dan Korea, yang diduga dulu-dulunya dibawa oleh penjelajah lautan kuno dari Nusantara sebagai “bekal” bahan makanan. Dan dugaan itu lebih ketika ada siaran NHK (TV Jepang) akhir tahun 2003 yang secara kebetulan membahas kebudayaan bangsa Hawaii. Di siaran itu ada tarian tradisional yang diucapkan oleh pembawa acara sebagai: “Kokonatsu no odori” (Tarian pohon kelapa) yang tulisan bahasa Hawaiinya ada kata “kalappa”. Nusantara telah punya bahasa yang satu, berarti budayanya juga satu.
Jadi, bahasa manakah yang bahasa Induk? Sansekrta atau bahasa-bahasa Nusantara yang diwakili oleh Bahasa Indonesia? Sayangnya bahwa dalam sejarah penyebaran manusia, bangsa Nusantara terlanjur dianggap sebagai pendatang dari Indo-Cina. Meskipun pada beberapa literasi tidak ditemukan sama sekali kosa kata Indonesia atau Jawa yang mirip dengan kosa kata Khmer atau Burma. Yang ada justru dulu raja-raja Kamboja memakai nama akhir Warman dan kebetulan pula salah seorang bangsawan dari daerah Pamalayu di Majapahit bernama Adityawarman. Sementara nama raja Kamboja sekarang justru Norodom Sihanouk yang sama sekali tidak mirip dengan satu pun kata Melayu, Jawa, Sunda dan Bali.
Yuk bisa kita mulai dengan langkah awal yang paling sederhana, misalnya melalui etika santun berperilaku di area publik, menggunakan bahasa ibu/daerah dalam berkomunikasi untuk percakapan non formal. Mengenakan baju/kelengkapan berbusana sbg identitas kearifan lokal. Belajar (lagi) menggunakan aksara Nusantara sebagai pendamping keterangan dalam Bahasa Nasional.
Keragaman suku, bahasa, adat istiadat dan nilai kearifan ini adalah bagian dari jati diri bangsa ini. Kita hormati "tamu" negeri ini, selayak dan sepatutnya mereka menempatkan dirinya sebagai siapa, dimohon untuk menyesuaikan. Bagi yang berkehendak lain, mari kita antar dan tunjukkan pintu keluarnya. 🙏
6 notes · View notes
evakhrns · 5 years
Text
Atlas Wali Songo (resume)
Tumblr media
Bab  1
Kepulauan Nusantara zaman purbakala antara 200-300 SM dihuni oleh Ras Melanesia, diantaranya suku Jawa, Bugis, Aceh, dsb. Saat itu peradabannya sudah mengenal agama yang disebut Kapitayan. Singkatnya, agama kuno ini suatu keyakinan memuja sembahan utama “Sahyang Taya” yang bermakna tidak bisa dibayang-bayangi pancaindra manusia. Sahyang Taya bersembunyi pada sesuatu yang memiliki kata Tu-To seperti ba-Tu, Tu-mpeng,To-peng dsb. Adapun ritual khusus dengan persembahan Tu-mbal.
Pengaruh Cina, pada 1405 kunjungan Laksama Mana Chengho sewaktu di Jawa menemukan komunitas Muslim Tionghoa di Tuban, Gresik dan Surabaya dengan bukti ditempelinya piring Dinasti Ming pada Mesjid Agung Demak.
Pengaruh Champa, pada rentang 1446-1472 M para penduduk Muslim Champa mengungsi ke Nusantara ketika penaklukan Ibukota Champa di Viajaya. Pada abad 15 dan 16 M, para pedagang Champa semakin aktif di Jawa, hal ini membawa tradisi mereka kepada masyarakat di Jawa, contohnya seperti orang-orang Champa memanggil ibunya dengan sebutan “mak”
Pengaruh India-Persia, keberadaan bukti arkeolog berupa candi terkenal seperti Borobudur menunjuk pada fakta tentang terjadinya alih-teknologi bidang arsitektur dan ajaran agama India ke Nusantara.
Pengaruh Arab, tercatat pada sumber dari Dinasti Tang, keberadaan seorang pemimpin Arab yang mengepalai orang-orang Arab di pantai Sumatera Barat. Para pedagang Arab sudah lama terdapat di Nusantara, tetapi jumlahnya tetap sedikit, walaupun di antara mereka ada yang mempunyai pengaruh politik yang besar atas kehidupan pribumi.
BAB 2
Dapat dikatakan bahwa proses masuknya Islam ke Nusantara yang ditandai awal hadirnya pedagang-pedagang arab dan persia pada abad 7 terbukti mengalami kendala sampai masuk pada pertengahan abad ke 15. Pada pertengahan abad ke 15 itulah era dakwah Islam yang dipelopori tokoh-tokoh sufi yang dikenal dengan sebutan Wali Songo, para tokoh dikisahkan memiliki karomah adikodrati, Islam dengan cepat diserap ke dalam asimilasi dan sinkretisme Nusantara.
Syaikh Maulana Malik Ibrahim, beliau adalah salah seorang tokoh pertama yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Beliau menyebarkan agama sambil berdagang. Tempat pertama berlabuh di Gersik menghadap Raja Majapahit Brawijaya menyampaikan kebenaran Agama Islam. Sang Raja menyambut baik kedatangannya tetapi belum berkenan memeluk Islam. Akhirnya Maulana Ibrahim diangkat Raja Majapahit menjadi sahbandar Gresik dan diperbolehkan menyebarkan agama Islam kepada orang Jawa yang mau.
Syaikh Ibrahim Samarkandi, adalah tokoh penyebar Agama Islam di negeri Champa. Beliau datang ke Jawa dengan tujuan menghadap adiknya Raja Majapahit. Perjalanannya dalam menyebarkan Islam dilakukan sangat berhati-hati. Rombongan tinggal agak jauh dari pelabuhan utama Majapahit. Beliau merupakan ayah kandung  Sunan Ampel.
BAB 3
Kemunduran Majapahit dimulai dari perang yang disebut Perang Paregreg. Tahun 1447 Raja Majapahit ke-5 dikenal sebagai Raja pertama yang menaruh perhatian besar pada perkembangan agama Islam, hal itu terjadi karena ia memiliki kawan, kerabat serta istri muslimah nya yang berasal dari Champa. Setelah Raja Sri Prabu Kertanegara wafat, Titik terang Kejayaan Majapahit yang mengenal agama islam segera runtuh dikarenakan perang saudara yang tidak lain anak dan cucu dari Sri Prabu Kertanegara.
BAB  4
Fakta sejarah mencatat Kerajaan Islam tertua di Jawa merupakan Kerajaan Lumajang , ini berbeda dengan doktrin di sekolah kita yang menyebutkan bahwa Kerajaan Islam tertua adalah Kerajaan Demak. Penulis menambahkan bahwa penilitian yang lebih intensif terhadap Situs Biting harus dilakukan untuk menguak lebih dalam keberadaan Kerajaan Lumajang tsb.
Bab 5
Konsep dakwah Islam dilakukan secara  sistematis oleh para Wali Songo. Pengambilalihan Nawa Dewata yang hinduistik menjadi yang sufistik /sufisme, Wali Songo membawa perubahan yang luar biasa dalam proses dakwah Islam dibekas wilayah kekuasaan Majapahit yang sedang mengalami kemunduran dari aspek sosio-kultural-regilius. Adapun factor penting proses islamisasi yang dilakukan Wali Songo lewat pendidikan yaitu mengembangkan dukuh (pendidikan Syiwa-Buddha) menjadi pondok pesantren.
Juga pada aspek seni budaya, pertunjukan wayang yang pada masanya adalah dipenuhi cerita kemusyrikan, para Wali Songo mampu mengembangkan cerita tsb menjadi cerita yang lebih menarik sesuai dengan dakwah Islam. Kecerdasannya mampu membuat masyarakat jawa lebih mengenal cerita wayang hasil karya Wali Songo dibanding cerita Ramayana/Mahabrata yang asli.
Bab 6
Asal-usul dan Nasab Tokoh-tokoh Wali Songo dapat ditelurusi yang mayoritas memiliki Nasab sampai Nabi Muhammad SAW. Para tokoh Wali Songo tersebut ialah Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunang Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat, Syaikh Siti Jenar, Sunan Kudus, Sunan Muria, Raden Patah
Bab 7
Majapahit yang telah mempersatukan seluruh wilayah Nusantara dengan nilai-nilai keagungan, bahkan oleh Diogo Do Couto mencatat kesannya terhadap orang Jawa sebagai bangsa paling arogan. Saat Nusantara dipimpin oleh raja-raja yang lemah dengan memahami nilai merasa agung, justru menimbulkan pecahnya pertempuran antar keluarga untuk saling menaklukan pesaingnya.
Keberadaan Wali Songo yang menanamkan nilai keislaman ke penduduk Majapahit yang sudah terpecah-belah dalam konflik  itu, ,telah berhasil  dengan melihat moral yang dianut masyarakat Jawa saat ini ialah nilai kesabaran, keikhlasan, kesederhaan dan guyud rukun.
6 notes · View notes
Text
Seragam Batik Anak Pekalongan, Hub 0857-183-22788.
Tumblr media
Seragam Batik Anak Pekalongan merupakan pilihan yang semakin populer dalam dunia fashion anak-anak. Batik, yang dikenal sebagai warisan budaya Indonesia, telah mengalami evolusi yang pesat dan kini meliputi berbagai aspek kehidupan, termasuk pakaian anak-anak. Di Pekalongan, sebuah kota yang terkenal dengan kerajinan batiknya, seragam batik untuk anak-anak menggabungkan keindahan desain tradisional dengan kenyamanan dan gaya modern. Artikel ini akan membahas berbagai aspek terkait seragam batik anak Pekalongan, mulai dari sejarah dan makna, hingga kelebihan, desain, dan cara pemesanannya.
Sejarah dan Makna Batik di Pekalongan
Asal Usul Batik dan Peranannya dalam Budaya
Batik adalah teknik pewarnaan kain yang berasal dari Indonesia. Teknik ini menggunakan lilin panas untuk mencetak pola pada kain, yang kemudian diwarnai. Proses ini menghasilkan desain yang sangat detail dan artistik. Batik telah ada sejak abad ke-12 dan menjadi simbol kekayaan budaya Indonesia. Setiap daerah memiliki gaya batiknya sendiri, dan Pekalongan merupakan salah satu pusat batik yang sangat berpengaruh.
Batik Pekalongan: Karakteristik dan Ciri Khas
Pekalongan, terletak di pesisir utara Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu pusat batik di Indonesia. Batik Pekalongan terkenal dengan motifnya yang bervariasi dan berwarna cerah. Motif yang digunakan sering kali dipengaruhi oleh budaya Tionghoa, Arab, dan Eropa, yang memberikan sentuhan eksotis pada desainnya. Dalam seragam batik anak, motif Pekalongan sering dipilih karena keunikannya yang dapat memancarkan karakter dan kepribadian.
Keuntungan Menggunakan Seragam Batik Anak
Memperkenalkan Budaya kepada Anak
Menggunakan Seragam Batik Anak Pekalongan adalah cara yang efektif untuk memperkenalkan budaya kepada anak-anak. Melalui pakaian, anak-anak dapat belajar tentang warisan budaya dan sejarah bangsa mereka. Batik, dengan pola dan motifnya yang beragam, menjadi media pendidikan yang menyenangkan dan edukatif bagi anak-anak.
Kenyamanan dan Kualitas
Seragam batik untuk anak-anak tidak hanya harus memiliki desain yang menarik, tetapi juga harus nyaman dipakai. Bahan batik berkualitas tinggi seperti katun atau rayon memastikan kenyamanan dan daya tahan pakaian. Batik yang dipilih dengan tepat akan memberikan kesejukan dan kenyamanan, sehingga anak-anak dapat bergerak dengan leluasa sepanjang hari.
Meningkatkan Kesehatan dan Kebersihan
Bahan batik yang baik memiliki kemampuan menyerap keringat dan sirkulasi udara yang baik, yang penting untuk kesehatan kulit anak. Dengan seragam batik yang terbuat dari bahan berkualitas, orang tua tidak perlu khawatir tentang iritasi atau ketidaknyamanan yang mungkin disebabkan oleh pakaian.
Membentuk Identitas dan Gaya
Seragam Batik Anak Pekalongan dapat membantu membentuk identitas dan gaya anak-anak. Dengan mengenakan batik, anak-anak dapat merasakan kebanggaan terhadap warisan budaya mereka dan menampilkan gaya mereka sendiri. Desain yang bervariasi dan personalisasi dalam batik memungkinkan setiap anak untuk memiliki tampilan yang unik dan menarik.
Desain dan Motif Seragam Batik Anak
Pilihan Desain yang Beragam
Seragam batik anak memiliki berbagai pilihan desain yang dapat dipilih sesuai dengan usia dan preferensi anak. Desain ini meliputi motif yang ceria, pola hewan, atau motif geometris yang menarik. Desain batik anak sering kali disesuaikan dengan karakter dan minat anak, menjadikannya lebih personal dan spesial.
Motif Tradisional dan Modern
Dalam Seragam Batik Anak Pekalongan, motif tradisional sering kali digabungkan dengan elemen modern untuk menciptakan tampilan yang segar dan relevan. Motif tradisional seperti Parang, Kawung, dan Ceplok dapat diadaptasi menjadi desain yang lebih ringan dan ramah anak. Sementara itu, motif modern dengan warna cerah dan pola dinamis dapat membuat seragam batik lebih menarik bagi anak-anak.
Warna yang Menarik
Warna adalah elemen penting dalam desain seragam batik anak. Warna-warna cerah seperti merah, biru, kuning, dan hijau sering dipilih untuk menarik perhatian anak-anak dan memberikan tampilan yang ceria. Kombinasi warna yang harmonis dan motif yang ceria menciptakan seragam batik yang tidak hanya menarik tetapi juga menyenangkan untuk dikenakan.
Proses Pemilihan dan Pembuatan Seragam Batik Anak
Konsultasi Desain
Untuk mendapatkan Seragam Batik Anak Pekalongan yang sesuai, langkah pertama adalah melakukan konsultasi desain. Anda dapat berdiskusi dengan desainer atau penyedia layanan batik mengenai kebutuhan dan preferensi desain. Ini termasuk pemilihan motif, warna, dan bahan yang akan digunakan.
Pemilihan Bahan yang Tepat
Bahan merupakan faktor penting dalam pembuatan seragam batik anak. Pilihlah bahan yang berkualitas tinggi seperti katun atau rayon yang nyaman dan mudah dirawat. Bahan tersebut tidak hanya memberikan kenyamanan tetapi juga tahan lama, sehingga seragam dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Proses Produksi
Setelah desain dan bahan dipilih, proses produksi dimulai. Pembuatan seragam batik melibatkan beberapa langkah, termasuk pemotongan kain, pencantingan lilin, pewarnaan, dan finishing. Proses ini memerlukan ketelitian dan keterampilan untuk memastikan bahwa setiap seragam batik memenuhi standar kualitas yang diinginkan.
Pemeriksaan Kualitas
Setelah produksi selesai, lakukan pemeriksaan kualitas untuk memastikan bahwa seragam batik anak sesuai dengan pesanan. Periksa setiap detail, mulai dari desain hingga kualitas jahitan dan bahan. Pastikan bahwa seragam batik yang diterima memenuhi ekspektasi dan siap untuk digunakan.
Cara Memesan Seragam Batik Anak Pekalongan
Hubungi Penyedia Layanan
Untuk memesan Seragam Batik Anak Pekalongan, hubungi penyedia layanan batik yang terpercaya. Diskusikan detail pesanan Anda, termasuk desain, ukuran, dan jumlah. Penyedia layanan biasanya menawarkan berbagai opsi dan dapat membantu Anda memilih desain yang paling sesuai.
Pilih Desain dan Bahan
Pilih desain dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan anak Anda. Anda dapat memilih dari berbagai desain dan motif yang tersedia, atau memesan desain custom yang dibuat khusus sesuai dengan preferensi Anda. Pastikan untuk memilih bahan yang nyaman dan sesuai dengan cuaca serta aktivitas anak.
Konfirmasi dan Pemesanan
Konfirmasikan semua detail pesanan sebelum produksi dimulai. Pastikan bahwa semua informasi yang diberikan akurat dan sesuai dengan keinginan Anda. Setelah konfirmasi, proses produksi akan dimulai dan Anda akan mendapatkan seragam batik anak sesuai dengan pesanan.
Menerima dan Memeriksa Pesanan
Setelah seragam batik siap, terima dan periksa pesanan untuk memastikan bahwa semuanya sesuai dengan yang diinginkan. Periksa setiap detail dan pastikan kualitas seragam batik memenuhi standar. Jika ada masalah atau ketidaksesuaian, segera laporkan kepada penyedia layanan untuk mendapatkan solusi.
Tips Merawat Seragam Batik Anak
Cuci dengan Lembut
Merawat Seragam Batik Anak Pekalongan memerlukan perhatian khusus. Cuci seragam dengan menggunakan deterjen lembut dan pilih siklus cuci yang ringan pada mesin cuci. Hindari mencuci dengan air panas atau menggunakan pemutih yang dapat merusak warna dan motif batik.
Jemur di Tempat Teduh
Jemur seragam batik di tempat yang teduh dan hindari sinar matahari langsung untuk mencegah warna memudar. Jemur dengan posisi terbalik untuk menjaga warna tetap cerah dan bahan tidak cepat pudar. Pastikan seragam benar-benar kering sebelum disimpan.
Simpan dengan Rapi
Simpan seragam batik dengan cara yang rapi untuk menghindari kerutan atau kerusakan. Gunakan hanger untuk menggantung seragam atau lipat dengan rapi jika disimpan di lemari. Hindari penyimpanan di tempat yang lembab atau terkena paparan langsung dari sinar matahari.
Hindari Penggunaan Berlebihan
Gunakan seragam batik secara bijaksana untuk menjaga kualitasnya. Hindari pemakaian yang terlalu sering dan beri waktu istirahat di antara penggunaan. Dengan cara ini, seragam batik akan tetap dalam kondisi baik dan tampil menarik lebih lama.
Kesimpulan
Seragam Batik Anak Pekalongan adalah pilihan yang cerdas untuk memadukan keindahan budaya dengan kebutuhan fashion anak-anak. Dengan desain yang bervariasi, bahan berkualitas, dan proses pembuatan yang teliti, seragam batik anak menawarkan kombinasi elegan dan fungsional. Menggunakan seragam batik tidak hanya memberikan tampilan yang menarik tetapi juga memperkenalkan anak-anak pada warisan budaya yang kaya. Jika Anda tertarik untuk memesan seragam batik anak atau memerlukan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi penyedia layanan yang terpercaya untuk mendapatkan produk berkualitas sesuai dengan kebutuhan Anda.
0 notes
noor-shalihah · 5 years
Text
Apakah ini yang dinamakan Atah Anjang?
Baru setahun belakangan ini, saya sedikit tergugah kembali untuk menelisik genealogi keluarga. Sebelumnya saya pernah mencoba mengumpulkan berbagai data terkait keluarga ini, dimulai sejak tugas dari pelajaran basa Sunda kelas 2 SMP : membuat pohon keluarga sampai tingkat yang paling sepuh : udeg-udeg, Janggawareng, dan kakaitsiwur.
Tradisi merunut akar keluarga ini mungkin tidak begitu familiar di kalangan keluarga Sunda, saya belum pernah mengikuti acara keluarga besar yang membekas di ingatan saya, kecuali nikahan itupun sedikit saja. Saya lihat keluarga teman2 pun begitu, paling kumpul keluarga besar entah besarnya segimana juga saya tidak tahu.
Pandangan terkait keluarga bertambah ketika saya mulai hidup merantau. Saya melihat dan mendengar teman-teman bercerita tentang Trah, ketika lebaran. Yang saya fahami Trah itu semacam keluarga yang besar merunut ke generasi atas-atasnya lagi.
Bertemu dengan orang Medan, mereka sering bercerita tentang marga. Nah, saya kadang penasaran dan bertanya tentang sistem marga itu. Intinya hal itu menunjukkan sistem ikatan keluarganya cukup lekat. Lanjut merujuk kepada kebiasaan bangsa Arab, silsilah keluarga masih bisa diingat sampai nenek moyang dan poyang mungkin.
Kembali lagi ke sebagian keluarga Sunda, nampaknya saya belum menemukan sesuatu yang harus diingat terkait keluarga selain hubungan biologis. Atau mungkin yang lebih jauh saya bisa melihat data, fakta, dan silsilah turunan untuk memprediksi gen, dll. Terlebih lagi, pengalaman saya terkait keluarga besar amatlah terbatas.
Hmmmm, saya mencoba berpikir begini, Apakah ini yang dinamakan atah anjang? Atah anjang adalah sebuah ungkapan dari bahasa Sunda yang menunjukkan jauhnya hubungan keluarga, jarang mengunjungi, hingga akhirnya terputus. Saya melihat sendiri, bagaimana anak-anak yang akhirnya menikah lalu terputus begitu saja. Setelah orangtuanya meninggal, tiada lagi yg dituju, putuslah.
Apa sih yang menyebabkan demikian? Saya hanya mencoba menyisir dari kemunculan ungkapan tersebut. Katanya ungkapan bahasa muncul sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Saya duga, mungkin orang Sunda buhun memiliki perilaku atah anjang, di masa selanjutnya (mungkin tak terkecuali) saya.
Setiap lebaran pun memunculkan pertanyaan yang sama : "Ini siapa?". Pada sebagian orang yang datang ke kediaman kami. Aduh, efek jangka panjang dari atah anjang ya begini. Tak kenal asal usul diri dan keluarga.
Dari saya, yang kelabakan menelisik silsilah keluarga, 2 Syawwal 1440H / 6 Juni 2019.
1 note · View note
Text
Hubungi: 0857-183-22788 Asal Usul Batik Pekalongan: Warisan Budaya Indonesia
Tumblr media
Pendahuluan
Batik Pekalongan adalah salah satu permata budaya Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Keindahan dan keunikan batik ini telah diakui tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal usul Batik Pekalongan dan mengungkap bagaimana warisan budaya ini terus bertahan dan berkembang hingga saat ini.
Latar Belakang Sejarah
Batik Pekalongan pertama kali dikenal pada abad ke-17. Pekalongan, yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, adalah sebuah kota pelabuhan yang menjadi titik pertemuan berbagai budaya. Pada masa itu, Pekalongan menjadi persinggahan bagi para pedagang dari Tiongkok, India, Arab, dan Eropa. Interaksi dengan berbagai bangsa ini membawa pengaruh besar terhadap seni dan budaya lokal, termasuk dalam pembuatan batik.
Pengaruh-pengaruh asing tersebut dapat dilihat dari motif-motif batik yang berkembang di Pekalongan. Misalnya, motif Liong yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok, dan motif Jlamprang yang memiliki unsur-unsur geometris dari budaya Islam. Pelajari asal usul Batik Pekalongan dan kekayaan budayanya. Klik di sini!
Perkembangan Batik Pekalongan
Seiring dengan berjalannya waktu, batik Pekalongan terus berkembang dan mengalami berbagai transformasi. Pada masa kolonial Belanda, batik Pekalongan mulai dikenalkan kepada masyarakat Eropa. Pengrajin batik lokal mulai mengadopsi motif-motif dari Eropa, seperti bunga-bunga dan hewan, serta menggunakan pewarna sintetis yang lebih tahan lama. Hal ini memberikan warna dan variasi baru pada batik Pekalongan.
Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, batik Pekalongan tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga sebagai simbol perlawanan dan identitas nasional. Banyak pejuang kemerdekaan yang mengenakan batik sebagai bentuk kebanggaan terhadap budaya Indonesia. Setelah kemerdekaan, batik Pekalongan terus berkembang dan menjadi salah satu produk budaya yang paling dicari.
Keunikan Motif Batik Pekalongan
Keunikan batik Pekalongan terletak pada keanekaragaman motif dan warnanya. Setiap motif memiliki makna dan filosofi tersendiri yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Pekalongan. Beberapa motif terkenal dari batik Pekalongan antara lain:
Motif Jlamprang: Dipengaruhi oleh budaya Islam, motif ini terdiri dari bentuk-bentuk geometris yang simetris dan kompleks.
Motif Liong: Menggambarkan naga, yang merupakan simbol kekuatan dan keberuntungan dalam budaya Tiongkok.
Motif Buketan: Menampilkan rangkaian bunga yang indah dan sering digunakan dalam kain untuk kebaya atau pakaian resmi lainnya.
Motif Terang Bulan: Menggambarkan suasana malam hari dengan bulan purnama yang bersinar terang, sering dipadukan dengan gambar flora dan fauna.
Produsen Seragam Batik
Batik Pekalongan tidak hanya menjadi ikon budaya, tetapi juga memiliki peranan ekonomi yang signifikan. Banyak Produsen Seragam Batik di Pekalongan yang menyediakan seragam batik untuk berbagai keperluan, mulai dari seragam sekolah, kantor, hingga acara resmi. Produsen ini tidak hanya melayani pasar lokal tetapi juga mengekspor produk mereka ke berbagai negara, menunjukkan bahwa batik Pekalongan memiliki daya tarik global.
Para produsen ini memainkan peran penting dalam melestarikan warisan budaya batik Pekalongan sambil terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar modern. Mereka menjaga kualitas dan keaslian batik Pekalongan dengan menggunakan teknik tradisional, sambil mengadopsi desain dan warna yang sesuai dengan tren masa kini.
Proses Pembuatan Batik Pekalongan
Pembuatan batik Pekalongan melibatkan proses yang kompleks dan memerlukan keterampilan khusus. Proses ini dimulai dengan pemilihan kain, yang kemudian digambar dengan motif menggunakan malam (lilin). Setelah motif digambar, kain diwarnai dengan pewarna alami atau sintetis. Proses pewarnaan ini bisa dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
Setelah proses pewarnaan selesai, malam yang menutupi motif dihilangkan dengan cara direbus. Hasil akhirnya adalah kain batik dengan motif yang indah dan detail yang halus. Pengrajin batik Pekalongan dikenal sangat teliti dan memiliki keahlian tinggi dalam menciptakan motif-motif yang rumit dan penuh makna.
Tradisi dan Filosofi Batik Pekalongan
Batik Pekalongan tidak hanya sekadar kain bermotif, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis yang mendalam. Setiap motif batik memiliki makna tersendiri yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, harapan, dan doa dari masyarakat Pekalongan. Misalnya, motif Kawung melambangkan keseimbangan dan harmoni, sedangkan motif Parang menggambarkan kekuatan dan keberanian.
Tradisi pembuatan batik juga sarat dengan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Banyak pengrajin batik di Pekalongan yang bekerja dalam kelompok atau komunitas, saling berbagi keterampilan dan pengetahuan. Dengan cara ini, tradisi pembuatan batik terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Pelestarian Batik Pekalongan
Pelestarian asal usul Batik Pekalongan menjadi tantangan tersendiri di era modern ini. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan gaya hidup, banyak generasi muda yang kurang tertarik pada seni tradisional seperti batik. Namun, upaya pelestarian terus dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, komunitas, maupun individu.
Pemerintah kota Pekalongan misalnya, telah menetapkan Pekalongan sebagai Kota Batik Dunia dan menyelenggarakan berbagai event tahunan seperti Pekan Batik Nusantara. Event ini tidak hanya menjadi ajang promosi batik Pekalongan tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai warisan budaya ini.
Komunitas dan pengrajin batik juga berperan aktif dalam melestarikan batik Pekalongan. Mereka terus berinovasi dengan menciptakan motif-motif baru yang sesuai dengan selera pasar modern tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi. Selain itu, banyak pengrajin yang membuka workshop dan pelatihan batik bagi generasi muda, sehingga keterampilan ini tetap terjaga dan diwariskan.
Penutup
Asal usul Batik Pekalongan adalah cerminan dari kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam dan penuh makna. Dari interaksi budaya, perkembangan teknologi, hingga nilai-nilai filosofi yang terkandung di dalamnya, batik Pekalongan terus berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi budaya dan ekonomi Indonesia. Pelajari asal usul Batik Pekalongan dan kekayaan budayanya. Klik di sini! Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan seragam batik Pekalongan, Anda dapat menghubungi Info Pemesanan: 0857-183-22788.
Dengan memahami dan menghargai asal usul Batik Pekalongan, kita turut berperan dalam melestarikan warisan budaya yang tak ternilai ini. Batik Pekalongan bukan hanya kain, tetapi juga identitas dan kebanggaan bangsa yang harus kita jaga bersama.
(Andika-SMKN 3 JEMBER)
0 notes
samkamuh · 3 years
Text
Tumblr media
Yahudi Afrika
Suku Lemba di Afrika telah mengaku sebagai keturunan dari nenek moyang bangsa Israel. Orang-orang Lemba terlihat seperti orang Afrika tetapi memiliki beberapa kebiasaan orang Yahudi. Misalnya mereka tidak makan daging babi dan makanan haram lainnya. Mereka monoteistik, memelihara hari Sabat, dan tidak menyembah berhala. Mereka memakai topi yarmulke dan syal doa. Mereka melakukan upacara korban dan menandai batu nisan dengan bintang Daud.
Selama bertahun-tahun orang menertawakan klaim suku Lemba tentang keturunan Yahudi. Tapi sekarang, menurut laporan BBC baru-baru ini, pengakuan itu telah didukung oleh sains. Ilmuwan Inggris telah berhasil membuktikan bahwa 80.000 anggota suku ini adalah keturunan Yahudi. Para ilmuwan melakukan tes DNA pada orang Lemba, yang menguatkan asal usul Semit mereka sejak lebih dari 2.600 tahun. Faktanya, para imam Lemba ditemukan memiliki gen unik yang hanya ditemukan pada garis keturunan imam Yahudi yang dikenal sebagai Cohen. Selain itu, laporan tersebut mengatakan bahwa suku Lemba memiliki bahasa doa yang menggabungkan bahasa Ibrani dan Arab.
Jadi bagaimana nenek moyang Yahudi mereka bisa sampai di sana? Tradisi lisan suku ini mengatakan bahwa berabad-abad yang lalu sekelompok kecil pria melarikan diri dari Israel, melakukan perjalanan 3.000 mil dari Israel ke Afrika selatan. Mereka membawa replika Tabut Perjanjian dan mengambil istri orang Afrika di sepanjang jalan. Kisah ini memang bertepatan dengan hilangnya Tabut yang asli sekitar tahun 586 SM, tepat sebelum kehancuran Bait Suci Israel oleh Nebukadnezar. Terlepas dari “akar Yahudi” mereka, banyak orang suku ini sekarang menjadi Kristen. Seorang pendeta Lemba menjelaskan, “Kristen adalah agama saya dan Yudaisme adalah budaya saya.”
Menemukan hubungan genetik dengan nenek moyang Israel memang menyenangkan dan menarik, tetapi tidak menjamin Anda mendapatkan tiket otomatis ke surga. Paulus, Rasul bagi bangsa-bangsa lain, menjelaskan kepada orang-orang Kristen Roma, “Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman” (Roma 3:29, 30). Kita semua dapat menjadi anak-anak Tuhan melalui iman.
Galatia 3:29
Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Doug Batchelor
0 notes
jumatberkahcom · 3 years
Text
Asal Usul Sholat Jumat yang Perlu diketahui _*
Asal Usul Sholat Jumat yang Perlu diketahui _*
Hari Jumat merupakan hari yang sangat spesial bagi umat Muslim di seluruh dunia. Keagungan hari Jumat juga tertulis di Al-Qur’an, yang menyebutkan bahwa pada hari Jumat semua do’a yang baik akan diijabah oleh Allah S.W.T. Bahkan jauh sebelum Rasul lahir, pada hari Jumat bangsa Arab mempunyai tradisi berkumpul pada hari Arubah (Jumat), hal ini dijelaskan dalam Imam al-Qurthubi di dalam Tafsir…
View On WordPress
0 notes
adiwisaksonoadi · 4 years
Text
Tumblr media
Mengintip Nasib melalui Pawukon, Horoskop Jawa
*********************************************
Dibandingkan dengan zodiak Barat dan Cap Ji Shio dari China, horoskop versi Jawa ini memang tidak begitu dikenal.
Padahal, dalam membidik gambaran fisik, watak, dan naas seseorang, Pawukon lebih jitu dan akurat. Bahkan, mampu memroyeksikan “naas” seseorang di senja hidupnya dengan perlambang watak hari kelahiran orang tersebut.
Sebagai contoh pada perhitungan hari saat dilakukan pemilihan presiden keempat RI pada Rabu Pon, 20 Oktober 1999, menyisakan firasat buruk bagi bangsa Indonesia. Itu menurut penglihatan dan perhitungan mata hati pakar Pawukon, K.R.H.T. Suhadi Darmodipuro, yang juga kepala Museum Radyapustaka, Surakarta. Seperti diketahui, pemilihan presiden RI dilakukan siang hari.
“Kalau pemilihan itu dilakukan pada waktu malam hari, akan menghasilkan hal baik. Dalam perhitungan Jawa, Rabu malam itu sudah termasuk Kamis Wage, hari yang baik. Wataknya aras kembang, tunggak semi. Dengan watak aras kembang, artinya siapa pun yang terpilih akan memperoleh simpati dari banyak orang. Demikian pula tunggak semi, meski selalu mendapat kritik atau dilecehkan, tetap akan bertunas dan dengan ketokohannya akan membuahkan hasil baik bagi negara dan bangsa," demikian ujar Darmodipuro. Kenyataannya, pemilihan dilakukan pada Rabu siang sebelum pukul 18.00 WIB. Hari itu jatuh pada Wuku Watugunung. Dalam hitungan Jawa, memiliki watak lakuning rembulan, bumi kapetak. Meski watak yang pertama itu baik, watak yang kedua yakni bumi kapetak justru mengubur semua kebaikannya.
"Jadi, siapa saja yang terpilih menjadi presiden, kendati memiliki niat dan usaha keras untuk membangun serta menyejahterakan bangsa ini, akan kesilep atau tidak dihargai karena selalu mendapat celaan," tambah Darmodipuro.
Lewat Pawukon perjalanan nasib seseorang juga bisa dibaca dengan jelas. Contohnya, nasib mantan Presiden Soeharto yang dilahirkan Rabu Kliwon, 8 Juni 1921. Sesuai hari kelahirannya wuku Pak Harto adalah Maktal. Gambaran wuku tersebut terjemahan bebasnya begini: Dewanya Bathara Sakri, setia dalam janji, teguh pendiriannya.
Lambang kayunya Negari, tampan wajahnya, bicaranya selalu harum. Burungnya ayam hutan, wataknya cerdik. Gedungnya megah dan berumbul-umbul, artinya pangkat dan kekayaan datang secara bersamaan.
Gambaran dirinya bak harimau lapar, kalem tapi waspada, perasaannya gampang kecewa. Naas dirinya karena berkelahi/perseteruan.
Watak hari kelahirannya yang Rabu Kliwon adalah lakuning srengenge, lebu katiyup angin. Tamsil itu menggambarkan hidupnya yang semula ibarat matahari sebagai pemimpin yang menjadi panutan banyak orang, namun pada akhir nasibnya justru seperti debu yang tertiup angin.
Memang, pada akhirnya kebenaran semua itu tergantung pada kehendak Yang Maha Kuasa.
Lebih komplet dan akurat,
Pawukon adalah ilmu tentang wuku yang bersifat baku berdasarkan buku babon yang ada. Tak berbeda dengan metode hitungan astrologi pada umumnya, wuku ini membagi hari kelahiran seseorang berdasarkan tanggal dan tahun kelahiran.
Hanya saja Pawukon mendasarkan perhitungannya menurut kalender Jawa. Wuku dalam bahasa Jawa kuno artinya pekan atau seminggu. Satu wuku artinya tujuh hari. Karya Pawukon bisa disejajarkan dengan zodiak Barat maupun Cina yang sudah dikenal luas.
Cap Ji Shio terbagi atas 12 macam shio dengan pergantian tiap tahun.
Satu periode shio diawali dari tahun pertama yaitu Tahun Tikus yang kemudian berakhir pada tahun kedua belas yakni Tahun Babi. Sedangkan horoskop Barat terbagi atas 12 bintang, pergantiannya tiap bulan, diawali dengan bintang Capricornus dan diakhiri oleh Sagitarius.
Sementara itu Pawukon terbagi atas 30 macam wuku yang pergantiannya berlaku setiap minggu. Perhitungannya mulai dari hari Minggu sampai dengan Sabtu. Satu periode Pawukon diawali pada minggu pertama setiap tahun dengan Wuku Shinta, yang kemudian diakhiri pada minggu ketiga puluh dengan Wuku Watugunung.
Urutan dari ke-30 wuku tersebut adalah: Shinta, Landhep, Wukit, Kurantil, Tala, Gumbreg, Warigalit, Warigagung, Julungwangi, Sungsang, Galungan, Kuningan, Langkir, Mandasia, Julungpujut, Pahang, Kuruwelut, Mrakeh, Tambir, Madangkungan, Maktal, Wuye, Manahil, Prangbakat, Bala, Wugu, Wayang, Kulawu, Dhukut, Watugunung.
Setiap wuku memayungi kelahiran (manusia) dalam waktu satu pekan atau tujuh hari. Perhitungan harinya pun disesuaikan dengan pasaran (pon, wage, kliwon, legi, pahing).
Dibandingkan dengan horoskop versi lain, Pawukon memiliki kelebihan. Selain memberi gambaran secara umum untuk mengetahui kondisi fisik, karakter, atau watak seseorang, setiap wuku juga mampu menemukan jenis naas (pengapesan) atau pantangan yang harus dihindari serta proyeksi "nasib" seseorang di masa datang.
Misalnya, seseorang yang memiliki Wuku Kuiantil pantangannya adalah penekan, yakni kegiatan yang sifatnya panjat-memanjat. Sedangkan mereka yang berwuku Gumbreg naasnya karena air, Keblabag ing Banyu.
Sesuai usia wuku, masa berlaku pantangan ini pun hanya seminggu. Artinya, selama waktu itu orang yang bersangkutan sebaiknya menghindari hal-hal yang menjadi pantangannya.
Apakah pengapesan ini bisa menjadi kenyataan? Seorang Bung Karno yang berwuku Wayang ternyata pengapesannya Sebab Kena ing Paeka (cinidra), yakni dikhianati atau diperdaya.
Lintasan sejarah hidup proklamator ini secara jelas telah memberikan jawabannya. Penggambaran keadaan fisik, karakter, serta sifat-sifat orang dalam setiap wuku disajikan lewat personifikasi simbol seperti dewa, manuk (burung), gedung, panji-panji, pohon, atau kayu.
Sementara naas atau pengapesan seseorang selalu disertakan dalam perlambang sambekala.
Namun tidak seperti icon sederhana yang menandai masing-masing zodiak Barat atau shio Cina, ketigapuluh wuku dalam Pawukon digambarkan secara filosofis dengan ilustrasi menarik, artistik, dan mendetail sesuai ulasan yang terdapat di setiap wuku-nya.
Darmodipuro yakin, tingkat akurasi Pawukon dalam membaca watak dan mengungkap nasib bisa mencapai 70%.
“Sebagian besar klien yang datang ke sini mengaku apa yang tersurat dalam wuku-nya banyak yang cocok," ujar Darmodipuro.
Ada juga satu dua orang mengatakan uraian dalam wuku-nya itu tidak sesuai. Meskipun begitu, menurut Darmodipuro, reaksi penolakan spontan itu terkesan lebih sebagai perwujudan mekanisme self-defence yang ada dalam diri setiap manusia, ketika sifat-sifat buruknya terungkap.
Masih berkaitan dengan Pawukon, Darmodipuro mengatakan bahwa dalam setiap bulan hampir selalu ada yang disebut hari buruk yang dialami oleh wuku-wuku tertentu dalam perjalanan satu tahun.
"Hari-hari buruk itu disebut dengan istilah taliwangke dan samparwangke (wangke artinya bangkai)".
Menurut kepercayaan Jawa, pada hari itu mereka yang kebetulan wuku-nya terkena taliwangke atau samparwangke, sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang berisiko, seperti perjalanan jauh atau membuat keputusan penting yang menyangkut kehidupannya.
Believe it or not, pada tanggal-tanggal yang menurut perhirungan Darmodipuro merupakan hari buruk itu selalu ada peristiwa yang tidak terduga. Termasuk beberapa petaka yang menimpa bumi ini, seperti musibah Terowongan Mina tahun 1990 yang menewaskan 1.426 orang, jatuh pada hari taliwangke.
Juga meledaknya pesawat Challenger, 28 lanuari 1986, dan terbakarnya Keraton Surakarta, 31 Januari 1985. Contoh kiwari yang masih hangat adalah, pada 16 Maret 1997 Pak Harto mengambil sumpah Kabinet Reformasi Pembangunan.
Tanggal itu jatuh pada hari taliwangke. Maka yang terjadi kemudian, jalannya pemerintahan amburadul, yang pada akhirnya tumbang dilibas arus reformasi.
Nyaris hilang, padahal Universal
Diakui atau tidak, pengetahuan tentang Pawukon serta primbon Jawa ini sebetulnya nyaris terkubur oleh derasnya tren ke-Barat-Barat-an termasuk masih satu arah barat yakni ke-Arab-araban di kalangan masyarakat Jawa.
Apalagi nilai modernitas dan nilai relijiyes mencap syirik kafir dst yang telanjur diserap kalangan muda sering membuat mereka semakin tercerabut dari akar tradisi leluhur. Hanya lantaran gengsi, semua hal yang berbau tradisional diemohi karena dianggap ndeso dan klenik.
Padahal ketika dihadapkan pada suatu kenyataan hidup yang tidak menenteramkan, diam-diam mereka mencari pegangan psikologis. Bagaimanapun juga, orang Jawa yang pada dasarnya berakar pada budaya agraris-mistis, termasuk mereka yang sudah hidup di kota-kota besar, akhirnya berpaling juga mengikuti naluri tradisionalnya.
Terbukti, masih banyak orang yang meyakini primbon dan tetap mempertimbangkan petungan Jawa kalau ingin menentukan tanggal perkawinan, pindah rumah, memulai kegiatan bisnis, atau menjalani ritus, sejak kehamilan sampai kelahiran seorang bayi, atau bahkan dalam memilih nama.
Untuk menentukan wuku, yang diperlukan adalah tanggal kelahiran sesuai tahun Masehi, kemudian dirujuk dalam penanggalan Jawa. Dari penanggalan Jawa itu bisa diketahui termasuk wuku apakah hari kelahiran tersebut.
Berangkat dari tanggal tersebut juga bisa dicari hari dan wetonnya untuk menentukan jenis pengapesannya berikut selamatan yang harus dijalani, kalau mau.
Untuk mempermudah pencarian wuku tadi bisa dirujuk pada buku Kalender Abadi yang sudah dijual di .pasaran. Salah satunya, Kalender 301 Tahun (Balai Pustaka, 1989), yang disusun oleh Tjokorda Rai Sudharta, M.A. dkk., bisa digunakan dengan sangat mudah.
Baca juga: Mengerikan, Inilah Hukuman bagi Hakim di Persia Kuno yang Menerima Suap. Indonesia Mau Menirunya?
Tak diketahui penciptanya
Seperti halnya Cap Ji Shio maupun zodiak Barat, Pawukon pun sampai kini belum diketahui persis asal-usul berikut penciptanya.
Kenyataan ini diperparah oleh kondisi sumber-sumber tulisan penunjang informasi ini yang sudah amat memprihatinkan.
Seperti buku tentang Pawukon terbitan tahun 1850 yang tersimpan di Istana Marigkunegaran, sudah amat rapuh. Buku serupa di Sasono Pustoko, Keraton Kasunanan Surakarta, yang dibuat pada masa Paku Buwono X (1893-1939) kondisinya sedikit lebih baik.
Mitos menceritakan bahwa lahirnya Pawukon diilhami kisah Raja Watugunung, cerita rakyat zaman dulu, yang mengisahkan cinta anak lelaki terhadap ibunya sendiri seperti Oedipus dari Yunani.
Nama anak-anak yang lahir dari hubungan terlarang inilah yang menandai nama wuku. Ada pun urutan wuku itu disesuaikan dengan janji Dewa kepada Watugunung untuk mengangkat semua anggota keluarganya ke kahyangan.
Untuk mendapat jaminan agar semua diangkat ke kahyangan, Watugunung memilih menunggui anggota keluarganya dulu satu per satu diangkat ke kahyangan, sementara dirinya sendiri memilih yang paling akhir. Itulah sebabnya, Wuku Watugunung berada di urutan terakhir.
Darmodipuro memperkirakan penggunaan Pawukon dalam praktik bernegara dan kehidupan sehari-hari sudah dimulai pada zaman Sultan Agung (1613-1645).
Gelapnya informasi tentang pencipta Pawukon ini sangat mungkin lantaran sifat para pujangga Jawa zaman dulu yang memegang prinsip rendah hati.
"Sifat orang Jawa 'kan tidak mau menonjolkan diri pribadi. Itulah sebabnya banyak karya sastra Jawa yang tidak ketahuan siapa pembuatnya. Sebagai contoh, karya-karya K.R.T. Ronggowarsito tidak ada yang jelas-jelas menuliskan namanya. Kalaupun ada biasanya dibuat sandiasmo (nama rahasia). Itu pun diselipkan secara tersamar ke dalam karya tulisnya sehingga hanya orang-orang tertentu yang bisa membacanya. Saya rasa itu juga yang terjadi dengan karya Pawukon ini," jelasnya.
Telaah yang agak berbeda diberikan oleh Drs. Manu Djojoatmodjo, pakar Jawa kuno dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Selain sulit dilacak, versi Pawukon juga beragam sesuai dengan perbedaan tradisi di mana keyakinan Pawukon itu dianut oleh masyarakat.
Meski pola bakunya sama, bisa jadi Pawukon yang ada di Keraton Surakarta berbeda dengan yang terdapat di Pakualaman, Yogyakarta.
“Kita sulit melacak penciptanya karena Pawukon itu merupakan wujud kristalisasi persepsi budaya masyarakat Jawa tentang waktu yang meliputi hari, weton, watak manusia, serta pranata mangsa yang selama ratusan tahun menjadi pedoman hidup kesehariannya."
Apalagi, masih menurut Manu, dalam perjalanan waktu terjadi inkulturasi budaya Hindu, yang pada akhirnya juga mempengaruhi persepsi dan praktik budaya Jawa, termasuk dalam hal Pawukon. Itulah sebabnya dalam setiap wuku selalu ada dewa pelindungnya.
Betapa pun Pawukon adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia. Membiarkannya punah sama halnya dengan melupakan sejarah bangsa sendiri. Oleh karena itu menjadi tugas kita semua untuk melestarikannya.
Mari Kembalikan Kejayaan Negeri Matahari 🙏🇮🇩
Rahayu Mulyaning Jagad 🙏🇮🇩
0 notes
Text
Seragam Batik Custom Pekalongan, Hub 0857-183-22788.
Tumblr media
Seragam Batik Custom Pekalongan telah menjadi pilihan utama bagi banyak individu dan organisasi yang ingin menampilkan keunikan dan identitas melalui pakaian mereka. Batik bukan hanya sekadar kain, tetapi juga merupakan cerminan budaya dan tradisi yang mendalam. Dengan pesatnya perkembangan desain dan teknik pembuatan, batik custom menawarkan cara baru untuk mengekspresikan kreativitas dan profesionalisme. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek mengenai seragam batik custom, termasuk sejarah, proses pembuatan, keuntungan, dan bagaimana Anda dapat memesan seragam batik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Sejarah Batik dan Perkembangannya di Pekalongan
Asal Usul Batik di Indonesia
Batik merupakan warisan budaya yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu di Indonesia. Teknik ini berasal dari pulau Jawa dan telah menjadi bagian integral dari identitas budaya bangsa. Batik dikenal melalui proses pembuatan yang melibatkan pencantingan lilin pada kain untuk menciptakan pola yang rumit. Setiap daerah di Indonesia memiliki gaya dan motif batiknya sendiri, dan Pekalongan adalah salah satu pusat batik yang sangat terkenal.
Batik Pekalongan: Ciri Khas dan Pengaruh Budaya
Pekalongan, terletak di pesisir utara Jawa Tengah, memiliki sejarah batik yang unik dan beragam. Berbeda dengan gaya batik tradisional yang mungkin lebih konservatif, batik Pekalongan dikenal dengan motifnya yang berwarna cerah dan desain yang lebih bebas. Pengaruh budaya dari berbagai etnis, termasuk Tionghoa dan Arab, terlihat jelas dalam motif-motif yang digunakan di Pekalongan. Ini menjadikan batik Pekalongan sebagai salah satu bentuk batik yang paling inovatif dan beragam di Indonesia.
Konsep dan Manfaat Seragam Batik Custom
Definisi dan Kelebihan Batik Custom
Seragam Batik Custom Pekalongan adalah seragam yang dirancang khusus dengan motif batik yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu atau organisasi. Proses ini memungkinkan pelanggan untuk memilih desain, warna, dan bahan sesuai dengan keinginan mereka. Salah satu keuntungan utama dari batik custom adalah kemampuannya untuk menciptakan tampilan yang unik dan eksklusif, yang tidak dapat ditemukan pada seragam batik standar.
Meningkatkan Identitas dan Brand
Untuk perusahaan atau organisasi, menggunakan seragam batik custom dapat meningkatkan identitas merek dan kesan profesional. Seragam yang dirancang khusus dengan logo atau elemen brand akan membantu dalam membedakan karyawan dan menciptakan citra perusahaan yang konsisten. Selain itu, penggunaan batik yang berkualitas tinggi menunjukkan komitmen terhadap keunggulan dan perhatian terhadap detail.
Menghadirkan Keunikan dalam Setiap Kesempatan
Seragam Batik Custom Pekalongan sangat ideal untuk berbagai acara, termasuk pertemuan bisnis, seminar, acara resmi, dan acara keluarga. Dengan desain yang disesuaikan, seragam batik ini tidak hanya menonjolkan gaya individu tetapi juga menciptakan kesan yang mendalam kepada para peserta acara. Misalnya, batik custom untuk pernikahan atau acara perusahaan dapat disesuaikan dengan tema dan warna acara, menciptakan tampilan yang harmonis dan berkesan.
Proses Pembuatan Seragam Batik Custom
Pemilihan Desain dan Motif
Langkah pertama dalam pembuatan Seragam Batik Custom Pekalongan adalah pemilihan desain dan motif. Desain ini bisa berupa motif tradisional yang telah ada, atau desain baru yang dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Proses ini sering melibatkan kolaborasi antara pelanggan dan desainer untuk memastikan bahwa setiap elemen dari desain sesuai dengan ekspektasi dan keinginan pelanggan.
Pemilihan Bahan yang Berkualitas
Bahan adalah faktor penting dalam pembuatan seragam batik custom. Bahan yang digunakan harus berkualitas tinggi untuk memastikan kenyamanan dan daya tahan seragam. Beberapa pilihan bahan yang umum digunakan termasuk katun, sutra, dan rayon. Katun adalah pilihan yang populer karena kenyamanannya, sementara sutra memberikan kesan mewah dan elegan. Rayon adalah pilihan yang baik untuk tampilan yang lebih ringan dan nyaman.
Teknik Pembuatan Batik
Teknik pembuatan batik dapat mempengaruhi hasil akhir dari seragam. Teknik batik tulis, di mana motif digambar dengan tangan menggunakan canting, menghasilkan desain yang sangat detail dan artistik. Teknik batik cap menggunakan stempel untuk membuat pola, memberikan hasil yang lebih konsisten dan efisien untuk produksi dalam jumlah besar. Beberapa seragam batik custom mungkin menggunakan kombinasi teknik ini untuk mencapai efek yang diinginkan.
Proses Pewarnaan dan Finishing
Pewarnaan adalah bagian penting dari proses pembuatan batik. Teknik pewarnaan menggunakan bahan pewarna alami atau sintetis dapat mempengaruhi hasil akhir dari seragam batik. Pewarnaan alami sering digunakan untuk menciptakan warna yang lebih dalam dan tahan lama, sementara pewarna sintetis menawarkan berbagai pilihan warna yang lebih luas. Setelah pewarnaan, proses finishing dilakukan untuk memastikan bahwa seragam batik memiliki kualitas yang baik dan siap digunakan.
Keuntungan Menggunakan Seragam Batik Custom
Eksklusivitas dan Individualitas
Seragam Batik Custom Pekalongan menawarkan tingkat eksklusivitas yang tinggi. Setiap desain adalah unik dan tidak dapat ditemukan di pasar umum, memberikan kesan bahwa seragam tersebut dirancang khusus untuk pemakainya. Ini memberikan peluang untuk menonjolkan individualitas dan menciptakan tampilan yang benar-benar khas.
Meningkatkan Keterikatan dan Semangat Tim
Bagi organisasi, seragam batik custom dapat meningkatkan keterikatan dan semangat tim. Ketika anggota tim mengenakan seragam yang sama dengan desain yang disesuaikan, ini dapat menciptakan rasa persatuan dan kebanggaan terhadap tim atau perusahaan. Ini juga dapat meningkatkan moral dan memberikan dorongan tambahan bagi anggota tim untuk berkontribusi lebih baik.
Memperkuat Hubungan dengan Pelanggan
Penggunaan seragam batik custom juga dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan. Dalam acara atau pertemuan bisnis, seragam yang dirancang khusus dengan logo atau elemen brand perusahaan dapat memberikan kesan profesional dan perhatian terhadap detail. Ini juga dapat menjadi alat pemasaran yang efektif, meninggalkan kesan positif yang mendalam pada pelanggan.
Cara Memesan Seragam Batik Custom Pekalongan
Menentukan Kebutuhan dan Preferensi
Sebelum memesan Seragam Batik Custom Pekalongan, tentukan terlebih dahulu kebutuhan dan preferensi Anda. Pertimbangkan desain, warna, bahan, dan teknik pembuatan yang sesuai dengan tujuan dan anggaran Anda. Jika Anda memesan untuk perusahaan, pastikan untuk menyertakan elemen brand seperti logo atau slogan dalam desain.
Menghubungi Penyedia Layanan
Hubungi penyedia layanan batik custom yang terpercaya. Diskusikan detail pesanan Anda dan pastikan mereka memahami kebutuhan Anda. Banyak penyedia layanan batik custom menawarkan konsultasi dan layanan desain untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat. Untuk informasi lebih lanjut atau memesan seragam batik custom, Anda dapat menghubungi Hub 0857-183-22788.
Melakukan Pemilihan dan Konfirmasi Desain
Setelah mendapatkan tawaran dan sampel desain, pilihlah desain yang paling sesuai dengan keinginan Anda. Pastikan untuk memeriksa setiap detail dan konfirmasi desain sebelum produksi dimulai. Proses ini mungkin melibatkan revisi untuk memastikan bahwa hasil akhir sesuai dengan ekspektasi Anda.
Menunggu Proses Produksi
Setelah desain dikonfirmasi, seragam batik custom akan diproduksi sesuai dengan pesanan Anda. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa minggu, tergantung pada kompleksitas desain dan jumlah pesanan. Pastikan untuk memantau kemajuan dan menghubungi penyedia layanan jika ada pertanyaan atau kekhawatiran.
Menerima dan Memeriksa Seragam
Setelah produksi selesai, terima dan periksa seragam batik custom yang telah dibuat. Pastikan semua item sesuai dengan pesanan dan kualitasnya memenuhi standar yang diinginkan. Jika ada masalah atau ketidaksesuaian, segera laporkan kepada penyedia layanan untuk mendapatkan solusi.
Tips Merawat Seragam Batik Custom
Mencuci dengan Lembut
Merawat Seragam Batik Custom Pekalongan memerlukan perhatian khusus agar tetap dalam kondisi baik. Gunakan deterjen lembut dan cuci dengan tangan atau mesin cuci dalam mode halus. Hindari merendam terlalu lama dan jangan menggosok terlalu keras untuk mencegah kerusakan pada motif.
Menjemur dengan Benar
Jemurlah seragam batik di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung untuk mencegah warna memudar. Jemurlah dengan posisi terbalik untuk menjaga warna tetap cerah dan kain tidak mudah kusut. Pastikan seragam benar-benar kering sebelum disimpan.
Penyimpanan yang Tepat
Simpan seragam batik di tempat yang kering dan sejuk. Gunakan hanger untuk menggantung seragam agar tidak kusut, atau lipat dengan rapi jika disimpan di lemari. Hindari menyimpan seragam di tempat yang lembab atau terkena paparan langsung dari sinar matahari.
Hindari Penggunaan Berlebihan
Gunakan seragam batik custom dengan bijak untuk menjaga kualitasnya. Hindari pemakaian yang terlalu sering dan pastikan seragam mendapatkan waktu istirahat di antara penggunaan. Dengan cara ini, Anda dapat memperpanjang umur seragam dan menjaga tampilannya tetap segar.
Kesimpulan
Seragam Batik Custom Pekalongan adalah pilihan yang ideal bagi siapa saja yang ingin menonjolkan keunikan dan kreativitas mereka melalui pakaian. Dengan desain yang dapat disesuaikan, bahan berkualitas tinggi, dan teknik pembuatan yang cermat, batik custom menawarkan kombinasi sempurna antara elegansi dan personalisasi. Proses pembuatan yang melibatkan pemilihan desain, bahan, dan teknik pewarnaan memastikan bahwa setiap seragam batik custom adalah karya seni yang unik. Jika Anda tertarik untuk memesan seragam batik custom atau memerlukan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi Hub 0857-183-22788 dan dapatkan layanan yang memuaskan sesuai dengan kebutuhan Anda.
0 notes
djanganloepa-blog · 7 years
Text
Tentang Pribumi dan Non Pribumi; Siapa Kita Sebenarnya?
Fragmen 1, oleh @abangkumis
Masalah pribumi non pribumi kembali menguat. Menjadi heboh kembali dikarenakan sebuah pidato yang dianggap menyinggung isu tersebut. Ya, klarifikasi dari sang penyampai pidato sudah keluar, bahwa konteks penggunaan istilah pribumi dalam pidato yang disampaikan adalah berkaitan dengan hal yang lain, bukan bermaksud untuk memecah belahkan satu dua pihak. Tapi terlepas dari itu, topik ini kembali menjadi viral di kalangan warganet. Banyak yang tidak terima, marah, kesal. Tapi tidak sedikit pula yang mendukung penggunaan istilah tersebut.
Saya jadi bertanya – tanya, apa sebenarnya inti dari masalah pribumi non pribumi?
Siapa sebenarnya kita?
Kenapa si A disebut pribumi, si b disebut non pribumi, si c disebut inlander?
Atas dasar penyebutan “orang asli” dan “orang tidak asli” di negeri ini?
Mari kita telisik lebih jauh…..
Istilah ‘pribumi dan non pribumi’ adalah sesuatu yang sebenarnya dibawa pada zaman kolonial. Waktu itu, penjajah Belanda menciptakan dikotomi pribumi non pribumi untuk mengidentifikasi identitas diri orang – orang yang hidup di Hindia Belanda.  Tujuannya apa? Ya memecah belah. Pembedaan kelas itu pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan jarak antara masing – masing etnis, dimana kaum pribumi yakni orang – orang Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Timor, Ambon Papua dan sebagainya – yang diklaim sebagai suku asli nusantara – memiliki status yang berbeda dari orang – orang non pribumi yakni suku Arab, Jepang, Tionghoa dan orang – orang Belanda sendiri. ��Akibat dari itu, atau ketidak seimbangan sosial antara pribumi dan non pribumi sehingga memunculkan konflik satu dengan yang lain. Yang untung siapa? Penjajah tentunya.
Jadi kesimpulannya : Dikotomi pribumi dan non pribumi adalah sebuah istilah yang diciptakan oleh kaum penjajah untuk mengadu domba dan memecah belah kerukunan di nusantara.
Pribumi adalah sebuah istilah yang merujuk pada mereka yang merupakan penduduk asli suatu tempat yang menetap di sana dengan status orisinal atau asli. Simpelnya, pribumi adalah mereka yang sejak awal mula menetap di suatu daerah, lahir, besar dan hidup di tempat tersebut sejak awal mula nenek moyang mereka berasal. Dengan merujuk pada istilah pribumi tersebut, maka bisa dikatakan bahwa pribumi adalah mereka yang merupakan penduduk asli suatu wilayah sejak dulu kaya “TANPA” ada latar belakang lainnya yang berasal dari tempat lain.  
Pertanyaannya, benarkah suku – suku di Indonesia adalah ASLI negeri ini?  sebuah penelitian yang dilakukan Sejarawan asal Belanda, Von Heine Geldern menemukan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah, yang bermigrasi  mulai dari tahun 2000 SM hingga 500 SM. Etnis – etnis mulai dari wilayah Yunan (Cina Selatan) bermigrasi ke berbagai wilayah Asia lainnya termasuk nusantara. Migrasi etnis Yunan terdiri dari dua gelombang, yakni pada Bangsa Proto Melayu yang menghasilkan suku Dayak di Kalimantan dan Suku Toraja. Kedua adalah bangsa Deutero Melayu yang menghasilkan suku – suku Jawa, Melayu dan Bugis.  Selain dari daratan Yunan, suku bangsa yang juga menjadi awal mula penduduk nusantara adalah mereka yang berasal dari daratan Austronesia.  Orang – orang dari daratan Austronesia yang bergabung dengan orang – orang daratan Yunan tersebut akhirnya menghasilkan keturunan suku – suku yang disebut Melanesia. Peleburan antara etnis melayu dan Austronesia, bisa kita lihat pada suku – suku di bagian timur Indonesia. Merekalah cikal bakal suku – suku di nusantara.
Merunut pada sejarah asal mula suku – suku di nusantara, maka bisa dikatakan bahwa TIDAK ada satu pun yang merupakan suku asli di Indonesia. Tidak ada yang berhak disebut sebagai pribumi, karena kita sama – sama merupakan keturunan pendatang yang bermigrasi dari daerah asal mereka ke nusantara.
Jika kita adalah non pribumi, maka siapa yang berhak disebut sebagai penduduk asli Indonesia?
Berlanjut ke fragmen-fragmen selanjutnya. @djanganloepa 
11 notes · View notes
Text
Hubungi: 0857-183-22788 Menguak Sejarah Batik Pekalongan yang Menakjubkan
Tumblr media
Pendahuluan
Batik Pekalongan merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan estetika tinggi. Kota Pekalongan, yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, telah dikenal sebagai pusat pengrajin batik sejak berabad-abad lalu. Dalam artikel ini, kita akan temukan sejarah menarik di balik Batik Pekalongan yang tidak hanya mempesona namun juga mengandung nilai filosofis yang mendalam.
Asal Usul Batik Pekalongan
Sejarah Batik Pekalongan bermula dari interaksi budaya yang kompleks antara penduduk lokal dengan para pedagang asing yang singgah di pesisir utara Jawa. Pada abad ke-17, Pekalongan menjadi salah satu pelabuhan penting di Jawa, tempat bertemunya berbagai bangsa seperti Tiongkok, India, Arab, dan Eropa. Pengaruh dari berbagai budaya ini tercermin dalam motif dan teknik pembuatan batik Pekalongan.
Pengrajin batik Pekalongan dikenal sangat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan motif-motif baru yang dipengaruhi oleh interaksi budaya tersebut. Misalnya, motif Jlamprang yang dipengaruhi oleh budaya Arab dan motif Liong yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok. Keanekaragaman motif ini menjadikan batik Pekalongan unik dan kaya akan makna.
Perkembangan Batik Pekalongan
Pada masa kolonial Belanda, sejarah batik Pekalongan mengalami perkembangan signifikan. Banyak pengrajin batik yang memperkenalkan motif-motif baru dengan sentuhan gaya Eropa, seperti motif bunga-bunga dan hewan. Selain itu, teknologi pewarnaan juga mengalami perkembangan dengan diperkenalkannya pewarna sintetis yang lebih tahan lama dan memiliki warna yang lebih cerah.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, batik Pekalongan juga memegang peranan penting sebagai simbol identitas dan kebanggaan bangsa. Banyak pahlawan nasional yang mengenakan batik sebagai bentuk perlawanan budaya terhadap penjajah. Hingga kini, batik Pekalongan terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.
Produsen Seragam Batik
Selain menjadi ikon budaya, batik Pekalongan juga memiliki peranan ekonomi yang penting. Banyak Produsen Seragam Batik yang bermunculan di Pekalongan, menyediakan seragam batik untuk berbagai keperluan, mulai dari seragam sekolah, kantor, hingga acara resmi. Produsen ini tidak hanya melayani pasar lokal tetapi juga mengekspor ke berbagai negara, menunjukkan bahwa batik Pekalongan memiliki daya tarik global.
Tradisi dan Filosofi Batik Pekalongan
Batik Pekalongan tidak hanya sekedar kain bermotif, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis yang mendalam. Setiap motif batik memiliki makna tersendiri yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, harapan, dan doa dari masyarakat Pekalongan. Misalnya, motif Kawung melambangkan keseimbangan dan harmoni, sedangkan motif Parang menggambarkan kekuatan dan keberanian.
Proses pembuatan batik Pekalongan juga sarat dengan nilai-nilai tradisi. Mulai dari pemilihan bahan, pembuatan desain, hingga proses pewarnaan, semuanya dilakukan dengan cermat dan penuh ketelitian. Pengrajin batik Pekalongan mewarisi keterampilan ini dari generasi ke generasi, menjaga agar tradisi ini tetap hidup dan berkembang.
Keunikan Motif Batik Pekalongan
Salah satu ciri khas batik Pekalongan adalah keanekaragaman motifnya. Motif-motif tersebut tidak hanya menggambarkan keindahan alam tetapi juga cerita-cerita rakyat yang sarat akan pesan moral. Beberapa motif terkenal dari Pekalongan antara lain:
Motif Buketan: Motif ini menggambarkan rangkaian bunga yang indah dan sering digunakan pada kain batik untuk kebaya atau pakaian resmi lainnya.
Motif Jlamprang: Dipengaruhi oleh seni Islam, motif ini menggunakan bentuk geometris yang kompleks dan simetris.
Motif Terang Bulan: Motif ini menggambarkan suasana malam hari dengan bulan purnama yang bersinar terang, seringkali dipadukan dengan gambar-gambar flora dan fauna.
Keunikan motif-motif ini menjadikan batik Pekalongan tidak hanya sekedar kain tetapi juga karya seni yang memiliki nilai estetika tinggi.
Pelestarian Batik Pekalongan
Pelestarian sejarah batik Pekalongan menjadi tantangan tersendiri di era modern ini. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan gaya hidup, banyak generasi muda yang kurang tertarik pada seni tradisional seperti batik. Namun, upaya pelestarian terus dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, komunitas, maupun individu.
Pemerintah kota Pekalongan misalnya, telah menetapkan Pekalongan sebagai Kota Batik Dunia dan menyelenggarakan berbagai event tahunan seperti Pekan Batik Nusantara. Event ini tidak hanya menjadi ajang promosi batik Pekalongan tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai warisan budaya ini.
Komunitas dan pengrajin batik juga berperan aktif dalam melestarikan batik Pekalongan. Mereka terus berinovasi dengan menciptakan motif-motif baru yang sesuai dengan selera pasar modern tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi. Selain itu, banyak pengrajin yang membuka workshop dan pelatihan batik bagi generasi muda, sehingga keterampilan ini tetap terjaga dan diwariskan.
Penutup
Sejarah batik Pekalongan adalah cerminan dari kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam dan penuh makna. Dari interaksi budaya, perkembangan teknologi, hingga nilai-nilai filosofi yang terkandung di dalamnya, batik Pekalongan terus berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi budaya dan ekonomi Indonesia. Temukan sejarah menarik di balik Batik Pekalongan. Pelajari sekarang! Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan seragam batik Pekalongan, Anda dapat menghubungi Info Pemesanan: 0857-183-22788.
Dengan memahami dan menghargai sejarah batik Pekalongan, kita turut berperan dalam melestarikan warisan budaya yang tak ternilai ini. Batik Pekalongan bukan hanya kain, tetapi juga identitas dan kebanggaan bangsa yang harus kita jaga bersama.
(Andika-SMKN 3 JEMBER)
0 notes