Tumgik
#baktinusa
tulisanmimi · 1 year
Text
Kalau ditanya sampai saat ini siapa teman-teman yang menginspirasimu? Maka akan aku jawab teman-teman bertumbuhku di baktinusa. Bersama mereka rasanya aku tidak perlu menjadi orang lain. Rasanya bertumbuh dengan segala lika likunya membuatku belajar banyak hal. Banyak ekspektasi yang diturunkan, banyak mimpi yang tercapai atau diganti dengan yang lebih baik lagi olehNya. Belajar dengan adab-adab yang terpenuhi, memeluk keberkahan dengan berbagi. Berkirim kabar, berkirim hadiah untuk merekatkan hati. Bertabayyun, saling mendengarkan. Berusaha learn, unlearn dan relearn supaya tetap menjadi pembelajar disepanjang masa. Rasanya aku bisa bersinar dengan caraku sendiri. Karena kami tidak pernah saling meredupkan cahaya satu sama lain.
8 notes · View notes
iqbalnurrahim · 10 months
Text
Opening MPM batch3 Shafa Community
Surabaya seperti biasanya, masih dengan terik panas nan menyengat di bulan Oktober ini. Di tengah teriknya itu, sebuah pesan singkat masuk di instagram saya. Pesan itu datang dari salah satu teman baik saya (terimakasih banyak, orang baik), dengan konten postingan program Muslim Professional Mentorship (MPM) dari sebuah komunitas bernama Shafa. Iqbal (re: me), yang senang dengan program-program pengembangan diri dan kebetulan sedang sedikit banyak lost saat itu langsung mencari tahu terkait shafa dan programnya. Usut punya usut, ternyata shafa ini didirikan oleh alm. ust Arief Munandar (semoga Allah menempatkan beliau di sisi terbaikNya), sosok yang sangat lekat dengan pembinaan, kaderisasi muda-mudi muslim untuk menjadi profesional, cendikia, dan tangguh dengan berbagai platformnya seperti Rumah Kepemimpinan, Rumah Peradaban, dan shafa community. Lantas setelah mempertimbangkan dengan matang, termasuk kesiapan dan komitmen mengikuti komunitas ini saya pun mendaftarkan diri.
Tanggal 19 November waktu dinihari, saya mendapat pesan dari Aldho, teman seperjuangan di Baktinusa yang mengonfirmasi sebuah screenshot dari postingan instagram terkait kelolosan program MPM shafa, “ini ente akhee?” tanya Aldho. Saya yang saat itu sedang tidak membuka instagram agak terkejut, karena sedikit lupa kapan pengumuman harusnya. Namun lagi-lagi Allah selalu punya cara untuk mengingatkan dan memberi tahu hambaNya.. Alhamdulillaah Allah merezkikan saya untuk menjadi bagian dari keluarga shafa community ini.
Tumblr media
25 November menjadi hari perdana kami, 72 orang mengikuti program MPM ini. shafa dengan tiga nilai utama untuk membentuk muslim profesional yakni tangguh, cerdas, dan kontributif dengan semangat berorientasikan pada Allah. Kami juga dibagi menjadi kelompok mentoring dengan mentor-mentor yang sudah memiliki banyak asam garam dalam dunia profesional dan syiar. Saya bersama lima rekan lainnya mendapat kesempatan untuk dimentori langsung oleh Bang Jodhi Sardjono (Presiden Shafa Community, Digital Entrepeneur, Ketua Asosiasi Blockchain Syariah Indonesia) yang dulunya sempat dimentori langsung oleh alm. ust. Arief Munandar selama 6 tahun lebih. Salah satu pesan Bang Jodhi yang sempat saya diskusikan dengan teman saya juga adalah pentingnya wakaf dan sedekah. “Wakaf tuh kayak win-win solution, kita investasi di dunia tapi di akhirat juga dapat balasanNya”, ucap Bang Jordhi. Bahwa akan putus semua amalan manusia ketika meninggal kecuali tiga perkara yakni ilmu yang bermanfaat, doa anak yang shalih, dan sedekah jariyah". (keinginan agar bisa seperti abdurrahman bin auf skyrocketing 🐱‍🏍🐱‍🏍🐱‍🏍 )
Kelompok kami sangat beragam dan jujur saya bangga sekaligus sedikit inferior melihat rekan-rekan di kelompok, ada yang sudah postdoc di UK, serial entrepreneur yang autopilot, Ketua Lembaga Zakat di suatu kota, hingga Associate di salah satu big 4 firms. Sudah pasti akan banyak ilmu, pengalaman, dan kesempatan yang bisa kami dapatkan selama tiga bulan bersama kedepan.
Setidaknya kami memiliki tiga keresahan yang sama untuk bergabung di program ini, yakni:
Kebutuhan akan lingkungan yang islami dan saling mengingatkan dalam kebaikan
Kesempatan berjejaring dan memiliki mentor yang handal
Bingung akan rencana hidup dan ingin mengembangkan diri dengan orientasi yang lebih benar (dari Allah, untuk Allah)
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)
Bismillaah, semoga agenda yang kami ikuti kedepannya diberkahi Allah dan dapat membantu kami menjadi pribadi yang lebih baik dan teman yang dapat diandalkan dalam jalan kebaikan.
#ShafaCommunity #Moslem #Professional
0 notes
ansefast · 6 years
Photo
Tumblr media
Kisah Si Cupu
Barangkali inilah sebuah kisah tentang bocah cupu yang sedang mencoba merawat mimpi. Mimpi untuk melepas kecupuannya dengan mencoba mencari dan bergabung di tengah orang-orang keren. Kata orang, kita harus banyak berkumpul dengan orang-orang keren, agar terus tertampar dan tersadarkan, kemudian bergerak menyusul kekerenan mereka.
Bocah cupu itu terus berusaha melawan dirinya. Melawan segala ketakutan dan keraguan dalam hatinya. Ingin menyerah rasanya, diminta orasi di depan 100an lebih orang yang banyak tak dikenal. Mustahil akan bisa mengimbangi ke-11 peserta lainnya, dengan kapasitas dan pengalamannya yang masih sekadarnya. “Bukan dia banget” dan inilah saatnya untuk keluar dari zona nyaman.
“jangan sampai jadi cupu beneran cuma karena kamu merasa kalah dengan mereka secara kapasitas mereka di ruang publik”
Jleb. Nasihat itu dia pegang erat-erat. Diapun mengumpulkan seluruh keberaniannya. Mencoba menolak tunduk pada ketakutan. Kita tak akan pernah tau jika belum pernah mencoba, kan?
Begitulah memang kisah si cupu. Di saat di luar sana, ke-11 peserta lainnya telah siap dan sudah selesai dengan dirinya, dia justru masih berkutat dengan ketakutan dan rasa minder.
Di akhir sesi, si cupu tetaplah menjadi cupu. Tapi setidaknya, dia tidak membiarkan kecupuan itu mengendap tanpa perkembangan. Setidaknya, dia memberanikan diri untuk mencoba, keluar dari zona nyaman, memaksimalkan ikhtiar. Dan dia selalu memegang erat bahwa, rezekinya tau ke mana ia akan menuju. Maka tugasnya hanya mengikhtiarkan semaksimal yang dia bisa, dengan mengharap penuh keridhoan-Nya, yang Maha mendekatkan rezeki. Mampu berdiri di sana bersama ke-11 peserta lainnya saja, dia telah banyak melalui proses berdamai dengan diri sendiri.
Bahwa, setiap kita cupu dan akan terus menjadi cupu jika kita tak berusaha untuk berubah, tak mengikhtiarkan untuk menjadi keren. Tapi setiap kita punya potensi keren yang jauh lebih besar dari cupu. Yang seringkali tertutupi karena tersekat oleh kekhawatiran dan ketakutan-ketakutan, serta malas untuk mencoba.
Ah ya, pada akhirnya, terima kasih kepada kalian, orang-orang keren yang selalu berhasil menampar diri. Nyatanya, kita memang harus terus merasa cupu untuk tetap bersedia terus belajar memperbaiki diri, kan?
8 notes · View notes
edelwis2793 · 4 years
Photo
Tumblr media
MEMORI HP PENUH DENGAN BUKU Dengan adanya program #BelajarDiRumah karena #Covid19 mampu menjadi sarana meningkatkan ketajaman penglihatan, saat melihat hasil resume ataupun tugas mencatat mereka yang dikirimkan melalui media sosial ataupun job task di e-learning. Dikala melihat tulisan mereka langsung dibuku saja bak balita sedang belajar mengeja. Apalagi sekarang ditambah pake adegan foto hasil tulisan. ya Allah kuatkan mata hamba melihat tulisan seperti rambut kusut itu. Rasanya pengen langsung format hp, tapi nanti bukti pengerjaan mereka gimana ya. Rasanya masih mending tulisan dokter karena bisa dibaca dokter dan petugas obat pada umumnya. kalau tulisan murid-murid sekarang kok ya pada artistik. Apakah mungkin dulu waktu SD tidak ada materi menulis tegak bersambung pake buku garis lima ya? Maaf agak julid, karena para guru yakin bahwa kalian bisa kok menulis agak dibagusin dikit, biar sedaap dipandang. salam, @rosmalina_edelwis @nulisdimanaaja.id #NulisdiManaAja #DimanaAja #Pandemi #covid19 #korona #efekakorona #semogacepatberlalu #dd_pendidikan #baktinusa #baktinusasurabaya #baktinusabogor #bangunkolaborasi #kalimatbaik #tulisanartistik #belajarmenulis #writingchallenge #challengenulis #menulis #screenshot (di Kabupaten Pekalongan) https://www.instagram.com/p/CANZPjKHhzE/?igshid=1wjg6i8xc6wp
0 notes
anurullahi · 5 years
Text
Lingkar Studi Tjokro (LST) On Air
In shaa Allah, pada pagi ini akan memenuhi undangan RRI Semarang untuk bincang-bincang seputar pemuda dan literasi.
Kami dijadwalkan mengudara pada pukul 08.00 di saluran 95.3 FM Pro 2 RRI Semarang.
Mohon doanya, njih
0 notes
ulfahhafidzah · 5 years
Text
Nikmatnya Sedekah dan Serunya jadi Volunteer
Tumblr media
(sumber :  https://twitter.com/Dompet_Dhuafa )
Suara adzan terdengar indah dari pengeras suara yang terpasang di menara masjid. Namun, pengeras suara itu terdengar menyeramkan apabila ada pengumuman yang diawali dengan Innalillahi wa Inna’ilaihi Rajiun yang dilanjutkan dengan kabar meninggalnya seseorang. Seketika, saya pun berpikir, ‘apakah saya sudah mengumpulkan cukup banyak bekal sebelum meninggalkan dunia ini?’.  
“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yng mendoakannya.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Nasa’i)
Hanya ada tiga amalan yang bisa dibawa dan semoga bisa termasuk dalam hitungan amal yang bisa dihisab. Era digital dengan berbagai sosial media sering kali membuat lupa untuk beribadah dan beramal. Niat yang harus selalu diperbarui serta diikuti kemauan yang kuat. Tetap konsisten dan tak mengharapkan pujian. Karena berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mencapai Ridha Allah lebih utama dibanding berlomba-lomba untuk eksistensi demi pengakuan dari manusia.
Salah satu amalan yang mudah dilaksanakan dan bisa dilakukan kapan saja adalah sedekah. Setiap yang dilakukan bisa menjadi sedekah, seperti  memindahkan batu yang menghalangi jalan, tersenyum, dan lain-lain.
Sedekah yang sering dilakukan dan bernilai jariyah adalah menyisihkan sebagian harta yang dimiliki atau berbagi kepada yang lebih membutuhkan. Nominalnya tak harus banyak, tetapi disesuaikan dengan kemampuan. Kebiasaan ini sebaiknya dilakukan setiap hari meskipun hanya Rp. 2000/hari yang dimasukkan ke dalam kotak amal masjid. Contoh lain adalah memberi uang pendidikan untuk anak yatim yang tidak mampu. Kini, sedekah lebih mudah dan menyenangkan seperti belanja online. Berbagai aplikasi sedekah online bisa diunduh melalui Playstore.
Tumblr media
( sumber : https://twitter.com/Dompet_Dhuafa )
Saya ingat sebuah tausiyah sederhana. Malaikat itu mencatat berapa kali bersedekah bukan nominal yang disedekahkan. Tapi, ini bukan berarti sedekahnya kecil-kecil aja ya. Insya Allah, sedekah itu memperbanyak rezeki, makin banyak sedekah makin banyak rezekinya.
Saya jadi terkenang masa kuliah dulu. Rasanya baru kemarin terjadi. Awal kuliah yang berat dengan segala keterbatasan. Saya pun memilih mengikuti gerakan sosial di kampus sebagai cara sedekah. Sedekah tenaga dan waktu.
Saya dikenalkan dengan Dompet Dhuafa Republika oleh penerima Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) IPB di masa awal kuliah sekitar tahun 2012. Saya sedang berjalan di koridor GKA dan tak sengaja melihat talkshow Festival Anak Tani yang diselenggarakan untuk memperkenalkan Gerakan Cinta Anak Tani (GCAT). Bincang-bincang tentang pertanian yang menarik untuk saya yang masih mahasiswa baru. Saya pun memutuskan bergabung menjadi volunteer.             
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, maupun lembaga/perusahaan). Program yang dijalankan lembaga ini meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan pengembangan sosial.
BAKTI NUSA sendiri adalah salah satu program pendidikan Dompet Dhuafa Republika dalam bentuk beasiswa dan pembinaan untuk mahasiswa berprestasi di perguruan tinggi negeri. Penerima beasiswa ini diseleksi dengan ketat dan mendapatkan pembinaan dari mentor-mentor yang mumpuni. Mereka juga ditugaskan untuk membuat sebuah gerakan sosial. Maka dari itu, penerima BAKTI NUSA IPB menggagas terbentuknya GCAT.
Saya merasa seperti masuk ke dalam lingkaran yang penuh kebaikan. Para penerima BAKTI NUSA IPB itu kumpulan mahasiswa keren. Para aktivis dan mahasiswa berprestasi berkumpul di lingkaran itu. Saya mencuri banyak ilmu dan menemukan sahabat-sahabat yang luar biasa.
Tumblr media
( sumber : https://www.instagram.com/cintaanaktani )
GCAT merupakan program beasiswa untuk anak petani prestatif yang duduk di kelas 3 SMA. Penerima beasiswa akan mendapatkan uang pendidikan dan pembinaan selama 1 tahun. Pembinaan meliputi les persiapan UN-SNMPTN, pengembangan karakter, dan pengenalan dunia kampus.
Volunteer dibagi dalam beberapa divisi. Saya memilih bergabung di fundrising. GCAT baru berjalan saat itu. Sebagai langkah awal, kami menggalang dana sekaligus memperkenalkan GCAT dengan membawa celengan ‘Seribu Cinta Anak Tani’ dari satu kelas ke kelas yang lain untuk mendapatkan donasi. Konsepnya adalah mendonasikan 1000 rupiah per hari agar tidak terasa berat bagi mahasiswa. Tentunya, donasi lebih dari seribu sangat dianjurkan.
Pembinaan bersama penerima manfaat GCAT juga menjadi momen yang paling saya nantikan. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir minggu atau hari libur. Mereka begitu semangat dan antusias mengikuti setiap pembinaan. Saya menjadi termotivasi untuk lebih semangat belajar. Saya juga semakin yakin bahwa keterbatasan (ekonomi) tak seharusnya menyurutkan semangat untuk meraih impian dan cita-cita.
Tumblr media
( sumber : https://www.facebook.com/cintaanaktani )
Seluruh volunteer juga dipersilakan untuk ikut semua kegiatan GCAT dan ada pembinaan yang menyenangkan. Makan bersama, outbond, dan masih banyak lagi kegiatan yang menyenangkan. Masa-masa di GCAT ini yang membuat saya suka dengan dunia volunteer. Tak disangka, saya bisa betah hingga 3 tahun di komunitas ini. Saya merasakan betapa kebahagiaan terindah adalah saat melihat orang lain bahagia.
Saya tidak bisa begitu aktif mengikuti kegiatan GCAT di masa akhir kuliah karena kesibukan mengerjakan penelitian tugas akhir. Saya juga ikut membantu dalam proyek dosen sembari mengerjakan penelitian tugas akhir. Selain itu, keadaan bapak saya yang sedang sakit keras juga menuntut untuk sering pulang ke rumah.
Setelah lulus, saya pulang ke rumah. Tak banyak yang bisa saya lakukan di kampung halaman. Kondisi kesehatan bapak saya juga semakin menurun. Saya harus siap sedia apabila harus pergi ke rumah sakit mendadak. Saya memilih bergabung menjadi relawan di lembaga sosial dan turut aktif di komunitas Pejuang Shodaqoh.
Tumblr media
( sumber : https://www.instagram.com/pejuangshodaqoh/ )
Saya mempercayai bahwa sedekah tak harus dengan harta. Kemauan dan konsisten dalam melakukan kebaikan juga bernilai sedekah. Bila belum bisa memberi, setidaknya menjadi bagian dari pasukan yang membantu menyalurkan titipan orang lain dengan baik dan amanah. Keterbatasan tak bisa menjadi halangan agar tetap istiqamah bersedekah.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”
0 notes
pikiranchristina · 7 years
Text
Kepanitiaan FLC 2017
Pemimpin tak lahir karena ijazah, tapi oleh kerja keras dan kepedulian yang terus diasah. Karakter mereka hasil tempaan, bukan jatuh dari langit kekuasaan. Karya mereka dibangun dalam sunyi dengan ikhlas karena cinta pada negeri. Mereka muncul melawan arus, mendobrak kemapanan yang terlanjur serius. Mereka dating membuat perbedaan, bukan pelan-pelan menumpuk jabatan. Kepemimpinan bukan perkara jabatan, tapi soal menjawab persoalan. Mereka menumbuhkan harapan, bahwa Indonesia masih punya masa depan. Sebuah sajak yang membuka acara FLC 2017. Sedikit gambaran tentang apa yang terjadi saat ini.
- Sajak pembukaan FLC 2017
Future Leader Camp 2017 merupakan moment bertemunya penerus-penerus bangsa yang penuh talenta. Pemuda pemudi yang tidak hanya cerdas, namun juga berkarakter dan berkiblat surga. Meneruskan tongkat estafet agar tidak dipegang oleh orang yang salah.
Di dunia ini banyak sekali orang-orang cerdas, berbakat, dan mumpuni. Tapi tidak banyak yang mengunakan kemampuan mereka itu untuk kebermanfaatan umat. Karena itulah Dompet Dhuafa melalui program beasiswa aktivis mencoba mengumpulkan orang-orang yang tepat sebagai investasi jangka panjang membangun Indonesia.
Menjadi presiden, menteri, atau jabatan strategis lain itu bagus namun tidak harus, karena kepemimpinan yang diharapkan bukan kepemimpinan struktural namun fungsional. Lebih baik jadi tukang becak tapi melakukan hal yang baik ketimbang jadi CEO tapi korupsi.
Dari FLC kali ini saya menemukan banyak sekali ilmu, rasanya seperti gelas dalam diri saya diisi ulang.
Mulai dari materi kepemimpinan, ekonomi syariah, sampai dengan ketahanan keluarga. Mungkin setelah ini akan ada tulisan susulan tentang materi yang nyantol di saya.
Berkarya dalam keikhlasan adalah rem agar kita tidak menjadi pragmatis. Bersama dengan Kak Elvira, Mbak Inayah, Fadilla, Isman, Bayu, Mas Wahid, Mas Eka, Mba Riska, Mba Nur, dan Mas Dimas kami menjadi panitia pelaksana.
Tumblr media
FLC 2017 ini saya diberi kesempatan menjadi MC selama 2 hari bersama Isman (BA 5 Unpad), sesungguhnya saya ragu dan tetep deg degan, doa saya sampai dengan hari H hanyalah saya ngga ada salah salah kata dan lidah yang dilancarkan dalam berbicara.
Meskipun saya dan Isman sama-sama BA 5 namun belum pernah rasanya bercakap-cakap sampai dengan kemarin FLC. Karena kami harus membawa acara selama 2 hari maka akrab adalah suatu kewajiban agar mempermudah komunikasi. Beruntunglah Isman adalah seorang yang baik, professional, pendengar yang baik, dan bijak. Jadi saya yang biasa-biasa saja begini banyak dibantu olehnya.
Bayu, the only one BA 5 Jogja yang bisa bergabung dalam kepanitiaan merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, bahkan dia tidur di mushola hotel dalam keadaan duduk karena takut tidak terbangun saat sholat malam dilangsungkan. Perkap iya, humas iya, dekor iya... apa lagi?
Sedang mas Eka adalah panitia laki-laki yang dapat menjadi peringan beban tugas bayu. Namun sayang mas Eka hanya tinggal sebentar di Edu Hostel. Belumlah sempat kami berbincang banyak.
Seperti biasa, squad Srikandi (Kak El, Mba In, Dilla, dan aku) di siang hari menjadi partner professional, di malam hari menjadi partner bercerita asik penuh pembahasan masa depan. Kak El dan Mba Inayah seperti dua anak kembar yang tidak bisa dipisahkan, multitalenta karena semua harus dikerjakan. Mulai dari menulis co-card sampai dengan angkat perkap dilantai 5 yang ketinggalan. Dari kak El aku belajar menata wajah dan emosi, beliau selalu tersenyum apapun yang terjadi. Inginku dapat seperti itu, memiliki raut muka yang mampu menenangkan siapapun. Dari mba In aku belajar tentang totalitas. Dari Dilla aku belajar tentang pengorbanan dan keikhlasan, dia jauh jauh dari Jakarta untuk membantu kami.
Mungkin lewat acara inilah Allah membisikan padaku untuk segera merapihkan impian agar track lari semakin terlihat. Belum lagi mas Dimas yang menanamkan paham nikah muda dengan gencarnya kepada kami disetiap kesempatan, membuat kami berfikir lagi tentang hidup yang akan kami jalani.
Seseru, seasik, dan sebermanfaat apapun forum ini namun aku mencoba untuk tidak meninggalkan kewajibanku di kantor. Selama sepekan kemarin di kantor menjadi pecinta kopi karena rasa lelah dan kantuk mulai berdampak, terlebih setelah itikaf di Kauman. Tapi rasa lelah dan kantuk itu terbayar dengan segala apa yang didapat dari FLC 2017.
Terimakasih Allah, DD, Beasiswa Aktivis Nusantara, Mas Dimas, dan kawan-kawan panitia semua yang telah bekerja keras sehingga ini dapat terlaksana dengan baik. Semoga kita dapat dipertemukan kembali dalam forum-forum kebaikan lainnya.
1 note · View note
salmnabilardn · 3 years
Text
Nulis
Udah sadar sih, salma tuh orangnya cukup detail yak. Mau nulis panjang tapi gajadi. Kadang terganggu sendiri karena mau ngeluarin pikiran apa, tapi bridgingnya panjang banget.
Tahun 2017 daftar Gerakan UI Mengajar dan ternyata lolos berkas (termasuk esai), bikin ngerasa kalau salma cukup bisa menyampaikan suatu gagasan lewat tulisan. Tapi yah gitudeh, meski ngga nyeriusin nulis...di tahun 2018 nyambi part time jadi reporter di Humas FKM untuk nulis berita seputar kegiatan kampus. Kata mbaknya, tulisan salma cukup bagus flownya, enak dibaca meski ada sih editannya juga.
2019 sok sibuk organisasi, 2020 sok sibuk skripsian. Masuk 2021, salah satu impian salma tuh produktif nulis gagasan di blog. Platformnya masih belum sepakat di diri sendiri sih, entah tumblr, instagram, wordpress, medium, atau bahkan blog baktinusa ya biar ada namanya dikit. Sebenernya pengen juga coba kirim ke media, jadi tulisannya bisa lebih banyak jangkauan. Tapi lagi-lagi kepentok ngga diseriusin sih “kepengennya” ini.
Belakangan lagi concern banget ya sama program penurunan anemia, salah satunya dengan pemberian TTD kepada rematri gitu. Terus banyak concern lain yang rasanya ingin ditumpahkan, jadilah coba nulis lagi.
Tapi eh tapi pas nulis, baru kerasa deh tuh “kok salma detail amat yak nulisnya”... Ngga kayak para penulis yg bisa membangun imajinasi pembaca meski jumlah katanya ngga sebanyak itu. “Kok ngga selesai sampai permasalahan utama dan argumen-argumennya ya?”, “Kok ini”, “Kok itu”.
Kemudian sadar juga yaa salm namanya masih baru berapa jam coba nulis...belum sampe 20jam yaa beginilah hasil tulisannya ga tajam, kurang efisien, dan kurang-kurang lainnya. Tapi gapapaa, sudah satu langkah bayi untuk coba menajamkan pikiran, mengomunikasikan ide, dan ketika nulis juga kerasa banyak hal yg perlu kita tahu datanya secara jelas, serta sitasinya. 
Salah satu yang bikin semangat nulis adalah.... masih seminimal “orang-orang hebat yang terkenal dari dulu sampai sekarang tuh pada nulis buku, salm”
1 note · View note
azmi-azizah · 4 years
Text
Tumblr media
[Seumpama Pohon yang Baik]
Di frame ini, adalah aku dan mereka para saudara seatap selama 2 tahun menjadi santri di asrama Lembaga Pendidikan Insani Jogja. Tapi cuma sebagian yang ikut, 7 lainnya kebetulan nggak bisa atau nggak lagi di Jogja.
Aku jadi inget, karena dulunya aku anak pondok saat SMA, di tahun pertama kuliah, tinggal di kontrakan itu rasanya berat banget. Susah mengelola diri dan berasa sendiri karena belum nemu teman sefrekuensi.
Jadilah di tahun kedua kuliah daftar asrama. Sebenernya pengennya ke RK, tapi baru buka pendaftaran tahun depannya. Terlalu lama. Sedangkan aku udah pengen segera jadi anak asrama agar lebih tertata, mendalami lagi ilmu agama, ngelancarin hafalan Qur'an, dan sebagainya.
Akhirnya aku daftar deh ke DS dan LPI. Qadarullah yg lolos LPI. Senang sekali Allah kasih aku kesempatan jadi santri yg mendapat beasiswa insani ini 2 tahun lamanya. Belajar Aqidah kontemporer, bahasa Arab, Fiqh, Sirah, pengantar ulumul Qur'an, sejarah Islam Indonesia, dan banyak lainnya.
Nggak lupa juga ada sesi diskusi, tugas bikin esay bulanan, sharing tentang keilmuan masing2, jadi panitia Ramadhan dan Idul Qurban, yg semuanya sangat berarti untukku dalam mengembangkan diri.
Sampai sekarang aku masih betah di LPI. Jadi asisten ustadzah membersamai para santriwati. Mengajar sebagian ilmu yang bisa kubagi.
Lalu aku keinget Abi. Abi sangat mendukung saat dulu aku bilang ingin jadi salah satu asisten musyrifah LPI. Abi suka kalau aku bisa mengajarkan ilmu dalam keseharianku.
Abi bilang bahwa beliau pun dulu di masa kuliahnya jadi penjaga sekretariat HMI alias tinggal di sekrenya. Banyak baca buku, berdiskusi, dan sering ngisi di berbagai LK. Berbagi ilmu di banyak momen lainnya. Sampai sekarang. Masih jadi guru, selain menjadi ketua sebuah yayasan pendidikan Islam.
Begitulah Abi sang teladanku.
Di materi FLC Baktinusa minggu lalu disebutkan juga, model pembinaan kepemimpinan dalam Al-Qur'an ada di Surat Ibrahim ayat 24-25. Mukmin yang baik seumpama pohon. Akarnya kokoh menghunjam ke tanah, cabangnya menjulang ke langit, dan buah2nya tersedia di setiap musim.
Akar kokoh menghunjam ke tanah adalah aqidah dan keimanan yang kuat sebagai fondasi pertama bagi pemimpin. Sebab iman meniscayakan amal2 terbaik.
Cabang menjulang ke langit berarti menjadi apapun itu, harus benar2 professional dan ahli. Semangat tuk terus mengeksplorasi keahlian diri.
Buahnya tersedia setiap musim, maknanya selalu bermanfaat bagi orang lain dan dirasakan secara luas. Begitulah. Pemimpin tidak hanya baik sendiri, tapi transformatif dan melayani.
Mukmim yang baik bukan hanya sholih, tapi juga mushlih.
13 notes · View notes
ridhosb · 4 years
Text
Gak terima beasiswa pembinaan, kudu apa?
“Pernah gak?, kamu pengen banget ngembangin diri, butuh wadah untuk mendapatkannya, tetapi belum menemukan wadahnya apa, giliran menemukan eh kamunya gak diterima”
Sabar, semua ada fasenya, gak diterima disuatu tempat bukan berarti kapasitas kamu gak nyampe untuk melakukan itu, bisa jadi itu jalan terbaik buat kamu untuk lebih berkembang di wadah yang lain. Saat itu Tuhan sedang menguji kamu untuk mendobrak setiap gulita menjadi pelita.
Sembari menunggu tenggelamnya matahari sore, di hari terakhir ramadhan tahun ini, nampaknya berbeda dengan ramadhan sebelumnya. Biasanya hari terakhir ramadhan, sore hari ditemani oleh lalu lalang pemudik di jalan raya depan rumah. Tetapi ramadhan tahun ini hanya lewat satu atau dua motor saja karena pandemik yang melanda negeri ini. Hari terakhir bulan suci ini, Aku menyempatkan untuk evaluasi diri tentang targetan yang sudah aku lakukan dibulan ramadhan ini.
Ngomongin targetan, terlintas juga dipikiran tentang capaian yang sudah aku lakukan beberapa tahun terakhir ini selama menempuh studi di Kampus Pertanian. Bertahun lamanya berada di kampus IPB berbagai aktivitas dilakukan, mulai dari aktivitas organisasi, sosial, olahraga, keagamaan, akademik, kompetisi, dan lain sebagainya.
Aku ingin mengucapkan terimakasih kepada para senior di SMA dulu. Mereka selalu menyuguhkan video motivasi di setiap acara sekolah. Berbagai video itu menggugah semangatku untuk terus menuntut ilmu. Ingat betul diantara video itu adalah video kak Danang A. Prabowo seorang mahasiswa IPB dengan sejuta prestasi yang menuliskan 100 mimpinya pada selembar kertas dan tidak malu untuk menempelkan kertas itu di lemari dan dinding kamarnya. Beliau yakin bahwa setiap mimpinya akan tercapai dengan izin Allah SWT. Satupersatu mimpinya tercapai, karena usaha dan kegigihannya dalam memperjuangkan mimpinya.
Maka setiap orang harus mempunyai mimpi dan wajib memperjuangkannya, serta berhak mendapatkan keberhasilan atas mimpi-mimpinya.
Setiap orang memiliki cara sendiri untuk menempuh jalan juangnya. Ntah memilih ikut organisasi intra kampus, organisasi ekstra kampus, komunitas sosial, komunitas pecinta alam, unit kegiatan, membangun start up atau mengikuti komunitas prestasi di kampus. Selain wadah yang Aku sebutkan diatas ada diantaranya berupa beasiswa tempat tinggal, pembinaan, dan organisasi nasional yang dapat dijadikan sarana self improvement.
Kali ini aku mau cerita tentang bagaimana prosesku mengupgrade diri selama ada di IPB. Lebih kurang 10 semester lamanya. Aku akan memulai cerita secara runut tentang langkah-langkah yang pernah kutempuh dalam mengupgrade diri selama ada di kampus pertanian itu.
Saat itu kondisinya aku masih belum memiliki hp canggih, bisa dibilang handphone buntut dan warnanyapun sudah memudar. Aku juga seing ketinggalan informasi karena handphone tersebut tidak bisa digunakan untuk aplikasi Line, Whatshap dan aplikasi sejenisnya. Meskipun demikian itulah handphone yang menemaniku menjalani prosesku di PPKU.
Diakhir periode tingkat pertama rasanya pemikiran sudah mulai mendewasa, bahwa pencarian jati diri sudah menjadi tujuan utama. Banyak diantara teman-teman mencari beasiswa atau komunitas. Mungkin ada yang bertanya, kenapa harus mendapatkan beasiswa? Beasiswa beragam bentuknya, ada yang menawarkan tempat tinggal, pembinaan, tempat tinggal dan pembinaan, dana kuliah dst. Selain itu ada juga komunitas atau forum yang menawarkan berbagai pembinaan dan relationship. Tentu dengan adanya beasiswa akan sangat membantu meringankan biaya kuliah, mendapatkan wadah pengembangan diri, meningkatnya jaringan kepada orang lain, menumbuhkan semangat dan sikap optimisme, dst. Menguntungkan bukan?
Ceritanya momentum diakhir masa PPKU itu ada pendaftaran beasiswa berupa tempat tinggal, pembinaan, dan jaringan nasional. Nama beasiswanya Rumah Kepemimpinan. Beasiswa ini cukup menarik, rasanya jika Aku ikut organisasi ini maka kemampuanku akan meningkat dengan pesat. apalagi jika melihat orang-orang yang ikut beasiswa ini keren-keren semua. Mereka aktif didalam maupun diluar kampus.
“Dho, ikut rumah kepemimpinan gak?” teriak seorang teman dari depan kelas setelah kami menyelesaikan perkuliahan. Saat itu ceritanya aku gak tau apa itu rumah kepemimpinan.
“Emang rumah kepemimpinan tuh apa? “ tanyaku balik kepada seorang temen itu.
“Itu loh do, beasiswanya orang-orang hebat, tuh liat kakak-kakak yang ada di BEM KM banyak orang-orang RK” ujarnya.
Aku hanya mengangguk dan coba untuk mengingat siapa saja orang-orang yang dia sebut tadi. Tapi jika dipikir-pikir memang benar, orang yang aktif di kampus diantaranya adalah anak RK.
Singkat cerita aku coba untuk mencari tau dan memberanikan diri menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Dalam waktu yang tidak lama akhirnya berkas selesai dikumpulkan. Sore itu dalam perjalanan pulang ke asrama aku bertemu seorang teman dan bercakap-cakap seputar kuliah dan tempat tinggal pasca meninggalkan asrama. “Kamu mau tinggal dimana Dho? Sebentar lagi kan kita bakal keluar asrama” Tanya temanku. Spontan aku berpikir tentang beasiswa dan rumah kontrakan yang sudah kujanjikan dengan seorang kaka tingkat. Jadi memang beberapa waktu lalu aku sudah memiliki janji untuk ngontrak bareng sama kakak tingkat dan akan segera dibayarkan uangmuka. Aku kepikiran, jika aku melanjutkan pendaftaran rumah kepemimpinan dan seandainya diterima berarti aku mengingkari janjiku dengan kakak tingkat untuk tinggal satu kontrakan. Sementara jika aku lebih memilih melanjutkan rencana tinggal satu kontrakan bersama kakak tingkat artinya aku kehilangan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa rumah kepemimpinan yang hanya ada satu kali selama aku di kampus. Berpikir panjang, dengan berbagai pertimbangan akhirnya aku memutuskan untuk tidak mendaftar beasiswa rumah kepemimpinan, menyimpan kembali berkas-berkas yang sudah aku kumpulkan dan melanjutkan kehidupan pasca asrama di rumah kontrakan bersama dengan kakak tingkat. Ketika aku memutuskan ini, artinya banyak peluang kebaikan yang akan aku terima juga walaupun tidak di rumah pembinaan khusus.
Satu tahun setelahnya aku menerima informasi bahwa ada pembukaan kembali beasiswa RK, namun hanya ada kuota untuk 1 orang. Berbagai dorongan dari teman-teman agar aku mendaftar. Aku coba buka kembali persyaratan yang udah pernah terkumpulkan dan mengirimkan berkas-berkas tersebut termasuk surat rekomendasi dari beberapa tokoh. Namun, rasanya memang belum rezeki sehingga aku ga diterima. Soalnya yang daftar memang banyak dan kuota hanya satu kursi aja.
Next time, Aku dapat informasi tentang pendaftaran sebuah organisasi nasional, namanya Forum Indonesia Muda (FIM). Bagiku ini organisasi yang keren, karena menghimpun pemuda dari seluruh nusantara. Alumninya juga keren-keren dengan berbagai skill serta relasi yang tidak ada habisnya. Kerenkan? Dulu diajak oleh kaka tingkat untuk ikut organisasi ini.
“Hayu daftar FIM do, cocok banget buat kamu” ucap kakak tingkat dengan antusias.
Tapi sayangnya saat itu aku ga cukup percaya diri untuk mengiyakan dan mendaftarkan diri di FIM. Selalu keren ketika melihat temen-temen yang gabung FIM dan mereka bisa survive disana, mengembangkan diri dan mencari relasi. Oke satu kesempatan lagi yang diabaikan. Aku coba untuk mencari-cari yang lain, sekiranya yang bias aku ikuti.
Tingkat 3 ada pembukaan pendaftaran Beasiswa Aktivis Nusantara (BANTINUSA). Beasiswa ini juga keren banget dengan berbagai pembinaan dan jaringan sekala nasional sehingga bener-bener akan mengupgrade diri kita. Aku cukup tertarik dengan beasiswa ini karena juga bergerak pada bidang kemanusiaan. Sehingga banyak kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan jika tergabung dalam baktinusa.
Saat tingkat 3, aku tinggal satu kontrakan dengan kakak tingkat yang mengikuti beasiswa baktinusa. Setelah pulang dari kampus aku coba mengetuk pintu kamarnya dan dipersilahkan masuk ke kamarnya. Aku perlahan mendekati beliau dan duduk didekatnya.
“Bang, aku pengen daftar Baktinusa, kira-kira apa yang harus dipersiapkan ya bang?” Tanyaku kepada senior ini yang juga sebagai wakil presiden mahasiswa di kampusku.
Sambil mengeluarkan laptop dan menunjukkan beberapa file persyaratan untuk ikut BaktiNusa “Persyaratannya tidak terlalu sulit Dho, pasti kamu bisa melengkapi dan mendaftarkan diri” ucapnya dengan penuh keyakinan. persyaratan itu diantaranya membuat life plan, tulisan singkat, terus surat rekomendasi tokoh serta TOEFL. Setelah berbicara singkat dan aku cukup termotivasi untuk ikut, satu persatu persyaratan aku lengkapi. Hari itu juga aku berangkat ke kampus untuk menemui dosen pembimbing akademik dan wakil dekan bidang akademik untuk meminta nasihat dan rekomendasi dari mereka. Setelah meminta surat rekomendasi, Aku pun menyelesaikan life plan dan membuat tulisan singkat tentang gagasan yang Aku punya untuk Indonesia. Semua berkas terkumpul dengan lengkap. Mendekati batas akhir pengumpulan berkas, Aku sedikit ragu untuk submit. Rasanya pikiran begitu rumit, Aku berfikir jika aku diterima artinya ada beban dan tanggung jawab besar yang harus kupikul karena dana dan pembinaan yang aku dapatkan adalah dana dari ummat yang harus aku perjuangkan dan pertanggung jawabkan serta harus aku balas dengan karya dan hal-hal yang bermanfaat lainnya. Sementara jika aku gak terima, aku gak punya wadah lagi untuk pembinaan dan upgrade diri sendiri. Berkas sudah terkumpul dan waktu batas akhir pengumpulan berkas pun semakin dekat, aku akhirnya memutuskan mengirim berkas dan mengikuti proses seleksi.
Setelah beberapa hari, tiba waktu pengumuman. Qadarullah namaku ga ada. Hehe. Sedih? Tentu engga, berarti rezekinya memang tidak disana. Dan aku langsung menuliskan plan lain secara detil bagaimana aku dapat menemukan cara untuk mengupgrade diri dengan cepat selain beasiswa dan wadah pembinaan. Berbagai plan kutuliskan dengan rapih dan berkelanjutan agar disisa-sisa waktu dikampus dapat aku manfaatkan dengan baik. Hehe
Selain beberapa beasiswa yang aku sebutin diatas sebetulnya banyak beasiswa yang diditawarkan kampus maupun luar kampus. Beasiswa berupa asrama tempat tinggal ataupun dana untuk kebutuhan kuliah. Tapi semua itu pilihan, aku memutuskan untuk tidak mengambil. Aku ga terlalu suka dibatasi ruang geraknya, contoh kalo asrama kan ada jam malam, atau ada waktu pembatasn aktivitas diluar, dll. Sehingga karena itu pilihanku, aku harus betul-betul dapat mengatur diri sendiri dengan baik.
Pesan yang ingin disampaikan, setiap gagal jangan pernah berhenti untuk bangun dan mencoba lagi, kalo gak terima disatu tempat ya coba lagi ditempat yang lain, karena jalan masih banyak. Jangan pernah putus asa. Bahwa semakin banyak mencoba maka semakin banyak keberhasilan yang kita dapatkan.
Lalu pertanyaannya, apa yang Aku lakukan untuk menjaga dan mengupgrade diri? Ini pertanyaan sederhana yang banyak ditanyakan setiap orang. Setelah melewati bebeapa pendaftaran beasiswa dan gagal, aku selalu menanamkan prinsip bahwa walaupun aku gak ikut berbagai pembinaan namun secara kapasitas aku tidak boleh kalah bahkan kalau bisa lebih baik lagi. Sedikit bercerita tentang apa yang aku lakukan untuk mengambangkan diri adalah memperbanyak relasi, pengalaman, literasi dan kemampuan softskill lainnya.
Pertama, Aku biasa menonton video atau film motivasi di youtube. Cara ini cukup ampuh untuk mempertahankan semangat dan untuk membuka pemikiran baru. Setiap untaian kata yang disampaikan pembicara dalam video dapat memotivasiku untuk melakukan hal positif dan mengikuti kegiatan yang mendatangkan kebermanfaatan. Pembicaa dalam video biasa memadukan teori dengan pengalaman mereka. Selain itu pemikiran pembicara yang cemerlang dan selalu terbuka terhadap perkembangan zaman. Video yang biasa kutonton diantaranya TEDx Talks, Pak Mario Teguh, Ust Hanan Attaki, Ust Felix Siauw, Pak Anies Baswedan, dan masih banyak lagi. Kedua, Aku biasanya membaca buku, terutama buku-buku terbaru yang berhubungan dengan self improvement, biografi tokoh dan history perjalanan seseorang untuk menggapai kesuksesan. Beberapa novel, tulisan Habiburrahman El Shirazy, Tere Liye, Salim A. Fillah, dan buku biografi tokoh-tokoh inspiratif Indonesia juga biasanya menjadi sasaran empuk untuk Aku baca hingga habis disela-sela kesibukanku di Kampus. Buku adalah jendela dunia bukan? jadi jagan malas membaca buku ya teman. Mungkin sering dengar kalimat ini kan ya? Nah jadi untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan baru, dan belajar dari berbagai kisah orang lain maka buku adalah pilihan yang paling tepat. Ketiga, Aku juga rutin mengikuti seminar dan forum diskusi mahasiswa. Sarana ini rasanya memberikan pengaruh yang besar untuk meningkatkan wawasan, mengetahui setiap perubahan, melatih keberanian dan berfikir kritis, melatih kemampuan untuk menyampaikan pendapat di forum, melatih berfikir sistematis, dan lain sebagainya. Sehingga sangat disarankan untuk siapapun harus rajin ikut seminar dan forum diskusi yang ada. Keempat, Aku biasanya menulis opini atau hanya gagasan rumpang. Aku berfikir bahwa menulis dapat melatih kita untuk menuangkan gagasan diatas kertas dan membagikan kepada orang lain sehingga jika orang lain membaca maka akan bermanfaat. Biasanya setelah aku banyak membaca dan mengikuti forum diskusi mahasiswa rasanya begitu banyak opini dan pandangan baru yang muncul, Aku sempatkan untuk menuliskan setiap opini tersebut. Aku biasanya menulis di note pribadi, caption instagram, blog pribadi, atau menggunakan sarana lainnya. Kelima, Kebiasaan lama sebetulnya, karena sudah aku lakukan sejak duduk di bangku SMA dulu, yaitu kunjungan tokoh. Nah, ini juga salah satu cara yang paling ampuh dan paling sering aku lakukan sebagai bentuk pembinaan untuk diriku sendiri. Sejak dulu aku selalu membiasakan untuk mengunjungi tokoh tertentu, senior di kampus, orang berpengaruh lainnya, dosen atau bahkan teman sesama mahasiswa yang sekiranya aku akan mendapatkan insight baru ketika berbincang dengan mereka. Aku melakukan ini dengan frekuensi yang sangat tinggi. Dalam satu minggu aku biasa mengunjungi dan berbincang dengan minimal 2 orang tokoh. Dampaknya sangat terasa, ngobrol dengan mereka seolah aku selalu diajak untuk berlari kencang, tak ada pemikiran selain memikirkan untuk berkarya dan optimis. Banyak hal yang dapat dibicarakan, mulai dari pengalaman, insight untuk Indonesia, plan kedepan, usaha-usaha, dan berbagai karya yang telah mereka torehkan, serta nasihat-nasihat yang sangat membangun dan tentunya relasi yang semakin banyak. Relasi yang dibangun ini akan sangat bermanfaat bagi kita saat ini dan masa yang akan datang. Silaturahim itu akan membuka jalan dan mendatangkan rezeki bukan? Nah buat kita semua jangan ragu dan malas untuk memperbanyak pertemanan dengan oranglain. Keenam, Aplikasikan seluruh ilmu yang kamu dapat dengan mengikuti berbagai organisasi atau komunitas yang ada dilingkungan tinggalmu. Karena ilmu yang banyak jika tidak dilatih maka tidak akan berkembang, dan dengan ikut organisasi sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan softskill dan hardskill. Ketujuh, tentunya segala usaha yang kita lakukan harus dengan ridho dan izin Allah SWT, maka dari itu kita harus memperbanyak Ibadah dan mendekatkan diri kepadaNya.
“Setelah menuliskan cerita tentang aku dan proses pendaftaranku di beberapa beasiswa diatas, aku tidak diterima itu bukan kesalahan yang menseleksi, tapi bisa jadi salahku yang kurang serius atau bahkan kurang banyak berdo’a. Jadi buat teman-teman dan adik tingkat yang membaca cerita ini, aku rekomendasikan kalian untuk ikut beasiswa pembinaan seperti Rumah Kepemimpinan, Baktinusa, FIM, dan masih banyak lagi. Lakukan dengan serius dan perbanyak berdoa, karena manfaatnya sangat banyak”
Sekian cerita sederhana bagaimana membalikkan setiap kegagalan menjadi sebuah keberhasilan, banyak jalan menuju roma, ada banyak cara untuk meraih setiap mimpi dan harapan. Jangan pernah putus asa, terus melangkah dan menatap kedepan. Setiap kegagalan adalah terpaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan pernah beredih, karena Allah SWT menurunkan kesulitan beserta dengan kemudahan.
Pugung Waynarta, 09 Juni 2020
2 notes · View notes
nasigorengg · 4 years
Text
Beberapa waktu lalu ada temu akbar Baktinusa 1-10, saya catat sedikit penyampaian materinya.
--
Bu Sri Nurhidayah
Tugas pemimpin
1.       Tugas pertama: Menentukan sikap (Prinsip)
2.       Tugas sekarang: kaderisasi
3.       Tugas terakhir: Melihat yang ditinggalkan (Legacy)
Questions: Where is our stance?
Sifat kepemimpinan:
1.       Sidiq
2.       Amanah
3.       Fathonah
4.       Tabligh
Pesan: Lakukan apa yang diamanahkan yang ada di depan Anda
 Pak Bambang Suherman
Judul: Menyadari mandat kehidupan dan tantangan masa depan
Pertanyaan mendasar:
1.       siapa yang menciptakan
2.       siapa diri kita
Adalah keniscayaan bagi orang yang menyerukan kebaikan untuk mendapat bully-an
Ada 2 hal yg pasti kita hadapi:
1.       Ketidakpastian
2.       perubahan
How to overcome?
1.       Perencanaan
2.       Kompetensi
Karakter kepemimpinan:
1.       Berani memutuskan
2.       Mampu mengelola konflik
1 note · View note
endideswanto · 4 years
Video
instagram
[BANTU ENDI MEWUJUDKAN MIMPINYA] Bismillahirrahmanirrahim FUTURE LEADERS VOTING (FLV) BAKTI NUSA 10 "Dan hendaklah ada, di antara kamu, segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada perbuatan yang ma’ruf, dan mencegah dari kemungkaran. Merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104) Setiap orang hidup dengan mimpi-mimpinya. Setiap orang tergerak untuk muwujudkan mimpinya. Keuatan tekadlah yang mampu mengalahkan segalanya. Mimpi itu bukan apa yang kamu lihat saat kamu tidur. Tapi mimpi itu yang bisa buat kamu tidak bisa tidur. Teman-teman/Kakak/Abang/Adek Mohon bantuan dan dukungannya untuk bisa bergabung menjadi Bagian Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA 10). Caranya gampang banget... . Tahapan terlibat dalam FLV: 1. Buka web tinggal klik http://www.baktinusa.id/flv-semarang/ 2. Tonton Vidio Profil Endi Deswanto 3. Klik Vote Endi Deswanto 4. Isi Data 5. Kirim. Selesai Deh. Terima kasih banyak. Semoga Allah membalas semua kebaikan teman-teman semua.. Aaminn #futureleadersvoting #baktinusa #beasiswaaktivisnusantara #ddpendidikan #theleaderofleaders #pemimpin #AkuKamuAksi #endiakt16 #endideswanto (di Universitas Diponegoro) https://www.instagram.com/p/B_jebEwJceI/?igshid=7hc6y4nyaum0
0 notes
edelwis2793 · 4 years
Photo
Tumblr media
TUNDA PERAYAANMU DEMI MASA DEPANMU Semangat dikala kelas XII atau kelas 3 baik yang SMA , MA atau SMK , entah yang negeri maupun yang luar negeri adalah saat perayaan kelulusan. Jauh jauh hari sudah booking salon untuk jasa makeup, foto studio udah ceking ceking harga dan harga, kebaya yang sudah dipesan untuk dijahit agar fit di body, sepatu udah masuk keranjang shopee, tas udah jadi wish list, dan buket bunga pun siap dibeli. Bayangan nanti waktu wisuda pelepasan mau foto bareng sama siapa aja udah dilist, bareng guru favorit, guru killer, guru ter ter, mantan, gebetan atau adek kelas incaran. Pandangan nanti mau tampil nyanyi lagu bintang kehidupan atau ingatlah hari ini maupun cendol dawet dan lainnya udah disiapkan buat latihan bareng temen duet. Dan semuanya kini hanya jadi rencana. Covid19 meruntuhkan angan-angan impian indah terakhir penutup masa SMA. Kalaupun melaksanakan wisuda secara online seperti di salah satu kampus, tetep rasanya beda. Beruntung saja sudah sempat buat year book yang bisa jadi kenangan foto bersama satu kelas bersama wali kelas. Ada yang bilang angkatan tahun ini generasi yang tidak ada effort buat lulus, gimana enggak? ujian nasional juga enggak, ujian sekolah juga online, ujian praktek juga ada yang belum melaksanakan, tinggal rebahan di rumah, tidur tiduran, eh udah dapet keterangan lulus dan langsung dapet nilai. Tapi bagi generasi yang lulus tahun ini, tetep berjuang kok, berjuang menyongsong masa depan yang tentunya cemerlang. Doakan saja agar semuanya lancar dan penuh berkah. tetep semangaat berjuang yaa buat kita semua... salam cinta untuk perjuangan, dan berjuanglah atas dasar cinta (quotenya @aerit deh kayaknya) salam, @rosmalina_edelwis @nulisdimanaaja.id #NulisdiManaAja #DimanaAja #Pandemi #covid19 #korona #efekakorona #semogacepatberlalu #dd_pendidikan #baktinusa #baktinusasurabaya #baktinusabogor #bangunkolaborasi #kalimatbaik #farewellparty #kelulusan #perayaankelulusan #farewell #writingchallenge #challengenulis #menulis https://www.instagram.com/p/B__Yv85HIgz/?igshid=1ei2n3x9zbwwg
0 notes
raudhailmifarid · 7 years
Photo
Tumblr media
[MERAWAT-INDONESIA] . Prolognya sambil curhat deh ya. Jadi ceritanya saya lagi praktik profesi Ners di ruang rawat Perinatologi. Singkatnya, ruang rawat untuk debay2 yang punya kondisi patologis (penyakit) tertentu, kebanyakan debaynya lahir prematur (lahir lebih dulu dari waktu yang seharusnya). Satu hal yang unik dari merawat debay baru lahir adalah kita gak selesai sampai "yang penting hidup", tapi yang gak kalah penting dari itu adalah kita harus pastikan "kualitas hidup" debay2 ini ke depannya, karena nanti kelak ia akan tumbuh besar, berkembang, menjadi permata hati orgtua, ia akan sekolah, kuliah, dan daftar Baktinusa. Masih panjang jalan hidup ke depan yang harus ia jalani (jika Allah mengehendaki). . Saya pikir, sama dengan merawat Indonesia. Kita, pemuda pe-rawat Indonesia, yang -kalau kata Syeikh Mustofa al-Ghalayaini-, "ditangan pemuda-lah urusan umat, dan di bawah kaki pemuda-lah hidup matinya umat", tentu gak bisa selesai dengan "yang penting Indonesia hidup" kan? . So that, saya, Raudha Ilmi Farid, Penerima Manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTINUSA) Angkatan 7, siap berkomitmen dan berjuang untuk kemaslahatan masa depan bangsa. . Saya mengajak teman2 semua untuk bergabung menjadi bagian dari keluarga besar BAKTINUSA untuk bersama-sama Merawat Indonesia! #MerawatIndonesia #Seleksi2018 #BeasiswaAktivisNusantara #BAKTINUSA #BeastudiIndonesia #BelajarMerawatIndonesia PS: Khusus kamu anak UI dan UNJ yang masih kepo dan mau tau lebih banyak tentang beasiswa ini, yuk gabung di grup Line Bakti Nusa Regional Jakarta di link : http://line.me/ti/g/at55iZKQiu
0 notes
rioalfaj · 7 years
Photo
Tumblr media
Silaturahim @thisablecreative dengan Himpunan Wanita Difabel Indonesia (HWDI) chapter Bandung. "Tantangan bagi kami para difabel adalah sikap lingkungan yang kadang masih banyak yang meremehkan kami." Bu Kustini, Ketua HWDI Jabar. #TAC #DompetDhuafa #Baktinusa
0 notes
jannote-blog · 8 years
Text
MIXED WEEK
Jatinangot, 14 Maret 2017 16.33 WIB
Bismillah..
Seringkali rizki datang dari hal tak terduga, rizki juga tidak hanya datang dalam bentuk materi seperti uang namun bisa juga datang dari terpilihnya kita di sekolah yang aik, mendapatkan teman yang baik, beasiswa, dll. Minggu krmen adalah minggu yang penuh kesyukuran bagiku karena Alhamdulillah selama 3.5 tahun kuliah di Unpad, banyak yang bisa aku bagi dengan duna akan hal kebermanfaatan dll. Minguu lalu alhamdulillah menjadi salah satu bagian dari 12 orng terpilih nominasi BAKTINUSA 2017, walaupun sebenarnya masihhhhh snagat jauh dari kata AKTIVIS> Masih banyak mahasiswa2 lain diunpad sana yang tidak keluar ke permukaan dalam  mengebdikan ilmunya di daerah masing2 untuk masyarakat. Aku hanyalah segelintir ornag yang sedikit beruntung untuk bisa masuk kenominasi tersebut dengan pengabdian yang pas-pasan.
Pada saat sesi BaktiNusa, terdapat setidaknya 3 seleski tes, yang terdiri dari tes administrasi (CV, PRESTASI, essay untuk indonesia, agama, dan proposal hidup. Pengalaman kmaren, CV yang dilanpirkan adalah CV lengkap yang pernah aku lakkukan selama menjadi mahasiswa dari tingkat 1-tingkat 3, lalu untuk essay biasanya aku komparasikan hal-hal apa saja yang pernah aku lakukan untuk menyebarkan kebermanfaatan untuk masyrakat yang terbagi kedalam 3 sections pembahasan past, present, dan future. Sedangkan  proposal hidup, sbenernya itu dadakn dan hanya terpikirkan selama 2 hari saja tidak matangm tpi tipsnya cb untuk buat sedetail mungkin.
Untuk wawancaranya pas sesi 2, akan terpilih 12 orng ntuk langsung di wawancara oleh pihak BAKTINUSA, pada sesi 2 terbagi keladam tes FGD, Menulis essay cepat, dan wawancara. Tips untuk tes FGD sebaiknya coba membaca berita2 terhanagat 1-2 minggu ke belakang mengnai apa berita yang sedang hot di Indonesia dari mulai penyebab terjadinya berita, kebijakan yang mendukung, pelaku, hingga dampak atau akibat yag ditimbulkan dari berita tersebut. Selain itu juga cba, utarakan mengenai solusi apa yang bsia ditawarkan dari hal tersebut. Intinya banyak baca mnimal berita 1 minggu kmren. Unutk wawancara, cb buat se”menjual” mungkin kemampuan, lalu mimpikita menegnai cara mencapainya, kenapa apply beassiwa BAKTINUSA, apa yang bisa baktinusa kasih, wawasan ttg baktinusa, pokoknya be confident lah dan rinci untuk mencapai cita-ciata yang ingin dicapai. Ajangan compare kemampuanmu dengan yang lain, karena aku yang ahanya sebatas pengabdian untuk memajukan rohis sma pun bsa lolos hingga tahap wawancara, jadi ya everyone has their one uniqueness, keep faith ama confident aja. Untuk yang tes yang ketiga adalah uji publik, ini seperti smaacam orasi dan pemilu menganai mengapa publik harus memilih kita, tpipsnya mungkain persiapkan jas sepatu peci untuk laki2 jika ingin nanti berorasi karenaharus formal, lalu dari sekarang cb liat2 cara berpdato ala2 speech openeing ceremony WORLD MUN misalkan ato pdiao2 luarnegeri mungin bisa menjadi sumber inspirasi saat berpidato kl saat itu entah mengapa ingin melihat bagaimana cara berpidato emma watson wkkk ama shalene wong general secretary WORLD MUN 2013. Nah itu untu bakti nusa.
Di minggu kemren juga, alhadulillah baru memulai berprofesi sbegai asisten dosen di mikrolbiologi tanah, untuk 1 smester kedepan. Tidak terpirkir sangat oleh ku saat itu, bahwa aku yang IPK nya tidak sampai cum laude ini bisa menajdi salalh satu kandidat untuk berkesempatan menajdi asisten dosen. Ibrah yang bsa didapat sih selain public speaking, mengulang ilmu karena saat akau semster 2/3 lalu sangat tidka terbayang sekali akan mikrobiologi tanah, bahkan tidak ingat apa yang saat itu dipelajari dan yang pasti silaturahmi dengan adik tingkat melihat angkatan 2013 sudah hampir punah hhe. Hopefully bisa ngasih banyak manfaat semanfaat mungkin buat adik2 faperta seblm lulus nanti. Disini juga menjadi ajang untuk memikirkan diri sendiri sih kedepan mau bagaimana, sepertinya akan ngambil S2 dna kalau bisa ke Wageningen University, Belanda. Bismillah..
Di minggi tersebut juga sedang kepanitian TOP 2017 DKM AL Amanah. Tidak teryangan saat pelaksaana akan begitu berkesan hhe,namun yang pasti ada sesi event muhasabah dan tempatnya di BGG dan snagat pas sekali untuk melakukan pengukuhan calon anggota. Namun yang mau digaris bwahiadalah saat event muhasabah dimana ustad yang berbicara atau menjadi materi muhasabah saat itu adalah Ust. Hanan Attaki, sangat deep dan ngena banget pokoknya, jadi keatagihan nonton kajian beliau.
DI minggu iut jga aku mengikuti sepert mini seminar essay dan apply lkti dari salah seorang alumniFEB Unpad kang galih beliau sudah berhasil keliling 3 negari dan berprofesi ebagai consultant, yang pasti cblah untuk memperbaiki literasi bacaan dlu, banyakin baca buku atau atlesat baca artikel minal 1 artikel sajasatu hari.
Mungkin sekian menegnai tulsan review mingguan nya, hopefully bermanfaat, insyaa Allah mau lebih difokuskan lagi ke bahasa inggris dan apply lkti, wish me luck. Nuhun
0 notes