Tumgik
#kabar dunia
bogorexpose · 5 months
Text
Israel Ngotot Invasi dan Duduki Rafah, 26 Warga Palestina Tewas
YERUSALEM – Militer Israel mulai menduduki Rafah, kota selatan di Jalur Gaza, Palestina, pada Selasa (7/5) waktu setempat. Dilaporkan sekitar 26 orang warga Palestina tewas dalam serangan jet tempur itu. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan pihaknya berhasil mengambil kendali sebagian wilayah perbatasan Palestina dengan Mesir tersebut. Operasi militer ini berlangsung setelah Israel…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
energiaindonesia · 2 years
Text
Tunisha Sharma Meninggal Dunia, Ini Biodatanya
Tunisha Sharma Meninggal Dunia, Ini Biodatanya
ENERGIA.ID – Tunisha Sharma meninggal dunia di lokasi syuting. Ini menjadi kabar duka bagi industri hiburan India. Berikut informasi lengkapnya. Seorang aktris TV muda India Tunisha Sharma diketahui mengakhiri hidupnya di set acaranya. Aktris Tunisha Sharma, yang terlihat di Katrina Kaif-starrer Fitoor, kini sudah tidak ada lagi. Kabarnya, dia mengakhiri hidupnya di lokasi syuting acaranya, Ali…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
acehkita · 2 years
Text
Innalillahi, Ketua AJI Bireuen Umaruddin Meninggal Dunia
Innalillahi, Ketua AJI Bireuen Umaruddin Meninggal Dunia
BIREUEN | ACEHKITA.COM – Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bireuen, Umaruddin bin Ibrahim yang akrab disapa Odi, meninggal dunia di kediamannya di Gampong Meunasah Timu, Kecamatan Peusangan, Bireuen, Sabtu (22/10/2022) sekira pukul 06.30 WIB. Almarhum semasa hidupnya pernah bekerja di sejumlah media, dan terakhir bekerja sebagai wartawan TVRI Aceh, sudah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
edgarhamas · 1 month
Text
Justru karena keadaan tak baik-baik saja, kini doa terbaik kami haturkan pada Allah buatmu, Indonesiaku
Kata para bijak, zaman yang berat akan melahirkan orang-orang yang kuat. Jika mesti memilih antara harapan dan pesimis, aku memilih optimis pada masa depanmu. Masa depan kita.
Sebab aku melihat anak-anak muda yang mulai rajin mengaji dan memperbaiki diri. Pasangan-pasangan halal yang teguh tekadnya membangun keluarga hebat. Pada guru yang ikhlas, pada orangtua yang mulai sadar agama.
Pada ulama yang mulai peka tentang problem iklim dan lingkungan. Tentang para pekerja kantoran yang zikir pagi sorenya haru meski di tengah kemacetan. Tentang para artis yang hobi ikut kajian, model yang berhijab, mantan koruptor yang bertaubat, da'i yang terjun memahami anak-anak jalanan.
Ya, yang kami lihat di media sosial seringkali membuat mata terbelalak dan hati sesak. Tapi kabar baik itu ada, membanyak, meski dalam senyap. Petualangan bangsa ini terus berlanjut, yang zalim memang makin terang-terangan. Tapi itu tanda mereka akan berakhir.
Katanya, perubahan itu terjadi "gradually, then suddenly", bertahap dan butuh waktu, namun kemudian terjadi tiba-tiba.
Kini kita sedang bertumbuh, sedikit-sedikit, perlahan menggeliat, nyaris tak begitu kau rasakan.
Tapi kelak jika semua tetap berjuang dan mengatur napasnya dengan sabar, datanglah momentum itu, yang bahkan dikira tiba-tiba, padahal adalah hasil konsistensi generasi demi generasi. Momentum itu, kita siapkan sejak kini. Sekarang.
Dirgahayu Indonesiaku,
Kami mencintaimu, mendoakan kekuatan buatmu; agar suara kita lebih didengar dunia, hingga kelak kita bisa penuh asa membebaskan Al Aqsha.
17 Agustus 2024
197 notes · View notes
andromedanisa · 11 months
Text
Melewatkan orang baik..
Tidak ada yang akan kusesali nantinya melewatkanmu ataupun menunggumu. Diantara keduanya ada konsekuensi yang akan memintaku saat aku memilih. Namun satu hal yang aku syukuri, setidaknya aku pernah diperjuangkan dengan sebagaimana mestinya. Meski pada akhirnya masing-masing dari kita memilih diam dan pergi untuk saling menjauh.
Tidak semua perjumpaan akan berujung pada kesepakatan. Tidak semua yang bertemu akan selalu bersama. Demikian, bukan?
Melewatkan orang baik itu nyata adanya. Edisi nemenin ibu jalan-jalan pagi. Pagi ini bertemu dengan salah satu teman pengajian ibu.
Ibu Y: ".... mba dandelion (nama disamarkan) qadarullaah nggak bisa lanjut proses kemarin, Bu."
Keluarga kami cukup dekat sehingga ibu Y seringkali bercerita banyak hal dengan ibuku.
Ibu Y: "Saya sedikit kepikiran, Bu. mba Dandelion setelah proses ta'aruf dengan Ikhwan tersebut, akhir-akhir ini lebih sering menangis, lebih menutup diri dari biasanya. Tapi setiap kali ditanya, jawabannya selalu diam dan memilih menghindar. Barangkali mba Nisa bisa ajak mba Dandelion ngobrol-ngobrol ya. Dari kemarin pengen ngobrol sama Nisa katanya. Tapi takut ganggu mba Nisa."
aku: "nggeh, Bu. Nanti saya coba chat mba Dandelion lebih dulu. Bertanya kabar, semoga bisa sedikit terbuka dengan saya."
Ibu Y: "ikhwan ini datang kerumah menegaskan bahwa tidak bisa melanjutkan proses ta'aruf. Mas F (inisial Ikhwan yg sedang proses) datang dengan kakaknya untuk menegaskan.
Awalnya mba Dandelion mengabarkan kalau akan ada seorang laki-laki yang Alhamdulillaah sudah ngaji dan Insya Allaah baik pemahaman agamanya. Suami saya menyambut dengan senang perihal kabar baik itu. Dan atas izin Allaah keduanya bertemu dan memutuskan untuk proses ta'aruf. keduanya ini saling tertarik dan merasa cocok satu sama lain. Delapan kali datang kerumah dan saling terlibat pembicaraan bersama.
Mas F bilang kalau belum bisa datang bersama bapak ibunya untuk meminta mba Dandelion dikarenakan ibunya sedang dalam kondisi sakit.
Kamipun paham kondisi mas F, dan kami mencoba memberikan garis ketegasan untuk anak perempuan kami satu-satunya ini. Bapaknya (suami saya) tidak ingin putri kesayangannya ini tidak ada kejelasan status. Bapaknya meminta agar ada kejelasan bagaimana kelanjutan dari proses ta'aruf ini. Akhirnya mas F mengatakan akan segera mengkhitbah mba Dandelion dengan cincin pemberian dari Ibunya.
Ketika waktu yang sudah dijanjikan akan datang untuk mengkhitbah, qadarullaah Ibu mas F Allaah panggil lebih dulu (meninggal dunia). Sehingga ini butuh waktu tiga minggu untuk melanjutkan kembali. Dalam waktu tiga minggu, mas F mengabarkan bahwa setelah ibunya meninggal dunia. Ayahnya jatuh sakit. Satu minggu setelah mendapat kabar sakitnya, kami mendapat kabar bahwa ayah mas F tersebut meninggal dunia.
Setelah dua minggu sepeninggal ayahnya, mas F tersebut datang kembali kerumah dengan saudaranya untuk menegaskan kembali bahwa ia akan tetap maju untuk meminang mba Dandelion. Namun butuh waktu untuk membicarakan hal tersebut dengan keluarga besar seperti saudara dari Ayah dan Ibunya sebagai perwakilan yang dituakan. Kamipun menyepakati, karena kami mencoba memahami tentang ujian demi ujian yang mas F lalui.
Dua Minggu berlalu, mas F ini mengabarkan via chat. Yang intinya masih butuh waktu untuk meyakinkan keluarga besarnya untuk melangkahi kakak perempuannya yang belum menikah dan belum memiliki calon. Kata keluarga besarnya, kasihan jika dalam suasana duka seperti ini, kakak perempuannya harus ditinggal apalagi dilangkahi oleh adik laki-lakinya untuk menikah.
Dalam adat jawa, tabu jika ada seorang adik melangkahi kakaknya untuk lebih dulu menikah. Apalagi jika itu adalah adik laki-laki melangkahi kakak perempuannya. Meski mas F ini sudah paham tidak ada demikian dalam agama, namun keluarga besarnya masih kekeh memegang adat demikian.
Sampai satu titik, mba Dandelion meminta kejelasan bagaimana ujung dari proses ini. Akhirnya mas F datang dengan saudaranya lagi untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Bahwasanya ia meminta diberi waktu untuk mencarikan calon untuk kakak perempuannya ini sampai akhir tahun ini agar bisa menikah. Harapannya agar ada yang menjaga kakak perempuannya. Setelah kakak perempuannya mendapat jodoh barulah ia bisa dengan lapang menikah.
Mendengar hal itu mba Dandelion memberikan tanggapannya, bahwasanya ia tidak bisa lagi memberikan waktu.
"Lebih baik dicukupkan sampai disini saja. Tidak usah melanjutkan. Saya tidak ingin terus-terusan dalam kondisi status berproses dengan seorang Ikhwan yang belum terlihat kejelasannya untuk sebuah komitmen. kita cukupkan sampai disini saja, jika memang berjodoh maka kita akan bertemu lagi dengan cara baik dan waktu yang terbaik menurut Allaah. Saya tidak ingin menunggu sesuatu yang semu. Saya tidak ingin membatasi diri saya dengan menunggu seseorang yang belum tentu akan menjadi jodoh saya. Saya tidak mau membuka pintu-pintu syaithan dengan mengatasnamakan ta'aruf. Ta'aruf kita sudah berjalan kurang lebih 7 bulan dengan delapan kali pertemuan ini. Saya tidak ingin menutup banyak kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Iya, kalau sampai akhir tahun kakak perempuan mas bertemu dengan jodohnya. Kalau masih belum menemukan, bgaimana dengan saya? apakah masih harus menunggu lagi? Saya tidak ingin demikian, ini akan membuka pintu fitnah untuk kita dan keluarga masing-masing. Saya mohon maaf selama proses kata-kata dan sikap saya menyakiti hati mas dan keluarga mas. Semoga setelah ini Allaah beri kita kelapangan hati dan ganti yang lebih baik lagi." Jawaban mba Dandelion saat itu didepan kami semua.
Jelas Bu, saya menangis saat itu juga. Saya kaget anak perempuan saya langsung memutuskan demikian. Suami saya mencoba memahami kondisi anak perempuannya. Dan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses ta'aruf ini dengan berat hati.
"semoga kita masih tetap menjadi saudara muslim yang baik ya mas, entah nanti kalian berjodoh atau tidak. Semoga ini adalah keputusan yang terbaik untuk kalian berdua." Ucap Bapaknya mba Dandelion.
"baik, pak. Ngapunten sanget jika saya membuat mba Dandelion dan keluarga kecewa atas sikap saya. Saya bisa memahami keputusan MB Dandelion. Insya Allaah, jika nantinya kakak perempuan saya sudah menemukan jodohnya tahun ini. Dan mba Dandelion masih belum menikah atau masih belum proses ta'aruf dengan siapa-siapa. Semoga masih diizinkan untuk menyambung silaturahmi nantinya ya. Saya meminta maaf untuk segala ucap, tindakan dan hal-hal lain yang kurang berkenan. Semoga Allaah berikan yang terbaik setelah ini." Jawaban mas F saat itu.
Dia Ikhwan yang baik, saya bisa melihat sikap dan kesungguhannya dalam mengupayakan, bu. Selama proses, saya dan suami menyelidiki latar belakang dan keseharian mas F. Bertanya beberapa hal pada tetangganya, dan suami saya juga pernah bertemu dengan mas F dalam barisan sholat subuh berjamaah. Masya Allaah, sekali memang.
Saat mas F berpamitan dan merangkul suami saya, saya melihat mas F menangis dan mengucapkan salam dengan suara yang gemetar. Sementara mba Dandelion langsung masuk kamarnya dan terdengar suara tangisannya.
Saya menangis, suami saya terlihat begitu sedih. Beberapa kali gagal ta'aruf baru kali ini mba Dandelion saya mendengar suara tangisannya. Kami mencoba lapang untuk terus menguatkan satu sama lain. Untuk tetap berbaik sangka kepada Allaah. Tahun ini mba Dandelion berumur 36 tahun, Bu. Hati saya ikut remuk setiap kali harus melihat kegagalan demi kegagalan proses ta'aruf mba Dandelion." Ungkap ibu Y dengan suaranya yang lirih dan menangis.
aku dan ibu hanya bisa saling menatap dan membisu. Ibu menangis seraya memeluk ibu Y untuk menguatkan.
~*
Barangkali kita pernah..
Merasa begitu beruntung ketika diingini oleh seseorang yang begitu baik, didoakan dalam banyak kebaikan, diberi hadiah tanpa melewati batas syariat, saling tak bersua namun saling mengupayakan.
Barangkali kita pernah..
Menjadi begitu istimewa ketika diperjuangkan, begitu bahagia saat kita mengetahui kita adalah seseorang yang diperjuangkan diantara orang-orang baik yang mengupayakannya.
Barangkali kita pernah..
Menjadi satu diantara pilihannya, menjadi tujuan perjalanannya. Meski pada akhirnya ketetapan Allah yang menjadi pemenangnya..
Barangkali kita pernah..
Melepas seseorang yang baik itu, menabahkan diri atas keputusan yang kita pilih. Sebab memaksa berjalan pada tujuan yang sama tidak menemukan titik temunya.
Barangkali kita pernah..
Dibuat takjub atas perjalanan yang Allaah kehendaki. Sesuatu yang kita tangisi dengan begitu, justru memberi lebih banyak arti atas serangkaian hidup yang kita jalani.
Barangkali benar, tidak semua kebaikan-kebaikan itu bertemu dan cocok. Cinta tahu kemana harus pulang, jodoh tahu kemana harus memupuk keshalihan. Menjadi baik adalah tugas kita, mencari jodoh yang baik adalah upaya kita. Pada akhirnya kita akan paham bahwa kita adalah ujian bagi satu sama lain.
*saya sudah izin kepada ibu Y dan mba Dandelion untuk menuliskan kisah ini dimedia sosial saya. Semoga Allaah tolong dan memberikan kelapangan serta ganti yang lebih baik.
351 notes · View notes
kurniawangunadi · 6 months
Text
Hidup yang Sangat Tidak Terduga
Beberapa tahun terakhir, saat memasuki fase berumah tangga dan menjadi orang tua. Prioritas hidup bergeser, menjadi memahami kenapa di luar sana banyak yang bilang kalau makin dewasa atau setelah berkeluarga/jadi orang tua, circlenya semakin menyempit. Karena memang butuh fokus yang besar. Sampai mungkin tidak sempat untuk nongkrong seperti waktu-waktu muda kemarin.
Dan sebab begitu fokusnya kita sama hidup sendiri, sampai-sampai kita tidak memerhatikan apa yang terjadi di kehidupan sekitar kita, termasuk orang-orang yang pernah kita kenal di waktu sebelumnya. Kita hanya mendengar sedikit kabar tentang kapan dia menikah atau dia lagi kerja di mana, selebihnya kita tidak tahu. Tidak sempat mencari tahu, dan memang tidak ada keperluan untuk mengetahui.
Sampai waktu berlalu begitu saja, lima tahun terlewati, hingga sepuluh tahun berlalu. Saat anak-anak mulai memiliki dunianya yang bisa ia rancang sendiri. Kehidupan kita mulai terasa stabil. Kita mulai memerhatikan kehidupan di sekitar, berusaha mencari tahu kabar dari kawan-kawan lama.
Mereka sekarang tinggal dimana, sedang apa, siapa pasangannya, dan banyak hal lainnya. Berusaha kembali menyambung komunikasi dan silaturahmi. Memang, ternyata ada fasenya lagi untuk begitu.
Tapi di lain sisi, kita mungkin akan mendapati kabar yang tak pernah kita sangka. Mungkin ada yang telah meninggal lebih dulu, ada yang pernikahannya berakhir perceraian, ada yang tidak seorang pun tahu kabarnya, ada yang masih berjuang dengan dirinya sendiri, dan lain-lain. Setidakterduga itu kehidupan berlalu selama sepuluh tahun terakhir.
Terakhir kali sebelum fokus sama dunia sendiri, dulu sempat bertemu terakhir kalinya di meja-meja kafe membicarakan tentang masa dengan dengan optimis, terakhir mendengar kabarnya adalah kebahagiaan bersama orang yang akan jadi pasangannya, naik gunung bersama, diskusi di serambi-serambi masjid tentang impian, dan banyak sekali momen yang kuingat dengan baik, sebelum akhirnya memasuki fase baru yang menuntut prioritas dan fokus yang baru saat itu.
Tidak pernah diduga sama sekali. Kehidupan yang berputar di sekitar kita ternyata sebergejolak itu, hidup kita mungkin juga bergejolak, hanya saja tidak pernah menyangka bahwa di orang lain, gejolaknya adalah hal yang tak pernah kita pikirkan akan terjadi pada mereka.
Siapapun kamu yang membaca tulisan ini. Saat ini, hidup kita yang tak saling mengenal ini sedang berjalan di orbitnya masing-masing. Mungkin orbit kita tidak pernah beririsan, tapi aku selalu mendoakan, kita sama-sama berdoa semoga hidup yang sedang dijalani ini diberikan sakinah, diberikan keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin
157 notes · View notes
nurunala · 8 months
Text
Tumblr media
Waktu merantau kuliah dan jauh dari Bapak, saya membaca sebuah majalah yang dari halaman awal sampai akhir membahas tentang ayah. Judulnya, ‘Ayah Punya Caranya Sendiri dalam Mencintai Kita.’ Hasilnya bisa ditebak: di sudut kamar asrama, sendirian, saya nangis sesenggukan. Langsung teringat pada Bapak yang sudah lama tak dijumpa—bahkan sekadar ditanya kabarnya. Dalam keadaan pipi masih basah, saya mengetik SMS dan mengirimkannya ke Bapak di kampung halaman. Sekadar bertanya kabar dan menyatakan rindu. Rasanya sangat melegakan. Setiap ingat sama Bapak, sesungguhnya bukan cuma wajahnya yang terbayang. Tetapi juga keteladanannya … serta nasihat-nasihatnya. Barangkali itulah alasan saya menulis ‘Seribu Wajah Ayah’. Dengan membaca buku ini, setidaknya kita punya satu momen dalam hidup, di mana kita mengenang kembali ayah kita. Entah beliau masih sehat atau sudah wafat, sesungguhnya ayah selalu ada: Doa-doanya menjelma aneka kebaikan dalam hidup kita. Kasih sayangnya menjelma tubuh kita yang sehat dan bugar. Kerja keras dan kesabarannya menjadi inspirasi bagi kita dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Dan yang paling berharga: didikannya menjelma karakter dan sikap kita dalam memandang dunia. Sebab Rasullah bersabda, “Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik.” (HR. Imam At-Tirmidzi) *info dari penerbit, novel #SeribuWajahAyah masuk cetakan ke-7. Terima kasih. Semoga bermanfaat, berkesan, dan membawa kehangatan.
106 notes · View notes
gizantara · 20 days
Text
Death Tasters
Kita sudah sangat familiar kan, dengan kalimat yang sering terucap di momen takziyah?
Kalimat "كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ" sering diterjemahkan sebagai "setiap jiwa akan merasakan kematian," tetapi terjemahan sebenarnya adalah: "setiap jiwa adalah perasa kematian."
Dalam versi bahasa Arabnya, tidak ada bentuk future tense. Kata ذَائِقَة (dzā’iqah) berfungsi sebagai subjek, yang mengalami atau merasakan sesuatu, sehingga menjadi perasa kematian adalah tindakan yang terjadi saat ini (present tense).
Tumblr media
Sepanjang hidupku, orang lain selalu mati, dan aku tetap hidup. Namun, ini adalah ilusi terbesar dalam hidup; ketika aku mati, maka aku juga mati sebagai "orang lain" di mata orang lain. Orang lain yang tersisa hanya akan melihat "kematian orang lain".
Mencicipi kematian dimulai dengan melihat kematianku sendiri dalam kematian orang lain. Setiap orang terkasih yang meninggalkanku, membawa serta sebagian diriku, sehingga aku pun menjadi semakin lemah. Kisah yang kujalani bersama orang yang telah meninggal tetap belum selesai tetapi aliran kehidupannya terputus. Terputusnya aliran kehidupan ini seperti masa istirahat. Hal itu membuatku menyadari nilai kehidupan.
Bukan mereka yang ada di dalam peti mati yang mencicipi kematian. Bukan pula mereka yang tergeletak di balik tembok kuburan. Tapi kamu. Tapi aku.
With every death, we taste death. And that’s not a bad thing. It allows us to remember the priorities we’ve forgotten in the rush of daily life. It helps us reorder what’s important and what’s not.
Tasting death is an opportunity to rediscover life.
Mengingat kematian bukan berarti meracuni kehidupan, tetapi menjalaninya dengan penuh syukur dan hati-hati, selalu menyadari bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan.
Sayangnya kita tinggal dalam delusi bahwa kita akan hidup selamanya. Pada akhirnya, hidup akan berakhir. Kedengarannya gila. Waktu terus berjalan dan setiap hari yang berlalu adalah hari yang 'hilang'. Dan kita menganggap gagasan tentang diri kita di masa depan sebagai sesuatu yang sudah pasti:
Orang-orang yang ambisius menulis jurnal tentang apa yang akan mereka capai dalam satu dekade.
Anak-anak muda membuat daftar gunung yang akan didaki beberapa tahun ke depan.
Orang-orang yang romantis membuat bucket list untuk dilakukan sampai hari tua.
Wanita-wanita muda menonton video parenting sambil membuat daftar do and don't untuk calon anak di masa depan.
Para pecandu pengembangan diri gemar mendengarkan podcast, berharap saat mereka mencapai usia dewasa, mereka akan menjadi lebih bijak, lebih sehat, dan lebih bahagia.
Kadang kita menggunakan delusi itu untuk tetap maju, untuk mengalihkan perhatian kita dari memento mori. Tapi sebenarnya kita tidak pernah benar-benar bisa keluar dari sense of reality, yang mencakup mencakup tentang kesadaran konteks, kemampuan membuat penilaian, persepsi objektif, dan pengalaman empiris.
Sense of reality bagi orang beriman pada akhirnya memberikan kejelasan mana yang fana dan mana yang abadi. Yang juga memudahkan kita untuk membuat keputusan dan prioritas yang tepat dalam hidup, serta mengarahkan kita untuk fokus pada apa yang benar-benar penting dan bertahan selamanya, yakni kehidupan akhirat, daripada terjebak dalam keinginan-keinginan dunia yang sementara.
Kata "selamanya" akan tetap terdengar menyeramkan bagi mereka yang menolak percaya pada Sang Abadi. Tapi bagi mereka yang percaya, alam yang "selamanya" adalah kabar gembira yang lebih dari worth it untuk diperjuangkan.
Satu gerbong terbuka lagi. Di stasiun kematian, tubuh terbaring lemas menjawab pertanyaan petugas. Cukup lama ditanya, hingga terompet kehancuran bergema, pertanda dibukanya gerbong selanjutnya.
Padang itu serupa kanvas luas, melukiskan lautan manusia yang terperangkap dalam egosentrisme. Keringat mereka membanjiri, kecuali bagi yang Dia naungi. Ada yang hingga mata kaki, ada yang sampai tak terlihat lagi.
Mahkamah Tuhan menjadi angin segar bagi jiwa yang tidak pernah mendapatkan closure. Untuk setiap gugatan, Dia punya jawaban. Putusan finalnya memuaskan dan tak dapat diganggu gugat sebab database-nya maha lengkap dan maha akurat dibandingkan arsip pengadilan manapun yang pernah ada.
Kemudian, mereka meniti jembatan. Setipis rambut, setajam pedang. Di balik setiap langkah, ada cahaya yang membimbing jiwa-jiwa yang selamat. Akhirnya, aroma surga memeluk setiap rombongan yang berhasil tiba. Petugas membawa mereka masuk lebih jauh dalam keabadian.
Adapun jiwa yang menyesal, mereka tak sekalipun dilihat-Nya. Selamanya saja sudah menyeramkan, apalagi tanpa rahmat Tuhan. Maka sisa keabadian hanya kepedihan bertubi-tubi sebagai imbalan telah berlaku sombong di Bumi.
— Giza, meneruskan kembali tulisannya Pak Senai Demirci dengan tambahan insight pribadi. Tautan di sini.
30 notes · View notes
mamadkhalik · 5 months
Text
TAPAK JEJAK
Lagi belajar nulis. Kumpulan kabar gembira bagi umat manusia sekaligus pengingat bagi diri sendiri.
Berikut beberapa tulisan tematik yang semoga bermanfaat bagi para pembaca.
#CatatanKemenangan
Kumpulan tulisan saat bulan Syawal 1445 Hijriyah sebagai ikhtiar menjemput kemenangan abadi.
Adab Komunikasi Dalam Silaturrahmi
Amanah Rasul
Syahadat Adalah Perlombaan!
Adab Tak Lekang Zaman
Cinta dan Kacaunya Dunia Kita
Kenapa Dakwah?
Overthinking Hari Buku
Satu Alasan Bangkit
#SerialCinta
Kumpulan tulisan yang mencoba tidak bucin tapi mengajak untuk memahami arti cinta sejati.
Realitas Cinta
Absurditas Cinta : Cerita Buku
Seni Menanti Cinta : Cerita Buku
Ibadah Terlama
Cinta dan Perang Suci
Realitas Cinta #2
#DakwahKampus
Kumpulan tulisan perihal dakwah kampus. Mayoritas berdasar keresahan dan pengalaman pribadi.
Soal Waktu
Amal Jamai
Tahu Tempe Dakwah
Teruslah Bergerak
Amal Yaumi
Kemenangan Dakwah Kampus
Pendewasaan
Perbaikan Diri
Dai dan Murrabi
Post Crisis Dakwah Kampus
4 Hal Penting Dakwah Kampus
#AbaMenulis
Kumpulan tulisan random dan suka-suka. Mau nggak efektif kalimat atau maksudnya, yang penting nulis dulu. Buat jam terbang.
#MonologPemimpin
Refleksi tentang kepemimpinan dalam rangka mempersiapkan pemimpin zaman.
1. Monolog Pemimpi(n)
2. Ruang Bertumbuh
#CeritaBukuAba
Aku juga menulis buku :
Bahtera Dakwah 2024 (Kumpulan tulisan tentang Dakwah Kampus) Kalau mau membeli, DM saja.
Menyala Kesatuan 2024 (Kumpulan tulisan menyambut Milad KAMMI ke-26) bisa baca di sini.
Tapak Mula (Refleksi Menuju Separuh Abad) bisa baca di sini
Cerita buku yang pernah kubaca, bisa ke sini.
61 notes · View notes
asqinajah · 2 months
Text
Kalaulah hidupku di dunia tak jarang diliputi rasa kesepian, semoga di kuburanku kelak tidaklah rasa itu melanda.
Semoga, ada amal shalih; tilawah dan shalat yang menemani penantian disana.
Tinggal, bagaimana kabar amal-amalku di dunia ini? Sibuk berbekal untuk akhirat, atau sibuk sedih sebab dunia yang tak akan pernah terkejar kesempurnaannya?
(21/07/24)
36 notes · View notes
bogorexpose · 5 months
Text
Putin Dilantik Lagi, Jadi Presiden Rusia ‘Seumur Hidup’
MOSKOW – Vladimir Putin resmi dilantik lagi menjadi Presiden Rusia dalam seremoni super mewah yang digelar di Kremlin pada Selasa (7/05/2024) waktu Moskow. Pelantikan ini membuat Putin akan menjabat enam tahun ke depan, dan memecahkan rekor masa jabatan kelima dengan kekuasaan yang lebih besar dari sebelumnya. Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (7/5/2024), Putin yang kini berusia 71 tahun…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
milaalkhansah · 5 months
Text
Sekian lama bermain Tumblr, menulis dan membaca berbagai tulisan di sini masih saja selalu menimbulkan banyak ledakan perasaan di hati. Mungkin karena kebanyakan penghuninya tak seberani & sejujur di tempat lain. Jadi, kebanyakan tulisan di sini selalu mampu untuk diterima, dan sampai di hati tiap orang yang membacanya. Karena benar-benar ditulis dengan tulus, dari hati.
Membaca tulisan perjalanan seseorang mengambil pelajaran, kita yang membacanya bisa ikut mengambil pelajaran yang sama, meskipun mungkin kita belum pernah melalui hal yang dilalui oleh penulis. Membaca tulisan curhatan atau kesedihan seseorang, perasaan sedih mereka seperti sampai ke kita, sehingga kita bisa ikut berempati kepada mereka. Membaca tulisan berisi kebahagiaan dan pencapaian membuat kita yang membacanya ikut bahagia, dan diam-diam mendoakan supaya kebahagiaan mereka bisa kita rasakan juga.
Tulisan itu bisa dirasakan. Ia seperti makanan yang berjejer dalam etalase. Meskipun belum merasakannya, kita seringkali bisa menebak dan mampu membayangkan bagaimana rasanya. Seperti mencicipi sesuatu tanpa perlu merasakannya dengan lidah terlebih dahulu. Aneh memang. Tetapi semagic itulah sebuah tulisan.
Katanya, tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua punya maksud dan tujuannya masing-masing. Sehingga barangkali, semua tulisan yang tidak sengaja kita baca, atau lewat di beranda media sosial kita saat ini pasti mempunyai niatnya tersendiri. Entah itu untuk menemani dan mewakili perasaan yang tidak mampu kita sampaikan dengan lisan atau tulisan, membuat kita berempati dengan keadaan orang lain, menjadi pengingat kita untuk memperbaiki dan kembali, sekedar menorehkan senyum dan tawa di pipi, atau bahkan menimbulkan hangat di hati.
Apa pun itu, terima kasih banyak karena telah menulis dan berbagai kebaikan ini, ya? Aku harap, apa yang kalian usahakan melalui tulisan yang kalian bagikan, bisa terwujudkan. Terima kasih telah menjadi teman di segala keadaan, aku bahagia mengenal kalian sebagai tetangga. Meskipun kita mungkin tak pernah bertukar sapa secara langsung, setidaknya melalui tulisan-tulisan kalian yang kubaca, aku bisa mengetahui kabar kalian semua.
Terus lah menulis dan membaca, karena aku percaya, seseorang akan selalu hidup, selama tulisannya masih hadir dan kita baca. Meskipun mungkin, raganya tak lagi ada.
Yang sedang mengusahakan untuk terus menulis: Kendari 11.27
45 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
tujuan, kita.
pelajaran yg didapat hari ini;
Pada kehidupan yang semakin dewasa rasanya begitu melelahkan, terkadang kita menemukan atau seringkali memutuskan untuk merubah arah jalan kita agar segera sampai pada tujuan kita lebih cepat. hidup dan serangkaiannya yang seringkali membuat kita lelah, terkadang tidak memberikan kita kesempatan untuk sekadar memberi jeda beristirahat atau bahkan untuk sekadar bernafas.
lalu munculah pertanyaan dalam diri perihal tujuan hidup yang sedang kita jalani sampai detik ini. kenapa Allaah menciptakan kita, apa tujuan yang sesungguhnya kita hidup di dunia, mengapa ada banyak penderitaan, mengapa tidak bahagia saja dan serangkaian pertanyaan lainnya.
saat-saat genting sekalipun, rasa putus asa dan ingin keluar dari pekatnya permasalahan terkadang seringkali memunculkan pertanyaan perihal mengapa kita diuji dengan sebegitu hebatnya. mengapa ujiannya begitu berat sekali hingga terasa sesak dalam melaluinya. lalu mempertanyakan diri, sanggupkah badai ujian yang berat ini terlewati.
rupanya satu persatu permasalahan itu terurai dan terselesaikan. bagaimana bisa? siklus kehidupan rupanya memang demikian.
Allaah tidak menciptakan kita tanpa tujuan. apa yang Allaah lakukan kepada kita, pasti ada sebuah tujuan dibaliknya. dan tentu saja kita paham, bahwa seluruh hidup ini adalah ujian yang setiap dari diri kita pasti mengalaminya, bahkan rasa bahagia sekalipun. jadi kita tidak akan lagi berkata,
"bagaimana mungkin orang baik hidupnya sulit dan orang jahat hidupnya menyenangkan dan terlihat bahagia."
padahal kita semua tahu, selevel nabi saja ujiannya tidak mudah. kehilangan orang yang beliau cintai berkali-kali, difitnah, diusir, dicaci maki, dan penderitaan lainnya yang masih banyak lagi. dari sini kita belajar, bahwa semuanya atas izin Allaah. segala rasa sakit, ataupun rasa bahagia, semua atas izin Allaah.
Kami akan menguji kalian , benar-benar menguji dengan berbagai macam hal.
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)
maka tidak ada keadaan yang Allaah berikan kepada kita yang tak memiliki tujuan. dari semua tujuan itu akan selalu ada hikmah di dalamnya. jika ada yang bertanya, "lalu apa hikmahnya?"
ya, nggak tahu. barangkali mungkin saat ini belum tahu hikmahnya, tapi bisa jadi kita akan menemukan jawabannya nanti. atau barangkali kita tidak akan pernah mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu. maka yang perlu kita ingat dan yakini lekat-lekat. bahwa Allaah telah merencanakan semuanya, kita hanya diminta untuk bersabar sampai pertolongan Allahah itu datang kepada kita. dan sabar tak berarti pasrah atau berdiam diri. kemampuan untuk berdoa, meminta pertolongan Allaah adalah salah satu bentuk sabar yang diupayakan diawal kita ditempa sebuah badai.
upayakan apa yang memang bisa diupayakan, jangan berputus asa pada apa-apa yang sudah menjadi tujuanmu hingga akhir. percayalah, dalam setiap mimpimu apalagi itu sebuah kebaikan, Allaah akan menolongmu setiap waktu tanpa jeda, tanpa tapi. sebaik itu Allaah kepada diri kita. lalu mengapa kita memandang selain kepadaNya?
maka telisik kembali, tujuan apa yang sedang ingin kamu upayakan? semoga Allaah menolong diri kita setiap waktu untuk mendekatkan kita pada tujuan yang sedang kita upayakan.
menilik kembali || 15.21
97 notes · View notes
kaktus-tajam · 4 months
Note
Hai kak! Salam kenal, aku baru baca tulisan kakak, dan aku suka banget!
Aku baca tulisan kakak tentang gelisah. Aku punya pemikiran yang sama, bahwa kegelisahan ku hari ini, (semoga benar) adalah petunjuk spesifik buat aku melangkah lebih jauh. Tapi kadang juga, aku ragu kak.
Gimana ya kak, merawat keyakinan soal hal yang pengen kita perjuangkan itu?
Oiya kak, mohon doanya ya semoga bisa melanjutkan studi dengan bantuan LPDP juga~ hihi.
Barakallahufiik, kakak! ✨
Merawat Gelisah
Doa
Tuhanku, Engkau telah berfirman dalam ayat muhkam pada Kitab-Mu, "Memohonlah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan." Ini aku, menghadap-Mu tanpa sedikitpun kekuatan dan kuasa. Aku memasrahkan diri kepada-Mu, agar Engkau sudi menghidupkan hati segenap umat kami; laki-laki dan perempuan, kaum tua dan muda, pemimpin dan rakyat.
- Dr Majid al Kilani (Model Kebangkitan Umat Islam)
Rawatlah kegelisahan itu dengan doa. Doa ini menjadi bentuk penegasan bahwa standing position kita — sehebat atau setinggi apapun — tidak lain hanyalah seorang hamba. Justru ketika mengaku tiada daya dan upaya melainkan karena Allah, di situlah Allah berikan kekuatan. InsyaAllah.
Sebagaimana kegelisahan mendalam Dr Majid al Kilani perkara kondisi ummat, menjadi mutiara doa pada kata pengantar di karya fenomenalnya.
Aku memohon, berilah mereka cahaya yang akan menerangi perjalanan mereka di tengah bangsa-bangsa dunia yang setiap saat berbuat makar terhadap mereka, mengintai kelemahan diri dan keagamaan mereka, menghiasi perbuatan buruk mereka, mencibir kenyataan hidup mereka dalam setiap sidang dan konferensi, dan menertawakan musibah yang menimpa mereka dalam setiap pertemuan.
Beliau ini, adalah sosok yang amat gelisah dengan kondisi ummat. Rasa keprihatinannya itu menjadi energi melakukan riset komprehensif dan tertuang dalam warisan tulisannya. Sampai-sampai buku beliau dikaji serius dan ditayangkan massal di televisi zi*nis dengan bahasa Ibrani, karena dianggap ancaman bagi mereka. Karena dianggap membahayakan bagi mereka. Tak terbayang bagaimana kesulitan dan ujian atas dakwah ulama asal Jordan ini, tapi beliau teguh dalam keyakinannya hingga ketika Allah panggil.
Membaca doa beliau itu, aku terhenyak. Bahwa seiring kegelisahan yang besar yang Allah titipkan pada dirinya, diiringi dengan dia yang begitu mendalam. MasyaAllah. Sungguh apalah aku yang masih bolong-bolong dalam berdoa secara khusyuk meminta pada Allah.
Bersabarlah
Tuhanku, aku tidak akan pernah berputus asa untuk mendapatkan belas kasih-Mu, karena tiada yang berputus asa untuk mendapatkannya kecuali orang-orang yang kafir kepada-Mu. Juga, karena di antara sunnah-Mu dalam beramal salih adalah ‘bersabarlah, kuatkan dirimu dengan kesabaran, bertahanlah, dan bertakwalah kepada Allah agar engkau berhasil!'
Lagi-lagi nasihat dari beliau ini menggetarkan. Sebagai gen Z yang terbiasa instan, aku perlu melatih sabarku. Bahwa apa yang kita tanam saat ini, mungkin perlu puluhan tahun untuk tumbuh dan berkembang. Bahkan.. bisa jadi, tidak sampai usiaku untuk menuai hasilnya.
Tak masalah, yang penting memastikan diri tetap bertahan dalam gerbong kebenaran. Karena kita tidak dituntut memastikan datangnya keberhasilan.
Jadi apapun kegelisahan yang dihadirkan di hati, betapapun merasa sendiri dalam perjalanan ini.. rawatlah dengan kesabaran yang indah. Hingga keberhasilan itu kita raih, jika tidak di dunia.. di alam abadi akhirat nanti.
Wallahu a’lam
-h.a.
Salam kenal ya! Selalu senang bisa berjumpa disinii. Semoga jadi perantara kebaikan yang menghampiri. Ditunggu kabar baik LPDPnya✨ selamat beramal shalih tawakkal.
26 notes · View notes
nurunala · 2 months
Text
Novel Terbaru: Janji untuk Ayah
Akhirnya, setelah tiga tahun, novel ini selesai dan akan segera terbit.
Tumblr media
Momen kehilangan segalanya, sering kali menjadi momen untuk menemukan diri sendiri.
Setelah kematian ibu, Elang tinggal sebatang kara dan kehilangan alasan untuk hidup.
Hari-harinya berjalan tanpa tujuan hingga datang kabar mengejutkan tentang keberadaan ayah yang tidak pernah ia kenal.
Bermodalkan sebuah alamat, Elang memulai perjalanan tak terduga. Rintangan demi rintangan menghadang, namun tekadnya tak tergoyahkan.
Ia telah berjanji akan menemukan ayahnya.
Kisah petualangan yang mendebarkan sekaligus menghangatkan hati dari penulis novel best-seller Seribu Wajah Ayah.
---------
Kata Mereka, Pembaca Pertama
"Novel ini page turner abis. Alurnya sangat flowly, konfliknya jelas dari A sampai Z, tersusun rapi. Karakter para tokohnya juga balance. Aku paling suka sama Aral dan Lintang, yang mengajarkan bahwa hidup adalah medan petualangan yang sesekali perlu dirayakan. Buku yang unik, keren, mendebarkan, sekaligus menghangatkan hati pembaca. Worth reading and worth buying. Rate: 5/5" - Ahmad (@im.yaannn_)
“Healing fiction ini penuh dengan kritik sosial. Emosinya dapet, rangkaian katanya indah, kental dengan nilai agama. Pembaca bakal dibikin penasaran sama cara Elang menghadapi cobaan yang datang silih berganti. Tapi, seperti yang dibilang sama buku ini: kalau kita fokus sama rasa sakitnya, kita bakalan menderita. Kalau kita fokus sama pembelajarannya, kita bakal bertumbuh.” - Syarif (@menceriakan)
“Novel ini tipis tapi isinya padat banget. Setiap perjalanan ada maknanya. Elang bukan sekedar mencari ayahnya, tapi justru mencari jati dirinya sendiri. Cerita fiksi yang penuh dengan pelajaran hidup, disampaikan dengan sangat halus. A must-read, sih!” - Keiko Siahaan (@keikoas)
"Saya hanyut ke dalam dunia yang diciptakan penulis. Ikut merasakan perjalanan Elang menggunakan motor supra, sampai mendaki gunung. Pesan-pesan inspiratif dan kehangatan hubungan antar tokoh di novel ini precious banget. Buat kamu yang lagi butuh bacaan inspiratif yang mengandung bawang, novel ini salah satu yang terbaik." - Wildan (@welldonemusthofa)
---------
Info Pemesanan
Tumblr media
Pre-Order Novel Janji untuk Ayah karya Nurunala dibuka mulai 1-10 Agustus 2024.
Bonus Pre-Order:
Tanda Tangan Penulis
Pembatas Buku
Tas Belanja Lipat
Ebook 7 Langah Menjadi Penulis
Klik gambar di atas atau tautan berikut:
Toko Buku Nurunala (Shopee, Free Ongkir)
20 notes · View notes
juliarpratiwi · 3 months
Text
Tumblr media
Telah meninggal dunia Syeikhuna wa Waliduna Al Karim Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Semoga Allah merahmati beliau, mengangkat derajatnya, dan mengampuni dosa-dosanya. Dan semoga Allah memberikan kesabaran kepada keluarga, murid dan jamaah yang ditinggalkannya.
Sungguh sedih hati ini mendengar duka ini, tapi kita harus sabar menghadapi ujian ini. Ayyub as Sikhtiyani berkata:
( إني أُخبر بموت الرجل من أهل السنة وكأني أفقد بعض أعضائي ). اللالكائي : 1/60/29، وحلية الأولياء : 3/9 .
Saya diberi kabar kematian seorang Ahli Sunnah, seakan-akan aku kehilangan sebagian anggota tubuhku.
Doakan secara tulus untuk beliau karena jasa beliau sangat besar bagi Islam dan Sunnah di Negeri ini.
20 notes · View notes