#proyekbahagia

[justlands23-blog]

Day 4. Tantangan Zona 7: Proyek Bahagia

Sabtu dan Ahad di keluarga kami, mungkin tak seperti keluarga kebanyakan yang memilih bersantai atau berkumpul di rumah. Untuk keluarga kami weekend lebih sering dan biasanya menjadi hari berkegiatan ke luar rumah, atau beraktivitas yang berkaitan dengan amanah kami di luar rumah.

Sabtu pagi mulai dari jam 5 pagi, umma ada agenda mengaji pekanan bersama teman-teman dan dilanjutkan dengan tahsin atau belajar Al-Qur'an. Alhamdulillah dikaruniai suami yang aktivitas di luarnya hampir sama, bisa dibilang 'sefrekuensi' jadi bisa saling memahami dan saling mendukung.

Seperti pagi ini, saat umma sudah mulai ngaji online, dan Qowwam bangun, abi bantu menemani Qowwam, bantu saat Qowwam mandi, bahkan sampai memasak roti bakar untuk kami. Setelah itu umma dan Qowwam pamit pergi ke tempat umma tahsin. Alhamdulillah dengan bekal roti yang abi buatkan dan mainan mainan yang Qowwam bawa, Qowwam bisa kooperatif saat umma tahsin.

Saat mau berangkat Qowwam bilang, Qowwam akan bermain sendiri, akan main perosotan dan ayunan sendiri. Dan memang betul, ia main sendiri di luar walau tak begitu lama. Sisanya ia habiskan main sendiri dan sesekali mengajak umma berkomunikasi. Dari seolah 'masak masak' dan menyajikan pada umma sampai di foto ini Qowwam berperan menjadi dokter yang memeriksa umma. Tahu apa yang Qowwam bilang? Ia menjelaskan tentang 'prematur' yang pada malam sebelumnya umma sampaikan cerita kenapa Qowiy, adiknya meninggal. Maasyaa Allah mudah sekali ia mengingat kata 🙂

(Malam sebelumnya, Qowwam bilang ia ingin memiliki adik dan berdoa kepada Allah, katanya ia mau punya adik lagi supaya ada teman di rumah. Ia juga bertanya kenapa Qowiy, diberi nama Qowiy, umma sampaikan bahwa Qowiy artinya kuat. Umma berharap Qowiy akan menjadi anak yang kuat dan bisa bertahan, namun ternyata Allah berkehendak lain. Qowiy meninggal karena terlahir prematur)

Selesai tahsin, kami pulang ke rumah enin. Baru saja sampai Qowwam sudah langsung menyapa teman-temannya di sini dengan masih memakai jaket dan menggendong tasnya. Tak lama ia juga menawarkan PopCorn yang kemarin kami buat dan alhamdulillah habis dalam waktu singkat. 😄

Waah ternyata proyek bahagia kami membuat PopCorn bisa bertambah kebahagiaannya dengan membagikan pada teman-temannya Qowwam.