Tumgik
#pulih
aurorabreeze · 3 months
Text
aku sudah berusaha untuk lupa, pun setiap harinya tidak memikirkannya, tapi semesta selalu saja punya cara untuk membuatku mengingatnya secara tiba-tiba.
6 notes · View notes
dhyzas-blog · 1 year
Text
Terima kasih ..
Sudah berusaha untuk pulih, sudah memilih untuk tetap hidup dengan bertambahnya hari-hari,terima kasih sudah semaksimal itu, luar biasa diriku.. ngga kerasa ya, kita sudah berada di awal agustus, akhirnya hari- hari yang kita anggap sulit berlalu juga, syukur yang indah
Tetap jaga yaa hal2 baik yang pernah terukir, semoga lebih baik dan tak bosan untuk terus berbenah ;)
Tumblr media
2 notes · View notes
oti1111 · 2 years
Text
Saya tiba-tiba sedih dengar lagu bertaut, tepat dilirik “Bun, kalau saat ku hancur ku di sayang, apalagi saat ku jadi juara”, melihat kondisi sekarang sudah ditinggal bapak & kakak-kakak. Harta yang masih saya genggam adalah tangan, doa & restu ibu. 
Saya tidak tahu kapan jalan ini segera membaik dan terang, tapi selagi ibu saya hidup saya masih percaya diri menjalani kehidupan ini karena yakin doa beliau lebih dari apapun. 
Tadi pagi beliau menangis, ada alasannya tapi tidak akan saya ceritakan dan itu membuat saya semakin bertekad untuk terus berusaha semampu saya. Semoga jalan Tuhan segera sapu kabut langit kehidupan ini. 
6 notes · View notes
musafir-kehidupan · 2 years
Text
Pulih
Terkadang untuk sampai pada keadaan kembali seperti semula setelah melalui pengalaman pahit dalam hubungan itu butuh waktu yang tak sebentar. Menjalani hari-hari setelahnya pun butuh usaha lebih dari biasanya. Meyakinkan diri sendiri untuk kemudian bangkit pun nyatanya tak mudah. Dari itu semua,aku menjadi sadar bahwa untuk menjadi pulih hanya waktu yang bisa mengembalikan keadaan seperti semula. Meski tak tau harus butuh waktu berapa lama hingga sampai di keadaan biasa-biasa saja.
2 notes · View notes
anaknyamustapa · 3 months
Text
Jangan pernah memberikan ruang dalam hati untuk hal-hal yang sejak awal kita tahu tidak akan abadi. Agar ketika kita kehilanganya, kita tidak turut kehilangan kendali dalam diri. Membuat kita mampu untuk segera pulih. Dari apa-apa yang tidak pernah kita tebak akan terjadi
1 note · View note
nurulbeysha · 4 months
Text
“Dia beruntung dalam semua hal, padahal pernah menyakiti hatiku.” Aku menangis tidak mengeluarkan suara di sudut ruang itu dalam waktu yang cukup lama, ketika merasakan sakit kepala, baru aku mencoba berhenti menangis. Perlahan kuusap air mata yang enggan berhenti, lalu, menyilangkan kedua tangan untuk mendekap tubuh yang mulai menggigil. Besar harapan agar waktu bisa sembuhkan.
1 note · View note
minumescoklat · 9 months
Text
Perjalanan Pulih
Note : mungkin tulisan ini bisa di skip ya buat pembaca lainnya, karna akan alay, aku ingin menulis kondisi ku saat ini, untuk calon suami ku nantinya, maaf kalo cringe😅
Halo, kamu
Aku akan menceritakan kondisiku saat ini, perjalanan pulih memang melelahkan ya, tapi, aku percaya, keberanian ku saat ini untuk membenahi regulasi emosi dan manajemen konflik, mengantarkan ku bertemu lebih cepat kepadamu (selain persiapan finansial tentunya hihi)
Maaf jika calon istri mu seperti anak kecil, yang sering mengkerdilkan diri. Percayalah, proses percaya diri meraih peran istri dan ibu, sangat tidak mudah. Suatu saat jika kita bertemu, aku ingin, kamu bersyukur dengan kehadiranku, aku ingin bisa menjadi orang yang menenangkan hatimu. Begitupula menjadi ibu, kalo kamu tau, cita citaku jadi perawat itu karena kamu dan anak-anak. Peran ku sebagai pemimpin juga, agar banyak bercerita seru setiap harinya hihi
Kamu tau ga? Kalo pintu surga itu ada banyak, bisa terbuka kuncinya darimana saja, yang aku pahami, pintu rejeki dan pintu surga sama konsepnya, dari segala arah, yang mana saja bisa terbuka. Prinsip yang kujalani adalah menjadi baik itu mutlak, tapi keberkahan, Allah yang atur.
Aku paham kamu punya dosa segunung (katamu), akupun juga. Kita, sama sama manusia tidak sempurna yang berusaha untuk beribadah, dan sama sama berjuang untuk membuka pintu surga yang akan kita lalui. Menurut ku, dosa atau pahala itu tidak bisa diukur dengan hitungan manusia, ada andil keputusan yang Allah berikan, jadi kata Allah, kita bertugas untuk beribadah, dan mencari keberkahan itu.
Aku tidak tau kapan kita akan bertemu, kata Allah setiap manusia dilahirkan berpasang-pasangan. Jika takdir berkata lain, jika Allah pertemukan ku dengan kematian lebih dahulu, setidaknya aku menikmati dan belajar banyak untuk proses menuju bertemu dengan mu.
Terimakasih ya, jika kamu mau belajar regulasi emosi juga. Menurut ku, kita bertemu tidak hanya untuk merayakan cinta. Lebih dari itu, mungkin ada banyak hal baik jika kita bersama. Jadi kita siapkan diri kita dulu ya, sebelum berjuang bersama.
Jakarta, 12 Desember 2023
1 note · View note
pejalankehidupan · 10 months
Text
Jadikan Malu Sebagai Amunisi Untuk Maju
Selama menapaki perjalanan hidupku, terkadang aku terpesona oleh sejumlah kesalahan dan momen memalukan yang melintasi masa laluku.
Melakukan banyak kesalahan, dihujam pula oleh cibiran dan kritikan dari sekitar, rasa down yang cukup bergemuruh, serta perasaan tidak berguna yang terus menghantui. Tidak jarang pula, pikiran negatif dan overthinking menyelinap ke dalam isi kepalaku.
Apakah bisa, jika aku menganggapnya sebagai amunisi untuk membuktikan pada diriku sendiri bahwa aku mampu bangkit?
Setiap goresan luka adalah pengingat bahwa hidup tidak selalu mulus, namun aku berusaha dan memilih untuk bisa melaluinya.
Melalui perjalanan ini, aku belajar menghadapi tantangan dengan sikap yang positif. Aku belajar menerima diri sendiri dengan segala kekurangan dan kesalahan. Rasa sayang pada diri sendiri menjadi pendorong utama dalam perubahan.
Kata-kata "kalau bukan kamu yang sayang sama diri sendiri, siapa lagi?" mencuat sebagai mantra yang mendorongku untuk terus berkembang.
Aku tau, proses perubahan itu membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Aku belajar memberi ruang pada diriku sendiri untuk pulih, memberikan waktu bagi luka-luka itu untuk sembuh.
Meski perjalanannya penuh rintangan, aku menyadari bahwa setiap langkah kecil menuju perbaikan adalah langkah berarti. Setiap kesalahan adalah guru yang membimbingku ke arah yang lebih baik.
Biarkan semuanya pulih, dan jadikan kehidupan lebih bermakna. Meski perlu melewati masa sulit untuk menemukan kedamaian. Seiring waktu juga goresan luka itu akan menghilang, meninggalkan jejak yang mengajarkan kebijaksanaan dan kekuatan.
Jadi, meski terdapat banyak hal memalukan dalam perjalanan hidupku, aku belajar untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri dan menerima bahwa setiap perjalanan memiliki pasang surutnya.
Dan aku bersyukur karena hal itu membentuk diriku menjadi versi yang lebih baik.
Aku bangga, sebab dalam setiap kegagalan, aku menemukan motivasi untuk terus memperbaiki diri, menjalani proses pemulihan, meski luka terasa mendalam.
1 note · View note
latszengem · 1 year
Text
0 notes
nan-amatullah · 1 year
Text
Usah mengharap apapun juga dari manusia. Jangan sampai yang kita petik adalah kecewa.
Jika itu telah terjadi, maka siapa yang akan bertanggung jawab atas sakit hati? Padahal tak ada seorang pun yang memahami kecuali diri sendiri.
Perih di hati..
Itu karena bibit bibit pengharapan yang disemai setiap hari, berharap dapat memanen ekspektasi, rupanya hanya menambah luka dan kecewa lagi.
Sudah, hentikan itu, kaulah yang paling bertanggung jawab atas perasaanmu. Selagi belum terlambat, lakukanlah yang terbaik untuk mentalmu dimasa mendatang nanti, yah..
#Merajuk pada malam, 2023
Tumblr media
0 notes
lampung7com · 2 years
Text
PLN Berhasil Pulihkan 100% Kelistrikan Terdampak Gempa Cianjur, 326 Ribu Pelanggan Kembali Menyala
PLN Berhasil Pulihkan 100% Kelistrikan Terdampak Gempa Cianjur, 326 Ribu Pelanggan Kembali Menyala
LAMPUNG7COM | PT PLN (Persero) berhasil memulihkan 100 persen sistem kelistrikan yang terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat. Pada pukul 23.05 WIB, 1.844 gardu distribusi dan 21 penyulang yang sebelumnya mengalami gangguan telah berhasil beroperasi. Kurang dari 34 jam, pasokan listrik ke 326.028 pelanggan kembali normal. Sebelumnya gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) telah mengguncang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
wintro · 2 years
Photo
Tumblr media
Terimakasih banyak buat perhatian teman-teman kepada kami. Sehingga menimbulkan pertanyaan seperti di awal slide. Slide 1 Banyak yang bilang, cuman mata ikan. Itu kan mudah, di salepin dibobokin dsb sembuh sendiri. Kenapa harus masuk RS dan dioperasi? Ini pertanyaan yang banyak saya dapatkan. Untuk itu lanjut ke slide berikutnya aja ya biar jelas. Slide 2 Posisi sayatan dan jahitan dokter beda yang sudah sangat teliti dan berhati-hati dalam menbedah. Terimakasih team dari @rs.pantiwilasa_dr.cipto Sekarang jelas terlihat teman-teman. Slide 3 Ini bagian dari dalam kaki yang diambil yang saya sebut mata ikan. Karena dari luar sebelum dioperasi seperti mata ikan kecil tapi sakit banget. Dan ternyata didalamnya mata ikan hiu. Bukan ikan teri. Jadi ngga bisa hanya di salep, di bobok, di pijat dsb. Slide 4 Ini ukuran aslinya di dalam botol. Maaf jika ini fotonya diambil setelah beberapa hari pulang dari RS. Dan posisi mau dikuburkan. Nah jika sepatu kemasukan krikil kecil aja kadang sangat menggangu bahkan bisa menimbulkan sakit kan? Sementara ini lumayan besar dan dan ada di dalam telapak kaki. Slide 5 Kondisi sekarang, 22 Oktober 2022. Terimakasih kepada semua teman yang telah mendoakan. Terimakasih kepada #rspantiwilasadrcipto dan semua yang membantu mulai masuk hingga operasi dan sampai boleh pulang. Terimakasih buat yang baca ini, terutama yang like dan follow 🤭 Tuhan memberkati semuanya #sehat #sembuh #telapakkaki #kaki #pertanyaan #klarifikasi #hebat #heboh #asyik #TeamRecshop #eatnshop #pulih #tuhanjamah (at RS Pantiwilasa dr Cipto) https://www.instagram.com/p/CkAYyEur-Qx/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
jndmmsyhd · 5 months
Text
Ketahuilah bahwa jiwa yang lelah itu tidak akan kembali pulih dengan tidur atau tempat yang mewah, sungguh jiwa yang lelah itu hanya butuh kedekatan dengan Tuhannya. Menangis dan meminta kekuatan pada pemilik dunia dan seisinya.
Sebab pundak yang memikul beban ini pasti akan lemah dan tak sekuat masa muda, maka mintalah kekuatan agar seberat apapun beban yang harus dipikul ia tetap kokoh dan kuat membawanya, sampai kapan? Sampai Allah ambil beban itu atau Allah menyuruh kita untuk meletakkannya.
Serindu ini hati dan jiwa ini pada sepertiga malam yang sudah lama ditinggalkan, serindu ini hati dan jiwa ini untuk kembali menangis dan mengadukan semua perihal lelucon dunia ini pada-Nya.
Mari kembali, barangkali jiwa dan hati kita butuh pulang, butuh merendah, butuh sujud dengan tangisan. Tidak ada yang tahu kecuali kita dan Tuhan kita saja.
@jndmmsyhd
609 notes · View notes
nurulbeysha · 1 year
Text
Cinta yang pernah tumbuh, benar-benar menjadi sebuah luka. Dan, sialnya, aku tidak tahu bagaimana cara memulihkannya
0 notes
kurniawangunadi · 1 year
Text
33 Tahun dan mengapa belum menikah di usia ini?
Ini tentu bukan bercerita tentangku, tapi tentang pengamatan. Sebagai penulis, beberapa kali melakukan proses interview, ngobrol, bertukar pikiran, dan sebagainya. Dulu, pandangan seperti ini tidak banyak kutemukan karena dulu usiaku masih 24 tahun saat memulai karir. Sekarang, tahun ini telah beranjak 33 tahun, sebentar lagi anak pertama masuk SD. Dan beberapa kali juga, melalui istri, ditanya apa ada temanku yang bisa dikenalkan ke teman-temannya istri. Yang tahun ini, menjelang kepala tiga. Dari proses-proses yang risetku selama menulis dan apa yang terjadi, datanya tidak sesederhana itu. Kita berada di lingkungan yang baik, tidak serta merta membuat kita langsung ketemu pasangan hidup yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Dipadu padankan dengan obrolan bersama psikiater beberapa waktu terakhir. Ada beberapa pendapat subjektif yang bisa kuhadirkan dari seluruh kumpulan riset itu, nanti kalau kamu ada lainnya, boleh ditambahkan : 1. Kehidupan yang semakin materialistik, ukuran terhadap materi dan kesiapan materi menjadi parameter yang sangat menentukan dalam pernikahan. Dan ukuran ini membesar, seperti kepemilikan rumah, kendaraan, atau gaji dalam nominal tertentu, serta tuntutan hidup materialistik (apa-apa diukur dengan uang) ini berpengaruh pada pola pikir dan kesiapan orang untuk menikah. Memang, mempersiapkan finansial untuk menikah itu penting, tapi ketika semua keputusan berpusat pada uang - mendominasi pikiran. Itulah awal mula dari kondisi tersebut. Apakah kamu setakut itu pada masalah rezeki? Kondisi yang sangat mungkin berbeda dengan waktu orang tua kita dulu. 2. Kondisi mental dan emosional yang belum pulih. Percaya atau enggak, orang lain bisa merasakan apakah kita ini cukup stabil atau se-eror itu. Apalagi jika keeroran kita tervalidasi melalui asesmen. Kita perlu untuk mengakui dan menyadari kalau memang kita perlu meluangkan waktu untuk mengobati diri sendiri. Kalau pun butuh waktu beberapa tahun, ya itu bagian dari konsekuensi. Karena masuk ke dalam pernikahan memang memerlukan kondisi mental emosional yang cukup kuat. "Badai"nya sesuatu, dinamikanya sangat beragam, dan tantangan yang akan dihadapi sangat berbeda dengan saat kita masih single. Kita akan berkompromi dengan banyak sekali orang. Apalagi jika nanti kita memiliki anak. Mereka perlu orang tua yang sehat jiwa dan pikirannya. Agar jangan sampai, kalau saat kita memiliki trauma, ternyata tanpa sengaja menjadi penghambat bagi anak-anak kita. 3. Romantisasi keadaan. Belum menikah di usia tersebut sebenarnya itu bukan masalah, tidak ada panduan bahwa menikah itu harus usia 25-30. Tidak ada dosanya juga belum menikah di umur 30 lebih. Tapi, membiarkan diri meromantisasi keadaan sehingga dari sana kita merasa mendapatkan dukungan, validasi, pembenaran pendapat, dan apapun yang sebenarnya digunakan untuk menutupi kekhawatiran diri karena belum menikah. Alih-alih berusaha untuk membangun persepsi diri yang benar, pandangan hidup yang lebih luas, dengan demikian kita bisa memiliki value kita sendiri yang kuat, yang tidak goyah saat kita sendirian dikamar yang sepi, atau saat di tengah kumpulan keluarga.
4. Tidak siap dengan masalah. Kalau kata buku yang kubaca, menikah itu seperti memilih masalah yang akan kita jalani seumur hidup, jadi pilihlah masalah yang kamu mau menjalaninya. Tontonan berupa film, drama, dan romanitasi yang berseliweran di media sosial secara tak sengaja membangun kesadaran kita bahwa menikah itu pasti akan sebahagia itu. Ini juga berkaitan pada poin satu tadi salah satunya. Tidak siap dengan beragam masalah, harus beradaptasi dengan beragam kondisi, kompromi dengan pasangan, belum lagi hal-hal lainnya. Tidak setiap pernikahan itu selalu dimulai dengan sudah memiliki rumah, kadang harus ngontrak. Tidak dimulai dengan langsung ada mobil, harus kerja bertahun-tahun dulu. Belum lagi nanti kalau harus memilih sekolah anak yang disesuaikan sama budget keluarga. Belum lagi, bersosialisasi dengan masyarakat. Singgungan yang banyak itu akan menciptakan dinamika, salah satu dinamikanya adalah masalah-masalah tersebut. Belum lagi dinamika soal tinggal di mana, siapa yang akan ngejar karir duluan, dan berbagai pembagian peran dan tugas dalam keluarga. Apakah kamu siap menghadapi dan berkompromi dengan beragam masalah itu? Sesuatu yang memang sudah sepaket dengan pilihanmu untuk berkeluarga.
Apakah kamu bisa membayangkan? Empat dulu, ada banyak temuan lainnya dari hasil diskusiku selama ini. Pendapat di atas sangat subjektif, benar-salahnya tidak mutlak. Tapi semoga bisa menjadi pelajaran penting. Pelajaran yang membuat kita bisa memiliki perspektif yang lebih luas dalam mengamati sesuatu. Ada tambahan? (c)kurniawangunadi
609 notes · View notes
terusberanjak · 8 months
Text
Dari panjangnya perjalanan kemarin yang sempat membuatmu lelah dan ingin mengeluh, kamu banyak menemukan sisimu yang lain. Kamu menemukan cara yang tepat bagaimana untuk pulih. Dan yang terpenting kamu menemukan dirimu yang sedang tumbuh dan cara pandangmu melihat sekitar dan dunia jadi berbeda.
@terusberanjak
265 notes · View notes