Tumgik
#rancu
nonaabuabu · 6 months
Text
Tumblr media
Aku tidak tahu kenapa aku harus menulis ini, saat aku tahu ia tidak akan pernah singgah di sini, mengenaliku lebih jauh meski kebanyakan yang kurangkai adalah rekayasa perasaan alias fiksi belaka. Mungkin sebab itu aku menulisnya di sini, entah siapapun yang membaca mereka akan mengira-ngira apakah aku sedang berkarya atau sedang bercerita tentang kenyataan.
Aku tak ingin menceritakannya dengan gamblang, dengan jelas layaknya prosa yang menarasikan karakter utama dalam paragrafnya. Aku pula tak ingin menuliskannya sebagai puisi, yang setiap kata mewakili ia dari berbagai lini dan dimensi. Maka aku akan menuliskannya sebagai kalimat yang kehilangan keindahan, yang tak memiliki struktur serta ejaan yang tak disempurnakan.
Aku menuliskannya sebagai sesuatu yang rancu dan kehilangan pesan dalam isinya.
Kami bertemu dalam riuh rendah dunia yang semakin bising, hadir dengan wajah masing-masing. Aku menjelma bijak yang pendiam, membunuh diriku yang skeptis dan pemarah. Ia datang bagai rupa lamaku, dalam bentuk yang lebih matang. Tentu aku abai untuk pertama kali, hingga satu-persatu kebetulan atau kesengajaan mengetuk pertanyaan di dadaku, dan rasa penasaran itu bertamu.
Jika tak membohongi hati, aku bisa katakan yang sepertinya berulang kali aku temukan, namun jika menelaahnya menjadi sebuah perasaan yang lebih lekat, aku sudah lupa kapan terakhir kali ingin tahu tentang seseorang, dalam konteks yang lebih jauh. Mungkin empat tahun lalu, dan aku tahu itu bukan perasaan yang baik.
Maka aku menjelma nama yang hadir dalam banyak eksistensinya, berkeliaran untuk memuaskan rasa penasaran, mencari celah untuk jadi pelajaran, namun sayangnya aku malah terjebak dengan ilusi yang membuatku kembali mempertanyakan diri sendiri.
Jika ada seseorang yang menanyakan perasaan apa yang paling kubenci saat ini, ia adalah rasa penasaran kepada seseorang. Aku dibuat belajar kembali untuk menahan segala gejolak, keinginan spontan yang terkadang harus diredam paksa agar tak mengakibatkan buruk pada pola diri dan pikir. Karena bagaimanapun kadang aku menguasai diri, ada perasaan-perasaan baru yang harus mati-matian baru mampu dikendalikan.
Sekarang aku ingin menutup buku yang menuliskan tentangnya, aku lelah bertanya, goyah dan menebak-nebak. Meski sebagian besar bisa aku tepis, namun bukankah lebih baik tak memikirkannya sama sekali. Di saat aku bisa melihat satu dua tanda bahwa apa yang kulakukan hanya berujung kepada kesia-siaan.
55 notes · View notes
absurdismee · 6 months
Text
Puan..
Kau lestari dalam anganku, terpatri dalam seluk beluk urat nadiku, menggerutu merdu dalam pusara logikaku, menyeruak indah pada titian frasa intuisiku, tertawa syahdu diambang batas niscayaku. Kubiarkan kau berbaring tenang disana, kuabadikan tentangmu sebagai pijar bintang berpangku sukma.
Puan..
Jika cinta ini lautan hina, akankah kau bumi dengan samuderanya?. Jika kau biru segara, apakah bagimu cintaku ini merupa bencana?. Sejauh gurat yang kubaca, tintamu tetaplah gemercak rancu yang menghujamiku dengan rangkaian tanya tanpa susunan aksara. Sejauh hati ini merasa, megamu merundung angkasa bercampur mendung dan badai. Sedang aku langit dengan pasak rapuh yang dengan lancangnya mencoba mendekapmu penuh.
Kau terluka, dan aku lumpuh..
Sebab itulah aku pergi, tapi lubuk hati terdalamku tak pernah sedikitpun membencimu. Kau tetaplah rangkaian bunga yang melingkari pergelangan lenganku. Namun kini ia merupa ungkapan kasih yang sudah tak mampu kuemban lagi hanya dengan sebatas sabar. Ia merupa sajak-sajak kecemburuan, senandung bait-bait keikhlasan, deburan ombak tanpa teguran yang kelak kan menghantam. Ia bara api yang takut kedinginan tuk membakar, dan larik puisi yang dengan pengilhaman tidak untuk diprosakan.
Puan..
Aku mencintaimu dengan penuh ketakutan dan sadar. Namun jika mencintaimu dalam kediamanku membuatmu merasakan arti kedamaian, maka biarkan aku mewakilkan angin untuk membelai wajahmu dari kejauhan. Jika setulus juangku kau anggap tak lebih dari debu jalanan, biarkan aku menjadi hamparan angan yang bahkan tak tampak dalam harapan, hingga kemudian hilang.
Orang-orang kan berlalu lalang, tapi kau akan tetap terpatri dalam ingatan, mengalun indah pada tiap melodi memori yang terlinimasakan. Sebab cinta itu rumit, karenanya kepala ini merunduk kikuk. Maka puan, jika kepergianku ialah senja yang mampu untuk kau nikmati jingganya, biarkan aku terbenam dalam sore yang menunggu malam memadam. Bahkan bila mencintaimu bermaknakan untuk mengajariku penyesalan, maka biarkan aku menyesal dalam keabadian.
Puan...
Sebab aku merasa, menjadi mentarimu terlalu lancang bagiku. Siapalah aku ini. Sungguh tak layak bagiku menggerutu, memintamu mengorbit bintang katai merah tua renta yang tak tahu malu. Cahayaku terlalu redup untuk sekedar menghangatkan dinginmu. Gemerlap keberanianku telah terhisap kegelapan lubang hitam yang kau ramu.
Sejauh kata terucap, nafasmu pun masihlah hembusan keyakinan yang kuanggap tabu. Sepelik inikah berdamai dengan masa lalu?. Rasanya ingin kuingkari saja kenyataan bahwa kau disana, terbakar lalu lebur mengabu. Sesulit inikah mengubur sajak-sajak cinta yang pernah tumbuh sepenuh untukmu?. Rasanya ingin kubungkam saja seluruh pujangga dengan segala omong kosongnya perihal cinta dan rindu.
Puan...
Kini larik puisi kehidupanku telah runtuh. Bagai reremahan pecahan kaca yang basah menggunung, sedang kau di dalamnya, diam termangu tanpa ada sedikitpun keinginan mencipta lagi percikan getaran hati yang telah terbunuh.
Larik itu sudah tak indah lagi, bahkan sejak dari dulu kau tahu itu kan?. Ia telah gugur, bak dedaunan yang kalah dengan musim, kesusahan mempertahankan asupan klorofil yang tersalur. Selepas pergimu, kini ia mulai menguning, dan waktu kan menghukumnya hingga kering.
Meski aku kembali, binar matamu pun telah berbeda, sebab kini bagimu ada-ku hanyalah pupuk kompos yang menyuburkan kelopak bunga egomu. Namun bagaimanapun juga aku telah puas, sebab telah mengerti bahwa aku bukanlah lebah yang kau mau.
Untukmu yang takkan kembali,
kututup kisah ini dengan bab keikhlasan
dengan berat hati kuucapkan; Selamat jalan...
Kudoakan segala tentangmu selalu berpayungkan kebahagiaan.
V N B
43 notes · View notes
laoderrs · 5 months
Text
Kenapa kita belajar aqidah salaf masalah takdir, disebabkan karena iman terhadap takdir itu perkara aqidah. Perkara aqidah adalah perkara penting dipelajari daripada perkara ibadah. Karena aqidah adalah landasan, sedangkan ibadah mengikuti aqidah yang sudah ada. Dan masalah takdir masih rancu bagi beberapa kaum muslimin.
Dan diantara perselisihan antara ahlus sunnah dan ahlul bid'ah di masa awal adalah perselisihan perkara aqidah.
Karena itu, seseorang yang mempelajari aqidah, ketika melihat atau mendengar sesuatu yang menyimpang dari aqidah maka sensornya akan aktif.
Ustadz Umar Baladraf hafizhahullahu ta'ala
26 notes · View notes
innnnna · 1 year
Text
Jikalau semua orang memberikan dan mengkritisi suatu hal dengan tidak menyertakan sumber yang ia dapat darimana dan hanya berdasar dari apa yang ia telaah sendiri "yang katanya diteliti secara ilmiah", bukankah nantinya akan menghilangkan ilmu-ilmu yang bersumber daripada penjelasan guru-guru kita dalam penjabaran sebuah ilmu?
Tidakkah dikhawatirkan akan terjadi pemaknaan yang tidak "jami & mani" padahal sebuah tarif (pengertian baik itu terminologi ) harusnya begitu jika merujuk pada sebuah tangga keilmuan supaya kerangka berpikir seseorang tidak rancu dan memunculkan "keblunderan" yang ada atau memunculkan liberalisasi dalam hal-hal qathi yang mana itu tidak bisa diganggu gugat. Karena yang namanya sebuah kepercayaan dan pelaksanaan ibadah sependek saya itu tidak baik jika mencampurkan adukkan dan mencari yang paling rajih untuk melaksanakannya, karena selain dia menggampangkan ritual² tsb dan ditakutkan akan ada pergeseran makna pada hal² ubudiyah muamalah sehari-hari.
Padahal kita tau ada sebuah riwayat dalam shohih bukhori dari ibnu mubarok mengatakan لَوْلَ الْإِسْنَادِ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ (Jikalau tidak adanya Isnad (ketersambungan riwayat dari guru kpda murid2nya akan terjadi orang² yang mengatakan yaa yg tidak pada kapasitasnya atau bukan ahlinya serta hanya mengikuti kehendaknya bukan sesuai standarisasi atau keluar dari hukum patennya)
Wallahu alam. Hanya opini liar saya, sila boleh setuju atau tidak.
Cairo, 04 September 2023
15 notes · View notes
cocotangaje · 6 months
Text
8 April 2024
Gue hari ini WFH dan amat sangat mageeeeerrr mengerjakannya.
Gue tau banget penyebab magernyatuh karena apa. Salahsatunya: Jobdesc yang masih rancu dan gak jelas batesannya. Karena posisi ini gue yang menyadarkan ke atasan bahwa dalam marketing lo butuh dasaran data dalam setiap keputusan sama strateginya. Jadinya segala sesuatunya masih gue yang tentukan.
Belum lagi wkwkw ada drama difitnah menjilat atasan pula.
Guemah ya seumur di kantor sekarang cuma show off skill gue aja. Gue bilang kalo gue bisa ini itu, kerjain, dan kasih resultnya sebagai bukti. Masalah pengangkatan jadi kartap nyampe promosi ke leadermah diluar kuasa gue. Yang fitnah gitupun orangnya banyak omong, ga becus kerja. Bacot doang digedein, hasilnya ga ada. Giliran oranglain yang diangkat karena jelas-jelas ada hasilnya malah koar-koar gajelas. Najis.
Ada aja nih manusia setan modelan kek ginituh di setiap tempat. Sorry bgt gue ga tertarik berkompetisi sama lo. Gue kerja ga ngejar jabatan coy, stabilitas yang gue kejar. Gajelas banget anak moneyt.
5 notes · View notes
rubahgelap · 1 year
Text
Setelah rancu hidup yang kamu lalui, maka perlukah memulai dari babak baru lagi?
Rubah Gelap
15 notes · View notes
punya-debusemesta · 4 months
Text
Kamu terlalu banyak mengkonsumsi sampah
Tumblr media
Kritisi saja novel itu, plotnya kurang masuk akal, karakternya kurang mendalam. Katakan pada dirimu, "aku bisa kok buat yang lebih baik!"
Hina saja web komik itu, grafiknya tidak enak dipandang, naskahnya kacau sekali. Katakan pada dirimu, "aku bisa kok buat yang lebih baik!"
Ludahi saja tulisan itu, kalimatnya rancu, tanda bacanya tidak jelas. Katakan pada dirimu, "aku bisa kok buat yang lebih baik!"
Yup, kamu terhebat. Kamu raja dunia. Kamu paling wah. Kamu pantas diakui. Kamu harus dapat pujian!
Tanpa sadar kamu menargetkan kesuksesan pada umur 20-an, kamu terlalu banyak melihat anak muda yang berfoto dengan ferrari atau yacht mereka.
Tanpa sadar standar kesuksesanmu hanya sekedar materi, kamu terlalu sering mendengar musik hedon tentang pemborosan uang dari rapper-rapper barat pecandu berat itu.
Tanpa sadar kamu merasa hebat dan agung tanpa karya. Kamu terlalu sering bergaul dengan orang ber-privilage, yang sering lupa caranya menginjak tanah.
Tanpa sadar kamu membayangkan bahwa kejayaan dapat diraih dengan hanya upaya yang minimal, kamu terlalu mengandalkan keberuntungan!
Terlalu banyak karya masterpiece seniman kamu lihat tanpa tahu prosesnya. Kamu terlalu sering lupa menikmati prosesnya.
Kamu terlalu sering mengkonsumsi sampah.
Kamu terlalu sering memberi otakmu nutrisi kadaluarsa.
Tumblr media
Kamu terlalu sering menghina tanpa sadar pada karya hasil dari jerih payah seorang pemula yang mulai berani menciptakan karya pertamanya.
Siapa dirimu? Pujian dan keagungan hanya pantas tertuju pada Sang Pencipta sejati.
Jangan lupa ucapkan terimakasih padanya, karena inspirasi yang kau dapatkan adalah dari khazanah-Nya yang tiada batas.
2 notes · View notes
kiai-cosmos · 5 months
Text
Tumblr media
Seseorang yang sudah memiliki niat tidak baik dan atau setengah-setengah dalam memiliki niatan untuk memahami Allah, ia akan cenderung tersesat dengan hal-hal yang menjadi pikirannya sendiri. Ia mencari-cari kesalahan atas argumen serampangannya itu dan pada akhirnya ia memiliki pembenaran atas pikirannya dan hatinya untuk tidak beriman kepada Allah.
Memang kaitannya tentang wujud Allah, seorang mukmin acap kali diperdaya oleh setan yang masuk melalui pemikiran-pemikiran yang rancu. Agar kemudian mereka tidak beriman dan murtad. Dan orang yang kafir akan semakin yakin kepada berhalanya itu.
Orang-orang yang telah belajar dengan benar dan dianugerahi ilmu, pasti akan beriman kepada Allah. Karena apa yang dilihat daripada orang yang berilmu adalah segalanya kepemilikan Allah. Dan itu juga buah pikir dari orang yang berakal dengan benar.
Kemudian setelah itu, berdoalah. Agar ditetapkan iman kita itu. 🌻
2 notes · View notes
daytomad · 1 year
Text
Tumblr media
yang udh tak pesenkan saja; aku belum terima kejalasan dari managemen terkait dana. kalau yang dah tak pesen paling ku bayarin sendiri dulu 🥴
rancu gini sih hwaaaaaaaaaaaa
masih serancu pemahamanku dengan bahasa manunisia
Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
risalahmuslim · 2 years
Photo
Tumblr media
▶️ Allah itu Az-Zahir ◀️ ㅤㅤ Allah itu Maha Nyata. Allah itu ada, dan bisa dibuktikan dengan adanya alam semesta ini. Semua adalah ciptaan Allah. — Bila telah mengenal Allah dgn sebenarnya, maka org tersebut akan dapat melihat Allah secara nyata. Bukan secara kasat mata tapi nyatanya sifat dan perbuatan Allah. Untuk mengenal Allah yg harus kita ketahui ialah: • Dzat Allah, • Sifat Allah, • Perbuatan Allah, ㅤㅤ Ketiga hal ini jgn ada satupun tertinggal dalam pengenalan kepada Allah. Karena bila tak faham, mengakibatkan kita rancu dalam pemahaman tentang Allah. ㅤㅤ 1️⃣ Dzat Allah tak dapat kita lihat, tapi kita diperintah meyakini. Di sini titik paling berat. Karena kita diperintah menyakini suatu yg tak nampak. Tapi bila kita bisa yakin dengan benar, maka akan mendapat ampunan dan pahala. Sesuai ayat ini: ㅤㅤ 📖 Sungguh orang yg takut kepada Tuhannya yg tak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala besar. — QS. Al Mulk (67): 12 ㅤㅤ Sebab itu yg harus kita yakini ialah: Allah itu ada tapi tak nampak oleh kasat mata. Di sini pada saat Syeh Abdul Qodir Jaelani bertafakkur, datanglah iblis menjelma sinar cahaya dan mengaku sebagai Allah dan berkata: "Wahai Imam, hari ini telah kubebaskan aturanku, dan telah aku halalkan semua yg haram", dan beliau langsung mengatakan: "Wahai iblis yg dilaknat Allah, jgn kau menipuku." Hal ini dikarenakan beliau benar-benar kenal kepada Allah, sehingga tak dapat ditipu oleh iblis. ㅤㅤ 2️⃣ Sifat Allah. Kita bisa melihat nyataNya Allah lewat sifatNya. Bila tak mengenal dzat Allah dan tak ketahui sifat Allah, maka akan ada unsur lain yg akan menggiring kepada kemusyrikan. Sifat Allah bisa kita rasakan dlm jiwa kita. ㅤㅤ 3️⃣ Perbuatan Allah seperti Allah Maha menciptakan, Allah Maha memberi rizki adalah contoh perbuatan Allah kepada hambaNya. Bila sudah kenal sifat dan perbuatan Allah, baru kita bisa rasakan bahwa Allah itu Nyata. https://instagr.am/p/CpjZEIbOVsF/
6 notes · View notes
saesensae · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Tentang : Aku Sang Pemberi Racun Sekaligus Penawarnya
Antara aku, kamu, frasa dan analogi. Saling menarik tanpa permisi. Pikirku, kita tidak akan pernah terlibat dalam gulungan penuh rancu. Namun hari hariku malah penuh jingga dan kelabu. Refleksi bumantara terhadap lautan, menentang takdir dengan penuh ketakutan.
Aku memberimu racun, semakin kamu teguk racunnya, semakin tersiksa pula hidupmu dibuatnya. Mata penuh kupu kupu, sang pujangga sedang merindu. Bukan perihal waktu dan tiada, tapi akulah penawar racunnya.
©Radenth A.
│█║▌║█║▌║▌║
7 notes · View notes
nogomeizt · 1 year
Text
Tumblr media
"Dengarkan aku!" "Aku sedang memulai percakapan".
sungguh berisik kamu dan sekitarmu rumput liar seolah mencemooh saat beradu tatap padaku
datangmu kemarin tidaklah ramah lantangmu mencuri udara dariku tiupan angin tak selalu untung bagiku dan kau tersenyum layaknya pemenang barangkali gelas hangat menjamah jemariku aku dikuatkan ya! walau tak selama harapku
lagi aku, meracau rancu lalu buntu tak tau tentang, mereka-reka, juga tak tenang aku adalah cahaya yang terjebak di balik kaca, biasku segala arah bahwa hitamku terjebak aku adalah langit kosong dengan bintang adalah buatan tanganmu
ah, sial! mestinya tak ku akui, tapi juga tak apa, toh aku tak pernah tahu percakapan ini benar-benar terdengar
Kutabumi, 12 Agustus 2023 Oa Nogo
3 notes · View notes
ghinaulia19 · 1 year
Text
Kadang, aku bingung dengan konsep pembelajaran berdiferensiasi. Tujuan utamanya mengakomodir semua kebutuhan siswa, tapi kadang jadi rancu dengan poin-poin adab.
Siswa terbiasa 'dipenuhi' dan kadang minim 'berusaha', bahkan dalam usaha paling dasar, 'berusaha berniat ikhlas' dalam belajar.
*numpang curhat :')
2 notes · View notes
rstchya · 1 year
Text
Senyum rancu dari bibir kau tebarkan pada mereka demi menutupi hati yang bergeming
Banyak malam yang kau lewati dengan air yang menggenang di mata. Bersepah tanpa energi , berkemas melarikan diri.
Membiarkan segala sesuatu berjalan sesuai ketentuanNya adalah bukti penerimaan yang paling indah
Ikhlas masih menjadi perlombaan yang harus dimenangkan
-rstchya-
2 notes · View notes
blackswanh · 1 year
Text
Tumblr media
Awal menggebu-gebu
Ujungnya semua rancu
.....
Akuu Muakkss
Cuakkss 👍
2 notes · View notes
cocotangaje · 1 year
Text
24 April 2023
Sejak punya pengalaman langsung di dunia kerja, meskipun cuma industri kreatif aja, gue jadi punya gambaran bahwa persoalan diterima kerja di suatu tempat itu emang soal rejeki. Kalo belum diterima, berarti sesimpel belum rejekinya aja. Karena di Indonesiatuh kerja gak cuma butuh skill, tapi butuh sreg juga. Yang mana tolak ukurnya rancu, gak ada parameter pengukuran yang khusus. Segala prosesnya sangat subjektif. Seenggaknya itu yang terjadi di sektor swasta, belum tau kalo di institusi pemerintahan.
Dan banyak banget gue ngeliat pake mata kepala sendiri banyak orang yang gak bisa kerja tapi diterima kerja karena kantor butuh sama personalitynya dia. Kinerja dia sebenernya gak bagus-bagus amat, tapi jelek juga enggak. Yang paling mentok biasanya ya kerjaan dia banyak dihandle oranglain atau direvisi sama temennya. Tapi perusahaan butuh, entah buat ngeramein kantor biar gak canggung, atau jadi tumbal emosional buat disalahin karena mereka cenderung cuek dan gak ngambil hati kalo ada di posisi itu.
Setelah 2 hari kerja di lusa ini selesai, setelah kemaren gue ngisi waktu luang dengan ngonten dan bangun tiktok, sekarang gue mau ngebangunnya di linked in. Bikin sesuatu yang jelek tapi tiap hari jauh lebih baik daripada bikin sesuatu yang bagus tapi setahun sekali.
6 notes · View notes