Tumgik
#reklamasi
kbanews · 1 year
Text
Proyek Reklamasi Tidak Dilanjutkan, Anies Dinilai Berani Lawan Oligarki
  SURABAYA I KBA – Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU) menilai capres Anies Baswedan sebagai sosok yang berani, meskipun berhadapan dengan kekuatan  oligarki. Ketua Umum FormasNU, Ahmad Rouf Qusyairi menyampaikan sebagai contoh keberanian tersebut ketika menjadi gubernur DKI Jakarta. Dan, itu tidak sekadar wacana. “Berkomitmen saat kampanye lawan oligarki, lawan kekuasaan yang korup dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Usai Penetapan Tersangka, Pemkab Badung Berharap Kasus Cepat Berproses di Kejaksaan Hingga Pengadilan
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG - Setelah dilakukan penetapan tersangka kasus reklamasi di Pantai Melasti, Desa Ungasan Badung, Pemerintah Kabupaten Badung berharap kasus tersebut cepat di proses. Bahkan Pemkab Badung sendiri menunggu pihak Polda Bali untuk melimpahkan kasus tersebut ke Kejaksaan hingga Pengadilan, mengingat bukti terkait kasus reklamasi tersebut sudah lengkap diserahkan.  Selain itu pihak Diskrimum Polda Bali juga sempat melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi Pantai Melasti yang dilaporkan itu. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Badung, IGAK Suryanegara yang dikonfirmasi perihal kasus tersebut mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Polda Bali. Bahkan pihaknya sendiri sangat mengapresiasi jajaran Polda Bali sampai mengungkap kasus tersebut. "Untuk masalah reklamasi, kami sangat apresiasi jajaran Polda sudah mengungkap kasus ini," jelasnya, Jumat (9/6/2023). Pihaknya mengaku pemkab Badung sepenuhnya mempercayakan prosesnya sampai peradilan. Kendati demikian sampai saat ini, dirinya masih menunggu kasus tersebut diproses hingga ke Kejaksaan dan sampai Pengadilan. "Kita percaya sebagaimana yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Bali dan Jajaran Reskrimum yang sudah melakukan  gelar perkara, dan sampai dengan memutuskan adanya tersangka. Hal itu  pastinya sudah sesuai prosedur hukum dan dasar-dasar pasti," jelasnya sembari mengatakan termasuk juga dilengkapi dengan alat bukti yang valid. Disinggung terkait kelengkapan bukti yang diberikan Polda Bali untuk proses pemberkasan, agar cepat P21, Birokrat asal Denpasar itu mengaku semua sudah diberikan. Bahkan pihak diskrimum juga sudah ke lokasi. "Dari kita sebagai pelapor tentu saja yang bisa kita sampaikan tentang kesaksian dan mengantarkan ke lokasi reklamasi atau obyek yang menjadi permasalahan. Jadi pihak Kepolisian tentu saja mengembangkan, hingga pada akhirnya sampai kepada kesimpulan yang diinginkan. Bahkan juga menjadi bahan gelar perkara dan dasar menetapkan tersangka," bebernya. Hanya saja mengenai kapan akan diajukan ke Kejaksaan sampai proses Pengadilan, pihaknya sampai saat ini cuman berharap agar bisa dalam waktu yang tidak terlalu lama. Mengingat semua itu ranah di Kepolisian. "Kita saat ini hanya bisa berharap agar tidak lama saja prosesnya," imbuh Suryanegara.(bpn) Read the full article
0 notes
madurapost · 1 year
Text
Ambisi Kades Gersik Putih Ingin Kuasai 20 Ha Hingga Terbit SPPT, Pemkab Sumenep Tidak Bisa Apa-apa?
SUMENEP, MaduraPost – Polemik pembangunan tambak garam dengan mereklamasi laut di kawasan pantai Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berlanjut. Selasa, 30 Mei 2023. Di mana, hari ini para warga hingga Pemerintah Desa (Pemdes) Gersik Putih menerima mediasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Sayangnya, mediasi Pemkab Sumenep ini malah menemui…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
belitonginfo · 2 years
Text
Jadi Lokasi Bazar UMKM, Kampong Reklamasi Selinsing Dipadati Ribuan Pengunjung
Tumblr media
BELITUNG TIMUR, belitonginfo.com - Kampong Reklamasi Selinsing di Desa Selinsing, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur yang dikelola PT Timah Tbk bersama BumDes Selinsing menjadi lokasi Bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Gerakan Masyarakat Wirausaha (GEMAWIRA) Kabupaten Belitung Timur, Senin (13/2/2023). Bazar UMKM yang buka dari tanggal 10 hingga 12 Februari 2023 ini membuat Kampong Reklamasi Selinsing ramai pengunjung. Pesona lahan bekas tambang yang PT Timah Tbk dulap jadi Kampong Reklamasi Selinsing memang kian menawan sebagai salah satu destinasi wisata. Selain Bazar UMKM, di Kampong Reklamasi Selinsing PT Timah Tbk bazar UMKM juga ada perlombaan bagi anak-anak seperti lomba mewarnai, melukis dan fashion show. Ketua Gemawira Belitung Timur Bambang Suherly mengucapkan terima kasih kepada semua panitia dan pihak mendukung. Ia bersyukur acara bazar itu bisa berjalan lancar hingga malam penutupan itu. "Kami mewakili pengurus mengucapkan terima kasih kepada PT Timah Tbk telah mengizinkan memberi tempat untuk pelaksanaan Bazar ini. Dan juga Bumdes Selinsing telah membantu," Kata Bambang Suherly. Menurut Bambang, kegiatan ini dapat antusias dari pengunjung yang sangat luar biasa. Yakni mencatatkan omset selama dua hari pelaksanaan sekitar Rp 82 juta dari total 45 stand yang ikut. "Hari ini juga ramai dan padat, jika kita hitung rata-rata Rp 40 juta sehari selama tiga hari ini sekitar Rp 120 juta," sebutnya. Bambang melanjutkan, kedepan bazar UMKM akan berlangsung di setiap kecamatan di Beltim nantinya. Sebab Bazar itu guna membantu UMKM naik kelas dan menambah omset tentunya. "Kita ucapkan terima kasih juga kepada Pemkab Beltim sudah mendukung kami," bebernya. Sementara itu, Asisten 1 Setda Beltim Sayono mewakili Bupati Beltim Burhanudin memberikan apresiasi atas terlaksananya bazar UMKM Gemawira Beltim, dalam merayakan HUT Gemawira Beltim ke-1 dan Hari Jadi Beltim ke-20. "Semoga acara ini mendapatkan hasil yang diharapkan dan UMKM Beltim bisa meningkat sebagai salah satu penggerak ekonomi," katanya.
Bazar UMKM Di Reklamasi Selinsing Sukses
Senada, Kepala Desa Selinsing Harianto mengapresiasi, bazar UMKM Gemawira dilaksanakan di desa mereka, sebab UMKM berkumpul pada bazar itu. "Jadi masyarakat bisa tahu apa saja produk yang diproduksi oleh UMKM ini dalam bazar UMKM ini," katanya. Harianto juga berharap, event itu terus hadir di desa mereka, sebab kegiatan itu mampu menggerakan ekonomi masyarakat. Sementara itu, Ketua Bumdes Selinsing, Diky Apriansyah mengungkapkan pihaknya ikut terlibat sebagai pengelola Kampong Reklamasi oleh komunitas UMKM menjadi penyedia tempat.
Tumblr media
Agrowisata Kampong Reklamasi Selinsing sebagai lokasi Bazar UMKM, lomba dan fashion show itu meningkatkan kunjungan wisatawan ke tempat tersebut. "Tujuan utama kita sebenarnya adalah mempromosikan Kampong Reklamasi agar semakin dikenal luas oleh masyarakat," bebernya. Menurutnya, Bazar UMKM itu berdampak terhadap pengunjung yang datang yakni sekitar 3000 pengunjung di tiga hari pelaksanaan kegiatan UMKM Gemawira itu. "Dampak untuk reklamasi itu salah satunya sebagai ajang promosi yang pastinya Kampong Reklamasi Selinsing bisa lebih dikenal masyarakat luas, kemudian mungkin kedepannya kegiatan ini bisa dilaksanakan kembali karena melihat respon masyarakat yang sangat bagus," jelasnya. Ia juga mengapresiasi, selama pelaksanaan itu berjalan lancar dan tidak ada kerusakan apapun terhadap sarana dan prasarana di lokasi tersebut. "Alhamdulillah selama event ini berlangsung dari awal sampai akhir tidak ada kerusakan apapun terkait fasilitas yang ada di kampong Reklamasi, hanya terkadang sebagian masyarakat atau pun pengunjung ada yang masih kurang sadar dengan membuang sampah," tandasnya. Baca Juga : Miris! 2 Bocah Curi Sepeda Motor Di Masjid Al Ikhwa Lesung Batang Ayo. Yang. Mau. Kepo. Dengan. Perkembangan. Berita Terbaru, Berita Terkini, Berita Hari ini dan Berita Viral lainnya di belitonginfo.com Dapat Mengklick Link. Di. Bawah. Ini : Facebook. (Dengan. Kamu. Mengklick Link ini Kamu Akan Masuk ke Facebooknya belitong Info) Ayo Klik Sekarang Juga. Atau Kamu Juga Dapat Melihat Instagram Kami atau bisa mengunjungi Google News Kami. Kami Juga Ada Channel Youtube Untuk Melihat. Berita. kami Secara Visual Ayo Sekarang Juga Bergabung Bersama Kami Read the full article
0 notes
tvpapua-blog · 8 months
Text
KLHK & Bappenas Kunjungi PTFI, Pantau Reklamasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi bersama Tim Bappenas dan Tim KLHK melakukan penanaman rumput jenis Dechampsia klossii di area reklamasi Batu Bersih Grasberg di ketinggian 4300 mdpl/ Bebo tvpapua.com, Jayapura, 07/02 Timika – PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima kunjungan Tim Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) dan Tim Bappenas, Sabtu-Senin (3-5 Februari 2024), untuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 8 months
Text
Kompensasi Pengerukan Pasir Laut di Pulau Tunda Berujung Ricuh
KAB. SERANG – Sudah sejak November 2023, kapal-kapal pengangkut pasir laut berdatangan ke Taman Wisata Pulau Tunda, Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten. Penambangan ini pun akhirnya memunculkan sejumlah polemik di masyarakat. Para nelayan dan masyarakat Pulau Tunda tidak bisa berbuat banyak dengan adanya proyek yang akan berdampak pada kerusakan lingkungan tersebut.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
detikkota · 1 year
Text
Gema Aksi Heran, Kawasan Pantai Bersertifikat Atas Nama Perorangan
SUMENEP, detiikkota.com – Warga mempertanyakan status lahan yang akan dibangun tambak garam di Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kabarnya, lahan tersebut telah bersertifikat hak milik (SHM) atas nama perorangan. Padahal, lahan itu merupakan kawasan pantai yang notabene milik negara. Berdasarkan data yang dikantongi Gerakan Masyarakat Menolak Reklamasi (Gema…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gosulsel · 2 years
Text
WALHI Sulsel Kritik Kerjasama Pemprov-PT Yasmin Soal Reklamasi CPI - Gosulsel
MAKASSAR, GOSULSEL.COM - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyoroti perjanjian kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dengan PT Yasmin Bumi Asri. Di mana untuk melanjutkan reklamasi di lokasi Center Point Of Indonesia (CPI) sebanyak 12,11 hektare....
http://gosulsel.com/2023/01/16/walhi-sulsel-kritik-kerjasama-pemprov-pt-yasmin-soal-reklamasi-cpi/
#ReklamasiCPI #WahanaLingkunganHidupIndonesiaWALHI
0 notes
Text
Over the week that we spend in Bali, Pak Arwen, the minivan driver, becomes friendly with my father. This happens because they are both Indonesian-Chinese – which is to say that they share a shiver down the spine regarding certain historical dates, political figures and tribalist slurs.
At some point, when it became too difficult to be Chinese in Sumatra, each man's family gambled the present for its future. My father's fled for Singapore and Pak Arwen's for Bali. Decades later, the two men occupy different stations in life: my father plays a tuan to Pak Arwen's supir. But their shared memory of this gamble – and the conditions that forced it – levels the playing field a little.
Both men, being Christian-Chinese, have lived the parable about the pillar of salt. They understand the importance of moving forward, eyes fixed to the line on the horizon.
Is Pak Arwen looking forward or backward when he tells us: This is too much? He says this as we drive past a large banner, stirring in the breeze by the side of the road. The banner is bright red, with a slogan in block capitals: TOLAK REKLAMASI TELUK BENOA. Resist the reclamation of Benoa Bay.
This is one of the first non-English signs that we've seen all day, which makes me think that it's not for tourists. Or perhaps it's for a specific kind of tourist – the kind that's stayed here long enough to perceive that something isn't on offer to them, and want a part in it anyway.
My father asks: What do you mean?
And Pak Arwen responds, one hand circling the steering wheel for eloquence: Nothing is good enough here. Roads, land, water…
The road in front of us is marked by potholes; the banner speaks of land problems. What about water? I sprint through some figures: say there are 5,000 hotels here plus hundreds of unregistered villas, and each one has a pool…
I think about the news stories that I have read, on The Jakarta Post and Al Jazeera. Impossible to describe how much of this island's water goes into making, and maintaining, glamour. Each week, scores of foreign developers reach into Bali's south coast, summoning up yoga studios and restaurants by the dozen. Trump shakes hands with Harry Tanoe and a golfer's empire materialises, sun-bleached and thirsty by the gallon.
But all this diverts water from the poorer North, where most locals live. In this land of glassy infinity pools, more than half the rivers have already run dry. Streams still criss-cross the terraced rice fields of Ubud. But deeper underground, the freshwater banks are pulling back from parched earth. Bali's farmers live the reality that its tourists cannot see – at night, they sleep in their fields with one eye open for irrigation thieves.
Later, I root around online for more stories about Benoa Bay. I learn that Tommy Winata, the Indonesian billionaire, is trying to reclaim land there. He wants to coax hectares of malls, theme parks and an F1 track out of swampland. But this floating world will crush the coral reefs that protect Bali's coastline and keep the sea at bay. Eventually it will flood the island, dragging whole villages into the sea.
In a place like Bali – I tell myself – the supply of pleasure must always meet the demand for it. Even if it costs the future for some people; even if it means death.
After all this is paradise, where nothing ever runs out.
.
Let me tell you another story about Bali that I know. This one is a creation story, concerning the beginnings of paradise.
Imagine that the year is 1906. Bali is an island divided. Dutch forces have occupied the northern territories, leaving three Hindu kingdoms where once there were six. Today, they begin the march south to complete their reign, winding downwards from Tabanan to Badung to the offshore court of Klungkung.
This story is an old one, whose basic tenets are familiar to many people around the world. At heart, it is a story about mismatched means and ends: guns versus kris, ambition versus ancestral claims.
The Dutch troops begin their journey. Quickly, they pass through the city of Kesiman to reach their first stop, Denpasar. At first, the city streets seem too quiet: where is the resistance that they come ready to meet? But as the soldiers advance, they hear something stirring in the distance, from the direction of Denpasar palace: the faint but unmistakable pulse of drums.
And so they go on. As they near the palace, a procession of silent figures files out from its gates. From a distance, they spy the Raja on his palanquin surrounded by courtiers and priests, wives and guards, and children and servants. There are hundreds of people now, robed in white with dusty feet. Flowers laced into their hair.
Both parties, the Dutch and the Balinese, advance. Now there are 200 paces between them; now, 100. The gap between two worlds is narrowing. Then it closes for the century to come, and possibly forever: a puputan commences. The Raja steps down from his palanquin and gives a signal. Instantly someone lunges forward and knifes him in the chest. Motion erupts across the landscape as men force weapons into their children, then stab themselves. Women fling jewels into the air and then topple, wailing, onto their knives.
Dark liquid starts to fill the ground. A metallic scent rises. But Balinese people keep emerging from the palace in a slow, unstoppable stream. When they're within sight of the Dutch troops, they plunge forward onto their daggers, then collapse into the growing snarl of limbs.
Their bodies cover the ground, both protest and decree.
By this point the Dutch soldiers have opened fire, then ceased fire, then opened fire again. They don't know what to do. Several centuries of colonial rule have left them untrained for situations involving consent – and this seems like more than consent, seems close to an invitation. Eventually, they resort to doing what they know best – which is to seize what isn't on offer, looting the corpses for anything that gleams through the sticky mess of fluids.
There will be two more puputans before Bali falls completely, both of them photographed. Eventually, these pictures will cause a kind of moral backlash in Europe, with the thumping of Bibles and pontifical braying. Desperate to hold on to their empire, the Dutch will announce a new resolution: from now on, they will protect Balinese culture and not gun it down. In fact, they resolve to protect Balinese culture so soundly that it never changes from its present state or experiences the advancements of modern life.
Let the world move slowly here, their edicts declare. Progress is not for the pure of heart. Which is what the Balinese people are, presumably – puputans notwithstanding.
For decades to come, Dutch laws will force the Balinese people to wear Baju Endek and not linen pants – to converse in local dialects and not Malay, the regional code of rebellion. All over the island, atap roofs will sprout over modern innovations in galvanised iron. Whole dances will be invented for the Balinese people to perfect, then unleash upon large groups of tourists.
Soon, these tourists will be everywhere, scouring the island with their notepads at the ready – fresh from the war in Europe, and hungry for visions of innocence. Look at this place, they'll say, pointing at random to rice fields and bare-chested women. What authentic culture; what happy natives! So simple and contented with their lot.
They'll forget about the puputans, the cold carpet of bodies.
Bali becomes a paradise on earth.
Island Paradise, Tjoa Shze Hui
19 notes · View notes
visitklaten · 4 days
Text
0 notes
kbanews · 1 year
Text
Anies: Jangan Keliru, Tidak Pernah Ada Izin Reklamasi
JAKARTA | KBA – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menegaskan tidak pernah mengizinkan adanya reklamasi. Anies menjawab pertanyaan Andy F Noya, jurnalis senior yang juga pembawa program acara Kick Andy! Double Check di Metro TV, pada Minggu malam, 18 Juni 2023. “Ketika anda kampanye, anda menolak reklamasi. Anda mengatakan kebijakan gubernur…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
SEDANG PROMO!TELP! 0812-2558-1198,PUSATPupuk Pembenah Tanah TerbaikToboali,JUALPembenah Tanah Asam HumatBangka Tengah,GROSIRPembenah Tanah OrganikKoba
Tumblr media
klik https://wa.me/6281225581198, DISTRIBUTOR Pupuk Pembenah Tanah Terbaik Bangka Selatan, PUSAT Pembenah Tanah Asam Humat Toboali, JUAL Pembenah Tanah Organik Bangka Tengah, GROSIR Dekomposer Pembenah Tanah Koba, HARGA Pembenah Tanah Sawah Belitung, AGEN Pembenahan Tanah Tanjung Pandan, PUSAT Pembenah Tanah Hayati Belitung Timur, JUAL Pembenah Tanah Untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian Manggar, GROSIR Obat Pembenah Tanah Pangkalpinang, PUSAT Pupuk Pembenah Tanah Organik Bangka
PUPUK ASAM HUMAT HUMIC ACID - PEMBENAH TANAH ORGANIK Kemasan 1 Kg
Asam humat adalah pembenah tanah organik pengganti kompos. Asam humat berbentuk serbuk sangat halus dan larut air yang merupakan ekstraksi humus dipadatkan dalam konsentrasi tinggi. Asam humat memiliki manfaat utama memperbaiki struktur tanah, meningkatkan serapan pupuk dan menormalkan pH tanah dengan cepat sehingga pemupukan semakin efektif dan efisien.
Asam Humat : 52,71%
pH : 10,01
Kelarutan Dalam Air : 81,26%
Na : 4,55%
Pb : 27,40 ppm
Ni : 15,73 ppm
Cr : 8,99 ppm
Kadar Air : 15,58%
Manfaat asam humat:
Menggantikan pemakaian kompos. Memperbaiki struktur tanah. Menghemat dan mengefektifkan pupuk. Merangsang pertumbuhan micro-organisme menguntungkan di dalam tanah. Menormalkan pH tanah. Mencegah erosi dan kepecahan tanah. Mengikat racun dalam tanah, terutama logam seperti Besi dan Alumunium. Menggelapkan warna tanah sehingga sinar matahari dapat efektif di serap oleh tanah. Meningkatkan klorofil daun. Meningkatkan aerasi tanah (pori-pori tanah bertambah). Meningkatkan kemampuan tanah menyimpan nutrisi dan air. DOSIS dan CARA APLIKASI
PENGOLAHAN TANAH & REKLAMASI LAHAN KRITIS :
Sebagai pupuk dasar pengganti pupuk kandang/kompos Dilarutkan dengan 0,5 - 1m3 air (500 ML - 1000 ML air), diaduk, dan disemprotkan ke permukaan tanah secara merata Dosis :
1 - 2 kg/ha (lahan produktif) 3 - 5 kg/ha (lahan kritis) PERLAKUAN & PERENDAMAN BENIH/BIBIT/STEK:
Dilarutkan dalam air dengan konsentrasi larutan 100 ppm (mg/l; g/m3) Benih/Bibit/Stek direndam atau dicelupkan selama 24 jam sebelum ditanam Dosis :
500 g/ton of benih PEMINDAHAN TANAMAN:
Tanaman keras, buah, tanaman tahunan, dan HTI Dosis :
2-4 g/pokok (Setiap 2 minggu selama pertumbuhan vegetatif) CAMPURAN MEDIA TANAM
Dosis : 500 g/m3 media tanam
CAMPURAN PUPUK:
Tanaman keras, buah, tanaman tahunan, dan HTI Dosis: 2-3 kg/ha per aplikasi.
Padi, hortikultura, tanaman semusim, greenhouse, dan tanaman sejenis
Dosis: 1-1,5 kg/ha per aplikasi.
PUSAT Pembenah Tanah Phoska Toboali, JUAL Pembenah Tanah Pupuk Bangka Tengah, GROSIR Phoska Pembenah Tanah Koba, HARGA Zat Pembenah Tanah Belitung, AGEN Asam Humat Tanjung Pandan, DISTRIBUTOR Asam Humat Untuk Cabe Belitung Timur, PUSATAsam Humat Terbaik Manggar, JUAL Asam Humat Cair Pangkalpinang, GROSIR Asam Humat Alami Bangka, HARGA Asam Humat Acid Sungai Liat
#Pembenah Tanah Asam Humat, #Pembenah Tanah Organik, #Dekomposer Pembenah Tanah, #Pembenah Tanah Sawah, #Pembenahan Tanah, #Pembenah Tanah Hayati, #Pembenah Tanah Untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian, #Obat Pembenah Tanah, #Pupuk Pembenah Tanah Organik, #Pembenah Tanah Phoska, #Pembenah Tanah Sawah,
0 notes
baliportalnews · 2 years
Text
Miris, Kadishub Bali Pertanyakan Konsesi Reklamasi Pelindo Masih Misterius
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Masih misteriusnya pembagian konsesi reklamasi Pelindo seluas 132,9 hektar menjadi tanda tanya besar keseriusan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa melengkapi regulasi dan perijinan pengembangan Pelabuhan Benoa. Apalagi ketika dikonfirmasi, pihak Pemprov Bali melalui Kadishub Provinsi Bali, Dr. Ir. I Gde Wayan Samsi Gunarta, M.Appl.Sc., mengakui hanya bisa menunggu, karena belum ada mengajukan konsesi. Padahal Pemprov Bali bersama Perumda Bali sudah melakukan koordinasi dengan Pelindo Sub Regional Bali-Nusra. Selain itu, untuk pengajuan konsesi saat ini, Perumda Bali dan Pelindo perlu melakukan proses kerja sama untuk hak pemanfaatan lahan atau dalam bentuk model lain. Samsi sapaan akrabnya itu, mempertanyakan pembagian konsesi tersebut, karena pada awal berita acara Pemprov Bali rencananya diberikan 5 hektar, tetapi karena ada kepentingan bersama maka kebutuhannya menjadi 13 hektar. Karena itulah, konsesi masih dalam proses pembahasan, dan memerlukan pertimbangan yang matang, sehingga Pemprov Bali mengajukan konsesi sekitar 10 hektar. "Kalau konsesi Pemprov Bali awalnya 5 hektar, dan setelah dihitung dibutuhkan 13 hektar, tetapi dipertimbangkan lagi agar tidak mengurangi rencana hutan di sana, maka mengusulkan 10 hektar untuk kegiatan Pelindo dan Perusda (Perumda Bali, red)," jelasnya, saat ditemui para awak media, pada Kamis (23/2/2023). Diakui Samsi, lahan Konsesi tersebut akan digunakan membangun Logistic Center, yaitu tempat konsolidasi semua komoditas keperluan pariwisata yang terkait dengan Pergub produk lokal Bali, salah satunya logistik yang nantinya dipersiapkan untuk bisa masuk kapal pesiar. "Jadi nantinya ketika diberikan konsesi, kita buat Logistic Center, ada kantor, cool storage, area sortir, packaging, kan kalau barang masuk kapal pesiar harus benar-benar SOP-nya. Nantinya di lahan konsesi di sana, juga akan disiapkan packaging untuk ekspor dan langsung kirim, di mana pengelolaannya oleh Perusda Bali bersama Pelindo," ujarnya, seraya menambahkan perencanaan lahan konsesi sudah menyelesaikan FS (Feasibility Study), sehingga tinggal menunggu kerja sama Perumda Bali dengan Pelindo. Terkait dengan konsesi yang memerlukan HPL (Hak Pengelolaan Lahan) Samsi menguraikan pada dasarnya HPL tersebut diajukan oleh pihak Kementerian Perhubungan dan nantinya HPL tersebut akan dikonsesikan kepada Badan Usaha Pelabuhan. Kemudian existing pelabuhan sudah ada, bahkan RIP Benoa yang lama sudah ada dan sudah disetting, sehingga pembangunan Pelabuhan Benoa berdasarkan RIP tersebut. Tetapi dengan berjalannya waktu di wilayah reklamasi, Gubernur Bali menghentikan pekerjaan penataan sesuai RIP tersebut sampai batas yang disepakati. "Jadi memang ada yang berkurang dari rencana RIP tersebut, sebab reklamasi sudah tidak dilakukan lagi dan terhenti seluas 132,9 hektar," jelas Samsi. "Nah karena ada perubahan, nanti RIP-nya juga harus berubah, namun RIP lama masih tetap berlakunya. Jadi pekerjaan di Dumping masih bisa dilakukan, karena dua dumping tersebut sudah masuk di RIP lama. Tapi HPL belum ada, karena setelah terbentuk tanah baru ada HPL-nya. Saya lihat kok model RIP lama, sudah ada gambar dan sudah ada peta, dan pastinya kalau tidak ada RIP mereka tidak bisa bekerja. Jadi perubahan RIP lama menjadi baru, hanya isinya saja yang berubah yang nantinya masuk sesuai permintaan Pak Gubernur, seperti ada Taman Segara Kerthi, hutan, dan penataan area lama," imbuhnya, sembari mengatakan RIP lama juga sudah masuk curah cair, termasuk Tersus LNG hanya dipindahkan ke Dumping 2 dan sudah ada amdalnya. Karena itu nanti dalam konsesi tersebut harus ada kerja sama yang baik dan saling menguntungkan. "Saya juga sudah menemui pihak ATR/BPN Kanwil Bali menyingnggung terkait konsesi, dan beliau pun memberi gambaran. Ada peluang untuk daerah untuk mendapatkan hak pengelolaan, dan BPN akan menghitung," pungkasnya. Sebelunya diketahui, reklamasi dengan total seluas 132,9 hektar untuk pengembangan Pelabuhan Benoa oleh Pelindo Sub Regional Bali Nusra ternyata sudah rampung. Namun sayangnya Konsesi atau pemberian hak dan izin lahan untuk kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan kepada Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar hingga kini masih misterius. Padahal pembagian konsesi ini menjadi kewajiban Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa untuk diberikan kepada Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar sesuai dengan kesepakatan hasil kerja sama sebelumnya. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Provinsi Bali, Ir. Andry Novijandri membenarkan pemberian Konsesi belum bisa diproses. Alasannya, karena pihak KSOP Benoa belum mengajukan surat hak tanah reklamasi seluas 132,9 hektar, sehingga akibat keterlambatan pengajuan hak tanah reklamasi berdampak Pemkot Denpasar belum menyetujui Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa. Menyikapi permasalahan tersebut, Kanwil BPN Provinsi Bali langsung mengambil langkah inisiatif untuk melakukan pengukurun lahan reklamasi sehingga dihentikan untuk mendapat ukuran gambar dan luas lahan yang jelas. Dikatakan pengukuran lahan reklamasi di Dumping 1 dan Dumping 2 dilakukan pada 9 November 2022 bersama pihak Pemkot Denpasar. Dari hasil pengukuran tersebut diketahui total reklamasi pengembangan Pelabuhan Benoa seluas 132,9 hektar. Selanjutnya dengan berjalannya waktu, namun juga tidak kunjung selesai karena kesepakatan Konsesi belum jelas. Bahkan hingga kini belum ada pengajuan Konsesi dari KSOP Benoa di luar hak pengelolaan lahan (HPL) reklamasi di Dumping 1 dan Dumping 2. Untuk itu, pihak Pemprov Bali melalui Dinas Perhubungan Provinsi Bali sempat mendatangi Kanwil BPN Provinsi Bali untuk mempertanyakan Konsesi atas reklamasi yang dilakukan oleh KSOP Benoa. “Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Pak Gede Samsi mendatangi saya untuk melakukan koordinasi konsesi. Saya bilang, apabila KSOP memohon hak (lahan reklamasi pelindo, red) saya akan kasi tahu untuk konsesi Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar, di mana biar penerbitan hak konsesinya dikeluarkan secara bersama-sama. Sebab yang bisa BPN berikan adalah penegasan kepastian hukum hak atas tanah saja, dan sampai saat ini yang memohon yaitu KSOP belum ada yang mengajukan,” tegas Andry, ketika ditemui para awak media di Kanwil BPN Provinsi Bali, Denpasar, pada Rabu (22/2/2023) sore. Akibat lambatnya pengajuan permohonan HPL oleh KSOP Benoa, maka pihaknya menyarankan kepada Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar segera untuk melakukan pengajuan konsesi ke Kanwil BPN Provinsi Bali. Pasalnya, ketika adanya surat bukti pengajuan pihaknya bisa mempertanyakan usulan Konsesi tersebut kepada KSOP Benoa. “Saya pastikan akan memproses hak tersebut secara bersama-sama. Sepanjang belum ada kesepakatan, maka saya akan tahan dulu. Kalau memang ada hal penting ajukan saja Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar untuk konsesinya. Baru saya akan menghubungi KSOP, agar segera memproses haknya seluas 132,9 hektar itu,” beber Andry seraya mengakui, sejatinya berdasarakan aturan dan Undang-Undang yang baru, untuk pengajuan hak reklamasi bukan lagi jatuh pada Pelindo, karena yang bisa mengajukan hak tersebut hanya KSOP Benoa. Untuk itu, Kanwil BPN Provinsi Bali, juga mempertanyakan di mana posisi konsesinya, dan berapa juga luasnya diberikan KSOP? “Sebenarnya permasalahan ini tidaklah ruet, yang penting tidak ada kepentingan bisnis dijadikan politik yang akhirnya menjadi janji politik, dan menjadi waktu saja pasti akan ricuh,” sentilnya. Perlu diketahui, luas reklamasi pengembangan Pelabuhan Benoa di Dumping 1 seluas 25 hektar, sedangkan HPL (Hak Penglolaan Lahan) 1 seluas 41 hektar, HPL 21 seluas 7 hektar, HPL 22 seluas 12 hektar, dan Dumping 2 seluas 45 hektar. 'Kalau untuk konsesi bisa di Dumping 1 atau Dumping 2, namun tidak bisa yang di HPL,” tegasnya. Di sisi lain, misteriusnya proses Konsesi, menurut salah satu sumber yang menolak namanya disebutkan, membeberkan akibat pihak Pemkot Denpasar menginginkan Konsesi berada di HPL, sehingga keinginan tersebut tidak bisa dilakukan. Apalagi semua lahan yang sudah HPL dipastikan ada perjanjian. “Kalau meminta Konsesi di HPL sudah pasti tidak bisa, dan ini yang menjadi sumber masalahnya. Seharusnya ambil saja dulu konsensinya, terima dulu. Kalau sudah diterima kan bisa dibicarakan atau buat perjanjian baru dengan HPL,” ungkap sumber itu.(*/bpn) Read the full article
0 notes
agenpupuk · 1 month
Text
ORGANIK!! TELP! 0812-2558-1198, AGEN Asam Humat Pupuk Organik Sungai Liat, DISTRIBUTOR Obat Asam Humat Bangka Barat, PUSAT Asam Humat Pertanian Muntok
Tumblr media
klik https://wa.me/6281225581198, AGEN Obat Asam Humat Sungai Liat, DISTRIBUTOR Asam Humat Pertanian Bangka Barat, PUSAT Asam Humat Pembenah Tanah Muntok, JUAL Pupuk Organik Asam Humat Bangka Selatan, GROSIR Powersoil Pupuk Organik Asam Humat Toboali, HARGA Asam Humat Pupuk Bangka Tengah, AGEN Asam Humat Padat Koba, DISTRIBUTOR Asam Humat Powder Belitung, PUSAT Asam Humat Padi Tanjung Pandan, JUAL Asam Humat Plus Kalium Belitung Timur
PUPUK ASAM HUMAT HUMIC ACID - PEMBENAH TANAH ORGANIK Kemasan 1 Kg
Asam humat adalah pembenah tanah organik pengganti kompos. Asam humat berbentuk serbuk sangat halus dan larut air yang merupakan ekstraksi humus dipadatkan dalam konsentrasi tinggi. Asam humat memiliki manfaat utama memperbaiki struktur tanah, meningkatkan serapan pupuk dan menormalkan pH tanah dengan cepat sehingga pemupukan semakin efektif dan efisien.
Asam Humat : 52,71%
pH : 10,01
Kelarutan Dalam Air : 81,26%
Na : 4,55%
Pb : 27,40 ppm
Ni : 15,73 ppm
Cr : 8,99 ppm
Kadar Air : 15,58%
Manfaat asam humat:
- Menggantikan pemakaian kompos.
- Memperbaiki struktur tanah.
- Menghemat dan mengefektifkan pupuk.
- Merangsang pertumbuhan micro-organisme menguntungkan di dalam tanah.
- Menormalkan pH tanah.
- Mencegah erosi dan kepecahan tanah.
- Mengikat racun dalam tanah, terutama logam seperti Besi dan Alumunium.
- Menggelapkan warna tanah sehingga sinar matahari dapat efektif di serap oleh tanah.
- Meningkatkan klorofil daun.
- Meningkatkan aerasi tanah (pori-pori tanah bertambah).
- Meningkatkan kemampuan tanah menyimpan nutrisi dan air.
DOSIS dan CARA APLIKASI
PENGOLAHAN TANAH & REKLAMASI LAHAN KRITIS :
- Sebagai pupuk dasar pengganti pupuk kandang/kompos
- Dilarutkan dengan 0,5 - 1m3 air (500 ML - 1000 ML air), diaduk, dan disemprotkan ke permukaan tanah secara merata
Dosis :
- 1 - 2 kg/ha (lahan produktif)
- 3 - 5 kg/ha (lahan kritis)
PERLAKUAN & PERENDAMAN BENIH/BIBIT/STEK:
- Dilarutkan dalam air dengan konsentrasi larutan 100 ppm (mg/l; g/m3)
- Benih/Bibit/Stek direndam atau dicelupkan selama 24 jam sebelum ditanam
Dosis :
- 500 g/ton of benih
PEMINDAHAN TANAMAN:
- Tanaman keras, buah, tanaman tahunan, dan HTI
Dosis :
- 2-4 g/pokok (Setiap 2 minggu selama pertumbuhan vegetatif)
CAMPURAN MEDIA TANAM
Dosis : 500 g/m3 media tanam
CAMPURAN PUPUK:
- Tanaman keras, buah, tanaman tahunan, dan HTI
Dosis: 2-3 kg/ha per aplikasi.
- Padi, hortikultura, tanaman semusim, greenhouse, dan tanaman sejenis
Dosis: 1-1,5 kg/ha per aplikasi.
HARGA Pupuk Kalsium Asam Humat Bangka Selatan, AGEN Asam Humat Super Soil Toboali, DISTRIBUTOR Asam Humat Serbuk Bangka Tengah, PUSAT Asam Humat Sodium Koba, JUAL Asam Humat Tanaman Belitung, GROSIR Asam Humat Terahumic Tanjung Pandan, HARGAAsam Humat Teresterifikasi Belitung Timur, AGEN Asam Humat Untuk Tembakau Manggar, DISTRIBUTOR Asam Humat Untuk Padi Pangkalpinang, PUSAT Asam Humat Untuk Anggur Bangka
0 notes
supplayerpupuk · 1 month
Text
HARGA KHUSUS! TELP! 0812-2558-1198, GROSIR Asam Humat Sodium Liwa, HARGA Asam Humat Tanaman Lampung Selatan, AGEN Asam Humat Terahumic Kalianda
Tumblr media
klik https://wa.me/6281225581198, JUAL Asam Humat Sodium Lampung Barat, GROSIR Asam Humat Tanaman Liwa, HARGA Asam Humat Terahumic Lampung Selatan, AGEN Asam Humat Teresterifikasi Kalianda, DISTRIBUTOR Asam Humat Untuk Tembakau Lampung Tengah, PUSAT Asam Humat Untuk Padi Gunung Sugih, JUAL Asam Humat Untuk Anggur Lampung Timur, GROSIR Asam Humat Untuk Sawit Sukadana, HARGA Asam Humat Untuk Pupuk Dasar Lampung Utara, AGEN Asam Humat Untuk Kubis Kotabumi
PUPUK ASAM HUMAT HUMIC ACID - PEMBENAH TANAH ORGANIK Kemasan 1 KgAsam humat adalah pembenah tanah organik pengganti kompos. Asam humat berbentuk serbuk sangat halus dan larut air yang merupakan ekstraksi humus dipadatkan dalam konsentrasi tinggi. Asam humat memiliki manfaat utama memperbaiki struktur tanah, meningkatkan serapan pupuk dan menormalkan pH tanah dengan cepat sehingga pemupukan semakin efektif dan efisien.Asam Humat : 52,71%pH : 10,01Kelarutan Dalam Air : 81,26%Na : 4,55%Pb : 27,40 ppmNi : 15,73 ppmCr : 8,99 ppmKadar Air : 15,58%Manfaat asam humat:- Menggantikan pemakaian kompos.- Memperbaiki struktur tanah.- Menghemat dan mengefektifkan pupuk.- Merangsang pertumbuhan micro-organisme menguntungkan di dalam tanah.- Menormalkan pH tanah.- Mencegah erosi dan kepecahan tanah.- Mengikat racun dalam tanah, terutama logam seperti Besi dan Alumunium.- Menggelapkan warna tanah sehingga sinar matahari dapat efektif di serap oleh tanah.- Meningkatkan klorofil daun.- Meningkatkan aerasi tanah (pori-pori tanah bertambah).- Meningkatkan kemampuan tanah menyimpan nutrisi dan air.DOSIS dan CARA APLIKASIPENGOLAHAN TANAH & REKLAMASI LAHAN KRITIS :- Sebagai pupuk dasar pengganti pupuk kandang/kompos- Dilarutkan dengan 0,5 - 1m3 air (500 ML - 1000 ML air), diaduk, dan disemprotkan ke permukaan tanah secara merataDosis :- 1 - 2 kg/ha (lahan produktif)- 3 - 5 kg/ha (lahan kritis)PERLAKUAN & PERENDAMAN BENIH/BIBIT/STEK:- Dilarutkan dalam air dengan konsentrasi larutan 100 ppm (mg/l; g/m3)- Benih/Bibit/Stek direndam atau dicelupkan selama 24 jam sebelum ditanamDosis :- 500 g/ton of benihPEMINDAHAN TANAMAN:- Tanaman keras, buah, tanaman tahunan, dan HTIDosis :- 2-4 g/pokok (Setiap 2 minggu selama pertumbuhan vegetatif)CAMPURAN MEDIA TANAMDosis : 500 g/m3 media tanamCAMPURAN PUPUK:- Tanaman keras, buah, tanaman tahunan, dan HTIDosis: 2-3 kg/ha per aplikasi.- Padi, hortikultura, tanaman semusim, greenhouse, dan tanaman sejenisDosis: 1-1,5 kg/ha per aplikasi.
DISTRIBUTOR Pembenah Tanah Terbaik Pesisir Barat, PUSAT Pupuk Pembenah Tanah Krui, JUAL Pupuk Pembenah Tanah Terbaik Pringsewu, GROSIR Pembenah Tanah Asam Humat Pringsewu, HARGA Pembenah Tanah Organik Tanggamus, AGEN Dekomposer Pembenah Tanah Kota Agung, DISTRIBUTORPembenah Tanah Sawah Tulang Bawang, PUSAT Pembenahan Tanah Menggala, JUAL Pembenah Tanah Hayati Tulang Bawang Barat, GROSIR Pembenah Tanah Untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian Panaragan Jaya
#Asam Humat Musim Kemarau, #Asam Humat Untuk Bawang Merah, #Asam Humat Pupuk Organik, #Obat Asam Humat, #Asam Humat Pertanian, #Asam Humat Pembenah Tanah, #Pupuk Organik Asam Humat, #Powersoil Pupuk Organik Asam Humat, #Asam Humat Pupuk, #Asam Humat Padat, #Obat Asam Humat,
0 notes
tukangrevegetasi · 1 month
Text
Kontraktor Revegetasi Lahan Terbaik
Revegetasi menjadi kewajiban setelah aktivitas tambang sudah dilakukan, hal ini untuk menghindari dampak buruk yang diakibatkan pertambangan. Sesuai peraturan Undang-Undang (UU) No. 3 Tahun 2020, perusahaan pertambangan diwajibkan melakukan reklamasi tambang setelah aktivitas tambang selesai dilakukan dan harus sempurna. Dengan kata lain harus mencapai 100% untuk penghijauan di area pasca tambang.
Maka itu, sangat penting untuk mendapatkan kontraktor revegetasi lahan pasca tambang yang terbaik dan berpengalaman di bidang lingkungan hidup. Salah satu kontraktor yang dapat anda percaya untuk melakukan penghijauan di area pasca tambang yaitu Antares Multi Energi. 
PT Antares Multi Energi adalah perusahaan kontraktor revegetasi lahan tambang yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam memulihkan lingkungan yang rusak akibat aktivitas penambangan. Tim ahli Antares memiliki pengalaman luas dalam menangani berbagai kondisi lahan yang sulit, seperti lahan dengan kandungan unsur hara rendah, pH ekstrim, atau rentan terhadap erosi. Maka itu, Antares dapat memberikan solusi tepat untuk revegetasi lahan kritis seperti area pasca tambang.
Antares, sebagai kontraktor lingkungan hidup terpercaya, memiliki rekam jejak sukses dalam menangani berbagai proyek penghijauan pada lahan dengan kondisi, mulai dari minim unsur hara, rawan erosi, hingga tingkat keasaman tinggi. Hasil penghijauan yang memuaskan menjadi bukti nyata komitmen dan keahlian Antares.
Butuh solusi revegetasi lahan pasca tambang terbaik? Hubungi Antares sekarang dan dapatkan solusi terbaik untuk mengembalikan kehijauan lahan Anda.
Website: https://www.antaresenergi.com/
0 notes