Tumgik
#salabim
biopanik · 1 year
Text
Παιδιά, σας υπόσχομαι, ακούω τα καλύτερα κομμάτια της ελληνικής, δίνω σημασία στον στίχο, κι εντόπισα το πραγματικό αριστούργμα της σύγχρονης μελοποίησης και στιχουργίας κρύβεται σε αυτό το τραγούδι:
ΣΠΑΩ ΚΟΚΟΡΙΑ ΣΤΟ ΤΑΜΠΛΟ
ΘΕΕ ΜΟΥ ΤΙ ΜΟΥΝΙ ΕΊΝΑΙ ΑΥΤΟ
ΤΟ ΓΙΟΡΤΑΖΩ ΟΣΟ ΠΡΟΛΑΒΩ
ΜΕΤΑ ΘΑ ΕΞΑΦΑΝΙΣΤΩ
3 notes · View notes
cubojorbr · 2 days
Text
Festival Sim Salabim apresenta teatro, circo e muita magia no mês da criança em São Luís
Com programação totalmente gratuita, evento será voltado ao público infanto-juvenil com apresentações em teatros e praças públicas
Falta apenas uma semana para começar o mês da criança. Em São Luís, crianças de todas as idades vão receber um presente muito especial: o Sim Salabim,  festival que vai apresentar teatro, circo e muita brincadeira, em uma programação totalmente gratuita com muita magia e diversão. Realizado pela Temporana Produções Culturais, por meio da Lei Federal de Incentivo à Cultura e com patrocínio do…
0 notes
that-one-paintbrush · 6 months
Note
hai >_< *takes out a fork and plate and wields the fork as if it’s a spoon* abra abracadabra sim simsalabim salabim
*a large stack of pancakes appears on the plate* for you! :3
Tumblr media
Woah! Thanks!
22 notes · View notes
tergestin · 6 months
Text
Crosetto, Maga Isabella e la saliva di coniglio. Quando è scoppiata la guerra in Ucraina, dissi che l’ingresso nella Nato di Finlandia e Svezia sarebbe stata una grande sciagura per la sicurezza dell’Europa perché avrebbe aggravato la guerra con la Russia. I media italiani, essendo completamente corrotti, mi diffamavano dicendo che l’accerchiamento in corso della Russia da parte della Nato avrebbe migliorato la sicurezza dell’Europa e avvicinato la pace. Ma l'osservazione sociologica mostra che, dopo l’ingresso di quei due Paesi nella Nato, la situazione è soltanto peggiorata e adesso l’Unione europea ci sta accompagnando lentamente verso la terza guerra mondiale, un passo alla volta, affinché gli italiani non se ne rendano conto. Tutto questo pone tre problemi. Il primo è che il sistema dell’informazione in Italia è completamente corrotto. La sua funzione è di manipolare l’opinione pubblica per creare consensi intorno alle politiche di guerra della Casa Bianca sul territorio europeo. Il secondo problema è che l’Unione europea è guidata da un gruppo di corrotti che asseconda le politiche anti-europee della Casa bianca. Il terzo problema è che l’Italia non ha un ministro della Difesa. Guido Crosetto e Isabella Rauti semplicemente non esistono. Tutte le decisioni che prende il magico duo Crosetto-Rauti vengono prese da Biden, della cui volontà il nostro ministro della Difesa è semplicemente un esecutore politico, un delegato, il punto di raccordo tra la Casa bianca e le basi americane in Italia. Isabella Rauti, invece, svolge una funzione più importante di Crosetto giacché è preposta alla creazione delle pozioni magiche per migliorare la potenza dei missili ucraini. Pare che maga Isabella abbia provato a inserire nei missili ucraini una mistura di saliva di rana e sedano tritato, i celebri "missabelli", che però non ha dato gli effetti sperati. Secondo le ultime indiscrezioni, maga Isabella sta sperimentando una nuova pozione a base di saliva di coniglio e lenticchie saltate. Nel caso in cui l’Italia si trovasse in guerra con la Russia, maga Isabella coprirà i nostri cieli con uno striscione: “Sim Salabim”. Nell'attesa che maga Isabella trovi l'arma magica per sconfiggere la Russia, l'Unione europea organizza un futuro di guerra per i bambini italiani con i soldi dei loro genitori. In sintesi, le ricchezze di noi italiani vengono dissipate per porre i nostri figli nella condizione di essere ammazzati dai russi al fronte nel caso di una nuova guerra mondiale, a cui un gruppo di corrotti lavora alacremente a Bruxelles.
Orsini
2 notes · View notes
hollowhero13 · 1 year
Text
*One of the many resets*
*Sans, Frisk and Madjick stand at the Barrier*
Sans: Come on, say it again.
Madjick: Sim-salabim, open Sesame!
*...*
*The barrier is destroyed*
*Sans, Frisk and Madjick are standing on the Surface, the sun is just rising.*
Sans: OH MY FUCKING GOD MADJICK, ALL THIS FUCKING TIME YOU-
6 notes · View notes
langitbirustuff · 2 years
Text
Sulap Berwujud Kamu
Tumblr media
….“gak semua yang kamu benci itu salah, begitupun sebaliknya. Tuhan menciptakan semua hal didunia ini untuk diterima, termasuk perpisahan.” kata-katanya selalu saja bijak, manusia macam apa laki-laki didepanku ini, yang tak pernah membicarakan perihal benci membenci, maki-memaki, ataupun sumpah serapah. Tak pernah aku dengar sekalipun dari mulutnya selama kenal 20 tahun ini, selain memaki dirinya sendiri dan menyebutnya bajingan gila. Yang ada hanya kata-kata untuk memaafkan, membahagiakan diri sendiri, bicara soal musik jazz klasik kesukaannya, atau hal-hal lucu lainnya.
***
Waktu sore setempat, tempatku hujan beriringan gerimis manis, sosoknya hilang ntah kemana, biasanya selalu muncul saat sore menjelang. Aku sibuk merapikan buku-buku usang diruang tengah, buku-buku lawas peninggalan eyang uti, lukisan ayah yang mulai berdebu dan piano tua mengisi ruangan yang cukup besar itu, diterangi cahaya temaram dari lampu sudut ruang yang mengusang sudah tua, tempatku memang peninggalan jaman dulu, yang tak pernah dipugar atau diubah, hanya diperbarui sisi yang rusak.
Suara gesekan sepatu terdengar, aku mendorong badan kebelakang, menengok kearah pintu ruang tamu yang kubiarkan terbuka lebar, sosok laki-laki mengenakan jaket jeans denim lusuh, bercelana serupa, mententeng tas hitam berisi violin kesayangannya, rambut panjang terkuncir asal-asalan kebelakang, langkahnya sampai diteras rumah, dia lepas sepatu converse 70s hitam yang lusuh bercampur debu jalanan maupun lumpur dengan kasar, lebih terlihat dibuang daripada dilepas.
“hai,” sapanya seadanya, tubuhnya merebah disofa jengki panjang berlapis kulit diruang tamu.
Aku mendekat, ditanganku menggenggam buku and still I rise milik Maya Angelou, bersampul biru, covernya hampir copot dan usang. “dari mana?” tanyaku akhirnya, “bawa makanan gak,” lanjutku,
“tuh,” dia melirik sesuatu yang terbungkus tas hitam, lalu memejamkan mata lagi, dia terlihat lelah, meski tubuhnya bersandar pada tubuh kursi, tapi terlihat tak bertulang, melorot tak karuan, risih melihatnya.
“aku kudu makan violin maksudnya?” ucapku, selain dia suka menyebut dirinya sendiri bajingan gila, terkadang dia memang agak gila, saking capeknya ngadepin laki-laki aneh ini sampai aku pernah bilang kediri sendiri, kapan sih dia pergi jauh biar jarang ketemu, lebih banyak makan ati.
Posisinya masih sama, “coba lihat dulu deh,” singkatnya. Seperti enggan menjelaskan lebih panjang.
Aku turutin ide gilanya, kuangkat tas hitam dari sampingnya, kubuka resleting dengan kasar, definisi laki-laki gila adalah dia, jelas isinya hanya violin lengkap dengan bow usang, gak ada yang lain. “oke zonk, nipu.” jawabku sewot.
Matanya masih tertutup, bibirnya tersenyum, sekian detik terkekeh, dia merogoh saku jaket jeans, mengeluarkan dua buah mie instan kuah, “bim salabim,” tubuhnya menegak, dia tergelak, tertawa, aku miris melihat diriku sendiri, terlihat seperti anak kecil yang berhasil ditipu dengan mudah, kubanting tas hitam berisi violin diatas kursi, dia panik sekian detik melotot, raut mukanya berubah memelas.
“sorry,” ucapnya, hanya sepatah, ingin rasanya memukul kepalanya biar dia sedikit waras, “violin itu hartaku satu-satunya, jangan kasar,” wajahnya berubah sedih, aku tau itu akting, soal hidup berat atau tidak, baginya hidup selalu mudah.
“ngeselin, dasar laki-laki gila,” umpatku kesal,
“sorry, makan yuk,”
“oke,” aku bangun dari tempatku, menyahut dua buah mie instan ditangannya, dia menyusul dari belakang, bak itik yang membuntuti induknya.
Langkahnya berhenti diruang tengah, disebelah meja bacaku, sebuah piano besar yang usianya sudah tua, sama seperti rumah ini, salah satu barang kesukaannya dirumahku. Dia tarik kursi kayu didepannya, seperti manusia jatuh cinta, matanya selalu berbinar ketika melihat piano peninggalan eyangku, sama seperti violin tua miliknya, katanya dua benda itu sakral, dia seperti manusia bijak yang banyak ilmu, menciptakan nada indah disetiap sentuhannya, bagiku kata-katanya berlebihan.
“sini dulu,” ajaknya, dia menyeret kursi disamping badan piano.
Aku menurut, duduk menyilang kaki, jemarinya mulai menyentuh tuts piano dengan lembut, seperti menyentuh bayi, takut menyakitinya, aku geli melihat tingkahnya. Tangannya mulai memainkan tuts dengan nyaman, berpindah-pindah dari tuts satu ke tuts lainnya, beriringan. Dia mainkan sudah dua hari ini mendung Gardika gigih dengan apik, mengisi ruangan yang sunyi dan lembab, menghangatkan tembok-tembok yang saling memeluk sebab udara dingin sore ini. Berhasil menyihir telingaku, menyihir diriku, seketika hatiku hangat, dia menatapku, tersenyum sungging. Aku menatapnya, baru kali ini dia terlihat sepenuhnya laki-laki didepanku, aku terpaku, menikmati keindahan senyum maupun permainan pianonya. Setelah beberapa detik aku diam, dia mengakhiri dengan nada yang panjang.
“hei,” dia melambaikan tangan didepan mataku, seperti hampir menyoloknya, aku kaget, salah tingkah, “malah ngelamun,” dia geser kursinya disampingku, tepat dibawah jendela, dibukanya jendela kayu dengan kedua tangannya, udara dingin hujan seketika menusuk tulang, “nah gini kan seger udaranya,” dia rogoh kretek disaku celananya, “aku ngerokok ya?” aku mengangguk sebagai tanda iya.
“kamu jago main piano ya,”
“sebatas bisa,” dihisapnya kretek yang sudah menyala ditangan kirinya, “kenapa berhenti main piano, waktu SMA dulu kamu jago main piano.” pertanyaannya membuat jantungku gak karuan,
“aku emang lagi fokus yang lain,” jawabku sekenanya, “tapi tadi beneran keren sih,” aku lebih ingin membahas hal lain selain menjawab pertanyaannya.
Dia tatap pekarangan yang basah, dengan air yang masih menyatu diatas rumput, dia hisap kretek ditangannya, membuang asapnya keluar kuat-kuat seperti membuang sebuah masalah, “tanpa aku jelasin, kamu udah tau, benci terlalu dalam itu sama seperti menancapkan pisau ke diri sendiri,” tatapannya masih keluar, tak beralih kepadaku, yang ku tatap adalah pundaknya,
“sakit, terbunuh pelan-pelan,” sahutku, “tapi kenapa aku gak mati,”
“hati dan kesadaranmu yang mati,” timpalnya cepat, “kapan aku bisa ketemu kamu?” tanyanya, seketika dia balik tubuhnya, menatapku, tersenyum tipis.
Aku mengangkat alis, “maksudmu,” kita sama-sama terdiam beberapa detik.
“yang aku temui amarah dan benci, bukan kamu.” telaknya, dimatikannya kretek yang hampir habis, dibuang keluar jendela, sisa apinya seketika padam terkena tetesan air dari genting.
Aku tersenyum miris, “mau gimana lagi,”
“kamu maunya gimana.” dia malah balik bertanya, nyebelin. “mau hidup memelihara benci atau mendamaikan diri sendiri,” kedua tangannya terlipat depan dada, seperti orangtua yang sedang menasehati anaknya, tapi aku bukan anak kecil yang butuh dinasehati, sejak kejadian menyedihkan dan menyakitkan, aku benci nasehat dari orang-orang, tapi tidak darinya.
“hidupku masih sama, gak berubah, kamu berlebihan, aku jutek tiap hari bukan berarti aku benci ke diri sendiri.” sekenanya aku membela, aku benci disudutkan, sepertinya memang benar bahwa hatiku sudah mati, susah mendengar saran dan penilaian dari siapapun.
“gak semua yang kamu benci itu salah, begitupun sebaliknya. Tuhan menciptakan semua hal didunia ini untuk diterima, termasuk perpisahan.” kata-katanya selalu saja bijak. Dia berdiri, melangkah kearah rak buku yang tertata rapi, menyentuh debu-debu halus yang mencumbui sisi-sisinya, “kamu tidak bisa memaafkan tanpa mencintai,” celetuknya tiba-tiba.
“saat aku memaafkan, maka aku selesai dengan masalah itu,” sambungku, kutipan dari salah satu penulis terkenal, Maya Angelou.
Pandangannya beralih padaku, matanya bulat teduh, aku menatapnya penuh, mata bertemu mata, saling berbicara perihal maaf dan cinta, perihal hidup dan mati sama saja, akan sama-sama membawa tanggung jawab atas diri sendiri.
Dia mendekat, menyentuh tanganku, duduk setengah berjongkok didepanku, tubuhnya mendekat, tangannya melebar, memelukku hangat meski tak erat, dia elus punggungku lembut, air mataku meledak dipundaknya, “perempuan seperti kamu bisa bahagia, akupun begitu, bahagia sudah mengenalmu,” bisiknya.
7 notes · View notes
bumblebeehug · 2 years
Text
abra kadabra sim salabim, i will now make you read this fanfic on a whim:
no but ACTUALLY read it, it’s awesome
4 notes · View notes
biplusco · 2 years
Note
how do the snacks in your cc set look so delicious?!?
Hello! Thanks for the question 💐
We actually used a magic wand and shouted "Sim-salabim" while waving it over the computer screen 🪄! Just kidding, it's all about attention to detail and making sure the textures and colors are just right.
We hope you enjoy the collection! <3
Tumblr media
4 notes · View notes
jalanmentok-blog · 24 days
Text
Vina 2016 - 2024 (Part 1)
Tumblr media
Ini akan menjadi 3 versi cerita : Cerita film.. cerita menurut putusan hukum.. dan cerita saksi-saksi hidup di podcast-podcast..
Film ini berdasarkan orang kesurupan.. Eki dan Vina yg lagi motoran itu ternyata sudah diincar oleh orang yg dendam.. Menurutnya ada cowo yg suka dengan Vina namun ditolak.. hingga akhirnya terjadi lah peristiwa malam mencekam itu.. Mereka dibuat oleng oleh 12 orang.. kedua korban yg saat itu motoran terjatuh.. disiksa.. bahkan Vina dilecehkan hingga diperkosa.. dan keduanya tidak tertolong nyawanya.. dan meninggal dalam keadaan luka parah..
Dalam keputusan pengadilan.. ada 3 DPO.. yg 1 akhirnya tertangkap 2024 namanya Pegi Perong.. dan 2 lainnya dinyatakan fiktif..
Pada kesempatan yg sama.. ada 1 orang yg sudah bebas dari hukuman.. Saka Tatal.. dia menyatakan akan pengajuan PK.. karena dirinya merasa tidak bersalah.. Ini sih agak berani sih emang.. karena biasanya orang bebas itu.. lebih memilih melanjutkan hidup aja.. ini malah uji nyali pengajuan PK ke polisi..
Kita harus intip dulu nih keputusan 9 orang dinyatakan bersalah.. karena melakukan pembunuhan berencara.. nah dalam keputusannya itu.. diceritakan.. saat malam kejadian 3 orang teman mendatangi tempat nongkrong 9 orang teman lainnya.. menyatakan akan bikin perhitungan ke orang bernama Eki.. terjadilah peristiwa lempar batu ke Eki dan Vina yg sedang dimotor.. lalu ada kejar-kejaran dan korban masih lolos.. tapi saat di jembatan flyover.. kedua korban terjatuh dan dihajar oleh 12 orang itu.. Eki dan Vina dibawa ke sebuah lahan kosong.. belakang showroom mobil.. disana keduanya disiksa.. dipukul.. dilecehkan.. hingga akhirnya Eki tewas ditempat.. Keduanya dibawa lagi ke jembatan.. lalu dilakukan rekayasa kejadian agar lebih mirip kecelakaan..
Namun semuanya ditangkap.. dan mereka mengakui semua perbuatan yg dituduhkan itu.. dan dijatuhkan hukuman seumur hidup kecuali Saka Tatal yg saat ini bebas.. karena hanya dia yg dibawah umur..
Tapi diingat-ingat tahun 2016-2017 itu.. mendengar di media.. bahwa pelaku masih remaja dan ada yg dibawah umur.. itu miris banget liatnya.. tapi tahun 2024.. kita diajak untuk melihat fenomena bobroknya polisi dalam penanganan kasus ini.. semua disulap direkayasa.. sim salabim aparat hukum malah maen-maen sama hukum.. karena kesaksian Saka Tatal.. bahwa dirinya merasa tidak bersalah dan mau melakukan apapun untuk pembuktian dirinya tidak bersalah.. sumpah pocong.. itu jangan liat sumpahnya.. tapi nyali atau keberanian melakukan hal tersebut.. media saat ini tidak lagi memihak ke polisi.. dan posisi polisi saat ini juga tidak bisa lagi menutupi..
Sambung part 2..
0 notes
joeyvintage · 4 months
Text
So a row of bushes...
SIM SIM SALABIM
Wild, I see.
0 notes
ameliazahara · 10 months
Text
Jangan cemaskan hal yang tidak perlu, ini adalah hal yang Sa coba ajarkan pada diri yang kecemasannya terlalu panjang dan tidak mendasar. Gunakan saja logika, sebab segala sesuatu terjadi sesuai takaran akal sehat. Bukan hanya sekedar mengandalkan bim-salabim langsung terjadi. Semua bisa ditakar dengan bagaimana ikhtiarmu mengupayakannya.
Walau familiar dengan banyak petuah-petuah kehidupan, sekalinya dihadapkan dengan objek-masalah secara nyata, tetap saja rapuh dan perlu dikuatkan berkali-kali, lagi dan lagi.
…untuk itu saling mengingatkan adalah anjuran dalam agama.
Semakin lihat membaca pertanda, akan terbaca hal-hal yang bahkan tidak disebutkan. Mulai tampak secara nyata hal-hal yang luput dari kacatama awam. Mulai menerima informasi lebih banyak. Namun, cemasnya juga akan lebih meningkat, sebab terlihat bahwa segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Cemas akan, bagaimana mengantisipasinya?
Kenapa harus cemas. Bukankah hanya perlu dihadapi saja? Bukankah persiapan terbaiknya telah selalu diupayakan? Bukankah takarannya telah bisa ditentukan?
Untuk itu, jangan cemaskan hal yang tidak perlu. Untuk hidup yang sudah begitu baik diupayakan, itu sudah bernilai lebih dari cukup. Hargai apa yang telah dimiliki dan digapai. Tidak perlu cemaskan hal yang jauh dan tidak mendasar.
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Atasi Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Karangasem Belajar ke Pemkab Buleleng
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Guna menekan angka kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem melakukan studi tiru ke Pemkab Buleleng. Rombongan studi tiru yang dipimpin oleh Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa tersebut diterima langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana di Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Senin (28/8/2023). Dalam pemaparannya, Lihadnyana menjelaskan berbagai upaya telah diambil untuk menekan angka kemiskinan ekstrem. Salah satunya adalah menyusun data kemiskinan ekstrem yang benar-benar valid. Oleh karena itu, pada saat Lihadnyana pertama kali menjadi Pj Bupati, fokusnya adalah memperbaiki data agar benar-benar terverifikasi dan tervalidasi. “Pada saat itu saya langsung minta ke Bappeda data kemiskinan ekstrem. Tapi saya tidak langsung percaya. Saya minta ke Dinas Sosial yang memang sering di lapangan sampai pada akhirnya masih tersisa 349 KK dari data awal sebesar 10.132 KK,” jelasnya. Pj Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini juga menyebutkan sisa yang masih ada akan diselesaikan pada tahun ini. Mengingat penghasilan mereka sudah melebihi batas dari kemiskinan ekstrem. Penghasilan ini bisa meningkat karena 349 KK tadi diberikan Bantuan Sosial Uang (BSU). Kemudian, untuk rumah tinggal yang juga menjadi indikator kemiskinan ekstrem, akan dikerjakan secara gotong-royong. Baik itu dari dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan-perusahaan yang ada di Buleleng dan partisipasi dari TNI dan Polri. Termasuk UMKM diarahkan juga untuk membantu. “Ini yang kita lakukan. Semoga bisa diterapkan di Kabupaten Karangasem. Dengan begitu, lima tahun kepemimpinan Pak Dana dan Pak Artha Dipa bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem,” sebut Lihadnyana. Sementara itu, Artha Dipa mengungkapkan alasannya kenapa memilih Buleleng menjadi tempat studi tiru penurunan angka kemiskinan ekstrem. Pihaknya bersama jajaran ingin mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Buleleng untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Dirinya mengaku kagum saat Pj Bupati Buleleng melakukan pemaparan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Bali Tahun 2023 beberapa waktu yang lalu. Keberhasilan menurunkan angka kemiskinan ekstrem itu juga mendapat pujian dari pemerintah pusat yang juga bertindak sebagai narasumber. “Oleh karena itu, saya waktu itu langsung berbicara dengan Pak Pj Bupati untuk bisa kiranya memberikan masukan kepada kami. Ini memang luar biasa. Berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dengan cepat. Sembari juga membuktikan apakah ini sim salabim atau ada upaya dan kerja keras. Ternyata bukan sulap karena didukung oleh data. Makanya, kami datang hari ini,” ungkapnya.(adv/bpn) Read the full article
0 notes
bandnameserver · 1 year
Text
Bim Bim Salabim
1 note · View note
kilatnusantara · 1 year
Text
Potret Buram Dunia Kewartawanan Kini
Kilat Nusantara – Jepara, 10 Juni 2023 Seperti dilansir dari karya Gun Sumedi yang menyinggung dan mengkritik pedas, begitu gagahnya mereka di lapangan,bahwa fakta yang terjadi pada masa kini, sebagian orang mengatakan, untuk menjadi wartawan dewasa ini terbilang gampang. Ibarat pemain sulap, cukup membaca mantra ‘Sim Salabim Abrakadabra’ maka jadilah seseorang itu sebagai wartawan lengkap dengan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
empangz · 1 year
Video
SIM SALABIM | INTERNET CAFE SIMULATOR #shorts #twitch #clips #play #lets...
0 notes
dshlevensverhaal · 1 year
Text
Apa syakila mu?
Sebuah kosa kata yang pertama kali kudengar dari Daffa di grup Ovsh, maknanya terbaik. Konteksnya ialah tentang amalan terbaik sgi masing-masing orang sesuai dengna kadar kemampuannya. Amalan terbaik banyak variasinya, bisa dari cabang ilmu, sedekah harta, tenaga, pekerjaan, kekuasaan dan sebagainya. Menemukannya bukan dengan sim salabim atau jalur fast track lainnya. Ada anugerah yang dirasakan tiap kali melakukannya dan ada kemudahan yang diberikan Allah sehingga kita mampu melakukannya.
Jadi inget pas main ke Taman Mangrove bareng Ovsh juga, Fahmi bilang kalo dia kurang setuju dengan sebutan amalan utama, karena sejatinya kita ga pernah tau apakah Allah hitung itu sebagai alaman yang paling utama atau bukan, melainkan amalan yang Allah beri kemudahan, amalan yang kita sanggupi dalam kuasa kita atas pantauan Allah. Amal2 seperti itu yang dijaga senantiasa konstan agar nantinya mampu menjadi saksi di akhirat atas apa yang sudah kita lakukan di dunia ini.
Obrolan-obrolan penggugah jiwa kayak gini sering kali terlontar dalam room chat grup yang bikin aku jadi mikir ulang, sambil koreksi diri atas apa yang sudah diperbuat. Pun semoga jika sudah menyadari ada kemudahan setiap kali melakukannya tak menjadikan kita merasa cukup dan aman untuk bisa masuk ke surga dan bertemu denganNya.
0 notes