Tumgik
#sejarah bangsa arab sebelum islam
chillinaris · 10 months
Text
Cara menjawab tuduhan Zionis yang tidak berdasar. Lakukan ini agar perjuangan melawan propaganda Zionis semakin efektif.
Para Zionis seringkali menyebarkan informasi Sejarah palsu demi kepentingan mereka. Hal ini mereka lakukan semata-mata untuk mendapatkan dukungan internasional.
Sebagai ideologi yang lahir dari ketertindasan bangsa Yahudi di Eropa, Zionisme memposisikan diri mereka sebagai korban yang berhak untuk bertarung dan menindas orang lain agar mereka tidak ditindas.
Dengan demikian, mereka sering memakai protes internasional terhadap Israel sebagai kesempatan untuk membuktikan diri mereka sebagai korban, bukan penindas.
Ini beberapa jawaban yang kami rangkum untuk melawan propaganda Zionis. Silakan disebarkan seluas-luasnya tanpa perlu takut dikekang oleh hak cipta.
"Kalian benci orang Yahudi dan ingin memusnahkan orang Yahudi!" Tidak, kami tidak membenci orang Yahudi. Faktanya, banyak orang Yahudi yang mengambil posisi ANTI TERHADAP ZIONISME.
"Mendukung Palestina merdeka sama dengan mendukung Holokaus!" Tidak ada hubungannya antara perjuangan kemerdekaan Palestina dengan Holokaus. Sebelum berdirinya negara Palestina, keturunan Yahudi hidup berdampingan relatif damai bersama pemeluk agama Islam dan Kristen.
"Wahai, orang Kristen! Ingat ayat Bilangan 24:9, mendukung Palestina sama dengan mengutuk Israel!" Mendukung Palestina agar merdeka sepenuhnya tidak sama dengan mengutuk Israel karena saat ini Israel lah yang kerap melakukan agresi ke wilayah Palestina.
"Hamas itu teroris!" Hamas lebih cocok disebut sebagai pasukan gerilya, bukan teroris. Mereka lebih mirip Viet Cong daripada Al-Qaeda.
"Hamas membunuh rakyat sipil!" Pembunuhan terhadap rakyat sipil memang tidak bisa dibenarkan. Namun tentara Israel lebih banyak membunuh orang sipil yang tidak bersenjata dan terbukti telah melakukan banyak kejahatan perang.
"Ah, kalian mendukung Palestina hanya karena kesamaan agama, bukan?" Faktanya, perjuangan kemerdekaan Palestina juga mengikutsertakan elemen agama lain, seperti Kristen, Druze, bahkan Yudaisme.
"Tuh negara-negara Arab juga menormalisasi hubungan dengan Israel, kok!" Negara Arab bukan tolak ukur perjuangan kemerdekaan Palestina. Faktanya dalam Sejarah, negara-negara Arab seringkali mengkhianati Palestina demi kepentingan mereka.
"Orang Arab juga bagian dari Israel! Orang Arab Palestina seharusnya bergabung saja dengan Israel." Anggota Knesset keturunan Arab hanya berjumlah 10 orang dari 120 kursi, tidak sampai 10%. Suara orang Arab di Israel seringkali dikucilkan.
"Dalam Sejarah, orang Islam sangat membenci Yahudi!" Saat Andalusia masih berada di bawah kekuasaan dinasti Islam, banyak cendekiawan Yahudi yang berhasil mengembangkan karya-karya berpengaruh.
"Kalian memakai banyak hasil penemuan orang Yahudi!" Sekali lagi, yang kami lawan adalah Zionisme, bukan orang Yahudi.
"Hamas sangat kejam! Mereka memenggal bayi!" Ketika kita menuduh seseorang, kita lah yang harus menyediakan BUKTI, bukan orang yang kita tuduh.
Selamat berjuang dan kalau ada tambahan, silakan ditambahkan! Terima kasih. Palestina merdeka! 🇵🇸
Source: Neo Historia Indonesia, X: @neohistoria_id
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
4 notes · View notes
Text
Konveksi Seragam Batik Pekalongan Murah: Pilihan Tepat untuk Seragam Berkualitas, Hub:0857-183-22788.
Tumblr media
Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya, salah satunya adalah batik. Batik tidak hanya dikenal sebagai kain tradisional, tetapi juga sebagai identitas dan kebanggaan bangsa. Kota Pekalongan, yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, adalah salah satu pusat produksi batik terkemuka di Indonesia. Dengan kualitas dan keunikan motif batik yang dihasilkan, tidak heran jika banyak orang mencari konveksi seragam batik Pekalongan murah untuk kebutuhan seragam kantor, sekolah, atau instansi lainnya.
Sejarah Batik Pekalongan
Batik Pekalongan memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Dikenal sebagai salah satu sentra batik terbesar di Indonesia, Pekalongan telah memproduksi batik sejak abad ke-19. Keunikan dari batik Pekalongan terletak pada ragam motifnya yang dipengaruhi oleh budaya lokal dan luar, seperti Cina, Belanda, Arab, dan India. Kombinasi warna cerah dan motif yang dinamis menjadikan batik Pekalongan sangat diminati di pasar lokal dan internasional.
Keunikan Motif Batik Pekalongan
Motif batik Pekalongan dikenal dengan variasi warna yang berani dan cerah. Salah satu ciri khasnya adalah motif flora dan fauna yang digambarkan dengan detail dan warna-warna yang hidup. Beberapa motif batik yang terkenal dari Pekalongan antara lain:
Motif Jlamprang: Terinspirasi dari seni rupa Islam, motif ini terdiri dari pola geometris dengan kombinasi warna yang cerah.
Motif Semen: Menggambarkan unsur alam seperti daun, bunga, dan binatang. Motif ini sering digunakan dalam acara formal.
Motif Liong: Mempunyai unsur budaya Cina, menggambarkan naga sebagai simbol keberuntungan dan kekuatan.
Kombinasi dari berbagai motif batik ini membuat batik Pekalongan menjadi pilihan yang tepat untuk seragam, baik untuk sekolah, kantor, maupun instansi pemerintahan.
Mengapa Memilih Konveksi Seragam Batik Pekalongan?
1. Harga Terjangkau
Salah satu alasan utama banyak orang memilih konveksi seragam batik Pekalongan murah adalah karena harganya yang terjangkau. Meskipun menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan daerah lain, kualitas batik Pekalongan tidak perlu diragukan. Proses produksi yang efisien dan bahan baku lokal yang melimpah memungkinkan konveksi di Pekalongan untuk menawarkan harga yang kompetitif tanpa mengurangi kualitas produk.
2. Kualitas Terbaik
Selain harga yang terjangkau, konveksi seragam batik Pekalongan murah juga dikenal dengan kualitasnya. Pengrajin batik di Pekalongan memiliki keterampilan tinggi dan pengalaman bertahun-tahun dalam menghasilkan batik berkualitas. Proses pewarnaan yang dilakukan dengan teknik tradisional memastikan setiap detail motif terlihat jelas dan tahan lama.
3. Ragam Motif yang Variatif
Dengan berbagai pilihan motif batik, Anda bisa menemukan motif yang sesuai dengan kebutuhan dan selera. Baik untuk acara formal maupun informal, batik Pekalongan menawarkan banyak pilihan motif yang bisa disesuaikan dengan tema acara atau identitas instansi.
4. Custom Desain
Banyak konveksi seragam batik Pekalongan murah yang menawarkan layanan custom desain. Ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan seragam batik dengan desain yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Anda bisa berdiskusi langsung dengan desainer untuk mendapatkan motif dan warna yang paling sesuai.
5. Ramah Lingkungan
Proses produksi batik di Pekalongan banyak yang masih menggunakan metode tradisional yang ramah lingkungan. Pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan digunakan untuk memberikan warna pada kain, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Tips Memilih Konveksi Seragam Batik Pekalongan
Memilih konveksi seragam batik Pekalongan murah memerlukan pertimbangan matang agar Anda mendapatkan hasil yang memuaskan. Berikut beberapa tips yang bisa Anda gunakan:
1. Cari Referensi
Sebelum memilih konveksi, ada baiknya Anda mencari referensi dari teman, keluarga, atau kolega yang pernah memesan seragam batik di Pekalongan. Pengalaman mereka dapat memberikan informasi berharga mengenai kualitas dan layanan dari konveksi yang ada.
2. Cek Portofolio
Melihat portofolio konveksi dapat memberikan gambaran mengenai kualitas dan variasi produk yang ditawarkan. Pastikan Anda melihat contoh-contoh seragam batik yang pernah dibuat sebelumnya untuk menilai apakah sesuai dengan harapan Anda.
3. Komunikasikan Kebutuhan Anda
Ketika sudah menemukan konveksi yang tepat, pastikan Anda mengkomunikasikan kebutuhan dan harapan Anda dengan jelas. Diskusikan mengenai desain, bahan, dan anggaran yang Anda miliki. Konveksi yang profesional akan memberikan saran terbaik untuk memenuhi kebutuhan Anda.
4. Bandingkan Harga
Jangan ragu untuk membandingkan harga dari beberapa konveksi. Meskipun Anda mencari konveksi seragam batik Pekalongan murah, pastikan harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas produk yang Anda terima.
5. Perhatikan Waktu Pengerjaan
Waktu pengerjaan juga menjadi faktor penting dalam memilih konveksi. Pastikan Anda mengetahui estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan seragam batik Anda agar tidak terlambat digunakan pada acara yang direncanakan.
Memahami Proses Pembuatan Batik
Agar lebih memahami mengapa batik Pekalongan begitu istimewa, penting untuk mengetahui proses pembuatan batik yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pembuatan batik:
1. Persiapan Kain
Langkah pertama dalam pembuatan batik adalah menyiapkan kain putih yang akan dibatik. Kain ini biasanya berbahan katun atau sutra, yang kemudian dicuci dan dikeringkan agar siap untuk tahap berikutnya.
2. Pembuatan Desain
Desain batik digambar pada kain menggunakan pensil. Pengrajin batik kemudian akan mengikuti garis desain ini untuk proses pencantingan.
3. Proses Canting
Canting adalah alat khusus yang digunakan untuk mengaplikasikan malam panas (lilin) ke kain mengikuti pola desain. Proses ini membutuhkan ketelitian tinggi agar motif yang dihasilkan sesuai dengan desain.
4. Pewarnaan
Setelah malam diaplikasikan, kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Malam akan menahan warna, sehingga bagian kain yang tertutup malam tetap berwarna putih. Proses ini bisa dilakukan berulang kali dengan warna yang berbeda untuk menghasilkan motif yang lebih kompleks.
5. Penghilangan Malam
Setelah proses pewarnaan selesai, kain direbus dalam air panas untuk menghilangkan malam. Hasil akhirnya adalah kain batik dengan motif yang indah dan warna yang cerah.
6. Penyempurnaan
Kain batik yang telah jadi kemudian diperiksa untuk memastikan tidak ada cacat. Setelah itu, kain siap untuk dijahit menjadi seragam batik.
Kegunaan Seragam Batik
Seragam batik kini semakin populer digunakan di berbagai kesempatan. Berikut beberapa kegunaan seragam batik:
1. Seragam Sekolah
Batik sering digunakan sebagai seragam sekolah, terutama pada hari-hari tertentu yang ditetapkan untuk mempromosikan budaya lokal. Dengan motif batik yang variatif, sekolah bisa memilih desain yang sesuai dengan identitas dan nilai-nilai yang ingin disampaikan.
2. Seragam Kantor
Banyak perusahaan yang memilih seragam batik untuk menampilkan identitas nasional dan profesionalisme. Seragam batik memberikan kesan elegan dan formal, sekaligus menunjukkan kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia.
3. Seragam Pemerintah
Instansi pemerintah juga banyak yang menggunakan seragam batik, terutama pada acara-acara resmi atau pertemuan internasional. Batik menjadi simbol kekayaan budaya dan identitas bangsa di mata dunia.
4. Acara Khusus
Seragam batik juga sering digunakan pada acara-acara khusus seperti pernikahan, upacara adat, atau pertemuan keluarga besar. Dengan desain yang unik dan elegan, seragam batik dapat memberikan kesan istimewa pada setiap acara.
Memilih Motif Batik untuk Seragam
Memilih motif batik yang tepat untuk seragam memerlukan pertimbangan khusus. Berikut beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan:
1. Sesuaikan dengan Tema Acara
Jika seragam batik digunakan untuk acara tertentu, pastikan motif yang dipilih sesuai dengan tema acara. Misalnya, motif flora cocok untuk acara yang berhubungan dengan lingkungan, sedangkan motif geometris lebih cocok untuk acara formal.
2. Pertimbangkan Identitas Institusi
Untuk seragam kantor atau sekolah, pilih motif yang mencerminkan identitas dan nilai-nilai institusi. Hal ini dapat meningkatkan kebanggaan dan rasa memiliki terhadap institusi.
3. Pilih Warna yang Tepat
Warna juga memainkan peran penting dalam pemilihan motif batik. Pilih warna yang sesuai dengan citra yang ingin disampaikan. Warna cerah memberikan kesan energik dan ceria, sementara warna gelap memberikan kesan elegan dan profesional.
4. Diskusikan dengan Pengrajin
Pengrajin batik memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam memilih motif yang tepat. Diskusikan kebutuhan dan keinginan Anda dengan pengrajin untuk mendapatkan saran terbaik.
Kesimpulan
Konveksi seragam batik Pekalongan murah menawarkan solusi yang tepat bagi Anda yang mencari seragam batik berkualitas dengan harga terjangkau. Dengan berbagai keunikan motif batik yang ditawarkan, Anda bisa menemukan desain yang sesuai dengan kebutuhan dan selera. Jangan ragu untuk menghubungi konveksi di Pekalongan untuk mendapatkan seragam batik yang sesuai dengan keinginan Anda. Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi, Anda bisa menghubungi kami di Hub:0857-183-22788.
Batik Pekalongan bukan hanya sekadar kain, tetapi juga sebuah karya seni yang menggambarkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia. Dengan memilih seragam batik dari Pekalongan, Anda turut melestarikan warisan budaya yang tak ternilai ini.
0 notes
panphila-filosofi · 11 months
Text
Palestina : Antara Tanah Perjanjian dan Konsekuensi Poligami Abraham
Tumblr media
Nabi Ibrahim dalam bahasa Ibrani (Hebrew) disebut Abraham. Beliau berasal dari negeri Babilonia wilayah Selatan Mesopotamia kuno atau kini negara Irak. Abraham mempunyai dua istri. Istri pertamanya yaitu Sarah berasal dari Palestina, dan istri keduanya yaitu Hagar (Hajar) berasal dari Ethiopia, Afrika Timur.
Sarah terlambat memiliki anak. Hagar mendahuluinya mempunyai putra yaitu Ismael. Setelah itu barulah Sarah mempunyai putra yaitu Isaac (Ishak). Dari Ismael tidak ada menurunkan para Nabi kecuali Nabi Muhammad. Sementara dari Isaac banyak menurunkan para Nabi khususnya Nabi-Nabi yang berasal dari Israel. Adapun Israel nama lain dari Yakub, dalam bahasa Ibrani disebut Israel, dalam bahasa Arab disebut Yakub. Dari Israel alias Yakub menurunkan para Nabi diantaranya Yusuf, Yunus, Ali-Imran, Harun, Musa, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Zakaria, Yohanes Pembaptis (Yahya), dan Yesus (Isa). Kesemuanya merupakan keturunan Yakub atau Israel, dari jalur Isaac (Ishak) putra kedua Abraham (Ibrahim) dari istri pertamanya Sarah yang berkebangsaan Palestina. Adalah wajar jika umumnya bangsa Israel lebih memuliakan Sarah dan umat Islam umumnya lebih memuliakan Hagar (Hajar). Namun perlu disadari bahwa keduanya adalah istri Abraham dengan tentunya mempunyai kelebihan dan keterbatasannya masing-masing.
Adapun yang dijanjikan atau diberikan tanah oleh Allah di Palestina adalah Abraham, bukan Israel (Yakub). Karena ketika Allah menjanjikan tanah tersebut kepada Abraham, Israel belum ada. Justru Israel adalah keturunan Sarah, orang Palestina. Di zaman kuno Palestina bernama tanah Kana'an dan yang mendiaminya disebut bangsa Kana'an. Dengan kata lain, bangsa Kana'an/ Palestina kuno lebih dulu ada sebelum Israel. Dalam perspektif Alkitab, tanah Palestina diperuntukkan untuk seluruh keturunan Abraham (Kejadian13:14-17). Berarti tidak terbatas pada keturunan Abraham dari Sarah istri pertamanya saja, melainkan juga keturunan Hagar istri keduanya. Artinya sebenarnya tanah tersebut milik perjanjian tiga agama alias agama Abrahamik : Yahudi, Kristen, Islam.
Perang Israel-Palestina bagaikan perseteruan dua istri Abraham. Sarah dibela oleh kelompok Yahudi-Israel dan Hagar dibela oleh kelompok Muslim-Palestina. Keduanya berselisih atas kepemilikan tanah Palestina. Masing-masing mengklaim Palestina sebagai tanah leluhur mereka, terlebih Israel yang paling ngotot terhadap kepemilikan tanah itu, karena merasa Sarah adalah yang paling superior sebagai istri pertama Abraham. Seharusnya jika antar umat beragama ini saling menginsyafi bahwa sejarah genetik agama mereka berasal dari kakek moyang yang sama yaitu Abraham, maka kecil kemungkinan terjadinya konflik.
Hudhurul Qolby Panphila
08 November 2023
0 notes
avocadowithyou · 1 year
Text
Mau menuliskan sedikit tentang buku yg pernah kubaca; Perempuan Di titik Nol karya Nawal El Saadawi—seorang aktivis, doktor dan psikiater yang banyak menulis tentang perempuan dalam Islam.
Tumblr media
Ini barangkali bisa menjawab pertanyaanmu tadi malam. Maaf karena keterbatasanku dalam menyampaikan sesuatu secara langsung. Tapi semoga kamu paham, aku lebih leluasa menguapkan 'isi' melalui tulisan.
Ketika kamu bertanya bagaimana pendapatku mengenai kesetaraan perempuan dalam menyampaikan suatu pendapat. Yang langsung terlintas di pikiranku novel ini. Maka kujawab sebisaku sekarang.
Sebelum membahas keterkaitan novel yang kubaca dengan pertanyaanmu, aku ingin menuliskan kilas balik tentang bagaimana Islam datang dengan mengangkat derajat perempuan. Sudah menjadi rahasia umum banyak dari kita yang mungkin sudah tahu, bagaimana menderitanya perempuan sebelum datangnya Islam. Sebelum datangnya Islam, perempuan menjadi kecacatan bagi keluarga, saking tidak dinilainya derajat perempuan, seringkali terjadi penguburan hidup-hidup atas anak perempuan, dan masih banyak lagi perlakuan buruk terhadap perempuan seperti tidak diberikannya hak waris dan hak-hak lain pada umumnya dinikmati laki-laki.
Belum lagi penindasan yang dilakukan oleh laki-laki kepada perempuan sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh Masyarakat Jahiliyah. Kenyataan sejarah demikian, menunjukkan betapa perempuan tidak mendapatkan kedudukan, bahkan sedikitpun tidak dihormati dalam lingkup sosial oleh kaum laki-laki. Berbagai masa kegelapan perempuan tersebut menjadi wajar ketika menyadari bahwa paradigma yang dipegang dan berkembang di Masyarakat Arab adalah menganggap perempuan hidup untuk dan senantiasa bergantung kepada laki-laki.
Dan isu ini belum juga usai, hingga melahirkan gerakan yang memperjuangkan hak-hak perempuan dalam menetapkan kesetaraan. Salah satunya yang dilakukan oleh Nawal El Sadaawi, ia menulis banyak sekali tulisan mengenai polemik yang berkaitan tentang hak perempuan. Seperti dalam novel yang kubaca diatas, penulis mengisahkan sisi gelap yang dihadapi perempuan-perempuan Mesir ditengah kebudayaan Arab yang kental dengan nilai-nilai patriarki. Seperti yang sudah kusinggung sebelumnya bahwa Masyarakat Arab dalam budayanya sering kali menempatkan perempuan tidak setara dengan laki-laki, Arab Saudi—tempat lahirnya Islam bahkan sampai saat ini mungkin belum bersikap leluasa atas kebebasan perempuan diruang publik. Berbeda dengan Indonesia, kurasa bangsa kita sudah keluar dari kultural Arab, bisa dilihat dengan banyak nya perempuan-perempuan yang eksis berperan dalam lingkup sosial dan politik.
Kembali lagi, Nawal kemudian menceritakan dalam novel tersebut kisah nyata yang dialami oleh Firdaus (nama samaran) yang sedari kecil sudah hidup ditengah keluarga patriarkat—dimana kerap ia melihat dan merasakan seorang ayah diperlakukan seperti seorang raja oleh istri dan anak-anaknya, seperti individu nomor satu diantara individu-individu lainnya. Ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan didalam sebuah keluarga. Ada salah satu dialog dalam novel tersebut dimana Firdaus mengutarakan keinginannya untuk belajar di El Azhar Kairo mengikuti jejak pamannya, namun ia tidak diperbolehkan belajar disana karena ia adalah seorang perempuan. Bahkan pamannya yang mendengar hal itu tertawa dan menjelaskan bahwa El Azhar hanya untuk kaum laki-laki saja.
Dengan banyak nya ketimpangan relasi ini, tak jarang perempuan dibatasi ruang geraknya antara privat dan publik. Yang dimaksud privat menurutku bermuara pada wilayah rumah tangga yang stereotipnya diperuntukkan bagi perempuan, seperti falsafah yang sering kita jumpai bahwa perempuan ketika sudah menikah ruang lingkupnya hanya "Dapur, Sumur, Kasur". Kemudian wilayah publik seperti pekerjaan dan urusan negara (politik) diperuntukkan hanya bagi laki-laki.
Selanjutnya ini aku ingin mengutip salah satu ayat Al-Qur'an yakni surat An-Nisa ayat 34;
Artinya : Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Kalau hanya dipahami secara maknawi, tidak melihat Tafsir, Asbabun Nuzul, juga hadist-hadist Nabi yang berkaitan dengan ayat ini—seperti yang sering kamu bilang; 'tentu akan memicu kontradiksi' antara laki-laki dan perempuan dimana ada ungkapan ar-rijal qawwamuna ala al-nisa. Ayat ini kalau tidak dipahami secara keseluruhan dapat menjadi superior bagi laki-laki. Tapi apabila dijabarkan secara luas, tentunya akan sangat panjang. Jadi mungkin kamu sudah lebih paham mengenai interpretasi dari ayat tersebut.
Menurutku, kesetaraan perempuan dalam menyuarakan pendapatnya juga sangat penting khususnya dibeberapa lingkup, seperti dalam rumah tangga. Karena keduanya (laki-laki dan perempuan) akan menjadi satu kesatuan atau satu anggota tubuh dimana laki-laki berkedudukan sebagai kepala sedangkan perempuan berkedudukan sebagai badan. Karena itu tak layak kalau satu anggota itu merasa super terhadap anggota lainnya, sebab masing-masing mempunyai tugas dalam hidup atau masing-masing memiliki haknya. "..Mereka (perempuan) adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian pula bagi mereka". Ditambah pentingnya komunikasi dua arah dalam rumah tangga, ini menunjukan bahwa memang perempuan sangat berhak bersuara atas pendapatnya. Tidak seperti Firdaus dalam novel yang hilang "identitas" nya sebagai perempuan karena dibentuk oleh lingkungan yang patriarki, karena suaranya tidak diterima sama sekali oleh kaum yang menganggap dirinya individu nomor satu yakni, laki-laki.
Meski kuakui, ini pun menjadi pr besar untukku yang masih takut mendengar pendapat orang lain ketika aku mengutarakan isi pikiranku.
Doakan yaa..
1 note · View note
farrahhanifah · 1 year
Text
Gemilang Perkembangan Astronomi dalam Sejarah Peradaban Islam
Tugas Artikel Pekanan PKU XVII tema "Sains Islam"
Berangkat dari ketertarikan pada luar angkasa dengan segala elemennya, membuat penulis menjadi sangat antusias untuk bisa menyelami khazanah Astronomi di dunia Islam yang amat gemilang. Dunia sains selalu lekat dengan ilmuwan Barat, nama-nama seperti Isaac Newton, Albert Enstein atau bahkan Gelileo Galiei mungkin sudah kita kenal sejak duduk di sekolah dasar, tapi sayangnya kita hampir tidak pernah diperkenalkan dengan para ilmuwan Muslim yang menjadi pelopor awal dari perkembangan sains baik fisika, kimia, matematika bahkan astronomi. Tercatat bahwa para ilmuwan Muslim di abad pertengahan, yakni masa gilang gemilangnya peradaban Islam menghasilkan banyak sekali karya luar biasa dalam ilmu pengetahuan khususnya astronomi. Mendalami astronomi menjadi semacam hasil dari para ilmuwan Muslim dalam membaca tanda-tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini, yang mana semangat tersebut berangkat dari semangat Al-Qur’an untuk mengungkap kebenaran. Sejumlah literatur astronomi karya astronom Muslim pun meramaikan jagad keilmuan dunia bersama para ilmuannya yang amat gigih dalam menjelajahi berbagai negeri untuk mendapatkan data astronomis.
Para Astronom Muslim yang Gigih dan Beradab
            Kegemilangan perkembangan Ilmu pengetahuan di dunia Islam tidak luput dari para ilmuawan dan sarjananya yang beritegritas tinggi. Sebelum jauh berlari menuju hasil penelitian para sarjana Muslim, alangkah baiknya kita menengok terlebih dahulu bagaimana mereka menempatan adab sebelum ilmu. Para sarjana Muslim khususnya astronomi sangat memperhatikan kode etik dalam penulisan karya yang diturunkan oleh  para astronom klasik. Tradisi penyebutan tokoh terdahulu sebagai bentuk apresiasi atas keilmuan tumbuh subur, tidak seperti yang terjadi di Barat, di mana Ptolemeus merasa tidak berkewajiban untuk menyebutkan sumber-sumber penelitiannya. Para Astronom Muslim sangat menjaga orisinalitas, seperti bagaimana Ibn Sina hanya tertarik para hasil penelitian pendahulunya yang orisinil. Para Astronom Muslim bukan hanya cerdas di tengah keterbatasan alat untuk mengembangkan penelitian, tapi juga memiliki motivasi yang tinggi dan amat teliti dalam setiap pengamatannya. Para Astronom Muslim juga sangat terbuka dengan manuskrip-manuskrip astronomi dari India, Persia dan Yunani, tanpa terwarnai dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan Islam. Sumber-sumber tersebut justru diolah dengan kreatif oleh para Astronom Muslim untuk kemudian membangun basis keilmuan yang didasari oleh prinsip-prinsip Tauhid dan kenabian.
Kemajuan Astronomi Islam yang Gemilang
Jazirah Arab yang berisi hamparan padang pasir yang amat luas memiliki langit yang bersih lagi bercahaya, sehingga bangsa Arab pada masa itu suka sekali mengamati benda-benda langit. Pengamatan yang dilakukan tersebut bukan semata mata melihat keindahan alam sahaja, tapi berupa tadabbur yang berangkat dari ayat-ayat Al-Qur’an yang banyak menyebutkan alam semesta dan benda-benda langit yang saling berputar pada garis edarnya. Pengamatan itu membuat orang-orang Arab memiliki pengetahuan mengenai terbit dan tenggelam hingga penentuan waktu baik harian maupun tahuan dengan detail.
Selain sebab topografi Jazirah Arab yang mendukung, apresiasi penguasa juga menjadi faktor penting atas kemajuan astronomi di dunia Islam. Kekhalifahan Abbasiyah tercatat menjadi era terbaik dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama astronomi. Selain memberikan kontribusi dalam memudahkan waktu ibadah, astronomi juga telah berperan dalam perkembangan sains lainnya seperti pelayaran, pertanian, kemiliteran dan lain sebagainya. Banyaknya prestasi yang ditorehkan dalam bidang astronomi tentu tak terlepas dari peran para ilmuannya, di mana berkat rihlah ilmu yang mereka lakukan demi melengkapi celah-celah dalam pencarian, menjadi sangat penting untuk dapat mengenalnya sekaligus mengenal karyanya. Seorang astronom yang namanya paling mahsyur, serta ahli dalam bidang eksakta lainnya, Al-Biruni (973-1048) yang tercatat pernah melakukan observasi menggunakan instrumen astronomi bernama “al-Halqah asy-Syahiyyah”. Al-Biruni menghasilkan karya besar dalam bidang astronomi bernama “paradoks sirkum navigator” yang membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat. Ilmuwan Muslim lain yang menjadi ahli astoronom pada masanya adalah Ibn Syathir (1034-1375). Ibn Syathir bahkan digelari ‘allamah atas kejeniusannya, di mana kajiannya tidak terbatas pada teoritis, melainkan beberapa akselerasi dan improvisasi berupa modifikasi astrolabe, al-basith dan styling ulang jam matahari sebagai instrument astronomi. Ada pula  Al-Marrakusyi yang melakukan rihlah ilmiah untuk mengumpulkan data-data lintang dan bujur beberapa kota di dunia. Rihlah ilmiah tersebut menghasilkan sebuah kitab berjudul “Jami’ al-Mabadi wa al-Ghayat fi Ilm al-Miqat” yang merupakan ensiklopedia terkait aspek teoritis dan praktis astronomi.
Berbagai perkembangan astronomi serta para tokohnya yang amat cerdas membuat dunia Islam begitu bersinar dengan cahaya ilmu. Keindahan itu terpancar manakala segala yang berkembang telah berangkat dari mentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an serta membaca alam semesta ini sebagai bagian dari kekuasaan Allah. Maka di mata seorang Muslim, alam ini merupakan buku yang ketika membacanya, bertambahlah keimanan kita. Ketika menyaksikan pertunjukan langit malam bertabur bintang, maka selaraslah pikiran kita bermuara pada yang Kuasa di balik seluruh penciptaan ini. Nilai-nilai tauhid tersebutlah yang kemudian membedakan sains dalam dunia Islam dengan dunia Barat. Maka bertasbilah menyebut nama Allah dalam setiap keagungan-Nya yang wujud dari pada alam semesta ini.
0 notes
umrohhajiplus3 · 1 year
Text
Mengenal Negara Arab Saudi - UMROH & HAJI PLUS
Tumblr media
Umroh Haji Plus
Arab Saudi yang dewasa ini berbentuk negara kerajaan adalah negeri yang miliki catatan histori panjang perihal asal usul manusia. Di negeri inilah nenek moyang pertama manusia atau Nabi Adam AS hingga Nabi paling akhir Muhammad SAW hidup dan jalankan tugas-tugas syiar Islamnya. Sejarah manusia menyebutkan bahwa di Arab Saudi inilah tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa yakni di Padang Arafah (Jabal Rahmah) sehabis berpisah di bumi ini selama 200 (dua ratus) tahun.
Umroh Haji Plus
Para Sejarawan Barat maupun Timur menulis bersama dengan tinta emas bahwa Nabi Muhammad SAW secara benar-benar fantastis sukses menyebarkan agama Islam ke semua benua. Mulai berasal dari Iraq, Suriah, Libanon, dan Palestina di Jazirah Arab, sesudah itu ke Mesir, Maroko, Sudan di Afrika, selanjutnya ke Spanyol di Eropa, hingga ke India, Pakistan, Uzbekistan, Tajikistan dan China di Asia. Akhirnya ke Samudera Pasai di Aceh, Indonesia. Nabi Muhammad SAW dikagumi oleh pakar peristiwa dunia dikarenakan didalam tempo yang amat singkat, kurang berasal dari dua dasawarsa, risalah dan ayat Tuhan yang disampaikannya dapat menyebar ke semua benua.
SAUDI KINI. Sampai abad ke-19 di Arab Saudi tidak ada kekuasaan yang terlalu kukuh. Diantara sekian banyak keemiran (kerajaan) di Saudi, yang paling menonjol dan bertahan lama adalah Dinasti Sa’ud yang pada abad ke-14 telah menguasai keemiran di Dariyah, dekat kota Riyadh sekarang.
Pada abad ke-17, Dinasi Sa’ud menjadi meluaskan wilayahnya sedikit demi sedikit, supaya pada awal abad ke-18 mereka udah bisa menguasai Mekkah dan Madinah, dua kota suci terutama bagi umat Islam.
PEMERINTAHAN. Arab Saudi adalah negara kerajaan (monarki) yang didasarkan pada “Syariat Islam” agar semua sendi hukum dan ketetapan tata usaha pemerintahannya dilangsungkan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Islam.
SYARI’AH. Terdapat sebuah badan yang berwenang memicu segala keputusan untuk ketertiban masyarakat. Beberapa aturan khusus dibikin bersama Dekrit Raja yang melakukan tindakan tidak saja sebagai pelaksana eksekutif, tetapi sekaligus juga pembuat undang-undang (legislatif). Karena itu, tak hanya punya kedudukan sebagai Kepala Negara di dalam pemerintahan, raja berperan terhitung sebagai Imam atau Pemimpin Agama.
PEMERINTAHAN DAERAH. Kerajaan Saudi terdiri berasal dari sejumlah provinsi yang dipimpin oleh seorang Gubernur. Setiap Gubernur dibantu oleh Dewan Daerah yang anggotanya pada lain para Kepala Suku. Disamping sebagai dewan daerah, kepala suku juga merangkap sebagai walikota.
Untuk mobilisasi kekuasaan kehakiman, diangkat seorang Qadhi (hakim) mengepalai Badan Pengadilan. Kekuasaan Qahdi cuma terbatas pada persoalan hukum dan peraturan yang dikeluarkan oleh kerajaan.
PETRO DOLLAR. Sebelum minyak ditemukan, Arab Saudi adalah negeri yang relatif tetap terbelakang. Rakyat pada kebanyakan terdiri berasal dari petani miskin atau penggembala yang hidup berpindah-pindah. Namun, sejak minyak ditemukan pada th. 1933, kehidupan bangsa ini terasa bangkit. Karena “Kaya Minyak” Arab Saudi dijuluki negeri “Petro Dollar”.
JAMAAH HAJI. Disamping minyak dan industri, sumber pendapatan Arab Saudi yang terlampau perlu lainnya tentu saja berasal berasal dari “Jamaah Haji” yang tiap tiap pas berkunjung menunaikan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah. Berkat kekayaan yang dimilikinya, Arab Saudi banyak menopang keperluan Islam di semua dunia.
OBJEK WISATA. Arab Saudi punyai objek wisata yang benar-benar beragam, menawan, dan tak kalah menarik dibandingkan bersama dengan objek wisata di negara gurun pasir lainnya. Umpamanya di Pegunungan Asir, disana terdapat Taman Nasional bersama koleksi Flora dan Fauna khas pegunungan gurun. Tentu saja berkat iklim sejuknya yang cocok bagi keragaman Hewan dan Tumbuhan setempat yang khas gara-gara situasi geografisnya yang tidak sama bersama dengan area lain diseluruh Arab Saudi.
1 note · View note
dzikra-yuhasyra · 2 years
Photo
Tumblr media
[Part I Day 7] Day 7 #22HBB Vol. 2 (28 Maret 2023) 5 - 64 – Dzikra Yuhasyra ⚽ 📚 Dunia Sophie - Jostein Gaarder – hlm. 260-293/ 798 Insight/rangkuman/catatan: Setelah seminggu Sophie tidak mendapat surat dari Alberto Knox. Ia mendapat dua kartu pos dari ayah Hilde. Setelah itu telepon berdering, dan itu dari Alberto Knox. Ia menyebutkan bahwa tidak akan ada lagi surat kali ini, Alberto akan menemui langsung Sophie untuk menjelaskan pelajaran nya. Dan kali ini ia ingin menemui Sophie di Gereja St. Mary untuk menjelaskan pelajaran: "Abad Pertengahan". Abad Pertengahan adalah Abad Kegelapan Eropa sebelum akhirnya masuk ke Renaisans atau abad pencerahan yang berlangsung selama 1400 tahun setelah masa Yesus. Pada masa ini kerajaan Romawi hancur dan jumlah penduduk berkurang drastis. Sebagian tulisan Aristoteles dan Plato tetap dikenal. Tapi kekaisaran Romawi Kuno lambat laun terbagi ke dalam tiga kebudayaan yang berbeda. Di Eropa Barat, kita mendapati kebudayaan Kristen Latin dengan Roma sebagai ibukotanya. Di Eropa Timur kita bertemu dengan kebudayaan Kristen Yunani dengan Konstantinopel sebagai ibukotanya. Kota ini mulai disebut dengan nama Yunani nya, Bizantium. Oleh karena itu, kita membicarakan Abad Pertengahan Bizantium yang berbeda dengan Abad Pertengahan Katolik Roma. Namun, Afrika Utara dan Timur Tengah juga telah menjadi bagian kekaisaran Romawi. Daerah ini pada Abad Pertengahan berkembang menjadi kebudayaan Muslim yang menggunakan Bahasa Arab. Setelah wafatnya Muhammad pada 632, baik Timur Tengah maupun Afrika Utara berhasil direbut Islam. Tidak lama kemudian, Spanyol pun menjadi bagian dunia kebudayaan Islam. Islam menetapkan Makkah, Madinah, Jerusalem, dan Bagdad sebagai kota-kota suci. Dari sudut pandang sejarah kebudayaan, adalah menarik untuk mencatat bahwa bangsa Arab juga mengambil alih kota Helenistik kuno, Alexandria. Dengan demikian, banyak di antara ilmu pengetahuan Yunani Kuno diwarisi oleh bangsa Arab. (Lanjut Part II) @salmanreadingcorner @fimbandung @fimtangerangraya @22haribacabuku (at Kota Bandung) https://www.instagram.com/p/CqUxLHcvzyc/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
muksalmina · 2 years
Text
Huruf Lampau Aceh Senasib dengan Turki
Oleh Tuanku Muksalmina
Tumblr media
Hari Aksara Internasional (HAI) yang diperingati setiap tanggal 8 September memiliki pesan penting akan pengentasan terhadap angka buta huruf yang dialami oleh sebagian penduduk di seluruh dunia. Namun di sisi lain juga bertujuan untuk menyoroti seberapa banyak keaksaraan yang masih tersisa. Hal ini tidak terlepas dari punahnya aksara tertentu pada masa kini, maupun yang telah menyusut penggunaannya dalam masyarakat. Walau masyarakat tersebut masih eksis sampai saat ini. Semisal Aceh dan Turki.
Sebagaimana diketahui bahwa Turki sebelum menjadi republik (1923) atau tepatnya masa Ottoman, menggunakan huruf Arab gundul dalam penulisannya. Penggunaan huruf Latin baru, berlangsung semenjak nasionalisasi oleh kaum Turki Muda yang dipimpin Mustafa Kemal, yang digelari Ataturk (bapak Bangsa Turki).
Segala hal yang berkaitan dengan Imperium Ottoman yang pernah sangat digdaya pada masanya, dihapuskan dan diganti dengan yang digunakan orang barat atau Eropa, yang dianggap sebagai simbol kemajuan peradaban. Unsur-unsur Arab-Persia dilikuidasi. Dianggap kemunduran dan ketertinggalan. Tak terkecuali kumandang azan pun sejak 1932 ikut “di-modern-kan” dengan bahasa Turki. Hanya bacaan salat yang gagal. Azan, salah satu hal yang paling sakral dan sudah incraht dalam Islam ini baru berangsur “pulih” kembali setelah tahun 1950an (Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat: dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal, 2005, hal. 273)
Setelah masa Ottoman berakhir, hanya huruf Latin yang dikenal dan digunakan dalam penulisan resmi di Turki hingga hari ini. Sekulerisme Turki saat ini memang tak setajam dulu. Kendati demikian, huruf Arab sudah menjadi sejarah. Atau cukup menjadi konsumsi para sejarawan dan para peminat sejarah.
Seperti Turki, Aceh pun demikian. Jika di Turki huruf Arab diganti karena ada proses “pemaksaan” atas nama “nasionalisasi”. Di Aceh pergantian berlangsung secara “natural”. Proses penggiringan alamiah dan perlahan-lahan ini juga ada kontribusi dari antropolog kenamaan Belanda , yang berseragam militer dan sering menyamar dalam jubah Islam, Christiaan Snouck Hurgronje. Ia menulis bahasa Aceh yang dipelajari kata-per-kata dalam huruf Latin. Yang menjadi acuan para penulis bahasa Aceh di kemudian hari. Snouck sebenarnya tahu bahasa Aceh masa itu ditulis dalam aksara Arab Jawi. Tapi dia memilih untuk me-latin-kannya.
Harus diakui memang ada sisi positif apa yang dilakukan oleh Snouck. Karena banyak kosakata yang ditulisnya masa itu telah jarang ditemukan dalam pengucapan masyarakat Aceh sekarang. Sehingga hanya dapat ditemukan dalam literatur yang ia tulis. Tetapi propaganda Snouck memang jitu. Tingkat keberhasilannya tinggi. Bahasa Aceh dalam aksara Arab Jawi hampir tak pernah ditemukan penggunaannya kini. Kecuali dalam arsip sejarah dan kitab-kitab panduan belajar agama Islam yang tersebar di pelbagai dayah (pesantren) di Aceh. Itu pun bahasa Melayu. Yang berbahasa Aceh telah tersimpan “rapi” dalam lemari-lemari sejarah.
Bahasa Melayu pada masa itu memang merupakan alat komunikasi dalam membangun relasi di beberapa wilayah Asia Tenggara. Khususnya antar-sesama umat Islam. Ulama Aceh yang berdakwah ke beberapa wilayah yang kini dinamakan ASEAN, juga menggunakan bahasa tersebut. Termasuk dalam hal menulis kitab-kitab yang masih digunakan sampai sekarang.
Akan tetapi walau bahasanya Melayu, aksara yang digunakan berakar dari abjad Arab Jawi yang telah lama digunakan di Aceh. Peran ulama-ulama ini pula yang memperkenalkan penggunaan aksara Arab Jawi di pelbagai wilayah di Asia Tenggara yang dihuni umat Islam. Wakil gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam pembukaan rapat kerja Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) 2017, juga ikut menyampaikan hal serupa. Bahwa Aceh lah melalui ulama-ulama yang berdakwah, memperkenalkan penggunaan aksara Arab Jawi (goaceh.co, 23/8/2017).
Selain itu, ada sekira 1.600an naskah kuno yang tertulis dalam aksara Arab Jawi, yang tersimpan dalam Museum Aceh. Ada yang berisi tentang ilmu tauhid, adat-adat Aceh, serta hukum. Menjadikan fakta bahwa pada masa itu, hanya aksara Arab Jawi yang digunakan dalam dunia literasi Aceh. (merdeka.com, 20/4/2015).
Senasib dengan Turki, penggunaan aksara Arab di Aceh dalam penulisan hanya tinggal kenangan. Masyarakat di kedua wilayah ini masih eksis dalam merawat bahasanya dalam penuturan lisan. Namun telah lama melupakan dalam hal penulisan. Keduanya telah menggunakan aksara Latin. Hanya dokumen-dokumen sejarah yang bisa mengingatkan bahwa aksara masa lalu Aceh dan Turki berbeda dengan sekarang.
Semoga peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) di tanggal 8 September menyegarkan kembali memori kita, bahwa Aceh dan Turki pernah berjaya dengan aksaranya tersendiri.
=======
Artikel ini pertama kali tayang di media online lokal acehtrend.com pada 11 September 2017.
0 notes
mayyy0o · 2 years
Text
Tumblr media
Aku masih ingat kala itu, sebuah perjalanan panjang yang kulalui bersama sepatu baru yang dibelikan Bunda. Perihal sepatu, bukan tentang bentuk dan harganya. Tapi tentang teman perjalanan yang membersamai langkahku, yang bisa menjadi saksi akan kisah ini dihadapan Allah nantinya. Tentang sebuah perjalanan menulusuri kisah perjalanan para Anbiyaa' dalam menegakan agama Islam. Potongan - potongan kisah yang tidak akan pernah terlupakan sampai kapanpun.
Kamu bisa membacanya kapanpun. Kala kamu merindukan jejak peristiwa yang sudah sempat kamu lalui dan juga pada tumpukan buku di balik lemari kecilmu. Diatas kasur dibawah cahaya lampu berkelana bersama rangkaian kata yang menari dalam imajinasimu, menyibak rekaman sejarah masa lampau. Merindukan kalimat terakhirnya
" ummati.. ummatii..".
Duhai, entahlah kepada siapa aku harus mengadu selain Allah semata. Aku rinduuu.
Terekam jelas jejak kecil kala diri ini menulusuri gedung tinggi, menyebrangi jalanan yang sepi di bawah temaram sinar rembulan berbalut kain panjang coklat musim dingin. Embius angin menyibak kerudung maroon panjangku, seolah ingin ikut berkelana di bawah temaram rembulan di malam - malam terakhirku. Dengan langkah sedikit kupercepat, ku gosokkan tanganku untuk mendapatkan sedikit kehangatan. Mataku tak henti memandangi gedung - gedung tinggi selasaran di pinggir kota. Ada banyak kehangata jiwa di balik dinginnya suasana ini. Kala itu tepat pukul 2 malam. Aku mencari tempat dan duduk di shaf yang telah di tetapkan untuk jama'ah Asia. Mencoba menggelar sajadah kecil dan ikut bertakbir bersama orang - orang yang hadir di tempat ini. Sujud kesekian, kesekian kalinya terbuai, kesekian kalinya takjub dan rasanya tak ingin beranjak.
Tapi, apalah daya.. udara yang dingin benar - benar membuatku ingin pergi ke kamar mandi. Bahkan aku saja tidak tau dimana letak kamar mandinya. Karena selama ini aku selalu punya wudhu dari kamar hotel tempatku menginap.
Langkah ku terhenti sesaat setelah kuputuskan untuk bertanya dengan seorang madam ( ibu-ibu dalam bahasa luar) yang berbusana abaya hitam lengkap dengan cadarnya khas wanita bangsa Arab. Dengan sedikit skil bahasa Arab yang kumiliki aku mencoba berfikir cepat tentang kalimat yang akan ku utarakan kepadanya. Kurang lebih begini,
" min fadlik.. ainal hamam?" jujurly itu aku deg2 an bgt wkwk :D. Tapi mau gimana lagi sooo kebelet cuiiii hehe.
Dan unexpected banget, dia sampai ngerangkul aku dan kaya seneng banget kaya finally ada orang orang Indo ngomong Arab. Kurang lebih ekspresinya yang ku tangkap seperti itu. Setelah ditanya beberapa hal dan udah bener- bener kebelet aku sedikit berlari menuju kamar mandi yang ditunjukan madam tadi. Aaannd ternyata kamar mandinya pake eskalator dong wkwk. Kudu turun dulu kebawah ngelewatin kaya ruangan lorong gitu dan baru bisa pilih kamar mandi mana yang cocok. Satu hal yang aku bersyukur banget di waktu ini adalah, aku nemuin WC jongkok hahahha. YaALLAH aku seneng bangett wkwkkwkw.
Singkat cerita, pas banget adzan Subuh. Di dalam kamar mandi itu sepi pake banget. Kaya kamar mandi segede ini tapi gada orang yang pakai. I dont really take it seriously anyway haha. Aku langsung ke tempat wudhu yang tempatnya di pojok dan itu tempat wudhunya juga sepi banget euy :D. Kecuali seseorang yang lagi wudhu dan saat itu aku ngga peduli juga wkwk. But, suddenly kek ngerasa ada seseorang yang mendekat dan agak kaget sih. Soalnya pas aku nengok itu orangnya cantik bangeeeetttttt aw 😭 . Finaly we had some talk. Dan ternyata dia dari Australia. Serius hal - hal kecil saat itu masih belum bisa terlupakan. Kaya waktu dia nawarin buat bantu pegang tas aku saat aku pakai kaos kaki, waktu dia tiba - tiba gandeng tangan aku waktu di eskalator. Sampai akhirnya arah tujuan kita beda. Hey girl, do you still remember that moment tho?. Sadly, kita ngga ada tukeran sosmed, dan aku lupa namanya LOL*.
Udah, sampe situ aja kenalanya wkwk. Sebelum dipertemukan lagi dengan teman - teman baik di halaqah pagi tepat di masjid Nabawi. Jadi tiap pagi di masjid ini selalu ada kumpulan murid - murid dari berbagai negara terutama Jeddah dan sekitarnya. Tiap habis subuh sampe syuruk, dilanjut ba'da dhuhur dan dilanjut sampai ba'da Maghrib sampe Isya mereka setoran dan muroja'ah hafalan. Ibaratnya kaya di Indo, yang ngampu tahfidz di panggil syeikhoh. Tapi syeikhoh nya masih muda bangettt :3. Sempet ada ibu-ibu Indo yang minta di simakin surat al fatihah XD.
Perjalanan ngga berhenti sampai sini aja. Hal yang jadi favorit aku adalah jalan - jalan pagi (sendirian) sehabis shalat subuh. Sampai ada kejadian tas kecilku jatoh dan aku baru sadar setelah aku udah jauh dari tempat jatuhnya. Pas balik lagi ke tempat kejadian yang ngerasanya jatoh di tempat itu. Ada bapak - bapak tua yang nemuin dan dia bilang kalo dia sempet buka tas nya buat cari tau identitas pemilik tas ini. Alhamdulillaaah ga kebayang kalo beneran ilang. Hari kejadian kehilangan tas itu adalah hari terakhirku di Madinah. Siangnya aku harus menuju ke Mekah. Ahh, the day i'll never forgot. Tentang aroma Madinah, taman Ar Raudah, gadis Arab, halaqah pagi, gedung Dar At Taqwa tempatku menginap, bus merah Ajyad Makareem, masjid kuba, pasar kurma, pasar manisan, vas bunga di dekat lift, gadis kecil Pakistan, madam yang baik hati, dan potongan rindu yang akan kusimpan baik - baik.
Terekam jelas jejak lampau di atas bumi Allah.
Jejak rindu selanjutnya ialah tentang kisah perjuangan nabi di atas bumi Thaif 😭
Terimakasih untuk perjalanan berharga yang terasa sangat singkat ini.
Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimushalihat.
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Sa'ad bin Abi Waqqas, The Incredible Story
Tumblr media
 Bagi yang suka Tarikh (sejarah) bab ini sayang dilewatkan... Sa'ad bin Abi Waqqas terekam dalam sahih Bukhari-Muslim merupakan salah satu dari 10 sahabat Rasulullah yang dijamin surga dalam sabda Baginda Nabi saw. Beliau memeluk Islam saat berusia 17 tahun. Abu Bakar berperan besar mengenalkannya kepada agama tauhid ini. Ketika Saad bin Abi Waqqas memeluk Islam, menerima risalah kerasulan Muhammad dan meninggalkan agama nenek moyangnya, ibunya sangat menentangnya. Sang ibu ingin agar putranya kembali satu keyakinan bersamanya. Ibunya mulai mogok makan dan minum untuk menarik simpati putranya yg sangat menyayanginya. Ia baru akan makan dan minum kalau Saad meninggalkan agama baru tersebut. Setelah beberapa lama, kondisi ibu Saad terlihat mengkhawatirkan. Keluarganya pun memanggil Saad dan memperlihatkan keadaan ibunya yang sekarat. Keluarganya berharap Saad iba kepada ibundanya dan akhirnya meninggalkan Islam. Saad pun menyaksikan kondisi ibunya yang begitu menderita. Namun keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya berada di atas segalanya. Ia berkata, “Ibu… demi Allah, seandainya ibu mempunyai 70 nyawa, lalu satu per satu nyawa itu dicabut. Aku tidak akan meninggalkan agama ini sedikit pun. Makanlah wahai ibu.. jika ibu menginginkannya. Jika tidak, itu juga pilihan ibu”. Ibunya pun menghentikan mogok makan dan minum. Ia sadar, kecintaan anaknya terhadap agamanya tidak akan berubah dengan aksi mogok yang ia lakukan. Berkaitan dengan persitiwa ini, Allah pun menurunkan sebuah ayat yang membenarkan sikap Saad bin Abi Waqqas. “Dan jika keduanya (orang tua) memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Qs Luqman 15). Saad bin Abi Waqqas sahabat Rasulullah yang memiliki doa yang mustajab. Rasulullah meminta kepada Allah agar doa Saad menjadi doa yang mustajab. اللهم سدد رميْته، وأجبْ دعوتهُ “Ya Allah, tepatkan lemparan panahnya dan kabulkanlah doanya.” (HR al Hakim). Doa Rasulullah ini menjadikan Saad seorang prajurit pemanah yang hebat dan ahli ibadah yang terkabul doanya. Saad bin Abi Waqqas adalah orang pertama dalam Islam yang melemparkan anak panah di jalan Allah. Ia juga satu-satunya orang yang Rasulullah pernah menyebutkan kata “tebusan” untuknya. Seperti dalam sabda beliau dalam Perang Uhud, Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Aku tidak pernah mendengar Rasulullah menebus seseorang dengan ayah dan ibunya kecuali Saad. Sungguh dalam Perang Uhud aku mendengar Rasulullah mengatakan", ارم سعد … فداك أبيْ وأميْ “Panahlah, wahai Saad… Tebusanmu adalah ayah dan ibuku." (HR at-Tirmidzi). Dalam redaksi riwayat yang lain dengan penambahan lafadz: "Panahlah wahai Saad.. Tebusannya adalah Ayah dan Ibuku di surga". Di era Khalifah Umar bin Khatab, Saad ditunjuk menjadi panglima, perangan besar yang pernah ia pimpin adalah Perang Qadisiyah. Sebuah perang legendaris antara bangsa Arab Islam melawan Majusi Persia. 3.000 pasukan kaum muslimin berhadapan dengan 100.000 lebih pasukan negara adidaya Persia bersenjata lengkap. Melaui Saad-lah, Allah memberi kemanangan kepada kaum muslimin atas negara adidaya Persia. Umar pernah mengamanahi Saad jabatan gubernur Irak. Sebuah wilayah besar dan penuh gejolak. Suatu ketika rakyat Irak mengadukannya kepada Umar. Mereka menuduh Saad bukanlah orang yg bagus dalam shalatnya. Permasalahan shalat bukanlah permasalahan yang ringan bagi orang² yang mengetahui kedudukannya. Sehingga Umar pun merespon laporan tersebut dengan memanggil Saad ke Madinah. Mendengar laporan tersebut, Saad tertawa. Kemudian ia menanggapi tuduhan tersebut dengan mengatakan: “Demi Allah, sungguh aku shalat bersama mereka seperti shalatnya Rasulullah. Kupanjangkan dua rakaat awal dan mempersingkat dua rakaat terakhir”. Mendengar klarifikasi dari Saad, Umar memintanya kembali ke Irak. Akan tetapi Saad menanggapinya dengan mengatakan, “Apakah engkau memerintahkanku kembali kepada kaum yang menuduhku tidak beres dalam shalat?” Saad lebih senang tinggal di Madinah dan Umar mengizinkannya. Ketika Umar ditikam, sebelum wafat ia memerintahkan enam orang sahabat yang diridhai oleh Nabi -salah satunya Saad- untuk bermusyawarah memilih khalifah penggantinya. Umar berkata: “Jika yang terpilih adalah Saad, maka dialah orangnya. Jika selainnya, hendaklah meminta tolong (dalam pemerintahannya) kepada Saad”. Kelak ketika fitnah terjadi pada zaman kekhilafahan Ali bin Abi Thalib, Sa'ad mendengar seorang laki-laki memaki sahabat Ali, Thalhah, dan Zubair. Orang itu bahkan terus menolak berhenti mencaci-maki. Maka, Sa'ad pun berkata, "Kalau begitu, akan saya doakan kamu kepada Allah." Laki-laki tadi lantas berkata, "Rupanya kamu hendak menakutiku, seolah-olah kamu seorang Nabi." Maka, Sa'ad pun pergi wudhu dan melakukan shalat dua rakaat kemudian berdoa: "Ya Allah, kiranya menurut ilmu-Mu, laki-laki ini telah memaki segolongan orang yang telah memperoleh kebaikan-Mu dan tindakan mereka mengundang amarah murka-Mu. Maka mohonlah dijadikan hal ini sebagai pertanda dan pelajaran." Tidak lama kemudian, tiba-tiba dari salah satu pekarangan rumah muncul seekor unta liar dan menabrak laki-laki tadi sehingga meninggal. Saad bin Abi Waqqash menjumpai perselisihan besar yang terjadi pada kaum muslimin. Antara Ali dan Muawiyah, radhiallahu ‘anhum ajma’in. Sikap Saad pada saat itu adalah tidak memihak kelompok manapun. Ia juga memerintahkan keluarga dan anak-anaknya untuk tidak mengabarkan berita apapun kepadanya. Suatu ketika, keponakannya, Hisyam bin Utbah bin Abi Waqqas, berkata kepadanya, “Wahai paman, ini adalah 100.000 pedang (100.000 pasukan -red) yang menganggap Andalah yang berhak menjadi Khalifah”. Saad menjawab, “Aku ingin dari 100.000 pedang tersebut satu pedang saja. Jika aku memukul seorang mukmin dengan pedang itu, maka ia tidak membahayakan (tidak membunuh). Jika dipakai untuk memukul orang kafir (berjihad), maka ia mematikan”. Mendengar jawaban pamannya, Hisyam paham bahwa pamannya, Saad bin Abi Waqqas sama sekali tidak ingin ambil bagian dalam permasalahan ini. Ia pun pergi. Saad bin Abi Waqqas memiliki umur panjang. Ia wafat pada usia 83 tahun. Sementara pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, Sa’ad bin Abi Waqqash ditugaskan untuk memimpin delegasi ke China, ini menjadi tonggak pertama dakwah Islam di negeri Tirai Bambu. Saad bin Abi Waqas ra wafat pada tahun 55 H. Ia adalah kaum muhajirin yang paling akhir wafatnya. والله اعلم (Musa Muhammad)
from Konten Islam https://ift.tt/3ouqblj via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/10/saad-bin-abi-waqqas-incredible-story.html
10 notes · View notes
maxtollenar · 3 years
Text
PALESTINA VS ISRAEL : SALING ADU KEDAULATAN
beberapa hari terakhir ini dunia islam digemparkan dengan penyerangan tentara israel di Masjidil Aqsa. gak tanggung-tanggung, mereka melakukan penyerangan di 10 hari terakhir di Bulan Suci Ramadhan, bulan suci umat islam, hari-hari dimana hari yang begitu antusias bagi umat islam menjelang akhir bulan suci ramadhan.
namun yang begitu menggelitik bagi saya dan saya harus sampai menulis dan meluruskan adalah dimana ketika umat islam seharusnya memberikan dukungan dan respect terhadap palestina, ada sebagian kecil dari mereka yang mendukung sebaliknya dan membuat asumsi sendiri atas dasar apa yang terjadi. tidak berdasarkan fakta, dan cenderung membuat stigma playing victim.
sebelum kita bahas permasalahan sebenarnya yang terjadi, kita perlu tahu dulu nih bagaimana sejarahnya perseteruan konflik antara 2 kekuatan ini. oke langsung kita mulai aja : (disclaimer : ini adalah hasil research dari berbagai literatur/jurnal yang berkaitan, jika ada yang kurang mohon di maafkan dan ditambah di kolom komentar)
1. Sejarah nya
sejarah konflik perseteruan 2 kekuatan ini memang tidak terlepas dari melemahnya kekuatan dunia islam di era awal perang dunia 1. seperti kita ketahui dunia islam waktu itu dikuasai oleh Kesultanan Utsmani dari Turki. namun, karena kekalahan mereka pada perang dunia pertama dan saat itu berkoalisi dengan Jerman di tahun 1914-1918. kondisi ini dimanfaatkan oleh Inggris dan Perancis untuk menekan Turki Utsmani untuk segera menyerahkan wilayah kekuasaannya, terutama di Timur Tengah.
secara umum waktu itu emang, karena untuk biaya kekalahan perang. Turki Utsmani nyerahin Timur Tengah ke mereka (inggris dan Prancis) yang statusnya waktu itu adalah pemenang.
nah pada tahun 1917 terjadi perjanjian antara inggris-perancis dengan nama Perjanjian Sykes-Picot yang inti isinya adalah membagi bekas wilayah turki utsmani diantara mereka. dan di tahun yang sama pula kelompok zionis dapet jaminan dari inggris di perjanjian Balfour yang intinya inggris menjanjikan keinginan komunitas zionis untuk mendapatkan national homeland di Jerussalem.
dan akhirnya wilayah suriah dan lebanon diserahkan mandatnya ke Prancis, trus wilayah Irak dan Palestina diserahkan mandatnya ke inggris. dan dari sini awal jatuhnya timur tengah ke genggaman kekuatan imperialis. dan dari 2 negara ini (prancis dan inggris) juga turut mempengaruhi faktor beberapa pendirian negara timur tengah yang lain. contohnya Arab Saudi.
yang perlu diketahui saat itu adalah Amerika Serikat sebenarnya tidak tertarik dengan proyek zionis ini. namun karena ekonomi dan timur tengah adalah ladang minyak. Amerika Serikat bersedia menggantikan inggris dan menahan dominasi Uni Soviyet di timur tengah.
2. Latar Belakang Konflik
kita mulai masuk nih di akar perseteruannya. ini yang banyak orang salah paham memaknai konflik 2 kekuatan ini. jadi dibaca aja pelan-pelan ya.
jadi awalny adalah munculnya sebuah gerakan zionis yang didirikan oleh Theodor Herzl, ini tuh gerakan politik, bukan gerakan sosial atau gerakan kemasyarakatan. kalo temen temen disini pernah nonton satu cuplikan di film Payitaht Abdul Hamid yang dimana menampilkan Theo ini berusaha membuat turki utsmani melepas daerah palestina, dari dateng langsung ke sultan sampai membuat makar agar turki utsmani hancur.
kongres zionis pertama diadakan di tahun 1897 di Basel Swiss. yang dimana menghasilkan kesepakatan adalah segera mewujudkan sebuah negara yahudi (israel) di palestina serta mendorong orang yahudi kembali ke palestina dan diputuskan juga lagu kebangsaan nya yang digunakan hingg saat ini bernama Haktiva.
dari sini sudah paham? kira-kira awal yang mencari masalah tuh siapa? seharusnya bisa dipahami kecuali orang yang menutup matanya dari kebenaran. lanjut gak? lanjut atuh..
sejak itu Palestina yang telah lepas dari kekuasaan turki utsmani dan berada di bawah mandat inggris mulai mengalami tragedi besar. Ratusan ribu orang-orang yahudi dari berbagai negara di eropa pindah ke palestina dan di fasilitasi oleh inggris  dan faktor lain yang tidak kalah menariknya adalah tragedi Holocaust oleh Nazi dan stigma anti bangsa semit yang semakin menguatkan harus adanya negara khusus yahudi yang aman bagi mereka.
namun diketahui juga ada beberapa kelompok dari yahudi yang tidak mendukung sama proyek ini. tapi lagi-lagi kalah jumlah.. proyek tidak terelakkan. 
pada tahun 1948 israel resmi didirikan dan mulai pendudukan terhadap tanah-tanah rakyat palestina. akhirnya sekitar 750.000 warga palestina terusir dan tidak bisa kembali ke negaranya. negara negara terdekat seperti mesir, irak, yordania, suriah tidak mampu ngatasin ini karena kemerdekaan mereka pun sepenuhnya dibantu oleh kolonialis barat.
3. peran negara-negara sekitar
Nah, kita lanjut ya. kita bahas nih kira-kira negara tetangga ngapain aja? sebelumnya sempet disinggung di awal, hampir negara-negara di timur tengah di dirikan sebagian besar dari bantuan kolonualis barat.Ternyata, gak hanya politik aja mereka kuasai oleh kepentingan barat.Contohnya : Amerika Serikat adalah mitra strategis arab saudi dalam perdagangan minyak, tiap tahun jutaan dolar, menguntungkan kedua pihak. dan karena posisi inilah Arab Saudi dan kelompoknya seperti : Mesir, Yordania, UAE, Oman, Bahrain begitu dilematis ingin membantu dan mendukung palestina tapi ada tekanan juga dari Amerika agar tidak memerangi Israel.
Namun bukan berarti negara-negara Arab timur tengah tidak pernah melakukan sesuatu untuk menekan israel. di tahun 1960-an Arab Saudi memimpin peperangan terhadap Israel di masa Raja Fahd bin Abdul Aziz. Namun karena tekanan embargo minyak dan ekonomi dari AS, peperangan tersebut akhirnya gagal.
dan ini lah yang terjadi sampai saat ini ialah negara-negara sekitar timur tengah terkesan tidak kompak bahkan sampai ada yang menormalisasi hubungannya dengan israel. 
Sekian semoga bermanfaat.
2 notes · View notes
alumanaasmprijal · 4 years
Text
Sejarah Islam di dunia Islam muncul di Semenanjung Arab pada abad 7 Masehi ketika Nabi Muhammad saw mendapat ayat-ayat Allah s.w.t. Setelah kematian Rasullullah s.a.w. Islam berkembang ke Samudra Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur. Seiring waktu, Muslim dibagi dan ada banyak kerajaan Islam berkembang lainnya.
Namun, munculnya Islam sebagai kerajaan kerajaan Umayyah, Abbasiyah, kerajaan Seljuk / Turki Seljuk, Ottoman Empire, Mughal Empire, India, dan Kesultanan Malaka telah menjadi kerajaan yang kuat. Tempat yang bagus untuk belajar ilmu pengetahuan telah menyadari sebuah peradaban Islam yang agung.Banyak ahli dalam ilmu sains dan sebagainya muncul dari negara-negara Muslim, terutama dizaman emas Islam.
Pada abad ke-18 dan ke-19 Masehi, banyak daerah Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kekaisaran Ottoman runtuh kerajaan Islam terakhir menyembah bumi.
Nabi Muhammad S.A.W
Semenanjung Arab sebelum kedatangan Islam adalah daerah yang sangat terbelakang. Banyak orang Arab yang penyembah berhala dan pengikut lain dari agama Kristen dan Yahudi. Mekkah saat itu adalah tempat suci bagi orang-orang Arab. karena di tempat-tempat ini ada berhala agama mereka dan ada juga Sumur Zamzam, dan yang paling penting adalah Ka’bah.
Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah pada Tahun Gajah adalah pada taggal 12- Rabi’ul Awal atau pada tanggal 21 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad adalah seorang yatim piatu setelah ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal ketika ia berusia 7 tahun.
Kemudian ia dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia dibesarkan dengan baik oleh pamannya, Abu Thalib. Nabi Muhammad kemudian menikah dengan Siti Khadijah ketika ia berusia 25 tahun. Dia memiliki kambing dan menjadi pengembala kambing.
Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim. Pada saat ia berusia 35 tahun, pada saat banjir di kota Mekah, ia tidak suka suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan orang-orang yang memiliki masalah sosial yang tinggi. Selain orang-orangnya menyembah berhala, orang-orang Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad menghabiskan banyak waktu degan menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan Mekkah.
Ketika Nabi Muhammad berumur 40 tahun, ia dikunjungi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu, ia mengajar ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekat yang dikenal sebagai “as-Sabiqun al-Awwalun (yang pertama masuk Islam)” dan kemudian secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, setelah turun wahyu al quran surat al Hijr ayat 94.
Di tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikut-pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. peristiwa ini dinamakan Hijrah. Sejak itu dimulai kalender Islam atau kalender Hijriyah.
Warga Mekkah dan Madinah berjuang dengan Nabi Muhammad saw. dengan hasil yang baik meskipun ada di antara umat Islam yang tewas. Muslim akhirnya menjadi lebih kuat, dan menaklukkan kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah kendali Islam.
Perkembangan Agama Islam Di Dunia
Dalam sejarah umum Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad telah berkembang secara luas di seluruh dunia. Bani Abbasiyah, Bani Umayyah, dan Kekaisaran Utsmaniyah dapat dikatakan untuk menghubungkan daya dari empat khalifah pertama Islam setelah Khulafaur Rasyidin.
Indonesia telah mengenal Islam sejak abad pertama 7 masehi atau Hijriyah, meskipun frekuensinya tidak terlalu besar hanya melalui perdagangan dengan para pedagang-pedangang muslim yang berlayar ke Indonesia untuk berhenti untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam lebih baik, khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara, yang berlangsung hingga beberapa abad kemudian.
1. Khulafaur Rasyidin
632 – Wafatnya Nabi Muhammad dan Abu Bakar diangkat sebagai Khalifah. Usamah bin Zaid memimpin penyerbuan ke Syria. Perang melawan orang yang murtad, yaitu Bani Tamim dan al-Kadzab Musailamah. Dan
633 M – Mulailah pengumpulan Al Quran.
636 M – Perang di tentara Romawi sehingga Ajnadin atas Suriah, Mesopotamia, dan Palestina bisa ditaklukkan. Penaklukan Kadisia atas tentara Persia.
661 M – Ali bin Abi Thalib meninggal karena dibunuh. Pemerintah Khulafaur Rasyidin berakhir. Hasan (cucu dari Nabi Muhammad) kemudian diangkat sebagai Khalifah ke-5 Muslim (umat muslim) menggantikan Ali bin Abi Thalib.
661 M – Setelah sekitar 6 bulan Khalifah Hasan memerintah, dua kelompok besar, yaitu kekuatan Islam pasukan Hasan Khalifah di Kufah dan pasukan Muawiyah di Damaskus siap untuk memulai pertempuran besar.
Ketika pertempuran akan pecah, Muawiyah kemudian menawarkan rencana perdamaian untuk Khalifah Hasan kemudian dengan mempertimbangan persatuan Umat Muslim, rencana perdamaian diterima dengan persyaratan oleh Khalifah Hasan kepada Muawiyah. disampaikan oleh Khalifah Hasan kepada Muawiyah.
Tahun itu dikenal sebagai Tahun Perdamaian / Unity (Aam Jamaah) dalam sejarah umat Islam. Sejak saat itu Muslim Khalifah Muawiyah diikuti oleh sistem yang merupakan kerajaan Islam pertama yaitu pergantian pemimpin (Raja Islam) dilakukan untuk generasi (Daulah Umayyah) dari Umayyah Daulah kemudian terus kerajaan Islam yang selanjutnya disebut yaitu pergantian pemimpin.
2. Kerajaan Bani Ummaiyyah
661 M – Muawiyah menjadi khalifah dan mendirikan sebuah Kerajaan Bani Ummaiyyah.
669 M – Mempersiapkan peperangan untuk melawan Konstantinopel
677 M – Melakukan penyerangan peperangan Konstantinopel yang pertama kali tetapi masih gagal.
679 M – Melakukan penyerangan peperangan Konstantinopel yang kedua tetapi gagal karena Muawiyah meninggal pada tahun 680.
700 M – Tentara muslim melawan Afrika Utara dari kaum Barbar .
717 M – Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah. Pembaharuan yang hebat dijalankan.
725 M – Tentara muslim melawan Nimes di Perancis.
749 M – Kekalahan tentera Ummayyah di Kufah, Iraq ditangan tentara Abbasiyyah.
750 M – Damaskus ditaklukkan oleh tentera Abbasiyyah. Dan runtuhnya Kerajaan Bani Ummaiyyah.
3. Kerajaan Bani Abbasiyyah
752 M – Berdirinya sebuah Kerajaan Bani Abbasiyyah.
763 M – Pendirian kota Baghdad. Kekalahan tentara Abbasiyyah di Spanyol.
809 M – Wafatnya Harun ar-Rasyid. Al-Amin dan diangkat menjadi khalifah.
814 M – Terjadinya perang saudara antara Al-Amin dan Al-Ma’mun. Al-Amin yang terbunuh dan Al-Ma’mun yang menjadi khalifah.
1055 M – Penyerangan tentara Turki terhadapa Baghdad..
1091 M – Berakhirnya pemerintahan islam di Sicilia karena penyerangan Bangsa Norman.
1095 M- 1099 M – Dimulai pertama kalinya perang Salib dan Tentara Salib mengalahkan Baitul Maqdis. Dan mereka membunuh semua penduduknya.
1144 M – Nuruddin Zengi mengalahkan Edessa dari tentera Kristian. Perang Salib kedua berlaku.
1187 M – Salahuddin Al-Ayubbi mengalahkan Baitulmuqaddis dari tentera Salib. Perang Salib ketiga berlaku.
1258 M – Pasukan Mongol melakukan penyerangan dan menghancurkan Baghdad. Ribuan penduduk Baghdad terbunuh. Runtuhnya Baghdad. Berakhirnya pemerintahan Kerajaan Bani Abbasiyyah-Seljuk.
1260 M – Kebangkitan Umat Muslim (islam). Kerajaan Bani Mamluk di Mesir (merupakan sebuah pertahanan Umat Muslim yang ke 3 terakhir setelah Makkah & Madinah) dari pimpinan SultanSaifuddin Muzaffar Al-Qutuz yang mengalahkan pasukan Mongol di dalam sebuah peperangan di Ain Jalut.
4. Kerajaan Turki Utsmani
1299 M – Sebuah pemerintahan yang kecil di Turki di bawah Turki Seljuk didirikan di barat Anatolia.
1301 M – Osman I menyatakan bahwa dirinya sebagai seorang sultan. Dan berdirinya Kerajaan Turki Usmani.
1402 M – Timurlane, Raja Tartar (Mongol) menghabiskan tentera Uthmaniyyah di Ankara.
1451 M – Sultan Muhammad al-Fatih menjadi seorang pemimpin pemerintah.
1687 M – Wafatnya Sultan Muhammad IV.
1804 M – Kebangkitan dan pemberontakan bangsa Serbia yang pertama.
1815 M – Kebangkitan dan pemberontakan bangsa Serbia kedua.
1826 M – Kekalahan tentera laut Uthmaniyyah di Navarino. Dan pembunuhan secara massal tentara elit Janissari.
1830 M – Kemerdekaan Greece dan berakhirnya peperangan.
1853 M – Awal Perang Crimea.
1856 M – Berakhirnya Perang Crimea.
1912 M dan 1913 M – Perang Balkan pertama dan Perang Balkan kedua
1924 M – Khalifah dihapus.Dan berakhirnya sebuah pemerintahan Kerajaan Turki Utsmani.
Perkembangan Islam Di Indonesia
Sebelum Islam datang, penduduk wilayah nusantara telah menganut berbagai kepercayaan, seperti animisme, dinamisme, budha, hindu. Pengaruh dari kepercayaan tersebut sangatlah terlihat seperti adanya bangunan candi, baik candi budha maupun hindu.
Kemudian, datanglah agama Islam sekitar abad ke-7M yang membawa nuansa baru adanya kepercayaan penduduk wilayah nusantara. Ada 3 teori masuknya agama Islam di Indonesia yaitu sebagai berikut:
Teori Gujarat
Teori ini dipelopori oleh Snouck Hurgronje. Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk di Indonesia dari wilayah-wilayah di anak benua India, seperti Gujarat , Bengala dan Malabar, disebut sebagai asal masuknya Islam ke Indonesia.
Teori Persia
Teori ini mengemukakan bahwa tanah Persia disebut sebagai tempat asal masuknya Islam. Teori ini berdasarkan pada kesamaan budaya yang dimiliki oleh beberapa kelompok masyarakat Islam dengan penduduk Persia. Teori ini meyakini Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13.
Teori Arabia
Teori ini mengemukakan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Mekkah atau Madinah. Waktu kedatangannya diperkirakan pada abad ke-7 dan bukan abad ke-12 atau ke-13. Pakar sejarah yang mendukung teori ini antara lain Hamka, A.Hasymi, Uka Candrasasmita, dan Alwi Shihab.
Adapun cara dan proses masuknya islam di Indonesia melalui beberapa cara, antara lain :
Perdagangan
Islam masuk ke Indonesia salah satuya lewat dengan cara perdagangan. Hal ini bisa terjadi karena orang-orang Melayu yang ada di Indonesia pada waktu itu berhubungan dengan orang arab dalam hal perdagangan. Mereka sudah sangat dekat anatra satu sama lain. Jadi, saat pedagang arab mulai menyebarkan pemahaman agama Islam, para orang melayu pun mudah untuk menerimanya.
Lambat tapi pasti, orang Melayu mulai banyak masuk ajaran Islam. Pengaruh Islam semakin kuat pada waktu itu setelah berdirinya kerjaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh. Maka makin ramailah para pedagang Arab serta ulama yang datang ke Indonesia.
Disamping mereka berdagang untuk mencari keuntungan duniawi, mereka juga sambil berdakwah untuk menambah amal mereka.
Kultural
Maksud dengan kultural ini, penyebaran Islam di Indonesia menggunakan media kebudayaan. Contohnya yang dilakukan oleh para wali songo di pulau Jawa. Sunan Kali Jaga pada waktu itu berdakwah dengan mengembangkan kesenian wayang kulit. Dia mengisi  pementasan wayang yang biasanya isinya itu bertema ajaran Hindu, dia ganti dengan ajaran Islam. Kemudian ada juga Sunan Muria berdakwah dengan mngembangkan Gamelannya. Sedangkan Sunan Giri berdakwah dengan cara membuat banyak sekali mainan anak-anak seperti cublak Suweng, Jalngan, Jamuran dan lain sebagainya. Para Sunan ini cerdik sekali, mereka membawa pemahaman ajaran Islam dengan menggunakan bahasa yang sering digunakan oleh kaumnya. Kebetulan pada waktu itu masyarakat Indonesia khususnya Jawa, mereka sangat menyukai kesenian-kesenian itu.
Pendidikan
Salah satu cara efektif memasukan pemahaman ajaran Islam pada waktu itu dengan melalui pendidikan, dan pesantren adalah lembaga pendidikan yang paling strategis untuk melakukannya. Kebanyakan para da’i dan mubaligh dalam menyebarkan Islam ke seluruh penjuru Indonesia, mereka itu keluaran dari pesantren. Contohnya Datuk Ribandang yang merupakan keluaran pesantren milik Sunan Giri dia adalah seorang yang mengislamkan kerajaan Gowa Tolla di Kalmantan Timur. Selain Datuk Ribandang, banyak santri-santri Sunan Giri yang menyebar ke pulau-pulau yang ada di Indonesia seperti Kangan, Haruku, Madura, Bawean hingga Nusa Tenggara. Sampai saat ini, pesantren masi menjadi strategi yang efektif untuk menyebarkan ajaran Islam ke seluruh Indonesia.
Kekuasaan Politik
Penyebaran Islam di Indonesia juga tidak terlepas dari dukungan para Sultan. Contohnya di pulau Jawa, Kesultanan Demak merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung penyebaran agama Islam. Ada juga di pulau Sulawesi yaitu Raja Gowa-Tolla yang menjadi pelindung bagi para da’i menyebarkan ajaran Islam disana. Para Sultan dan Raja saling berkomunikasi, tolong menolong dalam melindungi perkembangan dakwah Islam di Indonesia.
Kekompakan para sultan ini juga menjadi cikal bakal lahirnya negara Indonesia.
Baca Juga : Sejarah Hari Raya Idul Fitri – Umat Islam
Karakteristik Agama Islam
Sebagai agama, Islam memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan agama-agama besar lainnya yang dianut umat manusia di dunia. Ajaran Islam adalah ajaran yang rasional dan bisa dinalar dengan logika. Ajaran Islam tidak menyulitkan karena peraturan-peraturan yang diterapkan Islam sesuai dengan keadaan dan kemampuan manusia. Karakteristik kedua yaitu Islam agama Tauhid. Aqidah yang diajarkan para Nabi dan Rasul tidak pernah berubah dari masa ke masa, yaitu aqidah Tauhid yakni kepercayaan dan keyakinan bahwa sesungguhnya Allah SWT itu Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.
Islam agama kebenaran, ajaran Islam bertujuan untuk menyejahterakan dan mencerahkan umat manusia menuju peradaban yang lebih maju. Tidak ada satu pun ajaran Islam yang bertentangan dengan akal sehat, ilmu pengetahuan dan teknologi, norma – norma etika, sosial dan kemasyarakatan tetapi justru Islam datang untuk mengukuhkan hal itu semua.
Islam sebagai agama yang universal telah mengumandangkan berbagai nilai luhur sejak alam ini diciptakan sampai tiba masa kehancuran (kiamat). Ajaran Islam adalah ajaran yang menghargai pluralitas umat beragama, inklusivitas, moderat, dan toleran terhadap perbedaan, serta merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya untuk suatu kaum atau golongan. Dalam kaidah Ushul Fiqih disebutkan: “Apabila urusan sudah menjadi sempit maka boleh diperluas, apabila terlalu luas maka urusan itu menjadi dipersempit.”
Berdasarkan kaidah tersebut, kita dapat melihat elastisitas dan fleksibelitas ajaran Islam yang sesuai dengan naluri manusia. Sebagai contoh, dalam Islam ada konsep azimah (tuntutan) dan rukhsah (keringanan). Contoh azimah adalah larangan memakan bangkai, tetapi saat kondisi tertentu seperti, tidak ada makanan, maka akan timbullah rukhsah, yaitu keringanan untuk memakan bangkai karena tidak ada makanan lain. Bahkan rukhsah tersebut dapat menjadi azimah, yang tadinya dilarang tetapi justru menjadi keharusan sebab jika tidak dimakan akan mengakibatkan kematian sesorang.
Sebagai agama yang Syamil Mutakamil (integral menyeluruh dan sempurna) Islam membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, mulai dari masalah kecil hingga masalah besar. Islam agama yang sempurna dapat diartikan sebagai kondisi awal yang mapan dan mencakup berbagai bidang kehidupan. Walaupun Islam agama yang sempurna bukan berarti umat Islam itu stagnan (jumud), tetapi harus bersifat dinamis. Maksudnya, selalu mengikuti perkembangan zaman dan memperbaharui hal-hal yang baik.
Karakteristik agama Islam yang berikutnya adalah Islam agama seimbang. Allah SWT menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan atau  umat yang seimbang dalam beramal baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan rohani. Ketidakseimbangan dalam hal agama akan memicu berbagai konflik, dalam soal aqidah misalnya, banyak agama yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk patung.
Ada juga agama yang menganggap Tuhan sebagai sesuatu yang abstrak sehingga masalah ketuhanan merupakan khayalan belaka bahkan cenderung ada yang tidak percaya akan adanya Tuhan sebagaimana komunisme. Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnya yang jelas. Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab dengan jelas bahkan apabila pertanyaan tersebut mengarah pada maksud yang merusak ajaran Islam itu sendiri.
Karakteristik terakhir adalah Islam menjunjung tinggi kemerdekaan. Kemerdekaan atau kebebasan dalam bahasa Arab disebut dengan al hurriyyah. Kata al hurr disebut satu kali dalam surah Al-Baqarah ayat 178. Dari kata ini terbentuk kata al-tahriryang berarti pembebasan. Dalam Islam kemerdekaan adalah sesuatu yang hakiki dan bersifat fitrah. Setiap manusia yang baru dilahirkan, dengan sendirinya dalam keadaan merdeka. Tidak ada seorang pun yang berhak untuk menjadikannya budak. Kemerdekaan dalam Islam adalah kemerdekaan yang bertanggung jawab.
Artinya, beragam kemerdekaan yang diperoleh manusia tidak berarti bahwa dia boleh bertindak semau-maunya. Dengan kata lain tidak seorang pun berhak memaksakan kehendaknya atas orang lain. Pemaksaan kehendak, apalagi dengan cara-cara kekerasan, pembatasan, pengekangan dan perendahan adalah melanggar prinsip kemanusiaan itu sendiri dan dengan sendirinya juga melanggar prinsip Tauhid. Dari sinilah, maka setiap orang dituntut harus saling memberikan perlindungan, rasa aman dan penghormatan dari kemerdekaan yang dimilikinya itu.
Sumber Agama Islam
Menurut hadits Mu’az bin Jabal, sumber hukum islam ada tiga, yaitu: Al-quran, As-sunnah (Al-hadits), dan Ijtihad (ra’yu).
Al-quran
Al-quran merupakan sumber ajaran yang paling utama dalam islam. Al-quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur. Dengan diturunkannya Al-quran, sebenarnya telah cukup untuk menjadi pedoman, rujukan, serta sumber hukum bagi manusia dalam menjalankan kehidupan. Menurut Dr. Kaelany HD,. MA, Al-quran memuat antara lain tentang: pokok-pokok keimanan, prinsip-prinsip syariah, janji atau kabar gembira bagi yang berbuat baik dan ancaman siksa bagi yang berbuat dosa, kisah-kisah sejarah nabi, dan dasar-dasar ilmu pengetahuan.
Menurut Dr. Kaelany HD,. MA, sebagai sumber hukum, Al-quran membahas mengenai aqidah, akhlak, dan syariah. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah contohnya adalah hukum-hukum yang mengatur mengenai tata pelaksanaan ibadah seperti salat,puasa, zakat, dan haji. Selain itu, di dalam Al-quran juga terdapat petunjuk-petunjuk bagi manusia dalam bertingkah laku sesuai dengan aturan dan kehendak Allah.
As-Sunnah
Dalam buku “Islam Agama Universal” karya Dr. Kaelany HD,. MA terdapat pengertian sunnah secara terminologi islam, yakni sunnah berarti perkataan, perbuatan, dan keizinan Nabi Muhammad SAW. Sunnah memiliki fungsi sebagai penafsir, pensyarah, dan penjelas mengenai hal-hal yang telah ada dalam Al-quran. Sunnah berdasarkan bentuknya terbagi menjadi tiga, yakni: Fi’li (perbuatan nabi), Qauli (perkataan nabi), dan Taqriri (persetujuan nabi).
Ijtihad
Sumber ajaran islam yang ketiga adalah ijtihad. Ijtihad berarti penggunaan rasio atau akal semaksimal mungkin guna menemukan sesuatu ketetapan hukum tertentu yang tidak ditetapkan secara tegas dalam Al-quran dan As-sunnah. Ijtihad dilakukan oleh para imam,para kepala pemerintah, para hakim, dan oleh para panglima perang untuk menemukan solusi dari permasalahan yang berkembang dikalangan mereka berdasarkan bidang mereka masing-masing. Dalam ijtihad terdapat sumber hukum lain yaitu ijma(konsensus ulama), qiyas(analogi berdasarkan sebab atau illat masalah), urf (adat kebiasaan setempat), maslahah mursalah(kepentingan umum),dan istihsan.
Ruang Lingkup Agama Islam
Dalam suatu hadits disebutkan bahwa ada tiga pokok-pokok ajaran islam, yaitu :
Aqidah
Dalam buku “Islam Agama Universal” disebutkan definisi dari aqidah, yaitu merupakan istilah untuk menyatakan keteguhan atau kekuatan iman seorang mukmin kepada sang pencipta Allah SWT. Inti dari keimanan kepada Allah SWT adalah tauhid atau kepercayaan, pernyataan, atau sikap yang mengesakan Allah. Jika seseorang telah bertauhid, maka akan muncul sikap Tauhid Uluhiyah atau sikap yang hanya menyembah kepada Allah.
Syari’ah
Menurut istilah, syariah berarti aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta. Terdapat dua macam syaria’ah, yaitu syari’ah muamalah (amalan yang berhubungan dengan manusia) dan syari’ah ibadah (amalan yang berhubungan dengan Allah SWT). Prinsip dasar dari syari’ah muamalah adalah diperbolehkan selama tidak ada larangan yang jelas dari Allah SWT. Sedangkan prinsip dasar dari syaria’ah ibadah adalah dilarang atau haram selama tidak diatur oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Akhlak
Akhlak merupakan perilaku yang dilandaskan hati nurani. Sumber pijakan akhlak adalah Al-quran dan Sunnah, sehingga jika seseorang berperilaku yang tidak ada di dalam Al-quran atau Sunnah, maka tidak bisa dikatakan perilaku seseorang itu termasuk perilaku atau akhlak yang mulia.
Makna Islam
Islam adalah Ketundukan
Ikhlas berserah diri kepada Pencipta alam yang kepadaNya alam tunduk patuh berserah diri. Maka, Islam identik dengan ketundukan kepada sunnatullah yang terdapat di alam semesta (tidak tertulis) maupun Kitabullah yang tertulis (Al-Qur’an). Ketundukan terhadap alam semesta maksudnya kita sebagai manusia harus merawat alam semesta dan tidak merusaknya. Sedangkan ketundukan terhadap Al-Qur’an adalah kita sebagai harus menjaga kemurnian Al-Qur’an dan mengamalkannya.
Islam adalah Wahyu Allah
Islam merupakan satu-satunya agama yang bersandar kepada wahyu Allah secara murni. Artinya, seluruh sumber nilai dari nilai agama ini adalah wahyu yang Allah turunkan kepada para Rasul-Nya terdahulu.
Islam adalah Agama Para Nabi dan Rasul
Nabi-nabi lain pun mendakwahkan ajaran Islam kepada manusia. Mereka mengajarkan agama sebagaimana yang dibawa Nabi Muhammad saw. Hanya saja, dari segi syariat (hukum dan aturan) belum selengkap yang diajarkan Nabi Muhammad saw. Tetapi, ajaran prinsip-prinsip keimanan dan akhlaknya sama. Nabi Muhammad saw datang menyempurnakan ajaran para Rasul, menghapus syariat yang tidak sesuai dan menggantinya dengan syariat yang baru.
Islam adalah Jalan Allah Yang Lurus
Islam merupakan satu-satunya pedoman hidup bagi seorang muslim. Baginya, tidak ada agama lain yang benar selain Islam. Karena ini merupakan jalan Allah yang lurus yang diberikan kepada orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah.
Islam Pembawa Keselamatan Dunia dan Akhirat
Sebagaimana sifatnya yang bermakna selamat sejahtera, Islam menyelamatkan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Keselamatan dunia adalah kebersihan hati dari noda syirik dan kerusakan jiwa. Sedangkan keselamatan akhirat adalah masuk surga yang disebut Daarus Salaam. Allah menyeru (manusia) ke Daarus Salaam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus (Islam). Dengan prinsip kita dapat memahami kemuliaan dan keagungan ajaran agama Allah ini.
Hakikat Agama Islam
Hakikatnya agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, maka sangat perlu dipahami secara seksama oleh setiap manusia. Agama juga membawa peraturan-peraturan berupa hukum-hukum yang harus dipatuhi baik dalam bentuk perintah yang wajib dilaksanakan maupun berupa larangan yang harus ditinggalkan.
Agama Islam adalah agama yang sempurna dan diridhoi Allah swt. orang yang beragama islam diperintahkan berdoa agar dibimbing di jalan yang benar untuk mendapatkan kenikmatan dan dihindarkan dari murka Allah dan jalan yang sesat.
Agama islam pembawa petunjuk, kedamaian serta kesejahteraan.
Agama Islam itu merupakan agama yang menghimpun semua kebenaran agama-agama yang pernah diajarkan oleh para nabi sebelum Nabi Muhammad saw untuk diyakini kebenarannya dan diamalkan dalam kehidupan umat Islam.
2 notes · View notes
sukoratmono · 4 years
Text
*MEMBACA SEJARAH YANG SEBENARNYA KITA DAPAT MENJADI TAHU DAN TIDAK LAGI TERTIPU OLEH SEJARAH PALSU*
*1.* *MENJADI TAHU*
Siapa yang pertama memberitakan kemerdekaan Indonesia..?
koran-koran ARAB.
( *Bukan koran2 China*)
*2.* *MENJADI TAU*
Siapa yang pertama mengakui kedaulatan Republik Indonesia..?
ARAB, MESIR dan PALESTINA.
( *Bukan China*)
*3.* *MENJADI TAU*
Siapa yang pertama mengirim *bantuan Senjata* dari luar Indonesia pasca Proklamasi..?
ARAB, senjata dari MESIR diangkut atas biaya ARAB SAUDI.
( *Bukan China*)
*4.* *MENJADI TAU*
Siapa tokoh yang pertama mengucapkan *Selamat atas Kemerdekaan Indonesia..?*
ARAB, Syaikh Ismail Husein Mufti Palestina.
( *Bukan China*)
*5.* *MENJADI TAU*
Proklamasi 1945 dibacakan *di Rumah Orang ARAB,* Faraj Martak. Jalan Proklamasi 56..
( *Bukan Rumah Orang China*)
*6.* *MENJADI TAU*
*Bung Karno sakit beri-beri sebelum proklamasi,* sembuh diberi MADU ARAB oleh Faraj Martak.
( *Bukan Madu China*)
*7.* *MENJADI TAU*
Kakeknya Bung Hatta belajar di ARAB..
( *Bukan belajar di China*)
*8.* *MENJADI TAU*
*KYAI AHMAD DAHLAN* dan *KYAI HASYIM* menimba *ILMU* di *NEGERI ARAB.*
( *Bukan Negeri China*)
*9.* *MENJADI TAU*
Orang yang dianggap berbahaya oleh Snouck Hurgronje adalah Orang yang pulang dari ARAB, karena Orang yang ISLAM yang pernah Berguru di NEGERI ARAB itulah yang dengan GAGAH BERANI Melawan kompeni dan oleh sebab itu ditandai dengan gelar HAJI dan hanya HAJI yang boleh mengenakan kopiah putih agar mudah dikenali..
( *Bukan Ahok Orang China*)
*10.* *MENJADI TAU*
Yang Menyelamatkan Bendera Pusaka saat agresi militer Belanda II 1948 adalah Orang ARAB, Mayor Husein Muthahhar. Beliau juga penyusun lagu Dirgahayu Indonesiaku, Hymne Syukur dan Mars Pramuka.0
( *Bukan Ahok Orang China*)
*11.* *MENJADI TAU*
Salah satu Bapak Pendiri Bangsa Kita adalah Orang ARAB, AR. Baswedan anggota BPUPKI dan Wakil Menteri Penerangan 1946. Kakek Anies Baswedan Gubernur Jakarta.
( *Bukan Ahok Orang China*)
*12.* *MENJADI TAU*
Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila, dibuat oleh keturunan ARAB, Syarif Abdul Hamid al-Kadrie. Sultan Pontianak.
( *Bukan Ahok Orang China*)
*13.* *MENJADI TAU*
Sultan Syarif Kasim II keturunan ARAB, menyerahkan MAHKOTA, ISTANA, dan hampir seluruh Kekayaan Kesultanan Siak Sri Inderapura kepada Pemerintah RI termasuk Uang sebesar *13 juta gulden setara lebih dari 1000 triliun Rupiah..*
( *Bukan Ahok Orang China*)
*Segebok Uang itulah yang diberikan secara cuma-cuma oleh Sultan Syarif Kasim II kepada Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Sukarno juga Lapangan minyak Stanvac yang menjadi pemasukan utama NKRI selama 73 tahun ini*
*14 MENJADI TAU*
Siapa yg ingin mengeruk kekayaan indonesia?
Bukan Arab Tetapi *China Komunis*
*15 Siapa yg masuk/exodus besar2an ke indonesia secara diam2 dan dapat KTP palsu.
Bukan ARAB tapi *China Komunis*
*Kabarkan kepada yang lain..*
AGAR FITNAH TIDAK LAGI DAPAT MENIPU ANAK BANGSA..
YANG KINI MULAI DIAJARKAN KEPADA MEREKA UNTUK MEMBENCI ARAB..
*INDONESIA MEMANG BUKAN ARAB..*
NAMUN ORANG-ORANG ARAB TELAH BANYAK BERJASA DEMI INDONESIA MERDEKA..
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1193434377485352&id=1160621010766689&sfnsn=mo
2 notes · View notes
jefribinabdurrahman · 4 years
Photo
Tumblr media
3. Madrid (al-Majreet) Madrid adalah kota kosmopolitan di jantung Spanyol, kini menjadi ibu kota Spanyol dengan populasi 3,5 juta jiwa. Bukti arkeologi menunjukkan, permukiman bangsa Roma sudah ada di sana sejak abad kedua sebelum Masehi, tepatnya di tepian Sungai Manzanares. Namun, referensi tekstual Madrid pada abad kesembilan menjelaskan, Madrid merupakan salah satu kota garis depan di bagian utara Al-Andalus di era kekhalifahan Umayyah. Nama 'Madrid' merupakan turunan kata dari Bahasa Arab, Al-Majreet yang berarti kanal air. Istilah ini merujuk kepada teknik irigasi baru yang digunakan komunitas Muslim di area tandus. Pada 1085, Alfonso VI Castile menaklulkan al-Majreet dalam perjalanannya menuju Toledo untuk memperluas pengaruh kekuasaan. Pada 1561, Madrid menjadi ibu kota Spanyol. Selama adab ke-18, Madrid lebih banyak mengadopsi nilai-nilai Eropa saat Spanyol tengah jaya-jayanya. Pada akhir abad itu, Madrid dan kota-kota lain mengalami krisis politik dan intelektual seiring lepasnya satu per satu teritori Spanyol. Kondisi itu mencapai puncaknya saat perang Spanyol-Amerika pecah pada 1989 dan Perang Sipil Spanyol pada 1936-1939. Spanyol akhirnya bergabung dalam Uni Eropa pada 1975. Sejak itu, Madrid memainkan peran penting di Eropa dan dunia. Hari ini, Madrid memiliki program edukasi dan kebudayaan El Legado Aldalusi untuk menghormati sejarah Islam di Spanyol dan sebagai alat promosi wisata. Pemerintah pusat di Madrid dan Pemerintah Daerah Andalusia menginisiasi program ini di perhelatan Universal Exposition di Sevilla pada 1992. Program ini tak hanya menuai dukungan birokrasi, tapi juga korporasi dan kelompok masyarakat. (di Kota Padang) https://www.instagram.com/p/CC5opb6hsNf/?igshid=1ef5ggb6ez2j2
2 notes · View notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Mengenal Sriwijaya - Kerajaan Terkaya di Nusantara
  Tidak ada orang Indonesia modern yang mendengar mengenai Sriwijaya sampai tahun 1920-an. Kerajaan Sriwijaya mulai diketahui ketika sarjana Perancis George Cœdès mempublikasikan penemuannya dalam surat kabar berbahasa Belanda dan Indonesia. Coedès menyatakan bahwa referensi Tiongkok terhadap "San-fo-ts'i", sebelumnya dibaca "Sribhoja", dan beberapa prasasti dalam Melayu Kuno merujuk pada kekaisaran yang sama.
Tumblr media
Selain berita-berita diatas tersebut, telah ditemukan oleh Balai Arkeologi Palembang sebuah perahu kuno yang diperkirakan ada sejak masa awal atau proto Kerajaan Sriwijaya di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Sayang, kepala perahu kuno itu sudah hilang dan sebagian papan perahu itu digunakan justru buat jembatan. Tercatat ada 17 keping perahu yang terdiri dari bagian lunas, 14 papan perahu yang terdiri dari bagian badan dan bagian buritan untuk menempatkan kemudi. Perahu ini dibuat dengan teknik pasak kayu dan papan ikat yang menggunakan tali ijuk. Cara ini sendiri dikenal dengan sebutan teknik tradisi Asia Tenggara. Selain bangkai perahu, ditemukan juga sejumlah artefak-artefak lain yang berhubungan dengan temuan perahu, seperti tembikar, keramik, dan alat kayu. 
Sriwijaya menjadi simbol kebesaran Sumatera awal, dan kerajaan besar Nusantara selain Majapahit di Jawa Timur. Pada abad ke-20, kedua kerajaan tersebut menjadi referensi oleh kaum nasionalis untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan negara sebelum kolonialisme Belanda.
Tumblr media
Sriwijaya disebut dengan berbagai macam nama. Orang Tionghoa menyebutnya Shih-li-fo-shih atau San-fo-ts'i atau San Fo Qi. Dalam bahasa Sanskerta dan bahasa Pali, kerajaan Sriwijaya disebut Yavadesh dan Javadeh. Bangsa Arab menyebutnya Zabaj dan Khmer menyebutnya Malayu. Banyaknya nama merupakan alasan lain mengapa Sriwijaya sangat sulit ditemukan. Sementara dari peta Ptolemaeus ditemukan keterangan tentang adanya 3 pulau Sabadeibei yang kemungkinan berkaitan dengan Sriwijaya. Sekitar tahun 1993, Pierre-Yves Manguin melakukan observasi dan berpendapat bahwa pusat Sriwijaya berada di Sungai Musi antara Bukit Seguntang dan Sabokingking (terletak di provinsi Sumatera Selatan sekarang), tepatnya di sekitar situs Karanganyar yang kini dijadikan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Pendapat ini didasarkan dari foto udara tahun 1984 yang menunjukkan bahwa situs Karanganyar menampilkan bentuk bangunan air, yaitu jaringan kanal, parit, kolam serta pulau buatan yang disusun rapi yang dipastikan situs ini adalah buatan manusia. Bangunan air ini terdiri atas kolam dan dua pulau berbentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang, serta jaringan kanal dengan luas areal meliputi 20 hektar. Di kawasan ini ditemukan banyak peninggalan purbakala yang menunjukkan bahwa kawasan ini pernah menjadi pusat permukiman dan pusat aktifitas manusia.Namun sebelumnya Soekmono berpendapat bahwa pusat Sriwijaya terletak pada kawasan sehiliran Batang Hari, antara Muara Sabak sampai ke Muara Tembesi (di provinsi Jambi sekarang), dengan catatan Malayu tidak di kawasan tersebut, jika Malayu pada kawasan tersebut, ia cenderung kepada pendapat Moens, yang sebelumnya juga telah berpendapat bahwa letak dari pusat kerajaan Sriwijaya berada pada kawasan Candi Muara Takus (provinsi Riau sekarang), dengan asumsi petunjuk arah perjalanan dalam catatan I Tsing, serta hal ini dapat juga dikaitkan dengan berita tentang pembangunan candi yang dipersembahkan oleh raja Sriwijaya (Se li chu la wu ni fu ma tian hwa atau Sri Cudamaniwarmadewa) tahun 1003 kepada kaisar Cina yang dinamakan cheng tien wan shou (Candi Bungsu, salah satu bagian dari candi yang terletak di Muara Takus). Namun yang pasti pada masa penaklukan oleh Rajendra Chola I, berdasarkan prasasti Tanjore, Sriwijaya telah beribukota di Kadaram (Kedah sekarang).PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN Belum banyak bukti fisik mengenai Sriwijaya yang dapat ditemukan. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan merupakan negara bahari, namun kerajaan ini tidak memperluas kekuasaannya di luar wilayah kepulauan Asia Tenggara, dengan pengecualian berkontribusi untuk populasi Madagaskar sejauh 3.300 mil di barat. Beberapa ahli masih memperdebatkan kawasan yang menjadi pusat pemerintahan Sriwijaya, selain itu kemungkinan kerajaan ini biasa memindahkan pusat pemerintahannya, namun kawasan yang menjadi ibukota tetap diperintah secara langsung oleh penguasa, sedangkan daerah pendukungnya diperintah oleh datu setempat. Kemaharajaan Sriwijaya telah ada sejak 671 M sesuai dengan catatan I Tsing. Dari prasasti Kedukan Bukit pada tahun 682 M diketahui imperium ini di bawah kepemimpinan Dapunta Hyang. Diketahui, Prasasti Kedukan Bukit adalah prasasti tertua yang ditulis dalam bahasa Melayu. Para ahli berpendapat bahwa prasasti ini mengadaptasi ortografi India untuk menulis prasasti ini. Di abad ke-7 ini, orang Tionghoa mencatat bahwa terdapat dua kerajaan yaitu Malayu dan Kedah menjadi bagian kemaharajaan Sriwijaya.
Pagoda Borom That yang Bergaya Sriwijaya di Chaiya, Thailand
Berdasarkan prasasti Kota Kapur yang berangka tahun 686 ditemukan di pulau Bangka, kemaharajaan ini telah menguasai bagian selatan Sumatera, pulau Bangka dan Belitung, hingga Lampung. Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Sri Jayanasa telah melancarkan ekspedisi militer untuk menghukum Bhumi Jawa yang tidak berbakti kepada Sriwijaya, peristiwa ini bersamaan dengan runtuhnya Tarumanagara di Jawa Barat dan Holing (Kalingga) di Jawa Tengah yang kemungkinan besar akibat serangan Sriwijaya. Kemungkinan yang dimaksud dengan Bhumi Jawa adalah Tarumanegara. Sriwijaya tumbuh dan berhasil mengendalikan jalur perdagangan maritim di Selat Malaka, Selat Sunda, Laut China Selatan, Laut Jawa, dan Selat Karimata. Ekspansi kerajaan ini ke Jawa dan Semenanjung Malaya, menjadikan Sriwijaya mengendalikan dua pusat perdagangan utama di Asia Tenggara. Berdasarkan observasi, ditemukan reruntuhan candi-candi Sriwijaya di Thailand dan Kamboja. Di abad ke-7, pelabuhan Champa di sebelah timur Indochina mulai mengalihkan banyak pedagang dari Sriwijaya. Untuk mencegah hal tersebut, Maharaja Dharmasetu melancarkan beberapa serangan ke kota-kota pantai di Indochina. Kota Indrapura di tepi sungai Mekong, di awal abad ke-8 berada di bawah kendali Sriwijaya. Sriwijaya meneruskan dominasinya atas Kamboja, sampai raja Khmer Jayawarman II, pendiri kemaharajaan Khmer, memutuskan hubungan dengan Sriwijaya pada abad yang sama. Di akhir abad ke-8 beberapa kerajaan di Jawa, antara lain Tarumanegara dan Holing berada di bawah kekuasaan Sriwijaya. Menurut catatan, pada masa ini pula wangsa Sailendra bermigrasi ke Jawa Tengah dan berkuasa di sana. Di abad ini pula, Langkasuka di semenanjung Melayu menjadi bagian kerajaan. Di masa berikutnya, Pan Pan dan Trambralinga, yang terletak di sebelah utara Langkasuka, juga berada di bawah pengaruh Sriwijaya.Setelah Dharmasetu, Samaratungga menjadi penerus kerajaan. Ia berkuasa pada periode 792 sampai 835. Tidak seperti Dharmasetu yang ekspansionis, Samaratungga tidak melakukan ekspansi militer, tetapi lebih memilih untuk memperkuat penguasaan Sriwijaya di Jawa. Selama masa kepemimpinannya, ia membangun candi Borobudur di Jawa Tengah yang selesai pada tahun 825.AGAMA Sebagai pusat pengajaran Buddha Vajrayana, Sriwijaya menarik banyak peziarah dan sarjana dari negara-negara di Asia. Antara lain pendeta dari Tiongkok I Tsing, yang melakukan kunjungan ke Sumatera dalam perjalanan studinya di Universitas Nalanda, India, pada tahun 671 dan 695, I Tsing melaporkan bahwa Sriwijaya menjadi rumah bagi sarjana Buddha sehingga menjadi pusat pembelajaran agama Buddha. Selain berita diatas, terdapat berita yang dibawakan oleh I Tsing, dinyatakan bahwa terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha pada Sakyakirti, seorang pendeta terkenal di Sriwijaya.
Candi Muara Takus
Pengunjung yang datang ke pulau ini menyebutkan bahwa koin emas telah digunakan di pesisir kerajaan. Selain itu ajaran Buddha aliran Buddha Hinayana dan Buddha Mahayana juga turut berkembang di Sriwijaya. Menjelang akhir abad ke-10, Atiśa, seorang sarjana Buddha asal Benggala yang berperan dalam mengembangkan Buddha Vajrayana di Tibet dalam kertas kerjanya Durbodhāloka menyebutkan ditulis pada masa pemerintahan Sri Cudamani Warmadewa penguasa Sriwijayanagara di Malayagiri di Suvarnadvipa. Kerajaan Sriwijaya banyak dipengaruhi budaya India, pertama oleh budaya Hindu kemudian diikuti pula oleh agama Buddha. Peranannya dalam agama Budha dibuktikannya dengan membangun tempat pemujaan agama Budha di Ligor, Thailand. Raja-raja Sriwijaya menguasai kepulauan Melayu melalui perdagangan dan penaklukkan dari kurun abad ke-7 hingga abad ke-9, sehingga secara langsung turut serta mengembangkan bahasa Melayu beserta kebudayaannya di Nusantara.Sangat dimungkinkan bahwa Sriwijaya yang termahsyur sebagai bandar pusat perdagangan di Asia Tenggara, tentunya menarik minat para pedagang dan ulama muslim dari Timur Tengah, sehingga beberapa kerajaan yang semula merupakan bagian dari Sriwijaya, kemudian tumbuh menjadi cikal-bakal kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera kelak, disaat melemahnya pengaruh Sriwijaya.
BUDAYA Berdasarkan berbagai sumber sejarah, sebuah masyarakat yang kompleks dan kosmopolitan yang sangat dipengaruhi alam pikiran Budha Wajrayana digambarkan bersemi di ibu kota Sriwijaya. Beberapa prasasti Siddhayatra abad ke-7 seperti Prasasti Talang Tuo menggambarkan ritual Budha untuk memberkati peristiwa penuh berkah yaitu peresmian taman Sriksetra, anugerah Maharaja Sriwijaya untuk rakyatnya. Prasasti Telaga Batu menggambarkan kerumitan dan tingkatan jabatan pejabat kerajaan, sementara Prasasti Kota Kapur menyebutkan keperkasaan balatentara Sriwijaya atas Jawa.Semua prasasti ini menggunakan bahasa Melayu Kuno, leluhur bahasa Melayu dan bahasa Indonesia modern. Sejak abad ke-7, bahasa Melayu kuno telah digunakan di Nusantara. Ditandai dengan ditemukannya berbagai prasasti Sriwijaya dan beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno di tempat lain, seperti yang ditemukan di pulau Jawa. Hubungan dagang yang dilakukan berbagai suku bangsa Nusantara menjadi wahana penyebaran bahasa Melayu, karena bahasa ini menjadi alat komunikasi bagi kaum pedagang. Sejak saat itu, bahasa Melayu menjadi lingua franca dan digunakan secara meluas oleh banyak penutur di Kepulauan Nusantara.
Tumblr media
Meskipun disebut memiliki kekuatan ekonomi dan keperkasaan militer, Sriwijaya hanya meninggalkan sedikit tinggalan purbakala di jantung negerinya di Sumatera. Sangat berbeda dengan episode Sriwijaya di Jawa Tengah saat kepemimpinan wangsa Syailendra yang banyak membangun monumen besar; seperti Candi Kalasan, Candi Sewu, dan Borobudur. Candi-candi Budha yang berasal dari masa Sriwijaya di Sumatera antara lain Candi Muaro Jambi, Candi Muara Takus, dan Biaro Bahal.Akan tetapi tidak seperti candi periode Jawa Tengah yang terbuat dari batu andesit, candi di Sumatera terbuat dari bata merah. Beberapa arca-arca bersifat Budhisme, seperti berbagai arca Budha yang ditemukan di Bukit Seguntang, Palembang, dan arca-arca Bodhisatwa Awalokiteswara dari Jambi, Bidor, Perak dan Chaiya, dan arca Maitreya dari Komering, Sumatera Selatan. Semua arca-arca ini menampilkan keanggunan dan langgam yang sama yang disebut "Seni Sriwijaya" atau "Langgam/Gaya Sriwijaya" yang memperlihatkan kemiripan — mungkin diilhami — oleh langgam Amarawati India dan langgam Syailendra Jawa (sekitar abad ke-8 sampai ke-9).PERDAGANGAN 
Tumblr media
Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah, yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di India. Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan dari vassal-vassal-nya di seluruh Asia Tenggara. Dengan berperan sebagai entreport atau pelabuhan utama di Asia Tenggara, dengan mendapatkan restu, persetujuan, dan perlindungan dari Kaisar China untuk dapat berdagang dengan Tiongkok, Sriwijaya senantiasa mengelola jejaring perdagangan bahari dan menguasi urat nadi pelayaran antara Tiongkok dan India. Karena alasan itulah Sriwijaya harus terus menjaga dominasi perdagangannya dengan selalu mengawasi — dan jika perlu — memerangi pelabuhan pesaing di negara jirannya. Keperluan untuk menjaga monopoli perdagangan inilah yang mendorong Sriwijaya menggelar ekspedisi militer untuk menaklukkan bandar pelabuhan pesaing di kawasan sekitarnya dan menyerap mereka ke dalam mandala Sriwijaya. Bandar Malayu di Jambi, Kota Kapur di pulau Bangka, Tarumanagara dan pelabuhan Sunda di Jawa Barat, Kalingga di Jawa Tengah, dan bandar Kedah dan Chaiya di semenanjung Melaya adalah beberapa bandar pelabuhan yang ditaklukan dan diserap kedalam lingkup pengaruh Sriwijaya.Disebutkan dalam catatan sejarah Champa, adanya serangkaian serbuan angkatan laut yang berasal dari Jawa terhadap beberapa pelabuhan di Champa dan Kamboja. Mungkin angkatan laut penyerbu yang dimaksud adalah armada Sriwijaya, karena saat itu wangsa Sailendra di Jawa adalah bagian dari mandala Sriwijaya. Hal ini merupakan upaya Sriwijaya untuk menjamin monopoli perdagangan laut di Asia Tenggara dengan menggempur bandar pelabuhan pesaingnya. Sriwijaya juga pernah berjaya dalam hal perdagangan sedari tahun 670 hingga 1025 M.
Model kapal Sriwijaya tahun 800-anyang terdapat pada candi Borobudur.
Kejayaan bahari Sriwijaya terekam di relief Borobudur yaitu menggambarkan Kapal Borobudur, kapal kayu bercadik ganda dan bertiang layar yang melayari lautan Nusantara sekitar abad ke-8 Masehi. Fungsi cadik ini adalah untuk menyeimbangkan dan menstabilkan perahu. Cadik tunggal atau cadik ganda adalah ciri khas perahu bangsa Austronesia dan perahu bercadik inilah yang membawa bangsa Austronesia berlayar di seantero Asia Tenggara, Oseania, dan Samudra Hindia. Kapal layar bercadik yang diabadikan dalam relief Borobudur mungkin adalah jenis kapal yang digunakan armada Sailendra dan Sriwijaya dalam pelayaran antarpulaunya, kemaharajaan bahari yang menguasai kawasan pada kurun abad ke-7 hingga ke-13 masehi. Selain menjalin hubungan dagang dengan India dan Tiongkok, Sriwijaya juga menjalin perdagangan dengan tanah Arab. Kemungkinan utusan Maharaja Sri Indrawarman yang mengantarkan surat kepada khalifah Umar bin Abdul-Aziz dari Bani Umayyah tahun 718, kembali ke Sriwijaya dengan membawa hadiah Zanji (budak wanita berkulit hitam), dan kemudian dari kronik Tiongkok disebutkan Shih-li-fo-shih dengan rajanya Shih-li-t-'o-pa-mo (Sri Indrawarman) pada tahun 724 mengirimkan hadiah untuk kaisar Cina, berupa ts'engchi (yang maksudnya sama dengan Zanji dalam bahasa Arab). Pada paruh pertama abad ke-10, di antara kejatuhan dinasti Tang dan naiknya dinasti Song, perdagangan dengan luar negeri cukup marak, terutama Fujian, kerajaan Min dan kerajaan Nan Han dengan negeri kayanya Guangdong. Tak diragukan lagi Sriwijaya mendapatkan keuntungan dari perdagangan ini. Pada masa inilah diperkirakan rakyat Sriwijaya mulai mengenal buah semangka (Citrullus lanatus), yang masuk melalui perdagangan mereka.PENYEBARAN PENDUDUK KEMAHARAJAAN BAHARI Upaya Sriwijaya untuk menjamin dominasi perdagangan bahari di Asia Tenggara berjalan seiring dengan perluasan Sriwijaya sebagai sebuah kemaharajaan bahari atau thalasokrasi. Dengan menaklukkan bandar pelabuhan negara jiran yang berpotensi sebagai pesaingnya, Sriwijaya secara otomatis juga melebarkan pengaruh dan wilayah kekuasaannya di kawasan. Sebagai kemaharajaan bahari, pengaruh Sriwijaya jarang masuk hingga jauh di wilayah pedalaman. Sriwijaya kebanyakan menerapkan kedaulatannya di kawasan pesisir pantai dan kawasan sungai besar yang dapat dijangkau armada perahu angkatan lautnya di wilayah Nusantara, dengan pengecualian pulau Madagaskar. Diduga penduduk yang berasal dari Sriwijaya telah mengkoloni dan membangun populasi di pulau Madagaskar yang terletak 3300 mil atau 8000 kilometer di sebelah Barat di seberang Samudra Hindia.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Jurnal Proceedings of The Royal Society, bahwa nenek moyang penduduk Madagaskar adalah orang Indonesia. Para peneliti meyakini mereka adalah pemukim asal Kerajaan Sriwijaya. Migrasi ke Madagaskar diperkirakan terjadi 1200 tahun yang lalu sekitar kurun tahun 830 M. Berdasarkan penelitian DNA mitokondria, suku pribumi Malagasy dapat merunut silsilah mereka kepada 30 perempuan perintis yang berlayar dari Indonesia 1200 tahun yang lalu. Bahasa Malagasy mengandung kata serapan dari bahasa Sanskerta dengan modifikasi linguistik melalui bahasa Jawa dan bahasa Melayu, hal ini merupakan sebuah petunjuk bahwa penduduk Madagaskar dikoloni oleh penduduk yang berasal dari Sriwijaya. Periode kolonisasi Madagaskar bersamaan dengan kurun ketika Sriwijaya mengembangkan jaringan perdagangan bahari di seantero Nusantara dan Samudra Hindia.HUBUNGAN DENGAN WANGSA SAILENDRA 
Candi Borobudur, pembangunannya diselesaikan pada masa Samaratungga
Munculnya keterkaitan antara Sriwijaya dengan dinasti Sailendra dimulai karena adanya nama Śailendravamśa pada beberapa prasasti di antaranya pada prasasti Kalasan di pulau Jawa, prasasti Ligor di selatan Thailand, dan prasasti Nalanda di India. Sementara pada prasasti Sojomertodijumpai nama Dapunta Selendra. Karena prasasti Sojomerto ditulis dalam bahasa Melayu dan bahasa Melayu umumnya digunakan pada prasasti-prasasti di Sumatera, maka diduga wangsa Sailendra berasal dari Sumatera, Walaupun asal-usul bahasa melayu ini masih menunggu penelitian sampai sekarang.Majumdar berpendapat dinasti Sailendra ini terdapat di Sriwijaya (Suwarnadwipa) dan Medang (Jawa), keduanya berasal dari Kalinga di selatan India. Kemudian Moens menambahkan kedatangan Dapunta Hyang ke Palembang, menyebabkan salah satu keluarga dalam dinasti ini pindah ke Jawa. Sementara Poerbatjaraka berpendapat bahwa dinasti ini berasal dari Nusantara, didasarkan atas Carita Parahiyangan kemudian dikaitkan dengan beberapa prasasti lain di Jawa yang berbahasa Melayu Kuna di antaranya prasasti Sojomerto.HUBUNGAN DENGAN KEKUATAN REGIONALUntuk memperkuat posisinya atas penguasaan kawasan Asia Tenggara, Sriwijaya menjalin hubungan diplomasi dengan kekaisaran China, dan secara teratur mengantarkan utusan beserta hadiah.
Ilustrasi
Seperti yang telah disebutkan diatas, pada tahun 718 Masehi Maharaja Sriwijaya bernama Sri Indrawarman mengirimkan sepucuk surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Kekhalifahan Umayyah.Salah satu dokumentasi dari surat ini  terdapat dalam buku tulisan Ibnu Abdul Rabbih (860-940 M) berjudul Al Iqd al Farid (“Kalung Istimewa”)—isinya lebih lengkap karena di dalamnya terdapat pembukaan dan isi, Berikut surat dari Maharaja Sriwijaya kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz."Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepadaku."Ibnu Taghribirdi dalam bukunya al Nujum al Zahirah fi Muluk Misr wa al Qahirah (“Perbintangan Terang Raja Mesir dan Kairo”) mempunyai tambahan untuk akhir surat kepada Khalifah Umar tersebut: “Saya mengirim hadiah jebat (musk), batu ratna, dupa dan barus. Terimalah dari saudara Islammu.”Walau dalam surat itu bertulis “saudara Islammu” namun belum ada bukti peninggalan bahwa Sri Indrawarman sendiri (telah) memeluk Islam.Yang jelas peristiwa ini membuktikan bahwa Sriwijaya telah menjalin hubungan diplomatik dengan dunia Islam atau dunia Arab, dan menunjukkan hasrat sang raja untuk mengenal dan mempelajari berbagai hukum, budaya, dan adat-istiadat dari berbagai rekan perniagaan dan peradaban yang dikenal Sriwijaya saat itu; yakni Tiongkok, India, dan Timur Tengah. Pada masa awal, Kerajaan Khmer merupakan daerah jajahan Sriwijaya. Banyak sejarawan mengklaim bahwa Chaiya, di propinsi Surat Thani, Thailand Selatan, sebagai ibu kota kerajaan tersebut. Pengaruh Sriwijaya nampak pada bangunan pagoda Borom That yang bergaya Sriwijaya. Setelah kejatuhan Sriwijaya, Chaiya terbagi menjadi tiga kota yakni (Mueang) Chaiya, Thatong (Kanchanadit), dan Khirirat Nikhom. Seperti disebutkan sebelumnya, Sriwijaya di Sumatra meluaskan wilayah degan perpindahan Wangsa Sailendra ke Jawa. Pada kurun waktu tertentu wangsa Sailendra sebagai anggota mandala Sriwijaya berkuasa atas Sriwijaya dan Jawa. Maka Wangsa Sailendra berkuasa sekaligus atas Sriwijaya dan Kerajaan Medang, yaitu Sumatera dan Jawa. Akan tetapi akibat pertikaian suksesi singgasana Sailendra di Jawa antara Balaputradewa melawan Rakai Pikatan dan Pramodawardhani, hubungan antara Sriwijaya dan Medang memburuk. Balaputradewa kembali ke Sriwijaya dan akhirnya berkuasa di Sriwijaya, dan permusuhan ini diwariskan hingga beberapa generasi berikutnya.
Tumblr media
Salah satu relief di Borobudur menampilkan Raja dan Ratu dengan segenap abdi pengiringnya. Adegan keluarga kerajaan seperti ini kemungkinan besar dibuat berdasarkan istana wangsa Sailendra sendiri.
Dalam prasasti Nalanda yang bertarikh 860 Balaputra menegaskan asal-usulnya sebagai keturunan raja Sailendra di Jawa sekaligus cucu Sri Dharmasetu raja Sriwijaya. Dengan kata lain ia mengadukan kepada raja Dewapaladewa, raja Pala di India, bahwa haknya menjadi raja Jawa dirampas Rakai Pikatan. Persaingan antara Sriwijaya di Sumatera dan Medang di Jawa ini kian memanas ketika raja Dharmawangsa Teguh menyerang Palembang pada tahun 990, tindakan yang kemudian dibalas dengan penghancuran Medang pada tahun 1006 oleh Raja Wurawari ( sebagai sekutu Sriwijaya di Jawa) atas dorongan Sriwijaya. Sriwijaya juga berhubungan dekat dengan kerajaan Pala di Benggala, pada prasasti Nalanda berangka 860 mencatat bahwa raja Balaputradewa mendedikasikan sebuah biara kepada Universitas Nalanda. Relasi dengan Dinasti Chola di selatan India juga cukup baik. Dari prasasti Leiden disebutkan raja Sriwijaya di Kataha Sri Mara-Vijayottunggawarmantelah membangun sebuah vihara yang dinamakan dengan Vihara Culamanivarmma, namun menjadi buruk setelah Rajendra Chola I naik tahta yang melakukan penyerangan pada abad ke-11.MASA KEEMASANKemaharajaan Sriwijaya bercirikan kerajaan maritim. Mengandalkan hegemoni pada kekuatan armada lautnya dalam menguasai alur pelayaran, jalur perdagangan, menguasai dan membangun beberapa kawasan strategis sebagai pangkalan armadanya dalam mengawasi, melindungi kapal-kapal dagang, memungut cukai, serta untuk menjaga wilayah kedaulatan dan kekuasaanya.
Arca emas Avalokiteçvara bergaya Malayu-Sriwijaya, ditemukan di Rantaukapastuo, Muarabulian, Jambi.
Dari catatan sejarah dan bukti arkeologi, pada abad ke-9 Sriwijaya telah melakukan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara, antara lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan bea dan cukai atas setiap kapal yang lewat. Sriwijaya mengumpulkan kekayaannya dari jasa pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, dan India. Berdasarkan sumber catatan sejarah dari Arab, Sriwijaya disebut dengan nama Sribuza. Pada tahun 955 M, Al Masudi, seorang musafir (pengelana) sekaligus sejarawan Arab klasik menulis catatan tentang Sriwijaya. Dalam catatan itu, digambarkan Sriwijaya adalah sebuah kerajaan besar yang kaya raya, dengan tentara yang sangat banyak. Disebutkan kapal yang tercepat dalam waktu dua tahun pun tidak cukup untuk mengelilingi seluruh pulau wilayahnya. Hasil bumi Sriwijaya adalah kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, kayu cendana, pala, kapulaga, gambir dan beberapa hasil bumi lainya. Catatan lain menuliskan bahwa Sriwijaya maju dalam bidang agraris. Ini disimpulkan dari seorang ahli dari Bangsa Persia yang bernama Abu Zaid Hasan yang mendapat keterangan dari Sujaimana, seorang pedagang Arab. Abu Zaid menulis bahwasanya Kerajaan Zabaj (Sriwijaya -sebutan Sriwijaya oleh bangsa Arab pada masa itu-) memiliki tanah yang subur dan kekuasaaan yang luas hingga ke seberang lautan. Sriwijaya menguasai jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara sepanjang abad ke-10, akan tetapi pada akhir abad ini Kerajaan Medang di Jawa Timur tumbuh menjadi kekuatan bahari baru dan mulai menantang dominasi Sriwijaya. Berita Tiongkok dari Dinasti Song menyebut Kerajaan Sriwijaya di Sumatra dengan nama San-fo-tsi, sedangkan Kerajaan Medang di Jawa dengan nama Cho-po. Dikisahkan bahwa, San-fo-tsi dan Cho-po terlibat persaingan untuk menguasai Asia Tenggara. Kedua negeri itu saling mengirim duta besar ke Tiongkok. Utusan San-fo-tsi yang berangkat tahun 988 tertahan di pelabuhan Kanton ketika hendak pulang, karena negerinya diserang oleh balatentara Jawa. Serangan dari Jawa ini diduga berlangsung sekitar tahun 990-an, yaitu antara tahun 988 dan 992 pada masa pemerintahan Sri Cudamani Warmadewa. Pada musim semi tahun 992 duta Sriwijaya tersebut mencoba pulang namun kembali tertahan di Champa karena negerinya belum aman. Ia meminta kaisar Song agar Tiongkok memberi perlindungan kepada San-fo-tsi. Utusan Jawa juga tiba di Tiongkok tahun 992. Ia dikirim oleh rajanya yang naik takhta tahun 991. Raja baru Jawa tersebut adalah Dharmawangsa Teguh.
Prasasti Hujung Langit, Haur Kuning, Lampung
Kerajaan Medang berhasil merebut Palembang pada tahun 992 untuk sementara waktu, namun kemudian pasukan Medang berhasil dipukul mundur oleh pasukan Sriwijaya. Prasasti Hujung Langit tahun 997 kembali menyebutkan adanya serangan Jawa terhadap Sumatera. Rangkaian serangan dari Jawa ini pada akhirnya gagal karena Jawa tidak berhasil membangun pijakan di Sumatera. Menguasai ibu kota di Palembang tidak cukup karena pada hakikatnya kekuasaan dan kekuatan mandala Sriwijaya tersebar di beberapa bandar pelabuhan di kawasan Selat Malaka. Maharaja Sriwijaya, Sri Cudamani Warmadewa, berhasil lolos keluar dari ibu kota dan berkeliling menghimpun kekuatan dan bala bantuan dari sekutu dan raja-raja bawahannya untuk memukul mundur tentara Jawa. Sriwijaya memperlihatkan kegigihan persekutuan mandalanya, bertahan dan berjaya memukul mundur angkatan laut Jawa. Sri Cudamani Warmadewa kembali memperlihatkan kecakapan diplomasinya, memenangi dukungan Tiongkok dengan cara merebut hati Kaisarnya. Pada tahun 1003, ia mengirimkan utusan ke Tiongkok dan mengabarkan bahwa di negerinya telah selesai dibangun sebuah candi Buddha yang didedikasikan untuk mendoakan agar Kaisar Tiongkok panjang usia. Kaisar Tiongkok yang berbesar hati dengan persembahan itu menamai candi itu cheng tien wan shou dan menganugerahkan genta yang akan dipasang di candi itu. (Candi Bungsu, salah satu bagian dari candi yang terletak di Muara Takus).Serangan dari Medang ini membuka mata Sriwijaya betapa berbahayanya ancaman Jawa, maka Maharaja Sriwijaya pun menyusun siasat balasan dan berusaha menghancurkan Kerajaan Medang. Sriwijaya disebut-sebut berperan dalam menghancurkan Kerajaan Medang di Jawa. Dalam prasasti Pucangan disebutkan sebuah peristiwa Mahapralaya, yaitu peristiwa hancurnya istana Medang di Jawa Timur, di mana Haji Wurawari dari Lwaram yang merupakan raja bawahan Sriwijaya, pada tahun 1006 atau 1016 menyerang dan menyebabkan terbunuhnya raja Medang terakhir Dharmawangsa Teguh.SENDYAKALANING SRIWIJAYA 
Tumblr media
Sebuah lukisan dari Siam   menunjukkan penyerangan Chola di Kedah
Tahun 1017 dan 1025, Rajendra Chola I, raja dari dinasti Chola di Koromandel, India selatan, mengirim ekspedisi laut untuk menyerang Sriwijaya. Berdasarkan prasasti Tanjore bertarikh 1030, Kerajaan Chola telah menaklukan daerah-daerah koloni Sriwijaya, seperti wilayah Nikobar dan sekaligus berhasil menawan raja Sriwijaya yang berkuasa waktu itu Sangrama-Vijayottunggawarman. Selama beberapa dekade berikutnya, seluruh imperium Sriwijaya telah berada dalam pengaruh dinasti Chola. Meskipun demikian Rajendra Chola I tetap memberikan peluang kepada raja-raja yang ditaklukannya untuk tetap berkuasa selama tetap tunduk kepadanya. Hal ini dapat dikaitkan dengan adanya berita utusan San-fo-ts'i ke Cina tahun 1028. Faktor lain kemunduran Sriwijaya adalah faktor alam. Karena adanya pengendapan lumpur di Sungai Musi dan beberapa anak sungai lainnya, sehingga kapal-kapal dagang yang tiba di Palembang semakin berkurang. Akibatnya, Kota Palembang semakin menjauh dari laut dan menjadi tidak strategis. Akibat kapal dagang yang datang semakin berkurang, pajak berkurang dan memperlemah ekonomi dan posisi Sriwijaya. Kerajaan Tanjungpura dan Nan Sarunai di Kalimantan adalah kerajaan yang sezaman dengan Sriwijaya, namun Kerajaan Tanjungpura disebutkan dikelola oleh pelarian orang Melayu Sriwijaya, yang ketika pada saat itu Sriwijaya diserang Kerajaan Chola mereka bermigrasi ke Kalimantan Selatan.Namun demikian pada masa ini Sriwijaya dianggap telah menjadi bagian dari dinasti Chola. Kronik Tiongkok menyebutkan bahwa pada tahun 1079, Kulothunga Chola I (Ti-hua-ka-lo) raja dinasti Chola disebut juga sebagai raja San-fo-ts'i, yang kemudian mengirimkan utusan untuk membantu perbaikan candi dekat Kanton. Selanjutnya dalam berita Cina yang berjudul Sung Hui Yao disebutkan bahwa kerajaan San-fo-tsi pada tahun 1082 masih mengirimkan utusan pada masa Cina di bawah pemerintahan Kaisar Yuan Fong. Duta besar tersebut menyampaikan surat dari raja Kien-pi bawahan San-fo-tsi, yang merupakan surat dari putri raja yang diserahi urusan negara San-fo-tsi, serta menyerahkan pula 227 tahil perhiasan, rumbia, dan 13 potong pakaian. Kemudian juga mengirimkan utusan berikutnya pada tahun 1088.Pengaruh invasi Rajendra Chola I, terhadap hegemoni Sriwijaya atas raja-raja bawahannya melemah. Beberapa daerah taklukan melepaskan diri, sampai muncul Dharmasraya dan Pagaruyung sebagai kekuatan baru yang kemudian menguasai kembali wilayah jajahan Sriwijaya mulai dari kawasan Semenanjung Malaya, Sumatera, sampai Jawa bagian barat. Pada tahun 1079 dan 1088, catatan Cina menunjukkan bahwa Sriwijaya mengirimkan duta besar pada Cina. Khususnya pada tahun 1079, masing-masing duta besar tersebut mengunjungi Cina. Ini menunjukkan bahwa ibu kota Sriwijaya selalu bergeser dari satu kota maupun kota lainnya selama periode tersebut. Ekspedisi Chola mengubah jalur perdagangan dan melemahkan Palembang, yang memungkinkan Jambi untuk mengambil kepemimpinan Sriwijaya pada abad ke-11.
Candi Padang Roco, diperkirakan merupakan pusat kerajaan Dharmasraya
Berdasarkan sumber Tiongkok pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178, Chou-Ju-Kua menerangkan bahwa di kepulauan Asia Tenggara terdapat dua kerajaan yang sangat kuat dan kaya, yakni San-fo-ts'i dan Cho-po (Jawa). Di Jawa dia menemukan bahwa rakyatnya memeluk agama Budha dan Hindu, sedangkan rakyat San-fo-ts'i memeluk Budha, dan memiliki 15 daerah bawahan yang meliputi; Si-lan (Kamboja), Tan-ma-ling (Tambralingga, Ligor, selatan Thailand), Kia-lo-hi (Grahi, Chaiya sekarang, selatan Thailand), Ling-ya-si-kia (Langkasuka), Kilantan (Kelantan), Pong-fong (Pahang), Tong-ya-nong (Terengganu), Fo-lo-an (muara sungai Dungun daerah Terengganu sekarang), Ji-lo-t'ing (Cherating, pantai timur semenanjung malaya), Ts'ien-mai (Semawe, pantai timur semenanjung malaya), Pa-t'a (Sungai Paka, pantai timur Semenanjung Malaya), Lan-wu-li (Lamuri di Aceh), Pa-lin-fong (Palembang), Kien-pi (Jambi), dan Sin-t'o (Sunda).Namun demikian, istilah San-fo-tsi terutama pada tahun 1178 tidak lagi identik dengan Sriwijaya, melainkan telah identik dengan Dharmasraya. Dari daftar 15 negeri bawahan San-fo-tsi tersebut, ternyata adalah wilayah jajahan Kerajaan Dharmasraya, walaupun sumber Tiongkok tetap menyebut San-fo-tsi sebagai kerajaan yang berada di kawasan Laut Cina Selatan. Hal ini karena dalam Pararaton kawasan sumatera telah disebutkan sebagai Malayu. Kitab ini mengisahkan bahwa Kertanagara raja Singhasari, mengirim sebuah ekspedisi Pamalayu atau Pamalayu, dan kemudian menghadiahkan Arca Amoghapasa kepada raja Melayu, Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa di Dharmasraya sebagaimana yang tertulis pada prasasti Padang Roco. Peristiwa ini kemudian dikaitkan dengan manuskrip yang terdapat pada prasasti Grahi. Begitu juga dalam Nagarakretagama yang menguraikan tentang daerah jajahan Majapahit, juga sudah tidak menyebutkan lagi nama Sriwijaya untuk kawasan yang sebelumnya merupakan kawasan Sriwijaya.STRUKTUR PEMERINTAHAN Masyarakat Sriwjaya sangat majemuk, dan mengenal stratatifikasi sosial. Pembentukan satu negara kesatuan dalam dimensi struktur otoritas politik Sriwijaya, dapat dilacak dari beberapa prasasti yang mengandung informasi penting tentang kadātuan, vanua, samaryyāda, mandala dan bhūmi. Kadātuan dapat bermakna kawasan dātu, (tnah rumah) tempat tinggal bini hāji, tempat disimpan mas dan hasil cukai (drawy) sebagai kawasan yang mesti dijaga. Kadātuan ini dikelilingi oleh vanua, yang dapat dianggap sebagai kawasan kota dari Sriwijaya yang di dalamnya terdapat vihara untuk tempat beribadah bagi masyarakatnya. Kadātuan dan vanua ini merupakan satu kawasan inti bagi Sriwijaya itu sendiri. Menurut Casparis, samaryyāda merupakan kawasan yang berbatasan dengan vanua, yang terhubung dengan jalan khusus (samaryyāda-patha) yang dapat bermaksud kawasan pedalaman. Sedangkan mandala merupakan suatu kawasan otonom dari bhūmi yang berada dalam pengaruh kekuasaan kadātuan Sriwijaya. Penguasa Sriwijaya disebut dengan Dapunta Hyang atau Maharaja, dan dalam lingkaran raja terdapat secara berurutan yuvarāja (putra mahkota), pratiyuvarāja (putra mahkota kedua) dan rājakumāra (pewaris berikutnya). Prasasti Telaga Batu banyak menyebutkan berbagai jabatan dalam struktur pemerintahan kerajaan pada masa Sriwijaya.
Tumblr media
Prasasti Telaga Batu 1 ditemukan di sekitar kolam Telaga Biru (tidak jauh dari Sabokingking), Kel. 3 Ilir, Kec. Ilir Timur II, Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada tahun 1935. Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional dengan No. D.155. Di sekitar lokasi penemuan prasasti ini juga ditemukan prasasti Telaga Batu 2, yang berisi tentang keberadaan suatu vihara di sekitar prasasti. Pada tahun-tahun sebelumnya ditemukan lebih dari 30 buah prasasti Siddhayatra. Bersama-sama dengan Prasasti Telaga Batu, prasasti-prasasti tersebut kini disimpan di Museum Nasional, Jakarta.
Menurut Prasasti Telaga Batu, selain diceritakan kutukan raja Sriwijaya kepada siapa saja yang menentang raja, diceritakan pula bermacam-macam jabatan dan pekerjaan yang ada di zaman Sriwijaya. Adapun jabatan dan pekerjaan yang diceritakan tersebut adalah:1. raja putra (putra raja yang keempat),2. bhupati (bupati),3. senopati (komandan pasukan),4. danayaka (hakim).Kemudian terdapat juga- Tuha an watak wuruh (pengawas kelompok pekerja),- Adyaksi nijawarna/wasikarana (pandai besi/ pembuat senjatapisau),- kayastha (juru tulis),- sthapaka (pemahat),- puwaham (nakhoda kapal),- waniyaga (pedagang) - pratisra (pemimpin)- marsi haji (tukang cuci) - hulu haji (budak raja).Menurut kronik Cina Hsin Tang-shu, Sriwijaya yang begitu luas dibagi menjadi dua. Seperti yang diterangkan diatas, Dapunta Hyang punya dua orang anak yang diberi gelar putra mahkota, yakni yuvarāja (putra mahkota), pratiyuvarāja (putra mahkota kedua). Maka dari itu, Ahmad Jelani Halimi (profesor di Universiti Sains Malaysia) mengatakan bahwa untuk mencegah perpecahan di antara anak-anaknya itulah, maka kemungkinan Kerajaan Sriwijaya dibagi menjadi dua.
source https://www.ayojalanterus.com/2021/05/mengenal-sriwijaya-kerajaan-terkaya-di.html
9 notes · View notes
wahyuawaludin · 5 years
Text
Rindu Budaya Ilmu
Malam itu telah larut. Tapi ada sebuah rumah yang masih penuh sesak dengan para perempuan. Mereka terlihat mengelilingi seseorang. Ia muda, pipinya kemerahan, dan sangat cerdas. Wajahnya mengguratkan kelelahan, tapi ia terus-menerus berdialog dengan perempuan-perempuan lain yang mengelilinya.
Itu bukan malam biasa. Aisyah istri Nabi bermalam sebagai tamu di rumah Safiyyah binti Harits al-Abdari di Basrah. Safiyyah mengundang teman-teman perempuannya untuk datang. Mendengar kabar Aisyah sedang menginap, mereka "mengepung" rumah Safiyyah binti Harits untuk belajar dari Aisyah. Ia lah orang yang sedari tadi terus menerus berdialog dan menjawab pertanyaan.
Budaya ilmu macam apa ini? Saat itu Aisyah pulang sehabis tempur, tapi malamnya ia malah menggelar kelas hingga larut. Perempuan-perempuan yang ada di sekitar itu pun dengan semangat mengikuti kelas dadakan itu.
Jadi, Apa itu Budaya Ilmu?
Profesor Wan Mohd Wan Daud dari Malaysia berusaha menjelaskan dengan ringkas,
“Budaya ilmu adalah suatu keadaan di mana seluruh lapisan masyarakat melibatkan diri, baik secara langsung atau tidak langsung, dalam kegiatan keilmuan dalam setiap kesempatan.
Budaya ilmu juga merujuk kepada suatu keadaan di mana seluruh lapisan masyarakat berusaha memutuskan sesuatu berdasarkan ilmu, baik melalui musyawarah ataupun kajian ilmiah dahulu.
Dalam budaya ilmu, ilmu itu sendiri dianggap keutamaan tertinggi dalam sistem nilai pribadi dan masyarakat. Diri pribadi dan masyarakat sangat membenci kebodohan dan pandangan yang tidak didasari ilmu.
Budaya ilmu tidak akan terjadi jika masyarakat yang mengamalkan hal-hal di atas cuma sebagian kecil saja. Ciri-ciri di atas harus tersebar luas dan berurat akar dalam setiap lapisan masyarakat”
Budaya ilmu ini sangat terlihat jelas di negeri-negeri yang sudah maju ataupun yang tengah bangkit. Siapapun negeri itu, tak peduli siapapun mereka, budaya ilmu adalah syarat kemajuan negeri itu. Ia terlihat begitu menonjol.
Budaya Ilmu Yunani
Filsafat, logika, geometri, dan banyak ilmu lainnya adalah hasil dari pemikiran bangsa Yunani. Hasil ilmu mereka masih banyak dipakai oleh bangsa modern seperti kita, 2000 tahun setelah mereka hidup.
Robert M Hutchins, mantan Presiden University of Chicago menulis bahwa budaya ilmu Yunani begitu mengagumkan.
“Di Athena, pedidikan bukanlah satu kegiatan yang terbatas pada masa-masa tertentu, di tempat-tempat tertentu, atau pada peringkat umur tertentu. Pendidikan merupakan matlamat utama masyarakat. Kota raya mendidik manusia. Manusia di Athena dididik oleh budaya, oleh paideia.”
Budaya Ilmu Yahudi
Yahudi pun memiliki budaya ilmu yang kuat. Mungkin ada sekitar 13 juta Yahudi di seluruh dunia saat ini. Hampir setengah dari mereka tinggal di USA dan Kanada. Dan di sana, mereka banyak menguasai berbagai lembaga dan lapangan.
Tak terhitung lagi orang Yahudi yang memiliki posisi penting sehingga turut mengangkat budaya ilmu di USA dan Kanada. Mark Zuckerberg (Facebook), Henry Kissinger (Menteri), Gary Vaynerchuck (entrepreneur digital), Sergey Brinn dan Larry Page (Google), dan masih banyak lagi lainnya.
Budaya Ilmu China
Sudah sejak lama China menguasai dunia. Beribu-ribu buku telah diciptakan oleh para ahli ilmu China di zaman kuno. Lao Tze, Konfusius, dan banyak filsuf lain pun menjadikan China salah satu pusat ilmu dunia sampai sebelum zaman penjajahan Asia-Afrika. Bahkan, di zaman ini, China pun bangkit kembali menjadi raksasa dunia, melewati USA.
Budaya Ilmu  India
Banyak sekali sumbangan India untuk peradaban modern. Angka yang kita kenal sekarang akarnya berasal dari budaya India yang kemudian disempurnakan oleh ilmuwan muslim al-Khwarizmi.
Budaya Ilmu Barat
Setelah Renaissance muncul, di Barat terjadi ledakan budaya ilmu. Keluarga Medici memiliki satu istana yang tiap malam menjadi tempat berkumpulnya para ahli ilmu. Di sana mereka berdiskusi, berdebat, dan mencari solusi. Galileo Galilei, Charles Darwin, Leonardo da Vinci, Marie Curie, Albert Einstein, sampai zaman Stephen Hawking, itu semua adalah ilmuwan-ilmuwan Barat yang telah mewarnai sejarah dunia.
Budaya Ilmu Jepang
Pada awal zaman Meiji (1860-80an), 30.000 pelajar berkumpul di Tokyo untuk belajar. 80% mereka berasal dari luar Tokyo. Mereka diberikan beasiswa untuk belajar. Harta itu berasal dari para tuan tana dan dermawan. Banyak di antara mereka yang bekerja paruh waktu, lalu menepuk dada dengan bangga,
“Jangan menghina kami, kelak kami mungkin menjadi menteri!”
Sampai di zaman ini, orang Jepang adalah pencandu ilmu yang sangat kuat. Budaya membaca mereka begitu kuat, sampai-sampai mereka tetap membaca di kendaraan umum seperti kereta.
Budaya Ilmu Islam
Mulainya Budaya Ilmu dalam Islam ditandai dengan turunnya ayat pertama “Iqra!” (bacalah). Maka, sejak saat itu, Nabi saw dan para sahabatnya belajar sangat giat tentang apapun. Budaya ilmu tumbuh subur.
Para sahabat nabi belajar dari Nabi di malam hari, subuh, dhuha, siang, sore, sampai Isya. Mereka bertanya kepada Nabi saw di samping sungai, kebun kurma, depan sumur, di dalam masjid, atau bahkan di perjalanan.
Nabi saw terus mendidik para sahabat di kondisi apapun, entah di kondisi peperangan, terkepung di Madinah, kelaparan, setelah selesai sholat, saat makan bersama, atau bahkan saat bersenda gurau. 
Bahkan, Nabi saw bersabda bahwa menuntut ilmu untuk setiap muslim dan muslimah adalah wajib dari buaian hingga liang lahat.
Ketika Urwah bin Zubair bertanya kepada bibinya, Aisyah, kenapa ia bisa menguasai ilmu kedokteran, Aisyah menjawab,
“Saat Rasulullah menerima kunjungan dari para kabilah Arab, di antara mereka ada dokter. Beliau terus bertanya tentang kedokteran dari para tabib itu, sementara aku menguping pembicaraan itu”
Saat akan wafat, Abu Rayhan al Biruni (1048 M) masih berjawab soal tentang suatu masalah dengan sahabatnya. Sahabatnya protes, “Di saat seperti ini kamu masih belajar?”
Al-Biruni menjawab, “Aku tidak mau meninggalkan alam fana dalam keadaan bodoh, tak tahu jawaban masalah itu”
---
Inilah kerinduan saya terhadap budaya ilmu. Kita terapkan budaya ilmu di diri kita sendiri, kemudian keluarga kita, komunitas kita, dan mungkin kita akan melihat budaya ilmu itu akan diterapkan secara ramai-ramai di seantero Indonesia. Bahagianya kita. Itulah saatnya Indonesia akan lepas landas menjadi negara maju.
22 notes · View notes