Tumgik
#swasembada beras
orideknews · 3 months
Text
Papua Barat Diimbau Tingkatkan Produksi Beras Antisipasi Krisis Pangan
Orideknews.com, Manokwari, – Perubahan iklim dan dampak pandemi COVID-19 telah memicu krisis pangan global, termasuk di Indonesia. Untuk itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi, mengimbau Papua Barat untuk meningkatkan produksi beras guna mencapai swasembada pangan. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perluasan Areal Pertanian (PAT) Provinsi…
0 notes
kbanews · 9 months
Text
Masalah Pertanian Tak Kunjung Usai, Gus Imin: AMIN Bertekad Menyelamatkan dan Menyejahterakan Petani Indonesia
MADIUN | KBA – Calon wakil Presiden (cawapres) nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar atau Gus Imin terus menyerap aspirasi dari para petani di Tanah Air. Pasalnya, persoalan yang dihadapi para petani sangat kompleks ditengah agenda swasembada beras yang terus digaungkan oleh pemerintah. “Jadi kita semua menyaksikan bahwa persoalan petani sudah puluhan tahun diabaikan dan dibiarkan. Kita tidak boleh lagi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
realita-lampung · 1 year
Text
Aklamasi, Sofyan Jadi Ketua DPD Perhipunan Penyuluhan Pertanian Indonesia
Tumblr media
Asisten III Bidang Administarsi Umum Pemkab Lampung Utara terpilih secara aklamasi menjadi Ketua DPD Perhipunan Penyuluhan Pertanian Indonesia atau Perhiptani Kabupaten Setempat, masa Periode 2023 - 2028. Terpilihnya Sofyan menggantikan Muh Ikhsan ketua sebelumnya. Hasil Musyawarah daerah yang di usulkan oleh 23 Kecamatan, di Gedung Dinas pertanian, Kamis 24 Agustus 2023. Musyawarah daerah bertema Kita Tingkatkan peran penyuluh pertanian dalam mewujudkan sumber daya petani yang mandiri dan berdaya saing. Acar itu di Pimpin Ketua sidang Khoirul Anwar, Sekertaris Jiwa Sofari dan Anggota Johan Syahrizal di hadiri seluruh pengurus DPC Perhiptani 23 Kecamatan, Perhipunan Penyuluhan Pertanian Indonesia Lampung Utara. Ketua Sidang Khoirul Anwar mengatakan terjadinya aklamasi sofyan ini, karena hanya ada satu nama yang sama di usulkan oleh pengurus DPC Perhiptani di 23 Kecamatan Lampung Utara. Sesuai kesepakatan bersama Musda, ia terpilih secara otomatis sesuai aturan yang berlaku. Ketua terpilih bersama 4 tim diberi waktu untuk menyusun Formatur DPD Perhiptani Lampung Utara masa bhakti 2023-2028, hingga Selasa 29 Agustus mendatang. Jumlah anggota yang tersebar di 23 Kecamatan ada 195 orang. Ia berharap Awal September DPW Perhiptani Provinsi Lampung segerah mengukuhkan dan melantik kepengurusan yang baru. Ketua Perhiptani Lampung Utara Sofyan mengatakan dirinya terpilih secara aklamasi untuk menggantikan Muh Ikhsan. Ia di calonkan oleh seluruh pengurus 23 Kecamatan. Ia berharapa kedepan organisasi Perhipunan Penyuluhan Pertanian Indonesia semakin dapat bekerjasama membantu para petani untuk semakin berjaya kedepannya. Perhiptani adalah organisasi profesi yg beranggotakan para Penyuluh Pertanian baik yg berasal dari ASN maupun Penyuluh swasta. Perhiptani bertujuan utk membantu Pemerintah dan masyarakat pertanian (petani, pekebun, peternak) baik di bidang teknis budidaya, produksi, pascapanen maupun pemasaran hasil2 pertanian. Disamping itu dpt membantu program pemerintah dibidang pertanian, khususnya ketahanan pangan dan swasembada beras berkelanjutan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. (Rls/PWI) Read the full article
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Kembali Gelar Pasar Rakyat di Bangli, Putri Koster Puji Pemkab Bangli Berhasil Kembangkan Jeruk Varietas Baru RGL
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI - Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster menggelar bersinergi dengan Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali kembali menggelar aksi sosial bertajuk Pasar Rakyat dengan tema “Berbelanja dan Berbagi”. Aksi sosial yang rutin digelar secara bergilir di setiap bulannya di seluruh Kabupaten/Kota se-Bali ini yang kali ini berkolaborasi dengan Ketua TP PKK Kabupaten Bangli, Ny. Sariasih Sedana Artha dilaksanakan di Alun-Alun Kabupaten Bangli, Bangli pada Rabu (9/8/2023). Dalam sambutannya, Wanita yang akrab disapa Bunda Putri itu menjelaskan, tujuan dari Pasar Rakyat ini adalah untuk membantu kelompok sasaran masyarakat yang membutuhkan. “Ada masyarakat yang memang membutuhkan uluran tangan kita, namun ada juga para petani, pedagang dan pengrajin yang kita bantu dengan membeli barang dagangan mereka,” jelasnya. Bunda Putri juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari seluruh Ketua TP PKK Kabupaten/Kota dengan jajaran anggotanya atas sinergitas dan koordinasi yang telah dilakukan dalam melaksanakan program aksi Berbelanja dan Berbagi, apalagi ajang ini juga dijadikan sebagai silaturahmi para TP PKK Kabupaten/Kota seluruh Bali, karena seperti diketahui bahwa TP PKK bisa berkumpul jika ada acara-acara resmi seperti peringatan HKG (Hari Kesatuan Gerak) PKK. Pada kesempatan tersebut, pendamping orang nomor satu itu juga mengapresiasi dikembangkannya varietas jeruk baru Bernama Rimau Gerga Lebong (RGL) di Kabupaten Bangli. Hal itu menurutnya bisa menambah varian buah lokal Bali untuk bersaing di pasaran. “Namun saya sarankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bali terlebih dahulu dengan memasarkan jeruk RGL di Bali, jika ada surplus baru pasarkan ke luar daerah bahkan ke luar negeri. Itu salah satu cara kita mencapai swasembada pangan,” tuturnya. Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Bangli, Ny. Sariasih Sedana Artha menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Pasar Rakyat yang untuk kedua kalinya di Kabupaten Gianyar. Ny. Dayu Surya Mahayastra menyampaikan, bahwa Pasar Rakyat “Berbelanja dan Berbagi” merupakan ide luar biasa yang dicetuskan Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, dimana tidak saja membantu para pelaku UMKM dan masyarakat sekitar juga para pengurus dan anggota TP PKK bisa berkunjung ke seluruh Kabupaten/Kota se-Bali dan berbelanja lalu berbagi dengan masyarakat setempat. Pada kesempatan tersebut Ny. Sariasih Sedana Artha juga mengundang Ny. Putri Koster untuk berpartisipasi memetik buah jeruk RGL bertempat di Puyuh Desa Tiga bersama TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali. Pasar Rakyat “Berbelanja dan Berbagi” pada pagi hari ini diserahkan bantuan kepada 100 orang penerima dimana masing-masing penerima mendapatkan 3 tas belanjaan, dimana tas pertama bantuan dari Ketua TP PKK Provinsi Bali yang berisikan beras, telur dan minyak goreng, tas kedua dari para pengurus TP PKK Provinsi Bali berupa sayur mayur dan lauk pauk dan selanjutnya tas ketiga yang merupakan bantuan dari para pengurus TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali dan dari Paiketan Krama Istri (PAKIS) MDA Provinsi Bali berupa produk hasil pertanian dan sembako hasil dari masyarakat Bangli. Sehingga secara keseluruhan total belanjaan yang dibagikan berjumlah 300 tas dimana masing-masing penerima mendapatkan 3 buah tas.(bpn) Read the full article
0 notes
dpntiimes · 2 years
Text
Di Malinau, Gubernur Tanam Padi Perdana Wujudkan Swasembada Beras Kaltara
DPNTimes, Malinau – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A Paliwang S.H., M.Hum menyerahkan Bantuan Benih Padi Unggul dan Tanam Padi Masa Tanam (MT) 2022/2023 dalam rangka Mewujudkan Swasembada Beras Kaltara di Desa Respen Tubu, Malinau Utara, Rabu (15/03/2023).Adapun bantuan yang serahkan antara lain benih padi 1.875 kg 75 Ha, padi kaya gizi 1.250 kg 50 Ha, dan benih jagung 7.695…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ramil06kertek · 2 years
Text
Tumblr media
Cek Persediaan Beras, Babinsa Koramil 07/Kalikajar Kunjungi tempat penggilingan padi.
WONOSOBO- koramil 07/Kalikajar Kodim 0707/Wonosobo tertua Serka Iswandi beserta 2 anggota Serka Aryanto dan koptu haryanto Melaksanakan pengececekan di gilingan Padi milik kelompok Tani Wilayah dusun bakalan desa Rejosari kecamatan Kalikajar kabupaten Wonosobo,Kamis (05/01/2023).
Persedian bahan pangan terutama beras perlu perhatian khusus. Hal ini perlu di waspadai agar stok beras di wilayah kec.Kalikajar tetap terjamin sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya dengan baik.
Babinsa saat ini selalu melakukan pengecekan tempat penggilingan padi guna mengetahui kondisi persediaan stok padi, Untuk mengantisipasi persediaan beras maka Babinsa Koramil 07/Kalikajar melaksanakan pengecekan padi di Penggilingan.
Babinsa koramil 07/Kalikajar secara langsung melihat persediaan gabah kering dan jumlah beras yang ada kepada penggilingan padi tersebut. Persediaan beras diharapkan agar 2 bulan kedepan atau sampai panen tiba, persediaan beras masih mencukupi bagi kehidupan masyarakat.
Serka Iswandi menyampaikan, Bahwa TNI khususnya di satuan teritorial akan terus mengajak para petani untuk mendukung dalam upaya mensukseskan swasembada pangan nasional. Untuk mencapai program tersebut dan selalu berperan aktif untuk membantu petani dalam pengolahan lahan sawah " pungkasnya.
0 notes
riaunews · 2 years
Text
Pemerintah Impor Ratusan Ribu Ton Beras, Said Didu Pertanyakan Penghargaan Swasembada dari IRRI
Pemerintah Impor Ratusan Ribu Ton Beras, Said Didu Pertanyakan Penghargaan Swasembada dari IRRI
Presiden Joko Widodo menerima plakat swasembada beras dari IRRI pada Agustus 2022, yang ternyata dibuat sendiri oleh Kementan RI. (Foto: Viva) Jakarta (Riaunews.com) – Mantan sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyentil Presiden Joko Widodo yang pernah mendapat penghargaan dari IRRI karena dianggap sukses membawa Indonesia swasembada pangan. “Bapak Presiden yth, mhn bertanya : 1)…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gosulsel · 2 years
Text
Swasembada Beras, Mentan SYL Terima Penghargaan dari Kampus Pertanian Se-Indonesia - Gosulsel
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menerima penghargaan dari Kampus Pertanian yaitu, Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) award atas upaya dalam menggerakkan sektor pertanian mencapai swasembada beras. Program Kementerian Pertanian (Kementan) guna mencetak...
http://gosulsel.com/2022/10/25/swasembada-beras-mentan-syl-terima-penghargaan-dari-kampus-pertanian-se-indonesia/
#FKPTPIAward #KementerianPertanian
0 notes
intrenid · 2 years
Text
RPU Kukar Terancam Mangkrak Lagi, Investor Kena Prank, Program Swasembada Pangan Bisa Gagal
RPU Kukar Terancam Mangkrak Lagi, Investor Kena Prank, Program Swasembada Pangan Bisa Gagal
INTREN.ID, TENGGARONG – 15 tahun sudah Rice Production Unit (RPU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mati suri. Digadang-gadang menjadi solusi untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan, bangunan yang terletak di Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang itu terancam mangkrak lagi. Rencananya, RPU tersebut akan dijadikan food station. PT Indoditas Duta Raya selaku investor akan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
monmonulis · 4 years
Text
Menilik Peran Perempuan Dalam Pendidikan Pangan
tulisan ini diterbitkan di Newsletter Yayasan Biennale Yogyakarta Volume 6 No 3 Juli-September 2018
Tumblr media
“Hari ini mau makan apa?” merupakan pertanyaan rutin yang ibu saya tanyakan setiap pagi sebelum Ia pergi ke pasar. “Sayur” jawab saya pendek dengan tidak terlalu spesifik. Sop berisi wortel, kubis, kembang kol dengan potongan daun bawang, dan seledri adalah konsekuensi dari jawaban saya. Tersaji di meja makan dengan tempe garit serta sambal trasi matang.
Sebuah pertanyaan yang sangat sederhana tentang apa yang ingin dikonsumsi, menunjukkan salah satu peran perempuan dalam menjaga keberlangsungan pangan keluarganya. Kewajiban menjaga kecukupan gizi , nutrisi, dan kesehatan keluarga berada di tangan perempuan yang terkadang tidak disadari dan dianggap sebagai hal yang wajar. Memasak sebagai pekerjaan dapur bukan hanya perihal mengolah bahan pangan menjadi panganan, tapi juga dimulai dari pemilihan bahan pangan yang segar, bergizi dan sesuai dengan anggaran rumah tangga.
‘Sayur’ yang diterjemahkan oleh ibu saya dengan sangat sederhana : wortel, kubis dan kembang kol dalam genangan kuah tumisan bawang putih. Sop ini keluar dari dapur, menuju ke piring makan saya semenjak saya masih balita. Tak ayal, hingga kini ketika saya memikirkan sayur , relasi yang muncul adalah sop, lengkap dengan tempe garit dan sambal. Saya kemudian menyadari bahwa pola konsumsi seseorang dibentuk tidak jauh rumah, hanya dari dapur, dan apa yang tersaji di piring makan.
Perihal pemilihan wortel, kubis, dan kembang kol untuk di dalam sop, ternyata juga membentuk pengetahuan saya tentang jenis-jenis sayuran yang bisa dimakan dan tidak dimakan. Atau paling tidak jenis sayuran yang wajar dan tidak wajar berada di dalam sop. Secara tidak sadar ada selera yang terbentuk, membentuk sebuah batasan yang tidak tampak. Betapa kagetnya saya ketika kini saya mengetahui bahwa ada ratusan sayuran di luar wortel, kembang kol dan kubis, yang ‘tidak wajar’ menurut saya, tapi wajar bagi orang lain untuk dimasukkan ke dalam sepanci sup. Atas hal ini saya teringat perkataan Lono Simatupang, bahwa makanan bukanlah hanya soal pengetahuan, melainkan soal pengalaman ketubuhan khususnya pengalaman lidah[1]. Dari situ perlahan-lahan pola konsumsi terbentuk, berkenaan tentang kecenderungan untuk menyukai sesuatu atau tidak menyukai yang lain. Sering tidak disadari bahwa subyek yang memiliki andil besar dalam mendidik pola konsumsi adalah kaum perempuan yang merupakan landasan ketahanan pangan keluarga.
Dari Empat Sehat Lima Sempurna Hingga Mustika Rasa
Jika melihat kembali sejarah, di masa Presiden Sukarno, perempuan memiliki posisi penting dalam perumusan strategi pangan nasional. Sukarno beranggapan bahwa persoalan pangan adalah hidup matinya bangsa. Di masa pemerintahannya, Sukarno telah menerapkan beberapa strategi pangan nasional yang bergerak dari pusat maupun dari peri-peri. Salah satunya adalah konsep “Empat Sehat, Lima Sempurna” dirumuskan oleh Poerwo Soedarmo (1904-2003) tahun 1951. Soedarmo melihat masyarakat di awal kemerdekaan masih berpijak pada pola makan asal kenyang dan belum terfokus pada makanan sehat bergizi. Sehingga empat sehat lima sempurna diharapkan dapat menjadi strategi pangan untuk merampungkan permasalahan malnutrisi yang banyak terjadi di Indonesia pasca kemerdekaan. Melalui Lembaga Makanan Rakyat dan Lembaga Perbaikan Makanan Rakyat yang dibentuk pada Januari 1951, Soedarmo merumuskan secara sederhana kandungan gizi dalam bahan makanan, antara lain: karbohidrat dalam nasi, jagung, dan ubi; protein dalam daging, ikan, dan kacang-kacangan; vitamin dalam sayur; dan mineral dalam buah. Empat bahan makanan tersebut cukup memenuhi syarat kesehatan. Untuk menyempurnakannya, Soedarmo menyarankan masyarakat agar mengonsumsi susu.[2]
Propaganda empat sehat lima sempurna ini, sejalan dengan keinginan Sukarno untuk berdikari secara ekonomi dengan swasembada pangan. Caranya ialah dengan menolak sistem impor pangan dan memaksimalkan produksi pangan lokal Indonesia. Tidak boleh lagi terjadi ‘ayam mati di lumbung’, karena tanah air kita kaya raya[3]. Ucapan Soekarno yang terkenal adalah “Go to hell with your aid”[4] yang menunjukkan keseriusannya untuk tidak tergantung dengan bantuan ekonomi luar negeri.
Peran perempuan dalam pendidikan pangan telah disadari oleh Presiden Sukarno pada masa pemerintahannya. Sukarno menyadari bahwa posisi perempuan sebagai pusat keluarga sangat penting, seperti yang dikatakan oleh Hildred Geertz (1983 : 49) bahwa kedudukan wanita dalam masyarakat Jawa pada umumnya sangat kuat. Sebagian besar pekerjaan-termasuk berbagai corak pekerjaan seperti kerja sawah ladang, dagang kecil, jual-beli borongan, usaha kecil, membantu rumah tangan dan mengajar-semuanya terbuka bagi wanita. Oleh karena itu, dibawah Lembaga Makanan Rakyat dan Lembaga Perbaikan Makanan Rakyat terdapat organisasi-organisasi wanita seperti Gerwani, Aisyah, Perwari dan organisasi wanita lainnya sebagai motor penggerak propaganda swasembada pangan[5].
Bermula dari dapur sebagai titik fokus dalam membentuk pola konsumsi masyarakat, Para Ibu mencatat apa saja yang biasa mereka konsumsi dan dari mana asalnya. Seperti beras, bawang, kecap, garam, gula, minyak, hingga sabun dicatat agar bisa ditelusuri, apakah merupakan produk lokal atau impor.[6] Jika ternyata merupakan produk impor, maka haruslah dihindari atau dikurangi pemakainnya dan berusaha mencari subtitusi menggunakan produksi lokal yang berasal dari daerah lain di Indonesia. “Iya, misalnya dalam satu kampung itu juga dicatat, kayak bapak atau ibu A itu produksi kecap. Terus di selatannya ada yang produksi tempe atau tahu, semuanya itu dicatatat. Jadi dalam satu kampung pasti ada yang memproduksi sendiri bahan pangan mereka” kata Ita Fatia Nadia (penulis dan aktivis perempuan di Yogyakarta)[7]. Pencatatan yang dilakukan oleh kaum ibu, menjadi panduan bagi rumah tangga untuk mencari bahan pangan lokal yang ada di sekitar mereka untuk konsumsi pangan sehari-hari. Apa yang didapat ibu-ibu kemudian diterapkan dalam rumah tangga, sehingga membentuk konsumsi keluarga yang berbasis pada produk lokal pada saat itu.
Keseriusan Sukarno terlihat ketika pada tahun 1967 , terbitlah sebuah buku masakanan nasional pertama kali berjudul “Mustika Rasa” . Buku ini dirangkum oleh Istri Sukarno sendiri yakni Hartini, para pamong praja, ahli kuliner hingga ahli gizi atas perimintaan Sukarno[8]. Pengerjaan buku resep ini memakan waktu tujuh tahun dari tahun 1960 hingga tahun 1967, hingga akhirnya diterbitkan oleh Departemen Pertanian. Menteri Pertanian Brigadir Jenderal dr Aziz Saleh mengatakan bahwa “Maksud pokok ialah supaja ‘kookboek’ itu merupakan penundjuk djalan bagi rakjat Indonesia didaerah manapun, bagaimana bahan-bahan makanan jang terdapat didaerahnja itu dapat diolah mendjadi makanan lezat jang berfaedah.”[9] Pemilihan terbitan kitab resep kuliner Indonesia menunjukkan bagaimana Sukarno melihat pentingnya pengarsipan atas pegetahuan perempuan. Resep masakan sangat erat dengan ranah domestik perempuan baik dari menanam, mengolah bahan pangan lokal hingga menjadi masakan untuk konsumsi rumah tangga.
Strategi pangan nasional yang dicetuskan oleh Soekarno tenggelam pasca lengser tahun 1965 ketika orde baru mulai mengambil alih.Melihat bagaimana sangat berpengaruh perempuan dalam hal politik di era sebelumnya, membuat Suharto mengekang perempuan dalam Panca dharma[10]. Panca Dharma Wanita tersebut sangat membatasi perempuan, domestifikasi dan depolitisasi perempuan dengan hanya mengurusi suami, anak dan rumah tangga sama sekali tidak memberikan perempuan ruang untuk menikmati dan melakukan hal-hal sebagaimana sebagai subjek manusia.[11] Berkembangnya Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tahun 1967 semakin memperkuat konstruksi struktur domestik perempuan dalam rumah tangga. Bergesernya kekuatan politik, juga mengubah peran perempuan dalam pendidikan pangan. Jika di masa Sukarno, perempuan menjadi agen dan memiliki agensi dalam swasembada pangan, di era Suharto perempuan merupakan objek yang dihilangkan subyektifitasnya dalam pendidikan pangan. Sehingga meskipun konsep Empat Sehat Lima Sempurna besutan Soedarmo masih diterapkan lewat Posyandu dan PKK, namun sayangnya swasembada pangan yang berdasarkan diversifikasi masa Sukarno bergeser menjadi berorientasi pada beras di masa Soeharto. Konsep Empat Sehat Lima Sempurna yang tadinya mencanangkan bahwa karbohidrat tidak hanya ada dalam nasi saja namun juga pada jagung, ubi dan umbi-umbian menjadi terkikis. Karbohidrat seolah olah hanya dapat terpenuhi dengan mengonsumsi nasi. Hingga muncul istilah “Belum kenyang ketika belum makan nasi”. Perihal ketergantungan akan nasi ini terinternalisasi lewat dapur-dapur rumah tangga, sehingga sangat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat hingga sekarang. Bahkan swasembada beras àla Orde Baru ini nyatanya justru menghasilkan ”kelaparan tersembunyi” (hidden hunger) di berbagai wilayah ketika beras lambat laun meminggirkan sumber-sumber karbohidrat lainnya[12].
Pasca orde baru, ketergantungan beras berlangsung hingga sekarang, tercermin pada dibukanya keran impor beras setiap tahunnya. Pada tahun 2018 ini saja, Bulog menyebut secara total ada sekitar 1,84 juta ton beras impor yang akan direalisasikan hingga September 2018.[13] Keputusan impor dilakukan karena adanya kekurangan pasokan stok bulog yang berada di bawah 1,5 juta ton yang disinyalir dapat menyebabkan harga beras melonjak di pasar. Ketergantungan pada beras sebagai karbohidrat utama di Indonesia membuat masyarakat melupakan kumungkinan jagung, sukun, ubi rambat, singkong, sagu, kacang-kacangan menjadi pengganti karbohidrat.
Berdasarkan refleksi historis kebijakan pangan ini, kita bisa melihat bahwa perempuan memegang peran penting dalam membentuk pola konsumsi sebuah negara. Propaganda empat sehat lima sempurna menggunakan perempuan sebagai penggerak agar strategi pangan dapat terinternalisasi hingga pada rumah tangga. Pengetahuan tersebut dibekukan dalam buku resep Mustika Rasa yang juga memiliki unsur politis sebagai estafet pengetahuan tentang swasembada pangan. Hingga domestifikasi dan depolitisasi Order Baru terhadap perempuan menunjukkan perempuan tidak bisa lepas dari struktur sosial dan politik yang dibentuk oleh negara. Sehingga apa yang kita makan hari ini, seperti sesendok sop panas dengan tempe garit dan sambal, dibentuk pula oleh sistem kekusaan ekonomi, sosial , politik yang lebih kompleks dari yang bisa kita bayangkan.
[1] Lono Simatupang dalam Salim ,“Demokrasi Makan(an)” Gong IX,104, September,2008, hal 8
[2] Hendaru Trianggono, “Empat Sehat Lima Sempurna” https://historia.id/ragam/articles/empat-sehat-lima-sempurna-DEZqX., diakses 4:17 9/8/2018
[3] Alwi Shahab, “Politik Berdikari Bung Karno” https://alwishahab.wordpress.com/2001/10/27/politik-berdikari-bung-karno/
[4] ibid
[5] Wawancara dengan Ita Fatia Nadia tanggal
[6] Ibid
[7] Ibid
[8] Silvita Agmasari, “ Mustika Rasa, Kitab Kuliner Indonesia Warisan Sukarno Telah Terbit Kembali“ https://travel.kompas.com/read/2016/08/14/210400327/Mustika.Rasa.Kitab.Kuliner.Indonesia.Warisan.Soekarno.Terbit.Kembali
[9] Hardjohutomo, H. (1967). Mustika Rasa. Jakarta: Departemen Pertanian.
[10] Panca Dharma Wanita, yaitu: 1) wanita sebagai pendamping setia suami, 2) wanita sebagai pencetak generasi penerus bangsa, 3) wanita sebagai pendidik dan pembimbing anak, 3) wanita sebagai pengatur rumah tangga, 4) wanita sebagai anggota masyarakat yang berguna.
[11] Fitri Lestari, “ Menilik Kembali Peran Perempuan di Masa Orde Baru “ https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/menilik-kembali-peran-organisasi-perempuan-di-masa-orde-baru
[12] Fadli Rahman, loc. cit
[13] MIchael Reily, “ Bulog datangkan 1,84 Juta Ton Beras Impor Hingga September” https://katadata.co.id/berita/2018/08/27/bulog-datangkan-184-juta-ton-beras-impor-hingga-september diakses pada 9/14/2018
3 notes · View notes
radioidolasmg-blog · 6 years
Text
Ganjar: Jateng Tetap Dipertahankan Swasembada Beras
New Post has been published on https://idola.info/2HcHkur
Ganjar: Jateng Tetap Dipertahankan Swasembada Beras
Sragen, Idola 92.6 FM – Calon Gubernur (Cagub) Ganjar Pranowo mengatakan Jawa Tengah akan tetap menjadi provinsi yang bisa swasembada beras, karena selama ini produksi berasnya berlebih. Pernyataan itu dikatakannya, ketika melakukan pertemuan dengan keluarga besar pengusaha beras...
0 notes
strategicproperty · 8 years
Text
FAO Dukung RI Wujudkan Ketahanan Pangan
FAO Dukung RI Wujudkan Ketahanan Pangan
Jakarta – Dalam kunjungannya ke Indonesia, Asisten Direktur Jenderal FAO untuk Asia dan Pasifik Kundhavi Kadiresan hari ini bertemu Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman untuk bertukar pandangan guna meningkatkan kerja sama antara FAO dan Pemerintah Indonesia.
Kadiresan menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya yang dilakukan Indonesia dalam mewujudkan swasembada beraspada tahun 2016…
View On WordPress
0 notes
bentengsumbar · 2 years
Text
Lihat postingan ini… "Jokowi Ulangi Kejayaan Soeharto".
0 notes
ibenews · 2 years
Text
Indonesia Berhasil Swasembada Beras, Wagub Emil Optimis Jatim Terus Jadi Lumbung Pangan Nasional
Indonesia Berhasil Swasembada Beras, Wagub Emil Optimis Jatim Terus Jadi Lumbung Pangan Nasional
iBenews.id – Mewakili Gubernur Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak hadir di Istana Merdeka Jakarta untuk menyaksikan secara langsung pemberian penghargaan yang diberikan oleh International Rice Research Institute (IRRI) kepada Pemerintah Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh Direktur Jenderal IRRI Jean Balie kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Istana…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
orideknews · 2 years
Text
Dunia Internasional Akui Tiga Tahun Indonesia Swasembada Beras
Dunia Internasional Akui Tiga Tahun Indonesia Swasembada Beras
JAKARTA – Lembaga Internasional, Pusat penelitian beras dunia, International Rice Research Institute (IRRI) memberikan penghargaan terhadap Republik Indonesia yang selama tiga tahun terakhir mampu mencapai swasembada beras secara berturut-turut. Pengharagaan ini diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta. IRRI menilai, Indonesia mencapai swasembada karena mampu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gosulsel · 2 years
Text
Indonesia Kaya dengan Pangan Lokal Alternatif Hadapi Krisis Pangan - Gosulsel
JAKARTA, GOSULSEL.COM — Kementerian Pertanian menegaskan kesiapan Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis pangan global, termasuk dengan memperkuat berbagai strategi dan upaya memperkuat potensi pangan berbasis sumberdaya lokal. Selain upaya menjaga tingkat produksi beras agar tetap swasembada, b...
http://gosulsel.com/2022/10/07/indonesia-kaya-dengan-pangan-lokal-alternatif-hadapi-krisis-pangan/
#KementerianPertanian #KrisisPangan
0 notes