Tumgik
#talentsmapping
nelitma · 1 year
Text
Bong Pal memiliki bakat, namun dia tidak menyukai bakatnya
Judulnya Bring It On, Ghost. Tokoh utamanya bernama Bong Pal dan dia bisa melihat hantu. Bong Pal kerap dibayari warga untuk mengusir hantu. Sebenarnya Bong Pal tidak menyukai kemampuan matanya, namun Bong Pal tetap mengusir hantu agar mendapatkan uang. Bong Pal, Hyunji, In Rang dan Cheon Sang, mereka bekerja sama untuk melawan hantu. Hantu yang terluka akan pergi ke akhirat
Agenda pengusiran hantu sempat terhenti. Cheon Sang membujuk Bong Pal untuk kembali bekerja sama dengan tujuan agar mereka dapat membantu orang lain. Bong Pal tidak mengiyakan ajakan itu.
"Perkataan Cheon Sang tidak sepenuhnya salah" kata Hyujin mendukung Cheon Sang. "Berat bagi kita untuk melihat hantu, tapi kita juga bisa berguna" lanjut Hyujin. Pikiran Bong Pal melayang pada kejadian yang telah berlalu. Ada hantu yang merasa terbantu dengan kehadiran Bong Pal, karena Bong Pal berhasil mengantarkannya ke akhirat.
Setibanya dirumah, Bong Pal makan bersama dengan teman ayahnya yang merupakan seorang biksu. Biksu ini terkenal dengan kemampuannya dalam mengusir hantu. Bong Pal terdiam merenungi sesuatu lalu bertanya kenapa Biksu melakukan pengusiran hantu?
Tumblr media
(pic : wetv)
"Aku membantu hantu untuk melupakan dendam di dunia dan membantu manusia untuk mengusir ketakutannya. . . " jelas Biksu
"Apa menurutmu aku bisa melakukannya?" tanya Bong Pal
"Bong Pal, kamu tahu alasanku melarangmu melakukan pengusiran hantu?"
"Aku tidak tahu"
"Karena matamu dipenuhi kebencian, mustahil bisa melihat dunia secara positif dengan mata itu. Hidupmu kesulitan karena hantu. … Kamu yakin bisa melakukannya? Hal itu bergantung pada dirimu. Tidak ada pekerjaan yang membuat kita bahagia dari pada pekerjaan yang membuat orang lain bahagia. Itu bukan kutukan, itu namanya bakat
Bong Pal terdiam mendengar kata bijak sang biksu, kemudian Bong Pal tersenyum. Pada akhirnya Bong Pal kembali mengusir hantu dan dibantu oleh Hyujin
"Kenapa kamu tiba-tiba berubah pikiran?" tanya Hyujin ketika sedang menjalankan misi
"Karena aku penasaran"
"tentang apa?"
"alasanku bisa melihat hantu" jawab Bong Pal.
Bong Pal tidak menyukai kemampuannya padahal menurut sang biksu itulah bakat. Keberadaan bakat dalam diri kita bukanlah tanpa alasan. Pasti ada maksud dan tujuannya karena kita diciptakan oleh Yang Maha Menciptakan. Untuk menjadikan bakat sebagai sesuatu yang bermanfaat, kita harus memandang bakat itu sendiri sebagai sesuatu yang berguna. Terkadang terasa berat menunaikan tanggung jawab sebagai pemilik bakat, tapi dengannya kita bisa membantu orang lain. Cobalah lihat berapa banyak orang yang terbantu dg bakat yang kita miliki. Jika kita belum menemukan alasan kenapa Allah memberikan bakat, cobalah untuk terus menggunakan bakat tsb, kelak kita akan mengetahui betapa bergunanya diri ini dengan bakat pemberian-Nya dan betapa banyak manfaat yang bisa kita berikan. Cobalah seperti sang biksu yang menunaikan perannya dengan sebuah misi besar !!
Praktisi Talents Mapping - Bakat & Kepribadian | nelitm http://instagram.com/neli.tm 💙
0 notes
choqi-isyraqi · 4 years
Photo
Tumblr media
Sebelum berdebat, pastikan orang yang kamu ajak bicara, adalah orang yang pikirannya terbuka. Jika tidak, pastikan kamu mengakhiri debat dengan cepat, karena perdebatanmu takkan menghasilkan perubahan apapun. _ Mari tebar manfaat, share yuk ke sekitar kita via semua medsos. #Choqiisyraqi #ProductivityInfluencer #HighlyProductivePeople #BoostYourProductivity #LifePurpose #LifePlanning #LifeDesign #TalentsMapping #Productive #Happy #Life https://www.instagram.com/p/B-gBypFhi9Y/?igshid=c3pndp8jsibg
106 notes · View notes
amatagaikin · 3 years
Text
Deliberative Itu, Gini Kayaknya
Oh, hai!
Assalamu’alaikum!
Ada yang pernah mendengar, membaca, atau mengetahui kata ‘deliberative’? Kalau belum, berarti sama denganku, setidaknya sampai tanggal 14 Maret 2021. Yang aku ketahui, ‘deliberative’ ini bukan makanan, bukan komponen mesin, dan bukan pula nama teknik dalam bermain sepak bola. Jadi kalau ada yang memikirkan di ketiga area tersebut, berhentilah sekarang dan lanjutkan membaca tulisanku ini.
‘Deliberative’ adalah suatu pola pikir, cara pandang, dan cara bersikap seseorang yang mengutamakan kehati-hatian, skeptis banget, serta mengumpulkan informasi sebanyak mungkin sebelum melakukan suatu hal. Kira-kira begitu, mohon koreksi jika ada yang salah.
Untuk melanjutkan tulisan ini, sebenarnya aku masih bingung ingin menjelaskan seperti apa karena takut apabila menggeneralisir. Apalagi jurusanku dari akuntansi, bukan psikologi. Tentu dari otorisasi keilmuan aku tidak memilikinya.
Tapi bisa saja aku hanya menyampaikan informasi berdasarkan buku, jurnal, atau artikel kredibel yang bisa aku dapatkan dari internet. Tapi buku apa yang cocok? Gimana cara mencari jurnal psikologi yang bagus? Adakah yang bisa menjelaskannya dengan cara yang awam? Atau ada dari sumber lain seperti YouTube, podcast, Tiktok?
Eh, memang perlu ya aku mencari itu semua? Kan tulisanku bukan tulisan yang ilmiah, dan tidak sedang ditujukan untuk menulis hal yang serius. Definisi dari satu pembicara saja sudah cukup, sisanya dilanjutkan opini saja.
Tapi bagaimana mau beropini kalau dasar yang dipakai hanya satu? Barangkali ada pengertian lain yang akan memperkaya opini dari tulisan ini. Tambah lah satu atau dua pengertian lagi.
Bagaimana caranya memverifikasi pengertian yang beda-beda itu? Apalagi aku sama sekali awam soal ini dan tidak terlalu berminat juga menggalinya sendiri lebih jauh. Bukan bermaksud apa, tapi kayaknya lebih cocok jika dibahas secara privat. Tidak dibahas di sini. Mungkin lebih nyaman ngobrol langsung.
Kalau tidak terlalu berminat, kenapa tulisan ini sudah menyentuh 280an kata?
Entahlah. Coba aku teruskan sampai 300an kata, seperti standarnya berita online suatu LPM di kampus yang dulu aku pernah berkegiatan di sana.
Jadi, inilah tulisan yang sudah aku pikirkan kurang lebih empat hari. Sebenarnya tidak sama persis, ada beberapa perubahan dari yang aku pikirkan di awal. Tak apa, setidaknya sekarang sudah lebih dari 300 kata.
Kesimpulannya?
Haruskah kesimpulan dijelaskan secara eksplisit oleh penulis? Memang setiap tulisan harus ada kesimpulannya? Kalau tidak ada, gimana?
Dah ya, cukup.
2 notes · View notes
zebetchet · 2 years
Photo
Tumblr media
WARISAN NILAI KELUARGA Disadur dari tulisan @sekolahalamyogyakarta Mengenal dan mengurus keluarga adalah salah satu hal yang seharusnya menjadi pembelajaran buat anak. Dalam tumbuh kembang anak anak belajar, mereka perlu turut terlibat menyayangi dan mengurus keluarga besar. Ini dimulai dari melihat orangtuanya sebagai role model pengampu dan pengayom keluarga besar. Mereka perlu melihat orangtuanya mengurus langsung dinamika situasi keluarga besar dan menjunjung nilai mulia yang dipraktekkan turun temurun, yang kelak nilai nilai ini akan diwariskan kepada anak anak kita juga. Mendidik anak bukanlah tugas orangtuanya sendiri. Bahkan ini adalah tugas keluarga besar. Pendidikan yang bisa keluarga besar berikan adalah dengan mencontohkan budaya saling bantu dan sungguh-sungguh terlibat saling mendukung. Bukan mendukung dengan transferan uang, tapi sungguh terlibat mengubah perilaku hidup keluarga menjadi semakin baik. Inilah pendidikan pendewasaan yang menempa anak anak menjadi manusia yang matang, tangguh, produktif, dan peduli. Mari libatkan mereka mengurus keluarga besar bersama kita, sehingga mereka tumbuh besar bersama keluarga yang juga bertumbuh semakin kompak. #parenthoodreminder #mandirimendidik #pendidikanberbasisfitrah #pendidikanaqilbaligh #minatbakatanak #talentsmapping #parenting #fitrahbasededucation https://www.instagram.com/p/CWjnkULhabb/?utm_medium=tumblr
0 notes
helzami · 7 years
Text
Brownis kukus kedua, dialog rizki dan Rumah kardus
Tumblr media
Senin, 28 Agustus 2017
Hari ke-12, Bintang Keluarga
Senin lagi, crowded lagi?. Hihihi. Ummi-ummi yang ladang jihadnya di rumah setiap hari crowded dan setiap hari bisa tetap santai, tergantung manajemen pekerjaan dan waktunya saja.Kalau pakai sistem BuSepti, sistem mengkandangkan waktu. Menyelesaikan suatu hal bersungguh-sungguh, sesuai dengan tenggat waktu yang sudah diplotkan, ketika time out…
View On WordPress
0 notes
nandaamakusa · 2 years
Text
Apakah tercela seorang anak yang ditanya cita-citanya tapi tak bisa menjawabnya?
Semua orang pasti pernah memikirkannya. Tentang hakikat hidup, tentang untuk apa manusia diciptakan. Katanya manusia diciptakan untuk beribadah, menyembah Tuhan. Tapi aku belum paham. Apa iya manusia diciptakan hanya untuk menegaskan posisi pencipta? Katanya juga manusia diciptakan untuk menjadi khalifah, wali Allah di muka bumi. Tapi aku masih belum paham. Seperti apa maksudnya menjadi wali Allah itu. Harus berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan jangan berbuat kerusakan masih terasa terlalu umum.
Lalu, hari ini tiba. Hari di mana Allah tunjukkan satu pemahaman yang sama dari berbagai pembelajaran. Filosofi Talents Mapping, Fitrah Based Education, dan Kajian Ramadhan Meraih Sukses dengan Bahagia semuanya menyebutkan hal yang sama bahwa manusia diciptakan dengan tugas spesifik yang diemban. Manusia dengan paket kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda Allah anugerahkan sebagai modal atau sumber daya untuk menjalankan tugas spesifiknya masing-masing. Modalnya adalah bakat dan tugas spesifiknya adalah panggilan hidup. Untuk apa menjalankan panggilan hidup dengan bakat? Ya supaya lebih cepat dan mudah menuju sukses dengan menjadi manusia terbaik menurut Allah. Apa itu? Yaitu manusia yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya.
Manusia memang tidak diberitahukan peran penciptaannya yang spesifik sejak awal. Tapi Allah sebenarnya berbicara pada kita dengan tanda-tanda. Ada maksud Allah kenapa kita dilahirkan di keluarga ini dan bukan di keluarga lainnya. Ada maksud Allah kenapa kita ditakdirkan menjalani skenario hidup yang mungkin harus menderita. Bukankah banyak orang menemukan panggilan hidup itu setelah berhasil bangkit dari kegelapan? Misalnya, penyintas kanker mendirikan yayasan untuk para pengidap kanker. Orang yang kesulitan ekonomi membuat usaha dan membuka lapangan pekerjaan dan sebagainya. Bahkan jikapun panggilan hidupnya tidak sebesar itu, sesungguhnya ada maksud Allah menjadikan kita ibu/ayah dari anak-anak kita, menjadikan kita anak dari orang tua kita, menjadikan kita istri/suami dari pasangan kita. Allah yakin kita akan bisa memberikan manfaat pada orang terdekat dengan bakat yang kita miliki. Masalahnya, sudahkah kita tangkap maksud Allah itu?
Ternyata, hidup itu bukan untuk meraih impian duniawi atau mewujudkan ambisi pribadi apalagi untuk pembuktian kesuksesan pada orang lain, melainkan hanya untuk menunaikan tugas spesifik. Ternyata tidak tercela seorang anak yang ditanya tentang cita-citanya lalu tak bisa menjawab. Ia hanya belum menemukan panggilan hidupnya.
Akhir kata, tak perlu mengkhawatirkan rejeki, jodoh, dan maut yang sudah ditakar pasti. Hanya perlu dijemput dengan ikhtiar terbaik. Tapi tugas spesifik jika tak dilakoni maka khawatirlah pertanggungjawabannya di akhirat nanti. Wallahu a'lam bisshowaab.
#NTMS
#TalentsMapping
#FBE
#SantriTM
#DutaKesehatanMentalDandiah
1 note · View note
hujanpagihari · 12 years
Text
CONNECTEDNESS , memiliki keyakinan dalam menjelaskan gejala secara "batin"
Penuh pertimbangan, penuh perhatian, mudah menerima: inilah kata-kata yang tepat baginya
Segala sesuatu terjadi pasti ada sebabnya. Dia yakin akan hal itu, karena dalam hatinya dia tau bahwa kita semua ini saling berkaitan.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut: Pendengar dan pemberi saran / Konselor, Leader didalam membangun team yang berbeda kelompok atau Membantu orang merasa berguna.
0 notes
nelitma · 1 year
Text
"Kalau malam bisa gak ya kak"? tanya sang ibu via chat. Ibu muda ini hendak mengikuti konsultasi setelah hasil tes bakatnya saya proses.
"20.15 WIB gimana kak?" balas saya. Jam kerja saya memang hingga malam hari. Diatas jam 22.00 saya istirahat.
"Belum tidur anak jam 8. Jam 10 apakah bisa kak? Maaf banget kalau bisa saya minta jam 10 kak." jawabnya. Jika feedbacknya terlalu lama beliau khawatir gak fokus gara-gara ada anak tambahnya
Akhirnya konsultasi diadakan sekitar pukul 22.00 WIB. Feedback talents mappingnya berlansung hampir 1 jam. Sebenarnya saya kurang puas, ada beberapa bagian yang belum sempat saya jelaskan. Setidaknya memerlukan waktu 1,5 jam untuk 1 orang client. Meskipun demikian, client ini berhasil membuat saya berlinang air mata
Tiga hari kemudian setelah hari itu, beliau mengirimkan chat. Beliau sering membuat parcel imlek dan saya ingin melihat parcet tsb, lalu beliau mengirimkan sejumlah gambar beserta beberapa pesan
Tumblr media
Hi kak Neli. Bersyukur banget bisa ketemu kakak di Quora. Sebetulnya akhir2 ini saya lagi down. Gak tahu bakat dan kelebihan saya apa. Setiap saya merenungi apa value yang ada di diri saya, saya tidak bisa menemukan. Berapa kali saya melakukan konsultasi psikolog. Saya sering merasa saya ini bodoh dan gak berguna. Kerjaan juga gak ada yang benar. Di saat orang lain dengan mudahnya bergaul dan kumpul2, saya merasa tidak nyaman. Saya juga tidak pandai mengeluarkan pendapat dan mengekpresikan perasaan saya. Ini sangat mengganggu saya di kehidupan sehari2.
Namun ternyata setelah saya ikut test bakat. Semua data yang ditulis benar. Kelebihan dan kelemahan saya. Sampai saya baca ulang2 dan renungi trus beberapa akhir ini. 😂 Akhirnya saya menyadari ada beberapa bakat saya yang terpendam. Harusnya bisa dikembangkan lagi semaksimal mungkin. Bakat yang sangat terasa itu futuristic, input dan ideation.
Air mata ini jatuh ke pipi. Tersirat rasa yang sulit untuk dideskripsikan. Melihat seseorang yang awalnya merasa biasa-biasa saja kemudian dia menyadari dirinya sangat spesial, membuat saya terdiam haru. Terimakasih telah mewarnai hari saya dg rasa ini. Sekali lagi makasih bu 💙
Praktisi Talents Mapping - Bakat & Kepribadian, Nelitm http://instagram.com/neli.tm 💙
1 note · View note
nelitma · 1 year
Text
"ini 14 rekomendasi aktifitas untuk kakak berdasarkan bakat yang kakak miliki" jelas saya saat menjelaskan potensi kekuatan client. Salah satu aktifitasnya adalah Compliancing : aktifitas menjalankan dan menjaga kepatuhan terhadap aturan tertentu. Sang client menyanggah bahwa dirinya tidak cocok dalam menjalankan aktifitas tsb. Why? Bukankah dia memiliki Bakat Consistency? Bukankah dengan bakat ini dia cendrung menyukai dan membutuhkan aturan? karena menganggap aturan dapat membuat pekerjaannya jadi lebih efektif?
Dia bercerita, awalnya dia menyukai aturan dan berusaha menjalankan aturan, dia pun berharap orang lain melakukan hal yang sama. Namun orang lain mengabaikan aturan yang ada. Dia mencoba memberikan teguran namun hasilnya sia-sia dan dia merasa sedih. Kesedihan ini membuatnya tak lagi ingin menjunjung tinggi aturan. Bakat Consistencynya mulai tenggelam, ada namun tak terlihat.
Beda client beda cerita. Seorang client awalnya begitu antusias dengan ide cemerlangnya. Dia menyampaikan ide demi ide kepada bos ditempat kerjanya. Bakat Ideation yang dimilikinya menciptakan banyak gagasan baru. Namun atasannya menolak ide tersebut. Lamban laun, dia memilih bungkam dan mencoba memahami atasannya yang sulit menerima perubahan.
Orang cerdas, pada dasarnya ingin memberikan dampak positif dengan bakat yang dimilikinya. Jika orang cerdas sengaja menyembunyikan bakatnya, tentu ada alasan dibalik itu semua. Client saya memilih diam, bukan karena dia ingin menyembunyikan bakatnya, hanya karena orang lain enggan menerima keberadaannya.
Jangan sembunyikan bakatmu jika kamu orang yang cerdas. Ini hanya tentang lingkungan yang tidak merespon positif bakatmu. Tetap bersinar dengan bakatmu meskipun bukan dilingkungan yang dulu. Jangan disembunyikan 🍃
"Sekalipun asap menutupi cahaya bintang, namun bintang tak pernah menyembunyikan cahayanya"
Gambar Eagle Nebula - James Webb, pic : saturnspace.project https://lnkd.in/gs_8Byev
#talentsmapping #tesbakat #asesmentalentsmapping #34bakat #nelitm
Tumblr media
0 notes
nelitma · 1 year
Text
Seorang lulusan psikologi menghubungi nomor saya, kemudian kami bertemu secara daring untuk mendiskusikan bakat-bakatnya. Awalnya saya merasa agak pesimis melayani lulusan psikologi, asumsi saya lulusan psikologi jauh lebih baik dibandingkan saya.
Rasa penasaran menuntun saya bertanya lebih lanjut. Kira-kira apa yang membuat mba ini merasa perlu ikutan asesmen bakat? Singkat cerita, dia menjelaskan bahwa dirinya sedang terombang-ambing, sedang mencari apa yang sebenarnya dia inginkan.
Tumblr media
"Aku masuk psikologi. Aku pengen membantu anak-anak mengembangkan potensi dirinya. Ketika lulus, aku diminta jadi admin oleh seseorang. Akhirnya aku bekerja disana. Seiring berjalannya waktu, aku bertanya-tanya pada diri sendiri. Apakah iya aku punya keinginan seperti yang dulu aku pikirkan?"
Seakan-akan ada keinginan tertentu yang terselip didalam hatinya, namun realita tidak membantunya melihat kembali keinginan tersebut. Sebuah keinginan yang tak terlihat namun sesekali ada suara sayup-sayup rendah memanggilnya.
Kami lanjutkan obrolan sore itu dengan membahas bakat-bakatnya. Tak dapat disanggah, ternyata dia memiliki beberapa bakat yang memunculkan rasa ingin mengembangkan potensi anak-anak. Dia pun tampak sumringah ketika membahas topik pendidikan. Mengajar membuatnya merasa puas. Dia pun memutuskan untuk bersungguh-sungguh memenuhi apa yang dia inginkan. Pertemuan sore itu kami tutup dengan perasaan bahagia.
Sejenak saya merenung. Tersirat rasa sedih ketika menyaksikan seseorang mengabaikan mimpinya. Realita memang tidak serta merta memberikan karpet merah pada seorang pemimpi. Seorang pemimpi harus menjadi alarm bagi dirinya sendiri. Seorang pemimpi harus menyibak padang rumput untuk membuat jalan. Itulah tugas seorang pemimpi. Untuk seorang pemimpi, sebelum realita mengaburkan mimpimu, jangan putuskan tali yang mengikat mimpimu, barangkali suatu saat nanti kita akan menarik kembali tali itu
Tumblr media
#talentsmapping #bakat #tesbakat #asesmentalentsmapping #praktisibakat
Pic : iStock, creator : m-gucci
0 notes