Tumgik
#tentram
calendlaa · 2 years
Text
Pernah nggak berfikir, kalau beberapa fitur blokir, hide, unfriend, close friend di sosial media adalah sesuatu yang memudahkan urusan mental manusia?
Ya. Begitu memang fungsinya dibuat. Bagi beberapa manusia pengguna media sosial yang mentalnya sering nggak aman (seperti diriku), itu bisa menjadi cara untuk menjauh dari orang-orang toxic, kiriman yang mengganggu. Biar mental aman. Hidup tentram.
So, jika kamu nggak menyukai seseorang dengan alasan apapun in medsos, you can use the features. Nggk perlu berkoar menunjukkn pd manusia lain, bcs they'll claim that you have bad attitude.
Ketidaksukaan pada manusia (alasan yg masuk akal), ketidaksukaan pd hal-hal yang berseberangan dengan sudut pandang, perlakukan itu seperti aibmu. Hanya tuhan dan kita yang tahu.
1 note · View note
diksibising · 2 months
Text
Apakah ini yang dibilang rindu?
Berkawan di jejaring biru, seakan lupa jarak dan waktu.
Nyaman, tentram tak ada jemu ingin menulis selalu, bahkan disaat pikiran ini mulai beranjak berlalu.
7 notes · View notes
in-syirah · 1 year
Text
Tidak ada perasaan yang paling sempurna melainkan saat engkau bisa merasakan ketenangan hati dalam beribadah kepada-Nya.
Saat sholatmu khusyu' tak memikirkan banyak hal, saat dzikirmu bukan hanya terucap di lisan namun bergema juga di hati, saat kebaikan yang engkau lakukan tak mengharap pujian dan balasan apapun dari orang lain, saat jiwamu tentram tanpa rasa benci dan hasad kepada siapapun.
Memohonlah selalu pertolongan kepada Allaah agar senantiasa diberikan perasaan yang paling sempurna itu, perasaan tenang dalam beribadah kepada-Nya, selalu mengingat-Nya, selalu bersyukur kepada-Nya.
Allaahumma a'inni 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatik. (Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah kepada-Mu). —Hadis Riwayat Abu Daud dan Ahmad.
170 notes · View notes
milaalkhansah · 2 days
Text
It's better to wait long than marry wrong
No matter how long or early we get married as long as we end up with the right one.
Tumblr media
Salah satu bentuk neraka dalam hidup adalah salah memilih pasangan.
Nggak ada orang yang mati hanya karena belum menikah, namun banyak sekali yang harus merenggang nyawa hanya karena menikah dengan orang yang salah.
Persoalan tentang pilihan mana yang lebih baik antara menikah lebih cepat & menikah lebih lama agaknya sudah menjadi hal yang terlalu basi untuk diperdebatkan. Namun karena pernikahan juga merupakan salah satu hal yang tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan seseorang, membuat kita mau gak mau juga harus mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan menjadi lebih aware tentang pernikahan.
Sehingga yang menjadi masalah bukanlah seberapa cepat atau seberapa lambat kelak kita akan menikah, namun seberapa kenal kita dengan diri kita sendiri, seberapa siap kita dengan segala resiko yang akan kita jalani, dan seberapa yakin kita dengan pilihan yang kita ambil. Karena jika itu semua sudah kita perjelas, kita akan dengan mudah menentukan orang seperti apa yang kita butuhkan alih-alih inginkan untuk menjadi pasangan kita kelak.
Pernikahan bukanlah salah satu trophy kita dalam hidup. Sehingga cepat atau lama kita memperolehnya menentukan seberapa bernilai diri kita. Meskipun tidak bisa juga kita pungkiri bahwa keberhasilan sebuah pernikahan yang kita miliki dan menemukan orang yang tepat sebagai pasangan adalah salah satu bentuk privelege yang nggak semua orang miliki.
Menjalani pernikahan ibaratnya memilih sebuah permasalahan yang bersedia kita terima seumur hidup. Memilih pasangan ibaratnya pula kita memilih seseorang yang akan menemani kita menghadapi banyak peperangan bersama.
Allah menyebutkan tujuan pernikahan dalam surah Ar-Rum ayat (30:21):
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir."
Jangan menikahi seseorang hanya karena kita mencintainya. Namun menikahlah dengan seseorang yang dengannya kita merasa tentram. Bersama dengannya kita memperoleh ketenangan. Karena banyak orang yang menikah karena cinta, namun ketenangan dalam rumah tangga tidak mereka temukan di dalamnya.
Di hidup yang singkat dan berat untuk dijalani sendirian ini, semoga kelak kita saling dipertemukan dengan sebaik-baik pasangan, dan diri kita bisa menjadi sebaik-baik jawaban dari doa seseorang.
•••
Yuk jangan lupa beli buku aku yang berjudul, "Semua Lelah yang Perlu Kita Rasakan Saat Dewasa" di Official store dan marketplace resmi @bukumojok atau klik di sini
Tumblr media
Dukung & bantu penulis untuk terus berkarya dengan membaca & membeli karya-karya original kami 🌷
@milaalkhansah
25 notes · View notes
eratt · 2 years
Quote
Nak... kalau meminta kepada Allah Ta'ala itu jangan banyak-banyak. Empat saja sudah cukup, Mintalah nikmatnya hidup. Minta rezeki melimpah barokah. Minta keluarga tentram damai sejahtera. Minta keberuntungan dunia akhirat. __KH. Maimoen Zubair•
221 notes · View notes
standbymeee · 7 months
Text
Sebuah catatan dan Doa untuk pasangan ku nanti
Aku menulis ini pada momen dimana aku mungkin belum mengenalmu, lebih tepatnya aku tidak pernah mengira mungkin bahwa kamu orangnya. Tapi semoga tulisan ini kelak akan dibaca olehmu pada saat kita sudah sama-sama selesai dengan urusan diri kita sendiri, pada saat kita sudah sama-sama bukan lagi orang yang menuntut untuk dibahagiakan, tapi justru menjadi orang yang saling berusaha membahagiakan.
Sebelum akad selesai diucapkan, aku akan berusaha sekeras tenaga untuk tidak memberikan hatiku padamu. Bukan karena kamu tidak pantas untuk kucintai, tapi justru itu adalah sebaik-baiknya penjagaan diriku pada dirimu agar kelak ketika kita bersama Ridho Allah sudah kita genggam bersama. Semoga kelak cinta yang kita tumbuhkan bersama adalah cinta untuk mencari Ridho dan berkah-Nya, bukan cinta yang membawa kita pada hal-hal yang dibenci oleh-Nya (Semoga).
Aku tidak tahu apa yang lebih dulu menimpaku, apakah kematian atau pernikahan, tapi semoga apapun itu aku selalu berusaha menjadi orang yang mengutamakan mencari Ridho dan Cinta-Nya diatas segalanya.
Melalui tulisan ini, izinkan lah aku menyampaikan pesan untukmu yang mungkin akan membersamai ku nanti dalam proses beribadah dan mencari Cinta-Nya, serta sebuah catatan pengingat bagi diriku sendiri di masa depan nanti.
1. Pertama, aku berterima kasih, dari sekian juta bahkan milyar-milyar manusia di dunia ini, kamu telah memilihku seseorang yang banyak kurang, takut, dan ragunya ini.
Aku berharap, semoga kita sama-sama menjadi orang yang saling beruntung karena telah saling menemukan dan memiliki. Semoga 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, atau berapapun usia pernikahan kita nanti rasa tentram, kehangatan, dan syukur saling memiliki ini akan terus hadir dalam rumah tangga kita ke depannya. Tidak peduli betapa besar cobaan atau ujian yang Allah berikan dalam proses perjalanan hidup kita, kita akan menjadi orang yang sama-sama percaya bahwa itu adalah kejadian yang Allah berikan untuk kita sebagai bukti tanda Cinta-Nya kepada kita.
Semoga kita menjadi orang yang mampu saling menguatkan dan melembutkan bagaimanapun kondisi atau fase hidup apapun yang kita jalani. Aku percaya, selama Allah menjadi tujuan hidup kita, selama itu juga kita akan mampu menghadapi apapun.
2. Kedua, sebelum aku bertemu denganmu aku adalah individu yang punya banyak mimpi dan keinginan, begitupun juga denganmu. Sehingga aku berharap semoga kita tidak hanya bertindak sebagai pasangan, tetapi juga teman, orang tua, adik ataupun kaka yang akan selalu berusaha sama-sama mendukung proses perkembangan setiap individu yang ada dalam pernikahan ini.
Aku berharap semoga kamu mampu menjadi temanku dalam memperjuangkan impian-impian yang aku miliki, dan semoga aku juga mampu menjadi teman yang akan selalu mendukung mimpi-mimpi baikmu.
Aku percaya bahwa pernikahan seharusnya menjadi tempat yang paling aman untuk mendukung mimpi-mimpi tiap individu yang ada di dalamnya. Pernikahan seharusnya tidak membatasi ruang gerak diri kita untuk berkembang dan bermimpi.
Tapi aku juga percaya, bahwa ketika kita memutuskan menjadi satu dalam sebuah ikatan pernikahan, mimpi-mimpi yang kita punya bukan hanya milik kita sendiri. Sehingga sebesar apapun keinginan atau impian yang kita miliki, semoga kita mampu mengambil keputusan-keputusan yang tidak hanya mementingkan ego pribadi tetapi juga keputusan yang baik dan tidak memberatkan salah satu pihak.
Semoga kelak kamu mampu menjadi temanku dan aku juga menjadi temanmu dalam bertumbuh dan belajar untuk bisa menjadi sebaik-baiknya Hamba yang Allah hadirkan di bumi ini.
3. Ketiga, sebesar apapun masalah yang kita hadapi, semoga kita bisa sama-sama menjadi orang yang saling menutupi aib pasangannya sendiri. (Sebuah nasehat untuk aku sendiri)
Beberapa bulan ke belakang, banyak sekali aib pernikahan orang lain yang tersebar di internet, dibaca oleh banyak orang, dan diaminkan atau bahkan dihujat ramai-ramai oleh netizen, yang mungkin kebenarannya pun masih dipertanyakan.
Sehingga salah satu doa yang aku punya untuk aku pribadi adalah semoga aku mampu menjadi orang yang menahan diri untuk tidak bercerita ke banyak pihak apalagi sosial media ketika sebuah ujian menimpa pernikahan kita. Semoga kita sama-sama mampu berpikir dengan baik dan menyelesaikannya berdua ketika suatu masalah menimpa hidup kita.
Kalaupun pada akhirnya kita membutuhkan pertolongan orang lain, semoga cerita-cerita kita cukup diketahui oleh orang terdekat yang kita percaya ataupun oleh profesional jika hal tersebut memang dibutuhkan.
4. Keempat, aku tahu bahwa di dunia ini tidak ada orang yang sempurna. Aku tumbuh dengan beragam kegagalan, kekurangan, dan luka-luka yang aku miliki. Begitupun juga denganmu.
Sehingga mungkin dalam beberapa waktu atau perjalanan kita terkadang aku marah, menggerutu, ataupun menyesal telah memilihmu hahaha (Mungkin juga kamu begitu wkwkw).Tapi aku berharap, semoga kita berdua adalah dua orang yang sama-sama mau mendengarkan dan memperbaiki.
Aku berharap kamu akan jadi orang yang pertama yang menasehatiku ketika aku sudah salah jalan, ketika aku sudah kehilangan arah dan tidak lagi fokus mencari Ridho-Nya, dan aku juga berharap aku juga orang pertama yang akan selalu mengingatkanmu.
Aku tidak mencari seseorang yang sempurna, karena sungguh manusia itu sejatinya penuh kekurangan. Aku hanya mencari orang yang mau saling mendengar dan belajar, seseorang yang tidak selalu merasa benar sendiri, seseorang yang mau mengakui kesalahan dan kekurangannya. Karena aku percaya, bahwa proses mengakui ketidaksempurnaan adalah jalan menuju kesempurnaan itu sendiri. Sehingga semoga kita menjadi orang yang mau saling mendengar, memperbaiki, dan saling melengkapi satu sama lain.
5. Kelima, aku berharap kita sudah sama-sama menjadi orang yang selesai dengan masa lalu kita masing-masing, dan mensyukuri untuk setiap hal yang kita miliki pada hari ini.
Aku tumbuh dan berkembang dengan ragam pengalaman dan pertemuan dengan banyak orang yang membentuk aku saat ini, begitupun juga denganmu. Sehingga, semoga ketika kita sudah memutuskan untuk saling bersama, kita sudah selesai dengan urusan masa lalu kita masing-masing.
Semoga aku selalu bersyukur karena telah memilihmu yang menjadi titik akhir dari perjalanan ini, dan semoga kamu juga bersyukur karena telah memilihku yang menjadi akhir dari titik perjalananmu. Semoga rasa syukur itu terus kita hadirkan dan upayakan sebesar apapun kekurangan dan kesalahan yang kita miliki.
Selama kamu tidak membawa ku pada hal-hal yang menjauhi ku dari proses mencari Ridho-Nya, selama itu juga aku akan terus membersamaimu dan mensyukuri kehadiranmu.
6. Keenam, dan terakhir, semoga aku dipertemukan dengan seseorang yang Allah lah menjadi tujuan akhirnya. Semoga tujuan pernikahan yang kita upayakan adalah tujuan untuk mencari Ridho-Nya. Semoga kamu adalah orang yang mampu mendekatkanku pada-Nya, semoga Ridho Allah selalu menjadi tujuanmu dan tujuanku.
Kita pasti punya banyak mimpi duniawi, kita punya banyak hal yang ingin kita capai sebagai individu ataupun keluarga. Tapi semoga apapun mimpi dan tujuan hidup yang kita miliki, tidak sebesar mimpi dan tujuan kita untuk menjadi sebaik-baiknya Hamba di dunia.
Semoga keluarga yang kita bangun, mampu menjadi wasilah kebaikan bagi banyak orang, semoga kita tidak hanya memikirkan perut atau ego pribadi, tetapi juga mampu bersama-sama membangun keluarga yang mampu bermanfaat bagi umat. Semoga kamu mampu menjadi temanku dalam mewujudkan kebaikan-kebaikan di dunia baik bagi diri sendiri, keluarga kita, maupun alam semesta hahaha. Wkwkwk berat bgt amanahnya bund 🤣
Tentunya masih banyak catatan dan doa-doa yang akan aku panjatkan nanti, tapi kayanya udah kepanjangan hahaha. Mari kita cukupkan sampai disini, semoga doa-doa dan catatan ini mampu menjadi pengingat untuk aku pribadi ketika sudah kehilangan arah. Semoga ini adalah doa yang di dengar oleh Allah sehingga aku mampu dibersamai dengan orang yang tepat, yang denganya segala keresahan dan ketakutan dunia akan mampu ku hadapi. Sekarang juga mampu si wkwkwk tapi semoga lebih mampu lagi wkwk.
Dimanapun kamu saat ini, bagaimana pun kamu sekarang, ataupun siapapun kamu. Semoga Allah selalu membersamaimu. Semoga kebaikan selalu menyertai hidupmu dan tentu juga hidupku, hingga pada saatnya Allah mempertemukan kita pada waktu terbaik menurut-Nya.
24 notes · View notes
musafirhayat · 2 months
Text
Pulang
Tumblr media
Bukan tentang bangunannya melainkan seseorang yang tinggal didalamnya. Kamis-jumat kemarin menjadi hal ternekad pertamakalinya safar seorang diri ke alex, sebab rindu yang sudah tak tertampung lagi. niatnya untuk mengembalikan hati yang entah kemana dan setelah ku cari, ternyata ia berada di kota ini.
setelah malam keputus-asaan ku lalui, rasanya benar-benar ingin ke kota ini, ingin membereskan semua pikiran yang ku anggap mustahil rasanya. qadarullah Allah gerakan anggota tubuh ini untuk sampai kesana.
ditengah perjalanan menuju kesana salah satu ahbab mengabarkan kepadaku bahwa ternyata maulana syekh ala esok hari tidak hadir, rasanya ingin putar balik ke kairo kalau saja aku yang mengendarai, tapi aku tetap berusaha untuk menghibur diri gapapa kalau gasemuanya bisa kamu dapati besok, disana masih bisa diusahakan ikut solat jumat dan bertemu maulana syekh abdussalam.
alhamdulillah setelah enam jam perjalanan bisa untuk beristirahat dengan nyaman disalah satu rumah ahbab disana dan dijamu dengan hangat disana.
esok siangnya berangkat solat jumat dan bertemu dengan maulana syekhabdussalam, dan ketika menatap beliau tak terasa air mata mengalir begitu saja disaat hati ini berucap ' yaa maulana aku datang kesini sebab kerinduanku pada engkau '. sungguh benar-benar memandang beliau adalah obat bagi hatiku yang sedang kekeringan ini.
disaat waktu mustajab itu tiba (diantara dua khutbah jumat) aku memohon semoga Allah juga merezekikan ku untuk bertemu maulana syekh ala, meskipun akal ku berkata seperti mustahil rasanya.
Allah yang maha berkuasa atas segalanya, qadarullah doa itu terijabahkan tenyata beliau hadir hadrohan bahkan menunggu kami yang masih dalam perjalanan menuju sahah. yarabb hati ku gabisa lagi berucap apa-apa selain rasa syukur atas apa yang telah kau hadirkan untukku.
sampainya disahah dan bertemu beliau 'yaAllah han nikmat tuhanmu mana lagi yang kamu dustakan'. dan benar dugaan ku bahwa hatiku berada disini. ya beliau adalah murabbi ruh yang selama ini menemanimu sekarang ada dihadapanmu.
aku rasa ini adalah definisi pulang yang sebenarnya, disaat hati kembali kepada hal yang membuatmu tentram dan penuh ketenangan, disaat kerinduanmu bisa terbayar lunas dengan adanya pertemuan.
yarabb kekalkanlah suhbah ini sampai disurgaMu bersama rasulullah :""
9 notes · View notes
kurniawangunadi · 2 years
Text
Cerpen : Bagaimana Jika Kamu Tahu bahwa Ternyata Ketakutanku Itu Menjadi Kenyataan?
Aku tahu bahwa kamu tahu aku tidak baik-baik saja. Meski kamu tidak pernah mengatakannya bahwa kamu mengetahui, aku tahu kamu tahu. Seperti dulu, saat kita masih sama-sama ragu dengan masa depan. Bahkan saat kamu ketakutan karena ketidakpastian yang kamu pilih. Dan akhirnya, yang kamu takutkan juga terjadi. Kamu tak mampu mewujudkanku ada dalam rencana-rencana hidupmu. Aku juga takut, tapi aku tak berani menunjukkan rasa takutku saat itu.
Aku takut masuk dalam sebuah masalah baru yang tak kukenali dengan baik, sebaik aku mengenalmu. Dan benar saja, kini aku yang menjalani ketakutanku sendiri. Semua yang kubangun dengan rencana yang begitu matang, ternyata harus menjadi serpihan kaca yang berserakan.
Tak ada rasa tentram dan ketenangan hati, dua hal yang dulu pernah kita bicarakan. Karena aku tidak pernah jatuh cinta padamu dulu, aku hanya punya firasat yang kuat bahwa denganmu dulu akan penuh rasa tentram dan ketenangan hati. Dua hal yang tak kumiliki saat ini.
Aku bertanya-tanya, apakah aku harus keluar dari hubungan ini. Dari semua hal yang berkebalikan dari kenyataan. Tidak mungkin kan Tuhan menciptakan pernikahan sebagai sebuah ring tinju, dimana dua orang di dalamnya saling bertikai dan menyakiti. Aku harus menerima rasa sakit itu setiap hari, harga diriku yang tak bernilai, mimpi-mimpiku yang dibuang seperti sampah, dan tubuhku yang hanya jadi piala sekaligus samsak. 
Sampai kesadaran dan keberanianku perlahan mati. Aku takut pada ketidakpastian, takut pada rasa takutku sendiri. Takut akan menghadapi dunia ini sendirian, karena selama ini aku sendirian. Aku kehilangan segala sesuatu yang berharga, aku kehilangan diriku sendiri. 
Aku tak tahu dimana, aku tak bisa lagi menemukannya. Sehilang itu, Aku tak berani minta tolong kepada siapapun untuk membantu mencarinya. 
(c)kurniawan gunadi
221 notes · View notes
gadisturatea · 2 years
Text
“Berikanlah yang terbaik, maka Allah pun akan berikan kau yang terbaik. “
Ini adalah prinsip yang aku pegang selama ini. Dan setelah menikah, prinsip ini ternyata sangat berguna untuk keharmonisan rumah tangga. Niat yang berlandaskan karena Allah, berbuah pengharapan balasan hanya dari Dia Sang Maha Kaya dan Sang Maha Baik.
Anehnya, ketika kita hanya berharap balasan dariNya, malah Allah jadikan suami sebagai wasilah datangnya balasan kebaikan itu. Jadi terlihat seakan suami membalas kebaikan kita. Padahal Allah lah yang menggerakkan hatinya.
Masyaallah. Betapa indahnya jika kita bermuamalah dengan Allah. Tidak ada kecewa, tidak ada sakit hati. Semuanya adem, tenang, tentram. Karena hati hanya bersandar kepadaNya.
193 notes · View notes
viviaramie · 1 year
Text
Tau kenapa saat kita berada di alam yang mengalir airnya dari kaki gunung kita merasa tenang, tentram? Karena sejatinya manusia memang merindukan kampung halamannya sendiri, yaitu surga. Maka jika kau ingin bercita-cita pergi ke alam yang pemandangannya indah maka jadikan surga target terbesarmu sebagai rumah.
Jadi berusahalah sekuatmu mengumpulkan bekal selagi dikasih Allah kesempatan masih di dunia.
104 notes · View notes
akarcerita · 7 months
Text
Ada satu prinsip yang ingin tetap saya pegang : tidak mau berhutang pada manusia. Apalagi dahulu saya dibesarkan dengan kondisi yang memaksa gali - tutup lubang dengan hutang untuk memenuhi kebutuhan pokok (pangan dan pendidikan). Beasiswa? Bagi orang yang perekonomiannya nanggung, otak pas-pasan di antara siswa - siswi cemerlang sekolah yang katanya unggulan, sistem beasiswa seperti dongeng yang sulit didekati.
Dimensi keputusan seseorang sangat dipengaruhi oleh kejadian yang membersamainya tumbuh. Bagi saya, kondisi itu sangat berpengaruh secara psikis. Sampai pada tekad tidak mau berhutang. Tentu saya menghormati orang-orang yang terpaksa meminjam untuk kebutuhan terdesak. Nggak selamanya hidup ini ideal.
Balik lagi. Apakah godaan berhutang itu ada? Ada, dong... salah satunya godaan KPR. Sudah lazim bagi lingkaran terdekat untuk ambil kredit perumahan pada usia pernikahan yang masih sangat muda. Saya merasa jadi pencilan. Anggaplah sanggup bayar uang muka, namun saya tak sanggup membayangkan harus punya cicilan sampai kurun waktu satu dekade.
Makanya, doa untuk bisa punya hunian tanpa perlu hutang harus makin diseriusin. Usaha membuka pintu rezeki juga harus makin diperluas. Apalagi setelah memutuskan rehat karir sejenak, di tengah kondisi pertumbuhan industri yang gini-gini aja.
Tekadnya ialah keluar dari zona kelas menengah. Kelas nanggung yang rentan jatuh karena jaring pengamannya tipis. Dahulu saya pikir, menjadi biasa-biasa saja itu gapapa. Tapi kayaknya pikiran itu harus direvisi. Saya ingin menjadi sesuatu, yang tidak mudah goyah diterjang inflasi, hidup tentram tanpa menyakiti dan disakiti, lantas bisa memberikan anak saya nanti kesempatan memperoleh akses pendidikan yang baik.
Begitu panjang impian manusia, begitu pendek nafas kita. Semoga hari esok cerah :)
14 notes · View notes
shafiranoorlatifah · 2 years
Text
Ada saatnya, ketika dunia begitu berisik tentang segala pencapaian, kemewahan, kesuksesan. Yang kadang kala begitu membuat bising telinga dan menyilaukan mata.
Pun ada saatnya, kita iri dengan segala gemerlap itu.
Dalam hati, ada perasaan "kok bisa sih, kok bisa segampang dan semudah itu?" pdahal kita tak pernah tahu akan kehidupannya, cerita dibaliknya, dan semua kesedihannya. Yang kita lihat hanyalah permukaannya. Bukan prosesnya.
Percayalah, yang nampak pada sosmedmu hanyalah secuil kisah hidup mereka, bahkan tak ada setengahnya. Mungkin yang kau lihat hanya bahagianya, bukan tangisnya. Mungkin yang kau lihat hanya tawanya, bukan jeritannya. Mungkin yang kau lihat hanya sebuah kondisi yang fana untuk saat ini.
Sejenak menjadi lupa, apa tujuan kita hidup di dunia. Apa yang kita kejar dan kita usahakan.
Sekejap, akhirat menjadi dikesampingkan.
Miris. Tapi itulah yang sering terjadi (pada diriku). Sedih, namun juga tak kuasa berhenti untuk berpikir.
Semoga Allah selalu mengampuni kita atas segala ibadah yang terburu-buru, kata-kata buruk ataupun kedengkian yang sekilas ringan diucapkan. Semoga Allah selalu menumbuhkan iman di hati kita, agar hati kita selalu merasa tentram dan merasa cukup dengan apa yang kita miliki saat ini. Aamiin.
@hellofira | Malang, 09/10/2022
212 notes · View notes
ruangsuaranovi · 6 months
Text
Kadang kita tak butuh jawaban,tak butuh penjelasan..hanya ingin bercerita hanya ingin didengar hanya ingin bercengkrama dan hanya ingin bercanda.
Kadang kita menipu diri sendiri,memutar balik alasan menjadi akibat dan akibat menjadi alasan dan kurang dan resah dan hampa.
Kadang kita tidak ingin berucap hanya ingin diam ingin tentram ingin tenang dan....sekian
8 notes · View notes
temusukma · 7 months
Text
Memaknai Bahagia
Mentafakkuri nafsi; di bulan ramadhan yang suci
Pada dasarnya, manusia hanya menanti dari satu kebahagiaan menuju kebahagiaan yang lain. Setelah itu apa? Hampa. Sebab dia sadar, jika rasa bahagia itu hanya memberikan efek hormon dophamin saja—euforia sesaat. Bahwa bahagia itu mempunyai durasi dan tidak akan bertahan selamanya. Pagi hari mungkin dia bergembira, namun di sore hari ia kembali berduka. Oleh sebab itu, manusia terus mencari, mengejar sesuatu yang sekiranya dapat memuaskan hasrat duniawinya terus menerus. Menunggu pengumuman kelulusan kuliah, atau menunggu info diterima dari pekerjaan misalnya.
Hal ini terus berlarian di kepala dan terus membuatku bertanya, "sampai kapan siklus ini akan terus berlanjut? Jujur saja ini cukup melelahkan, tapi terkadang aku tidak tau bagaimana caranya berhenti." Sebab saat aku berhenti, aku akan merasa diriku tiada berarti. Namun saat terus mengejar, aku merasa bahwa diriku terlalu ambisius, sesekali merasa bosan, namun ada sesuatu yang kurasa masih kurang.
Hidup tak ubahnya hanyalah wujud sebuah pelarian, dari rasa ketidakbahagiaan untuk kemudian mencari bahagia lain yang kuinginkan. Sampai lupa, jika ada yang perlu dibenahi dari diriku sendiri. Barangkali bukan aku yang tidak beruntung, hanya saja aku yang kurang meluaskan syukur. Bahwasanya, ada banyak sekali hal-hal sederhana yang perlu untuk dinikmati dengan sedemikian rupa. Sebab siapa yang tau? Jika di lain waktu, bahkan sedetik pun atau setitik kesempatan saja tak bisa kudapatkan dengan begitu mudahnya seperti saat sekarang, apalagi sampai menikmatinya.
Barangkali, sebenarnya aku hanya perlu menikmati hari ini tanpa perlu mengkhawatirkan hari esok. Dengan catatan, jalani setiap hari-hari yang dilalui dengan pembelajaran dan kegiatan positif. Entah memaknai hal-hal sederhana sekali pun. Seperti betapa beruntungnya diri, kala shubuh ini masih dapat bernafas menghirup udara sejuk dari surga, lalu melaksanakan shalat shubuh beserta sunnah qobliyahnya. Mungkin bagi orang lain hal itu hanya sesuatu yang biasa saja. Tapi bagiku, hal itu sungguh membuat batinku tentram luar biasa. Bahkan melebihi kebahagiaan-kebahagiaan yang pernah ada. Kau tidak akan tau sudah sejauh mana dunia merubahku. Aku yang dulu dapat melaksanakan sholat shubuh tepat waktu di setiap harinya, namun kini hanya dapat melaksanakannya kadang-kadang saja. Syukur-syukur ada bulan suci ramadhan, yang mengharuskanku terpaksa untuk membuka mata lebar-lebar, menahan kantuk yang sudah tak tertahan hingga menjelang waktu shubuh tiba.
Dan pada akhirnya, diriku menyadari jika kebahagiaan itu dapat kutemukan setiap saat, bahkan di setiap tempat. Sebab ia terletak di hati, dan diri sendiri yang menciptakan. Maka jika rasa bahagia itu sudah bersemayam di hati, kurasa ia tidak akan mungkin pergi kemana pun raga ini berlari. Dan tentu akan lebih baik jika hati sebagai tempat bersemayamnya kebahagiaan, juga dirias dengan hubungan yang indah dengan Tuhan pemilik semesta alam.
Semoga kita senantiasa selalu dalam lindungan dan Ridho Allah. Swt. Semoga kita tidak menyiakan Ramadhan kali ini dengan kesia-siaan yang merugikan kita, lalu membiarkannya berlalu begitu saja.
Salam hangat, selamat berpuasa :)
—Temusukma
10 notes · View notes
sabaryangindah · 1 year
Text
Tentram dan Lega dengan Pilihan Allaah.
Menenangkan rasanya, saat membiarkan semua mengalir begitu saja. Meluaskan hati untuk sebaik-baiknya penerimaan. Tanpa rasa khawatir, tanpa rasa menyesal. Karena mengetahui, segala sesuatu telah ditetapkan.
"Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allaah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".
Surah Al-Baqarah, ayat 216
39 notes · View notes
bacabuku · 9 days
Text
[Sekolah Di Atas Bukit] - The Nature Conservacy
Bagussss bangett terharu huhu. Jadi libur tiga hari kemarin kupakai jalan-jalan ke Kaltim (tepatnya Berau) lewat buku ini. Buku kumpulan pengalaman yang ditulis oleh pekerja konservasi di The Nature Conservacy (TNC) ini bener-bener ngasih gambaran yang cukup lengkap tentang apa-apa aja yang dilakukan para pegiat konservasi lingkungan. Yang paling menarik tentu aja pas bagian jalan-jalan masuk hutan, entah untuk survey atau mengantar peneliti dari mancanegara.
Perjalanan ini bukanlah kunjungan pertamaku ke hutan lindung ini. Tetapi di hati selalu terbersit rasa bahagia dan rindu akan suasana hutan. Tak tahan rasanya untuk segera tiba di sana, menikmati kedamaian dan kesejukannya.
Rasanya ikut damai dan tentram waktu membaca deskripsi pemandangan hijaunya Hutan Lindung Sungai Lesan. Ikut ngos2an waktu menyusuri hutan yang jalannya terjal dan mendaki. Ikut deg2an waktu membayangkan seorang diri di dalam hutan yang sunyi dan gelap. Ikut sedih waktu ada salah seorang warga yang memburu dan memakan daging orangutan karna mereka tidak tahu kalau orangutan itu ternyata di lindungi. Dan ikut terharu waktu ada nelayan yang memutuskan berhenti menangkap ikan dengan bom karna itu merusak ekosistem laut.
Tuh kan buku ini lengkap banget. Segala macam pengalaman yang dirasakan oleh berbagai pekerja di TNC diceritakan panjang kali lebar. Mulai dari sulitnya melakukan pengambilan data di dalam hutan, berbagai pelatihan dan pendidikan yang TNC berikan untuk warga sekitar dan sekolah2 (supaya mereka lebih melek dan peduli pada isu lingkungan), dilanjutkan berbagai diskusi dan konsolidasi yang TNC lakukan baik di konferensi internasional, di aparat pemerintah, di perusahaan pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan), sampai ke nelayan dan ekosistem laut di Berau. Semuanya di lakukan hanya supaya kelestarian alam terjaga. Sehingga anak cucu kita di masa depan nanti juga dapat merasakan alam seperti yang saat ini kita rasakan.
Staf TNC di lapangan memang ujung tombak TNC dalam melakukan program konservasi, namun para staf yang melakukan tugas-tugas konservasi dari balik meja memberikan dorongan tenaga yang kuat agar tombak itu dapat melayang tinggi dan menancap sejauh yang diinginkan TNC.
Buku ini ngasih banyak pengetahuan tentang konservasi alam, perubahan iklim, emisi karbon. Banyak banget yang aku dapat dari buku ini, misalnya perusahaan kehutanan itu harusnya punya suatu peta pemanenan yang bisa membantu mereka memetakan pohon mana yang akan mereka tebang. Kemudian alat yang digunakan untuk memotong pohonnya juga bukan pakai buldoser yang panjang pisaunya lima meter itu. Soalnya kalau nggak ada peta pemanenan yang jelas nanti buldoser yang buat nebang pohon tadi malah nggak jelas kan rute jalannya kemana. Jadi udah boros bahan bakar, banyak pohon yang masih muda juga jadi ikut ketebang sama pisau buldoser tadi. Buku ini juga menjabarkan tentang emisi karbon. Soalnya di Indonesia tahun 2005 emisi karbon dari penggundulan hutan itu adalah yang paling besar (sampai 48 persen!).
Nggak cuma ngomongin pengalaman di dalam hutan, buku ini juga menceritakan perjuangan Indonesia dan TNC pada konferensi internasional tentang perubahan iklim. Ada suatu skema yang diperjuangkan TNC untuk mengalihkan sebagian utang Indonesia menjadi dana hibah konservasi untuk menjalankan proyek pelestarian alam. Juga diceritakan bagaimana kemajuan ekonomi yang diciptakan negara-negara maju justru berdampak negatif pada negara lainnya.
Butterfly effect menggambarkan bagaimana satu kesalahan kecil yang dilakukan pemerintah atau masyarakat akan menimbulkan bencana pada masa mendatang. Bagaimana bubuhan tanda tangan pena pemerintah pada selembar surat izin konsesi hutan untuk tambang atau perkebunan sawit akan memberi dampak merusak yang besar.
Aduh pokoknya lengkap bangettt, nggak bisa diceritain semua disini. Kalau aku selesai baca buku ini jadi agak lumayan mikir sedikit (wkwk bukan overthinking ya karna sedikit aja thinking-nya). Di salah satu bagian buku dikatakan bahwa perusahaan dan warga mau ikut serta dalam program yang digaungkan TNC karna mereka berharap mendapatkan insentifnya. Sebagai manusia biasa, aku juga tidak memungkiri kalau dibalik semua hal yang aku lakukan pasti aku mengharapkan imbalan. Tapi kenapa gitu ya, kenapa kita gak bisa turut serta ambil peran dalam pelestarian lingkungan semata karna kita menyadari bahwa alam ini anugerah Allah yang mesti kita jaga. Kenapa kesadaran itu aja nggak cukup untuk jadi alasan kita melakukan sesuatu?
Tapi aku sedih karna aku juga nggak pernah ngapa-ngapain. Bahkan sesederhana meminimalisir penggunaan tissue, plastik dan kertas bungkus nasi misalnya. Padahal aku kan punya pilihan untuk pakai lap aja daripada tissue, bawa totebag biar gausah pakai plastik, bawa tempat makan biar gausah dibungkus kertas. Itu kan sebenernya hal-hal sederhana yang kalau dilakukan dengan konsisten bisa berdampak kok. Kalau pun nggak berdampak ke dunia ya paling nggak berdampak untuk diriku sendiri. Iya kan syah? Gimana sih aku ini.
Ohya dan satu lagii, lewat buku ini aku jadi tahu ada pekerjaan yang namanya pekerja konservasi, peneliti di bagian konservasi (ada banyak sih ada yang bagian survey orangutan, peneliti untuk peta pemanenan hutan) macem-macem dan kayaknya seruu! Kenapa ya dulu pas SMA pilihan pekerjaan di masa depan rasanya sempit sekali, padahal kalau mau membuka mata lebih lebar kayaknya banyak loh pilihan2nya. Cuma ya itu udah telatt wkwk.
Oke sekian review panjang kali lebar ini, semoga jadi memotivasi untuk ikut serta mengambil peran dalam menjaga lingkungan. Buku bagus wajib banget dibaca ini mah, ada di ipusnas nggak antri, happy reading!
Tumblr media
2 notes · View notes