Tumgik
Text
Aku, Kamu
Notifikasi salah satu aplikasi ku berbunyi, ternyata ada new request, dan hallo ternyata kamu. Kita tidak pernah menyapa satu sama lain meski sudah lama berteman di semua media sosial. Aku tetap tidak mengenalmu hanya mengetahui namamu, mungkin begitupun kamu.
Aku mau pun kamu tenggelam dalam kehidupan masing.
Begitulah semesta memainkan perannya, menemukan aku dan kamu yang tidak ada yang merencanakan pertemuan dan perkenalan.
Berteman hanya sekedar di sosial media. Entah bagaimana ceritanya, akhirnya kita berteman.
3 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Sejak kemarin beli ultraflu di warung sama kakak sepupu saya.. Saya jadi mikir.. selama ini lebih banyak belanja di minimarket daripada di warung kecil. Karena memang di tempat saya jarang warung dan memang minimarket selalu jadi pilihan kan ? Dilihat dari jejeran indomaret dan alfamart yang memenuhi setiap jalan. Jujur waktu diajak kesana saya gak yakin ada.. Tapi sepupu saya bilang serius adaa.. Masuklah saya ke warung di belokan itu.. Terlihat seorang nenek dibalik dagangannya itu. Saya bilang “ada ultraflu mbah?” Si nenek langsung cekatan dan bilang “ada mbak mau berapa?” “ berapa satunya?” Beliau bilang 2500. “Saya ambil 4 ya mbah” Sambil mbah ambil saya memperhatikan lagi semua yang ada diwarung.. serius asli lengkap banget. Darimulai makanan ringan, pakaian dalam, sampai atk pun ada. Saya pun pergi lagi dan kita inget harus beli gula. Sepupu saya bilang “disana aja lagi” “masa ada sih?” Coba dulu. Saya balik lagi dan emang ada harganya 12 ribu yg biasa kalo di indomaret sampe 14 dan 15 ribu.. Sepupu saya bilang “kalau bukan kita siapa lagi yang bikin laku mereka?” Warung warung kecil mulai mati karena ada indomaret alfamart.. liberalisasi ekonomi ini tanpa disadari mematikan usaha rakyat kecil.. warung warung rakyat jadi mati dan kehilangan pendapatan. Pengusaha makin kaya… rakyat makin miskin 😐😐😐 *ngingrtin ajasih – View on Path.
3 notes · View notes
Quote
Menikah itu, menyatukan dua kepala dengan isi yang berbeda untuk menjadi satu tujuan, terkadang tak semua sepaham, tak lagi semua bisa sesuai keinginanmu. Tapi semua itu untuk kebaikan bersama. Sudah bukan lagi tentang aku tapi tentang kita.
yr
0 notes
Quote
Semoga Pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Semoga semua yang tersayang terjaga
yessyrahm
0 notes
Text
Bandung, 27 Juli 2019
Alarm pukul 03.30 membangunkanku, mama, sepupu perempuanku dan kakak iparku subuh itu. Mama bergegas menyuruhku mandi, melepaskan pelukanku subuh itu.
Tadi malam, adalah malam terakhirku sebagai anak perempuan mama yang masih lajang, yang masih milik orang tuaku seutuhnya. Dalam beberapa jam lagi, aku akan menikah dengan pria pilihanku, pria yang selalu ku sebut namanya dalam doa agar semua yang kami persiapkan untuk hari ini dapat berjalan lancar..
Syahdu sekali subuh itu, aku shalat disusul dengan mama dan kedua perempuan yang tidur bersamaku. Aku chat dengan calon suamiku, subuh itu seakan kami masih belum percaya hari yang kami hitung dan tunggu tunggu dari tahun lalu datang juga.
Ketukan pintu kamar mengagetkanku, perias sudah datang. Ku dengar dari kamar sebelah, yang tak lain kamar calon suamiku pun mulai ramai. Iya, Semua riuh menggodaku, hariku menjadi perempuan dewasa akan dimulai dimulai dari shalat subuh dan datangnya perias. Satu persatu di pupurkanlah bedak dan lainnya ke wajahku, entah apa yang ku rasakan hari itu.
Campur aduk,
Aku bahagia aku akan menikah dengan pria pilihanku, tapi di sisi lain aku sedih, karena setelah akad nanti aku telah berpindah menjadi tanggung jawab suamiku. Apapun yang aku lakukan tidak lagi menjadi tanggung jawab orang tua ku, namun suamiku.Detik demi detik terlewati hingga saatnya tiba, waktu akad nikah akan dimulai.
Pihak keluarga pria menuju tempat akad kami, membawa beberapa seserahan sederhana dan tentu saja mas kawin, Semua berbaris katanya, memasuki ruangan akad. Aku tidak tahu persis apa yang terjadi disana karena aku memilih untuk tidak disandingkan saat prosesi Ijab Kabul, biarlah kami bersanding lagi setelah halal.
Dengan perasaan yang tidak tahu kemana arahnya, tangan yang mulai dingin, suara dari ruangan akad pun tidak terdengar sedikitpun aku hanya berdoa semoga calon suamiku lancar mengucapkan Ijab Kabul. Tiba - tiba datang salah seorang team WO, memintaku untuk keluar, menuju ruang akad karena Prosesi Ijab Kabul sudah selesai. Semua mengucapkan selamat atasku, yang sudah resmi menjadi istri orang. Perasaan yang belum pernah ku rasakan sebelumnya, dan tidak pernah terpikir olehku, aku sudah menikah. Aku resmi menjadi istri orang :’)
Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam ruangan di iringi oleh kedua kakakku, dan keponakanku yang manis Raissa :’) ku lihat di ujung sana, pria memakai baju adat Padang menungguku berdiri di samping kursi kosong di sebelahnya.
Dialah Suamiku.
Dia lah yang akan berjuang bersama sama denganku sepanjang hidupnya, bertanggung jawab atasku, dialah yang memilihku untuk menjadi Ibu untuk anak-anaknya nanti,  dialah yang sudah siap menerima segala kekuranganku dan memilihku untuk menghabiskan waktu menua bersama denganku sepanjang hidupnya. Alhamdulillah, tak henti-hentinya ku panjatkan syukur kepada sang penulis skenario terbaik pemilik alam semesta.
Alhamdulillah, alhamdulillah, atas izinmu semua berjalan dengan baik ya Allah.
Ku lihat Ayah ku di hadapan pria itu, Pak, tugas bapak sudah selesai. Terimakasih telah mendidikku, menyayangiku dari aku lahir hingga aku resmi menjadi istri orang. Terimakasih mau melepasku bersama pria ini, pria yang beberapa bulan lalu datang memintaku menjadi pendamping hidupnya, yang tinggalnya jauh di timur Indonesia sana, yang selalu membuat Bapak bertanya “Apa bapak sanggup ditinggal yessy, jauh kesana?Apa bisa dia menjaga dan menyayangi anak bapak seperti bapak menjaga kamu selama ini?” 
Selalu jatuh air mataku, ketika bapak bicara itu, karena aku pun tidak tahu apa aku bisa jauh dari Mama dan Bapak selepas ini..
Prosesi Akad selesai, dilanjutkan dengan sungkeman, diasana aku merasakan aku akan jauh dari orang tua ku, rasanya belum cukup aku membuat Mama dan Bapak bangga dan bahagia atasku, tapi mereka harus melepasku. Ku peluk ku cium kedua orang tuaku, ku haturkan maaf dari hati yang paling dalam. Maaf selama ini, aku belum menjadi anak yang baik untuk Mama dan Bapak, maaf selama ini belum banyak yang bisa ku berikan untuk Mama dan Bapak, yang ku bisa hanya mendoakan Mama dan Bapak agar selalu sehat, murah rezeki dan bahagia lahir bathin agar bisa melihat dan menimang cucu dariku. Pria yang menjadi suamiku, pun menangis saat prosesi sungkeman, ku lihat betapa dia menyayangi Ibu dan Bapaknya. :’)
Aku pun berpindah untuk sungkeman kepada mertua ku, ku peluk dan ku ucapkan terimakasih karena sudah merestui aku dan anak sulungnya menikah, terimakasih karena telah mau berbagi kasih sayang anak sulungnya denganku, terimakasih karena telah mendidik dan membesarkan anak sulungnya hingga ia matang dan berani bertanggung jawab atasku. Doakan kami, Pak Bu agar bisa menjadi seperti kalian yang bisa melewati segala kerikil kecil di rumah tangga kami nanti, doakan kami Pak, Bu agar kami bisa seperti kalian saling mengayomi, mencintai, dan mengayomi hingga tua. Doa kalian adalah kekuatan kami..
Sedikit kubagikan moment terbahagia kami, semoga kelak ini dapat mengingatkan kami bahwa ikatan yang dipersatukan oleh Allah dan disaksikan para malaikat dan manusia tidak bisa dipisahkan. Dibalik itu, suami ku telah berjanji kepada sang pemilik semesta dengan Ijab Kabul atasku, yang tak lain arti yang ia ucapkan adalah “Maka aku tanggung dosa-dosanya si fulana dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yang telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yang berhubungan dengan si fulana, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku Lalu bagaimana jika suami gagal dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya?”Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku.” (HR. Muslim) ”.
Sungguh berat perjanjianmu dengan Tuhan. Semoga kita bisa menjaga, dan sama - sama menjadi manusia yang lebih baik agar bisa berkumpul di Surganya kelak. aamiin allahuma aamiin.
Prosesi Akad
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Resepsi
Tumblr media Tumblr media
Teruntuk, suamiku.
Terimakasih telah memilihku, untuk mendampingimu seumur hidupku.
Terimakasih.
Aku memilihmu untuk menjadi imamku, aku yakin bahwa kamulah yang terbaik untuk menjadi Ayah dari anak-anakku.
Harapan dan semua mimpi kusandarkan padamu, dan akan banyak tanggung jawab yang kupikulkan di pundakmu setelah prosesi akad itu.
Jangan pernah bosan untuk sama sama belajar, mengalahkan ego dan berubah menjadi manusia yang lebih baik bersama ya.
Sebentar lagi manusia baru dalam rahimku insyaAllah akan lahir, semoga kita bisa sama sama menjadi manusia yang lebih baik, beriringan membesarkan buah hati kita bersama.
Aku mengasihimu, aku menyayangimu suamiku.
Mari kita sama-sama berjanji untuk melewati semua bersama, susah senang, sakit sehat bersama. Aku berjanji, untuk menghabiskan dan mengabadikan sisa hidupku untuk menjadi istrimu dan Ibu dari anak-anakmu.
Seperti janjimu di hadapan orang tuaku untuk senantiasa menjagaku sampai kita sama-sama tutup usia.
Aku menyayangimu Randi Muhammad.
0 notes
Text
“Allah knows what you are going through and HE will reward you for being patient.”
— (via islamicrays)
819 notes · View notes
Photo
Tumblr media
2K notes · View notes
Photo
Tumblr media
Menikah, ibadah seumur hidup yang dipertanggung jawabkan di akhirat kelak, tentu saja Setan berlomba mengagalkannya. Ah memang kata orang mau nikah banyak cobaannya, itu yang paling dirasakan :(
Sudah tinggal beberapa bulan lagi, emosi yang naik turun, hal-hal kecil yang selalu diperdebatkan. Apalagi aku, emosi yang sering tak stabil, suka marah-marah, tiba-tiba, badmood tiba-tiba, yang kadang membuatku sendiri juga jengah mengahadapi naik turun emosiku.
Tapi, terimakasih ya, kamu selalu sabar dan berusaha menyelesaikan dengan kepala dingin. Kesabaranmu, sangat ku salutkan dalam menanganiku, kamu tidak pernah mengeluh, kamu selalu mendengarkan semua yang aku bilang, disaat aku marah-marah kamu hanya mencoba mencairkan suasana tanpa mengajak berdebat lebih lama. Terimakasih untuk kesabaranmu, aku harus banyak belajar kesabaran darimu.
Mungkin dalam hatimu kesel karena kamu juga tipikal lelaki keras dan adikmu sendiri bilang kamu galak dan tidak juga mau mengalah, tapi kamu banyak mengalah untukku. Kamu selalu menyampingkan ego mu untuk menenangkan aku. Dan untuk keutuhan hubungan ini,
Tuhan baik sekali, menghadiahkan kamu di hidupku..
Terimakasih untuk semua Larando.. Terimakasih untuk memilih menetap di sisiku selamanya. Terus bersabar menghadapi tingkahku karena nanti selamanya kita akan hidup bersama, dan aku  juga akan berusaha mengurangi sifat kekanak-kanakanku karena aku juga tidak mau membebanimu dengan tingkah polah anak bungsu ini sampai kita hidup bersama selamanya.
Tetap disampingku, mengajarkanku memperbaiki diriku untuk bisa bersanding bersamamu selamanya..
dari aku, yang selalu mendoakanmu.
0 notes
Text
Untukmu, Perempuan Di Masa Lalu Lelakiku.
Aku dan kamu tidak saling mengenal sebelumnya, entah ada angin apa yang membuat mu saat itu menghubungiku lewat pesan di instagram. Masih teringat yang awalnya baik dan ramah mengajakku untuk berteman di instagram tiba-tiba pertanyaanmu menuduhku memiliki hubungan dengan lelakiku yang dulu entah memiliki hubungan apa denganmu. Mungkin kamu masih ingat, kala itu aku bertanya memang ada hubungan apa kamu dengan lelakiku yang dulu masih berstatus sebagai “temanku” saat itu kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku, kamu bilang kalau kamu sendiri bingung dengan hubungan kalian, ku tegaskan saat itu lelaki yang dulu entah ada hubungan apa denganmu itu bilang ia sudah tidak memiliki kekasih dan tidak ada hubungan apa-apa denganmu. Dua kali aku tanya padamu tentang hubungan kalian saat itu jawaban yang tidak pasti ku dapat dari pesanmu. Untuk kedua kalinya kamu bilang “saya tidak peduli hubungan saya apa, dan dia mau jalan dengan perempuan mana saja saya fokus dengan masa depan saya”. Aku masih ingat jelas kata kata itu. Akupun berhenti membalas pesanmu karena tidak ada lagi yang perlu ku jawab. 
Kamu tidak bisa menjawab tentang status mu dengan lelaki yang dulu mungkin menurutmu masih menjadi lelaki mu tapi tidak darinya. Tak kusangka kehadiranmu, yang awalnya kurasa baik ternyata menjadi sebuah masalah, tidak.tidak,tidak hanya kehadiranmu, tapi juga kehadiran teman-temanmu yang terus-terusan menerorku disertai tuduhan-tuduhan dan lainnya menjadi ujian kedewasaan bagiku. 
Ingin aku mengadu pada lelakiku saat kau meneror ku terus menerus di awal kami pendekatan dan di awal menjadi kekasih. Tapi, untuk apa? dengan mengadu aku memberikan kesan yang lebih buruk untukmu dimata lelaki yang sama-sama kita kagumi saat itu. Biarlah, biar dia yang menilai. Saat itu aku sakit, sedih karena aku mendapatkan fitnah yang banyak darimu dan temanmu yang sebetulnya aku tidak tahu siapa kalian, tapi seolah olah kalian mengenalku dengan amat sangat baik. Tapi tidak apa-apa aku sudah mencoba memaafkanmu dan aku baik-baik saja hingga hari ini.
Tak disangka 1 tahun lewat masa-masa sulit dan cobaan yang kau berikan padaku itu aku lewati dengan baik bersama lelaki yang dulu pernah menjalin hubungan denganmu cukup lama. Mungkin ada banyak hal yang sudah kalian perjuangkan bersama, mungkin kali ini kau harus belajar menerima masamu dengannya sudah berlalu, jadi terimalah kini Aku yang ada disampingnya dan aku pastikan kami sangat bahagia. 
Jadi berhentilah, berhentilah membuka kenangan-kenangan masa lalu mu bersama kekasihku yang dulu pernah menjadi kekasihmu, percayalah kisahmu sudah kami hapus tanpa sisa. Hidupmu hanyalah di masa lalunya.
Aku dan lelakiku akan segera menikah. Ya, lelakiku yang pernah menjadi lelakimu dahulu. Dimana aku tidak ada diantara kalian. Maafkan aku jika aku telah menjadi perempuannya sekarang. Tapi aku meyakini, bahwa kau kelak akan menemukan lelaki yang sangat baik untukmu. 
Jangan kau tanyakan mengapa kekasihmu itu lebih memilih ku daripada dirimu yang telah lama bersamanya, karena aku juga tidak tahu alasannya tapi yang harus kau pahami ia dan Ibunya memilihku bukan tanpa alasan..
Kau adalah wanita di masa lalu lelakiku, terimakasih ku ucapkan padamu karena telah menemani hari-harinya di masa lalu. Sekali lagi kuucapkan terima kasih dengan begitu aku akan lebih baik dan berusaha lebih keras lagi untuk menjaga dan memantaskan diri untuk lelaki ku ini. Ia sudah menjadi pribadi yang baru setelah bersamaku. 
Kau mungkin sangat terluka waktu itu, saat ia memutuskan memilihku dan meninggalkanmu. Saat itu juga, entah hingga hari ini kau masih berfikir bahwa akulah yang merebutnya darimu kan? Tapi sudahlah, aku bisa memakluminya, kau memang tak mengenalku sebelumnya. 
Bahkan jika kujelaskan pun kau tak akan percaya, lupakan saja, jika yang kau inginkan lelakiku akan membodohkan dirinya di hadapanmu. Mungkin lebih bijaksana bila kau berkaca diri, bagaimana kau memperlakukannya hingga ia lebih memilih pergi. 
Sebentar lagi, hari bahagia kami akan segera datang. Tuhan menakdirkan ia untukku, padakulah ia temukan kata “pulang” karena baginya akulah rumah dan begitu sebaliknya. Pada hari bahagiaku, aku tak ingin kau datang, bukan karena aku jahat atau benci padamu. Aku hanya tak ingin melukai hatimu di hari bahagiaku.
Percayalah, Tuhan teramat sayang padamu dan pada kekasihmu itu. Dia mempunyai rencana besar dibalik perpisahan kalian. Kau perempuan yang mungkin baik, Tuhan akan memberikanmu lelaki yang baik. 
Kumohon, simpan kenangan-kenanganmu dalam tempat yang rapi, dan bukalah lembaran baru tanpa harus menganggu kami. Tak ada lagi bayang-bayangmu pada lelakiku ini, jadi pergilah jangan mengusik lagi.
Aku akan belajar menerima pasanganku dengan masa lalunya.
Terimakasih untukmu, perempuan di masa lalu lelakiku.
0 notes
Text
Cobaan Menjelang Pernikahan.
Pernikahan. 
Kata yang di dambakan hampir semua perempuan di Bumi, tidak bukan perempuan saja sih laki-laki juga iya. 
Dimana ketika Tuhan memainkan kuasanya untuk menyatukan dua insan perempuan dan laki-laki dalam ikatan suci dihadapan Tuhannya, dan secara hukum. Saking sakralnya sebuah pernikahan, persiapan yang dubutuhkan juga tidaklah sebentar, pasangan yang akan menikah harus melewati banyak proses dan uniknya semua teman teman, orang tua, mereka semua mengingatkan mitos akan banyaknya cobaan dan godaan-godaan menjelang Hari Besar itu datang. Keraguan, Datangnya orang lain, orang tua yang berlainan pendapat, masalah kecil menjadi besar. Dan lainnya
Dulu, aku pribadi tidak begitu percaya dengan mitos itu. Tapi setelah aku rasakan sendiri, iya benar memang begitu mudah sekali hal kecil untuk dipertengkarkan. Hal yang sebenarnya tidak perlu jadi masalah tiba-tiba jadi masalah yang bikin kita bersitegang. Aneh, emosi benar-benar naik turun dibuatnya. Rasanya saat berantem memang kadang ada sih kelintas “Ya Allah kok gini amat ya” tapi langsung lah baru buru mikir lagi kalau masa sih gini doang. Huhuhu tapi masih ingat banget kata-kata ceramah yang suka gue baca dan denger di youtube “Bagaimana setan tidak akan berhenti menggodamu, karena  yang sedang kamu perjuangkan adalah sebuah ibadah seumur hidup, untuk menyempurnakan separuh agamamu, ketika kamu terbawa godaannya dan gagal, tertawalah setan rencanamu menyempurnakan agamau dan untuk beribadah seumur hidupmu tak jadi kau capai”
 Seserem itu loh, godaan mau menikah. Kalau gak sama-sama saling pengertian, menghargai, mendukung, dan mengalah semua itu susah banget.. serius. 
Apa ada yang pernah merasakannya juga?
P.S : Yang aku doakan, untuk calon suami ku yang setiap harinya berjuang untuk menghalalkanku, semoga Allah memudahkan langkah kita, semoga hatimu selalu tetap yakin dan tidak berhenti untuk menyayangi dan mencintai semua kurangku, keluargaku, semoga rezeki kita dimudahkan selalu, semoga kita sama-sama dapat berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi untuk hari ini, esok dan selamanya. Semoga aku bisa jadi Ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak, dan yang terpenting semoga aku bisa jadi anak mantu kesayangan Ibu dan Bapak :)
2 notes · View notes
Text
Segala yang dilakukan dengan hati
Menyiapkan segala hal secara detail agar harapan untuk hasil yang sempurna tercapai, Lelah dan bikin nafsu makan berkurang banyak sih tapi memang semua yang dikerjakan dengan hati tidak akan terasa lelah :)
Semoga dimudahkan Kak Ran ! <3
0 notes
Quote
Semua yang aku lakuin untuk kita. Jadi jangan pernah ragu sama aku ya. Apa yang aku lakuin sekarang, usaha ini untuk kita. Untuk Eci untuk kita.
Randi
2 notes · View notes
Text
Ketika Kamu Memintaku
“Kamu datang. Menghampiriku memintaku menjadi pendampingmu saat itu.
Hanya meminta untuk hubungan yang serius yang memiliki tujuan untuk hidup bersama dalam ikatan suci. Tidak ada perkataan kapan ikatan suci itu akan dilakukan saat itu. Hanya menjalani hubungan sebaik baiknya.
Aku mengiyakan permintaanmu yang saat itu kulihat berbalut ketulusan dan pengorbanan yang cukup membuatku terenyuh. Memang dasar wanita selalu lemah diberikan pengorbanan :)
Ku jalani hari ku sebagai wanita yang memiliki kekasih, kekasih yang berjarak.
Jarak yang jauh menjadi kendala bagiku. 
Kepercayaan, kecurigaan, fikiran - fikiran negatif yang selalu menghampiri kepalaku dan mengganggu ku. 
Dengan sabarnya kamu selalu meyakinkan ku dengan melakukan segala hal yang kamu bisa hanya agar aku percaya.
Meski memang usahamu tidak memberikan pengaruh dengan apa yang ada di kepalaku. Keributan kerap terjadi karena aku yang sulit percaya dan memikirkan apa yang ada di pikiranku tanpa mendengarkanmu. 
Sulit. 
Belum lagi orang dari masa lalu mu yang kerap mengangguku saat itu, semakin membuat aku sulit untuk mempercayaimu. Maaf :( 
Semua usahamu, tidak berarti banyak saat itu. Hanya kecurigaan yang ku tanam. :(
Hari berlalu aku mulai mempercayaimu, aku mulai menutup kuping dan mata tentang masa lalu mu. 
Kamu makin mendekatkan ku kepada Ibu dan Bapak mu. Meski saat awal pacaran kamu telah mengenalkanku pada mereka,  ya itu adalah usahamu untuk meyakinkanku agar aku percaya bahwa hanya aku yang ada di hidupmu saat ini dan selamanya.
Hingga usahamu berhasil Bapak dan Ibu kerap bertanya tentangku. 
Usahamu yang lain pun, kamu lakukan hanya untukku, kamu mendekatkan diri ke Bapak dan Ibu ku juga saudara kandungku. Hubungan kita saat itu benar benar berjalan dengan baik.. Aku beruntung memilikimu.Terimakasih :)
Sampai ketika hari itu datang...
Hari itu, kamu memintaku untuk menjadi pendamping mu menemanimu sampai tua, dan hidup bersama dari 0. 
Kamu memintaku untuk menikah dengan mu. Karena kemarin kemarin sebelum hari ini terjadi kita selalu bahas tentang pernikahan. Aku menjawab “ Ya Aku mau” 
Aku tidak dapat berkata apa apa selain tuhan inikah jawaban doaku selama ini, dan doa yang ku titipkan ke mama saat berkunjung ke rumahmu. Aku bahagia sekali kala itu. Tidak butuh waktu yang lama untuk kita yakin untuk berjalan bersama sama, menjadi pribadi yang lebih baik bersama sama :’) 
Kamu datang ke rumah dan bertemu Mama dan Bapak. Bukan kali pertama lagi bagimu datang dan menginap dirumah ku, sudah beberapa kali. 
Ingat saat awal kamu memintaku menjadi kekasihmu, kamu pun datang menghampiri orang tua ku di Bandung. Kamu bilang kamu serius denganku dan menjalani hubungan untuk masa depan.
Tapi, dihari itu kamu bicara kepada kedua orang tuaku saat kita makan siang “Bapak, Mama saya mau minta Yessy untuk menjadi istri saya. Bolehkah Ma, Pak kami mau menikah di Bulan xxx Tahun depan?” 
Bapak dan Mama tertawa melihat tingkah dan caramu memintaku. Mama hanya menjawab “Sudah yakin dengan Yessy? Dengan semua tingkah Yessy?Dengan keadaan keluarga Yessy? Yessy masih belum jago masak masih banyak harus belajar” dan kamu menjawab “Iya ma, saya yakin sekali”
Mama hanya menjawab “Kalau sudah yakin, mama izinkan yessy jadi istri kamu, tolong jangan disakiti anak mama, dan sama sama kalian menjadi yang lebih baik untuk satu sama lain..Semoga yang diniatkan kalian dimudahkan ya”
Dihari itu, aku resmi menjadi wanita yang sudah dipinang orang.
Dihari itu juga aku meyakini semua ini skenario Allah yang indah ini, dan akan selalu tetap indah bila kita menjalani ini sebaik baiknya dan berniat karena Allah.
Semoga Allah selalu melindungi dan memudahkan langkah kita ya. Akan selalu ada ujian menuju hari itu. Semoga kita kuat menjalani dan melewati semua ujian ini.
Tetap bersamaku, jadi teman hidupku hari ini, besok dan selamanya ya..
Jangan pernah bosan ketika aku bertanya “Sayang aku gak?, Kamu nakal gak?, Ada chat dengan siapa?” semua itu aku tanyakan karena aku takut kehilangan kamu. 
Terimakasih telah memilihku.... 
Sincerely,
Your future wife (Insyaallah)
3 notes · View notes
Photo
Tumblr media
1K notes · View notes
Text
Silence Island - EAR.
Welcome to reality You may have to see Live in children’s fantasy Dreams will set you free
Calling for imagination Powered by the brain invention Losing all the saturation Flying underneath the stars
Animate the tragedy Freedom of the land Craving for technology It never comes to an end
I use to play with my mind Acting as somebody else To switch my point of view in many things I learn how people can survive in Silence Island And send a message to through the knowledge To build an empire of the world
0 notes
Quote
Sungguh tidak ada yang lebih melegakkan dari rasa cinta yang tersampaikan dan tidak ada yang lebih membahagiakan dari cinta yang diterima.
0 notes
Text
Semoga, kita adalah bagian dari manusia yang takkan pernah letih berdoa dan memanjatkan harapan pada sang Empunya Langit dan Bumi. Entah kepada siapa lagi harus mengadu gusti.
0 notes