Don't wanna be here? Send us removal request.
Text

Melesapnya sang pelita.
Yudha Suryawijaya, pemuda yang terlahir di tengah hiruk-pikuknya kota Yogyakarta pada tahun 1997. Dibesarkan di Yogyakarta membuat logat Jawanya cukup medok—dipengaruhi oleh orang tuanya yang murni keturunan Jawa pula.
Selepas menyelesaikan studinya di Universitas Gajah Mada pada usia 27, Yudha kini bekerja sebagai seorang ahli forensik. Saking cintanya dengan pekerjaan yang ia miliki, Yudha menjadi seorang yang workaholic—bak adiksi dengan pekerjaan. Ia habiskan hari-harinya untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. Sakit pun tak menghentikannya untuk pergi ke Rumah Sakit—demi bekerja, tentunya. Siapa sangka, adiksinya terhadap pekerjaan membuat hubungan dengan (mantan) kekasihnya merenggang, bahkan usai. Hubungan yang mereka jalin selama tiga tahun usai begitu saja sebab Yudha yang jarang meluangkan waktunya untuk sang mantan kekasih.
Selepas usainya hubungan Yudha dengan sang mantan, ia distraksi pikirannya dengan bekerja lebih giat. Namun, segala sesuatu di kota Yogyakarta membuat dirinya teringat oleh sang mantan. Terlintas di benaknya, “Haruskah saya pindah kota?” Setelah beberapa hari merenung, Yudha menemukan jawabannya dan memilih untuk pindah ke Ibu Kota. Inilah yang membuatnya kini menapakkan kaki di Jakarta, kota besar yang elok.
Lakukan dakwah jika ingin menjadi umat yang terbaik. Kalimat tauhid merupakan kalimat yang hanya dimiliki orang-orang yang berani karena kalimat ini dimulai dari huruf La. La artinya meniadakan.
Intinya yudha forensik, homo, workaholic sampai mantannya muak dan dia ditinggal. Sifatnya... Average mas-mas pekerja dah, tapi dia tuh kalem. Manggil orang pakai mas, mbak, dek. Kalau ditanya suka apa, dia suka.. baca novel sherlock holmes.
0 notes