a-sermyda

[a-sermyda]

Pengembara

Perjalanan manakah yang panjang? Yang membutuhkan waktu yang lama, bahkan bertahun tahun?, Ada yang pernah berkata "Perjalanan dari pikiran ke hati". 

Kita terjebak dengan pikiran kita sendiri. Seperti berada di pulau labirin. Kita berlari sambil mencari apa yang kita inginkan, tapi belum tentu kita dapatkan.  

Hingga akhirnya ia menikmati lalu lalang pikirannya dengan ditemani ramainya deru angin, Yang menjadi nadanya setiap hari, Mengiringi langkahnya sambil menari. 

Kurasa kita berada di ketakutan yang salah. Ia mulai mencoba memperbaikinya, walaupun ia tahu membutuhkan waktu yang lama. 

Melangkah jauh, tapi seperti tak kemana mana. Berdiri ditempat yang sama kembali. Terkadang goyah, tapi ia meyakinkan diri untuk menjadi tangguh. 

“Hai kamu, tetaplah berjalan....”

[a-sermyda]

Selamat mengembara lagi~ Kali ini ada partnernya... #syanset #windowseat

[a-sermyda]

at Museum MACAN - Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara

[a-sermyda]

[a-sermyda]

💙💜❤️

Before Sunset (2004)

[a-sermyda]

💙💙💙

[a-sermyda]

DI SUDUT PIKIRAN SI PENGEMBARA.

Banyak hal yang kalian tidak ketahui, Namun kerutan dahi kita sama, Kita mengerti sebuah makna.

Di jalan menuju senja abu abu, Saya termangu.

Menikmati gerimis yang bersenandung, seirama dengan langkahku 2 tahun yang lalu.

Semua akan datang sesuai waktu dan porsinya masing-masing, seperti musim kehidupan.

Setiap musim hadir menghampiri, Nyatanya saya masih berdiri tetap, sedikit goyah, namun masih kuat menopang.

Saat tiada jalan, Diberikan-Nya jalan.

Saat di persimpangan, disitulah Ia memberikan kesempatan untuk memilih jalan mana yang ingin kutempuh dengan segala resikonya.

Tidak ada jalan yang salah, saya percaya itu. Yang ada hanya keraguan dalam melangkah. Inilah hal yang cukup sulit bagi saya, kalian, bahkan kamu.

Satu hal yang harus saya pelajari sungguh-sungguh :

“Menjadi pribadi dengan penyerahan tanpa ragu”

[a-sermyda]

Teruslah berjalan sampai titik yang Dia janjikan. Terkadang Ia menuntun kita kepada sesuatu yang kita tidak inginkan. But, Don’t give up or lose heart – keep believing the promise. - A.S -

[a-sermyda]

SI PENGEMBARA

Pergumulan pribadinya adalah perjalanan intelektual yang ternyata diikuti dengan perjalanan spiritual. Apa yang masuk ke dalam kepalanya adalah juga akhirnya masuk ke dalam hatinya. Bukan hanya mengguncang keyakinan tentang apa yang benar dan apa yang salah, tetapi juga rasa bahwa sesuatu itu benar atau salah.

Ia melihat pengembara lainnya berlomba-lomba mengasah logika, ia pun dituntut sama dengan mereka.

Apa jadinya semua pengembara mengandalkan logikanya, tanpa mengasah hatinya?, pikirnya.

Sedangkan perjalanannya di daratan hampir habis dan dari kejauhan terlihat ada sebuah perahu kecil ditepiannya.

Lalu, Sampailah ia, terjebak di tepian… tidak tahu melangkah kemana…

Putar balik atau mencoba menyusuri lautan. Badai ragu menghampiri hatinya. Si pengembara butuh sesuatu yang bisa membawanya berani terus melangkah menyebrangi lautan, yaitu iman.

Lalu ia menoleh ke belakang sejenak dan mulai merenungkan perjalanannya yang telah ia lalui. Si Pengembara takjub akan keputusan-keputusan yang dia ambil selama ini. Dimanakah ia kalau memilih jalan yang lain, pikirnya.

Tak perlu ragu…

Ya.. Mungkin si pengembara kurang bersungguh sungguh dalam mengatakan percaya. Sehingga dilanda keraguan untuk melangkah.

Lalu, Pengembara mulai menaiki perahu, mulai menyusuri, mulai mengembara, walaupun tidak tau apa yang akan ia temui didepan sana. Karena ia mau berserah dan percaya sungguh sungguh bahwa ia tidak mengembara sendiri. SahabatNYA selalu menemani.

- A.S -

Ps: Terima kasih buat Sahabat

[a-sermyda]

“Love is not a mere feeling, it is a decision about how we will behave and treat people” - Joyce Meyer -

And i’m still learning how to love, But i think everyone’s gonna learn this for a lifetime. 😊

📷 : Saat senja di Dieng Wonosobo, 2015

[a-sermyda]

Dalam kesesakan aku telah berseru kepada Tuhan. Tuhan telah menjawab aku dengan memberi kelegaan. - Mazmur 118:5 -

#Hiswords #Hispromise

[a-sermyda]

Tentang sebuah ruang. Ini bukan ruang biasa, Menyenangkan juga tidak. Kecil, redup, sesak didalamnya terasa. Anehnya, ruang ini seperti mempunyai magnet yang dapat selalu menarik dan menahanmu disana. Kunamai "Ruang Pergumulan", Didalamnya terdapat kursi sofa berwarna merah, lusuh dan sudah usang. Kaki-kaki sofa pun sudah tak sama lagi, maka kutaruh lipatan kertas agar selaras tingginya. Ruangan ini terdapat satu jendela tanpa kaca dengan kusen kotak berwarna hitam. Atapnya pun sudah hampir rubuh, banyak celah mengisi langit-langitnya, sehingga terik matahari dan hujan ikut mengisi ruang tersebut. Tidak perlu ditanya, ini memang bukan tempat favoritku. Ruang ini penuh keluh, Hati dan pikiran terbawa oleh atmosfer-nya, sendu.. Jika terlalu lama kau tinggal didalam, ia akan menggerogoti tubuhmu. Panas dan dingin bisa kau rasakan keduanya dikulitmu. Menusuk.. Ditambah lagi kau menghirup jutaan butir debu, yang membuatmu sesak.. Tak jarang aku terbawa ke ruang ini, Terkekang didalamnya, Hanya duduk di sofa usang, berusaha menyamankan diri. Tapi aku masih percaya mantra ini “untuk segala sesuatu ada waktunya.” Mengucap mantra yang baik kepada diri sendiri, lama-lama akan berubah menjadi sebuah keyakinan. Seperti kata Sahabatku, "Tenang saja, masih ada pelangi setelah hujan". Maka aku percaya bukan hanya sendu yang melingkupi ruang ini, tapi asa pun turut hadir ditempat ini, walaupun tak terlihat kasat mata. Yang kurasa ada, pasti. Janji-Nya tak pernah mengecewakan.

[a-sermyda]

Saya percaya dengan cara-Nya yang entah bagaimana Dia pasti memberikan yang terbaik #Process

[a-sermyda]

[a-sermyda]

Show your thanks in big & small ways. #learned

[a-sermyda]

🌊🏖🌅

[a-sermyda]

Senjanya Si Januari Saat itu senja, Seperti biasa, ia duduk diatas pasir putih sambil menikmati langit yang sedang sendu. Ya... Memang tidak sehangat dan seanggun seperti biasanya. Senja kali ini sama seperti dirinya, pikirnya. Raut wajahnya sendu dan tidak merona. Terlalu banyak hal yang ada di kepalanya, lalu-lalang bagai senin di Jakarta. Lalu, keningnya berkerut, kepalanya ia sandarkan di kedua tangannya yang ditopang oleh kakinya dan ia memaksakan matanya melihat senja kembali, Ia merenung... Ia teringat akan-Nya, seorang Sahabat yang hampir ia lupakan.. Kata-kataNya terlintas di sudut pikirannya, kataNya 'senja tidak akan selalu indah, tapi Dia berjanji akan selalu menemani' Yaa! Ternyata Sahabatnya yang ia butuhkan. Ada sebuah kerinduan dalam hati kecilnya. Ia sadar bahwa pikiran dan hatinya yang berlomba-lomba mencari jawaban yang telah membuatnya lelah dan tidak merasakan sukacita. Terlalu angkuh melangkah sendiri, padahal Sahabat-Nya selalu menemani. Lalu, ia terbangun dari tempatnya berada. Ia mulai berlari dipesisir pantai, Melepaskan pergumulannya sambil menikmati sendunya senja, Hatinya teduh... Asa baru mengiringi setiap langkahnya, Bersama Sahabatnya ia berlari, Dipegangnya tangan Si januari, Lalu, sambil berlari, Sahabatnya berkata "Mari kita lewati senja ini bersama"