aaavngr
aaavngr
Untitled
1 post
Don't wanna be here? Send us removal request.
aaavngr · 2 years ago
Text
Night Drive🌙
Tumblr media
Udara malam itu cukup dingin setelah sore tadi hujan mengguyur bumi. Lampu jalanan dan gedung-gedung pencakar langit bersinar terang mengalahkan cahaya bulan. Jalanan pun mulai sepi karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Namun hal tersebut tidak membuat gadis yang ada di kursi penumpang depan itu untuk pergi keluar. "Aku ingin cari udara segar," katanya pada lelaki yang mengemudi di sampingnya itu beberapa waktu lalu melalui pesan. Walau dingin, lelaki itu pun tanpa ragu segera menjemputnya.
Jari lentik gadis itu bergerak menekan tombol jendela di sampingnya, membuat jendela di sampingnya terbuka. Angin dingin di lur masuk tanpa izin ke dalam mobil.
"Tidakkah kau merasa dingin?" tanya lelaki itu tanpa menoleh. Matanya fokus ke jalanan di depannya.
"Hatiku lebih dingin dari ini," jawab gadis itu, sama dinginnya dengan udara malam. Namun dia masih berusaha tersenyum.
Lelaki di sampingnya ikut tersenyum, tapi jantungnya terasa seperti sedang diremas hingga terasa sesak. "Apa kau butuh bantuan sesuatu?" tanyanya penasaran karena tiba-tiba gadis itu ingin keluar.
"Aku tidak bilang butuh bantuan, aku hanya bilang aku ingin mencari udara segar," jawabnya tak acuh.
"Tapi kau tampak sedang membutuhkn bantuan, makanya aku menawarkan," jawab lelaki itu lagi. Dia hanya ingin membantu, itu saja.
Gadis itu tersenyum sekali lagi, namun kali ini dia memaksa. "Sekalipun aku membutuhkan bantuan, tidak akan ada orang yang mampu membantuku," jawabnya setelah terdiam selama beberapa saat.
"Mau sebanyak apapun bantuan yang ditawarkan, mereka tidak akan mampu membantuku." Gadis itu terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Apalagi kau."
Lelaki itu terkejut, namun berusaha tetap tenang. Tidak ingin keberadannya di sana semakin memperburuk keadaan. Dia pun memilih untuk diam, mendengarkan apapun yang dikatakan gadis di sampingnya.
"Kau yang paling membuatku menderita, yang paling menyakitiku. Bagaimana bisa kau membantuku? Mau dengan apa kau membantuku?" tanya gadis itu, penuh akan nada sarkas.
"Maaf," ucap lelaki itu lirih, hampir tidak terdengar. Suaranya penuh akan rasa menyesal.
"Kau pasti tahu kenapa aku masih sering mengajakmu keluar. Aku hanya ingin kau seberapa besar penderitaan yang kualami setelah apa yang kau lakukan," jelas gadis itu lagi.
Lelaki itu terdiam, berusaha mencerna apa yang barusan gadis itu ucapkan. Dia tahu bahwa gadis di sampingnya, gadis yang begitu dicintainya itu terluka dan sakit hati karenanya. Dia tahu betul dan jelas dia tidak bisa meninggalkannya begitu saja.
Maka dia rela. Rela bla gadis itu terus memaki dan menyumpahinya. Dia rela harus mendengarkan kalimat-kalimat sarkas lainnya asalkan dia bisa terus bersamanya.
Hanya itu yang bisa dia lakukan untuk menebus segala dosa dan kesalahan yang pernah dia lakukan. Baginya, lebih baik mendengar kaa-kata itu daripada harus kehilangan gadis yang begitu dikasihinya.
"Dunia memang kejam," celetuk gadis itu setelah keduanya hanya saling diam selama beberapa saat. "Kau yang paling banyak menyakitiku tapi aku selalu kembali padamu, seperti saat ini."
Lelaki yang sedang mengemudi itu tersenyum sekali lagi. Ada sedikit rasa lega di hatinya setelah mendengar pernyataan tersebut.
"Terima kasih karena selalu kembali padaku," jawab laki-laki itu tulus.
"Mau bagaimana lagi," jawab gadis itu, masih sambil menikmati pemandangan kota di sekeliling mereka, "Hanya kau satu-satunya tempatku pulang."
Laki-laki itu sadar seberapa besar benci dan sakit hati yang harus ditanggung gadis di sampingnya. Namun gadis di sampingnya itu juga tidak bisa mengelak. Garis takdir sudah digariskan untuk mereka berdua dan tidak ada apapun di dunia ini yang bisa memutusnya, bahkan mereka sendiri.
Mau sejauh apa mereka berlari menjauh, garis takdir akan selalu kembali menyatukan mereka. Bagaimanapun, dan dengan cara apapun. [*]
1 note · View note