Segala kata yang tidak tersampaikan secara lisan saya simpan dalam ruangan tersendiri.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Saat sedang mengejar pencapaian yang besar, ternyata banyak sekali pencapaian-pencapaian kecil yang luput dari perhatian.
Di titik di mana kamu merasa telah berhasil mencapai tujuan besarmu, coba tariklah perjalanan itu sebagai satu tali yang panjang. Maka akan kamu dapati di sepanjang tali itu, terjuntai kilas balik perjalananmu dalam bentuk momen-momen kecil. Sebagiannya pasti sudah kamu lupakan, tapi seketika melihat gambaran itu, kamu bisa langsung hadir dalam kenangan tersebut.
"Seperti baru kemarin." Ujarmu, sambil mempersiapkan kembali tujuan besarmu selanjutnya.
0 notes
Text
Dan kita bertumbuh, dari pribadi yang tidak sempurna, menuju pribadi tidak sempurna yang lebih baik.
7 notes
·
View notes
Text
Ingin jadi seperti apa kamu untuk keluargamu nanti, jadilah seperti itu untuk keluargamu saat ini.
Karena kepribadianmu yang melekat di rumah yang sekian lama kamu tinggali, adalah kepribadian yang akan kamu bawa di rumah yang kamu bangun nanti.
Maka, ingin jadi seperti apa kamu untuk keluargamu nanti, jadilah seperti itu dulu untuk keluargamu saat ini.
3 notes
·
View notes
Text
Kadang rasa kagum pada seseorang timbul bukan karena seberapa banyak yang dia miliki, namun karena seberapa banyak yang hilang darinya namun dia tetap anggun dalam sikapnya.
1 note
·
View note
Text
yang lebih berat dari parenting memang dengerin nasehat orang lain mengenai parenting, ya.
40 notes
·
View notes
Text
Hati yang sedang sakit, tidak akan bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Ia akan menganggap semuanya sama, seperti lidah yang tidak bisa membedakan rasa saat tubuh sakit. Dan akan terus berlanjut sampai hati menjadi buta dan mati, hingga jurang pun akan ia masuki. Bermula dari kamu yang terlalu jauh dari Allah dan terlalu dekat dengan manusia, bermula dari salah meletakkan harapan dan impian.
Tidak akan pernah bisa sembuh sebuah sakit jika tanpa penawarnya, salah obat justru akan semakin menjadikannya sakit. Mustahil akan sembuh jika yang diobati bukan bagian yang sakitnya, bermula dari kembali pada-Nya. Saat semua sudah kamu serahkan pada-Nya, setelah tubuhmu terkuras tenaga dan air mata, maka biarkan langit yang bekerja untuk menyelesaikan masalahmu.
Barangkali, ada doa yang kamu belum panjatkan, ada ibadah yang kamu belum maksimal mengerjakannya, dan barangkali ada dosa yang kamu sepelekan meski terlihat kecil olehmu.
Mari kembali dan mengobati, sejauh langkahmu pergi, akan selalu ada jalan untuk berputar kembali.
@jndmmsyhd
617 notes
·
View notes
Text
Ketulusan akan melahirkan kedekatan,
Kedekatan akan melahirkan kesepakatan,
Kesepakatan akan mengukuhkan ketulusan.
Ustadz Mujahid Yanuar
2 notes
·
View notes
Text
Kekuatan Doa
Ketika kita tak memiliki daya untuk mengubah seseorang, yakin bahwa Allah-lah akan yang mengubahnya. Maka, berdoa adalah jalan ikhtiar kita sebagai seorang muslim untuk saling mendoakan kebaikan, terutama keluarga.
Jangan pernah meremehkan kekuatan doa. Ibarat tetesan batu yang setiap hari ia jatuh luruh, mampu memecah sebuah batu yang keras.
Well, kita tidak harus menjadi sempurna untuk membahagiakan orang-orang di sekitar kita. Sadari jikalau salah; perbaiki, luaskan penerimaan, lapangkan pemaafan, dan bersyukurlah. Jangan pernah meniadakan Allah dalam setiap langkah kita.
Mintalah pada-Nya, dan teruslah meminta. Meminta adalah bukti iman kita sebagai seorang hamba, bahwa kita takkan mampu melewati semua tanpa-Nya.
Bersabarlah. Allah akan memberi ganjaran bagi orang-orang yang menghiasi dirinya dengan kesabaran.
"Sifat-sifat yang baik itu tidak diberikan, kecuali pada orang-orang yang sabar." (Q.S Fushshilat: 35)
Pena Imaji
337 notes
·
View notes
Text
فاصبر صبرا جمبلا
Assalamu’alaikum
Hai, apa kabar? Semoga selalu baik, ya.
Benar-benar ada begitu banyak hal yang meminta untuk dituangkan disini, tapi rasanya sudah tak mampu untuk dituliskan. Bingung mau memulai dari mana, dan memang hanya kepada Allah segala rasa mampu diluapkan.
Tahun ini berat, ya? Hari-hari kalian bagaimana? Terkendali atau justru jungkir balik? Tak apa. Aku juga merasakannya. Allah benar-benar menguji kita tahun ini. Tahun terberat dalam hidup, tahun yang akan selalu dicatat oleh sejarah sebagai tahun yang penuh dengan duka dan tangisan.
Izinkan bercerita, ya. Sedikit saja. Bila tak berkenan maka tak perlu dibaca.
Dulu pas saya masih kecil, saya melihat keluarga teman dekat saya kesulitan ekonomi. Pikir saya, mungkin ini salah satu bentuk ujian dari Allah. Saat melihat mereka, saya sempat bertanya-tanya. “Apa hidupku bakalan datar aja sampai tua? Atau justru akan ada waktunya roda kehidupan berputar?” Karena saat itu, saya belum tau bahagia yang membuncah seperti apa, juga kesedihan yang mendalam itu bagaimana.
Pikiran yang benar-benar saya sesali. Gimana bisa umur 11 tahun sudah berpikir seperti itu? Dan terus tengiang-ngiang di kepala sampai sekarang.
Tebakan saya meleset, saya kira hidup saya akan terus datar sampai tua. Belum juga menginjak 20 tahun, sudah Allah uji dengan beberapa hal. Lagi-lagi memasuki usia kepala dua Allah menguji saya. Dan sekarang, kita semua sedang Allah uji dengan dicabutnya nikmat aman. Hari-hari kita lewati dengan rasa was-was. Berharap sampai semua ini selesai, kita tidak termasuk dari orang-orang yang terkena wabah.
Memang kita perlu diingatkan tentang kematian, tentang kehidupan akhirat, tentang surga dan neraka. Bukankah kita sudah tau kalau dunia adalah ladang ujian? Dari terlahirnya kita ke dunia sampai kembalinya kita bukankah memang selalu diliputi ujian?
Mungkin, memang Allah minta kita untuk benar-benar kembali lagi kepada-Nya. Setelah sekian lama menjauh, Dia meminta kita untuk mendekat.
Saya lupa kalau Allah selalu mengingatkan, bahwa saat kesulitan menimpa, selalu ada kemudahan bersamanya. saat berbagai ujian mendera, saat itu pula Allah perintahkan kita untuk meminta pertolongan kepada-Nya dengan bersabar dan sholat. Saat masalah melanda, saat itu pula Allah tau kalau kita mampu melewati apa yang Ia beri. Kita akan dibuat menangis, mengetahui bagaimana Allah telah menyiapkan pelangi setelah hujan. Bagaimana Allah telah menyiapkan kebahagiaan setelah kesedihan.
Isi dari Kalamullah memang akan selalu membuat kita takjub.
Maka mulai sekarang, pelan-pelan biasakan diri untuk ikhlas dan sabar, ya. Ikhlas dan sabar atas segala ketetapan Allah. Memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Kita bisa, kok.
Sampai bertemu lagi. Semoga Allah izinkan kita saling menyapa kembali disaat keadaan sudah membaik dan hati kita penuh dengan buncahan bahagia.
Izin memberi jeda, sudah terlalu lama menjauh dari jalan yang seharusnya saya tapaki. Doakan saya semoga istiqomah, ya:)
Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dan Allah mudahkan segala urusan kita, doa-doa baik tak pernah luput untuk kalian semua. Kawan-kawan se–laman biru.
Assalamu’alaykum
25 notes
·
View notes
Text
Seperempat Abad #1
Ketika menapaki langkah langkah akhir di seperempat abad usia, tepatnya usia akil baligh, tak sedikit dari kita terduduk merenungkan tentang arti hidup, tujuan hidup, tentang alasan mengapa harus hidup di dunia ini.
Itu bukan hal yang salah, bahkan itu adalah hal yang wajar-wajar saja, selama kita tidak tenggelam dalam mewajarkan diri sendiri.
Pertanyaan-pertanyaan itu menunjukkan bahwa diri ini mulai siap untuk bertanggung jawab dalam mengemban hal hal yang besar, bukankah perkara kehidupan merupakan hal yang besar?
KITA ADA UNTUK BERIBADAH
Setiap dari kita diciptakan untuk beribadah, tujuan yang sangat mulia bukan? Menghambakan diri pada Sang Pencipta Alam Semesta !?
Kamu bisa lihat betapa senang dan bangganya seorang yang mendedikasikan dirinya pada karir yang ia jalani, berusaha tampil rapi dan wangi tiap hari, berangkat saat lampu masih menyala di pagi hari dan pulang saat lampu kembali menyala di petang hari, ia bangga terhadap pencapaian yang ia dapatkan, hmm... padahal ia tak tahu pasti apakah bosnya suka padanya atau tidak, bahkan ada kemungkinan ia ditendang oleh perusahaannya, oleh bosnya sendiri tanpa sepengetahuannya?
Menghamba kepada Allah yang Maha Kaya, Pemberi Rizki, Pengasih dan Penyayang adalah suatu kemuliaan. Bagaimana tidak? Ia Adalah Dzat yang menentukan rezekimu, jodohmu, alur hidupmu, kebahagiaanmu bahkan sebelum kamu lahir di dunia ini. Saat kamu lahir dan tak mampu berbuat apa apa Tak ada daya dan upaya yang kamu miliki, namun kamu bisa hidup hingga sekarang ini, karena siapa lagi kalau bukan karena Allah?
Allah tak membiarkanmu sendirian dalam menapaki alur kehidupanmu akan tetapi Allah memudahkan dunia ini untukmu
خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِٱلۡحَقِّ تَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِكُونَ
(Bahasa Indonesia) Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.
-Surah An-Nahl, Ayah 3
خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِن نُّطۡفَةٖ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٞ مُّبِينٞ
(Bahasa Indonesia) Dia telah menciptakan manusia dari mani, ternyata dia menjadi pembantah yang nyata.
-Surah An-Nahl, Ayah 4
وَٱلۡأَنۡعَٰمَ خَلَقَهَاۖ لَكُمۡ فِيهَا دِفۡءٞ وَمَنَٰفِعُ وَمِنۡهَا تَأۡكُلُونَ
(Bahasa Indonesia) Dan hewan ternak telah diciptakan-Nya, untuk kamu padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan.
-Surah An-Nahl, Ayah 5 وَلَكُمۡ فِيهَا جَمَالٌ حِينَ تُرِيحُونَ وَحِينَ تَسۡرَحُونَ
(Bahasa Indonesia) Dan kamu memperoleh keindahan padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya (ke tempat penggembalaan).
-Surah An-Nahl, Ayah 6
وَتَحۡمِلُ أَثۡقَالَكُمۡ إِلَىٰ بَلَدٖ لَّمۡ تَكُونُواْ بَٰلِغِيهِ إِلَّا بِشِقِّ ٱلۡأَنفُسِۚ إِنَّ رَبَّكُمۡ لَرَءُوفٞ رَّحِيمٞ
(Bahasa Indonesia) Dan ia mengangkut beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup mencapainya, kecuali dengan susah payah. Sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih, Maha Penyayang,
-Surah An-Nahl, Ayah 7
وَٱلۡخَيۡلَ وَٱلۡبِغَالَ وَٱلۡحَمِيرَ لِتَرۡكَبُوهَا وَزِينَةٗۚ وَيَخۡلُقُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ
(Bahasa Indonesia) dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui.
-Surah An-Nahl, Ayah 8
وَعَلَى ٱللَّهِ قَصۡدُ ٱلسَّبِيلِ وَمِنۡهَا جَآئِرٞۚ وَلَوۡ شَآءَ لَهَدَىٰكُمۡ أَجۡمَعِينَ
Dan hak Allah menerangkan jalan yang lurus, dan di antaranya ada jalan yang menyimpang. Dan jika Dia menghendaki, tentu Dia memberi petunjuk kamu semua ke jalan yang benar.
-Surah An-Nahl, Ayah 9
Dan kenikmatan yang begitu banyak yang Allah berikan untukmu, itu semua demi memudahkan tujuan utamamu ada di dunia ini.
Maka jangan sampai tujuan mulia ini terlalaikan karena hal hal sekunder berupa hiasan hiasan duniawi, agar kamu tak lupa siapa, apa dan kenapa kamu hidup di dunia ini
😊
Semoga Allah merahmati penulis, memberkahi tulisannya dan meluaskan manfaatnya. Sumber : Channel Telegram Gerimis Mendung
3 notes
·
View notes
Text
sweet
Pada ranting yang jatuh dan kering, ada ketentuan kapan ia akan menggugurkan semua daunnya dulu barulah ia jatuh. Pada hujan yang turun dan langit yang bergemuruh, ada ketetapan tempat mana yang akan ia siram dengan air keberkahan. Semua kita telah ada alur takdir dan ceritanya, telah ditentukan mati dan hidupnya. Dan pada tiap rezeki yang akan kita dapatkan, ada ketentuan banyak sedikitnya, sampai habis usia.
Setiap kita akan ada yang dirisaukan dalam fase hidup ini, pada bingungnya pekerjaan, jodoh, buah hati, dan permasalahan lainnya. Semua sudah ada ketetapan dan aturannya. Sebuah sunnatulloh dan hal yang biasa jika kita khawatir atau bahkan takut.
Akan menjadi masalah saat kita berlepas tangan dan pergi dari masalah, hadapi saja dengan kemampuan yang ada dan doa yang masih bisa kita langitkan. Soal jawaban dan hasil akhir, biarkan Allah yang mengurus setelah kita berada diujung jalan.
Perbaiki saja jalan pikiran kita, permudah saja cara bahagia kita, tenangkan lagi jiwanya dan perlebar lagi hati dan perasaan kita. Agar semua yang masuk tidaklah berat, sebab semua akan ada habisnya.
Menemani perjalanan
@jndmmsyhd
819 notes
·
View notes
Text
Selalu kagum dengan tipe orang yang tidak memberi ruang bagi masalah dan drama kehidupan pribadinya ke media sosial, yang--seperti namanya saja, sosial--tentu berpotensi tersebar luar ke ruang publik.
Barangkali orang sejenis itu sudah bijak sejak dalam pikiran, menyaring dan meninjau ulang jauh sebelum jadi perbuatan, mengecualikan dirinya dari arus manusia yang sekena jemari menjejalkan segala persoalan di linimasa.
Selalu kagum dengan tipe orang yang tidak memberi ruang bagi masalah dan drama kehidupan pribadinya ke media sosial, sebagaimanapun dia--hatinya--, tercederai oleh masalahnya.
3 notes
·
View notes
Text
Some advice from Yasir al Dossary on how your apporoach on life should be
32 notes
·
View notes
Text
Betapa waktu itu lebih cepat berlalunya daripada tempat. Betapa kita bisa berkelana ke tempat yang sama ribuan kali dan segala tentangnya tak banyak berubah. Sementara waktu ? Sekalipun kita menamainya, lalu mengulanginya dalam bilangan hari, minggu maupun tahun, namun kita tidak benar-benar mengulangi waktu, kita sekedar menghitungnya.
Dengan waktu, tak tersisa sedikitpun dari apa yang telah berlalu.
Jadi ambillah pelajaran.
4 notes
·
View notes
Text
Tulisan itu bagaikan anak panah, ia bisa melesat dan masuk ke pikiran para pembacanya. Apabila yang kita tulis bisa melalaikan kita dari Allah, tidakkah kita takut akan murka-Nya?
"Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat." (Sayyidul Istighfar)
Pena Imaji
202 notes
·
View notes
Text
Apabila rugi duniawi secara keseluruhan, sedangkan engkau bersama Allah, maka engkau tak rugi sama sekali. Namun bila beruntung dalam segala hal di dunia, tapi jauh dari Allah, maka sungguh engkau merugi dalam segala hal.
140 notes
·
View notes