ada saatnya tujuan hidup berubah, menjadi sederhana dan tak lagi rumit. hanya satu yang ingin dicapai, bagaimana bisa ikhlas beramal sesuai sunnah..
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
perasaan yang berbeda.
tidak ada kesedihan yang baik-baik aja, setiap orang perasaan sedihnya beda-beda. orangtua tidak bisa menggantikan perasaan sedih anaknya sekalipun ingin. suami tidak bisa menggantikan perasaan sedih istrinya sekalipun ingin. semua ditanggung sendiri, semua bertanggung jawab atas dirinya sendiri. maka sungguh tidak bijak sekali rasanya ketika ada seorang yang sedang diuji, kita menganggapnya lemah bahkan mendramatisir akan hal itu.
sebagaimana Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam begitu sedih ketika kehilangan orang-orang terkasihnya. mulai dari paman tercinta, istri tercinta hingga anak tercintanya. siapapun tidak akan bisa menggantikan perasaan sedih dan kehilangannya beliau akan hal itu sekalipun ingin sekali menggantikannya. namun pada akhirnya kesedihan tetaplah kesedihan yang setiap makhluk bernyawa merasakannya.
"Halah, gitu aja sedih, lebay. kesedihan tidak akan membuat keadaan baik."
"udah jangan nangis, harus kuat. hidup harus terus berjalan."
aku memahami kalimat tersebut sebagai kalimat menyemangati untuk melanjutkan kehidupan. sebab hidup harus terus berlanjut sekalipun kesedihan menghampiri kita. tapi percayalah, orang yang sedang ditempa ujian berupa sakit, atau bahkan kehilangan, sesungguhnya tidak membutuhkan kalimat penguat itu. itu semakin akan membuatnya terluka lebih dalam.
maka biarkan dia merasakan kesedihannya hingga tuntas. biarkan dia merilis perasaannya yang sedang tidak baik-baik saja. barangkali dengan demikian dia bisa menemukan dirinya dengan utuh, dia bisa mengembalikan semangat hidupnya yang baru saja lepas dari genggamannya.
alih-alih memberikan kalimat penguatan, barangkali mendoakannya adalah cara terbaik dalam mendukungnya. membiarkan dirinya tenang lebih dulu, mendengarkan tangisannya, memberinya jeda dan mendoakannya lekat-lekat. sebab sebaik-baik mencintai adalah dengan mendoakannya selalu.
aku pernah membaca sebuah kalimat yang hangat sekali, "rasa sakit adalah bukti kehidupan. rasa sakit hidup dalam diri kita."
maka benar ya, tidak bijak sekali rasanya membandingkan siapa yang paling berat ujiannya. tidak ada yang boleh membandingkan perasaan siapa yang paling sakit. hidup siapa yang paling sulit. semua sudah sesuai dengan kadarnya. Allaah tidak pernah dzalim dalam hal ini. tidak pernah sekalipun. justru, orang yang benar-benar merasakan sakit ataupun kehilangan adalah orang yang apabila melihat itu pada diri orang lain. dia akan selalu ada disamping orang yang sedang diuji, dan membiarkannya menangis sebab memberinya jeda. tidak akan menyuruhnya untuk berhenti menangis dan pura-pura kuat. sebab itu sungguh melelahkan.
semoga yang sedang Allaah uji sakit, Allaah beri kesembuhan. yang sedang diuji dengan lamanya penantian Allaah kuatkan kesabarannya dan menemukan ujung yang sedang dinanti. yang sedang Allaah uji kehilangan, Allaah gantikan dengan sesuatu yang lebih baik lagi. yang sedang Allaah uji dengan perasaan dan kondisi yang sangat berat, Allaah beri kelapangan hati dan jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka.
ruang syukur || 09.09
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#perjalanan#kebaikan#syukur#doa#pernikahan#ujian#kesabaran#kesedihan#kelapanganhati
16 notes
·
View notes
Text
kenapa mendoakan pasangan hidup?
pernikahan membuatku banyak belajar, tentang berkhidmat, tentang taat, tentang ketulusan, dan tentang keikhlasan dalam mendoakannya. apakah kehidupan pernikahan akan selalu baik-baik saja dan indah? tentu, tidak. sekali lagi tidak.
tidak ada pernikahan yang dilalui dengan baik-baik saja. akan selalu ada ujian disetiap fase bertumbuhnya sebuah pernikahan. pernikahan yang baik dan bahagia bukanlah pernikahan yang dilalui tanpa adanya cek cok ataupun konflik. aku pikir tidak ada pernikahan yang dilalui tanpa adanya konflik, semua melalui fase ini termasuk pernikahan Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dengan para istri-istrinya.
pernikahan yang baik, sehat dan bahagia adalah pernikahan yang setiap kali terjadi konflik atau sedang diuji, mereka mengembalikan permasalahan itu kepada Allaah agar meredamkan tensi emosi ataupun konflik yang terjadi dan merekatkan kembali dua hati yang sedang terluka. mereka kembalikan kepada Allaah bahwasanya hanya Allah yang bisa menyatukan kembali dua hati yang sedang berkonflik itu.
pernikahan yang baik, sehat dan bahagia adalah pernikahan yang didalamnya ada "saling". saling memaafkan, saling memaklumi, saling menerima, dan saling mau bertumbuh menjadi baik setiap waktunya. dan kelapangan hati itu tentu tidak bisa dimiliki tanpa diusahakan dengan melibatkan Allaah didalamnya.
sesuatu yang kita kira masalah kecil bisa menjadi besar tanpa pertolongan Allaah. dan sesuatu yang kita kira masalah besar dan tidak bisa terselesaikan akan menjadi kecil sebab pertolongan Allaah. ini yang perlu kita ingat lekat-lekat.
dan pada akhirnya kita akan memahami mengapa pernikahan adalah perjanjian yang agung. sebab dalam melalui prosesnya tidak mudah. mengupayakannya butuh kedua belah pihak bukan hanya salah satu saja yang mengupayakan. dan salah satu upaya terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mendoakan kebaikan.
mendoakan kebaikan itu akan selalu ada untuk pasangan kita. mendoakan banyak kebaikan untuknya, mendoakan Rahmat Allah untuk turun kepadanya dan puncak tertinggi adalah mendoakan balasan surga untuknya.
kalau dipikir-pikir, setelah kedua orangtua kita yang mengupayakan kehidupan layak untuk kita. maka tanggung jawab itu ada pada pasangan kita.
untuk suami, dia mengambil tanggung jawab penuh atas istrinya, kehidupan dunia serta kehidupan akhirat istrinya menjadi tanggung jawabnya. mencukupi, mengayomi, melindungi, memberikan keamanan, kebahagiaan serta mengupayakan. dia rela bersaing dengan jutaan manusia ketika bekerja. bekerja ditempat ketinggian, bekerja dijalanan bersisihan dengan Megatron (truck besar-besar), bekerja ditempat yang panas terik ataupun hujan deras, semua mereka tempuh tanpa mengeluh demi tanggung jawab memberikan kehidupan yang layak untuk keluarganya.
untuk istri, dia memberikan baktinya penuh kepada suaminya, dia mengalami masa sulit juga seperti mengandung, melahirkan yang bertaruh dengan nyawanya, menyusui, sehingga terkadang ia kehilangan kecantikannya. dengan totalitas ia menyerahkan semua kehidupannya untuk anak yang dilahirkannya.
semua memikul tanggung jawab yang tidak mudah. maka sebaik-baik mencintai adalah dengan mendoakan untuknya selalu. mendoakan adanya kebaikan untuknya, mendoakan keselamatan baginya, mendoakan Rahmah saling menyayangi satu sama lain, dan mendoakan surga. dikumpulkan kembali di SurgaNya.
setiap kali melihat para pejuang nafkah, para bapak-bapak yang berjibaku diluar rumahnya demi penghidupan. aku selalu menangis, betapa tidak mudahnya itu semua. mereka rela kepanasan, kehujanan, macet, beriringan dengan kendaraan dijalanan bahkan dengan truck besar-besar, bekerja di ketinggian, memikul beban yang berat. kadang suka kepikiran, "pantes ya, banyak para istri yang kehilangan suami, anak-anak kehilangan ayahnya." ya, karena laki-laki berpotensi lebih besar akan hal itu dibandingkan dengan perempuan. yang mana seorang istri sudah menjadi fitrahnya tinggal dirumahnya sebagai tempat sebaik-baik untuknya.
pantes seorang istri diminta berkhidmat kepada suami, karena bahkan perintah wajib perang saja itu diperuntukkan untuk kaum laki-laki. sementara perempuan dan anak-anak mereka harus dilindungi. pantas surganya seorang istri ada pada ketaatannya pada suaminya. karena memang sebesar dan seberat itu tanggung jawabnya.
aku menuliskan ini bukan untuk membandingkan siapa yang paling berat tugasnya, siapa yang paling berat perannya. melainkan sebagai pengingat untuk diri ini agar bisa menghargai dan mengingat kebaikan suami yang telah diupayakan ya untuk diri ini. menuliskan ini bukan untuk mengabarkan pada dunia betapa baiknya dia. menuliskan ini sebagai pengingat diriku kalau suatu saat nanti aku baca ulang kembali.
6 tahun bukanlah waktu yang singkat, bukan pula waktu yang panjang. setiap waktu diri ini selalu meminta agar terus ditolong oleh Allaah disetiap keadaan.
"ya Allaah, perbaikilah suami dalam setiap keadaan dalam kebaikan"
"ya Allaah, balaslah kebaikannya sebab ia baik kepada hambaMu ini dengan surga tertinggiMu yaitu surga Firdaus"
karena hanya ini bisaku, menenun rindu daan menguntai doa, sebab sebaik-baik mencintai adalah dengan mendoakanmu selalu.
أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِي لَا تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
"Aku menitipkan kamu kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya." (HR. Ahmad 2/403, Ibnu Majah 2/943, dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/133)
".....tidak akan hilang titipan-Nya."...:"))
segala puji bagi Allaah yang telah menggerakkan hatimu untuk memilihku sebagai pendamping hidupmu. segala puji bagi Allaah atas rahmatNya yang begitu berlimpah untuk diri ini.
ruang syukur, Surabaya, 28 Agustus 2025 || 22.11
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#perjalanan#kebaikan#syukur#doa#pernikahan#suami istri#rumahtanggamuda#ruangsyukur
55 notes
·
View notes
Text
kebaikan Allaah yang berlipat-lipat.
pernah ada di satu masa saat diri sudah merasa "yasudahlah jalani saja", di titik tidak lagi berharap kepada manusia, bahkan sudah nggak punya tenaga untuk sekadar berharap kepada makhluk. dan hanya jatuh, sepasrah-pasrahnya sama Allaah. di titik itu seringkali pertolongan Allaah datang yang entah darimana arahnya.
ada juga hari dimana kita begitu bersyukur atas sesuatu yang telah Allaah karuniahkan kepada diri ini, lalu menjalani hari-hari dengan perasaan lapang dan tenang. kebaikan-kebaikan yang lainnya juga akan datang yang diri inipun nggak tahu dari mana arahnya.
kala hati kita meyakini, pertolongan itu hanya Allaah yang bisa menolong. keyakinan kita mengimani bahwasanya Allaah pasti akan menolong dan nggak akan pernah membiarkan kita berjalan sendiri. maka saat itulah kita akan menyadari bahwasanya kebaikan Allaah itu sungguh berlipat-lipat dan berlimpah ruah untuk diri ini yang seringkali merasa "kapan pertolongan Allaah itu datang?"
oh ya Rabb, betapa dangkalnya diri ini. yang selalu merasa hanya diri ini yang Engkau uji, yang selalu merasa hanya diri ini ujiannya paling berat. padahal tidak, padahal tidak demikian.
hanya karena kurangnya rasa sabar, seringkali membuat diri ini lupa bahwasanya pertolonganMu sungguh dekat. seringkali lupa bahwasanya ujian adalah cara untuk kembali lebih dekat kepadaMu dengan cara bertaubat dan memohon ampunanMu.
pernah ada di satu masa, ketika diri individu berada di titik genting, hanya bisa mengandalkan Engkau saja. hanya bisa berdoa meminta pertolongan, lalu pertolonganMu datang entah dari mana arahnya dan bagaimana itu bisa terjadi. hal-hal yang tidak akan pernah bisa dijangkau oleh ilmu manusia.
maka pada di titik ini, sungguh malu sekali rasanya. betapa banyak sekali kebaikanMu yang masih saja membuat diriku tidak mensyukurinya. padahal Engkau telah berjanji, jika aku bersyukur, maka Engkau akan menambah nikmat itu berlipat-lipat.
sekali lagi, kembali wahai diri. kembali menuju ampunan Rabbmu yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepadamu.
65 notes
·
View notes
Text
izinkan aku menangis, ya Allaah. aku sudah terlalu menjalani ini semua. semua terasa berat sekali untukku. izinkan aku menangis menumpuhkan segalanya disini. Engkau paling tahu apa yang membuat hati dan hari-hariku terasa begitu sesak dan ingin menyerah. Engkau tahu, Engkau sangat tahu itu. namun ya Rabb, setiap kali aku ingin menyerah, perasaan berat itu selalu saja muncul yang aku sendiri tidak tau darimana asalnya.
aku ingin berhenti saja, tapi perasaan ragu untuk berhenti selalu menyerukan dan memintaku untuk terus berjalan meski harus tertatih. tapi aku begitu lelah meski harus tertatih. tidak bisakah ini dimenangkan olehku? tidak bisakah kali ini saja aku merasakan kemenangan ku? aku sampai pada tujuanku? impianku? tidak bisakah?
pertanyaan demi pertanyaan selalu muncul di kepalaku dan itu berputar setiap waktu. ayo menyerah saja, sudah cukupkan sampai sini saja, sudah kamu sudah terlalu lelah, cukup jangan lagi kau lanjutkan. hal-hal demikian selalu muncul dan membuat hatiku tergerak untuk demikian.
dimana pertolonganMu, ya Rabb? apakah pertolonganMu salah satunya adalah bentuk dimana ketika aku ingin menyerah, satu ruang meminta ku untuk tetap bertahan dan melanjutkan? untuk tetap tegar dengan apa yang aku yakini? tapi, ya Rabb, sungguh, aku sungguh lelah. aku sudah rapuh, aku sudah sangat lelah sekali. aku jatuh, sejatuh-jatuhnya. bahkan yang bisa ku lakukan saat ini hanyalah menangis dan terus menangis.
aku sudah cukup rapuh meski sekadar untuk kembali berdiri dengan tegap. aku tak punya kekuatan untuk demikian. aku hanya butuh pertolonganMu, keajaibanMu untukku yang lemah, hina dina ini.
setiap hari bahkan setiap waktu, aku memupuk keyakinan ku kepadaMu. nggak apa-apa mungkin belum takdirnya, coba lagi. ayo, jangan putus asa dari Rahmat Allaah. sebentar lagi kamu akan sampai pada tujuanmu, tolong jangan menyerah dulu. tapi apa? aku selalu menemukan jalan buntu, dan buntu. tak ada yang menolong, tak ada yang peduli. dan aku sudah kehabisan untuk sekadar memutar arah.
maka ya Allaah, jangan biarkan aku sendirian dan kalah. aku benar-benar sendiri dan hanya Engkau yang menemaniku. tolong aku, aku harus bagaimana, melanjutkannya atau mengakhiri semua ikhtiar dan harapan ini?
pada satu waktu, dia berdoa dengan begitu hening, khusyuk, dan larut dalam tangisannya. pada satu waktu, dia berdoa hanya dengan air matanya saja. Allaah, menangkan dia, wujudkan doanya, gantikanlah air matanya menjadi kebahagiaan. ku mohon, kuatkan dia seorang perempuan yang sedang menenun doanya.
ruang harap di penghujung waktu mustajab || 13.19
107 notes
·
View notes
Text
Arti Menikah - Saling-salinglah.
aku masih ingat diawal-awal pernikahan betapa kerasnya usaha kita untuk saling bisa memahami, mengerti dan mendalami karakter satu sama lain. bagaimana agar dapat saling merendahkan ego dan tidak selalu memaksakan keinginan masing-masing. tidak mudah, dua orang yang sebelumnya tidak mengenal, lalu mengenal dalam proses ta'aruf. pada akhirnya Allaah satukan dalam bahtera bernama pernikahan.
bahkan hingga hari ini, hampir semua sama, tetap juga sama. meski pasti ada perbedaan, seketika kita dapat saling paham apa yang sedang dirasa, disuka atau tak diingini perihal sesuatu dari pasangan kita tanpa harus bertanya, tanpa harus banyak bicara.
memang benar ya untuk bisa bersama, ternyata memang butuh lebih dari sekadar cinta. tentang restu, tentang ketulusan, tentang komitmen, dan perasaan butuh pertolongan Allah setiap waktu. karena hati manusia itu rapuh, dan hanya Allaah yang bisa mengatakan satu sama lain.
pernikahan memang tak selalu sependapat, tak semua mau istri harus dituruti dan tak semua pendapat suami harus dibantah. ada surga kita diridhonya seorang suami, dan ada tanggung jawab suami dikebahagiaan seorang istri.
itulah mengapa cinta selalu hadir diawal saja, jika tanpa cinta maka sebuah penghormatan dan saling menghargai menjadi landasan awal. selebihnya kita benar-benar butuh komitmen untuk tetap bisa bersama, sekalipun cinta akan habis pada waktunya tapi komitmen akan selalu lama dalam proses perjalanannya. cinta tidak menjamin bisa tetap bersama, itu sebabnya perpisahan bisa terjadi meski meski dua orang mengaku masih saling cinta.
hal yang kita kira ringan, bisa menjadi rumit sebab tanpa pertolongan Allaah. dan hal yang kita kira rumit, bisa menjadi ringan sebab pertolongan Allaah. maka jangan pernah lepaskan perasaan butuh kepada Allaah.
pada akhirnya kita memahami biduk rumah tangga benar-benar memang harus saling diupayakan, dalam sebuah tindakan nyata, komunikasi dan doa. sebab sebaik apapun kita menjaga cinta dan komitmen, takdir manusia ada dalam kuasa Allaah. yang menyatukan dan merekatkan hanya Allaah, dan upaya terbaik adalah dengan mengembalikan semuanya kepada Allaah dan berkomitmen berada dalam satu perjalanan sehidup sesurga menggapai ridhoNya.
pernikahan adalah komitmen panjang dan tiada akhir untuk mengupayakannya.
segala puji bagi Allaah yang menggerakkan hatimu untuk memilihku menjadi pasanganmu. terimakasih selalu membuatku merasa utuh. aku bersyukur, semoga Allaah menjaga kita, memperbaiki kita setiap waktu, menjaga niat kita, komitmen kita. semoga Allaah menjaga kita selalu untuk sehidup sesurga bersama-sama dengan anak-anak sholih kita nantinya. dan aku mengaamiinkan.
sudut ruang || 09 Agustus 2025 || 21.45
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#perjalanan#kebaikan#syukur#doa#pernikahan#rumahtanggamuda#rumah tangga#suami#istri#bahagia
147 notes
·
View notes
Text
Arti Menikah - Saling Mengupayakan.
nasihat ini aku dapatkan sehari sebelum adik laki-lakiku menikah. adik laki-laki yang dulu selalu mengantarkan kakak perempuannya ini kemanapun. ada satu momen dia sangat bersemangat mengantarkan kakak perempuannya ini pergi ke kajian. ada satu momen aku sangat bahagia ketika dia bersemangat ikut hadir dalam setiap jadwal pengajian. semoga semangat ini selalu anugerahlan kepadanya sekalipun ia telah menikah.
di keluarga ku, selalu ada momen dimana semua anggota berkumpul dan saling bercerita tentang hal apapun. entah nantinya berujung sebuah kesepakatan, kebahagiaan atau bahkan pertengkaran. bagiku ini wajar, normal. tidak ada keluarga yang sempurna kan ya? semua keluarga pasti akan mengalami fase seperti ini. namun yang membedakan adalah Bapak selalu mengingatkan kami untuk selalu jujur, dan selalu jangan tinggalkan sholat agar hidup tetap terarah entah gimanapun lika likunya.
"kamu mau menikah, dek. sholatnya dijaga. kamu akan jadi kepala rumah tangga, kamu yang nantinya akan dicontoh oleh istrimu dan anak-anakmu. sing sabar, banyakin mendoakan kebaikan buat pasanganmu dan keturunanmu. pada akhirnya yang merekatkan rumah tangga hanya Allaah bukan karena usahamu, atau cintamu kepada pasanganmu. namun harus terus saling mengupayakan satu sama lain." ujar Bapak kepada calon manten (adik laki-lakiku)
adikku hanya tersenyum, barangkali ia tersipu malu karena mau menikah.
aku penasaran dengan nasihat bapak yang mengatakan "sing sabar". urusan sabar sejauh yang aku tahu selama jadi anak di keluarga ini adalah Bapak. Bapak Masya Allaah luar biasa sekali sabarnya, hal yang dulu aku doakan dalam-dalam sebelum menikah salah satunya (aku ingin suamiku kelak, kesabarannya bisa seluas sabarnya bapak.)
"kenapa sing sabar, pak?" tanyaku penasaran.
"iya, sabar, kalau mudah marah gak Nemu ujungnya nanti. tingi-tinggian suara, siapa yang mau dengar."
aku paham maksud bapak, tapi aku masih merasa belum puas dengan jawaban bapak.
"kalau Bapak sendiri selama rumah tangga itu sabar apa ngempet (menahan diri)?" tanya kakak Perempuanku yang juga sudah menikah.
aku dan adikku saling memandang, sepertinya kita semua penasaran dengan jawaban bapak.
"ya sabar. kan Allaah yang perintahkan buat sabar. pada sabar ada sebuah ketenangan, pada sabar ada sebuah solusi. jika kita bisa bersabar, kita bisa jadi lebih tenang, kita bisa menangkan diri dengan sholat. dan Allaah akan datangkan pertolongan. mungkin nggak saat itu juga, tapi dari sebuah ketenangan bukankah itu adalah salah satu pertolongan Allaah?
Ada momen Bapak nggak sabar ke Ibu, Bapak nggak sabar ke kalian bertiga. kalau Bapak nggak sabar, Ibu yang sabar. kalau Bapak nggak sabar, kalian bertiga yang sabar. Ada momen juga dimana Bapak sabar, Ibu nggak sabar ke Bapak. ada dimana Bapak sabar ke kalian bertiga, salah satu dari kalian ada yang nggak sabar, ada yang protes, ada yang boikot juga kan ya.
tapi intinya apa? kan ada yang sabar salah satunya. tidak ada manusia yang sabar tanpa emosi. sabar sendiri artinya bukan menahan diri tidak melakukan apa-apa. sabar sendiri artinya tetap bergerak meski dengan menahan pergelokan dalam jiwa.
rumah tangga itu akan ada fase saling mencintai, saling menyayangi, saling berkorban, saling membahagiakan satu sama lain. namun ada juga akan ada fase lelah, ingin berhenti, bosan, jatuh dan hal-hal buruk yang tidak diinginkan. namun sholat dan sabar tidak boleh ditinggalkan ketika mengarungi bahtera rumah tangga itu.
ada banyak rumah tangga yang hancur ketika salah satu pasangan meninggalkan sholat. ada juga rumah tangga yang kandas meski keduanya menegakkan sholat atau bahkan keduanya orang yang shalih. pada akhirnya saling mengupayakan dengan saling mendoakan yang paling penting. bergantung hanya kepada Allaah, bukan kepada makhluk sekalipun itu pasangan kita.
karena yang menyatukan hati kita Allaah, yang menggerakkan hati kita juga Allaah. itulah mengapa untuk jangan tinggalkan sholat, sing sabar dan terus saling mengupayakan dalam mendoakan satu sama lain. biar Allaah yang akan terus menyatukan hati-hati kita, merekatkan hati kita dan pasangan kita untuk merasakan sakinah, mawaddah, dan rohmah.
rumah tangga yang tenang itu karunia, rumah tangga yang membahagiakan didalamnya itu karunia yang amat besar. capek kerja seharian, pulang dengan rumah yang tenang itu sungguh anugerah yang harus selalu disyukuri dan hanya Allaah yang bisa memberikan karunia itu. maka upaya kita adalah untuk bergantung hanya kepada Allaah saja. mewujudkannya dengan usaha, bagi laki-laki yaitu dengan bekerja dan mencukupkan diri dengan yang halal saja, bagi perempuan berkhidmat dengan penuh kasih sayang kepada suami dengan baik, dan mendoakan satu sama lainnya."
aku menjadi saksi betapa sabarnya bapak selama ini, yang jarang sekali aku dengar suara keras dirumah, yang tidak pernah aku menghirup asap rokok selama aku menjadi anak bapak. yang sejak kecil aku selalu melihat pemandangan bapak dan ibu sholat tahajud berdampingan. ada satu momen bapak marah kepada adikku, karena waktu itu adikku membawa potongan besi jemuran baju yang entah punya siapa kerumah. bapak marah sekali, bapak memukul adikku hingga kami bertiga menangis karena merasa takut. tapi semenjak itu kita menjadi paham untuk tidak boleh memasukkan/mengambil barang yang bukan milik kita.
kini, kami bertiga sudah menemukan pasangannya masing-masing. selalu dalam doaku, "mohon kepada Allaah agar menganugerahi kami hati yang lembut satu sama lain agar tetap akur, saling menyayangi, dan menolong satu sama lain sesama saudara. kehidupan masing-masing rumah tangga kita bahagia, sehidup sesurga dengan pilihannya yang melalui restu bapak ibu dan jalan yang baik.
terimakasih ya, Pak. hanya Allaah yang bisa membalas kebaikan, cinta, kasih sayang Bapak dan Ibu kepada kami bertiga dengan banyak kebaikan yaitu Surga Allaah. terimakasih sudah menjadi teladan yang baik bagaimana harus menjadi orangtua nantinya. tidak ada orangtua yang sempurna, tidak ada keluarga yang sempurna. semua berproses, bertumbuh untuk terus belajar menjadi baik setiap waktunya.
aku menuliskannya disini, aku ingin menjadikan setiap momen indah ini. barangkali momen ini adalah momen yang kelak aku rindukan. segala puji hanya bagiMu ya Allaah. Maha Suci Engkau yang telah menganugerahiku orangtua yang cintanya begitu tulus kepada kami. jadikan kami semua menjadi anak-anak yang sholih, berbakti, berkhidmat untuk kedua orangtua kami.
ruang syukur || 01 Agustus 2025
164 notes
·
View notes
Text
apa yang berharga?
pada hari ini, apa yang berharga bagimu? jabatan?
kekayaan? cinta? bagaimana dengan ketenangan?
maka aku belajar tentang ketenangan beberapa waktu lalu. ketenangan itu bersumber pada ketaatan kepada Allaah. iya, ketaatan. tidak ada ketenangan yang tidak dimulai pada sebuah taat. orang-orang yang kehidupannya tenang, mereka menjalani hari-harinya dengan menjaga diri dengan baik. berjalan pada koridor syariat yang sudah Allaah tentukan.
ketenangan tidak akan bisa diraih dengan diri yang tidak taat. bagaimanapun mungkin kamu akan tenang, jika anak yang kamu kandung tidak memiliki nasab bapaknya. sederhananya, jika kamu taat pada penjagaan diri, maka hatimu akan tenang sebab kamu tidak akan hamil jika kamu benar-benar menjaga dirimu dengan baik. ini tentu berlaku bukan untuk perempuan saja. laki-laki juga demikian, jika kamu taat, maka kamu tidak akan gusar untuk bertanggung jawab pada apa-apa yang tidak kamu lakukan.
pada hari ini, melihat berita di lini masa media sosial, perihal untuk menormalisasi hamil diluar pernikahan. percayalah pada apa yang dilakukan penyimpangan diluar syariat Allaah. maka sampai kapanpun engkau tak akan pernah merasakan ketenangan. sebab tenang itu ada pada jalan ketaatan kepadaNya. maka pilihlah jalan ketenangan itu, agar kamu merasakan apa itu perasaan bangga dan berharga.
68 notes
·
View notes
Text


beberapa waktu lalu, dikirimi oleh seorang pembaca tentang beratnya ia menamatkan sebuah buku. biasanya, ia bisa menyelesaikan sebuah buku meski hanya sekali duduk di sebuah sudut cafe, atau di perpustakaan. ia bercerita yang ternyata tidak semudah itu untuk menyelesaikan buku "Tabah Seperti Tanah Basah Oleh Hujan". membaca setiap bagiannya rasanya seperti mengulang rasa sakit.
"aku pikir lukanya sudah sembuh, kak, ternyata tidak benar-benar sembuh. aku hanya membuatnya samar terlihat baik-baik saja. padahal rasanya masih sakit." begitu ucapnya dalam sebuah DM Instagram.
aku membaca DM nya dan itu membuatku juga ikut merasakan bagaimana rasa sakitnya. perasaan tidak nyaman terasa hadir secara tiba-tiba. ketika sudah sejauh ini, aku menyadari satu hal, rupanya buku ini terbit ketika aku sedang dalam masa beratku (ketika aku keguguran untuk yang kedua kalinya). dan pada bagian akhir buku ini, aku menyempurnakannya di rumah sakit, tepatnya satu jam sebelum melakukan kuretase.
beberapa bagian akhir buku inipun, aku masih ingat, ada bagian dimana aku kehilangan sesuatu yang aku tunggu, aku nantikan, dan aku jaga dengan kemampuan yang aku bisa. pada akhirnya ia terlepas dariku. dan benar, ya, tidak ada yang baik-baik saja dengan kehilangan.
ternyata sejauh itu, ya, Nis. ternyata sudah sejauh ini Allaah menempatkanmu untuk melalui setiap takdir yang telah ditetapkan. lalu kini aku menyadari, pada akhirnya hanya Allaah tempat kembali, tempat berpulang untuk memulangkan semua rasa dan asa. pada akhirnya hanya Allaah yang tetap kekal dan tinggal.
menuliskannya kembali || 18.53
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#perjalanan#kebaikan#syukur#doa#tabahsepertitanahbasaholehhujan
29 notes
·
View notes
Note
Assllmllkm kak Nisa, Berbicara tentang doa, saat ini sy sedang ingin mendoakan seseorang (laki-laki), dan ingin menyebut nama dia didalam doa. Ungkapan kalimat doa seperti apa ya kak yg hrs sy panjatkan ke Allah SWT? Terima kasih kak 🙏
wa'alaikumsalam warahmatullaah, hai kak, bagaimana kabarnya? semoga selalu dalam kebaikan yaa..
hmm ungkapan kalimat untuk mendoakan seseorang ya?
pernah dengar atau membaca sebuah istilah tentang mendoakan kebaikan belum?
dulu, aku pernah mendapat nasihat dari seorang ustadz, namun aku lupa nama beliau ini ustadz siapa. karena mendengarkannya hanya sebentar saja pas mau akhir. dari nasihat beliau aku dapati perihal mendoakan kebaikan.
katanya, kalau meminta jodoh. kita tidak perlu menyebut nama seseorang yang kita suka. tidak perlu berdoa agar berjodoh dengan seseorang yang bernama si A atau si B. cukup menyebut kebaikan-kebaikannya saja. misal, kebaikannya yang suka menolong siapapun tanpa memandang status sosial. akhlaknya yang baik kepada kedua orangtuanya, kepada yang lebih tua, sesamanya ataupun yang lebih muda dari usianya. kedermawanannya, tutur katanya yang baik dan tidak meninggikan suara, dan kebaikan lainnya yang menjadi kriteria kita.
karena dari hal tersebut, siapa tau ada orang lain yang punya kebaikan tersebut, atau bahkan lebih banyak kebaikan yang ada padanya. kita menyukai kebaikan, dan berangkat dari kebaikan tersebutlah nantinya Allaah yang akan pertemukan kita dengan apa yang kita doakan. sebab jika kebaikan yang menjadi pegangan kita, maka kita akan dikumpulkan pada kebaikan yang setara dan sama. dan ini sungguh menenangkan.
jika pada akhirnya bukan dengan si A atau si B yang kita doakan dan berlabuh. setidaknya kita akan berlabuh dan berjodoh pada kebaikan yang membuat nantinya akan sangat kita syukuri dengan syukur yang melangit.
sebab berapa banyak kita temui pada hari ini, mendoakan seseorang semisal si A atau si B menjadi jodoh kita. rupanya yang ada pada dirinya ternyata tak sama dan beriringin dengan apa yang kita mau. pada akhirnya sebuah pernikahan tidak hanya berjalan atas nama cinta saja, aku cinta kamu,kamu cinta aku. melainkan banyak hal yang menjadi pertimbangan.
"ya Allaah, aku suka dengan seseorang yang seperti ini dan seperti ini. sebab pada dirinya aku menemukan kebaikan pada dirinya, akhlaknya dan agamanya."
aku mendengar nasihat ustadz itu sebelum menikah..:"))
maka sejak saat itu aku bawa dalam doaku, aku meminta kepada Allaah tanpa batas, dengan yakin, dengan sungguh-sungguh bahwasanya itu mudah bagi Allaah. dan doaku tidak akan kembali dengan sia-sia. aku mendoakan banyak kebaikan itu ada pada dirinya (pasanganku) meski saat itu aku sendiri tidak tau akan menikah kapan, ataupun mungkin tidak menikah.
banyak hal yang aku simpan sebelum menikah, lalu satu persatu rasanya Allaah membuatku takjub atas apa yang aku tuliskan di draft Tumblr, aku doakan setiap harinya dulu.
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
ruang bertumbuh || 20.31
21 notes
·
View notes
Text
semuanya terlihat sedang berlari, sementara aku mendapati diriku berjalanpun, enggan. aku melihat diriku penuh dengan ketidakberdayaan. selamatkan diri ini, Allaah. aku tahu seharusnya aku bergerak, namun rasanya jiwa dan raga serasa enggan untuk sekadar bergerak. rasanya aku semakin jauh dari kehidupan orang-orang.
semuanya terlihat mengupayakan dan lari begitu kencangnya. sementara aku berjalanpun baru saja ku mulai langkah pertamaku, lalu otakku dipenuhi untuk menyudahi saja keputusanku untuk berjalan. aku semakin jauh dari jalan edar dengan yang lainnya.
112 notes
·
View notes
Text
Assalamu'alaikum kak,
izin bertanya untuk sekedar sharing ya.. :)
apa yang dilakukan kakak saat menunggu jodoh? jika jawabannya memperbaiki diri, perbaikan apakah yang kakak lakukan untuk meyakinkan Allah agar jodoh disegerakan? :) terimakasih kak..
hai dear @imladeeo , apa kabarnya? semoga selalu dalam lindungan Allaah dimanapun engkau berada ya..:"))
apa yang dilakukan saat menunggu jodoh? satu hal yang pasti adalah penjagaan diri. meminta agar Allaah senantiasa menjaga diri ini. sebab melihat pergaulan dalam masa sendiri itu sungguh tidaklah mudah.
kedua adalah menyibukkan diri dengan menjaga dan memperbaiki hubungan dengan kedua orangtua. setahun sebelum menikah, aku bener-bener tidak tau dan nggak nyangka kalau tahun depannya akan menikah. karena emang nggak punya crush, nggak punya calon, nggak ada orang yang mau dikenalin juga.
setahun sebelum menikah aku benar-benar memperbaiki komunikasi ku dengan Bapak dan Ibu dirumah. menjadi anak yang lebih banyak menyediakan telinga atas nasihat yang diberikan. terutama dengan Bapak. setahun sebelum menikah benar-benar waktu dimana aku deket banget dengan Bapak. Bapak lebih banyak bicara dari tahun-tahun sebelumnya. dan setahun itu aku merasa Bapak lebih luwes dan lebih banyak cerita ke anak perempuannya ini.
ketiga, lebih banyak ikhlas aja. setahun sebelum menikah aku belajar tentang bentuk penyerahan diri. belajar untuk lebih lapang, lebih ikhlas atas sesuatu hal. dan ini yang membuat aku merasa tenang. saat itu aku sudah dititik dimana kalau emang takdirnya menikah ya akan bertemu dengan jodohnya. kalaupun takdirnya lain, ya dijalani aja sampai bertemu dengan takdir yang lain.
anehnya setelah aku belajar untuk lebih lapang, aku lebih banyak berdiam diri dirumah. padahal sebelumnya tidak demikian. sibuk kuliah, sibuk kerja, sibuk kegiatan yang aku sendiri kalau ingat capek juga ya ternyata :D
aku belajar untuk ikhlas dan menyerah kepada Allaah ketika aku mendengarkan kajiannya ustadz Nuzul hafidzhahullaah ta'ala yang saat itu membahas tentang cerita seorang sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yaitu Ka'ab bin malik radhiyallahu. itu nampar diriku sekali betapa saat semuanya berpaling, pada akhirnya hanya Allaah yang tetap kekal delan tinggal.
dan terakhir adalah tidak lepas dari berdoa. yang akhirnya aku sadari adalah barangkali aku menikah di usiaku saat itu salah satunya adalah kriteria ku yang cukup banyak. setiap kali berdoa aku selalu menempatkan diriku dalam kondisi "ya Allaah, aku ini orangnya begini, maka aku butuh orang yang seperti ini. dst" aku selalu menceritakan perihal kurang dan lebihku, sebab aku percaya doaku tidak akan kembali dalam kesia-siaan.
lalu hasilnya bagaimana? Allaah kabulkan seperti yang aku minta. dan saat pengabulan doa itu tiba, seperti doaku "ya Allaah, jadikan aku bersyukur menjadi pasangannya, dan semoga dia juga bersyukur menjadikanku pasangannya"
dan aku sangat bersyukur ketika Allaah menggerakkan hatinya untuk memilihku. semoga diapun sama bersyukurnya sepertiku.
lalu terkahir, eh ada lagi hehe.
mendoakan kebaikan untuk siapapun yang sedang kita temui, siapapun tanpa tapi. ini aku terapin setahun sebelum menikah dan ini berlanjut hingga sekarang. sebagaimana aku menginginkan kebaikan untuk diriku, maka akupun sebisa mungkin mendoakan kebaikan kepada siapapun yang aku temui. rasanya hangat dan menyenangkan sekali. sekalipun dulu aku belum menikah, kalau ada temen yang sama-sama sedang menunggu jodohnya saat itu, aku juga berdoa untuknya agar Allaah memudahkannya untuk bertemu dengan jodohnya.
pada intinya, doa nomer satu. minta sama Allaah menjadi upaya nomer satu yang nggak bisa digeser dengan banyaknya upaya yang lain. semoga hal kecil ini bisa sedikit menjawab dan ada kebaikan yang tertinggal ya kak.
aku berharap, semoga di masa penjagaan diri kakak, kakak bertemu dengan seseorang yang juga menjaga dirinya dengan baik. Allaah mudahkan segala sesuatunya. sehat dan bahagia selalu, yaaa...:))
sudut ruang || 11.34
86 notes
·
View notes
Text
ya Allaah, atur semuanya ya Allaah, sebab aku sudah lelah kala mengatur semuanya sendiri. sebab pada akhirnya aku porak poranda atas apa yang sudah ku rencanakan sendiri. nyatanya aku kalah. maka ya Allaah, aku kembali dengan babak belur. aku meminta kebaikanMu untuk mengatur kembali apa-apa yang sudah aku porak-porandakan. sebab aku tak mampu, aku tak memiliki kemampuan.
216 notes
·
View notes
Text
nggak apa-apa kalau bersedih, nggak apa-apa juga kalau harus menangis. namanya juga manusia. ada waktunya kita merasa sangat bersedih ketika melihat keadaan yang mungkin tidak sejalan dengan kehidupan.
apalagi kalau dihadapkan pada kondisi yang mungkin banyak memilukan.
terkadang hikmah memang akan bisa kita tahu setelah beberapa tahun menjalani proses kehidupan ini atau mungkin kita tak akan pernah tahu hingga akhir. brangkali sesuatu yang kita tangisi hari ini dengan begitunya, kelak akan sangat kita syukuri nantinya. yang terbaik dari melalui perasaan sedih itu adalah dengan mengembalikan kepada Allaah. bahwasanya hanya Allaah sajalah yang tetap kekal dan tinggal.
semoga Allaah karuniakan hati yang lapang, sabar, dalam menghadapi proses kehidupan kedepannya. sebab setiap orang memiliki fase kehidupan yang berbeda-beda. bisa jadi mudah bagi kita, tetapi tidak untuk orang lain. tetap semangat, semoga Allaah selalu menolong kita dalam kondisi apapun.
sudut ruang || 17.17
17.17
64 notes
·
View notes
Text
semua ada takarannya.
semua sudah ada takarannya, sayang. semua sudah ada jatahnya masing-masing. barangkali satu pintu tertutup hari ini untukmu, akan ada pintu yang lainnya terbuka lebar untukmu. tidak ada makhluk hidup di dunia ini tanpa ada jatah rezekinya. semua makhluk hidup ada jatah rezekinya meski seringkali perasaan takut, cemas, khawatir selalu muncul.
semua sudah ada takarannya, sayang. semua sudah ada jalannya masing-masing. hal-hal yang kamu khawatirkan tentang masa depan yang belum pasti, tak boleh menjadikanmu seseorang tidak yakin atas kuasa Allaah akan hidupmu. setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing. setiap dari mereka punya jalan rezekinya masing-masing. satu pintu tertutup untuknya, akan ada pintu yang lain terbuka untuknya juga.
semuanya sudah ada takarannya, sayang. barangkali hari ini mungkin belum terlihat jelas untukmu. namun kamu jangan menyerah, ya. kamu tidak akan pernah tahu kebaikan apa yang sudah Allaah siapkan untukmu atas kesabaran dan yakinmu kepada Allaah, Dzat Maha Pemberi Rezeki.
semua sudah ada takarannya, sayang. maka jangan pernah putus asa dari rahmatNya. jangan pernah menyerah atas apa yang kamu yakini dan kamu upayakan meski itu langkah kecil. kamu tidak sendirian. kamu tidak benar-benar sendirian. dan kamu tidak akan dibiarkan oleh Allaah sendirian.
maka rengkuh kembali keyakinan itu, ya, sayang. meski kamu harus tertatih-tatih kembali untuk mengaisnya. meski haru satu per satu kamu mengumpulkan serpihan-serpihannya. rengkuh kembali menjadi utuh. agar harapanmu tidak pernah benar-benar padam bahwasanya Allaah menolong hambaNya yang mengalami kesulitan.
semua sudah ada takarannya, sayang. kamu tidak perlu khawatir atas apa yang sudah ditetapkan untukmu. yang perlu kamu upayakan adalah bagaimana akhir hidup yang baik dan indah. pulang dengan kepulangan yang mana Allaah ridha kepadamu, dan kamu ridha kepada Allaah. ridha dengan segala takdir baik dan buruk. ridha dengan tetap tenang sebagaimana pun takdir yang telah ditetapkan untukmu.
semua sudah ada takarannya, sayang. tabahlah, tenanglah, semuanya akan baik-baik saja selama kamu bersama Allaah. semua boleh pergi namun pada akhirnya hanya Allaah yang tetap kekal dan tinggal.
sudut ruang kepergian || 20 Mei 2025 || 20.57
89 notes
·
View notes
Text
tekad, bertekad.
bertekad itu bersungguh-sungguh dengan melakukan action meskipun dengan langkah kecil, meskipun kamu tertatih-tatih dalam melaluinya, meski ya Allaah, ya Allaah setiap hari mengucapkannya.
ketika sudah bertekad, maka selesaikan. selesaikan apa-apa yang sudah kamu mulai, apapun kondisinya, bagaimanapun nantinya. tidak peduli apapun kendalanya, semuanya ditabrak selama dalam konotasi baik. Selama nggak haram, selama tidak mengambil milik orang, tidak dzalim. terjang apapun itu dan selesaikan hingga akhir. jangan pernah berhenti ditengah-tengah.
tidak mudah, namun percayalah. sesuatu yang kamu memulainya melibatkan Allaah, dan dalam perjalanannya pun engkau meminta pertolongan Allaah. maka engkau akan sampai pada apa yang engkau tuju. entah dengan sangat lama, entah harus menunggu bertahun-tahun lamanya, entah kamupun ingin sekali berhenti. percayalah, kamu akan sampai pada apa yang telah engkau tekadkan, dan engkau konsisten untuk menyelesaikan pada apa yang telah engkau mulai.
jangan pernah berputus asa. jangan pernah memiliki pikiran untuk menyerah. engkau punya Allaah Dzat yang Maha Kuasa. engkau punya Allaah Dzat Yang Maha segala-galanya. kamu diciptakan dengan begitu baik dan sempurna. yang menciptakanmu adalah Dzat yang Maha sempurna.
...
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
... Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Qur'an Surah Ali Imran ayat 159)
pada apa-apa yang sudah kamu tekadkan, mari selesaikan dengan komitmen bahwa kamu tidak akan dibiarkan menyelesaikan apa yang telah kamu mulai dengan sendiri. entah bagaimana caranya, entah bagaimana ketidakmungkinannya. kamu tidak pernah akan dibiarkan sendiri.
menata ruang || 16.45
112 notes
·
View notes
Text
Kita terkadang ingin sekali membantu kesulitan orang lain. Namun memang tak semua bisa kita jangkau dengan jangkauan kita sebagai manusia yang begitu terbatas. Maka jalan terbaik adalah dengan mencukupkan diri dengan upaya yang semaksimal bisa kita lakukan. berdoa. mendoakan untuknya kebaikan, mendoakan untuknya jalan keluar.
hanya itu bisaku, menenun rindu dan menguntai doa. karena sebaik-baik mencintai adalah dengan mendoakan untuknya selalu.
dan bulan Ramadhan adalah momen terbaik untuk memulangkan semuanya. harap, asa, rasa, cita, dan semua hal yang sedang diupayakan. semoga bertemu di titik terbaik yang Allaah ridhai dan engkaupun Ridha atas apa yang telah Allaah tetapkan untukmu.
sebuah ruang || 19.11
88 notes
·
View notes