seorang pemimpi yang hanya berbagi sekelumit cerita kehidupan.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text

Mempercayai yang terbaik dalam diri seseorang akan menarik keluar yang terbaik dari mereka
Berbagi senyum kecil dan pujian sederhana, mungkin saja mengalirkan ruh baru pada jiwa yang nyaris putus asa
atau membuat sekeping hati kembali pecaya bahwa dia berhak dan layak untuk berbuat baik
Semua manusia yang Allah ciptakan memiliki potensi khas dan istimewa, namun yang berbeda adalah ada yang mengalir tampak ada yang perlu diberikan kesempatan, pun sama halnya dalam bertumbuh dan melakukan hal yang baik telah melekat sebagai fitrah manusia yang perlu diberikan kepercayaan dan dibukakan kesempatan. Siapapun tanpa terkecuali. dan dengan itu juga manusia berpotensi berbuat salah, haruslah berikan maaf dan berikan kesempatan untuk berbenah.
Kisah sahabat Rasulullah, Abu Mihjan Ats-Tsaqafi. Seorang perwira pemberani yang sulit dicari tandingannya yang dulu seorang peminum khamr pada masa jahiliyahnya.
Ketika penaklukkan persia di zaman khalifah Umar bin Khattab, Abu Mihjan dikirim sebagai salah satu prajurit yang dipimpin oleh Sa'd bin Abi Waqqash yang terkenal dengan sebutan singa yang menyembunyikan kukunya.
Pada saat perang berkecamuk, Abu Mihjan tertangkap basah meminum khamr sehingga Sa'd bin Abi Waqqash menghukumnya dengan mengikat dan menyekapnya di dalam kemah utama.
Perang masih berlangsung, sayangnya Abu Mihjan masih dihukum, orang-orang persia menyerang penuh murka dengan gajah-gajah dan kereta perangnya, pertempuran pun semakin sengit banyak korban berjatuhan pada kubu kaum muslimin karena pasukan panahan yang mahsyur terus menghujani barisan depan.
Saat itu Panglima Sa'd bin Waqqash tak bisa memimpin barisan depan perang kaum muslim karena dilanda suatu penyakit disekujur tubuhnya sehingga harus berbaring diatas ranjang panggung yang tinggi sambil terus memberi perintah, menerima laporan, dan mengatur siasat.
Kondisi kaum muslimin saat itu dibuat semakin kacau karena pasukan musuh dengan gajah-gajah besarnya dengan gelang baja berpisau pada belalainya menjadi masalah terbesar yang dihadapi kaum muslim, karena tak terbiasa menghadapinya. Hewan-hewan yang biasanya tangkas itu panik, lalu menjadi liar dan tak terkendali.
Dari kejauhan dimedan perang, Sa'd bin Abi Waqqash melihat sosok mirip Abu Mihjan diatas seekor kuda yang ditutupi matanya menghambur ke medan perang. Dengan sebilah tombak , diserangnya pemimpin gajah yang paling besar dengan gerak lincahnnya menusukkan tombak tepat di mata gajah sehingga gajah itu tak terkendali, dan kaum muslim lainnya pun melakukan hal yang sama pada gajah lainnya. sehingga pasukan gajah itu terobrak abrik tak karuan.
Sa'd bin Abi Waqqash bangun dari pembaringannya menyaksikan sosok yang mirip Abu Mihjan. Dengan gagah dan lincahnya membuat pasukan musuh kewalahan melawanyya. Meski menggunakan penutup wajah, Sa'd kenal jelas mata sahabatnya itu ditambah lagi kuda yang dipakai adalah kuda milik sa'd. Pertanyaan pun muncul dari benak Sa'd apakah itu benar-benar Abu Mihjan? bukankah ia terikat di tenda utama
Kebingungan Sa'd pun sirna setelah mendapatkan penjelasan istri dari Sa'd, yang melepaskan Abu Mihjan tidak lain istri Sa'd. Abu Mihjan bersumpah atas nama Allah untuk kembali terikat di sore harinya setelah ikut berperang dan meminta izin sekaligus memakai kuda Sa'd , dan ia menepati janjinya.
Sa'd melepaskan Abu Mihjan. Karena kecintaannya kepada Allah, ia telah berperang dijalan Allah dan menepati janjinya yang telah bersumpah atas nama Allah, Sa'd berpesan kepada Abu Mihjan untuk menyibukkan dirinya untuk memenangkan agama Allah, dan jangan sampai terpedaya dengan tipu syaitan untuk mendekati khamr.
Kisah Abu Mihjan memberikan gambaran tentang setiap orang memiliki potensi yang luar biasa jika diberikan kesempatan.
Sungguh, setiap orang ingin hidupnya memiliki arti. Semua orang ingin merasa dirinya penting dan punya makna.
Setiap orang, bahkan mereka yang tidak memepertunjukannya. Mungkin saja, mereka sedang menunggu dorongan / sentuhan kecil dari kita untuk menjadi seorang yang hebat. Kita harus selalu membukakan kesempatan itu dengan mempercayai adanya kebaikan yang tersembunyi. Ada potensi seseorang yang hebat, sebab setiap orang pasti memerlukan kesempatan dan dukungan kita.
Dan kita memilih untuk memulainya dengan berbaik sangka.
-Abubua
24 notes
·
View notes
Text
Hidup ini kan sementara ya? Kenapa ya rasa-rasanya justru berusaha terus mengejar dan mempertahankan hal-hal yang sementara. Sesuatu yang amat mudah hilang dan rusak. Dan kita disibukkan dengan itu. Bahkan saat membuat rangkaian tujuan-tujuan, banyak sekali tujuan yang bersifat sementara.
Seketika kita meninggal, hilang. Seketika ada musibah bencana alam, hilang. Seketika ada yang mencuri, hilang. Mengapa kita mempertahankan yang sementara dan tidak menyiapkan sesuatu yang kekal?
519 notes
·
View notes
Text

Ternyata setiap hari tanpa disadari, kita sedang dan selalu berjuang untuk berdamai dengan banyak hal dalam hidup. Dan upaya berdamai yang paling sulit adalah berdamai dengan takdir dan kenyataan yang Dia berikan.
Sebab, kita memiliki ego untuk berambisi dan berencana.
Sebab, kita memiliki harapan untuk merancang mimpi-mimpi dan masa depan.
Sebab, kita memiliki ketakutan besar jika apa yang kita perjuangkan tidak membuahkan hasil yang kita dambakan.
Sedangkan diatas itu semua, ada takdir-Nya yang bekerja rahasia, sehingga akan ada banyak hal yang terjadi diluar perkiraan. Dan ingatlah wahai diri, apapun yang terjadi selalu mengandung hikmah pelajaran untuk meneguhkan hati, memperbaiki diri dan mengkokohkan jiwa. Sehingga,
Ketika apa-apa yang kita genggam mesti kita lepaskan, semoga kita diberi kelapangan untuk merelakan.
Ketika kegagalan terus menimpa apa yang sekuat tenaga telah kita upayakan, semoga kita diberi ruang hati yang luasnya tak berbatas untuk berbaik sangka kepada Tuhan.
Ketika apa yang paling kita tunggu, tak kunjung jua menjadi kenyataan, semoga kita tak jemu-jemu bersabar, menunggu dan terus mengulang doa-doa yang sama kepada Tuhan.
Kita memang tak pernah tahu apa yang terbaik di tengah hamparan pilihan-pilihan yang ada atau keputusan yang telah kita ambil.
Akan tetapi, apa yang sedang dijalani kini adalah akumulasi dari banyak sebab-akibat yang telah Dia takdirkan dan Dia Maha mengetahui bahwa kita akan sanggup mengarungi segala bentuk peran yang di emban dan ujian yang menghampiri.
Mari, pelan-pelan dan satu-satu kita jalani, mintalah selalu pertolongan dari-Nya maka kemudahan, keberkahan dan jalan keluar insyaAllah akan selalu menyertai.
Belajarlah mensyukuri setiap keadaannya, jika sesuai harapan, jangan lupakan syukurnya, jika belum sesuai angan maka teruslah berupaya berbaik sangka dan muhasabah diri. Takdir terbaik adalah apa yang kini sedang kita tapaki.🍂
Gerimis, 11 Februari 2024 20.31 wita
281 notes
·
View notes
Text
Seni Hidup di Muka Bumi #19 : Merangkul Masa Depan
Skenario Allah itu pasti indah, meskipun acap kali sukar ditebak. Kadang ketika kita lagi butuh-butuhnya sesuatu, Allah justru hadirkan dulu ujian yang justru meminta semua yang tersisa dari kita dulu, baru setelahnya akan Allah gantikan dengan seusatu yang jauh berkali-kali lipat, lebih besar dari ekspektasi hamba-Nya.
Tujuannya tidak lain tidak bukan adalah menguji sejauh apa batas keyakinan kita akan harap, do'a dan ketaatan kita kepada-Nya. Karena seringkali pada tiap pengharapan yang telah dipanjatkan, tidak dibarengi dengan kepercayaan utuh pada saat penantiannya. Dipertengahan keyakinan diawal itu mulai redup, hanya karena tidak kunjung mendapati apa yang diinginkan.
Itulah kenapa ujian pertama selepas doa dipanjatkan adalah keyakinan seorang hamba akan terkabulnya do'a tersebut. Padahal tiada yang mustahil bagi-Nya. Jika yang memohonkan saja ragu, lantas apa yang harus diberikan? Maka dari itu, jangan pernah lepas dari do'a-do'a yang telah dipanjatkan. Intinya harus yakin.
Seorang ulama pernah berkata,
"Andai saja manusia tahu alasan dibalik sebuah takdir diberikan, maka niscaya dia akan menangis, menyesal karena telah berprasangka buruk kepada Rabb-nya."
Yakinlah, tiada kedzaliman yang Rabb-mu akan berikan. Walaupun sebiji dzarah sekalipun. Pun jika yang diberikan padamu hanyalah sebiji dzarah sekalipun, maka yakinlah bahwa itu adalah yang terbaik buatmu.
Jangan takut akan bagaimana masa depanmu akan bagaimana Allah berikan. Justru takutlah jika kamu mulai kehilangan harap. Jika bukan lagi kepada Allah, dzat yang Maha Pemberi, lantas kepada siapa lagi kamu akan menaruh harap? Coba renungkan.
Ruang Pengharapan, 8 November 2023
302 notes
·
View notes
Text
Kesempatan baik itu kadang tak datang dua kali, dan benar rezeki itu datang dari arah yang tidak disangka-sangka dan kita tak pernah tahu jalan mana yang Allah pilihkan untuk kita, namun kita harus percaya bahwa setiap apapun yang Allah pilihkan itu adalah yang terbaik dan pasti selalu ada kebaikan di dalamnya. Dan yang terpenting bukan seberapa banyak yang kita dapat, namun seberapa berkah yang kita peroleh itu. Rezeki tak sekedar materi, termasuk juga diberi lingkungan yang baik dikelilingi oleh orang-orang baik yang orientasinya bukan dunia, tapi para pencari ridho-Nya, yang tak berhenti bergerak demi kebaikan. Walau di tempat yang sama, namun semangatnya tidak akan selalu sama, membersamai manusia2 yang luar biasa hebat, ilmu baru dan orang2 baru yang sedikit banyaknya akan mengalirkan injeksi semangat kpd diri yang semangatnya masih fluktuatif ini. Bismillah untuk setiap langkah kebaikan yang semoga Allah ridho.
...وَمَنْ أَ��ْيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحْيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۚ...
...dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya...
(QS Al-Maidah : 32)
Musibah dan bencana yang melanda, sebagai hikmah bagi manusia~
Sebuah kalimat yang mulai hari itu akan terngiang hingga minimal 5 tahun kedepan. Semoga Allah kuatkan hati dan pundak2 ini dalam menjalaninya. Aaamiin yaa Rabbal 'alamiin🤲🏻

Padang, 15 Oktober 2023
1 note
·
View note
Text
Sadar Kemudian
Kebodohan hakiki hari ini, perkara waktu ujian dah mau dekat jadi isi pikiran udah ujian, ujian, ujian... alhasil di suatu keramaian alias acara baralek ketemu ama dosen dan nyapa kayak biasa trus ibunya nanya "udah ke atas?" yang terdengar di telinga malah "udah tes?" dan spontan jawab dengan pede nya"belum bu, insyaAllah minggu depan" Dan respon ibunya juga nyambung "oooh iya, semoga lancar yaa" trus jawab lagi tanpa mikir td ibu nya beneran nanya itu ga ya "iya bu, mohon doanya ya bu..." 😭
Dan baru ngeh setelah kawan2 lain bilang "kok anggi jawabnya ga nyambung nggi?" trus kaget dan mikir emang td ibunya nanya apaan ya, ternyata ibu nanya "udah ke atas belum" buat salam sama pengantin:")
Amah dengan kepositifthingking-annya bilang "kayaknya ibu mikir ni anak mau naik pelaminan juga minggu depan wkwkkw"
Disaat minta do'a buat ujian malah jadi doa dilancarin ke pelaminan. Tapi tetep aamiin aja bu untuk semuanya, walau agak dak nyambung.
Makin kesini rasa-rasa makin error. Jadi iri sama orang yang masih tetap tenang menghadapi ujian duniawi ini, kapan ya bisa sampe ke tahap itu? tahap sangat menggantungkan diri sama Allah bahwa semua sudah diatur dengan jalan terbaik oleh-Nya, dan yakin bahwa ketika melakukan semua karena Allah akan Allah bantu kita, berasa masih banyak kekhawatiran sama dunia ini, masih kurang dalam semuanya, usaha dan do'a, kalo kata seorang dosen harus diseimbangin. Trus juga makin kesini makin sadar, kalo ujian kayak gini aja berlomba2 mempersiapkan dengan sebaik mungkin sampe mengorbankan raga, sampe jatuh sakit, sampe rasanya otak udah ngelag dimana2 gara2 dipaksain padahal sebenernya ga dipaksain juga.
Gimana kabarnya dengan persiapan ujian akhir sebenernya ya? ujian akhirat yang menentukan segala2nya, yang menentukan kehidupan selamanya, bukan hanya kehidupan dunia. Kembali lagi ke "كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ" yang kita ga tau kapan waktu kita masing2 tiba, entah datang sebelum ujian dunia ini melanda atau kapan. Tapi doanya tetap "semoga jika waktunya tiba nanti, Allah wafatkan dengan cara yang baik dengan khusnul khotimah" do'a dan harapan yang selalu dipanjatkan setiap insan muslim di dunia.
Bismillah untuk setiap ujian2 yang ada tanpa melupakan persiapan bekal yang sebenernya untuk ujian penentuan kehidupan selamanya 🥺🥺 Aamiin Yaa Rabbal 'alamiin
Padang, 12 Agustus 2023
0 notes
Text
Yang ditakutkan terkadang ekspektasi orang yang terlalu tinggi terhadap kita, ekspektasi orang yang mengira kita sebaik apa yang terlihat sekarang. Namun nyatanya tak seperti itu, yang aslinya masih tertatih-tatih dalam memperbaiki diri agar lebih baik, yang ilmu dan bekalnya masih sangat kurang, yang semangat dan imannya masih naik turun menghadapi kenyataan duniawi, menghadapi perasaan yang terkadang entah apa dan yang selalu berusaha, berdo'a agar selalu Allah teguhkan hati ini menjalani semuanya, agar selalu Allah kuatkan kaki ini tuk melangkah.
Manusia dengan segala kekurangannya, manusia yang terlahir bukan dari lingkungan yang langsung baik, yang berusaha menangkap sinyal-sinyal hidayah dari-Nya dan berusaha menjaganya agar tetap berjalan lurus sesuai jalurnya. Kalaulah semudah itu, maka bukan Syurga hadiahnya :") Let we still survive to always try, study, and pray. Karena sungguh perjalanan ini entah masih jauh atau sudah dekat, who knows.
1 note
·
View note
Text
Keajaiban yang tak disangka-sangka
Belakang terlalu banyak hal tak terduga yang bikin terharu yang ternyata selama ini 'masih kurang percaya alias masih ragu dengan-Nya' yang padahal tak perlu ada keraguan alias ketika kita sudah beikhtiar dan melangitkan doa terbaik kita lantas bukannya berserah diri kepada Allah jalan terkahirnya, namun ternyata tak semudah itu, masih banyak keganjelan yang ada di hati seolah selalu bertanya 'kalo gagal gimana ya?' kalo ga jadi gimana?' kalo misalnya gini nanti jadinya kayak apa ya?' semua ke-overthinkingan itu keluar dari pikiran² liar ini.
Namun, belakangan ini banyak kejadian yang menyadarkan bahwa seolah-olah Allah sudah mengatur semuanya dengan sehebat itu dan Allah tau itu yang terbaik untuk hamba-Nya walaupun di awal hadir dengan keluh kesah namun ternyata ada keajaiban di balik itu semua, dari yang mulanya dikira mustahil namun ternyata semua kemustahilan itu jadi nihil. MasyaAllah, luar biasanya Allah dengan semua kebesaran-Nya, karenanya kita sebagai hamba mungkin masih kurang rasa syukurnya dan masih banyak mengeluhnya.
Semoga Allah jaga selalu hati kita dari keluh kesah yang selalu menyalahkan keadaan, semoga kita dapat lebih bersyukur dan prka melihat keajaiban² yang Allah sudah atur sedemikian hebat untuk hamba-Nya.
1 note
·
View note
Text
Dai dan Murobbi
Sedang berada di fase yang membutuhkan mobilitas tinggi dan fokus penuh, qadarullah dapat rekomendasi video bagus di Youtube sebagai pengingat dan juga penguat.
Napak Tilas Pemikiran Ustadz Hilmi ra perihal sosok Dai dan Murobbi yang disampaikan Al-Ustadz Muzzamil Yusuf ini seakan mengingatkan kita kepada Baginda Rasullullah Salallahu alaihi Wassalam tentang porsi dai dan murobbi yang harus beriringan untuk keberlangsungan dakwah.
Seorang murobbi haruslah selalu belajar kapanpun dan dimanapun, bahkan belajar kepada mutarobbinya sendiri. Hal ini menjadi penting karena tak jarang muncul gesekan antara mr dan mtr karena relasi komando yang terlalu overloud sehingga menciptakan ketidakharmonisan suasana tarbiyah, lebih parahnya keluar dari gerakan dakwah.
Dulu, Ustadz Hilmi banyak belajar dengan mtrnya dari latar belakang disiplin ilmu yang berbeda, Ekonomi, Politik, Hukum, dan sosial. Ini menjadi penting bahwa seorang aktivis dakwah harus paham akan ilmu, yang kedepanya dipakai bekal untuk melihat situasi dan kondisi. Dalam bingkai belajar bersama, hal itu tidak berarti menjadi egaliter secara menyeluruh, namun ini adalah fungsi dari proses tarbiyah yang sama-sama berkembang, yang tetap ada porsi pembebanan amanah yang berbeda.
Selanjutnya sebagai Dai, Ustadz Hilmi memberi himbauan kepada kita agar mengurangi judgement di dalam aktivitas dakwah, baik kepada mad’u dan juga Ikhwah sendiri. Apabila ada kesalahan atau evaluasi di depan forum, hendaklah menggunakan bahasa yang halus dan menyentuh, namun jangan lupakan untuk memberi motivasi secara berlebih agar kader tumbuh perasaan semangat bukan takut suatu saat nanti akan dievaluasi lagi.
Terkhusus untuk kesalahan yang fatal, jangan sampai mempermalukan orang di depan umum. Nasihatilah, ingatkanlah dengan adabnya, jangan sampai kedepan memunculkan bibit sakit hati yang justru malah melemahkan dakwah kedepanya. Berapa banyak ikhwah yang sakit hati kerena dipermalukan di depan umum, sedang yang bersangkutan masih belum kuat pembinaanya, ini perlu menjadi perhatian agar kedepan dakwah tidak melahirkan barisan kecewa yang destruktif.
Selain itu, Aktivis dakwah juga perlu memposisikan diri bukan hanya ingin mengkritik tapi harus siap untuk dikritik. Meski seorang qiyadah, jundi, dan posisi strategis lain dalam dakwah, kritik itu tetap perlu, dan tetap mengedepankan adab. Merasa paling benar, suka mengkritik namun enggan mendapat kritik hanya akan memunculkan autoritarianisme dalam dakwah, jadi duri yang mengganggu kader untuk berkembang.
Terakhir, seperti yang dikatakan oleh Imam Hasan Al-Banna, bahwa waktu yang kita miliki sangatlah sedikit dibandingkan pekerjaan yang harus dilakukan. Maka dengan waktu yang sedikit itu, amanah yang hadir kepada kita adalah peluang besar untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjaga kita dalam lingkungan kebaikan. Tantangan yang hadir semakin mengerikan, kita perlu cepat dewasa menghadapi masalah, dan tentunya menyiapkan generasi penerus.
Pelan-pelan ikhwah, amanah Nabi Adam.
33 notes
·
View notes
Text
Tentang Ikhlas yang berujung ketenangan~
Ternyata mengikhlaskan segala sesuatu karena Allah itu jauh lebih melegakan daripada tetap menahannya.
Dan sejatinya memang benar adanya, cinta atau rasa suka yang hadir sebelum tepat pada waktunya alias belum halal akan berakhir dengan dua hal agar mendapatkan ketenangan, segera halalkan atau ikhlaskan sebelum kecewa hadir akan harap kepada manusia.
Tidak menafikkan bahwa cinta dan rasa sayang itu fitrahnya manusia, dan sungguh Allah-lah yang maha membolak-balikkan hati akan rasa itu. Oleh karenanya semoga Allah kuatkan hati kita dari rasa yang datang dari bisikan syaiton dan semoga Allah jaga agar hati kita selalu mengingat Allah dan takut akan hal-hal yang dibenci Allah.
Imam Syafi'i pernah berkata :
“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia”
Dan Allah pun berfirman dalam Surat Al-Insyirah: 8
فَٱرْغَبرَبِّكَوَإِلَىٰ
"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”
5 notes
·
View notes
Text
Katanya kesabaran itu ga ada batasnya. Tapi masih ada yang bilang 'kesabaran aku dah habis' berarti kalo sabar masih ada batasnya belum bisa dikatakan kalo orang itu sabar. Dan ternyata benar, belajar sabar itu ga akan pernah ada habisnya, sabar dalam menuntut ilmu seperti yang terjadi pada Nabi Musa, sabar dalam menghadapi setiap persoalan dalam hidup, sabar menghadapi bocil yang sejatinya ga tau apa2.
Kalo dipikir2 lagi, setiap aspek kehidupan yang kita lalui, setiap detik waktu yang kita lewati ini secara ga langsung menguji dan melatih kesabaran kita, terutama di saat2 kita sempit maka di sana lah kesabaran sebenarnya akan teruji, dan bukankah ketika kita berpikir akan ada kemudahan dari Allah bagi orang2 yang sabar, maka akan bersabar lah hati ini dan tak terucap kata mengeluh ataupun jengkel dengan hal itu.
Terimakasih terutama untuk bocil2 yang sudah mengajarkan banyak hal terutama ttg kesabaran, dan orang2 yang selalu mengingatkan akan selalu sisi kebaikan dari hal2 yang menurut kita menyebalkan.
Ada quotes yang bilang "Jadilah seperti air danau yang luas yang apabila dicelupkan sedikit garam tidak akan terasa asinnya" begitupun dengan hati, jika hati kita lapang dan punya sabar yang luas maka niscaya sebanyak apapun masalah hati kita tetap akan lapang dan sabar menerimanya, ga akan keruh toh dalam sesaat.
1 note
·
View note
Text

Hasil curi-curi waktu denger kultum sebelum Dzuhur di Mesjid RSMDJ hari ini:
Bersyukurnya umat muslim itu dengan 3 cara:
Bersyukur dengan Lisan;
Bersyukur dengan Qolbu;
Bersyukur dengan Amalan (perbuatan)
Karena ketika kita punya masalah yang rasanya ga ada solusi, maka sabar dan syukur lah yang bisa kita lakukan, sungguh Allah pasti akan memberikan kemudahan dan kelapangan dalam menghadapi masalah.
Fa inna ma’al-usri yusra. Inna ma’al-’usri yusra.
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Dan janji Allah itu nyata adanya, sebagai seorang hamba sudah sepatutnya kita mengimani itu. Di akhir kata, semoga setiap kesulitan, permasalahan yang menimpa kita di dunia ini senantiasa bisa kita hadapi dengan sabar dan syukur yang semoga Allah berikan kemudahan ataupun Allah kuatkan kaki kita dalam menjalaninya karena Allah Maha Baik dan Penyayang kepada hamba-Nya.
Padang, 1 Juni 2023
0 notes
Text
Bukankah manusia punya batasan?
Kita ga akan pernah memenuhi semua ekspektasi orang. Dan kita ga bisa mengubah diri untuk menjadi sesuai yang semua orang inginkan, karena kita perlu punya ruang untuk kebahagiaan diri sendiri dan kita tidak akan bertanggung jawab atas perasaan orang lain selagi bukan kita yg menyakiti. Dan, tidaklah kita menaruh harapan besar kepada manusia karena sejatinya manusia tak akan bisa memenuhi setiap harapan, bukankah harapan2 itu selalu digantungkan krpada-Nya, dan justru jika bukan ke Allah maka "sungguh Allah sangat mencemburui hati yang berpaling kepada selain Dia."
1 note
·
View note
Text
Postingan cukup serius.

Setiap manusia tentunya punya sisi kebaikan masing-masing, ntah itu yang terlihat ataupun tidak. Namun, tolok ukur kebaikan seseorangpun berbeda-beda, ada yang punya kebaikan seadanya, ada yang berlebih, sampai tak terhingga. Bagai kasih sayang seorang ibu, namun dalam konteks bukan keluarga, tapi bisa diatasnamakan ukhuwah sesama umat manusia yang punya nurani. Mungkin bagi kita hal yang dilakuin itu bukanlah suatu yang besar, bahkan mungkin merasa amat sangat kecil sehingga tak berguna namun nyatanya menjadi sesuatu yang besar untuknya. Atau mungkin kebaikan2 yang menurut kita kecil bakal jadi salah satu pemberat amal kebaikan di akhirat kelak. Aamiin Yaa Rabb
Bertemu orang baik pun salah satu kebaikan Allah kepada kita yang patut disyukuri karena dengan mereka, energi kebaikan pun secara tidak langsung akan tersebar untuk memantapkan jalan kita tetap pada kebaikan-kebaikan yang dilakukan. Barangkali amat banyak di luar sana kebaikan-kebaikan kecil yang dilakukan orang, ntah itu menguntungkan kita ataupun tidak yang secara tidak sadar menyadarkan kita bahwa berbuat baik itu tidak bersyarat, karena kalo ada syarat dan ketentuan jadinya kayak promo bulanan wkwkw
0 notes
Text
Nurani Manusia
Ada yang bilang, jika ragu tinggalkan. Tapi, ketika sudah berusaha menjauh dan meninggalkan malah selalu dipertemukan dalam hal-hal yang siapa sangka itu akan terjadi, seketika nurani kecil ini pun bertanya, apakah ini memang jalan-Nya? Atau malah ujian dari-Nya akankah hati ini kuat menghadapinya? Atau manusianya saja yang mencari pembenaran atas apa yang seharusnya salah? Hal yang selama ini selalu aku anggap perasaan itu bukan menuju kepadaku, berupaya pura-pura tidak tahu dan tak mau tahu karena sejatinya berprasangka terhadap apa yang bukan dalam kendali kita hanya akan menyebabkan kegelisahan hati. Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ala diinik "Wahai Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hatiku senantiasa di atas agama-Mu." Ya Allah teguhkanlah hati ini agar selalu berprasangka bahwa ia hanya sedang berbaik hati dan begitu kepada semua orang. Kalaupun memang benar, toh mau apa? Untuk saat ini bukankah lebih baik merasa jatuh cinta sendirian tanpa dibumbui prasangka yang berlebihan sampai akhirnya waktu yang tepat akan menjawab semua, karena Allah tau planning terbaik untuk setiap ummatNya yang berusaha terbaik di jalan-Nya.
0 notes
Text
Postingan serius.

Bersama orang-orang hebat yang pernah ditemui sepanjang usia, orang-orang dengan semangat dan energi yang rasanya ga habis-habis. Orang-orang yang menyadarkan bahwa hidup bukan tentang diri sendiri, karea sejatinya domba yang sendiri akan lebih muudah diterkam serigala, tentang kehidupan berukhuwah sepanjang masa untuk menguatkan diri agar kalau lepas ga jauh-jauh dari jalan utama, alaias oleng sikit aja.
Dipertemukan dengan orang-orang baik salah satu nikmat dari Allah yang patut disyukuri, semoga Allah beri keberkahan selalu untuk para jiwa-jiwa yag tak pernah habis semangatnya menebarkan benih-benih kebaikan di muka bumi ini.
0 notes