betterwrittenindotnotation
betterwrittenindotnotation
better written in dot notation- a bimowid's diary
76 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
Link
0 notes
Photo
Tumblr media
0 notes
Photo
Tumblr media
0 notes
Video
youtube
memulai untuk bikin video diary, akan di upload secara berkala entah harian/mingguan/bulanan, bukan untuk mencari ribuan viewer atau menjadi seorang youtuber/vlogger, hanya ingin membangun sebuah mesin waktu untuk diri sendiri karena ternyata saya orang yang gampang sekali lupa.
0 notes
Photo
Tumblr media
0 notes
Photo
Tumblr media
Hello I’ve waited here for you, Everlong.
   Foo Fighters mungkin salah satu grup musik rock dari era 90an yang masih kuat berdiri sampai hari ini diantara raksasa rock lainnya dari era yang sama. 8 album telah ada dalam katalog mereka dan album ke 9 yang akan dirilis dalam waktu dekat seakan menunjukan mereka masih sangat kuat dan tidak ada tanda mereka akan berhenti dalam waktu dekat, atau mungkin selamanya. Tanggal 26 Agustus 2017 saya akan melihat konser mereka, yang saya anggap sebagai momen “naik haji” dalam momen nonton konser saya. Mereka adalah salah satu band yang sangat berpengaruh dalam hidup saya, Dave Grohl merupakan sosok idola yang sangat fit bagi pelaku musik dimanapun, khususnya musik rock. Saya ingat sekali pertama kali menemukan album “The Colors and the Shapes” di dalam koleksi CD kakak saya dan saya seperti menemukan kitab suci baru dalam dunia permusikan saya. 21 tahun yang lalu mereka sempat mampir di Indonesia untuk tour promo album pertama mereka dan sebagai opening act untuk Beastie Boys dan Sonic Youth, saya masih berumur 5 tahun saat itu sudah dipastikan tidak mungkin berada di kerumunan penonton kala itu. “The new band from that dude from Nirvana” begitulah gelar mereka 21 tahun silam dan setalah 9 album kemudian, Dave berhasil membuktikan bahwa dia lebih dari sekedar Former drummer of Nirvana.
   Hari yang dinantikan datang dan seperti pengalaman konser sebelum-sebelumnya, saya selalu cek setlist tour mereka di kota kota sebelumnya untuk saya bikin playlist-nya di Spotify guna me-refresh lagi setiap lirik mereka di ingatan saya. Ternyata di setiap show, mereka selalu mengatur ulang setlist mereka secara acak. Mereka memang sudah memiliki katalog lagu yang banyak sehingga dengan hanya memainkan lagu lagu yang menjadi Hits mereka pun sudah cukup untuk mengisi sebuah setlist full-show mereka. Begitu tiba di venue saya langsung menuju tenda merchandise untuk membeli kaos tour mereka, sebuah ritual wajib bagi saya saat menonton konser. Dan beruntungnya saya untuk ritual beli merch kali ini tidak mengeluarkan uang saku sepeserpun karena salah satu teman saya memenuhi janjinya untuk membelikan saya 1 tshirt jika dia mendapatkan tambahan uang saku dari tantenya(?) what a lucky bastard i am. Sekitar 4 jam sebelum gerbang dibuka saya sudah masuk antrian yang sudah cukup panjang namun tertib, hal lumrah yang saya temui di konser konser luar negeri. Cuaca hari itu cukup bersahabat, cerah sekali seharian, cukup lega juga mengingat venuenya yang semi-outdoor. Tepat pukul 6:30 sore gerbang dibuka dan perlahan satu satu penonton masuk dengan tertib. Kebetulan saya dapet tiket standing B yang lokasinya cukup jauh dari stage karena kesalahan saya yang telat dalam membeli tiket, tapi tidak mengurangi rasa gembira dalam hati saya karena akan berada di dalam satu ruangan yang sama dengan Dave Grohl. Waktu menunjukan pukul 8:00 malam muncul satu persatu personil Foo Fighters diikuti dengan raungan kasar gitar khas musik rock dan teriakan histeris penonton.
   Tanpa basa basi Taylor Hawkins  sang drummer langsung memainkan single-stroke roll, intro lagu I’ll Stick Around dari album pertama mereka langsung dimainkan. Seketika bulu kuduk saya berdiri dan tanpa disadari saya menangis gembira melihat idola saya berdiri diatas panggung, sekitar 5 meter di hadapan saya. “If You want to get out, tell someone next to you that you want to get out. If Somebody needs help, You help pick them up. If you’re Ok i’m OK” woro-woro dari Dave sebelum melanjutkan dengan tanpa jeda langsung lanjut memainkan 3 lagu sekaligus: All My Life, Learn To fly dan The Pretenders secara medley. “The last time we had 12 songs, now we have a 100,” ujar Dave Grohl dan beliau bercerita betapa senangnya melihat jumlah crowd malam ini dibandingkan dengan 21 tahun yang lalu. “You’re gonna make me cry,” terlihat sekali matanya berkaca-kaca sambil memainkan intro lagu Big Me yang dibawakan secara Akustik. Itulah salah satu momen paling emosional malam itu, tanpa disadari mata saya sudah banjir dengan air mata, momen yang sangat sakral, khususnya bagi fans yang sudah mengikuti mereka dari awal. Terlihat jelas penonton di sekeliling saya pun menitikan air mata di momen tersebut. Foo Fighters melanjutkan dengan lagu baru Run single baru dari album Concrete and Gold yang akan dirilis 15 September 2017. Sebuah lagu Mosh-pit starter yang tepat, penonton sekitar saya seketika berhamburan ke segala sisi, suasana semakin panas. Setelah Run mereka memainkan Something From Nothing dari album Sonic Highways, sebuah album yang menurut saya proses pembuatannya sangat unik, mereka merekam 8 lagu di 8 studio yang berbeda, studio studio rekaman legendaris di Amerika. Dilanjutkan dengan lagu My Hero yang juga cukup emosional buat saya untuk menyanyikan lagu ini bersama dengan Dave Grohl yang menulis lagu tersebut untuk orang lain, seorang sosok “Hero” bagi beliau sementara saya dan sekitar 25.000 orang penonton malam itu menyanyikan lagu tersebut untuk beliau. Berikutnya secara bercanda Dave memainkan sedikit riff gitar lagu Seven Nation Army-nya White Stripes “No, No… not that band!” sambil tertawa. Seperti konser konser mereka sebelumnya, selalu ada perkenalan personil di tengah tengah set yang diikuti dengan solo part atau iseng iseng meng-cover lagu band band era 70-80an. Diawali dengan Chris Shiflett yang memainkan riff gitar intro lagu Bee Gees – Stayin Alive, Nate Mendel yang memainkan part bass intro Queen – Another One Bites the dust, Rami Jaffee, keyboardist yang juga merupakan “anak baru” memainkan sedikit Solo keyboardnya, dilanjut dengan Pat Smear yang sang gitaris yang terkenal dengan senyumannya khas, malam itu memberikan sedikit suasana gigs Punk-Rock dengan memainkan riff gitar Blitzkrieg Bop dari Ramones penonton seraya menyerukan “HEY HO LETS GO” secara masal. Last but not least, sang drummer, Taylor Hawkins, Dave Grohl mendeskripsikan Hawkins sebagai “Love of My Life” memberikan beat drum sambil menyanyikan Under Pressure dari Queen feat.David Bowie. sang drummer memang cukup dikenal sebagai fans berat dari Queen. Di tour kali ini pun mereka memberikan tribute kepada mendiang Chris Cornell, vokalis Soundgarden dengan menempel fotonya di depan bass drum milik Hawkins.
   Di lagu berikutnya Taylor Hawkins mengambil alih seksi vocal dengan Cold Day in the Sun lagu dengan nuansa California yang sangat kuat ini ditulis sendiri oleh hawkins, lagu yang diambil dari dari disc 2 album In Your Honor. “We don’t do encores, we just play till the show is over,” Grohl berorasi sembari melanjutkan dengan Congregation disusul Walk,These days, Rope dari album Wasting Lights dimainkan tanpa jeda yang membuat seluruh stadium seperti ruang karaoke dengan kapasitas super besar. Konser kembali menuju momen emosional dengan Time Like These yang dibawakan secara akustik. Kembali, air mata secara otomatis keluar dari mata saya. Pada lagu berikutnya Dave Grohl memberikan pernghormatan Old-Foofighters-Fans dengan memainkan lagu kedua dari album ketiga mereka Nothing Left to Lose, Breakout. Langsung dilanjut dengan Best of You, sebuah “National Anthem” bagi  fans mereka. Koor masal pun terjadi di akhir lagu ini, membuat saya merinding banget, beberapa penonton di sekitar saya pun tak kuasa menangis tangis sambil tetap menyanyikan part lagu ini. Dave berkata “This could be the perfect ending for this show but, no this isn’t the end.” No, I didn’t want it to end either.
   Sebuah single dari album The Colors and the Shapes, Monkey Wrench pun dimainkan dan membuat penonton kembali menggila dan terlihat seseorang mengibarkan bendera merah putih di tengah penonton. Cukup terharu melihatnya, semoga Dave dan kawan kawan melihat itu dan mempertimbangkan untuk mampir ke Indonesia lain kali mereka mampir ke belahan bumi bagian ini. Terlihat Dave, Chris dan Pat mengganti gitarnya dengan gitar cadangan yang di tune drop D segera setelah lagu berakhir, menandakan satu lagu yang paling saya tunggu tunggu akan dimainkan. “I don’t like doing encore and i hate to say goodbye. But I have this;” terdengarnya riff opening lagu Everlong, sebuah anthem hidup buat saya. Terus terang saya bingung harus senang karena akhirnya bisa menyanyikan lagu ini langsung dengan sang empunya lagu atau harus sedih karena sadar ini merupakan lagu penutup di tiap konser mereka. Sungguh penutup yang sangat sempurna bagi saya, para personel langsung berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada penonton, beberapa kali Dave Grohl terlihat melemparkan Kiss-bye ke arah penonton. “Next time it won’t be 20 years, because I’ll be 68 then,“ janjinya kepada fansnya di Asia Tenggara dan Grohl berterima kasih banyak kepada penonton malam itu telah datang dan bersedia menyaksikan “an old rock ‘n’ roll band - a dad band,” Dengan gaya bercandaannya yang khas sambil terus meninggalkan panggung dan hilang dari pandangan mata. Konser berakhir pas jam 10:15 malam dan penonton meninggalkan venue secara tertib. Pengalaman terbaik meskipun sedikit kecewa karena tau setlist mereka ternyata lebih panjang di show mereka di Bangkok tapi, overall saya cukup puas. Besar harapan saya mereka menepati janji untuk kembali lagi secepatnya dan tentu saja saya berharap mereka mampir ke Indonesia. Sungguh pengalaman yang sangat berkesan bagi saya dan 25.000 orang yang hadir malam itu.
If everything (from the show) could ever feel this real forever.
Bimo P. Widiyahutomo
28/08/2017
1 note · View note
Text
The shortest distance between me and everything is you.
0 notes
Photo
Tumblr media
Selalu kerasa seperti punya koneksi yang kuat sama band ini, selain karena mereka adalah pengalaman konser pertama saya, mereka juga yang jadi "pintu" buat saya untuk bisa nerima musik dari yang paling pelan sampe yang paling kenceng. Dampak mereka terhadap era musik saat itu sangat sangat tidak bisa dipungkiri, apalagi buat teman teman yang satu generasi sama saya. waktu baca berita tentang Chester Bennington yang memutuskan mengakhiri hidup dengan cara yang salah, gatau kenapa saya ngerasa sedih,ngeras kehilangan. Padahal ga pernah sekalipun di kehidupan ini saya ketemu sama beliau. karena saking kuatnya dampak beliau dan bandnya untuk perjalanan musikal saya, soundtrack tumbuh kembang, melewati masa anak anak hingga remaja. Hafal betul setiap lirik di dua album pertama mereka. Sebegitu pentingnya Linkin Park dalam hidup. Terima Kasih banyak Linkin Park!
0 notes
Photo
Tumblr media
0 notes
Photo
Tumblr media
0 notes
Photo
Tumblr media
0 notes
Photo
Tumblr media
0 notes
Text
My way of flirting is looking at the person I’m attracted to and hoping they’re braver than I am.
60K notes · View notes
Photo
Tumblr media
0 notes
Photo
Tumblr media
Brother Sun, Sister Moon (1972)
3K notes · View notes
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
lets put another "X" on my bucketlist
0 notes
Photo
Tumblr media
0 notes