catatanka

[catatanka]

P.A.T.A.H

Pada hati yang dipatahkan berulang kali, belajarlah untuk lebih melapangkan diri. Barangkali perihal patah mematahkan, kau juga pernah menjadi ahlinya, meski kadang tak terlisankan. Maka jangan hanya menganggap diri sendiri yang sakit, mungkin ia juga sama.

Lagi, pada harapan harapan yang digantungkan. Jangan lagi meninggikannya, akan sakit sekali rasanya nanti jika satu persatu itu hanya menjadi angan tanpa menjadi kenyataan. Sebab, harapan itu kau gantungkan pada manusia, yang padanya banyak cacat dan cela, maka bersiaplah jika nanti terluka.

Maka melapangkan diri dengan sabar seluas-luasnya menjadi satu satunya cara untukmu bertahan. Maka bertahanlah, semoga Allah menguatkan~

[catatanka]

.  studying the Quran | NIGERIA

[catatanka]

Mereda

Dan akhirnya kita mereda, setelah meredam ego yang tak ada habisnya jika dituruti empu-nya. Karena kau selalu punya cara seolah tak terjadi apa apa sebelumnya, sedang aku sibuk berkutat tentang diri sendiri~

[catatanka]

Offense

Kehidupan pasca melewati Quarter Life Crisis lebih mengerikan ternyata (meski masih ada 24purnama lagi menggenapkan). Jika diluar sana mengganggap semua adalah bahagia dan tawa, maka kupastikan mereka adalah orang orang yang lapang jiwanya. Karena menerima dengan baik apapun yang terjadi didalamnya. Bagi newbie sepertiku, semua ini butuh proses yang panjang. Aku perlu belajar setiap hari, memahami, mengerti alur pikir dan sikapmu yang kadang aku sering buntu menerjemahkannya.

(Sisa tangis semalam belum kering, masih sembab dengan flu yang semakin menjadi. Dee tak suka dinasehati hal yang ia paham dimana letak salahnya terlebih salah tersebut juga dilakukan oleh yang menasehati. Ia masih keras kepala dengan tipikal seperti itu. Pun setelahnya ia ditinggalkan sebelum azan isya, tak biasanya Ia pergi secepat itu. Hal itu semakin menyulitkan Dee untuk bersikap biasa saja. Akhirnya Dee memilih tidur setelah isya, menangis sejadinya. Meski setelah ia pulang, ia meminta maaf, Dee tak sepenuhnya lega. Sisa sakit itu masih terasa). Pukul 01.20 ia terbangun kelaparan sebab belum makan setelah buka puasa. Setelah shalat, ia makan. Dan ternyata Dee tak kunjung kenyang. Dee mencoba membangunkannya, tak digubris. Mungkin ia lelah. Dee menjadi semelow ini, mengambil bantal menuju kamar sebelah dan menangis lagi. Ah Dee, lemah sekali ia akhir akhir ini)

Ramadhan ke-8

[catatanka]

Inviting Card

Aku melakukan kesalahan, katanya. Kondisi ini, aku paham benar letak salahnya. Tapi (Ya Allah semoga ini bukan pembenaran), yang sudah sudah juga begitu. Atau aku saja yang tidak tahu ? Bahkan secara general, urusan 'kecil' itu sudah tak sempat diurusi. Mungkin ia tak akan datang, karena menurutnya tak lagi menjadi wajib karena caranya seperti itu. Ya Allah, apa ika sesalah itu ?

Banda Aceh, 16 Maret 2018

[catatanka]

Cukup

Cukup yakinkan saja dirimu, Ka. Ketakutan itu kau yang ciptakan. Dengan segala resiko terburuk didalamnya, hadapi saja. Toh kau pun tak tahu apa yang ada didepan. Berdoa saja kepada Allah agar melapangkan hatimu~

Hari ini bisa jadi isi tulisanmu begini, barangkali nanti isi tulisanmu adalah kenikmatan yang Allah berikan atas sabar dan syukurmu, atau bisa jadi isinya adalah pintaMu lebih keras kepada Allah agar lebih disabarkan. Semua itu bagaimananya Allah Ka, kau hanya perlu percaya kan?

[catatanka]

K.U.A

Barangkali ini judul paling absurd yang pernah gue tulis. Semoga hanya kali ini, sebab terlalu awkward untuk kembali. Rentetan pertanyaan itu sukses buat gue kelu bahkan malu. Let’s write it,

1. Aku ustazah/bukan

2. Kalian pacaran ?

3. Berapa kali jumpa ?

4. Terpaksa ?

5. BB

6. Make up merk apa?

7. Suka durian ? Mood gue berubah, total

8. Silat ? (What 😑)

9. Cuciin baju, bayar ?

10. Dan pertanyaan ‘absurd’ lainnya.

Gue gagal paham, husnuzannya gue adalah kalo si bapak pengen suasana ga kaku. Terlihat dari awal, pas ttd adm-an gue tarik kursi ampe duduknya berjarak banget. Tanpa kata. Eh pas masuk ruang bimbingan, gue ambil jarak lagi dan agak mundur. Bisa jadi si bapak inisiatif biar ga tegang, padahal menurut gue receh (banget). Duh, maaf pak~

Cukup sekali ya Allah, ga mau lagi masuk ruang itu.

Gue nulis biar gue ingat, akhir2 ini sering banget lupanya. Isi kepala udah penuh kali ya, gue belum buang hal 'unfaedah’ disana. Ntar an aja, setelah hari H. Sekarang mah sok kuat dan tenang tenang bae, padahaaaal. Beeeeeuuuhhh, rapuh

Banda Aceh, 15 Maret 2018

[catatanka]

Random~

Akhir akhir ini saya mudah spanning, suasana hati cepat sekali berubah. Bahkan kepada ibu, saya kembali kekanakan. Beberapa kali permintaannya kutolak, kacau sekali. Bahkan hari ini, tetiba saya jengah ditanyai tentangmu. Bukan saya tak mengenal ibu, kerap perbincangan demikian saya potong tiba tiba. Tapi, saya benar benar kacau kali ini. Maaf~

[catatanka]

[MIGRASI]

Sebelumnya, terimakasih tumblr sudah menjadi tempat bercerita ternyaman selama tiga tahun terakhir. Tempat yang bebas dari keriuhan dimana saya bisa menjadi diri saya sendiri. Terimakasih sudah menjadi platform yang menghubungkan saya dengan orang orang dengan pikiran luar biasa, mengubah frame saya dengan cara yang epic. Pada akhirnya, saya menyadari bahwa Allah maha baik mengirimkan orang orang dengan narasi positifnya di platform ini, yang dengannya saya belajar menjadi lebih baik, lebih bijak melihat sisi lain kehidupan dan berusaha menularkannya kepada orang lain 'on my own way'. Terimakasih tumblr, waktunya saya migrasi. Saya tidak boleh berhenti hanya karena kamu diblock kan?

Banda Aceh, 13 Maret 2018

(Alhamdulillah bisa login pake indihome)

[catatanka]

Kebaca ?

Emang kebaca banget ya kegalauan gue lewat postingan di sosmed ? Atau ini cuma karena si temen tau aja makanya ilmu cocokologinya 'guna' banget untuk buat kondisi gue berpikir berulang kali "emang iya"?

Seketika ya gue langsung ngecek dong TL dan feeds gue. Standar aja sih, but honestly gue ga bisa bohong bahwa itulah yang gue rasain. Gue ga mampu cerita ke siapapun. Pun karena memang proses ini harus dirahasiakan. Terlepas dari itu gue kalut sendiri, berjuang sendiri, dan berusaha sendiri. Really, gue butuh sandaran dan temen untuk nguatin bahwa gue akan ngelewatin satu fase yang rumit. Yang belajarnya akan seumur hidup, bersama orang asing pula. Gue bingung harus mulai belajar dari mana nantinya. Jadi, tulisan tulisan gue itu ya wujud dari kegalauan gue. Emang, kebaca banget ya ?

[catatanka]

9 years ago

Hari ini tepat sembilan tahun lalu ia pergi. Selamanya. Pergi dengan segenap tanda dan pertanyaan yang sampai kapanpun tak akan pernah terjawab. Aku lupa hitungan purnama keberapa aku mulai tak peduli dengan tanggal ini. Karena yang tertinggal hanya pertanyaan konyol lengkap dengan drama isak tangis yang tak berkesudahan. Sudahlah, ia menjemput takdirnya di umur tujuh belas. Artinya kau saat itu masih lima belas. Bukan perasaan yang berarti bukan ? Hanya roman picisan anak 90'an. Semangat menata diri, Ka. Mereka hadir untuk membuatmu kuat dan kembali menatap apa yang ada di depan, bukan kembali berlari ke belakang. Ayolah berjuang, meskipun melelahkan. Bukankah menyerah di tengah perjuangan itu memalukan?

Sincerely yours

~Darell

[catatanka]

Allah Baik Bangeeet

Baru beberapa hari yang lalu gue mikir betapa ribetnya persoalan adat yang harus gue jalani nantinya. Gue udah badmood duluan, uring uringan ga jelas, bener bener ga teratur hidup gue. Udaaah, kelar. Akhirnya gue minta sama Allah semoga dimudahkan proses ini, tiap sujud pasti doa itu ada keselip. Sumpah, saat itu gue parno. Aseli. Daaan, malam ini gue dapat kabar kalo ntar itu ga bakalan ada. Wuussssh, lega parah. Jadi, ntar gue ga perlu ikut prosesi yang ga gue banget (asli gue pantang riweuh). Sederhana saja, dari awal gue udah wanti wanti supaya hal hal itu dibawah kendali gue. Ga semudah itu genks, ini bukan hanya tentang gue, ataupun dia. Tapi dua keluarga besar beserta perangkat perangkatnya. Finally, Allah maha tahu hati kita. Jadi jujur aja, biar cepet dikabulin ckck

[catatanka]

Karena sekarang, gue harus lebih bijak kan ? 😅 Oke Fix, Fighting Ka

[catatanka]

Menuliskanmu hanya agar aku ingat, bahwa dilema pernah separah ini. Ketakutanku pernah segila ini, hanya untuk menguji apakah aku harus berjuang atau berhenti sampai disini

Rizka Dewi

[catatanka]

Ya, bisa jadi~

[catatanka]

Let it flow

Udah ah, biasa aja. Ga usah jealous gitu, kamu siapanya ? Ka, coba deh demolisi hati dan pikiranmu dengan baik. Ga ada tuh ilmu cocokologi, jadi biasa aja yes. Jangan nambah nambah beban pikiran kamu. Meski ini kali kedua ia terparkir disana, biasa aja. Kuulangi ya, biasaaaa aja yes

____________________________________________

Yes, aku biasa aja sebenarnya. Cuma rada rada kesel aja sama diri sendiri. Kenapa makin kesini ga bisa ngontrol diri setiap ada sesuatu yang berseliweran tentangnya. Kesel maksimal. Serasa pengen pindah kewarganegaraan 😥 Duh apalagi sibiru pas markir di belakang rio. Ya ampun. Apa ga ada yg lain gitu. Bukan masalah orangnya, tp mungkin karena aku kondisinya lagi gini aja. Jadi, aku biasa aja 'sebenernya'. Cuma kesel aja.

Ini random banget, ga cukup nulis di diary akhirnya ke-tuang disini. Let it flow, Ka !

Dorm, 16 Januari 2018

[catatanka]

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ,

Telah meninggal Dunia Ustadz Hilman Rosyad barusan jam 10.05 di RS Hermina Depok … 😢😢😢

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Satu persatu ustadz yang hanif diambil kembali oleh Sang Pemilik.

Semoga beliau ditempatkan ditempat yang terindah disamping Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam

Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan kesabaran dan ketabahan

Aamiin yaa Rabbal'alaamiin