coretanbiru

[coretanbiru]

Benar aku mencintaimu,

Dan benar aku kesakitan karenamu.

[coretanbiru]

Konon katanya dalam hidup ini kita pasti pernah menyayangi seseorang dengan begitu hebatnya, hingga berpikir bahwa dia lah yang akan menjadi takdir. Namun pada kenyataannya Sang Maha tidak berencana demikian.

Sakit? Kecewa? Ya tentu saja.

Tetapi seiring berjalannya waktu ternyata tidak sesakit itu, justru sebaliknya kebersyukuran lah yang hadir.

Bersyukur bisa mengenal dan pernah dekat dengannya.

Aku senang kita pernah saling berbagi cerita bahkan mimpi.

Aku percaya setiap kali Allah membuatku jatuh hati, pasti selalu memiliki hikmah tersendiri.

Menyadari bahwa ketika kita menyayangi tidak perlu berambisi untuk bisa memiliki, tetapi mendoakan sebanyak-banyaknya.

Mendoakan hal-hal baik untuknya.

Jika takdir membawaku kembali untuk bertemu denganmu, aku ingin mengatakan "terimakasih sudah berkenan mengenalku, darimu aku belajar." Belajar untuk mendewasakan ego, belajar bahwa setiap perasaan tidak harus selalu berbalas.

[coretanbiru]

Mengapa sebagian orang lebih memilih untuk merahasiakan perasaannya? mungkin jawabannya karena mereka terlalu takut. Takut akan penolakan. Takut jawabannya tidak sesuai dengan apa yang di harapkan.

Jadi ya lebih baik di pendam saja sendirian. Dan kata ikhlas seringkali menjadi pilihan.

[coretanbiru]

Kamu tahu?

Kamu tahu? jatuh cinta di usia dewasa itu banyak pertimbangannya. Kenapa? karena bukan hanya tentang perasaan saja, tetapi juga perihal apakah kita bisa hidup bersama dengan kurang lebih yang dimiliki satu sama lain? apakah kita bisa berkolaborasi untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang kita miliki saat sebelum berdua? apakah kita bisa hidup bersama dengan penuh rasa percaya? apakah kita bisa saling menerima keadaan keluarga yang berbeda?

[coretanbiru]

Jatuh Cinta

Apakah aku boleh bercerita?

Tentang ia yang parasnya teduh dan senyumnya begitu memesona. Tentang ia yang sama sekali tak pernah kubayangkan kehadirannya akan membuatku jatuh cinta.

Aku penasaran akan seperti apa nanti akhirnya.

Ah, biar saja waktu yang akan menjawabnya.