Text
Haikyuu, Atomic Habits & Life
···
Salah satu yg paling membekas dari Olimpiade Tokyo 2020 kali ini tuh tim voli jepang, selain karena Takahashi Ran dan Ishikawa Yuki yang super duper cute (it’s practically a crime!) juga karena voli Jepang mengingatkan gue tentang Haikyuu.
Haikyuu is a story about a boy (Hinata) who dreams to become a professional Volleyball player in Japan. There is one thing he lacks though, he’s not tall enough. Volleyball is a game where it favors height, so his shortcoming is a big deal. However, through his journey in high school, Hinata tries his very best, together with his teammates and rivals to realise his dream.
Gw sukak bgt nonton/baca Haikyuu, karena bener2 ngeliatin perjuangan Hinata dengan bahasa yang ringan tapi dalem. Dari tim voli SMA Karasuno — yang dulu “pernah” tenar, dan sekarang jadi raksasa pingsan sampe si Hinata dengan ambisi besarnya dateng. Susah banget lah si Hinata ini, karena voli kan permainan tim ya, dan dia dari awal kenal voli gapernah punya tim/lingkungan yang suka voli. Terus, karena dia pendek, dia harus make up for it by anything. Dia harus loncat (di saat orang2 lain nyampe hanya dengan jinjit), belajar placing bola, teknik smash, teknik nerima bola, passing ke temen dan segala skill lainnya. Terus di cerita Haikyuu ini, si Hinata ketemu sama rival yang ternyata jadi teammate nya. Namanya Kageyama. Nah si Kageyama ini tuh prodigy volley. Jadi udah jago dari sononya, ditambah doi juga kerja keras banget buat teknik hard skills voli lainnya. Kekurangan dia cuma satu, doi bukan team player! Introvert mentok yang gabisa komunikasi ke timnya untuk kerja sama.
Serunya lagi, di Haikyu ini ngebahas tentang faktor faktor internal untuk jadi seorang atlet. Mungkin orang2 udah tau ya, tapi karena sebelum olympic 2020 gw bukan penggemar olahraga apapun, ternyata untuk jadi seorang atlit butuh lebih dari sekedar latihan fisik (yang menurut gw udah capeee bgt), lebih dari itu ada namanya peran mental kayak motivasi gueedee dari dalem diri masing2, yang meskipun naik turun, tapi kagak boleh padam. Motivasi, dan kekeraskepalaan si Hinata & Kageyama ini yang membawa mereka tetep konsisten (kata kunci lainnya) untuk tetep ga bosen dengan latihan yang diulang sejuta kali. Usaha usaha yang dilakuin Hinata, Kageyama dan segenap characters lainnya lewat alur cerita menyenangkan dan penuh komedi, serta semangat pasti bakal bikin lo jadi deg degan dan terpacu adrenalin.
While watching, I read atomic habits. Keduanya berhubungan. Sama sama tentang kehidupan dan perjuangan.
Kalo sebelumnya gw udah nyebut tentang latihan sejuta kali, itu karena gw juga baca tentang Atomic Habits by James Clear. Atomic Habits alias arti harfiahnya kebiasaan kebiasaan kecil. Apaan tuh? Jadi si Mas James (#ikrib) ini cerita tentang kekuatan kebiasaan kita. Apapun yang kita lakukan, sekecil apapun, kalo rutin, bisa punya hasil yang luar biasa. Antara luar biasa baik, atau luar biasa buruk — bisa kejadian. Everything adds up, due to compound interest.
Contohnya kata dia, waktu dia SMA dia hidupnya berubah total gara2 kegebok bola. Harus operasi, therapy, everything suddenly stops. Paused. Dia harus belajar semua dari awal, tapi pas dia sembuh (kurang lebih setaun) dia sadar bahwa ya jalanin aja satu satu, asal konsisten pasti ada hasil. Dari situ dia mulai ubah gaya hidupnya, dimulai dari kebiasaan tidurnya. Dia tidur lebih awal dan bangun lebih pagi. Dah gitu doang berbulan-bulan sebelum dia nambahin hal baru. Dari situ doi sadar, kebiasaan kebiasaan sepele kita bakal punya pengaruh sebegitu masif yang akan mempengaruhi hidup kita.
Di buku ini dia ngejelasin gimana kita bisa menyadari tentang kebiasaan kita, dan cara cara yang bisa kita coba untuk membuat suatu hal kecil bisa jadi kebiasaan baik kita.
Baca Atomic Habits dan nonton Haikyu tuh kayak berasa ditabok dan bangun dari tidur panjang. Mendadak hidup jadi lebih menggairahkan (#azeg). Tapi serius, hari hari sejak pandemi tuh berasa lamaaa banget kan ya, tapi tiba2 udah 2 taun aja berlalu sejak Covid-19 membuat dunia heboh. The days are long, but the years are short.
Both of them made me think…quite deeply. It’s like being roughly woken up from a deep slumber, which made me reevaluate my life. If Haikyuu was a perfect example, then Atomic Habits is more of a How Tos, and somehow I think that they stem from the same philosophy, stoicism.
Stoicism, yang menurut pengertian (sangat) kasar gw, intinya adalah tentang ga ada hal di dunia ini yang bisa kita kontrol kecuali diri kita sendiri. Diri kita termasuk pikiran, feeling, reaksi dan aksi kita. Dah itu doang. Menurut paham tersebut, banyak kesulitan/kesedihan yang sebenernya berasal dari persepsi kita sendiri yang ga jernih menilai sebuah situasi. Pas denger beginian, tentu gw agak ga terima. Kok bisa? sedih mah sedih aja kale! Etapi ternyata bener juga sik. Misalnya, kita udah rencana pergi dan lakuin xyz eh ternyata ujan. Reaksi yang biasanya orang keluarin kan kesel atau sedih, nah kalo stoic ngeliat itu yaudah aja gitu, pan ujan di luar kontrol kita, gabisa diatur, biarin aja terjadi.
Kenapa gw terkesan loncat loncat jadi bahas Stoicism (yang bahkan ga gw pahami terlalu dalam hahaha!) segala? Karena menurut gw, Haikyuu dan Atomic Habits ini bernafaskan filosofi stoicism. Tentang melatih dan menghadapi diri kita sendiri. Self control, self discipline & self endurance.
Contoh nyata gimana stoicism — atomic habit — haikyuu nyambung.
Di Haikyuu ada salah satu character namanya Shinsuke Kita, di mana salah satu kalimatnya dia berbunyi kayak gini
“I am built upon the small things I do every day, and the end results are no more than a byproduct of that."
Terus pas ditanyain kenapasih dia ngelakuin rutinitas dia sebegitunya? Jawabannya kayak gini:
However, Kita stated that it's not that he did these for the gods, but he did things such as minding his manners, cleaning, and maintaining good grades because, according to him, "repetition, perseverance, and diligence just feels good". He keeps a strict routine of these tasks without cutting any corners.
Doing good for the sake of doing good? Woy lo replikasi Seneca ya???
Shinsuke Kita isn't my fav character by far, he just has my utmost respect. There's still a lot of quotes from him that I just LOVE, but let's not get carried away.
So there’s that. Things that made me ponder & reflect on my life, and what little things I do that can make it better, even by an inch, even just 0,001%. Gw baru sadar hidup tuh kayak ngawang banget ya kalo dijalanin sehari2? Lebih sering kayak mindless robots. Bangun, kerja, tidur. Makan and interact with people in between.
Pengen apasih dari hidup? Pengen kayak gimana? Pengen jadi apa? Kebanyakan mimpi gw dari dulu jadi kaya (ya sekarang juga sih), tapi kalo kaya doang, then what? Sekarang jadi lebih iri sama orang yang punya mimpi, big dreams, and they’re consistently going at it. OH ternyata motivasi untuk ngelakuin sesuatu terus-terusan itu gak gampang. Ambisi, motivasi, kerja keras, konsistensi dst ini kan hal yang berasal dari internal diri kita.
Pun begitu, Atomic habit juga bilang, kita ga bisa terus terusan bergantung sama motivasi, karena yah namanya juga manusia kadang imannya kuat kadang lemah. Jadi caranya adalah membangun sistem di mana ngelakuin satu hal tersebut tuh udah jadi kebiasaan, udah ga lo pikirin lagi secara sadar, you just do. Salah satu kalimat di Atomic Habits
“Anyone can work hard when they feel motivated. It’s the ability to keep going when work isn’t exciting that makes the difference.”
Ada ga hal yang lo lakuin sesuai dengan itu? Hahaha let that stew!
Teman sekaligus musuh kita selama kita hidup, diri kita sendiri.
I believe that as long as we live, then there is still a chance. I’m beaten, I’m broken up, but I promise to always try again. I’m always the effort, the inputs, never the outcome. I promise to always show up for myself.
Ok imma stop this post of mumbo jumbo, positive energy shit rn.
Happy trying! (in case you wonder, yes I’m also trying to write. Haha.)
7 notes
·
View notes
Text
Dropping in to say hi

hi, i'm 23 now. feeling old and young at the same time, how amusing. something noteworthy in the past year might be:
umm I survived the virus. the virus that makes our world scrambling to find help. also, it wasn't only me that get infected. it was the whole fam. and my family is big, so yeah we made a new cluster. lol. everyone survived though.
my sis is a married woman
2 of my closest person in team left, it wasn't intentional it was just their time to move to another dept. fuck i'm emotional. I miss them a lot. Mas G & D, thank you.
lost some friends, gained few others. life as usual.
pandemic is still isn't over so many travel plans just can't work. not gonna schedule something as expectation hurts.
0 notes
Text
There are a lot of realities right now
There’s me, I have a roof over my head, a bed to sleep on, a full belly, and I don’t need to be worried about food on the table for the time being.
Do I have problems? Of course I have. Saying otherwise is just stupid.
But a lot of people right now, live in much much more severe conditions than I am. They have no cash to sustain them through the day. How can they worry about a virus, if their basic needs couldn’t be meet? How can they worry about anything else, without food and sustenance in their bodies?
That’s the bleak reality. I witnessed this myself on my morning walk. I passed a man walking with his cangkul — a man I know who helps with gardening matters with people in my residential area. By the look in his face, and the fact that I passed him several times, I knew nobody hired him yet today. I couldn’t talk to him myself without bursting into tears. And the worse? I didn’t help him cos I didn’t have cash with me then.
Another one I saw; an empty “kereta mini” going round and round the street without any passengers on. I am familiar with the driver — he’s old and it’s his main source of income these days.
How many others do you think that’s living with their similar conditions? I’m sure the numbers will hit millions.
I don’t know what to do. This is all feels frustratingly helpless. Is it the system? If so how can I — in any capacity— be of help?
😭 crying feels too futile.
me & my worries, them with their burgeoning despair.
2 notes
·
View notes
Text
Akomodasi di Dubai dan Turki (all reccomended!)
So for my last trip we stayed in 4 different accomodations. Our place in Dubai was arranged by my sister but I was in control for the ones we had in Turkey. It only took me countless hours because well, it was only h-1 month and finding the ones that meet our needs and also limited budget is hard sis :’)
Dubai
we stayed in Burjuman Arjaan by Rotana Hotel. I swear my sister went a bit overboard with this because we had this huge condo. Enak sih gede luas tempatnya, dan lengkap ada kitchenette dan washing machine. Penting banget sumpah ada mesin cuci kalo buat trip panjang kayak gini karena baju yang gw bawa juga limited.
Akses ke hotel ini juga enak banget, metro sama bus station deket. Kalo mau taxi atau uber juga gampang. Tempat makan sama atm machine juga tinggal turun ke bawah karena letak hotel ini di atas mall hahahah!
Price was AED 600/2 nights alias ~400rb/org/malem
Istanbul
Iniii favorit aku banget selama trip! Nama tempatnya Noa Luxury Apartment. Lokasinya di Beyoglu, Istanbul. Dekeet banget sama Galata Tower.
Fasilitasnya lengkap:washing machine, setrika hair dryer, kompor, panci panci, buku2 semua adaa~ terus design nya tuh modern chic gitu guemes bgt deh. Akses kesini agak tricky buat pertama kali karena letaknya di gang gang belok belok gitu haha tapi sebenernya kalo udah paham tu deket kok sama metro dan tram station. Restoran restoran lumayan lah ada beberapa dan toko kelontong juga deket.
Untuk yang mau nginep di tempat yang quiet, peaceful agak jauh dari keramaian tourist this one for youuu:
spacious, bright & comfy dan yang terpenting: masuk budget :’)) detail kecil lainnya; landlord nya ganteng pemirsa hahahahah! Price: 698 AED/3 nights. Alias ~250rb/org/malem such a steal!!
Selcuk
Kayaknya trip di Turki itu luck nya abis semua deh di akomodasi karena bener2 akomodasi yang aku dapet semuanya bagusss, baik baik bgt lovely parah.
Penginapan di Selcuk juga gitu!! paling mahal tapi berasa a home away from home juga karena omg ownernya, Bugra BAAAIKK BGT! Jadi pas kita dateng disuguhin teh sama kue di halaman bener2 kyk bertamu ke rumah sodara gitu. Terus seharusnya kita pesen family room, jadi 1 kamar berempat tapi karena saat itu gaada tamu lain kita dikasih 2 kamar krn kata doi “I think the family room would be too small for you and your luggages” terus dia jg arrange our pamukkale trip dan nganterin kita kemana mana. He speaks fluent english and very knowledgeable about Turkey & Selcuk.
Dan plus nya lagi breakfast nya juarak! Breakfast spread a la Turkey (photo courtesy google)

Enak bgt itu risol nya 🤤 Price was 872 AED for 2 nights alias IDR 425k/org/malem include breakfast. Thank you Mary& Burgra for your hospitality 💛
Cappadocia
Kalo hotel Cappadocia ngasal aja 😜 cari yg cepet+murah+keliatan bagus hehe. Our pick was Hidden Cave hotel.


Seru juga nyobain tinggal di goa. Staff nya baik2, kita dijemput pas abis turun dari Sleeper bus, terus boleh nitip koper dulu karena dateng kepagian blm check in time. Terus dibantu untuk ikut daytour2 juga (cappadocia wisata turis bgt. Jadi isinya yaa cuma daytour2 aja krn susah juga menjangkau lokasi2nya kalo mau nekat pake transport umum, if there was any.)
Breakfast included for 2nights: 673 AED alias IDR 330k/malem/orang
Sejujurnya banyak kok hotel model gini di cappadocia, plusnya lagi hotel ini deket ke city centre nya jadi gampang kalo mau ke minimarket/atm.
————
Jadi total IDR 3060k buat 9 malem. + 1 hari tidur di sleeper bus hahah (IDR 225k!) not bad at all karena harga segini udah nyaman dan puas bgt menurut gw.
Oiya semua yang pesen kakakku dan semua lewat Booking.com (sadly not endorsed 🙃) dengan serba mendadak krn baru nyari h-1 sebulan heheh kebiasaan bgt yah go show... anyway taun ini (omg how is it 2020 already) gw ada trip lagi hopefully with better planningg ya hahaha (alrd booked accommodations & flight so it’s looking up :p) super super excited & i will tell u all about it in due time!!
see u later alligator!
2 notes
·
View notes
Text
Trip ke Uni Emirat Arab dan Turki 12 Hari : Persiapan & Itinerary


Liburan terakhir kemarin, gw dan 3 kakak perempuan gue memutuskan untuk jalan jalan ke Turki. Alasan gw memilih negara ini adalah karena menurut gw Turki nih bener-bener menarik dari sisi arsitektur, geografis, sejarah, kultur dan landscapenya. Terlebih lagi, visanya gampang dapetnya dan kebetulan pas kita kesana ekonomi Turki lagi melemah sampe 1 ₺ (Turkish Lira) = Rp 2500 aja 😃 Nah kalo untuk Uni Emirat Arab sendiri, sebenernya kakak gw yaitu Ipi dan Eli emang tinggal di sini jadi gw transit sekaligus menjemput mereka.

i. Persiapan
Karena gapake travel agent dan ga ikut tur jadi kita nyiapin semuanya sendiri. Oiya, Eli sama Ipi juga bukan pertama kali ke Turki jadi lebih pede kali ya untuk jalan & nyusun rencana sendiri. Well, yang beneran repot planning sih cuma gw sama Eli soalnya Ipi sama Mba Nong maunya terima jadi aja.Gw sendiri rasanya persiapannya kemarin masih kurang sih. Mungkin gara2 ini pertama kali gw planning liburan karena selama ini kalo liburan selalu tau beres aja dan persiapan serius tentang trip ini cuma sebulan haha. Oiya mau berterima kasih untuk blog2 yang sangat membantu untuk planning ini yaitu https://told.byputy.com/2015/06/21/tips-traveling-turki/ dan https://turkeytravelplanner.com
Ini menurut gue beberapa hal yang bisa diperhatikan sebelum berangkat:
a. Financial matters
Jujur, sebelum liburan ini, udah lama banget gw ga liburan panjang karena gw freshly-employed dan tentu saja gapunya cuti maupun tabungan hahaha! Lagian selama ini, kalo liburan kan selalu dibiayain mama/kakak ya jadi gw bener2 planga-plongo gapernah mikir budget dll. Nah untuk jalan jalan ini, gw udah nyiapin tabungan khusus dari setahun sebelumnya. Jadi dijatahin perbulan masuk berapa ke tabungan ini dari gaji. Apakah cukup?? o ternyata tidak wkwkwk! Pelajaran berharga nih, supaya kalo pergi selanjutnya bener2 harus budgetnya terpeta dengan jelas dan gw sendiri lebih strict untuk stick to the budget & nahan nafsu haha. (dan buka jastip kalo bisa biar balik modal)
b. What, When, Where
Harus tau dulu mau kemana, liat apa dan tentuin tanggalnya! Ini penting karena tujuan dan tanggal bakal berpengaruh sama packing, itinerary dan biaya. Di list dulu aja mau liat tujuan apa yang spesifiknya. Gw kemarin udah ngiler sama Cotton Castle Pamukkale, sama naik hot air balloon di Cappadocia juga kepo sama Hagia Sophia. Atau bisa juga tentuin dulu kota yang mau dikunjungin terus baru telusurin what the city has to explore 😃

Presidential palace Abu Dhabi

Dari awal kita emang di UAE utamanya mau ke Dubai sama Abu Dhabi dan ga terlalu mikir juga sih mau kemana karena ada kakak gw sebagai warlok (warga lokal) juga kan jadi punya guide pribadi gitu hihi. Nah kalo Turki, supaya ga bingung dari awal udah nentuin mau ke kota Istanbul, Selcuk, Pamukkale dan Cappadocia. Ini emang kota-kota utama untuk wisatawannya juga. Selcuk sempet mau diganti sama Antalya, tapi gajadi karena kayaknya lebih banyak spot yang bisa dikunjungin.
Nah untuk kapannya, kemarin sih kita perginya pas off season, 23 Maret - 03 April jadi pas peralihan winter to spring untuk Turki dan masih musim semriwing asoy gitu di Dubai belom panas2 banget. Milih tanggal segini sebenernya untuk menghindari peak season, karena emang gasuka kalo ke tempat wisata yang crowded banget namun ternyata kemarin itu malah bertepatan sama spring break 😂 Nah kalo menurut website yang gw sebutin di atas, waktu terbaik untuk mengunjungi Turki itu pas akhir April - mid June. Karena cuacanya lagi cerah dan hawanya belum panas. Untuk Dubai sendiri saran gw paling tepat ke sana dari bulan November - Maret demi menghindari gosong karena matahari gurun.
Jangan lupa liat ramalan cuaca ya. Kemarin kita juga udah liat dan ternyata agak meleset, menurut perkiraan berkisar antara 13-19 derajat taunya pas nyampe Cappadocia sempet drop ke 0 derajat.
c. Budget
Kalo udah tau mau kemana, jangan lupa sesuain sama budget. Kemarin bener2 cuma mikir “oh ok I have x amount. Semoga cukup deh.” Iye, emang sebego itu. Nah, pasti lebih bagus kalo nyusun sheet excel/google docs nentuin berapa budget maksimal untuk tiket pp, akomodasi, transport domestik, makan, persiapan outfit, tiket masuk wisata, souvenirs (percayalah ini bisa bengkak!), belanja dan jajan. Bisa juga dibuat budget allowance maximal perharinya berapa.
Harga makanan dan akomodasi menurut gw ga jauh bedanya sama di Jakarta.
d. Itinerary
Lumayan penting menurut gw untuk punya itinerary, jadi pas nyampe sana udah ada gambaran mau kemana ga bingung2 menghabiskan waktu mikir tujuan selanjutnya. Tambahan lagi, jadi bisa hemat tenaga sama biaya juga karena kalo bikin itinerary kalo areanya deket pasti dikategoriin dalam 1 waktu yang sama biar sekali jalan aja. Untuk penyusunan itinerary sendiri gw banyak ngikutin punya kak Puty (blognya udah gw sebut di atas) walaupun jelas punya belio lebih detailed. Ini punya gw, pada kenyataannya ga semua tercapai sih akhirnya tapi berguna sebagai panduan untuk pertanyaan “mau kemana lagi abis ini?”
Dan tentu saja banyak yang akhirnya beda juga, malah kayak tukeran hari gitu deh kayak pas di Istanbul day 1 dan day 2 nya dibalik, dan ke Pamukkale jadinya hari terakhir di Selcuk lalu langsung disambung ke Cappadocia.
e. Tiket
Mungkin lebih baik kalo beli tiket jauh2 hari ya, atau pas travel fair untuk menekan harga. Kalo kemarin sih kita baru beli pas bener2 dapet cuti jadi sekitar h-1 bulan jadinya dapet harga Jakarta-Dubai-Istanbul-Dubai-Jakarta pake Emirates, seharga Rp 4 juta/org yang hanya dimungkinkan gara2 ada kakak gw yang kerja di situ hehe. Kita agak missed justru di tiket domestiknya, karena 3 kota di Turki itu kan memang berjauhan ya jaraknya, jadi harus beli tiket pesawat juga terus karena gasempet, beli tiket balik ke Istanbul dari Cappadocia itu pas udah nyampe Istanbul terus salah tanggal dong HAHAHA. gw beli tanggal 2 Juni untuk seharusnya 2 April (duh teledor bangeet deh!) jadi kena extra charge untuk reschedule.
Untuk tiket pesawat domestik carinya lewat Skyscanner aja, kemarin kita akhirnya pake Pegasus & Turkish Airline. Baggage allowance untuk Pegasus 15 kgs/org dan TA 20 kgs/org. Harga one way dari Istanbul - Izmir sekitar Rp. 300-400rb, dan untuk baliknya dari Cappadocia - Istanbul juga harganya ga jauh beda kok.
Kalo dari Selcuk ke Pamukkale kita ikut day tour, dan bookingnya lewat landlord hostel kita. Terus karena kita udah arranged dari awal untuk langsung ke Cappadocia jadi pas pulang kita diturunin di Denizli (Provinsi di mana Pamukkale berada) supaya bisa ke stasiun bus nya.
As I previously mentioned, planning kita di trip ini engga detail dan banyak yang let’s-figured-it-out-as-we-go gitu. Salah satunya adalah tiket bus. Tiket bus dari Denizli ke Goreme nya baru beli di Selcuk, langsung beli di konter stasiunnya. Kita pilih sleeper bus Kamil Koç, kena harga 90 ₺/orang. Fasilitas busnya: recliner seat, charging port, ac dan wifi. Lumayan nyaman kok untuk tidur semalem!
f. Paspor dan Visa
Jangan lupa pastiin paspornya minimal 6 bulan dari tanggal expired nya yah. Kemarin juga paspor gw udah expired, jadi khusus buat trip ini renewal dulu deh di Kantor Imigrasi Tanjung Priok. Nah untuk ngambil antrian bikin paspor ini bisa online, tapi websitenya sempet down lamaa gitu kayaknya ada kali 2 mingguan mau daftar terus mental mulu! Huft. Pas udah masuk laman websitenya, udah gampang sih. Tentuin mau e-paspor atau paspor biasa dan tinggal pilih hari, tanggal dan jam nya. terus dateng sesuai jadwal itu sambil bawa semua berkasnya, cepet kok proses di kantornya, udah gapake ngantri lama lagi. Terus bayarnya bisa lewat mobile banking, dan tinggal tunggu jadi aja. Karena gw pilih e-paspor, petugasnya ngasih info katanya sistem mereka lagi down dan jadinya kurang lebih sebulan...wakwaw! Jadi kalo emang paspor kalian belum siap, pastiin kasih rentang waktu yang cukup ya sampe paspor jadi.
Untuk antrian imigrasi ini aku kasih linknya: https://antrian.imigrasi.go.id kalo berkas kelengkapannya mohon dicek sendiri yaa 😂
Untuk visa sendiri kita butuh 2 visa untuk 2 negara, dan semuanya yang ngurus Eli. Tapi kalo gw liat yang visa Turki itu gampang kok ngurusnya, cukup apply lewat sini https://www.evisa.gov.tr/en/apply/ dan bayar USD 25 langsung dikirim lewat e-mail deh visanya. Untuk visa UAE mungkin lengkapnya bisa cek lewat sini http://www.dubaivisa.net/indonesia/.
Menariknya, visa Mba Nong itu dapetnya jenis on-arrival dan bayarnya jauh lebih murah (gw lupa kalo ga salah AED 75 apa AED 100 ya) dan bayarnya pas udah landed di Dubai dibanding gw yang kena visa biasa (USD 100) ga ngerti juga kenapa kita bisa dapet jenis visa yang beda kayak gini.
g. Packing
Karena kita semua sobat tropis, udah pasti harus nyediain extra layer untuk pakaian dalam menembus angin angin spring yang menusuk. Lupa tepatnya bawa baju berapa, yang gw inget di Turkey selalu komposisinya untuk outfit kurang lebih begini long john - baju luar - jaket/coat. Bawahannya juga suka pake legging dulu baru pake jeans atau celana bahan. Kadang nambah lagi pake scarf. Usahain pake pakaian yang udah ada teknologi heat-tech nya ya supaya bisa tetep hangat dan ga masuk angin karena ga enak banget kalo pergi terus sakit tuh.
Kurang lebih bawaan gw segini: 2 tanktop, 2 long john, 4 baju lengan panjang, 1 baju lengan pendek, 2 jaket, 1 spring coat, 1 jeans, 2 celana panjang bahan, 2 legging. 1 jumpsuit, 2 atasan dan 1 bawahan tidur. underwear bawa 6 & bra 4. Kaos kaki 3 pasang. 1 scarf, 1 gloves.
Keep in mind that I travel with my sisters, jadi kalo masalah kurang baju pasti pinjem-pinjeman apalagi menurut coat yang gw bawa kurang nampol angetnya hehe. Lalu, waktu di Dubai dan Istanbul akomodasi kita juga ada mesin cucinya jadi gapernah keabisan baju bersih.
Meskipun packing kita udah berasa berat tetep parah juga sih pas di Cappadocia kemarin itu. Ga nyangka bakal sedingin itu bener2 kayak masih winter, bahkan sempet ada snowstorm juga! Agak panik karena jaket & coat yang kita bawa emang ga rasanya ga setebel itu. Jadi tipsnya mungkin selain liat perkiraan cuacanya liat juga kondisi angin & feels like nya ya.
Selain baju, gw juga bawa sepatu 1, ehtapi tergiur beli lagi di Dubai 1 jadi total bawa 2 dan 1 dipake. Turkey itu jalanannya banyak menanjak dan menurun, pastiin pake sepatu yang nyaman kayak sneakers biar ga lecet lecet.
untuk tips packing sendiri kemarin aku gapake ini, tapi baru-baru ini liat di Instagram storiesnya @socialjunkee, pake airtight bag/vacuum bag. Ini supaya menghemat ruang di koper, apalagi tau sendiri kan kalo winter coat tuh bener2 ngabisin tempat.
h. Local transport.
Selama di Dubai jalan jalan biasanya pake taxi atau metro. Untuk metro bayarnya pake Nol Card dan bisa didapet di stasiun terdekat. kalo taxi selain cash bisa pake credit card kok. Opsi lain bisa pake Uber tapi kata kakak gw kadang justru lebih mahal dibanding taxi biasa. Untuk airport transfer juga bisa pake metro karena memang metro lumayan mencakup semua penjuru kota.
Untuk pas ke Abu Dhabi sendiri kita sewa mobil seharian, karena dari Dubai ke Abu Dhabi gaada kereta, ada bis sih tapi bakal lebih makan waktu.
Sedangkan di Istanbul kita kemana mana naik transportasi umum metro, tram atau bus. Enak semuanya udah terintegrasi pake pembayaran yang sama yaitu Istanbulkart. Kartu ini juga cukup beli 1 aja, bisa dipake rame-rame dan relatif murah. sekali perjalanan tuh seinget gw flat rate deh 2.5 ₺ aja per orang.

Salah satu cerita konyol dari trip ini adalah kita ga nyiapin airport transfer dari Istanbul ke condo kita, karena mikirnya gampang bisa pake metro. Bener sih gampang, tapi dari stasiun terakhir harus jalan kaki dulu dan kita ga tau jalan jadi nyasar malem malem sambil dorong2 koper :’)
Sedikit info, update as of 6 April 2019, Ataturk International Airport has no longer functioned. Ganti ke Istanbul International, so no more metro from or to airport. Jangan lupa siapin yak airport transfernya.
Kalo Selcuk kan kota kecil ya, jadi kemana mana jalan aja. Sempet naik taxi juga deng. dari Izmir (bandara) ke Selcuk juga naik taxi (~200 ₺ ). Pas kita ke Sirince, yang mana adalah semacam desa tetangga, itu naik Dolmus (small bus) bayarnya 6 ₺ untuk berempat.
Ini namanya Dolmus (images taken from https://www.flickr.com/photos/ahenobarbus/7427370270/)
Untuk Pamukkale dan Cappadocia kita memutuskan untuk ikut tur, karena setelah browsing2 lumayan ribet untuk jalan jalan sendiri. Mohon maaf gabisa kasih referensi travel agent nya karena kita pun baru dapet setelah minta bantuin landlordnya dan ga nyimpen alamat/contactnya.
i. Tempat Wisata
Sangat gw sarankan untuk tiket-tiket masuk tempat wisata kalo bisa langsung booking in advanced aja. Kalo di Istanbul, ada museum pass yang bisa untuk beberapa museum sekaligus namanya Istanbul Museum Pass untuk pro/cons nya baca ini ya https://turkeytravelplanner.com/go/Istanbul/Sights/museum_pass.html karena kemarin gw gapake. abis Dolmabahce Palace ga terdaftar sih :( Info tambahan, menurut gw Dolmabahce Palace jauh lebih worth it dibanding Topkapi. Far less crowded, and the inside is just as beautiful. jangan dilewatin yah hihi.
Untuk Ephesus Archaeological Site tiket masuknya gatau bisa booking dulu apa engga, tapi pengalaman kita kemaren sih ga ngantri banget jadi ya gapapa lah ga booking.


yang terpenting adalah booking hot air balloon dong! kemaren tapi kita belum berhasil naik hahahaha (lelucon sedih dari keseluruhan trip ini). Kita baru coba booking hot air balloon itu pas udah nyampe Istanbul, dan dari beberapa perusahaan yang kita hubungin, banyak yang udah fully booked whew! Akhirnya sih kita dapet di Voyager Balloon, harganya €270 untuk balon ukuran 16-20 orang. Meskipun engga jadi mengudara, kita sempet dijemput sampe HQ nya dan dapet sarapan hingga Air Traffic Controller setempat berkata cuaca tidak mendukung wk! Full refund dan dianter balik ke hotel kok tenang aja. Jadi menurut gw service & gesture nya super nice ya. Van yang anter jemput kita juga Merci loh keren yak. Also!! You can have discount by using turkeytravelplanner website & cash payment.
j. Lain - lain
Sedikit informasi lain, masyarakat Turki itu kebanyakan yang gw temuin ramah2, suka menolong tapi Englishnya ga begitu bagus. Saran gw selain berlatih bahasa2 Turki yang basic, jangan malu memakai bahasa isyarat ye.
Makanan Turki kurang cocok sih di lidah gw, dan satu hal yang bisa membantu menghadapi ini adalah membawa sambel dari Indo. Trik gw yang lain adalah bawa makanan (lauk) dari Indonesia jadi selain hemat juga bisa mengatasi kalo lo ga selera makan. Untuk nasi sendiri, masih gampang la ditemuin walaupun orang Turki lebih cinta roti-rotian.
Untuk mata uang dan payments di Turki memakai Turkish Lira dan Euro ya. Keduanya umumnya diterima kok. Untuk ambil uang juga lumayan mudah, banyak atm visa/mastercard/amex yang bisa ambil uang dalam currency Euro maupun Lira. Di sana gw pake Jenius doang untuk payment juga langsung bisa
Turkish Ice Cream di mana mana!!! Murah (Antara 5-15₺) dan enak dan kamu akan selalu ditipu...but it’s fun! Go buy as many as your heart desired.
OKAAY I guess that covers it all. I hope this post is as useful & enjoyable to you as I did writing it. Next post I will cover about accomodations in Dubai & Turki. Ciao!
1 note
·
View note
Text
Cappadocia, Goreme


Picking carpets


The last leg of the whole Sisters Trip. We climbed hills, walked alongside rivers, down on an ancient underground city & listened to plenty stories about its people.
Sadly, no hot air balloon for us due to bad weather. It was even foggy on some days when we were there... well, here’s hoping we will be back here soon🤞🏻
#35mm film#disposable camera#film photography#analog#filmisnotdead#travel#turkey#analogphotography#turkeyfilm#filmcamera
1 note
·
View note
Text
Things I’m thankful for today

My order of a basketful fruits & veggies from Sayurbox came through. It contains: Golden Strawberries (that actually taste the same as plain old strawberry lol have. to. lower. my. expectation.), dragon fruit, mangoes manalagi, avocadoes, mangoes alpukat, shallots, and garlics. I’m all set for healthy week yo.
I went to MOI with Ind, a colleague from work to try Shihlin, which by using DAN* we only need to pay for like 10k rupiahs hahah! Also Kopi Susu Keluarga that also on discount; only 6k.
Rain happened! I’ve always liked rain and it’s been months since we had buckets of water pouring down until yesterday.
My windows has been updated & my laptop are working fine now. I’m glad.
I found a new dramione fanfiction, god I hope it’s good enough to entertain me for a few days..I’m so sick to be excited for the first few promising chapters only to find it subpar halfway through.
... on that note I probably need to stop writing cause it sounds much like a complain when I supposed to note only good things ahahah life’s a duality man.
1 note
·
View note
Text
From Where I Stand


digital vs analog. which one do you like better? well I admit I only use a cheap dispo cam so I like the iPhone quality better lol
dolmabahce palace, istanbul 2019
1 note
·
View note
Text
dreams? goals?
Well, I once read somewhere to tied my knowledges by writing it down. I think the same could be applied as well to my aspirations...I want to write it here so I can build my subconscious to always works toward these.
Current interests:
Financial matters (Investing, saving, budgeting, side income etc)
Sustainability (Zero waste lifestyles, minimalism, renewable energies anything that can help our earth)
Traveling (yeah who doesn’t? lol, but seriously I really want to try slow travel so badly! Holiday is good but also can be draining I guess...so I need another vacay from my holiday hahah)
Urban farming and permaculture! omg I can picture my old golden days living in a home with spacious backyard filled with fruit trees of so many kind we’ll be hosting Rujak parties every weekend. on a second thought I want it now!! not only fruit trees, I will also plant veggies, spices and herbs. You know actually my mother is also a gardener. She loves to plant. Unfortunately for us, our small yard can’t accommodate all the plants like we would love to. currently there are Daon Pandan, Chili, Bay leaf, rose-apple tree (my fav!) a plethora of ornamental plants and of course her prized possesion: orchids.
slightly interested in fashion
Film photography but this is a pricey hobby :(
Yoga and healthy living in general
ekstensifikasi cukai wakakakak kagak deng yang ini mah tapi menarik juga sii
wants:
I want to further my studies. Ah this one... give me so much confusion/headache/anxiety just thinking about it. Which one should I take? Which path will lead me to eternal sunshine? :( gamau stan lagi tp gimana dong kayak bingung bgt sebenernya ada gasi yg mau nerima gw pake transfer sks aja tapi ahahaha that also leads me to number 2 ->
I want to study abroad so friggin much. Preferably to Japan, West Europe, Aussie huhu God if all else fails could you please grant me this one?
Also the idea of Financial Independent, Retire Early (FIRE) is very fascinating and I can feel I’m captivated by it. Something I seriously consider
Doing something impactful for humanity. Doing something real in a bigger scale.. in the light of recent events, I acknowledge that my country is seriously fcked up and no, I no longer want nationalism bullshit let me do it in the name of humanity instead
Hmm.. I guess these cover it for today. Might come back later to put more :p
0 notes
Text
24 august 19, 09:24

On my way to work on weekend. Doing real adult thing aren’t I?
This and my friends’ stories got me thinking that we’re all slowly leaving our childhood, teenage selves and slipping into real grown people. With real problems, bigger difficulties, harder responsibilities.
Now we be wearin our Big Person Jacket, trying to do right.
Why are we doing this? Is it necessary?
A shame. Also a sad thing.
Goodbye baby by the walters is playing in the background.
*stories by pidy & sinta
2 notes
·
View notes
Text
Why is no one talking about what happened in São Paulo yesterday?
The sky turned completely black around three in the afternoon partly because of smoke coming from the Amazon rainforest, WHICH IS 2300 KILOMETERS AWAY FROM THE CITY, where the government has greatly increased the amount of land being burned for profit. People are getting sick, animals are dying, native territory is being lost to the flames.
This is what the sky looked like in my city yesterday, in the early afternoon.



It got so dark so fast the city had to turn on the lamp posts and night lighting.
Please talk about this. Reblog this post, non-brazilians especially.
101K notes
·
View notes
Text
Life doesn’t come with a undo button
and it is inexplicably clear actually, that it doesn’t need to be stated.
but sometimes I get so stupid, I regret things so much I wish I had a hard reboot and come back as new.
0 notes
Photo

Ephesus (Ἔφεσος), an ancient Greek city.
#greek#roman#historic site#historicbuildings#ephesus#turkey#filmisnotdead#film#film photography#35mm#35mm film#analogphotography#analog#photography#fujifim#disposable camera#iso800#indo35mm
13 notes
·
View notes
Text
Selçuk - Pamukkale
Selçuk, Fujifilm dispo cam quicksnap iso 800



Basilica of St. John

Was it at House of Virgin Mary? 🤔

Ephesus
Pamukkale


All photos are unfiltered, raw shots.
28-30 March 2019.
#travel#turkey#photography#analog#film photography#filmisnotdead#35mm film#selcuk#pamukkale#nature#historic site#ephesus#disposable camera#fujifilm#traveling#roman#greek#family#sister trip
29 notes
·
View notes
Text
Istanbul
Some pictures are just painful to look...because it awakened the monsters you think you have defeated or maybe it is a remaining ghost always lurking just behind closed doors..
But not these. never these.








:


View from Galata Tower


Dolmabahce Palace

Harlem at Dolmabahce aka the building for Sultan’s mistresses

Boshporus as seen from the palace.
Unfiltered, raw shots I took while I was in Turkey, 25 March - 2 April 2019. Taken using Fujifilm disposable camera, quicksnap 800 & iso 400. Developed and scanned by (lab) rana.
#istanbul#turkey#analog#analogphotography#filmisnotdead#film photography#35mm film#disposable camera#toy camera
6 notes
·
View notes
Text
Soetta, you were nice.
As dreamy as the picture would paint, its actually edited with Vsco y’all.
Anyway I would quote my note on my last day of internship in Soetta. beware though, its super messy and was written while being drunk off compliments. (what can I say, I’m a person with Bottomless Validation Pit ) :)
Last day PKL!! Literally gabs gw gacerita. Ajg soalnya tp seru jg si akirnya..
Untuk pkl D1 disuruh bikin laporan pkl berupa presentasi perkelompok yg ditampilkan ke dosbing di kantor itu. Kelompok gw aga gmn gt kan orgnya soalnya gada yg dkt dan pernah 1 divisi brg gw tp yauds lah. Nah dosbing gw iniii yg agak..ngeri. Doi kepala seksi P2 intelejen and he is notorious with his critical questions. Semua tmn gw yg masuk bagian intel blg gini "buset pak ichlas wkwkwkwk" sebuah awal yg tidak ok.
Oiya jadi intel ini famous untuk kbiasaan manusia2 di dalamnya yaitu abang2 dengan mulut taeeee krn hobinya adalah mainin anak pkl ditanya2in dengan pertanyaan hypothetical, trs gajlsss gt. Dan disitu posisi lo bakal salah mulu whatever you saaay.
Susah bgt buat ketemu pak ichlas dah krn jadwal kerjanya gajls masuk malem muluu.. dan sekalinya ktmu unlike other groups, kelompok gw dikasi tema
Temanya ngangkat tentang rush handling yaitu pelayanan segera. Dikasi ini gara2 dulunya doi ktta nya bikin ini jg hhhh nice.
Terus gw studi lapangan duls jg kan ke gudang rush handlingg ktmu abang2 nm nya yafie hamdulila doi helpful dan mau ngejelasinn mani things. H-1 bapa ichlas gabs ditemuin samsekk akhirnya kt cm nemuin bang filar mulu. Untung bae. Pdhl td pagi ada abang2 lg marah2in tmn gwa pas gw bimbingan sm filar.
.
Fast forward ke hr ini. Gw spti biasa too lazy dan gabljr samsek. SOP jg ga gw baca. Baca ppt jg baru h-sejam. Literally pengetahuan gw mentok dr penjelasan yafie.
janjian ktmu pak ichlas jam 1 pas keatas dikasi tau doi hr ini cuti HM NICEE. gw kira gjd presntasi tau2nya diganti abang lain ajjjj.
Namanya bang muchtar trs awal doi mukanya sceptical gt hmmm. Gw deg2an dan ruangan panas bgt meski ada ac.
Dan pembantaian brutal dimulai. Ditanyain beda rush handling itu apa knp ppt nya gini gada tulisan ini nanana. Perbedan rh sm vooruitslag tu apa (gatau) barnag nya apa aja.
Bener2 ngetes bgt itu pertanyaan2. Terus mas muchtar jg nanya hypothetical condition, dan apa yg harus kita lakukan. He's scrutinizing every single thing in our ppt, finding mistakes in the littlest thing and then exploiting said weakness.
4 jam kita gaselese2 dan bnrn hal yg dibahas adala rh bkn ngobrol2 kyk kelompok lain :(
TERus yg lucu adalah dia jg cape nanyain kita tp gamau berenti dong ttp :) jd dia selalu blg "yaudah benerin dulu" terus dia ngerokok. Fucking cigs always abis cpt banget. Org2 ngeroko sebatang abis 5 menit doi 2 menit doang anj.
Terus kl udh ngeroko kyk dapet renewed energy gt buat attack kita. Questions will be doubled dan MUKANYA. Plis lah gw gatau krn gw yg ditengah apa gr2 ekspresi muka gw yg nyolot juga (people told me this over 10000times) tp gw mulu yg diplototin. Bnrn. Bikin gw nervous as hell krn one of my reactions kl lg digituin adalah ketawa which would be fucking weird.
Setiap ngelempar pertanyaan selalu matanya kearah gw. Gw sbnrnya mau jawab2 trs kan tp kan gaenak jg sm yang lain dan im never sure 100% jd gw selalu ngasih yg lain kesempatan duluan aja. Tp ttp dah yg lain diem2 aje elah gw aja sotoy doang kebanyakan gua juga gatau jing. Hoki.
Tp senengnya pas gw rebuttal jg doi bisa nerima gitu jadi gw ga complete fooool. Seneng. Akhirnya kayak pas kendala2 di rh doi ngelempar pertanyaan buat ngebimbing kita buat ngasi solusi. 50% bener dah jawaban gua.
Pas ashar suruh break dulu. Tp sebelum break ada pertanyaan yg gabs dijawab, DAN ABANG LAIN yg diruangan itu ngeroyok kita jing dipojokin kitanya. Dikatain gapny otak:( pkknya bnr2 menguji mental gw. BANG FILAR DIEM AJA KESEL WA. Untung akirnya gw bisa jawap jg si meskipun si abang yg ngeselin ini dah sampe sok lelah gt sm kt. Bye all fuck u.
Akhirnya jam 5 kurang kita baru keluar. Fuck yeah. Seneng bgttt gila gua pas terakhirnya filar akhirnya angkat bicara trs kyk muji gt "donna mulu nih yg ngomong kamu jubir kelompok ini don" gw iye iye in aja biar cpt. Terus pertanyaan trakhir nya bang muchtar (gimana kalo saya jd importir mau nipu. Saya palsuin sppbnya aja trs saya bawa ke petugas gate dan barangnya udh di gudang rh. Mekanisme gimaana yg bikin petugas tau bahwa saya belom ngajuin dokumen awal?) trs gw bisa jawab alhamdulillah bcs we need fucking PLP. Gamungkin barangnya ada di gudang rh tanpa plp. Begitu gw nyebut plp dia lgsg bilang "NAH itu yg saya cari. Plp tuh penting lalala" "ini bukti kl udah nguasain materi krn paham sistem yg ada" pgn gw bales "anj hoki aja gw gw aja nyebut gamikir, tp itu common sense ajasi" YEAH TP GW LGSG HIGH krn me = feeding off from recognition& appraisal. LOL. We emerged victorious.
Bang filar dengan santainya ngmg "iya tdnya saya yg disuruh pak ichlas buat dengerin kalian tp saya ada urusan (75% boong krn doi jg ada diruangan itu jink dr td. Cm main komputer aja) hh gw bls "kirain gada pak ichlas gjd presentasi bang" "lohhh gabisa dong kan enak kan ditanya2in gini" yeah talk to my over perspiring ketek bitj.
Pas keluar ternyata bang muchtar udah nyiapin 2 large pans of pizza for us HAHA fuck yeahhh bitches got that. Malah akhirnya jd ngobrol biasaaa sm dia over smart watch gt deh.
Pas trakhir2 tmn gua ngasi tau nilai kita aman pdhl dr awal gw dah takuy bgt krn dia nilai kyk beneran gt anjgggg kyk wawasan presentasi dan lain2 pret dut cuih. Guess who has the highest score? Yours sincerely.
Gw lumayan seneng sih akhirnya. Bcs ini sangat menguji dan gw bisa jawabbb most of d time dan dia bisa nerima arguments2 gua. Communication sangat 2 ways jd dan dia ga kekeuh smug snob gt orangnya ga kayak "gw senior and always right". Kudos fo him.
AWFUL. Might edit this later. see ya! x
1 note
·
View note
Text
?
I moved out of my parents’ house a year ago.
And then got a rented room for a year in Bintaro near my campus. Going back every other weekend still but it all ended when orientation thing began. Rarely come back since then. Now, a year later, I got kicked out so I stayed in Serpong a lot. (sister’s)
Next week my PKL will begin so I moved again to Tangerang for the whole month.
The idea of home quickly becoming a thing in the past.
1 note
·
View note