for what was written for you was written by the greatest of writers. enjoy! Kuat yaa🤍
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Allah tau kamu lelah, tapi kamu juga harus tau ,kamu punya Allah yg menguatkan
4 notes
·
View notes
Text
Tak perlu banyak orang lain tau tentangmu, jatuhmu, bagaimana kamu bangkit. Cukup orang lain tau saja bahagiamu. Katanya sedih seneng kan nular. Kalo yang nular bahagia kenapa harus nularin sedih. InsyaAllah ada Allah yg nemenin, dan tau persis soal kamu, pasti Ia akan menyelesaikan dengan cara terbaiknya.
0 notes
Text
3 tahun yang nano nano aja bisa ko terlewati, masa sekarang engga?!
Wkwk kalo inget masa ini tuh bener bener luar biasa. Tempat yg bukan tujuan ak samsekk, tapii ya harus dijalani. Campur adukk, macem roller coaster yg harus pegangan pake sabuk pengaman sekenceng mungkin biar bisa lulus tepat waktu, dan seenggaknya nilai ngga ngecewain orang tua. Semoga setelah ini, ada satu per satu jalan yg Allah kasih ☺

0 notes
Text
Ternyata udah lama bgtt yaa ngga nulis di tumblr wkwk. Mau cerita ahh, kurasa tumblr tempat paling aman kedua setelah Allah buat numpahin keluh kesah dan ngga byk orang tauu wkwkw
Beberapa hari belakangan ini sering bgt over thinking, semua dipikirin. Sampe ada di titik "gimana lagi ya ini capek bgt, haduh nanti aku gimana ya, aduh bapa ibu udh makin tua bisa ngga ya akuu , banyak kekhawatir an muncul di kepala. Sampe kepala rasanya udah Duaarr, Ahahahaha. Suka tibatiba sedih tanpa sebab, anehh buangett. Celah mana lagi yang harus dicoba. Sbnrnya fisik ngga capek samsekk, tapi karna pikiran banyak kali yee jadi kebawa ke hati sama fisik hadeuu manusiaaa.
Tapii alhamdulillaahh nyaa punya keluarga yg super support, dan ngga nuntut banyak hal. Aaahh, itu udah nikmatt yg ngga bisa dibayar sama apapunn
Akhirnya ya udah, bismillah jalani ajaa sambil terus berusaha. Allah ngga akan nyianyia in usaha hambaNya ko, ada Allah tempat minta kok, jadi kenapa kamu khawatir? Pengen ngeluh? Ke Allah aja. Sebaik baik nya tempat mengeluh. Abis crita sama Allah lega bgttt. Untung aja ya, ada 5 waktu wajib dalam sehari buat meditasi sama Allah
Gapapa ko, jalannya pelan asal ngga brentii. Udah gausah terlalu dengerin kata orang, yang tau kamu kan kamu sendiri. Wuhuu semangaat diann🤗
Everything is gonna be okayy, selama kamu punya prasangka baik sama Allah🤍
0 notes
Text
Over thinking terberat emang perihal orang tua. Takut dengan keterbatasan waktu.
Allah izinkan surga tanpa hisab untuk keduanya ya, bantu istiqomahkan hati ini selalu dalam kebaikan biar bisa kumpul sekeluarga di surga nanti🥺❣
0 notes
Text
selagi masih ada waktu. Maksimal in yuuk :" Smgt meng -upgrade diri

0 notes
Text
Apakah kamu sedang merasakannya?
Assalamualaikum wr wb
Hai teman teman semua, gimana kabar? Semoga hati dan fisikmu baik baik yaa hihi.
Jadi, beberapa hari yang lalu aku sempat kepo dan tertarik sama dunia psikolog, lalu berujung kepo sama isi kepala anak 20 tahun. Akhirnya,coba riset kecil kecilan ke beberapa teman , dan ternyata yang mereka pikirin hampir semuanya sama. Mulai dari apasih yang udah dicapai, soal masa depan, atau lelah sama pertanyaan orang orang tentang apa yang dikejar, kapan mau ini, kapan mau itu, dan banyak hal lainnya. Aku juga mikirin beberapa dari itu, dan mungkin kalian juga. Semoga tulisan ini mewakili apa yang ada dipikiran kalian ya. Selamat menikmati! Kritik dan saran silahkan, karna aku juga masih miskin sekali ilmu. Sharing is caring. Yuk, lets go! :))
Disini aku mau sharing soal Quarter Life Crisis atau bisa disebut juga Quarter Life Syndrome. Apa sih Quarter Life Crisis/ QLC itu? Dari hasil nge browsing, QLC adalah transisi pada setiap tahap kembang manusia yang selalu ada atau semacam momen untuk adaptasi ke momen berikutnya. Menurut Alex Fowke seorang psikolog klinis di masa QLC ini kita ngrasain insecurity, keraguan, kekecewaan dengan karir, hubungan, dan finansial.
Emosi di dalam diri itu wajar kok. Kalau kamu kelak sedih, resah, jalani saja itu kamu punya rasa. Jangan denial. Hidup itu up and down. Kadang gelombang, kadang monoton. Tapi ya gitu itu hidup. Gak pernah ada masalah, ya gak hidup.
“To better understand the quarter life crisis that stage in your mid 20s to early 30s where you have felt a crossroads in your career or life”
Menurut Erik Erison, teori kehidupan manusia ada 8 tahap yaitu :
1. Trust VS Mistrust
Dimana kondisi ini terjadi pada bayi yang baru saja lahir sampai usia 1 tahun, dia hanya mempercayai ibunya. Karena yang paling dekat dengannya ialah ibu
2. Autonomy VS Shame and doubt
Dimana kondisi ini terjadi pada anak berusia 1-3 tahun
3. Initiative VS cuilt
Kondisi ini terjadi pada anak usia 3-6 tahun
4. Industry VS Infentiority
Terjadi pada anak SD kisaran 6-12 tahun
5. Identify VS role confusion
Terjadi pada anak usia 12-19 tahun
6. Dewasa Muda
Terjadi pada usia 20-25 tahun
7. Dewasa
Terjadi pada usia 26-64 tahun
8. Ego Integrity VS Despair
Terjadi pada usia 65 tahun ke atas
Menurut Erik Erikson, semua manusia punya jadwalnya masing masing melewati 8 tahapan tersebut. Di masa dewasa muda sering banget galau? Mungkin di usia itu kamu sedang proses memasuki tahap berikutnya tetapi ada tahap sebelumnya yang belum terselesaikan.
Terlebih di masa sekarang ada yang namanya sosial media, dimana sosial media dijadikan seseorang sebagai tolak ukur kesuksesan seseorang. Ada hubungannya kecanduan sosmed dengan rasa menghargai diri sendiri dan kepuasan hidup.
75% orang yang mengalami Quarter Life Crisis biasanya berada di usia sekitar 25 tahun-35 tahun. Akan tetapi, tidak jarang QLC ini juga dirasakan oleh remaja yang menginjak usia 20 tahun atau bahkan kurang dari 20 tahun. Dimana pada usia itu, seseorang bertanya tanya dengan dirinya sendiri, “Sebenernya hidup ngapain sih di dunia ini?”, “Aku tuh jagonya ngapain sih/ passion ku tuh apa sih?”, “Apa yang harus Aku lakuin?”, “Apa yang aku lakuin nanti bikin aku bahagia?”, dan kamu ngrasa ngga kompeten dalam hal apapun? Pernah? Mungkin itu kamu sedang ada di fase Quarter Life Crisis. Quarter Life Crisis pasti akan dihadapi oleh semua manusia. Semua orang pasti ngrasain, Cuma ujiannya aja yang beda. So, jangan lupa bersyukur. Percaya deh setiap orang itu Allah ciptain sebegitu adil, Kamu adalah versi terbaik yang Allah ciptain. Tugasmu, hanya mengendalikan dan mengusahakan, soal bagaimana nanti biar jadi kewenangan Allah seutuhnya.
Setelah lulus SMP/ SMA mungkin sebagian besar dari kita sudah menyusun target beberapa tahun ke depan. Ternyata seiring berjalannya waktu, targetmu tidak tercapai,banyak hal yang bertolak belakang dengan apa yang kamu targetkan, semisal kuliah di jurusan yang bukan jadi target kamu dalam arti kuliah yang kamu jalani tidak mengakomodir cita cita kamu. Ya ini hidup, kadang kita harus berjalan di luar ekpektasi kita. Tapi dari situ mungkin kamu jadi belajar banyak hal bukan (?). Bisa jadi semesta sedang mendidikmu jadi lebih baik. Setiap pilihan pasti punya resikonya masing masing, jadii nikmati apa yang jadi pilihanmu atau bahkan bukan pilihanmu. Emmm… melihat sisi positifnya akan lebih menyenangkan bukan (?)
Pesan untukku dan untukmu, kamu jangan sampai hilang ya, tetep jadi diri kamu sendiri aja. Jangan sampai komparasi sosial ngilangin identitas kamu sendiri. Apapun keadaanmu, life must go on. Lebih baik menjadi bahagia daripada tertuntut dan akhirnya mengejar sesuatu yang membuat kita sendiri tidak bahagia.
Dalam jatuhmu, dalam senangmu, jangan tinggalkan kewajibanmu, ya. Kewajibanmu ke Allah, jelas. Kewajiban ke sesama juga jangan lupa. Kalau lagi senang, dapat rejeki berlebih, bagi-bagi atuh sama orang-orang sekitarmu. Kalau lagi sedih, ada orang tersayangmu yang mau membantu, jangan selalu menolak dan merasa diri selalu bisa mengatasi. Ingat, Allah bisa saja memberikan kemudahanNya melalui orang-orang tersebut. Don’t hesitate to seek for help.
Apa sih yang harus kita lakuin kalo mulai ada tanda tanda kalo kita ngalamin yang namanya QLC ini? Ini versiku yaa, mungkin kalian punya versi lebih baik yang lain silahkan, boleh sharing jugaaa kalo kalian punya cara yang lebih ampuh.
1. Bersyukur
Hidup itu sepintar pintarnya kita mencari jalann bersyukur. Coba deh sesekali liat kebawah biar banyak bersyukur jangan liat ke atas terus. Kalo liat ke atas boleh banget kok buat motivasi diri kamu. Inget, setiap orang pasti punya kurang sama lebihnya masing masing. Jangan terlalu sering membandingkan pencapaianmu dengan orang lain karena itu ngga akan ada habisnya. Hidupmu biarlah berjalan sesuai prinsip yang kamu pegang. Jangan mudah goyah karna hal hal tertentu. Enjoy gais!
2. Analyze
Menganalisa beberapa hal yang belum tercapai di masa lalu, fokus sama beberapa hal yang harus di fokusin untuk saat ini. Jangan sampai kita terjebak di masa lalu padahal kita hidup di hari ini.
3. Reflection
Take your time buat intropeksi diri. Mengenali diri sendiri. Perbaiki yang belum baik, pertahankan yang baik.
Semoga apa yang aku tulis ini bermanfaat ya buat kalian. Terutama buat aku juga, karna ngga ada manusia yang selalu ada di titik teratasnya. Kita sama, pernah jatuh bangun. Hampir menyerah? Pasti pernah. Ngrasa kurang? Pernah. Tapi dari setiap kejadian aku selalu belajar, pasti ada hikmah di setiap fase yang kita rasain. Semangat yaaa kamu aku,kitaaa.
0 notes
Text

Mungkin ini sebabnya, astaghfirullah 😭
Dasar akuu, manusia banyak mau tapi tak banyak mendekat padaNya.
0 notes
Text
Yang hidupnya kalem kalem saja, yang harinya santai-santai saja, yang urusannya mulus-mulus saja, ia bukan berarti dia tidak diuji sama sekali. Dia hanya berusaha tenang karna tau Allah mungkin lagi kasih perhatian lebih.
Sementara yang hari-harinya terlihat penuh kesulitan, yang sedikit-sedikit diterpa ujian, namun cenderung tenang-tenang saja ketika menghadapi semuanya. Itu karna dia tau Allah sangat peduli pada nya.
Pun ketika masalah yang ia hadapi begitu besar, ia tidak langsung panik dan tidak langsung terpuruk dalam kesedihannya. Kenapa? Karena ia sudah berkali-kali ditempa dan mulai terbiasa.
Lalu apakah kamu sudah sadar apa yang menjadikan kamu berbeda? Kamu sudah berkali-kali ditempa.
Apakah kamu sadar kenapa kamu perlu bersyukur ketika Tuhan berikan ujian? Karena Tuhan mengajarkanmu untuk pelan-pelan menjadi lebih kuat, tapi kamu tidak menyadarinya.
0 notes
Text
Cangkir Kopi Senja Milik Ayah
Dialah Ayahku, sang juragan kebun kopi di kota kami. Enampuluh lima tahun usianya. Namun garis-garis kelelakian yang tergurat pada binar tubuhnya masih kuat. Tidak renta dan rapuh seperti kebanyakan. Dia hidup dalam tempaan kelam, hingga datang sebuah cahaya hangat, menariknya bangkit untuk berjuang pada hidup.
Kuaduk perlahan dua cangkir kopi hitam yang mengepul. Tigapuluh adukan. Tidak akan lebih ataupun kurang. Sebentar senyumku terkembang, memandang sebuah gazebo tua di belakang rumah. Lelaki tua kesayanganku sudah duduk di sana menanti anak gadisnya, membawa nampan dan menghidangkan cangkir-cangkir kopi ini di sampingnya.
Ah, sudahlah. Ayah telah menungguku. Tak pantas jika kubuat dia semakin tenggelam dalam sepi.
“Menunggu lama ya, Yah? Maaf, Ranti keasyikan melamun tadi.” Kulempar senyum padanya, lalu segera duduk di samping kiri.
Ayah melingkarkan tangan pada pundakku, menepuknya pelan penuh kasih. Dan dengan keheningan sore, kami terdiam sepersekian waktu, untuk menikmati langit yang mulai menarikan tarian keemasan.
“Tak terasa ya sudah limabelas tahun berlalu, dan keindahan senja tidak pernah berubah sedikitpun. Kenangan akan Bunda pun masih segar di pikiran Ayah,” suara Ayah memecah sepi.
Aku hanya terdiam sendu. Tidak bisa mengerti bagaimana arti sebuah kenangan itu. Bukan karena apa, tetapi saat Bunda meninggal, aku baru berumur tiga tahun. Memori otak sudah memudar tergerus waktu. Tidak ingat bagaimana dahulu kulalui hari bersama Bunda.
Yang membuat hatiku tersentuh haru hanya sebuah keteguhan yang masih dijamah oleh Ayah. Cintanya kepada sang istri masih begitu kuat. Tidak menguap sedikitpun. Masih berbinar cerah. Masih mengharum semerbak. Dan masih seindah warna senja di perkebunan kopi.
“Bundamu itu seorang malaikat berupa manusia. Jika bukan karena dirinya, tidak mungkin Ayah yang dulu sebuah sampah di jalanan, bisa seperti ini,” Ayah menghentikan kalimatnya sebentar untuk menghela nafas. Lalu melanjut dengan berbisik, “dia itu berlian, dan Ayah yang membuat kilaunya meredup karena cinta.”
Mata Ayah mulai berkaca-kaca. Selalu saja seperti itu, setiap kali sebuah penyesalan menggelitik ingatannya.
Cerita tentang Bunda sudah sering kudengar, setiap hari, sama seperti saat ini. Hingga bayang-bayang mereka berdua melekat begitu erat pada imajiku.
“Ayah itu miskin, hidup terlunta di jalanan. Kerjanya ngamen, mabuk, nyopet dan dikejar-kejar orang. Lalu datanglah dia, gadis berkerudung yang menjadi salah satu relawan dari sebuah lembaga sosial, mengajar anak-anak jalanan yang putus sekolah di kampung Banar. Sungguh sejuk hati ayah saat melihat sosoknya. Anggun, berwibawa, selalu tersenyum dan tidak jijik pada kami.”
Ayah mengangkat lengannya, bangga memamerkan tato-tato tua yang terukir dari ujung hingga pangkal. “Nih, lihatkan tato Ayah. Semua takut pada ini, wong Ayah ini ketua geng di sana. Tetapi, gadis itu tidak. Dia malah semakin mendekat. Dengan kegigihannya, mengajak Ayah sholat. Cih, waktu itu aku sering marah sama dia, Ranti. Tapi, dimarahi model bagaimanapun, dia bergeming. Tidak menyerah sedikitpun.”
“Ayah..” Aku tersenyum melihat binar wajah Ayah bersemu merah. Dia selalu tampak bahagia setiap kali jatuh pada bagian alur kisahnya yang ini.
“Suatu hari, kulamar gadis itu. Ayah benar-benar jatuh cinta, sudah mantap di hati. Dia bersedia, tetapi dengan syarat, Ayah harus mau belajar sholat dan mengaji. Wah, kala itu, aku ditertawakan rekan-rekan sesama preman. Malu sebenarnya, tetapi cinta sudah membuka hati perlahan-lahan. Hari-hari Ayah penuh rasa bahagia bersama gadis berkerudung tercinta. Tetapi,” Ayah berhenti berkata. Binar cerahnya mulai redup kembali.
“Keluarganya menentang anak gadis itu menikah dengan seorang preman. Kami berdua sempat dirundung sedih berkepanjangan. Semuanya kembali suram. Hingga suatu hari, dengan keberanian yang berpendar-pendar, kuajak dia kawin lari. Tetapi gadis itu menolak. Dia berkata, restu orangtua adalah surga baginya. Karena restu mereka adalah sebuah doa, yang akan menguatkan kita menapaki sebuah pernikahan. Ah Ranti, mendengar itu Ayah semakin jatuh cinta kepadanya.”
“Bunda wanita yang hebat ya, Yah. Ranti iri, ingin bisa kelak menjadi istri solehah seperti Bunda.”
“Bundamu itu gak ada duanya di dunia ini,” Ayah terkekeh senang, “bahkan dalam kesedihan, dia tetap kukuh berusaha meyakinkan kepada kedua orangtuanya bahwa Ayah benar-benar telah berubah. Dan Ayah buktikan itu, Ranti. Pelan-pelan kami lakukan pendekatan, pun juga dengan doa-doa kepada Allah. Meminta agar pintu hati mereka dibuka.”
Ayah manggut-manggut sekali lagi sambil tersenyum. Bahkan aku hampir berpikir bahwa dia telah gila karena kenangannya sendiri. Tetapi bukan, Ayah hanya sangat mencintai Bunda, itu saja.
“Setelah berbulan-bulan berjuang, akhirnya restu itu kami dapat lalu segera menikah. Sederhana sekali, hanya berbalut kebaya putih tua milik Ibu Mertua, dan jas lusuh pinjaman dari kerabat Ayah. Namun, acaranya sakral sekali, kami semua pada menangis karena terharu.”
“Saat itu Ayah dan Bunda pasti sangat bahagia bukan? Aku bisa membayangkannya.” Kataku sambil tersenyum.
“Pastilah itu sayang. Nah, setelah menikah itulah kami pindah ke bumi Dampit ini. Membangun sebuah gubuk sederhana, dan bekerja seadanya di ladang kopi. Semua yang kami lalui tidak mudah, banyak cobaan yang menghancurkan hampir semua pertahanan dan keyakinan cinta kami. Tetapi dia itu wanita tangguh. Kesabarannya menghadapi Ayah sungguh menakjubkan.”
Cerita Ayah makin mengalir. Cangkir kopi yang terdiam sedari tadi direguklah isinya, untuk menuntaskan dahaga. Sebentar kemudian, kembali bergulat pada kenangan.
“Dari dirinya, Ayah banyak belajar tentang arti sebuah kehidupan. Bahwa setiap jengkal nafas yang kita hembuskan, ada pertanggungjawabannya kepada Sang Maha Kuasa. Bahwa hidup adalah suatu perjuangan, tidak boleh menyerah, tidak boleh mengeluh. Hingga akhirnya semua ini kami dapatkan. Inilah bukti cinta kami, Ranti. Kehadiranmu juga, begitu menambah kebahagiaan.”
Kuraih tangan Ayah yang kasar dan berbau ketangguhan seorang pejuang hidup di masa mudanya itu.
“Jika saja Ayah mengetahui sejak awal tentang penyakit Ibumu,” Ayah menitikkan bulir air dari ujung mata. Hati tuanya mulai bergetar. Perih. Mengingat sebuah perjuangan antara hidup dan mati sang istri.
Bagaimana tidak. Wanita yang telah menariknya dari lubang hitam itu, terus menyimpan lukanya sendiri. Bertahan demi mendukung perjuangan sang suami untuk memperbaiki hidupnya. Saat sakit, senyumnya tetap terkembang. Pelukannya tetap menghangatkan. Jiwanya yang terang benderang selalu berhasil membuat semangat suaminya berapi-api. Begitulah kisah Ayah tentang keteguhan hati Bunda.
Bunda begitu sempurna. Tidak akan ada wanita yang bisa setangguh pengorbanan Bunda. Pun sekuat imannya. Dan juga sesabar dirinya dalam menghadapi setiap hantaman kepedihan. Entah pada saat Ayah jatuh dan menyerah. Ataupun pada saat Ayah marah dan mengumpat pada Tuhan.
“Ayah, tidak benar jika ayah membuat binar Bunda yang bak berlian itu meredup karena cinta Ayah yang merasa kotor dan rapuh, hanya karena tak bisa menjaga nafasnya. Justru karena Ayahlah, berlian itu makin bersinar. Pasti saat ini, Bunda juga selalu menatap kita di balik binar senja itu. Mengintip di sela-sela jingga, bangga pada Ayah karena masih mencintainya.”
“Iya, kau benar Ranti. Bunda memang semakin bersinar sejak bersama Ayah. Wajahnya semakin ayu saja. Ah, jika seandainya kau bisa melihat dirinya saat itu, Ranti.”
“Bunda sangat bahagia saat bersama Ayah, dia tak pernah menyesal memilih Ayah sebagai imam dalam hatinya. Ranti yakin itu, Ayah..”
Air mata Ayah berhasil menetes kembali. Menderas jatuh ke bawah pipi.
Senja semakin melindap. Sekali lagi, hari ini dilalui dengan kenangan yang sama. Dua cangkir kopi hitam dengan tigapuluh adukan dan senja pukul lima sore. Sama seperti hari di tahun-tahun lalu, bersama sang istri
-Bersambung-
4 notes
·
View notes
Text
Mau Jadi Yang Baperan? atau Berperan?
Janganlah menjadi debu karena walaupun Ia bertebangan tetapi hanya akan mengotori. Jadilah serbuk sari yang saat dia berterbangan bias menumbuhkan kemanfaatan baik itu bunga atau buah
Aku adalah orang biasa, tapi semoga kalimat ini sedikit bermanfaat yaaah. Teruslah berproses dengan baik, jangan mudah berbalik arah ketika di depan ada yang menghambat perjalananmu menjadi lebih baik, jadilah pribadi yang dinantikan kehadirannya oleh orang banyak. Mainkan peran terbaik kita sebagai pelajar, pekerja atau apapun itu dengan menyumbangkan ide atau gagasan atau dalam bentuk lain untuk kemajuan umat dan bangsa.
Misalkan seorang mahasiswa, kita bias mengambil peran kita sebagai agent of change dimana menjadi perubahan untuk Indonesia yang lebih baik sesuai bidangnya masing-masing. Semua bidang itu sangat diperlukan oleh sebuah negara demi kemajuan suatu negara.
Sebelumnya mungkin banyak dari kita yang sering mengeluh dengan padatnya perkuliahan, harus belajar mati-matian dalam mempersiapkan pre test dan post test praktikum atau banyaknya ujian yang menuntut kita harus bekerja lebih keras lagi. Menggerutu dengan tumpukan laporan yang bikin mata pedih dan tak sabar untuk mengakhiri laporan itu. Akan tetapi, cobalah kita pahami bersama tujuan dari semua hal itu. Ingatlah apa yang sedang kita lakukan dan apa yang akan kita hadapi dengan proses yang panjang itu sangat penting dalam menunjang kita nantinya dalam pekerjaan/ profesi kita nantinya.
Dunia memang tempat untuk berlelah-lelah. Saat kita melakukan banyak aktivitas, saat banyak kegiatan yang harus dilalui, mungkin tubuh dan pikiran tak selalu kuat seperti yang kita harapkan. Kadang terasa lelah sekali untuk melangkah, kadang merasa tak ada semangat untuk berjuang, sering kali muncul pikiran jenuh dengan semua rutinitas keseharian. Namun, apakah lelah kita tak berarti kawan ? Dunia adalah tempat dengan berbagai hiruk pikuk di dalamnya. Setiap insan bebas mengambil ‘peran’ sesuai keinginan dan kemampuannya. Hanya saja yang mesti diingat adalah setiap peran yang diambil itu kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta’ala.
Semoga bersamaan dengan tulisan ini aku dan kita semua (dengan ilmu kita masing-masing pastinya memiliki peranan yang sangat penting) semain semangat menyelami bidang ilmu kita dan menjadi seorang yang kompeten di bidang masing masing.
Bicara mengenai kebermanfaatan tentu kita sangat dengan banyak orang, berusahalah untuk menghadirkan kebahagiaan untuk banyak orang. Banyak hal yang bisa kita lakukan selain menjadi mahasiswa kita juga perlu mengasah skill kita, baik dengan kepanitiaan, organisasi, volunteer atau apapun itu yang membantu masyarakat di sekitar kita. Cobalah dulu, nikmati, dan rasakan perubahan yang ada dalam diri kita ketika semua kegiatan itu sudah kita jadikan teman dekat kita. Indahnya menyenangkan orang lain dengan karya kita, gagasan kita, dengan pergerakan yang kita lakukan meskipun itu perlu proses yang panjang.
Bicara soal amanah yaitu bicara tentang tanggung jawab. Amanah yang kita pikul baik sebagai umat, anak, mahasiswa, akan dimintai pertanggung jawaban olehNy kelak. Amanah sebagai umat berupa menjalankan perintah Nya, berusaha dekat dengannya, karena Allah sangat mencintai umat yang selalu mendekat kepadaNya saat ia dalam kondisi lapang maupun sempit. Amanah sebagai seorang anak yang harus berbakti kepada kedua orang tua, ketika diperantauan nanti sesibuk apapun kita jangan sampai lupa sekedar bertanya kabar atau menyempatkan pulang ke rumah untuk membaktikan diri kepada keduanya.
Ingatlah kisah Nabi Yusuf, Ia berhasil mewujudkan mimpinya ketika sedang asyik mewujudkan mimpi bangsaya. Saat sedang berusaha mewujudkan kemakmuran untuk bangsanya, Ia berhasil pula mewujudkan mimpinya 11 bintang sujud dihadapannya.
Mulailah dari memperbaiki diri sendiri, kemudian memperbaiki orang lain, bangsa, dan negara.
3 notes
·
View notes
Link
0 notes
Link
“Aku takut dimana teknologi akan melampaui interaksi antar manusia”
- Albert Einstein-
0 notes
Text
Jadiii kapan kita ketemu??
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh
Halooo, teman teman semuaaa! Apa kabar? Mudah-mudahan Allah selalu memberikan kita kesehatan dan selalu menjadikan kita manusia yang selalu bersyukur setiap harinya, Aamiin. Kali ini aku bakal cerita tentang “RDU” nih. RDU atau Ramadhan Di Undip ini salah satu event yang ada di Masjid Kampus Undip. Alhamdulillah diberi amanah menjadi bagian dari keluarga RDU.Sangat bersyukur ketika Allah mempertemukan Aku dengan mereka, orang-orang yang ketika Aku memandangnya selalu ingat kepadaNya, aamiin. Bertemu orang orang yang sangat menginspirasi. Keluarga pertama di bulan Ramadhan yang paling berkesan, wkwk. Awalnya ragu buat ikutan jadi panitia RDU, suatu ketika koor dari salah satu divisi harian mengajak saya untuk mengisi hari hari yang insyaAllah diberkahi Allah. Alhamdulillah hati ini digerakkan untuk mengiyakan ajakan itu.
Panitia RDU pasukannya lumayan banyak nih, sekitar 100an orang yang tersebar di berbagai acam divisi yang sampe sekarang masih dipertanyakan kriteria setiap masing masing bidang. Ada divisi bagian konsumsi, harian, kajian, media ,dkk nya yang pasti so seru dan sangat antimainstream orang orangnya mah, wkwkw. Kebetulan saya masuk di divisi harian, masyaAllah bersyukurnya ketika dipertemukan dengan kalian, ngga nyangka bisa satu divisi sama kalian yang ternyata kocaknya luar biasa, wkwk. Semoga ukhuwah kita selalu terjaga.
Divisi harian ini tugasnya nyiapin kotak infaq, ambil kotak infaq, ngitung infaq, membenarkan shaff yang belum lurus. Sebelum bulan Ramadhan panitia RDU sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk menyambut bulan yang sangat mulia ini. Karena memiliki kesibukan yang berbeda beda disetiap fakultasnya, rapat selalu jam 6 pagi. Semangat semangat banget nih anak anak RDU kalo rapat, sampe –sampe sepi banget yang datang, termasuk aku. Afwan yaa teman temaan, wkwk. Walaupun yang berangkat rapat sedikit tapi soal tanggung jawab jangan diragukaan, semangat semangat bangeet nih anak anak RDU kalo udah disuruh kerja. Bahkan kebanyakan anak RDU tahun ini alumni dari panitia RDU taun lalu. MasyaAllah
Divisi hariaan…..
Apa yang muncul dibenak kalian ketika mendengar divisi ini? Mungkin yang setiap hari harus nongol ditempat kali yaa,hehe. Divisi harian ini salah satu divisi yang setiap hari bertugas setelah shalat maghrib di bulan Ramadhan. Divisi harian anggotanya ada 25 nii, didominasi akhwat. Dan seringkali akhwatnya yang ngramein grup divisi harian. Di divisi ini ada mbak Erfina nih, Akhwat strong insyaAllah, paling antusias kalo ada kegiatan kegiatan, jarang banget keliatan capeknya, mba erfina ini receh jugak ternyata, kalo cerita udah ketawa duluan, jadi kitanya yang ndengerin ketawa gegara mba erfinanya yang cerita bukan karna cerita nya yang konyol sih, wkwk. Ada mba Iva, mba kusum akhwat teknik yang selalu asik sama dunianya yaa, apa aja dibuat enjoy sama mba mba ini. Mahasiswa akhir juga nih mereka, doakan yaa semoga sukses selalu urusannya, kariernya, dkk nya. Aamiin. Mba Iva ini yang super aktif tapi dia perhatian bangett lho, pernah malem malem Mba Iva sama mbak kusum beli martabak diam diaam, trus dibagiin ke kita kita, MasyaAllah kapan kapan lagi boleeh kali yaa mba mbak.Ehehehe. Mbak kusum ini yang paling sering pulkam, tau tau ngga keliatan batang hidungnya, wkwk. Tiba tiba habis maghrib izin di grup kalo lagi pulkam, tipe penyayang keluarga banget nih mba Kusum, insyaAllah.
Mba Dewi paling rajin banget dateng nih,selalu ontime, jarang banget absen. Semoga semangatnya menular ke kita semua ya mba dew. Mba dew ini mahasiswa kategori terbetah, wkwk. Sampe sampe pesen tiket nya H+2 lebaran, jadi mba dew bertugas di maskam sampe Idul Fitri di maskam. Akhwat asal Kalimantan ini suka banget narik narik uang receh kalo kotak infaqnya mau diitung. Saya spesialisasi uang dua ribuan, yang lain juga punya spesialisasi masing masing setiap harinya, hahaha. Mbak iva bagian ngitung ulang sampe nuker uang, Ada juga mbak mega yang suka banget buat brownies dan selalu dibagiin ke kita kita. Istri idaman sangat nih mba mega, kalo lagi tugas ngitung infaq, bahkan nunggu jamaah pada dateng mba Mega pasti murajaah, suaranya masyaAllah merdu bangettt. Indri, patner dimana mana mah, wkwk. Dewasa banget, selalu jadi orang yang apa adanya yaaa. Dan staff-staff yang lain yang nggak kalah menarik buat diceritain. Bakal panjang banget nih kalo cerita mereka semua.
Begitu banyak kebersamaan saya dengan mereka, luar biasanya cara Allah menemukan Saya dengan mereka mereka ini. Banyak hal yang di dapetin selama 30 hari itu. Betapa banyak hal yang Allah diam diam ajarkan saat itu, tentang amanah, keikhlasan, syukur, kasih sayang, dll. Terimakasih banyak ya Allah atas segala nikmat, atas segala hal yang telah Engkau berikan. Semoga kita semua masih diizinkan bertemu Bulan Ramadhan, bulan yang sangat mulia, bulan yang ditunggu tunggu oleh seluruh umat Islam di dunia, dan semoga Ramadhan taun ini menjadi Ramadhan yang melatih kita untuk menjadi pribadi yang semakin baik ke depannya. Aamiin
Kata orang orang rindu itu butuh temu, Jadii kapan kita ketemuu? Wkwkw
0 notes
Text
Say, I’m Learner
“Tak ada kamus kemalasan untuk pelajar tangguh. Tak ada kamus keterlambatan untuk yang bersungguh-sungguh. Mereka tak menyerah saat terjatuh. Bahkan mimpinya diusahakan hingga langit ketujuh”
Bangun mindset : Lengkapi diri kita agar pantas dan lebih baik dari generasi sebelumnya. Tuhan menaruhmu di tempatmu yang sekarang bukan karena kebetulan. Banyak hikmah yang sedang Allah ajarkan. Banyak cinta Allah yang ingin Ia tebarkan. Ikuti keinginan Nya sampai kamu menemukan baiknya dan hebatnya keinginan Allah yang justru jauh lebih menakjubkan dari scenario yang kita inginkan.
Belajar itu tak mengenal usia, belajar itu tak memandang kasta, belajar tak memandang dengan siapa dia bergaul, belajar itu milik orang orang yang berani mencoba meskipun gagal. Katakanlah “Saya adalah titipan Tuhan yang memiliki akal dan nurani. Saya adalah penyemangat ketika orang orang disekitar saya membutuhkan semangat yang besar dari saya”
Manfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, karena waktu tidak akan pernah terulang, waktu terus berjalan mengikuti apa yang kita perjuangkan. Miliki mimpi yang tinggi untuk kepentingan bersama,rela berkorban untuk kebaikan bersama,, menjaga akhlak dari noda-noda kejiwaan.
“Only those who dare to fail greatly can ever achieve greatly. Your life is your choice. Belajar itu menguatkan hati dan pikiran. Minimnya kesalahan. Tingginya harapan. Besarnya cita-cita, dan kepercayaan diri adalah penghargaan bagi orang yang mau belajar. Jangan malu dan gengsi belajar dari siapapun itu,Jiwa kita harus kuat, senantiasa memperbaiki diri melalui ilmu yang dipelajari. Hiduplah sekali, berbuatlah sesuatu yang berarti. Suatu saat nanti akan ada hal yang kita perjuangkan di hadapan Tuhan, tentang apa yang pernah kita lakukan ketika kita masih muda. Apakah untuk hal yang negatif? Apakah dengan hal positif?
Terkadang kita perlu meninggalkan zona yang terlalu nyaman agar kita belajar menghadapi tantangan yang lebih besar nanti. Negara butuh generasi yang kuat, yang tangguh dan mampu memperbaiki diri sendiri menjadi lebih baik.
Dunia memang tempat untuk berlelah-lelah. Saat kita melakukan banyak aktivitas, saat banyak kegiatan yang harus dilalui, mungkin tubuh dan pikiran tak selalu kuat seperti yang kita harapkan. Kadang terasa lelah sekali untuk melangkah, kadang merasa tak ada semangat untuk berjuang, sering kali muncul pikiran jenuh dengan semua rutinitas keseharian. Namun, apakah lelah kita tak berarti kawan ? Dunia adalah tempat dengan berbagai hiruk pikuk di dalamnya. Setiap insan bebas mengambil ‘peran’ sesuai keinginan dan kemampuannya. Hanya saja yang mesti diingat adalah setiap peran yang diambil itu kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta’ala.
Di masa yang sekarang ini, masih banyak dari kita yang menggunakan anggota badan kita untuk hal hal yang kurang bermanfaat .”Tuhan maaf seringkali kau alirkan nikmat, kami balas dengan maksiat. Sehatnya mata malah dipakai nista. Sehat telinga dipakai yang dengar yang sia sia.Lisan berbicara tak bermakna. Kaki yang kuat tak kami gunakan untuk mendekat padaMu.Jangan sampai kekufuran kami menjadikanMu murka dan mencabut nikmat dari diri kami. Hanya semenit kucoba menutup mata,menutup telinga, lemaskan kaki, bisukan lisan. Betapa tak enaknya. Tak terbayangkan jika nikmat nikmat itu engkau cabut. You can see, hear, talk, walk. So say Alhamdulillah.
Jasad ini milik tanah, dia akan kembali ke tanah, sementara ruh yang bersemayam adalah milik Allah, dan suatu saat akan dimintaNya, lantas bagian mana yang menjadi milik kita??, dialah amalan kita. Baik buruk kita di masa depan adalah benar atau salahnya kita dalam berproses.
Ketika kita berada dilingkungan yang kurang baik untuk kita belajar maka kuatkanlah tonggak kita, fokuslah pada prinsip, jangan mudah digoyangkan dengan keadaan. Tiada kenikmatan yang lebih lezat yang lebih membuat hatimu syhadu, lebut dan sejuk selain nikmatnya mencintai Allah dengan sebenar-benarnya cinta.
Seindah apapun dunia, biarlah Ia tetap menjadi latar belakang semata. Biarlah pandangan kita menatap jauh ke depan, hingga seakan-akan engkau melihatNya, dan jika engkau tak mampu melihatNya, yakinlah bahwa Allah selalu melihatmu.
Berlelah-lelahlah,manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang (Imam Syafi’i)
0 notes
Text
Dari Mereka Aku Berproses
Bicara soal proses, dari keluarga kecilku lah aku berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka orang orang yang selalu ada dalam kehidupan kita saat bahagia maupun terpuruk sekalipun. Ibarat mengayuh sepeda, bagiku mereka adalah orang-orang yang selalu mengencangkan kayuhan sepedaku agar mencapai suatu tujuan yang pasti. Alhamdulillah Aku lahir dan tumbuh dewasa dari keluarga sederhana yang mengajarkan pelajaran hidup yang luar biasa sejak aku kecil. Bagiku mereka adalah harta yang sangat berharga dalam kehidupan saya.
Aku lahir dari seorang ayah luar biasa, seorang ayah yang pekerja keras bahkan ketika beliau semakin menua, dan dari seorang Ibu yang luar biasa ketulusannya memberikan kesabaran yang utuh untuk kita. Disaat wajahnya yang semakin menua dimakan usia, disaat punggungnya sudah memikul beban yang berat, disaat lelah bukan salah satu penghalang untuk membahagiakan kami, ketiga anaknya ini. Tak ada berentinya mulut ini mengucapkan syukur yang sangat luar biasa karena aku memiliki kalian.
Aku tumbuh dari 3 saudara, perempuan laki laki, perempuan. Kata orang Jawa ibarat “Pancuran kapit sendang”. Berbahagialah kau mas, wkwkwk. Mba umi ituu.. rajinn,pekerja keras, cuek kadang, aslinya perhatian luar biasa, baik bangett, dewasaa, ngena nih kalo bikin kata-kata, calon istri idaman insyaAllah. Mas Ari, perhatiaan banget,selalu ada solusi nih kalo cerita sama mas Ari ni, sederhanaa banget, ngga neko neko, cerdas bawaan lahir masyaAllah, pekerja keras juga nih, udah suka bisnis, semoga urusan kalian selalu dipermudah Allah. Aamiin
Dahulu kala kita pernah ngrasain yang namanya engga akur, wkwk. Tapi justru itu yang membuat rindu. Sejak kecil, orang tua udah ngajarin kemandirian, mengaji, sopan santun, dkk nya. Bahkan waktu kecil kita selalu buat jadwal bergilir buat piket bersihin rumah, ini sih kadang ngga sesuai jadwal tapi tetep dilakuin kok. Ibu buka warung kecil kecilan di dalem rumah, mas Ari jualan kembang api waktu bulan puasa, emang udah dari kecil bawaannya pengen jualan di mah, wkwk. Mba umi pun sedang menggeluti dunia usaha jilbab, gamis. Aku mah apa, butiran debu. Wkwk.Seseorang yang masih berusaha perlahan untuk menjadi seperti kalian. Terimakasih yaa udah jadi motivator terhebat dalam hidup Dian, terimakasih udah berjasa banyak buatku,hehe.
Semasa kecil kita dilatih kesederhaan, dilatih biar bisa menghadapi tantangan tantangan di depan nantinya hingga suatu saat nanti kita tumbuh jadi anak yang mampu menghadapi permasalahan hidup yang membuat kita belajar banyak hal. Menjadi manusia yang tetap tenang ditengah tengah ombak yang besar, tetap kecil ditengah tengah pohon yang lebat, tetap menjadi anak yang selalu menenangkan hati kedua orang tuanya. Aamiin
Banyak hal yang kita lewatin,dari hal yang menyenangkan sampai hal yang membuat kita harus ikhlas dalam menerima setiap hal yang membuat kita jatuh. Pasti ini juga pernah dialami oleh teman teman semua. Situasi yang menuntut banyak hal, situasi yang mendorong kita untuk melakukan banyak hal agar bisa melewatinya. Badai tidak akan selamanya jadi badai, bahkan badai bisa jadi nikmat besar untuk kita. Yakinlah kesabaran akan berbuah indah nantinya.
Dari keluarga kecil ini aku belajar banyak, tentang ikhlas, sabar, kasih sayang, cinta. Ujian demi ujian tidak membuat kita lemah, ujian ini justru semakin menguatkan. sudah jadi tradisi di keluarga saya, kalo yang satu sakit yang lain juga ngrasain sakit. Suatu ketika Allah kasih nikmat, ujian yang membuat kami sempat terpukul. Mas Ari, si anak tengah ini awalnya sakit tifus tapi dia ngga pernah ngasih tau kalo lagi sakit, katanya engga mau ngrepotin bapak ibu. Akan tetapi, firasat orang tua ngga pernah salah. Anaknya sakit pasti orang tua juga merasakan hal yang sama, apalagi seorang Ibu. Singkat cerita, suatu hari lagi malem UAS dan masih melek sekitar jam 1an dini hari. Bunyi dering hape, ternyata ada WA dari Mas Ari, pesan wa yang membuat hati saya hancur saat itu juga, seketika buyar pikirannya, antara ingin menyusul ke Bandung tapi besoknya UAS. Seorang laki laki yang sangat tegar, ngga pernah ngeluh ini tiba tiba ngeluh lupa sama banyak hal termasuk keluarganya. Langsung pagi itu kasih kabar ke bapak ibu, Bapak ibu langsung jemput ke Bandung. Mba umi dari Tangerang saat itu juga menyusul ke Bandung. Akhirnya di kos ngga bisa tidurr, diem sampe pagi ngga buka buku, belajar sekadarnya. Kebetulan hari itu UAS terakhir di minggu itu. Setelah pulang ujian, dapet kabar Mas Ari bisa dibawa pulang. Akhirnya saat itulah memutuskan besok pagi pulang , kabur dari semua agenda. Karena keluarga adalah hal yang paling penting bagi saya.
Pagi itu Aku memutuskan pulang ke rumah demi ketemu sama anak ini. Selama perjalanan coba menguatkan hati, dan doa menjadi jembatan terbaik ku untuknya. Sekitar 5 jam, sampailah di rumah tercinta. Kondisi mas Ari saat itu sudah membaik dari sebelumnya. Akan tetapi ingatannya masih belum pulih total. Aku harus mengulang pembicaraan, 3 kali sampe 5 kali. Dan kata kata yang saat ini masih terngiang di pikiranku, ketika dia mengatakan “ Yan sabar ya ngadepin aku, kudu ngulangin ngomong 3 sampe 5 kali, aku bener bener lupa” Hati adik mana yang ngga hancur denger kata kata itu. Sesungguhnya dalam diam ku itu nahan nangis tapi ngga tega nangis disampingnya. Akan tetapi Aku dan keluarga yakin ujian ini membuat kami semakin dekat, ujian demi ujian pasti akan terlewati ketika kesabaran menjadi kunci kehidupan kita.
Ujian ini belum seberapa dibandingan orang lain di luar sana, ada yang kesulitan mencari makan, ada yang ditimpa kesulitan untuk meraih mimpinya karena factor biaya, dan masalah masalah lain yang seringkali muncul dalam kehidupan orang orang disekitar kita. Semoga tulisan saya ini bias menjadi pengingat kita semua bahwasanya hidup perlu masalah, hidup perlu diuji, bersyukurlah atas nikmat Allah yang telah Allah berikan. Jika ada 100 nikmat, 1 masalah, bersyukurlah kita masih memiliki 98 nikmat. Sedangkan banyak sekali nikmat Allah yang selalu dihadirkan untuk kita. Tugas kita hanya berusaha dan berdoa, soal kerikil kerikil kecil itu jadikan sebuah pelajaran berharga dalam hidup. Terimalah setiap kondisi yang datang, karena roda kehidupan selalu berputar.
“Jika suatu hari kau iri dengan seseorang yang terlihat selalu bahagia, untaian doa doa yang Ia pinta tampak selalu Allah kabulkan, Ia ceria seperti tidak memiliki masalah seperti apa yang kau rasa. Ingatlah, bukan berarti Ia tidak pernah Allah uji, hanya saja Ia memutuskan untuk selalu mencari kebahagiaan di tengah badai kehidupanya. Jika Ia diuji dengan suatu hal yang sangat besar oleh Allah, itu menjadi latihannya agar Ia selalu melatih dirinya untuk berusaha terus menerus berbuat baik kepada orang lain sebesar masalah yang Ia terima. Karena dalam benaknya sudah tertanam kuat sekali sebuah pertanyaan yang membuatnya selalu terlihat tenang, “Jika Allah mengujiku dengan ujian yang berat mengapa Aku harus memilih melakukan hal yang negatif sementara Aku dapat memilih melakukan hal yang positif?”
~Selalu berhusnudzon dengan Allah yaa, karena masalah hadir untuk diselesaikan bukan dikeluhkan. Selamat berproses teman teman tercinta~
1 note
·
View note
Text
Sudah Seberapa Nyaman Kamu?
Iman adalah sebaik baiknya style untuk memperindah jiwa
-Rifan Mahulauw-
Bicara mengenai gaya, hal tersebut tergantung pada kepribadian masing-masing orang. Ada yang terlihat sederhana, ada yang ingin terlihat mewah. Yaaa, itu pilihan masing masing individu. Apalagi di zaman yang modern ini, banyak sekali beredar pakaian-pakaian yang seharusnya tidak beredar luas di kalangan masyarakat. Bukankah hitz dimata Allah lebih baik dibandingkan penilaian manusia? Tidak hanya dari segi berpakaian, tetapi akhlak yang kian hari harus semakin dibenahi. Kebanyakan di era sekarang para kawula muda lebih terfokus pada perbaikan fisik disbanding jiwanya. Ini pengingat untuk diri saya sendiri pula.
Ingatlah kembali teman teman, ketika kamu sedih kepada siapa kamu meminta tolong? Ketika kita bisa bahagia, siapa yang membuat diri kita bahagia? Allah bukan? Allah yang selalu ada di setiap kondisi kita, baik itu senang ataupun sedih. Bahkan tanpa kita meminta Allah beri semua yang kita inginkan dengan mudahnya. Padahal banyak sekali dosa yang kita perbuat? Apa kita tidak malu padaNya? Apa yang perlu kita banggakan dari diri kita? Ingatlah, semua yang ada pada diri kita sekarang adalah pemberian Allah yang suatu saat nanti bisa hilang ketika kita tidak bisa menyimpan amanah itu dengan baik.
Sudah banyak yang Allah berikan, lalu apa yang sudah kita lakukan ketika Allah sudah mencintai kita? Kalau kamu mencintai seseorang dengan mudahnya melakukan suatu hal yang Ia suka. Ketika Allah mencintaimu, pernahkah terlintas ingin membalas cintaNya? Hendaknya kita membalas cinta yang Allah berikan kepada kita berupa nilai takwa kita, cara berpakaian kita, cara tutur kita yang baik dihadapan semua orang, cara kalian menyikapi keadaan. Tidak perlu menjadi wanita atau pria yang dikenang dengan tampan atau cantinya karena itu hanya terlihat saat masih muda. Saat mulai emnua, kulit semakin keriput, dan hanya menjadi cerita masa lalu. Ingatlah bahwa semua akan berlalu.
Sederhanakanlah diri dengan wajah yang menyejukkan dan jiwa yang memikat banyak orang. Tak perlu berdandan yang berlebihan agar disebut cantik dihadapan manusia, tak perlu menggunakan pakaian yang berlebihan agar dinilai tampan oleh banyak orang. Tak perlu tampil menawan untuk mendapat pujian indah di hadapan banyak wanita. Yang terpenting adalah jiwanya tersentuh oleh air kehangatan karena ibadah yang diperintahkan Tuhan. Hatinya dekat dengan Al Quran. Wajahnya tampak bersinar karena wudhu yang selalu di jaga.
Sederhana bukan tanda kemiskinan karena sejatinya Ia menyederhankan jiwa agar paham arti kehidupan. Air tak memiliki rasa, tetapi karena tidak berasa itu Ia tetap dikonsumsi banyak orang. Begitulah kesederhanaan. Ia tampak biasa biasa saja tetapi dibutuhkan banyak orang.
Seeorang yang pernah menikmati nikmatnya hidup sederhana akan terus menyederhanakan kehidupannya. Kesederhanaan memberikan Anda ruang untuk berpikir lebih dalam atas makna dari kehidupan. Sederhana bukan berarti tidak berkualitas karena banyak produk hebat menjadi unggul karena Ia sederhana.
Seseorang yang tertutup memang belum menjamin bahwa Ia bersih, tetapi yakinlah bahwa yang bersih sudah pasti tertutup. Yang terjaga belum tentu tersembunyi, tetapi yang tersembunyi sudah pasti terjaga. Sederhana dan biasa saja itu menyenangkan. Air minum tak berwarna, ia tampak jernih. Begitulah hati dan kepribadian orang orag yang berilmudan bertakwa, gayanya biasa biasa saja, tetapi manfaat untuk sekitarnya sangat istimewa dan luar biasa.
Mulailah dengan cara berpakaian yang sederhana, belajar tutur kata yang baik, belajar bagaimana bersikap kepada semua orang. Hati yang lembut akan melembutkan hati siapapun, meskipun dipandangan kita Ia terlihat sangat jutek. Mulailah dari hal yang sederhana, karena suatu saat kesederhanaan itu yang membuat pribadi kita menjadi lebih baik kedepannya. Jangan mudah tergoyahkan ketika berada di lingkungan yang menuntutmu untuk berbuat buruk yaa J Baik atau buruknya dirimu tergantung dirimu sendiri. Ketika kita sudah menegaskan diri kita sendiri untuk menjadi baik , maka dengan sendirinya tubuh, tutur kata akan mengikuti tekad yang sudah kita tanam kuat dalam diri kita.
1 note
·
View note