diarymami

[diarymami]

Ya Allah, diuji lagi rumah tangga ini. Alhamdulillah 'alaa kulli haal. Semoga kuat menghadapi ujian dan lulus tamaam

[diarymami]

setiap kali

setiap kali kamu teringat tentang hal yang menyakitimu lagi, maafkan lagi.

setiap kali kamu ingin membuka lukamu lagi--mengungkit-ungkit, bertanya-tanya--tambahkan perban.

setiap kali kamu penasaran akan kabar orang-orang yang tak perlu ada urusannya denganmu lagi, tanyakan kabarmu sendiri.

setiap kali kamu merasa pusing, dadamu sesak, matamu panas, tapi punggungmu dingin, duduklah, atur napasmu, lalu peluk dirimu sendiri.

setiap kali kamu ingin meledak, ambillah secarik kertas dan sebilah pensil. menulislah.

setiap kali kamu merasa seperti tertimpa jembatan, ambil wudhu dan dirikan dua rakaat.

mungkin tidak satu malam. mungkin tidak satu minggu. mungkin tidak satu bulan. mungkin tidak satu tahun. mungkin tidak satu dasawarsa. mungkin memang akan lama sekali prosesnya. tapi percayalah, sama seperti bahwa doamu akan dijawab iya, kamu pasti akan sembuh.

Allah menciptakan matahari, bumi, bulan. semua beredar pada garisnya sendiri-sendiri. Allah menciptakan siang dan malam, semuanya teratur tanpa saling mendahului. kamu punya waktumu sendiri. waktumu akan tiba.

[diarymami]

Pertama kali ikut lomba 17an pas TK usia 4 tahun, artinya sudah 28 tahun berlalu. Waktu itu lombanya makan kerupuk, masukin pensil dalam botol, balap karung. Tahun ini, kemerdekaan yang usianya sudah 80 tahun, perlombaannya masih sama.

Bahkan pesertanya mulai dari balita sampe jelita. Dengan bentuk perlombaan yang sama.

Wajar sih kalo negara ini ya begini-begini saja atau bahkan mengalami kemunduran di beberapa aspek.

[diarymami]

Badai menghantam bahtera di tiga tahun pertama berlayar. Meskipun sakit tapi Alhamdulillah bikin makin cinta.

Masya Allah tabarakallah

[diarymami]

*tadi sore di penjual buah

Pak, besok libur ya jualannya?

Ndak, tetap ji buka insyaallah

Masya Allah

Iye mungkin abis dhuhur lah baru buka, bawa sai kosong opor ta kalo ada haha

Aiih nda ada pak, nda masakka opor, berharap dari rumah mertua ji ini haha

Aii, tape mo pale kalo ada

Haha nda ada juga pak, padahal enaknya itu, ku suka juga

Kalo orang bone biasanya ada itu

Mertua ku orang Padang pak, bukan bone hahha

Aih bukan bone pak

[diarymami]

11.30 pm waktu Indonesia setempat

Alhamdulillah bisa rebahan setelah masak daging. Tapi sejenak saja karena dapur belum diberesin.

Pakaian lebaran belum disiapkan.

[diarymami]

G: Mami, mana Allah?

M: Allah di 'Arsy, nak. Di langit ke tujuh.

[diarymami]

Nak maaf ya tadi mami marah karena kamu gak sengaja tumpahin bubuk kaldunya. Padahal kamu ketumpahan bubuknya di muka. Kena hidung dan mulut. Sampe baju dan celana juga harus ganti karena ketumpahan.

Baju dan celana langsung ganti di tempat.

Kamu pun langsung masuk kamar dan mengambil sepasang celana dan baju. Pintar sekali kamu, Nak. Padahal mami nda suruh. Lalu mencoba memakai celana sendiri.

Makasih ya, Nak. Maaf mami tadi sempat marah. Mami menyesal.

[diarymami]

Alhamdulillah punya rak piring baru.

Salahnya tidak diukur dulu sebelum beli, alhasil raknya tidak bisa rapat di tembok karena ada lemari kaca di atasnya yang sudah lebih dulu tertempel di tembok.

Ya tetap bebersih dan beberes dapur.

Belum selesai, anak bangun. Jadi ke kamar lagi, menyusui.

Sambil menyusui, eh liat tikus yg lewat depan kamar.

Yaa Allah , mau nangis . Bingung harus apa lagi. Suami malah cuma pasang ekspresi hopeless. Gak kasi solusi. Tapi akhirnya janjinya besok pagi mau beresin setelah ku sedikit ngomel. Ya besok berkorban lagi absennya telat.

[diarymami]

Sore ini anakku tidak mau masuk rumah setelah dibawa keliling kompleks menemaniku belajar nyetir mobil lagi setelah lama vakum.

Mau diantar ke rumah eyang, katanya. Biasanya Papa yang antar, kali ini dia maunya saya yang antar. Ini momen yang paling ku hindari sebenarnya -mengantar anak ke rumah mertua-.

Ku langkahkan kaki dengan terasa berat. Rumah mertua cuma berjarak empat rumah. Sambil menggendong anakku, ku berusaha menguatkan hati. Memori luka selalu saja terputar kembali ketika diri ini harus menemui mertua. Ya Allah:'(

Sampai di rumah mertua, pintu kamarnya dibuka. Mertua sedang menonton drama Korea di tabletnya. Suami dan anakku pun melangkah masuk, saya memilih berdiri di pintu kamar lalu berkata kepada anakku 'tidak boleh nonton drama ya' kemudian berbalik badan dan pulang ke rumah, tanpa pamit tentunya.

Sampai di rumah ternyata saya lupa minta kunci ke suami. Jadi saya kembali lagi ke rumah mertua dan mendapati anakku sedang nonton YouTube di tablet. Marah sekali rasanya, tapi tidak bisa ku ungkapkan. Saya lebih memilih segera pulang. Melangkahkan kaki sambil terus mengumpat di dalam hati :(

Hal yang selalu ku takutkan pun terjadi. Ya dari dulu saya selalu menghindari anakku dipegang oleh mertua yang sedang menonton entah itu drama ataupun Facebook. Karena memang itu yang sering dilakukannya ketika sedang tidak ada aktivitas lain.

Sampai di rumah, ku memilih masuk kamar dan melipat pakaian sambil terus beristigfar. Sesekali masih terbersit di hati kata-kata yang kurangkai yang akan ku sampaikan kepada suami. Kalimat marah tentunya. Lalu jika tersadar, segera kembali beristigfar.

Alhamdulillah begitu suami datang, saya tidak marah. Saya cuma bilang, sayang ghayda jangan kasi nonton di tablet. Kalo tivi boleh? Iya boleh, tablet jangan, itu sama saja dengan dia nonton hp.

Selama ini saya tidak memberi anakku hp untuk nonton YouTube. Jadi ketika orang lain memberinya, tentu saya sangat marah. Jangan sampai prinsip ku selama ini dipatahkan oleh toleransi sekian menit oleh orang lain. Jangan sampai saya yang harus menanggung tantrum ketika dia meminta untuk dikasi tontonan di hp. Na'udzubillah.

[diarymami]

Memilih tidak masuk kantor karena mau beresin rumah yang 14 hari berantakan. Lalu bingung mau mulai dari mana . Sejujurnya lebih butuh istirahat sih :(

[diarymami]

Hari ke 14 menempati rumah pemberian mertua.

Alhamdulillah

Alhamdulillah

Alhamdulillah 'alaa Kulli haal

Pintu belakang masih belum bisa tertutup rapat. Celahnya masih bisa untuk tikus lewat. Tapi semoga saja tidak masuk lagi karena sudah kutabur merica di dekat pintu.

Air mengalir ke kamar mandi tidak bisa deras. Kalo keran air di kamar mandi dibuka, keran di dapur tidak bisa mengalirkan air dan mesin cuci jadi error.

Kemarin sore menjelang magrib masukin pakaian di mesin cuci, tadi pagi baru selesai karena error berkali-kali dan ternyata suami pun mematikan tanpa sepengetahuan ku.

Masih beberapa kali ketemu cicak dan kecoak. Bahkan baju ku yg kusimpan di tumpukan pakaian bersih ada yg sobek. Entah digigit tikus atau apa-_-

Kamar depan masih berantakan dengan pakaian dan barang-barang yang belum 'ber-rumah'

Hari ini memilih izin tidak masuk kantor untuk membereskan atau merapikan semuanya, semoga Allah mampukan.

Dapur masih terlihat berantakan karena lemari atas tidak bisa ditutup jadi fungsinya tidak maksimal. Pernah ambil panci yang ku simpan di lemari tersebut, eh ada tai cicaknya dong 😭 setelah dipake masak air baru ketahuan.

[diarymami]

Diketik pada tanggal 12 Januari 2025 pukul 11.15pm

Nak, bentar lagi usiamu genap dua tahun. Masya Allah tabarakallah tidak terasa ya. Hari ini dan kemarin kamu minta nenen lebih sering dari biasanya. Apakah karena tau bahwa bentar lagi akan disapih? Hehe. Tenang nak, mami tidak seterburu-buru itu insyaallah.

Sedih rasanya mami karena belum maksimal dalam membersamai mu, Nak. Juga perkara menjaga gigi mu dari karies. Setiap melihat senyum mu mami merasa bersalah karena gigi mu tidak se-sempurna dulu lagi. Maaf mami yang lalai tidak membersihkan gigi mu setiap pagi dan malam. Maaf ya, Nak. Semoga masih ada kesempatan untuk menjaga yang tersisa hingga nanti berganti dengan gigi permanen.

Nak, maaf ya karena mami juga belum bisa mengasuh mu tanpa gadget. Mami kalo menyusui dan kamu sudah mulai terlelap, mami mulai mengambil HP supaya tidak melamun. Pun seringkali mami masih menemani mu bermain sambil membalas chat.

Nak, mami ingin membersamai mu di tiap malam dan pagi ketika kamu bangun. Semoga Allah senantiasa mudahkan. Mami khawatir jika ada tuntutan kerja di luar kota dan tidak bisa membawa mu lagi. Semoga saja tidak, aamiin.

Nak maaf ya karena mami belum bisa maksimal menyajikan makanan sehat untuk mu setiap hari. Apalagi cemilan, mami lebih sering beli daripada bikin. Dan pastinya mengandung gula tinggi kadang-kadang.

Oh iya, tadi mami sudah beli dada ayam fillet. Mami rencananya mau foodprep supaya gampang tiap pagi/malam menyiapkan makanan untukmu. Daripada beli ayam goreng crispy di luar, kan bosen ya. Jadi mami mau coba bikin sendiri. Tapi mami lupa resep yang kemarin mami lihat mami simpan di mana :( mungkin besok masak tahu tomat lagi deh.

[diarymami]

*di misi depo bangunan*

Pak ada WC?

Oh iya ada, pintunya?

Bukan pak, WC nya

Oh (dudukan) WC, iye ada di dalam

Bukan pakk, ruangannya. Toilet pak. Mau pipis.

Oh iye di luar ki, dekat pos satpam

:'')

[diarymami]

Alhamdulillah hujan lagi :)

Yang dijemur belum kering dari kemarin. Yang sudah dicuci belum dijemur juga ada karena jemuran tidak muat. Dan yang kotor belum dicuci sudah mulai banyak. Hasbunallah 🥲

[diarymami]

Tumb, besok mau perjadin bawa anak. 6 jam perjalanan. Insyaallah diantar aba. Yang bikin kepikiran adalah karena ada temen kantor yg juga mau ikut semobil dan dia juga bawa anak. Sehari2 di kantor saya tidak akrab dengannya. Ya gimana ya. Saya berharap dia tidak bawa anak sih. Tadinya udah seneng bisa perjadin sekalian pulkam. Jadi bisa mampir2 ke rumah keluarga. Eh tapi malah ada temen kantor yg ikut di mobil. Gak enak juga kan kalo gak kutawari karena dia sendiri. Dan gak enak juga kalo mau ku larang bawa anaknya. Saya kok lebih mikir perasaan orang ya daripada perasaan sendiri :(

[diarymami]

Decluttering foto di hp kenapa gak selesai-selesai:(

Baru mindahin foto anak di folder tersendiri, anaknya belum dua tahun tapi fotonya udah lebih 1000 and still counting