Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
This is very introvert thing.. Right anyone?

Menemukan ini di timeline instagram.
Seketika langsung merasa, wah kok ini bener banget ya?
Sebagai seorang introvert garis keras, hal sederhana pun bisa jadi rumit.
Sebagai contoh, katakanlah misalkan besok pagi kita ada acara yang mana mengharuskan kita untuk bertemu banyak orang yang kita gak terlalu kenal,misal pergi ke undangan relasi..
Buat sebagian orang itu hal biasa, tapi buat aku nih... Bisa dipikirin dari malam sebelumnya lho itu!
Kayak, "Duh.. Besok gimana ya? Aku harus ngapain? Aku harus ngobrolin apa? Lama gak ya acaranya? Apa kira-kira bisa selesai lebih cepat?"
Yah... Hal-hal kaya gitu...
Sebel kadang, haha.
Intinya basa-basi is not our thing 🥲
Itu baru satu hal.
Hal lain yang juga kadang menurut orang aneh adalah, "Kok aku lihat kamu betah banget sih sendirian? Kok kamu betah banget sih di rumah terus? Kamu ga boring ya emang, seharian dieem aja gitu ga pergi kemana-mana? Emang di rumah tuh ngapain aja?" Dst dll etc..gitu aja terus sampai upin-ipin kuliah, haha
Kalo ditanya gitu jujur bingung harus jawab apa.
Karena ya emang harus banget gitu ya keluar rumah ketika memang ga ada apa-apa juga yang harus dibeli/dilakukan/dituju di luar sana?
Sementara di dalam rumah sendiri pun kita bisa santai sambil baca buku kesukaan, nonton series favorit sambil leyeh-leyeh, main sama kucing piaraan..
We find peace in small things.
Jadi kekhasan introvert seperti yang dikatakan diatas ya mostly bener semua.
*Sering dianggap pendiam? Pemikir?
Selain karena bingung juga ya harus nanya apa, dan gak bisa basa-basi juga, satu hal lagi, kita tuh kebanyakan mikir.. Seriously.
"Eh kalo aku nanya gini, dia gapapa kan? Eh kalo aku responnya begitu, nanti dia gimana ya?" Sampe si orang yang mau diajak ngobrol nya akhirnya malah yg say bye duluan... Hadeh
Overthinking is our middle name.
*Belajar dengan cara observasi?
Sure. We are truly a life-observer person.
Seru aja mengamati orang, but in a good way ya...
Berusaha memahami seseorang di luar dari apa yang dia katakan. Maksudnya, menilai seseorang tuh ga hanya cuma sebatas dilihat dari penampilan luar alias fisiknya aja. But more than that. Kita tuh lebih ke melihat isi dan value dari orang tersebut. We never judge people at the very first moment.
*Tidak suka jadi pusat perhatian?
Itu sih udah pasti. Rasanya ketika semua perhatian orang tertuju sama kita tuh, damn..
Kayak, "please... Yuk nunduk aja deh yuk.. "
Jatuhnya kayak ke uncofident ya... Padahal sih lebih ke uncomfort aja gitu.
*Idealis?
Yess. Sesuatu harus sesuai dengan nilai yang kita pegang. Kalo enggak, ya cut. Alhamdulillah sih walapun ada beberapa hal tertentu yang gak bisa ditawar-tawar, tapi untuk idealis, aku gak sesaklek itu. Masih ada yang namanya kompromi.
*Cara merecharge diri dengan menghabiskan waktu sendiri?
This is totally agree!
Melelahkan lho rasanya ketika kamu habis ketemu banyak orang, atau jadi centre of attraction, atau apa lah yang benar-benar bikin energi terkuras habis karena aktivitas yang mengharuskan kamu to not being you.
Caranya healing ya adalah dengan being alone.
Bisa kamu cuma diem di rumah ga ngapa-ngapain. Bisa kamu cuma jalan sendirian, nyetir sendirian out of nowhere, random aja gitu, keliling, just you and yourself.
Bisa seharian baca buku ga ada yang gangguin.
Bisa ngerjain project atau hal yang you like the most without any interruption. So on..
Ga usah yang harus nge modal gede, effort lebih, just stay at home and lay on bed, that's enough.
*Sisi positif for being an introvert apa katanya tadi?
Berpikir sebelum bertindak?
Yak, kami lah si juaranya overthinking, haha. Semua hal itu ditimbang dulu, dari berbagai sudut kalo memungkinkan. Dan malah kelamaan mikirnya daripada eksekusinya.
Fokus?
Ya, karena kita jarang kedistraksi oleh apapun. Bedakan dengan ekstrovert yang kebanyakan bekerja teamwork, dengan banyak orang. Lah kami? Sudah biasa kerja sendiri dan ya memang lebih nyaman solo 😁
Menjaga kualitas hubungan di lingkar pertemanan yang kecil?
Ya, karena prinsip kita adalah, quality is more important than quantity. Biarpun circle nya sedikit dan nampak seperti orang yang gak punya temen--sad, tapi percayalah, we do know each other very very well and deep.
Teliti?
Sudah pasti karena seperti yang sudah dijelaskan tadi diatas, kita kerjanya ga kebanyakan ngobrol, kebanyakan ngapain duluu, kemana dulu..gitu kali ya ✌Jadi gak terlalu banyak distraksi.
*Sisi negatif for being an introvert
Sulit bekerja dalam grup?
Karena seperti yang tadi dibilang, bertemu dengan banyak orang itu bagi kita menguras energi. Karena secara fisiologi memang bawaan orang introvert itu ya ga bisa rame-rame gitu. (Pernah baca buku yang bahas tentang introvert dari sudut pandang anatomi) Exhausted lah kalo boleh dibilang.
Cenderung menghindari resiko?
Play safe gitu kali ya. Ya karena apa? Ketika lagi ga ada apa-apa aja kita tuh udah bawaannya overthinking bukan maen, lah apalagi ketika ga play safe 💁♂️ gak nambahin beban pikiran tuh? Jadi ya monmaap aja yak, kita mainnya yang aman-aman aja 😁
Sulit berbaur? Tertutup?
Ya itu tadi, keahlian basa-basi kita itu boleh dibilang minus. Sementara untuk berbaur bersama berbagai macam orang itu kan kita harus melebur, mencair.
Gimana orang gak akan bilang kita tuh tertutup coba, ya kan?
Padahal sebenarnya bukan begitu, ya itu tadi, kita tuh kebanyakan mikir, jeleknya jadi overthinking sih memang, Gak semudah itu untuk langsung cair dan klik begitu ketemu orang. Tapi nih ya, kalo orang kaya kita gini udah ngeklik, wah bakalan detail banget lho and bakal tahu dibalik "dingin"nya kita itu ada hati yang hangat di dalamnya. Ecie...
So, setelah ngalor ngidul gak ada ujung, my MBTI sih terakhir ngecek INFJ, which is katanya termasuk populasi langka. Iya kah?
Walaupun kalo baca baca penjelasan karakter nya kok ya INFP pun relate, hihi. Entahlah..
Oya.. Ini semua murni cuma tulisan iseng ya...
Jangan terlalu diseriusi.
Beneran analisis murni dari kesotoyan hamba saja 😂
Gak semua introvert begitu. Pun gak semua ekstrovert se open itu.
Intinya, kenalilah lebih dalam sebelum menjudge apapun itu.
Ah sudahlah, enuff folks of the day.. See you
Serang // March 9th 2022 //02.44 PM
3 notes
·
View notes
Text
Seperti sedang menggenapi "ramalan"
Ya, itu yang aku rasain saat ini ketika melihat berbagai fenomena yang terjadi di dunia ini.
Isu rasisme, demonstrasi terhadap berbagai hal, dari ketidakpuasan terhadap pemerintah yang sedang berkuasa, hingga demonstrasi tingginya harga bahan pokok, seperti cabe misalnya.
Pemberontakan, persekusi, kediktatoran militer, isu agama, bahkan yang terbaru tentang terorisme!
Ahh,,baru ngetiknya aja udah puyeng sendiri.
Berat ya bahasan kali ini..
Maklumin aja, namanya juga random , ya kan, hehe..
Kita bahas tentang terorisme yang terjadi baru-baru ini..
Ya, saya akui saya seorang muslim, pemahaman ilmu agama saya sangat fakir, tapi saya melihat ini dari kacamata sebagai sesama manusia..
Menurut saya, pelaku terorisme alias peledakan tempat ibadah kemarin itu sangat biadab.
Terlepas dari latar belakang, paham, prinsip, dan keyakinan yang dia anut sebelum memutuskan melakukan tindakan bodoh itu..apakah dia tidak berpikir ya? Bahwa bukan hanya masalah nyawa saja yang akan melayang *baik nyawanya dia sendiri-- ataupun, nyawa orang-orang yang tidak tahu apa-apa di tempat kejadian, selain itu juga tentu akan timbul kerusakan bangunan, dan hal-hal lainnya yang bersifat fisik...
Tapi lebih dari itu lho..
Pernahkah dia memikirkan akibat besar dari tindakannya itu, yang katanya ingin meraih surga?
Dengan adanya kejadian itu, bukan hanya hal berbau materi saja yang rusak, tetapi yang lebih parah adalah apa yang tidak tampak.
Seperti perpecahan antara umat beragama yang akan timbul ke depannya,
Ini adalah ranah sensitif. Sangat sensitif.
Nama agama yang dia bela akan tercoreng, Belum lagi berbagai macam fitnah yang bisa saja timbul ke depannya. Satu tindakan yang efeknya akan panjang dan merembet.
Seperti itukah jalan menuju surga?
Dengan mengakibatkan perpecahan, fitnahan, kerusakan dan kerusuhan?
Serius deh, di dunia saja hanya kemudharatan yang timbul, apalagi disana? Bertemukah dia dengan surga yang katanya dia tuju itu?
Makin hari kerusakan makin banyak, fitnah dunia semakin banyak, wabah masih melanda, aku rasa kita memang semakin dekat menuju akhir..
Serang March 31 2021/07.23 PM
4 notes
·
View notes
Text
Corona? Bosen deh dengernya, but hey..
Pernah terbersit gak sih apa yang ada di pikiran kita di tahun-tahun mendatang after this corona's crisis?
yap, sesuai dengan title of my tumblr, --random thought, i'm going to tell u what's inside my mind..*sungguh random sekali bukan?
well, enuff folks..
back to main issues, corona.
udah hampir setahun lebih kita kenalan dan dibayangi ketakutan si virus ber-spike ini....
semua tatanan kehidupan kita sukses dibuat jungkir balik sama dia..
dari sistem pendidikan, pekerjaan, finansial, sosial ekonomi politik and so on..
i do have my own worries, especially for both of my kids..
semua plan yang udah direncanakan terpaksa dibikin ulang karena menyesuaikan dengan kondisi yang ada
lalu, timbulah pertanyaan semacam;
1. apakah dunia pendidikan bakal sama seperti dulu ke depannya? sementara sekarang semua sistem dilakukan secara daring alias online.. online *kek judul lagu saykoji
2. apakah cita-cita anak-anak sekarang masih bakal ada dan eksis 20 tahun lagi?apakah masih akan tetep relevan, sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan di masanya?
3.mau jadi apa generasi anak-anak sekarang yang aku lihat semenjak semua pembelajaran menjadi berbasis daring, malah pada semakin jago bermedsos, sebutlah tiktok dan youtuber?
4. dan, apakah masa depan akan sepasti itu? kalo untuk ini aku tahu pasti enggak sih..hanya saja, generasi ke depan adalah sebuah tatanan baru yang belum nampak akan seperti apa wujudnya nanti. berbeda--katakanlah, dengan generasi kita yang menganut sistem, sekolah, kuliah, kerja..yang mana ilmu atau bekal yang didapatkan ketika sekolah atau kuliah dipergunakan untuk (mencari) pekerjaan. di masa depan?belum tahu Ferguso..
5. dan yah..last but not least..hikmah apa yang bisa kita ambil setelah semua ini?
dan, gak pernah sekalipun terlintas di pikiranku bahwa aku akan hidup dan mengalami masa-masa seperti ini..really.
mengalami masa pandemi yang selama ini cuma aku baca dari buku-buku sejarah tentang berbagai wabah yang pernah melanda dunia, seperti the black death, flu spanyol, dan lainnya..ternyata kini, surprise... i'm living inside that thing!
Serang, Maret 16 2021 / 05.55 PM
1 note
·
View note
Text

Entahlah, terbersit begitu saja..
Mungkin saja bisa bertemu Totoro disana...
0 notes
Text
So glad i'm back here
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamu apa kabar?
Gimana hari ini, apakah semua berjalan sesuai dengan rencana?
Syukurlah jika iya.. karena aku tidak.
Tapi tak apa..
Aku baik-baik saja..
Bukankah memang ini namanya kehidupan ?
Tak selamanya mulus-mulus saja bukan?
Aku terbiasa pada akhirnya.
Hanya bisa berkata padaku sendiri bahwa semua ini (pada) akhirnya akan berkesudahan.
Segala yang aku pertanyakan, risaukan, cemaskan, semua akan mendapatkan jawabannya.
Mungkin besok, atau nanti. Entah kapan.
Terkadang terselip rasa iri yang menutupi kesyukuran, dan itu harus dibuang jauh-jauh sebelum menjadi berlebihan dan menggerogotimu dari dalam. Menyedihkan.
Ahh..toh aku hanya manusia.
Tempat dan pusat dari segala kurang, segala ego, segala prasangka..
Ya, aku memang manusia..apalah aku?
Serang, March 15 2021 9:46 PM
0 notes
Text
Mahluk paling rumit itu ya manusia...
Dengan segala prasangka-prasangka yang dirangkai di kepalanya, entah itu memang berdasar, atau hanyalah dugaan semata..
Dengan segala kecerdasan yang dimilikinya ternyata tak juga mudah membuat manusia menjadi lebih bahagia menjalani hidupnya..
Mereka sibuk menduga-duga apa yang orang lain pikirkan tentangnya, meskipun tahu bahwa itu tiada guna..
Bergumul dengan pikiran sendiri, mencari pembenaran demi memuaskan ego, yang pada akhirnya belum tentu menjadi solusi...
Anyway,
Baru-baru ini ada kejadian yang terjadi di circle kehidupanku, yang kurasa cukup banyak hikmah yang bisa diambil..
Antara lain,
1. Berpikirlah sebelum bertindak.
Terdengar cliche. Tapi ini benar adanya. Pikirkan ke depannya akan bagaimana efeknya bila aku mengambil tindakan ini? Apakah ini akan membawa manfaat, atau mudharat? Urgen kah tindakan ini? Apa alasan dan motif utama aku mengambil tindakan ini? Pikirkan sampai ujung, jangan bersandar pada kalimat standar, "ahh... gimana nanti". Tapi pikirkan, "nanti bagaimana ?" Jangan berpikir dari sisi sendiri, pikirkan dengan menyeluruh. Jangan mengambil tindakan hanya karena ego, gengsi, pride, whatsoever.
2. Hati-hati dalam berucap.
Cliche number two. I know. Betapapun cliche, sangat cliche, tapi ini sangatlah benar adanya. Kata-kata yang sudah terucap tidak bisa kita tarik mundur. Tidak semudah kita menekan tombol delete. Bagimu mungkin itu hanya sekedar ucapan, tapi bisa jadi luka bagi orang lain. Bagimu itu hanya semenit, tapi bisa jadi berabad-abad bagi mereka yang tersakiti oleh perkataanmu. Lupakan perkara baper, perkara "ahh gitu doang aja ngambek, emang dianya aja yang terlalu sensitif". See? Sesekali pikirkan dari sudut mereka sebelum kau keluarkan isi pikiran mu. Karena belum tentu yang kau ucapkan adalah sebuah solusi, adalah sebuah penghiburan, bisa jadi hanya pembenaran. Terlebih bila yang kau ajak bicara tak begitu dekat denganmu. Tak begitu kau pahami sifatnya. Tahan. Diam saja dulu. Amati. Jika diminta untuk berpendapat baru kau bicara.
Ada satu quotes yang menjadi salah satu favoritku, bahwa ucapan yang keluar dari seseorang bagaikan teko air. jika yang keluar dari mulutnya perkataan yang baik, santun, tidak ada maksud menyakiti orang, maka begitulah kurang lebih isi yang ada di dalam kepalanya. Begitupun bila yang keluar dari mulutnya perkataan yang buruk, 'asal jeplak', apalagi hanya cacian dan makian, maka kurang lebih begitupun isi di dalam kepalanya.
3. Paradoks Sosmed
Jarimu harimau mu, itu lebih relevan dengan era digital seperti sekarang. Ungkapan mulut mu harimau mu nampaknya harus sudah diluaskan maknanya. Apa yang kau ketik di sosial media mu, selama tidak disetting privacy, maka semua milik publik. Sebebas itu kau mengutarakan, sebebas itu pula publik beropini tentangmu. Tak bisa kau salahkan. Tak akan bisa kau tahan-tahan. Di satu sisi, kau ingin melegakan isi pikiranmu, mungkin, ingin mengutarakan apa yang tak bisa kau utarakan, ingin menyampaikan apa yang tidak bisa kau sampaikan, itu semua terserah padamu. Itu jarimu, itu sosial mediamu. Itu hak mu. Tapi harus selalu kau sadari bahwa itu hanyalah dunia maya. Orang akan bisa dengan begitu bebasnya berasumsi. Jangan terlalu berharap akan ada solusi dari isu yang kau angkat, bisa jadi malah masalah yang kau dapat. Orang akan merasa memahami lebih dari dirimu, ya jangan salahkan. Don't put yourself in your social media, bijaklah menggunakannya. Jadikan dia sarana saja, jangan kau jadikan ia sebagai hatimu yang kedua.
to be continued..
Serang, Des 15 2020/2.14am
0 notes
Text
menurut aku...
bahagia itu artinya bukan mendapatkan apa yang diinginkan.
bahagia itu bukan terletak di suatu tempat yang bisa kita kunjungi.
bahagia itu bukan diperoleh dari siapa-siapa.
bahagia itu sederhana.
bahagia itu ada di hati yang selalu merasa syukur dan cukup.
selalu yakini bahwa semua takaran yang Allah beri, itu yang terbaik 👌
Serang, Nov 2 2028/4.41 am

0 notes
Text
Kalo kamu
Kalo kamu gak terlahir cantik, maka kamu harus menjadi pintar. Ini bukan perihal untuk mendapatkan jodoh. Ini perihal kualitas diri bagi seseorang. Karna dunia amat berat bagi orang yang biasa-biasa saja.
Kalo kamu gak terlahir pintar, maka kamu harus menjadi orang baik. Karna sudah terlalu banyak orang pintar di dunia in. Tapi dengan kepintarannya tidak membuat dunia menjadi lebih baik.
Baik itu bisa dilatih dan bisa dipelajari. Baik itu bahasa universal yang dikenal semua mahluk ciptaan-Nya. Baik itu harta karun di setiap diri manusia dan tugas kita hanya menggalinya. Tidak semua orang diberi kesempatan untuk cantik, tidak semua orang diberi kemampuan untuk pintar, tapi setiap orang diberi kesempatan untuk menjadi lebih baik. Meskipun seburuk-buruknya tingkah yang telah dilakukan seseorang, pintu untuk menjadi baik akan selalu saja terbuka.
Dunia ini terlalu keras untuk orang yang biasa-biasa saja. Tidak cantik, tidak pintar ditambah tidak baik maka dunia akan memperlakukanmu semena-mena. Jika kita rasanya tidak memiliki segalanya. Terus saja belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Niscaya kebaikan dunia akan datang kepadamu dengan sendiriny.
771 notes
·
View notes
Text
"but you'll never know unless you walk in my shoes.
'cause everybody sees what they wanna see
it's easier to judge me than to believe.. "
DAMN!!
this lyrics hit me so hard..
liriknya sama banget dengan postingan tentang pertemanan sebelum ini..
12 notes
·
View notes
Text
instagram
menemukan postingan ini ketika lagi buka instagram pagi-pagi.
dan menemukan bahwa ini sangat benar adanya. sangat relatable, at least for me.
aku pernah merasakan ini.
teman...pertemanan.. dengan segala dinamikanya.
people come and go, and we can do nothing about that. just accept and realize..
this is what we called 'life'
ada suatu masa dimana (kita merasa) teman kita amat banyak..*biasanya ini terjadi di masa sekolah, atau kuliah
beranjak dewasa, makin kesini, teman dekat yang kita punya makin berkurang kuantitasnya.
entah karena jarak, kesibukan, situasi, bahkan friksi.
ada yang kepergiannya kita iringi dengan pelukan, senyuman, bahkan ada juga yang kepergiannya kita iringi dengan tangisan.
segala macam kendala tersebut sebenarnya hanya sekedar jalan, sekadar sebuah cara bahwa ini harus usai.
dan pasti ada sebuah hikmah atau maksud dibaliknya, yang has to be reveal.. wether now, soon or later
seperti kisahku, mereka yang (tadinya) kurasa sudah seperti saudara, nyatanya tidak. karena kesalahpahaman yang menurutku menyakitkan.
menyakitkan ketika kita tidak melakukan apa-apa, tapi kita dijauhi begitu saja, tanpa penjelasan.
yang setelah ditelisik, kesalahpahaman itu timbul karena campur tangan orang ketiga yang menempatkan diri di posisi yang salah.
serba salah.
serba ga nyaman.
tapi mau dikatakan apa, hidup harus terus berjalan.
persimpangan jalan harus dihadapi.
sekarang aku sudah menentukan jalan yang kuambil.
aku tinggal menyusurinya, sambil. menikmati pemandangan yang ada.
dengan semak belukar di kanan-kirinya.
mungkin, onak berduri.
bahkan bukan tidak mungkin, hamparan padang bunga luas berwarna-warni yang terhampar di sisi danau.
dengan kata lain, aku sudah menentukan jalan ku, dengan segala suka-dukanya.
segala kesalahpahaman tadi, segala friksi tadi seperti sudah kukatakan, itu semua hanyalah jalan.
untuk kita berkembang, untuk kita menemukan hal baru, untuk kita memperbaiki diri ke depannya sehingga kesalahan yang sama tidak terulang.
meskipun diakhiri dengan hal pahit, tak bisa dipungkiri bahwa kenangan yang manis dan indah itu pun pernah ada. tidak akan kulupakan tentu, tetapi tidak akan kuingat-ingat juga. biarlah waktu berjalan sebagaimana seharusnya. que sera sera...
whatever will be, will be..
Serang, Oct 29 2020 06.50am
0 notes
Text
jika masih berurusan dengan yang namanya makhluk, ya siap-siap ajalah untuk selalu berkawan dengan kekecewaan. selalu siapkan hatimu untuk itu.
eh, ini beneran loh.
kadang sampe gedek ke ubun-ubun rasanya.
sampai kadang terlupa... kalo aku, kalo kita juga masih makhluk, masih manusia. potensi mengecewakan orang lain pun sama besarnya. tinggal tunggu giliran.
lah terus iki piye bu tejo??
ya ora popo.
jalani aja.
namanya hidup, ya kan.
kadang ketika rasa kecewa kaya gini melanda, rasa marah, rasa kesal secara manusiawi pasti akan mendominasi di awal. tapi.. ketika kita pause sebentar, tensi emosi hati kita yang tinggi itu sedikit mulai mereda..iman mulai bermain, akal mulai bekerja.
bahwa,
segala sesuatu, sampai sekecil daun jatuh pun, itu terjadi atas izin-Nya.
boleh jadi kita tidak menyukai sesuatu hal, padahal baik menurut-Nya. pun sebaliknya.
apalah kita?
bubuk rengginang yang aur-auran.
man shabarra zhafira
barang siapa yang bersabar maka *inshaa allah, akan beruntung.
tapi.. ketika apes yang ada, ya gakmasyalah juga.
toh semua sudah kita kembalikan pada-Nya *asaalll.... selama bukan kita duluan yang memicu konfliknya
kadang berkeyakinan aja, inshaa allah ini yang terbaik, mungkin aja dengan kejadian kaya gini akan Allah ganti lewat cara lain, mungkin juga ini jadi jalan keberkahan buat kita yang kita gak tau, mungkin bisa jadi ini jadi sarana kita buat latihan sabar lagi, latihan berprasangka baik lagi, latihan pasrah dan tawakal sama segala ketentuan dari-Nya.
hmm...inhale, exhale...
everything will be okay...
Serang, Oct 28 2020/11.45am
0 notes
Text
kalau kebahagiaan itu tidak kau temukan di hatimu sendiri, maka hendak kau cari dimana ia? sebab, sejauh apapun kau melangkah untuk mencarinya, namun jika yg kosong adalah hatimu, niscaya ke ujung dunia pun kau pergi, kau tak akan pernah menemukannya.
ahh... sedap
sungguh sebuah quotes penuh makna yang secara kebetulan didapatkan ketika lagi nyapu rumah.
*krik.. krik.. krik..
Serang, Oct 28 2020/07.45 am
0 notes
Text
Mashaa allah... chat wa ter'random malam ini 😂😂
.
Bermula dari sekedar minta ebook, berlanjut jadi ngabahas buku anak2 yang kita punya dan sering baca duluuu.. sampe akhirnya jadi melebar kemana-mana.
.
Ngebahas hal-hal yg kita alamin lagi kecil dulu. Dari mulai yg normal sampai yg absurd. Dan bikin ngakak kalo diinget-inget.
.
Kadang kayak ada semacam perasaan nostalgia, bahwa hal atau kejadian kaya gitu tuh emang pernah kok kita alami, peristiwa itu ya memang pernah kita rasain, tp selain itu kaya ada perasaan 'sedih' yang.. gmn gt.. karena kita tahu kita juga ga bakalan bisa balik ke masa itu..
.
Keadaan udah berbeda, tempat sudah berubah, bahkan KITA pun sudah dewasa...semua hal-hal tadi itu cuma bisa kita rasain dan bayangin aja.
.
And i call that..hiraeth. 🍃
.
So, thankyou for tonight sist @revinrevina..
For bring back all good *and funny memories even if only for a minute.. wkwkwkk
PS : jangan lupakan juga penampakan si sofa merah hati di slide 5, sebagai bukti otentik dari kebarbaran di masa kecil kita 😂
.
Hail to all my childhood friends out there 👐✌️🤗
Serang, Oct 23 2020/08.15 pm
https://www.instagram.com/p/CGpekxBFPotgDHc1TqEK8Uy5yNXWoI0M0pKhzg0/?igshid=1g65suabmgdb3

0 notes
Text
Kombinasi antara hujan, selimut, minuman hangat, dan ide yang mengalir deras di kepala.. it never fails!
23 notes
·
View notes
Text
Menemukan ini dan ini sangat benar adanya ...
﷽
Rajin-rajinlah berbisik hal yg baik kedalam hati, niscaya Allah jauhkan kita dari sifat sombong, hasad, dan dengki.
Bertemu orang yg lebih miskin berbisiklah, "sungguh dia beruntung, kelak di akhirat dia ringan dalam hal hisab."
Bertemu dengan orang yang lebih kaya, berbisiklah: "sungguh dia beruntung, sedekahnya banyak tak terbendung."
Bertemu orang yang usianya lebih muda dari kita, berbisiklah: "dosa mereka masih sedikit dibanding aku"
Bertemu orang yang usianya lebih tua dari kita, berbisiklah: "pastilah taubatnya lebih banyak dibanding aku"
Bertemu orang yang ujian hidupnya seperti tak pernah berhenti, berbisiklah: "Aduhai, betapa banyak dosanya yg telah Allah gugurkan"
Bertemu orang yang sedikit ujian hidupnya, berbisiklah: "sungguh, dia telah menyimpan banyak amal sholih tersembunyi yang tak terlihat mata manusia"
Ah...Jika hati rajin mendengar bisikan-bisikan seperti ini, maka tak ada ruang lagi buat syaitan untuk membisikkan keburukan kepadanya.
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qulubana 'Ala Thoatika wa 'Ala dinika.
____
Copas tanpa nama. Semoga Allah memberkahi penulisnya.
92 notes
·
View notes
Text
Jika kita membalasnya, lalu apa bedanya kita dengan mereka?
Hanya Allah sebaik-baiknya tempat berlindung..
Yak, prolog di atas sangat sangat menggambarkan apa yang sedang aku rasakan sekarang.
Memang bukan hal yang sedang menimpaku secara langsung, tetapi Allah "bermain" dengan cara-Nya... untuk *sekali lagi, mengingatkanku akan Dia Sang Maha Segala Maha...
Kejadian hari ini totally ngebuka mataku, bahwa segala sesuatu itu ya tidak selalu seperti kelihatannya...
Bahwa selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian, entah kejadian itu baik, atau buruk.
Sesuatu yang menurut kita buruk bisa jadi itu yang terbaik di mata Allah, pun sebaliknya.
Hmm..
0 notes
Text
#30daywritingchallenge
#day2
"List 5 Places You Want To Visit "
1. Mekkah, Madinah, Palestina
Alasan : Ini tempat suci dan bernilai bagi setiap umat muslim di dunia.
2. Skandinavia
Alasan : Pengen banget liat aurora! Bisa ke Norwegia, Swedia, Finlandia atau mana aja deh yang penting liat aurora, haha..
3. Korea
Alasan : Pengen ke tempat syuting drakor! Pengen cek langsung, beneran sebagus itu atau enggak sih tempatnya.
4. New Zealand
Alasan : Aku fans dari buku dan film LoTR. Pengen liat Hobbiton secara langsung! Yah pokoknya semua tempat lokasi syuting film LoTR yg mashaa allah keren banget itu deeh..
5. Shirakawa - Jepang
Alasan : Pengen ngerasain nginep di rumah-rumahnya yang khas banget desain arsitekturnya itu. Pengen ngerasain tinggal ketika winter disana tuh kayak gimana. Seperti gambaran di buku cerita anak2 yang aku suka baca kah ketika lagi kecil dulu atau gimana..
Ehh... dua lagi boleh deh yaa... haha, maruk.
6. Costwold - UK
Damn. Aku fans berat karyanya Enid Blyton! Dan secara gak langsung itu memengaruhi banget imajinasi aku tentang gambaran pedesaan Inggris itu kayak gimana, aah... pengen banget kesana. Really..
8. Swiss alias Switzerland
Alasan : Ga usah dikatakan alasannya. This is heaven on earth. A MUST VISIT!! Interlaken, Lauterbrunnen, Jungfrauoch.... whoaa... I wish i could be there, someday. Just seeing and stroll around. Stop by at cafe, drink coffe..enjoy the view.. Mimpi! Yeah i know, namanya juga kepengen..
0 notes