dzikri-asykarullah

[dzikri-asykarullah]

[dzikri-asykarullah]

Hidup Penuh Arti

Hidup yang membuat apapun yang kita lakukan membuat kita semakin dekat dengan Syurga

~ Ust Syatori Abdurrauf

[dzikri-asykarullah]

Mengapa di hari itu " mereka " bahagia bertemu Rabb-nya?

Sebuah pesan pengingat yang saya tempel di dinding kamar, sebagai pengingat ketika malas dan lelah dalam beribadah di ramadhan ini mulai terasa, semoga pada akhirnya kita menjadi bagian dari "mereka" yang bahagia bertemu Rabb nya

Mengapa di hari itu "mereka" bahagia bertemu Rabb-nya?

Mengapa di hari itu mereka bahagia

Seperti sumringah nya pelari ketika mencapai garis finish

Seperti bangganya sarjana di hari wisudanya

Maka seperti apa yang kembali setelah berhasil menjalankan misi dari Rabb-nya?

Teringat beratnya perjuangan saat di dunia

Alangkah besar rasa syukur hari itu

Sahabat, akankah kita berakhir menjadi "mereka"?

Semoga Allah menjaga iman dalam hati kami yang lemah ini

Semoga Ramadhan menjadi momen agar semakin bertambah ketaqwaan dalam dada kami

[dzikri-asykarullah]

Memberikan Pengalaman Ramadhan yang Membahagiakan untuk Anak Kita

Ramadhan kali ini terasa sangat spesial bagi keluarga kami, karena tahun ini ismail sudah menginjak usia 3,5 tahun, yaitu usia dimana ia sudah mulai belajar mengenal Allah, mempelajari islam dan sudah mulai memberikan pertanyaan pertanyaan analitis seperti “kenapa sih harus puasa”, “Allah sayang orang yang puasa ya bi?”. Sehingga kami juga harus memberikan sebuah pengalaman Ramadhan yang membahagiakan untuk ismail dan juga adiknya, agar kelak mereka dapat memahami ibadah Ramadhan bukan dengan keterpaksaan.

Salah satu hal yang kami lakukan adalah menghias rumah dengan hiasan menyambut Ramadhan, sembari berkreasi dengan kertas warna warni kami coba pahamkan bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, sehingga harus disambut dengan suka cita.

Selanjutnya kami juga coba memahamkan kepada ismail tentang apa itu puasa, bagaimana menahan hawa nafsu lapar dan haus sembari mengajak ismail mencoba berpuasa, meskipun pada akhirnya dini hari tadi ismail tidak bergeming meski sudah dibangunkan.

Ketika tilawah pun kami usahakan berada di dekat anak-anak agar mereka terbiasa dengan bacaan Al-Qur,an dan tentunya memancing pertanyaan ismail, “Abi kok ngaji terus sih, kenapa?” setelah itu tentu kami bisa menjelaskan pada ismail dengan jawaban yang terbaik.

Ala Kulli hal, Selamat Menghidupkan Al-Qur’an di Rumah, Semoga Ramadhan kali ini menjadi momen penting dalam menumbuhkan ketaqwaan di hati kita dan anak-anak kita.

[dzikri-asykarullah]

Melibatkan Allah Dalam Pengasuhan

Pada sebuah pengajian rutin malam itu kami membahas mengenai fenomena klitih dan kenakalan remaja yang marak terjadi beberapa waktu terakhir, lalu guru ngaji kami memberikan nasihat bahwa menjadi orangtua sejatinya adalah amanah yang sangat berat, karena begitu beratnya amanah itu kita tidak bisa mengemban amanah itu sendirian, butuh kerjasama yang baik dalam keluarga dan tentu melibatkan Allah dalam proses pengasuhan itu sendiri. segala kemudahan hidup dan kebaikan Allah yang kita terima saat ini bisa jadi adalah buah dari sujud panjang serta do'a dan linangan air mata ibu dan bapak kita di sepertiga malam, oleh karena itu saat ini sebagai orangtua kita juga sudah sepatutnya untuk berupaya melakukan ikhtiar yang serupa.

Nasihat yang tentu sangat berat untuk saya yang terkadang masih bangun subuh pukul 5 pagi, tapi sejak hari itu juga saya bertekad untuk pelan-pelan memperbaiki diri.

Selamat menyapa sya'ban dan menanti-nanti ramadhan.

[dzikri-asykarullah]

Belajar Mendidik tanpa Teriakan dan Bentakan

Sore itu dalam kondisi hujan deras saya sedang menyiapkan air hangat untuk mandi kedua anak saya, beberapa menit sebelumnya saya sudah berkali kali memanggil anak saya yang pertama untuk berhenti bermain dan menyusul ke kamar mandi, sampai kemudian terdengar suara barang berjatuhan dan disusul suara tangis anak saya yang kedua, lalu saya hampiri dan melihat kedua anak saya tertimpa rak tv sekaligus tv dan speakernya, spontan saya langsung menyingkirkan benda-benda tersebut. dan melihat sekilas LCD tv saya sudah retak.

Melihat kondisi demikian tentu saya punya pilihan untuk marah, karena mengingat butuh waktu untuk menabung lagi dan membeli Tv dengan spesifikasi serupa, tapi dalam kepala saya kemudian teringat sebuah buku yang beberapa waktu lalu saya baca, tentang mendidik anak tanpa teriakan dan bentakan, dimana respon awal terhadap suatu hal sangat berpengaruh, lalu terbayang dua kondisi di kepala saya.

kondisi pertama ketika saya marah, anak-anak akan semakin keras menangis, utamanya anak pertama saya yang mewarisi hati lembut milik ibunya dan kami akan semakin terambat untuk mandi, lalu terlambat sholat maghrib di masjid dst,

lalu kondisi kedua dimana saya menasehati kedua nya sebentar lalu memandikan mereka dan memperiapkan aktivitas selanjutnya seperti memasak bersama dan sholat berjama'ah, dan Alhamdulillah saya dapat menahan marah dan mengambil opsi kedua. toh sebentar lagi kita sudah memasuki bulan ramadhan, sehingga akan lebih baik jika dapat memaksimalkan ibadah tanpa hal-hal yang dapat menganggu, TV salah satunya.

[dzikri-asykarullah]

Mengajarkan Kedisiplinan Kepada Anak Dengan Sholat di Masjid

Dua pekan lalu saya menghadiri pertemuan wali murid di sekolah ismail yang juga di hadiri oleh psikolog anak, tentu hal ini tidak kami sia sia kan, sebelum berangkat saya dan istri sudah menyiapkan list pertanyaan agar kami dapat memberikan pengasuhan yang lebih baik untuk anak-anak kami. Salah satu yang kami tanyakan adalah terkait mengajarkan kedisiplinan.

Permasalahan kedisiplinan ini kami tanyakan karena memang kami cukup bermasalah untuk mengajarkan hal ini, karena kondisi istri kerja shift di rumah sakit sehingga tidak ada jadwal pasti, dan saya yang bekerja menyesuaikan jadwal istri, lalu solusi yang diberikan oleh psikolog anak adalah dengan mengajarkan anak untuk ke masjid setiap mendengar adzan, Tahapan awal yang harus dipahamkan adalah ketika mendengarkan panggilan adzan anak harus ke masjid dan meninggalkan aktivitas lain meskipun kondisi saat itu sedang bermain atau menonton tv.

Alhamdulillah hal itu berjalan dengan sangat baik, meskipun tentu butuh proses untuk berbicara dan memahamkan, dan tentu itu tugas istri saya yang lebih sabar, saya tinggal berdiri di depan pintu memakai sarung dan baju koko ketika adzan tiba.

sampai pada suatu waktu saya dalam kondisi sangat lelah karena kebetulan hari itu bekerja sejak pagi dan baru pulang ketika adzan maghrib berkumandang, maksud saya ingin mandi dan bersih-bersih dulu. baru ke masjid. tapi baru sampai depan pintu ismail langsung menghampiri sembari berkata "abi ayo ke masjid udah adzan", lalu saya jawab " Abi mau mandi dulu kak" tapi belum selesai ismail langsung menimpali " ndak oleh nanti terlambat sholat maghrib nya" dan sesaat kemudian anak kedua kammi sudah menangis minta digendong diajak ke masjid. akhirnya saya ke masjid dengan kondisi masih menggunakan kemeja dan celana kerja.

Rabbi hab li minas-salihin

@dzikriasykarullah Klaten, 20 Januari 2023

[dzikri-asykarullah]

Celoteh Pagi Ismail : Perbedaan Pandangan Ayah-Anak Pagi ini ketika mengantar sekolah anak saya ismail ke PAUD seperti biasa saya mengawali dengan mengajak berdo'a bepergian, sesuatu yang mulai saya biasakan seminggu belakangan, diawali dengan menuntun per kata, Bismillahi majreha wa mursaha inna rabbi laghafururrahim, karena sejak kecil saya pribadi terbiasa dengan surat Hud Ayat 41 ini. namun entah kenapa sudah seminggu ismail hanya hafal laghofururrahim saja, dan pagi ini tiba tiba ismail bilang abi ismail mau baca doa sendiri, lalu dengan lancar ia berdo'a Bismillahi tawakaltu alallah la haula wala quwwata illa billah.

Dan dimulai dari ismail usia 3,5 tahun ini sepertinya saya sudah harus siap dengan perbedaan perbedaan lain kedepannya, dimulai dari perbedaan bacaan do'a bepergian.

@dzikriasykarullah

Klaten, 13 Januari 2023 Celoteh Pagi Ismail adalah rangkuman diskusi ringan sepanjang perjalanan saya mengantar sekolah Ismail

[dzikri-asykarullah]

Perjalanan Menemukan : Sebuah Awal

Niat mulia untuk mengajakmu menikah, sesuatu yang menjadi pengisi malam-malam sunyi di masjid tempat ku ittikaf pada ramadhan tahun itu, selalu terselip nama mu dalam do'a - do'a panjang, dalam istikharah yang paling dalam

Hari ini lima tahun lalu, selepas subuh yang dingin mengigit aku memberanikan diri mengirim sebuah pesan whatsapp kepadamu, sebuah pesan yang merupakan awal dari semua sebetulnya sangat sederhana, diawali dengan salam, dilanjutkan dengan ucapan selamat idul fitri dan diakhiri dengan kalimat " Ada hal yang ingin aku sampaikan".

Sesuai prediksi, respon yang kamu berikan sama seperti biasa, menjawab salam, menyampaikan balasan ucapan idul fitri singkat lalu mempersilahkan aku menyampaikan maksud pesan whatsapp ku. tapi ternyata hari itu jari ku terasa berat untuk sekedar menuliskan kalimat singkat yang menyampaikan maksud ku menghubungi mu melalui pesan whatsapp, sangat berat hingga akhirnya pagi itu aku mengurungkan niatku.

Semoga esok pagi aku lebih berani

Dzikri Asykarullah

Memoar Perjalanan Menuju 5 Tahun Pernikahan

[dzikri-asykarullah]

Ada harap yang lekat, ada rindu yang dekat, ada cita yang belum sepenuhnya terlambat. di detik detik menjelang akhir, perpanjang sujud simpuh seluruh, dan do'a do'a panjang penawar keluh

Dzikri Asykarullah

Di Penghujung Ramadhan

[dzikri-asykarullah]

Do'a Memohon Kesucian Jiwa

Allahumma ‘ati nafsi taqwaha wa zakkaha anta khairu man zakkaha anta waliyyuha wa maulaha

Ya Allah berikan jiwaku ini ketakwaan, sucikan ia, Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau penolongnya dan pemiliknya.  (HR Muslim).

[dzikri-asykarullah]

Ramadhan sudah lewat separuh menjelang usai, tapi tilawah masih terbengkalai, qiyamullail pun lalai.... dan diri ini masih ber andai-andai akan syurga Allah yang damai

Dzikri Asykarullah | Di separuh ramadhan

[dzikri-asykarullah]

Ramadhan, Sepertiga malam dan segala pengharapan yang menanti untuk dikabulkan, Percayalah Allah tidak akan mengecewakanmu, tidak akan

Dzikri Asykarullah

[dzikri-asykarullah]

Katamu kau tidak bisa menjamin apakah ramadhan tahun depan masih diberi kesempatan, lalu kenapa ramadhan ini kau sia-sia kan

Jika separuh ramadhan mu masih terlena, belum terlambat untuk memaksimalkan sisanya

Dzikri Asykarullah

10 Ramadhan

[dzikri-asykarullah]

Pastikan amalan kita baik saat tampak di depan manusia dan jauh lebih baik lagi saat tidak tampak di depan manusia

Ustadz Syatori Abdurrauf

[dzikri-asykarullah]

[dzikri-asykarullah]