elsafiliafrdta-blog
elsafiliafrdta-blog
Es Batu
8 posts
acha
Don't wanna be here? Send us removal request.
elsafiliafrdta-blog · 7 years ago
Text
“Duduk diam, berpura-pura tidak perduli
Menebalkan telinga, berharap tidak mendengar
Mengalihkan pandangan, seolah-olah tidak menyaksikan
Berteriak, namun dalam diammu
Tahu tapi berharap tidak tahu
Bersikap dingin seolah-olah tidak mau tahu
Menjaga jarak, seolah-olah berkata ‘bukan urusanku’
Namun sesekali mata melirik
Pikiran berkecamuk
Tubuh seolah-olah kaku
Pikiran memerintahkan 'iya’ namun mulut berkata 'tidak’
Then i just left.
4 notes · View notes
elsafiliafrdta-blog · 7 years ago
Text
Apalah arti sebuah konstruksi tanpa tanah alami yang sejatinya memeluknya sampai mati
cinta tak jauh beda dengan bangunan
0 notes
elsafiliafrdta-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Di kerumunan keramaian Aku melihat sinar jingga Yang membalut pandangan di jarak meter terdekat
Pandangan matanya membuatku terpaku Dan membuatku mengalihkan mata untuk menatapnya Dia menunduk Entah takut atau karena malu Bisa ku tebak, ia menyembunyikan rasa
Itu mata, matanya seperti berkata-kata Tapi bibirnya terkatup rapat Seperti diam Diamnya berbicara lewat dialog mata
Setelah mataku berdialog dengan matanya Aku bagai jatuh di jurang yang dalam Aku seperti tersesat di hutan yang lebat Aku seperti damai setelah mataku betatap dengan matanya
Sungguh, Mata itu sangat tajam itu momen dimana aku berbicara rasa lewat mata Dan itu bukan hanya mataku yang terjebak Tapi juga hati . . .
-dialog mata
0 notes
elsafiliafrdta-blog · 8 years ago
Text
"Lalu bagaimana?"
Bagaimana jadinya,
sesuatu yang salah dianggap lazim lalu benar.
sesuatu yang benar terlihat tak lazim lalu salah.
sistem salah dengan mayoritas, sama dengan benar.
sistem benar dengan minoritas, sama dengan salah. Bukan hanya soal akal sehat, bukan hanya soal cara pandang melihat.
tetapi juga memang dipisahkan oleh sekat dan mata pun ditutup sangat lekat.
ketika ada suatu hal yang kita anggap benar tapi berbeda, apakah salah ?
ketika ada suatu hal yang kita anggap salah tapi sudah biasa, harus apa ?
.
Tidak, ini hanya ego
0 notes
elsafiliafrdta-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
kamu, Tentang matamu yang membuat luluh, Tentang tatapanmu yang dingin, kamu, Tentang bibirmu yang tipis, Tentang suaramu yang melemahkan, kamu, Tentang wajahmu yang lucu, Tentang rautmu yang lugu, kamu, Tentang definisi menggemaskan bagi diriku, Tentang kesempurnaan dalam pandanganku, kamu, Tentang senja dan soreku, Tentang petang dan malamku
0 notes
elsafiliafrdta-blog · 8 years ago
Text
kecemburuan sosial itu..
Ketika dari sekian banyak organisasi dalam satu instansi hanya satu dua yang melulu muncul dipermukaan. Menonjol perihal keaktifan. Lalu diagung-agungkan, diperjuangkan hingga mati-matian bahkan diberi pujian sebagai tanda penghargaan. Seakan-akan paling berfaedah, hingga yang lainnya dilupakan --kurang dukungan. Sedikit diminati
0 notes
elsafiliafrdta-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Pernahkah kamu merasa sendiri ? Diam termenung tanpa diksi Fikiran terbendung dalam mimpi Melewati segala rintangan ilusi Namun malah tangis basahi pipi .. .. Pernahkah kamu merasa sepi ? Ketika tawa liar begitu merumpi Alunan musik mengusir sunyi Tugas menumpuk tak pernah terisi Semuanya bermain dengan senang hati Namun raga dan jiwaku berbeda dimensi
..
Pernahkah kamu merasa sedih?
.. ..
Diam seribu bahasa walau tak dimengerti Tersenyum tipis walau perih Terkadang menggigit diri sendiri Lalu berteriak keras dalam hati
Namun air mata mengalir tanpa henti
0 notes
elsafiliafrdta-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Berbisik antara satu dan lain, bukan kebiasaanku. Bukan juga menatap matamu yang gelap. Aku tak tahu senyummu di tujukan untukku atau tidak. Atau untuk orang yang ada di belakangku? Ah.. Aku terlalu malu untuk mengetahui jawabannya di belakangku. Malu? Mungkin, iya. Tapi, ragu juga. Aku takut menemukan orang yang sama di belakangku ketika engkau tersenyum. Aku takut menyadari sorot mata sukacitamu ternyata BUKAN untukku. Memang, begitulah kenyataannya. Benar. Aku mengikutimu tanpa sebab dan alasan. Aku mengagumimu bukan untuk kau ketahui. Bukan juga untuk ia ketahui. Bukan untuk di ketahui siapapun, tepatnya. Aku terlalu malu. Atau karena ini jalan hidupku? Entahlah. Aku menyusup ke dalam hidupmu dalam perandai-andaian. Aku menari di depanmu bukan untuk menghibur yang lain. Hanya untuk melihat secercah senyuman dari bibirmu. Bukan juga alasan lainnya.. Aku merindukan, ah, lebih tepatnya menginginkan .. .. .. Menginginkan sesuatu hal yang tak punya, Dan kuinginkan secara tersembunyi. Senyummu. Tatapanmu. Segalanya tentangmu. Hatimu, utamanya. Karena aku, hanya SEKADAR pengagummu. Secara tersembunyi
0 notes