emytask

[emytask]

Oh ini yang namanya kangen. Wk. Haiiiiii jagat tumblr, long time no nyampah nyampah hieeer hehehe ❤️

[emytask]

Terlalu baik, membuat mereka berpikir bahwa kamu itu mau dimintain tolong apa saja. Hingga bagi mereka, batas meminta tolong dan menyuruh akan menjadi berbeda tipis.    Belajarlah berkata tidak jika hatimu memang enggan. Agar kau bisa menghargai dirimu sendiri, dan mereka juga belajar untuk menghargai sosokmu dalam meminta bantuan.

(via mbeeer)

[emytask]

Taqabalallahu minna wa minkum 🙏🏻 Teman-teman, kakak-adik, mas-mbak, semuanya, saya pribadi dan keluarga memohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan kata-sikap yang tidak disengaja ataupun disengaja. Semoga momentum Idul Fitri ini dapat menjadi penyuci kita, serta menjadi awal baru yang indah untuk kehidupan yang lebih baik. Happy Eid Mubarak! ☺️ Sincerely, Emyta dan keluarga.

[emytask]

Apa susahnya "menghargai kelahiran"

Pembahasan ini mungkin akan sedikit banyak menyenggol ke-sensitif-an. Maulid Nabi dan Perayaan Natal. Saya muslim. Saya memperingati hari kelahiran nabi saya, nabi besar Muhammad SAW. Saya muslim. Saya menetap di negara yang berMAYORITAS agama ISLAM. Tapi saya harap semua tahu, ini bukan negara Islam. Saya muslim, dan saya dikelilingi banyak sekali yang bukan muslim dan mereka sangat menghargai kepercayaan saya. Saya muslim. Ajaran agama saya pun sama dengan apa yang mereka lakukan terhadap saya. SALING MENGHARGAI. Saya rasa di semua sekolah di Indonesia sudah diberikan kesetaraan pendidikan menganai bagaimana kita MENGHARGAI keyakinan antar umat beragama. Perayaan Natal adalah cara mereka memperingati hari kelahiran Tuhan mereka. Kewajiban kita yang bukan penganut keyakinan mereka hanya diminta untuk MENGHARGAI, BUKAN ikut MEMPERINGATI. Apa susahnya? Kenapa banyak orang di luar sana harus repot-repot membuat kalimat negatif yang saling menjatuhkan. Membuat larangan-larangan yang tidak berdalil. Membuat rekayasa-rekayasa yang tidak manusiawi? Buang-buang tenaga, buang pikiran, itu sama saja menyia-nyiakan umur :'). Hidup cuma sekali meeen, ingat itu ha ha ha ha ha

[emytask]

Untuk Ibu.

Aku belum pandai berkata-kata, aku hanya suka berbagi cerita.Kali ini tentang ibu, yang dirumah sering kupanggil Bunda kalau sedang bermanja, tapi lebih dari sering disapa "Mama" Baiklah, Itu hanya perkara arti kata, Toh bagiku ibuku adalah segalanya. Ya segalanya.

Ceritaku tentang ibu. Ibuku sedikit berbeda dari ibu-ibu yang kita tahu banyak kebolehannya, khususnya di dapur. Bahkan mungkin kebolehan ini dituntut menjadi keharusan untuk kaum wanita. Ibuku tak pandai membuat kue dan aneka masakan pemanis yang menjadi favoritku, Ibuku juga tidak mempunyai kelebihan manjahit dan menyulam benang, Ibuku bukan seorang ibu rumah tangga yang mempunyai banyak waktu untuk membuat banyak macam karya di rmah Ibuku adalah seorang wanita karir yang mempunyai banyak anak. Di sekolah, ribuan siswa harus menjadi tanggung jawab setiap harinya. Hampir 9 jam dari 18 jam dihabiskan untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan sebagai guru, 2 jam perjalanan (rumah-sekolah), dan sisa 7 jam untuk tetap bisa bertanggunhjawab sebagai istri dan ibu dari 3 orang anak. Hampir setiap hari. Weekend kadang tidak berpengaruh jika ibu harus mendampingi siswa siswanya berkegiatan atas nama sekolah. Sampai kadang ibu jarang bisa mendampingi kegiatan anak-anaknya. Ibu selalu berkata, "pasti sudah ada guru kalian yang bisa mendampingi, tidak harus ada orang tua. Ini tanggung jawab yang diberikan sekolah ke mama, ada anak anak orang yg harus mama jaga, bu guru kalian juga pasti sama." Terkadang aku harus melawan iri karena teman-temanku pasti selalu didampingi orang tuanya. Tapi aku selalu bangga jadi anak ibu. Aku akan selalu bangga. Ibu adalah orang yang akan selalu sangat khawatir jika anaknya kesusahan, tapi bukan berarti sangat mendukung yang namanya kebiasaan hidup senang. Ibu tidak pernah tidak seru untuk diajak bergosip. Hahahaha. Masalah curhat, ibuku tak kalah dari seorang sahabat. Toleransi ibu sangat sangat sangat "baik" terhadap anak-anaknya. Aku bisa bebas dan sekaligus tau diri.

Tidak akan pernah ada waktu yang diulang. Dan kalaupun sampai terjadi, aku tak ingin Tuhan merubah tujuan ruh ku ke janin rahim ibu. Terlahir dari rahim ibuku adalah suatu berkah yang luar biasa. Dan semoga Tuhan masih memberikan rejeki, usia dan waktu yang bisa membuat ibu bangga padaku. Aaamiin.

Selamat hari ibu :)

[emytask]

Empat jam kita

Selamat malam, sudah tidur belum? Aku mau mengaku dosa..

Bingung juga kenapa ini kunamakan dosa. Pikirku karna semuanya bermula dari sesuatu yang tidak biasa. Oke sudahlah lupakan, niatku tadi kan ingin bercerita.

Jadi begini, kuharap kau tidak marah dan tetap biasa.

Awalnya aku hanya mengenalmu sebagai kenalan, bahkan bukan sebagai teman. Ya, karena kita memang hanya berkenalan, dan selesai. Kita belum lagi diberi kesempatan untuk menambah “wawasan” ..... hingga sekarang.

Kurang lebih empat jam dari dua puluh empat jam

Aku masih ingat betul bagaimana bunyi tapakmu. Tidak seindah ketukan irama tentunya, tapi aku bisa saja menambahkan nada disana. Kita berjalan, tidak berdua. Hadir juga teman-temanku yang kebetulan di antara mereka mengajakmu, sehingga kita bisa bertukar sapa.

Kau tertawa, semua tertawa dengan berbagai lelucon yang kau cipta.

Sejak itu aku mengenal adanya lelah tertawa.

Kurang lebih empat jam dari dua puluh empat jam.

Kau tahu , posisimu tak perlu sejengkal, selangkah saja hatiku merona. Mungkin bisa sampai wajah tapi tak kentara.  Kita begitu lupa bahwa disana berdiri puluhan pasang mata. Kau tertawa seakan bisa menelan semua orang. Lepas sekali.

Mungkin juga degupku terdengar, tapi untungnya tepukan orang-orang membantuku tersamar.

Empat jam usai, cerita selesai.

Tidak banyak yang bisa ku kenal. Kau bahkan tak bilang hobimu apa, club bola kesukaanmu, tempat hang out, lebih suka topi atau rompi dan banyak lagi. Tapi banyak yang bisa kuhapal. Seolah di atas dinding ada yang ingin berbagi minuman, kau selalu mendongak setelah mengaduk asbak. Menata rambut selepas tertawa, seolah rambutmu ikut berantakan. Merangkul ketika mulai berpikir, oh itu lucu sekali. Menulis inipun aku tertawa, haha.

Empat jam usai, cerita selesai.

Tidak banyak yang bisa ku kenal.

Tapi banyak yang bisa kuhapal.

Empat jam usai, cerita selesai.

Kita bercerita seperti bernostalgia, kita tertawa seperti layaknya kawan lama.

Semoga kita diberikan lagi empat jam yang sama, berkali kali lipatpun tak apa.

Sampai jumpa pada empat jam berikutnya, semoga kau tak lagi lelah tertawa.

[emytask]

T.E.M.A.N

Teman itu bukan sembarang orang,

Cara bertemu bisa saja pas-pasan,

hanya dari kenalan, lalu berlanjut obrolan,

dan selanjutnya mencipta kenangan.

Teman itu bukan perkara biasa,

Dia adalah orang kedua sebelum kau tersita dengan yang ketiga.

Statusnya tidak melebihi sanak saudara,

Tapi dia ada saat kau merengek jauh dari mereka.

Teman tidak mengenal pangkat,

Lalu apa bedanya dengan sahabat?

Teman bisa menjadi semuanya,

itu hanya persoalan makna.

Teman akan selalu mengalah,

tepat ketika kau tengah berbunga-bunga

ketika kau menyepelekan logika

dia tetap akan disana,

terjaga saat kau kembali dengan isak luka

Teman yang akan pertama bahagia,

sebelum kau mengabari orang tua,

memberanikan diri untuk bersumpah setia

Teman akan selamanya menjadi yang kedua,

tidak akan pernah setara dengan ikatan darah.

Tapi akan selalu bertambah, bertambah, bertambah, dan bertambah.

ditulis ulang, pemekaran dari caption instagram he he he

[emytask]

Bersama-sama kita mencipta rasa, Kemudian pelan-pelan mengawali langkah. Satu rencana untuk sampai ke atas sana. Ku jatuh, kau rangkuh, bergantian kita. Hingga nanti di satu waktu mengalun cerita, Hadiah dari perjalanan kita. (Malang, 11-12-2015 pkl. 01.56) #keenpearcesnapchatgiveaway (at Penanjakan Gunung Bromo - East Java, Indonesia)

[emytask]

Makna mana yang kita bela . . . ? @barasuara #bahasbahasa T E R I M A K A S I H B A R A S U A R A (at HARRIS Hotel & Conventions Malang)

[emytask]

Selamat Masyiiiil 🎓🎓 (at Brawijaya University)

[emytask]

Sekarang aku bebas. Berdiri melompat tak terbatas. Sekarang aku tak takut dirampas. Karena mereka yang sudah berjuang sangat keras. Pahlawanku, terimakasih aku bisa bebas melintas. Di atas bumi pertiwiku tanpa takut ditindas. #10november2015 Selamat hari pahlawan.

[emytask]

Satu satu mulai seminar proposal, jalan jalannya pindah ke perpus, udah jarang ngopi, jarang nongki nongki. Satu satu mulai wisuda, mulai cari kerja. Sekalinya ngumpul bareng pas mau balik kampung halaman. Selamat sukses teman-teman. Masih ada undangan untuk salaman di pelaminan, kan? ☺️☺️

[emytask]

Alhamdulillaah jumat barokah 😇 Ibu-ibu dosen pembimbing dan penguji yang menjadikan hari ini lebih baik, terimakasih banyak Bu 😊. Terimakasih semuanya yang sudah menyempatkan waktu dan mau direpotkan hari ini. Yang tidak bisa datang, terimakasih sudah mau mengirimkan doa-doanya. Sukses selalu buat kalian. Aamiin (at Brawijaya University)

[emytask]

Kode keras di bulan September

Lagi hahaha hihihi tiba tiba hape getar... Yap. "Bunda is calling" *deg deg deg mau ditanyain apa ini :/ B : Assalamualaikum Ta, sehat nak? E : Waalaikumsalan, Akhamdulillaah hehehehehehr (cengengesan canggung) . . . Jeda beberapa detik, tiba tiba nada serius B : Tata skarang lagi buat apa? E : Apanya Ma? B : Skripsinya . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . E : ini sudah sampai bab pembahasannya Ma, bab 4 "tinggal" ini. Minggu depan sudah diminta bab 5 skalian sama dosen. B : kira-kira tata ujian kapan? E : (menjelaskan dengan hati-hati skalian minta doa) B : kira-kira bisa wisuda kapan? E : (menjelaskan dengan hati-hati skalian minta doa) B : oke nak, nanti mama hubungi lagi ya. Jaga kesehatan. Semoga bisa cepat ujian. Assalamualaikum E : Aamiin. Waalaikumsalam Ma. (Gigit bibir, pegang kepala, mikir keras) Dalam seminggu terakhir, percakapn ini sudah terjadi sebanyak 4 kali dengan topik utama yang mirip percis cis cis.

[emytask]

(via https://www.youtube.com/watch?v=7cUELYuzRGc)

[emytask]

No matter how beautiful the scenery is, I always find myself homesick.. (at Puncak Paralayang)

[emytask]

Berjarak.

Semakin kesini, Ramadhan sudah sepuluh haru pertama. Pagi ini masuk yang kesebelas bukan? Atau lebih? Hehehehe semakin sering pula pesan pesan pendek sering terkirim. Dari yang tidak penting menjadi saaaaangat penting. Berjarak bisa seperti itu ya. :) Rupa-rupanya si anak yang disini menjadi semakin ingin berbalas sapa. Satu kata, dua kata, satu cerita, tertawa, lalu bahagia. Begitu saja, kadang bisa berair mata. Oh, sekarang saja mulai berkaca-kaca. Hai Ma, disini tata sahur dengan layak kok. Mama sahur apa? Jangan capek-capek ya. Jangan lupa Pakai kaus tebal dan berlengan panjang. Atmosfer akan selalu lebih dingin ketika sahur, mama jangan sampai masuk angin. Selamat sahur, dari yang disini jauh lebih dingin :)