Text
Semakin dewasa, kamu semakin belajar untuk bisa terbiasa pada hal-hal yang tidak biasa.
202 notes
·
View notes
Text
Terlihat ceria, padahal hampir gila. Sekali ditanya "kamu tidak apa-apa?", segala isak langsung tumpah ruah.
0 notes
Text
Mereka bilang ini keputusan egois. Padahal ini sebuah cara untuk "bertahan" terhadap diri.
///17112023///
0 notes
Text
0 notes
Text
Sudah 2 pekan tanpa berkabar. Ku kira yang akan rewel hanya anaknya. Ternyata istrinya pun sudah menyiapkan seribu satu omelan ketika tiba saatnya ada kabar; "Kenapa baru nelfon?" "Kenapa tidak ada kabar?" ...dan banyak kenapa lainnya yang sebenarnya sudah tahu jawabannya.
Baik-baik disana kesayangan kami. 2 pekan ternyata lama. Dan masih ada 3 pekan "berat" lainnya yang harus dilalui bersama walau tidak sama-sama.
//03092023//
0 notes
Text

Senja merona. Adzan berkumandang. Saatnya kembali ke cinta tanpa kepura-puraan. 3 rakaat, penghapus kepenatan~
//20072023//
0 notes
Text
Tak ada yang lebih luka dari "Dek, tuntunmi bapakta mengucapkan syahadat" pada pukul 2 dini hari kala itu dari seorang perawat. Saya? meronta tak ingin. Tak mau. Tak siap. Tak rela! Lalu, melihat air mata mengaliri pipinya, haruskah saya menjadi egois pada saat seperti itu?
Menit menit genting. Iya, hanya beberapa menit. Berkali-kali menuntun. Bapak bisa, meski sayup melemah. Dan, Innalillahi wainnailaihirajiun. Begitu cepat. Kami menangis. Bapak tersenyum. Bapak telah berpulang.
Hari ini, tepat 7 tahun yang lalu. Saya pernah patah hati hebat? Ya, hari itu.
Bapak, rindu~ 🤍🤲
//24052023//
0 notes
Text
0 notes
Text
“Ketika sedang diuji, aku coba mengingat hal ini: Ya Allah, kebaikan apa yang akan Engkau hadirkan setelah hal ini? Ya Allah, kabar gembira apa yang sedang Engkau siapkan setelah kesedihan ini?”
— Mhr
171 notes
·
View notes
Photo
Nggak apa-apa untuk mengakui bahwa diri sendiri lelah, kelelahan dengan hidup yang menyesakkan setiap harinya. Hari demi hari yang ingin cepat berlalu, tidur menjadi waktu istirahat meski tak lagi ingat kapan tidur nyenyak. Senyenyak dulu. Dulu waktu menjalani hidup ini dengan penuh rasa bahagia dan khawatir, tapi tetap dijalani dengan penuh rasa percaya. Rasa itu kini telah mati, bertahun lalu, saat perjalanan ini dimulai. Memulai jalan yang salah.
Salahnya aku tak berpikir panjang. Panjang anganku mengalahkan rasionalitasku untuk lebih bijak. Kebijaksanaan yang saat itu belum tumbuh dalam diriku yang penuh energi tapi tidak hati-hati.
Nggak apa-apa untuk mengakui bahwa diri ini sangat lelah. Terlalu banyak masalah, mau kembali tapi tak memiliki rumah. Merasa arus kuat, meski tidak tahu harus ke mana dengan masalah yang serumit ini. Dan berbohong terus menerus setiap harinya, mengatakan bahwa hidupku baik-baik saja.
Tak hanya ke orang lain, tapi juga diriku sendiri. ©kurniawangunadi
725 notes
·
View notes
Text
Memaksa diri untuk terus berpikir positif diantara banyaknya ke-nething-an sungguh butuh usaha yang tidak sedikit. Semangat, yah! 😘💪😎
//09042023//
0 notes
Text
Halo, April! 👋
April selalu menjadi istimewa. Bulan April, maupun lagu April --- walaupun liriknya mengandung luka perpisahan.
Ada banyak harapan besar yang dulunya bermula di bulan ini. Ada juga yang harus dikuburkan dan semoga tidak terulang lagi.
Penutup April 2018 menjadi paling istimewa. Dan seperti sepenggal lagu April, untuknya ku ingin menjadi pundak tempatnya bersandar. Ku ingin menjadi tangan yang tak pernah saling melepas. Selalu disini, bersamanya.
*mendadak melow setelah buka spotify dan terplay lagu April - Fiersa Besari*
//07042023//
1 note
·
View note
Quote
Harusnya sudah biasa. Tapi "kenapa" malah memberikan lelah pada asa.
0 notes
Text

"I don't care how long it takes
As long as I'm with you
I've got a smile on my face"
...dear Ayang (dan kerupuk yang di belakang) 🙃😁🤍😜
//26012023//
0 notes