fazalisans
fazalisans
falisa's journey
370 posts
a personal space for my tears, joy, and everything in between.
Don't wanna be here? Send us removal request.
fazalisans · 11 days ago
Text
"Anggap yang terjadi di masa lalu itu luka, bisa sembuh, walau meninggalkan bekas dan gak bisa kembali seperti semula gak apa-apa. Yang penting kita bisa bangkit dan jadikan itu semua pelajaran hidup yang berharga."
Orang-orang hebat yang kamu kenal sekarang juga pasti punya cerita tentang kegagalan dan masalahnya masing-masing, tapi mereka bisa bangkit. Masih panjang perjalanan, masih banyak peluang yang bisa dicari, harus semangat.
— Pak Supri, dosen pembimbing (merangkap bapak dan konselor soal kehidupan) 🥲🙏🏻
1 note · View note
fazalisans · 3 months ago
Text
Review Sotoy: Adolesence
Halo! Manusia sotoy ini mau #reviewsotoy series yang singkat tapi cukup buat ngasih banyak pelajaran, terutama soal parenting.
Cuma 4 episode, tiap episode durasinya 1 jam, tapi masalah yang diangkat cukup kompleks dan dekat dengan kehidupan sosial anak-anak gen alpha. Tentang cyber-bullying, bahaya internet, dan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi dari hal yang kelihatannya sepele.
Premis ceritanya tentang Jamie, siswa kelas 1 SMP yang ditangkap atas tuduhan penganiayaan dan pembunuhan.
Setiap episodenya menggambarkan semua proses, dari 'grebek' rumah, interogasi dengan polisi, pencarian motif di sekolah, sesi interview dengan psikolog, sampai apa yang terjadi pada keluarga tersangka setelah kejadian.
Yang bikin kagum, series ini diambil dengan teknik one take untuk setiap episodenya. Kayaknya gak ada cut sama sekali, kalaupun ada, transisinya seamless banget. Walaupun one take, tapi blocking dan alurnya enak buat diikutin. Penonton bener-bener diajak buat hadir dan menyaksikan semua hal yang terjadi saat itu. Jadi kagum juga sama polisi inggris yang gercep banget nanganin kasus kriminal, gak kayak polisi konoha.
Acting semua karakternya juga bagus, terutama psikolog dan Jamie waktu lagi ngobrol berdua. Mimik wajahnya bagus banget buat nyampein emosi marah dan frustasi, emosi psikolognya juga bagus banget, gimana dia meregulasi emosi dirinya sendiri, tapi harus tetep profesional.
Series ini ngasih gambaran kalau, sadar atau nggak, karakter anak dipengaruhi oleh sifat-sifat dan kebiasaan orang tuanya. Walaupun rasanya si Ayah sudah berusaha mendidik anak dengan baik, kadang dia lupa kalau sifat-sifat buruk yang dilihat oleh anak juga memberikan pengaruh ke kepribadiannya. Bahkan pengaruhnya jauh lebih besar dari value apa yang berusaha orang tua tanamkan.
Di series ini, si Ayah berusaha jadi Ayah yang pekerja keras, meski punya anger issue, tapi berusaha membesarkan anaknya dengan kasih sayang, gak pernah meluapkan emosinya ke keluarga (tapi ke benda-benda sekitar). Si anak tanpa sadar punya sifat itu dalam dirinya.
Di series ini juga dijelaskan gimana bahayanya paham-paham atau ideologi radikal yang ada di internet. Tentang paham incel yang lama-lama berubah jadi radikal dan cenderung merendahkan dan membenci lawan jenis karena perasaan frustasi. Jadi makin sadar kalau perlu pengawasan dan bimbingan orang tua saat anak ber-internet. Sebenernya bukan pengawasan juga, tapi lebih tepatnya perlu ditanamkan value-value yang dirasa penting dari kecil, biar kebentuk fondasi yang kuat, sampai akhirnya si anak bisa menentukan sikap dengan bijak waktu terjun ke internet.
Intinya, series ini banyak ngajarin tentang parenting dan fenomena yang cukup berbahaya di kalangan gen alpha. Setiap episodenya digambarkan dengan sangat baik dan mudah dipahami.
Masih kagum sama teknis one take nya yang ciamik! Biasanya ngeliat scene one take yang durasinya 15 menit aja udah keren, tapi ini sampai 1 jam gak berhenti, salut sama kameramen dan sutradaranya! Wkwkwk
Rating: 8.8 coklat panas / 10 ☕️
1 note · View note
fazalisans · 3 months ago
Text
Review Sotoy: JUMBO
Halo, Tumblr!
Rasanya udah lama banget gak nulis lagi di sini. Tulisan terakhir di bulan lalu akhirnya dibuat private karena rasanya terlalu personal aja buat dibaca orang. Tapi sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik kok, tenang aja. Lagi belajar buat gak keseringan oversharing juga sejujurnya.
Seperti biasa, aku kembali dengan #reviewsotoy karena habis nonton film yang berkesan. Film ini terasa jauh lebih berkesan karena memang sudah aku tunggu-tunggu dari 2-3 tahun yang lalu, waktu Bang Ryan cerita kalau lagi ngerjain project film animasi, dan makin excited saat teaser pertama keluar. Waktu keluar bioskop langsung nge-batin “Film yang dibuat dengan tulus dari hati emang beda ya?”
Disclaimer: Mungkin akan ada sedikit spoiler, dan cerita yang terlalu panjang, jadi skip aja disini kalau kepanjangan. Tapi dunia harus tau, film ini BAGUS PAKE BANGET!!
Premis filmnya cukup unik tapi juga familiar. Tentang seorang anak kecil bernama Don, yang dibully teman-temannya karena lelet, ‘aneh’ dan badannya yang gemuk. Lewat lomba pentas di festival, ia ingin membuktikan kalau dirinya bisa menang dengan membawakan cerita dari buku dongeng peninggalan orang tuanya. Dibantu sahabatnya, Mae dan Rusman (dan 3 kambingnya), Don berusaha untuk mewujudkan mimpinya, meskipun ada banyak permasalahan dan dinamika emosi yang terjadi. Mereka dibantu Meri, ‘anak dari dunia lain’ yang sedang mencari ayah ibunya.
Film ini mengangkat masalah yang kompleks dengan cara yang hangat dan sederhana. Lewat petualangan mereka, kita diajak untuk belajar menerima kehilangan, tentang persahabatan, meminta maaf dan memaafkan, mendengar, dan memandang suatu hal dari perspektif yang berbeda.
Ada banyak hal yang aku suka dari film ini. Memang, rasanya sangat subjektif, tapi aku benar-benar sangat menikmati film ini. Hal yang paling aku suka adalah: penggambaran karakter yang dibuat ‘abu-abu’, gak ada yang 100% baik, dan gak ada juga yang 100% jahat. Seolah mau menjelaskan realita kehidupan, yang membuat setiap karakter jadi terasa sangat hidup. Don yang riang, ceria walau dibully, tapi punya sifat egois juga. Atta yang digambarkan sebagai pembully, tapi ternyata baik, dan ada alasan di balik tingkahnya selama ini. Bahkan 'villain' di cerita ini juga punya alasan kenapa dia jahat. Perkembangan setiap karakternya dibuat dengan rapi dan enak buat diikuti.
Ada humor-humor receh juga, kayak mbak-mbak panitia datar yang kocak, atau jurus SAP! SAP! SAP!!
Momen sedih dan haru nya juga punya porsi yang pas. Cukup, tapi sangat berkesan.
Film ini beneran ngingetin sama masa kecil. Mirip film Upin-Ipin Misteri Kampung Durian Runtuh, Coco, dan film-film animasi lain yang aku suka. Familiar tapi dalam waktu yang bersamaan terasa baru juga.
Oh iya, soundtrack nya bagus-bagus dan bikin terharu semua! Suara Prince Poetiray dan Quinn Salman beneran magical banget!
Pokoknya amat sangat bersyukur bisa nonton film animasi Indonesia se-mengagumkan ini. Anak kecil dalam diri ini sangat terhibur dan rasanya dipeluk erat sama Don dan kawan-kawan 🥲
"Setiap cerita punya tokoh dengan porsinya masing-masing. Pencerita yang baik adalah dia yang bisa mendengar. Karena, sebagus apapun ceritanya, gak ada artinya kalau gak ada yang mendengarkan"
Film ini jadi bukti kalau kerja keras dan kolaborasi ratusan orang bisa membuat karya yang hangat dan mengagumkan 🥹
Rating: 9.5 / 10! 🐑🎉
4 notes · View notes
fazalisans · 6 months ago
Text
Tumblr media
Some new year affirmations to ring in the new year! 🎉 I originally made this 5(!) years ago and am bringing it back this year so that I can have some rest. I hope this year, you can start the things you've always want to start and focus on all the good instead of only the negative. 💛
Chibird store | Positive pin club | Instagram
1K notes · View notes
fazalisans · 6 months ago
Text
Review Sotoy: Sonic 3
Disclaimer: ini review film animasi yang diadaptasi dari game. Mungkin bakal kerasa kurang relate sama sebagian orang, tapi gak apa-apa, karena buatku ini menarik. Mungkin ada spoiler juga. Jadi skip aja kalau gak tertarik 🙏🏻😀
Nonton Sonic udah jadi 'ritual' tiap 2 tahun sekali buat aku dan si bungsu. Kami selalu nonton film ini dari chapter pertamanya tahun 2020. Waktu itu tepat hari ulang tahun si bocil yang ke 9, aku ajak dia buat nonton film (dalam kondisi sadar dan berakal wkwk) untuk pertama kalinya. Tapi ternyata malah jadi rutinitas tiap 2 tahun sekali, dan semoga bakal dilanjutkan terus sampe dia gak mau diajak nonton bareng lagi 🥲 (ayo milking terus! sampe Sonic 10 kalo perlu hehe).
Awalnya gak ada ekspektasi apa-apa soal film Sonic. Waktu kecil pernah main game nya, tapi cuma sebatas itu, gak ngikutin sampe tau origin setiap karakter yang ada di game. Bahkan cuma tau Sonic sama Prof. Robotnic doang. Ngajak nonton film Sonic juga awalnya karena pengen ngajak adek nonton dan gak ada pilihan film lain yang ramah anak, tapi ternyata malah ketagihan (dan aku juga sangat menikmati filmnya, wkwk).
Oiya, agenda nonton Sonic yang ke 3 ini ternyata maju 4 bulan dari jadwal ulang tahun adek, tapi untungnya bertepatan sama hari terakhir libur sekolah, jadi masih ada momen yang bisa dirayakan lah ya.
Sonic 3, seperti namanya, ngelanjutin cerita dari Sonic 1 dan 2, tapi fokusnya tentu berbeda.
Di Sonic 1 penonton dikenalin sama karakter landak biru (Sonic) yang jatuh ke bumi, kehilangan teman, diburu sama Dr. Robotnik muda karena energinya luar biasa besar, gimana Sonic bisa survive dan akhirnya nerima kalau dia tinggal di bumi dan ketemu keluarga baru.
Terus di Sonic 2, Sonic ketemu sama temen barunya, Tails si rubah yang pintar dan punya banyak alat-alat, kayak doraemon. Di sini juga dikenalin karakter baru (Knuckles) yang awalnya jadi musuh tapi berakhir jadi temen Sonic. Di sini Dr. Robotnik mulai menggendut dan mulai mirip sama karakter di game.
Dan yang terbaru, Sonic 3, ada karakter baru yang dikenalin, Shadow. Landak yang mirip banget sama Sonic, bahkan punya energi yang lebih besar, tapi punya dendam yang sangat besar karna sahabat manusia nya mati. Di sini Dr. Robotnik mirip banget sama karakter game, ketemu kakeknya, yang ternyata kakek dari temennya Shadow juga. Spoiler, Dr. Robotnic di akhir film akhirnya bertaubat dan mengorbankan diri, katanya, "kalau aku gak bisa menguasai dunia, seenggaknya aku bisa menyelamatkannya".
Sonic 3 ini emang film untuk hiburan anak-anak. Tapi kayaknya film ini juga ditujukan buat orang-orang dewasa yang setia nungguin setiap chapternya. Ada banyak jokes receh asbun, yang tentu gak akan dimengerti bocah-bocah. Asisten Robotnik, Stone, juga kocak banget. Animasinya makin halus lagi dibanding 2 film sebelumnya. Background music nya juga sangat mendukung.
Gak mengecewakan setelah nunggu 2 tahun, dan gak bikin kapok buat nunggu 2 tahun lagi.
Film ini ngajarin tentang bekerja dalam tim, dan kenghargai satu sama lain. Kalau masalah yang besar bisa diselesaikan bersama-sama. Mora of a story lain dari film ini adalah there are no winners with revenge. Balas dendam gak akan bikin kita ngerasa jadi lebih baik. Pokoknya ngajarin hal-hal baik tapi gak rumit buat dipahami anak-anak.
Karena film anak-anak, banyak hal gak logis yang ada di film, sangat komikal juga, tapi gak mengurangi pengalaman menyenangkan dari petualangan mereka.
Oiya, terakhir, satu hal yang paling ditunggu dari film Sonic itu post credit scenes nya, yang selalu jadi teaser karakter apa yang bakal dikenalin di chapter selanjutnya. Dan itu udah cukup buat jadi pengikat antar chapternya.
Rating: 8 Pokemon / 10 ✨️
Sekian.
See ya!
0 notes
fazalisans · 6 months ago
Text
Review Sotoy: Wicked Part 1
Halo, dunia. Udah lama (banget) gak nulis apapun dan dimanapun, rasanya berat aja buat memulai kembali. Bahkan udah satu minggu #30haribercerita cuma berhenti di niat aja. Gak mau janji apa-apa, tapi semoga bisa kembali lagi dalam waktu dekat.
Jadi mari kita mulai dari hal-hal ringan dan menyenangkan dulu. Tulis apa aja yang terlintas di kepala, dan mulai dari hal-hal favorit, nge-review sotoy (sambil ngasih spoiler dikit) film-film yang berkesan misalnya.
Ada banyak film yang berkesan buatku di tahun 2024. Salah satunya Wicked, film musikal yang sukses bikin merinding —saking bagusnya.
Jujur, awalnya gak begitu tertarik sama film ini. Waktu liat posternya, aku kira ini film adaptasi disney, tentang princess lawan penyihir dengan cerita yang klise. Tapi ternyata salah besar. Emang gak boleh suudzon dulu ya. Filmnya bukan adaptasi disney, tapi adaptasi dari drama musikal Broadway yang udah berusia lebih dari 20 tahun. Drama musikalnya sendiri diangkat dari novel tahun 1995, yang terinspirasi dari novel The Wonderful Wizard of Oz tahun 1900.
Waktu tahu ternyata drama musikalnya bisa bertahan se-lama itu (bahkan masih sangat relevan untuk saat ini), dan udah punya penggemar sebanyak itu, dapat dipastikan kalau ceritanya bakal sangat matang dan pesan yang dibawa sama film ini pasti gak akan mengecewakan.
Premis filmnya sangat menarik. Sesuatu yang terlihat baik dan sempurna oleh semua orang ternyata menyimpan rahasia buruk, dan sebaliknya, sesuatu yang dianggap jahat oleh semua orang ternyata punya niat baik.
Pernah gak sih kepikiran kalau sesuatu yang selama ini kita anggap jahat selama bertahun-tahun ternyata cuma orang baik tapi berbeda yang jadi korban framing dari para penguasa rakus dan bobrok aja? Ini adalah pertanyaan sekaligus kesimpulan setelah nonton film ini.
Film ini paket lengkap yang ngangkat tema berat tapi bisa dikemas dengan baik dan menyenangkan. Tentang dunia yang abu-abu, banyak diskriminasi, framing, politik, bersatu di tengah perbedaan, persahabatan, dan pengkhianatan.
Sebenarnya ini film yang nyeritain tentang asal mula penyihir jahat yang selama ini kita kenal sebagai Wicked Witch of The West. Tentang persahabatan 2 orang yang sangat berbeda, Elphaba dan Glinda. Yang satu terlahir berbeda (hijau, jelek, jutek, menakutkan), yang satu lagi sangat populer dan disukai semua orang (walaupun sifatnya menjengkelkan dan sangat self-centered).
Film ini ngasih gambaran soal beauty privilege yang beneran ada di sekitar kita, pokoknya kalo cantik mah bebas, wkwk. Tapi masing-masing karakter juga gak se-hitam putih itu. Mereka sangat manusiawi, yang punya sisi baik dan buruknya.
Pokoknya film ini bener-bener bagus pake banget. Cerita dan pesan yang dibawa udah bagus dari dulu. Ditambah lagi sama semua cast (bahkan figuran sekalipun) yang sangat all out, backsound, aransemen soundtrack, setting lokasi dan properti dibuat se-megah dan se-nyata mungkin, minim CGI, kalau ada pun halus banget. Pokoknya minim celah, dan kelihatan sangat tulus.
Oiya, ngomongin soal soundtrack, semua lagu di film ini gak ada yang gak enak, dan sangat berperan buat cerita! Salut banget sama pembuatnya, yang bisa bikin lagu-lagu sebagus itu 20 tahun yang lalu, dan masih sangat relevan sampai sekarang. Cynthia dan Ariana juga suaranya BAGUS BANGET, enak banget dikuping, bener-bener saling melengkapi, dan bisa nyampein emosi tapi gak berlebihan. Centil di lagu "Popular", se-hopeless romatic itu di lagu "I'm Not That Girl". Tapi gak ada yang ngalahin lagu "Defying Gravity" sih, didengerin berkali-kali tetep bikin merinding. Apalagi waktu Elphaba teriak lantang tapi merdu sambil terbang di akhir film, terus langsung blackout. KEREN BANGET!
note: cast versi musikal dan pencipta lagunya ternyata diundang ke Tiny Desk tahun lalu. Mereka bawain lagu-lagu hits, dan penciptanya ngejelasin inspirasi setiap lagu. Harus banget ditonton!
Mungkin reviewnya jadi bias karena aku suka film musikal, tapi beneran, ini film yang harus banget ditonton minimal sekali seumur hidup. Untuk setengah bagian (iya, ini baru bagian 1, bagian 2 nya bakal ada lagi di akhir tahun ini), durasi filmnya bener-bener lama banget, hampir 3 jam, tapi beneran bisa dinikmati. Akting Ariana yang centil polos tapi nyebelin juga bikin gak bosen nonton filmnya.
Pokoknya ini film adaptasi yang sangat ambisius dan sukses buat ngebawa drama musikal ke layar lebar. Emang masih ada kekurangan, masih bisa dipersingkat lagi, tapi sangat layak buat dapet banyak penghargaan. PASTI DAPET OSCAR LAH, AT LEAST 1 PIALA (harusnya lebih sih).
Gak sabar buat nonton Part 2 nya, Wicked: For Good. Denger lagu "For Good" dari musikalnya aja udah kebayang gimana bagusnya kalo dibawain sama mereka berdua nanti.
Rating: 9.5 sapu terbang /10 🧹✨️
Masih ngantri, Sonic 3, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, How To Get Millions Before Grandma Dies, The Wild Robot, apalagi ya, banyak juga ternyata. Belum seriesnya. Nanti lagi lah ya kalau sempat dan niat.
See ya!
0 notes
fazalisans · 7 months ago
Text
Afirmasi
Kamu berharga dan layak mendapatkan hal-hal baik. Kamu punya banyak hal baik. Kamu memiliki kesempatan-kesempatan itu.
Hanya saja, mungkin selama ini kamu ketemu sama orang yang kurang tepat. Mereka yang terus menerus membuatmu merasa kurang, bersalah, dan merasa tidak berarti.
Hanya saja, mungkin selama ini kamu terjebak di tempat yang salah. Tempat yang terus menerus membuatmu merasa semakin merasa kecil, merasa kamu tidak bisa apa-apa, dan berujung pada hilangnya kepercayaanmu pada diri sendiri. Keraguanmu pada hidupmu sendiri semakin besar.
Kamu berharga. Kamu hanya butuh sedikit keberanian untuk pergi dari mereka dan meninggalkan tempat-tempat itu. Memang menakutkan, karena semuanya terasa samar di depan. Tapi lebih menakutkan lagi hidup dengan kondisi sekarang, seterusnya, selamanya. (c)kurniawangunadi
434 notes · View notes
fazalisans · 7 months ago
Text
Spotify Wrapped 2024
Disclaimer: sebenernya gak terlalu menggambarkan kondisi selama satu tahun, soalnya bulan Juli mulai kena racun RC + Bernadya, dan cuma denger 2 artist ini aja sampe bosen.
Tumblr media
Ternyata selama satu tahun ini udah denger lagu (seenggaknya lewat spotify) selama 34 ribu menit, atau seenggaknya satu setengah jam sehari. Belum termasuk nonton MV dan denger lewat youtube. Paling sering denger waktu lagi di perjalanan, nemenin bengong waktu kena macet, atau kalau lagi ngejar deadline, yang penting ada suara aja biar gak hening banget.
Kalau ditarik benang merahnya, tema playlist tahun ini kalau gak romance ya self-reflection wkkw. Mari kita breakdown satu-satu.
Oiya, kayaknya ini bakal jadi tulisan panjang yang sangat gak penting, bakal terlalu excited sampe kerasa kayak nerd lainnya.
Jadi kalau gak tertarik, skip aja ya!
Top Artist(s):
— Reality Club: Band indie yang unik dan gak butuh waktu lama buat suka sama mereka. RC harusnya gak di posisi pertama, tapi ada bulan-bulan yang beneran jadi cegil dan cuma denger album RC presents doang, sampe hafal semua liriknya. Beneran the same song(s) on repeat. Sekarang udah bosen, dan gak masuk playlist lagi 🙏🏻🙂. Oiya, kemarin skip konser mereka juga, karena setengah hati dan ternyata malah jadi lupa hari, kocak. Semoga bisa nonton konser mereka selanjutnya! Tapi serius, lagu mereka bagus, unik, dan bervariasi juga. Lagu favorit: “Four Summers” sama “Love Epiphany”.
— Bernadya: Semua akan Bernadya pada waktunya. Wkwk. Gak kaget kalau Bernadya ada di posisi kedua. Sebelum RC menyerang, dia duluan yang ada di playlist, satu album, on repeat! Masuk playlist wajib waktu karoke bulanan (suara jelek gak ngaruh wqwq). Dengerin setiap saat, waktu lagi jalan ke kampus, lagi ngerjain tesis, dan waktu lagi pengen refleksi dan nangis kapan aja padahal gak sesuai konteks (WKWK). Lagu favorit: “Apa Mungkin” sama “Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”
— Taylor Swift: Sebelum RC dan Bernadya menyerang, TTPD jadi penghuni tetap playlist on repeat, sampe bosen. Sempet jadi cegil yang bikin sheet yang isinya review setiap lagu di album TTPD wkwk. Terus akhirnya mutusin buat skip denger mbak Taylor 3 bulan, tapi ternyata masih di posisi ketiga ya, mbak? Mohon maaf posisimu kegeser, soalnya kamu terlalu oportunis dan tone-deaf sih, mbak 🥲 Tapi ternyata emang gak bisa lepas dari "this is me trying", "anti-hero", "you're on your own, kid", “i can do it with a broken heart” sama "all too well 10 min. ver" 🫡. Oh iya, sempet nonton film konsernya juga di bioskop, dan ASIK BANGET! Semoga kapan-kapan bisa nonton langsung, hehe 👍🏻
— BIBI: Padahal cuma familiar sama 2 lagunya BIBI, tapi ternyata masuk top 4. Awalnya suka banget sama soundtrack Our Beloved Summer yang “Maybe if” dan gak pernah keluar dari playlist beberapa tahun terakhir. Gak tau kenapa, tapi lagu ini kayaknya udah ngeganti posisi “back to december” dan “the man who can’t be moved” wakakak. Oiya, sesekali denger juga lagu “밤양갱” yang liriknya lucu. Warna suaranya unik, mirip BOL4.
— ECLIPSE: yang terakhir ini anomali sih. ECLIPSE, band fiktif drakor Lovely Runner, tapi lagunya oke juga. Lagu favorit: “Sudden Shower” sama “Run-Run”. Kalau band ini gak masuk list, kayaknya bakal diganti DAY6 deh wkwk.
— honorable mention: DAY6 yang lirik lagunya banyak yang depresif tapi upbeat wkwk. Tulus, seperti biasa, dengan lirik-lirik indahnya. Donne Maula, dapet piala citra dari lagu “bercinta lewat kata”, beneran musisi yang nulis dari hati! Belum sempet denger album barunya NIKI, katanya bagus juga. wave to earth, band indie korea yang bagus juga! Kayaknya tahun depan pengen explore band-band indie lebih banyak lagi deh. Sebenernya masih banyak musisi yang pengen dimention, tapi nanti jadi kebanyakan.
Top Song(s):
— Apa Mungkin: lagu Bernadya pertama yang aku denger waktu karokean sama anak-anak S2, dan langsung jadi lagu wajib setiap karokean selama beberapa bulan wkwkwk. Tiap nyanyi suka ngebatin sendiri, “kasihan amat mbak”. Bahkan ada playlist official di spotify yang judulnya “who hurt you, Bernadya?” WKWK.
— I Wish I Was Your Jokes: backburner versi agak explicit, tapi asik juga lagunya wkwk. Mungkin jadi top 2 soalnya ini lagu pertama di album RC Presents. Lirik favorit: “You’ll keep me in your back pocket, use me then you’ll ignore it, i don’t mind at all” 🥲
— Kata Mereka Ini Berlebihan: lagu sad girl (lagi). Sedih amat. Tapi sebenernya gak sesering itu juga aku denger sekarang. Wkwk. Lirik paling memorable: “Ingin sempurna di matamu, hanya itu yang aku mau. Namun tampaknya sempurna tak cukup, bila ternyata aku bukan yang kau perlu”.
— Am I Bothering You: sebenernya lagu ini bagus banget. Kayak fase awal naksir orang. Versi seneng sebelum lagu “You Let Her Go Again”. Vibe nya asik, dan rasanya jadi pengen jatuh cinta juga wakakak. Makin suka sama lagunya karena ada kristo sama lutesha di MV nya! Lirik favorit: “but then out of the blue, a spark or two seems to generate. And you with similar views, you know my heart did incinerate”.
— Anything You Want: lagu yang dibuat Chia untuk suaminya. Sederhana tapi maknanya dalem juga. Bucin banget, sampe bilang kalau, ‘gak apa-apa deh lagunya itu-itu mulu. Kalo kamu suka, aku juga suka’ WKWK. Lirik favorit: “We talk about everything, the important and the mundane. You know I think you know everything, but the night's still young, and there's still so much to gain”.
— Honorable mention(s): ada banyak sebenernya wkwk.
Idgitaf - “Berakhir di Aku”, “Semoga Sembuh”, sama “Takut” yang relate banget dan gak pernah gagal bikin sesenggukan kalau didenger waktu lagi gak baik-baik aja. Lirik “Semoga Sembuh” beneran hits different waktu itu, berasa dipeluk banget, dan ngingetin kalau aku gak sendirian. “Selamanya, kuingin kau selalu menyala. Redup tak apa —kehilanganmu ku takkan bisa”.
Love Epiphany! Harusnya ada ini di Top 5 wkwk. Lagu yang ngegambarin perjalanan cinta dan dinamika yang ada di dalamnya. Liriknya kayak bercerita, dan bilang kalau ‘ya udah, gak usah dibikin pusing, emang udah seharusnya gitu. suatu saat pasti bakal nemu end game nya juga kok’. Cocok buat drama musikal! Lirik favorit: “But don't worry about it. We're just as cluelеss as the rest. We're all just looking to connect, with no idea of what happens next —probably alone with nothing left”.
DAY6 - HAPPY: lagu upbeat tapi depresif banget wkwk. Sangat relate dengan manusia insecure yang lagi ada di quarter-life crisis wkwk. Lagunya tuh berasa kayak lagi ngobrol sama kakak laki-laki, yang ngasih validasi semua perasaan sedih dan bilang ‘gak apa-apa loh buat bahagia walau kamu masih jauh dari kata sempurna’ 🥲 Lirik favorit: “I just want to live simply and easily. Why is my day to day is incredibly difficult?”.
Bercinta Lewat Kata - Donne Maula: Harus banget masuk list! OST Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, yang BAGUS BANGET! Sangat layak dapet piala citra. Nyeritain kisah cintanya orang dewasa, yang slow pace dan sederhana, gak perlu adegan-adegan luar biasa kayak di film-film, yang penting cuma saling mengerti aja.
Daur Hidup - Donne Maula (lagi): tentang orang yang udah berdamai sama dirinya sendiri. Lirik memorable: “mati berkali-kali tapi bisa hidup lagi, konon jika selamat aku semakin hebat” sama “hai semua tangis dan tawa di depan mata, aku tak pilih kasih, kan kupeluk semua”
이영지 - Small Girl: ini juga cukup relate dengan manusia insecure ini wkwk.
LANY - live it down: “I'm sure it feels like this wound won't heal, and the shadow that you're livin' in is all that's real. But tomorrow is a story that's not written yet. So take a breath, and don't forget that people make rockets, they go to the moon. People make mistakes too”
OST HOME SWEET LOAN, SEMUANYA!
Sebenernya masih banyak lagi lagu dan musisi yang gak ke-mention, tapi kayaknya udah terlalu banyak deh WKWK.
Tahun ini beneran banyak hal yang terjadi, gak kehitung juga berapa air mata yang keluar tanpa bisa ditahan. Sebenernya kalau dipikir lagi, gak terlalu berat, cuma aku nya aja yang lemah 🙃 Gak heran kalau hampir semua lagu yang didengar tahun ini suasananya mendung.
Semoga tahun depan playlistnya lebih cerah lagi, ya!
Terakhir: Sesuai prediksi, tulisannya jadi terlalu panjang dan oversharing wkwk. Seru juga, sekalian nginget-nginget lagi apa yang udah dilalui satu tahun ke belakang. Kayaknya seru kalau bikin 2024 wrapped versi film (dan series), nanti deh kalau sempat (dan niat).
Sekian.
0 notes
fazalisans · 7 months ago
Text
"Kamu kuat loh teh. Makasih ya. Ibu gak tau lagi kalau gak dibantu kamu kemarin, kayaknya ibu bakal capek banget"
— ceritanya, akhirnya pulang setelah ngurusin administrasi kepulangan dan habis jaga 2 adik yang baru selesai opname 5 hari. Capek, tapi ibu juga pasti sama capeknya. Jadi berusaha gak ngeluh sama sekali, dan berdoa jangan sampai ikut sakit juga. Terus tadi sore ibu bilang gitu. Gimana gak melow coba? 🙂
Rasanya dejavu.
Bulan ramadhan kemarin juga rasanya sama. Bawa 2 adik ke IGD karena yang satu demam tinggi, satunya lagi keringat dingin, dan ternyata mereka sama-sama positif DBD, si kaka dilanjut tipes.
Bedanya, waktu itu Ibu baru berangkat umroh. Rasanya berat banget harus jadi sosok kakak sekaligus wali buat dua pasien sekaligus. Jaga di IGD semaleman, nunggu kamar kosong, mindahin barang-barang dari IGD ke kamar sendirian, dua kali, ke dua kamar berbeda. Jarak kamarnya juga cukup jauh, 5 menit jalan kaki, dan aku harus jaga mereka berdua, di bulan puasa.
Harus bolak-balik 2 kamar, berasa sa'i. Sahur dan buka puasa seadanya. Nangis di kursi deket mushola malem-malem karena capek sampai ketiduran sebentar. Sebenarnya, yang paling bikin sedih bukan capeknya, tapi ngerasa harus berjuang sendirian aja, rasanya semuanya kerasa lebih berat waktu ibu gak ada. Sampai akhirnya sepupu-sepupu dan uwak dateng dan bilang, "kalau ada apa-apa bilang aja, kamu gak sendirian" 😭
Sekarang kondisinya jaaaaaauh lebih baik.
Sebenernya yang namanya sakit tentu bukan hal yang baik, tapi rasanya bersyukur karena kondisinya gak seburuk waktu itu.
Ada Ibu, jadi bisa gantian jaga, dan bisa gantian istirahat juga selang sehari. Dibawain makanan setiap hari. Walaupun tetep harus bolak-balik 2 gedung (kali ini lebih jauh), tapi yang paling bikin seneng, berhasil ngelobby suster, dan akhirnya mereka berdua bisa satu kamar di 3 hari terakhir, jadi gak harus capek bolak-balik gedung lagi. Gak melow lagi. Kayaknya susternya kasihan liat aku yang muter kayak gasing. Baru istirahat di satu kamar, udah ditelfon lagi buat ngurusin kamar lainnya. Wkwk.
Mungkin karena udah pernah ngerasain yang lebih berat dari ini, jadi udah cukup berpengalaman. Tetep capek sih, tapi gak secapek waktu itu.
Dengan kejadian ini (yang amit-amit, jangan sampai keulang lagi) aku jadi makin sadar kalau Ibu itu peran yang sangat luar biasa berat, dan aku gak akan bisa bertahan sejauh ini kalau ibu gak ada.
Sehat-sehat terus ya, bu.
Soalnya, mau kelihatan sekuat apapun, tetep aja aku cuma anak kecil yang gak bisa apa-apa tanpa ibu.
1 note · View note
fazalisans · 7 months ago
Text
Appreciation Post: Untuk Sarah
Gak terhitung berapa banyak orang baik dan inspiratif yang aku kenal selama hidup di dunia (yang gak terlalu baik) ini. Dari sekian banyak orang baik itu, aku selalu bersyukur bisa kenal sama manusia satu ini.
"Tau gak, Faz? Sadar atau nggak, ada banyak bukti kalau emang ada 'sesuatu' di diri kamu yang gak bisa dijelasin sama kata-kata. Aneh tapi beneran terjadi. Setiap hal sederhana yang bisa dilakuin semua orang, kalau kamu yang buat rasanya beda aja. Kamu bisa menginspirasi orang lain se-effortless itu. You born that way. Dan itu bukan salah kamu."
—"kalau kamu yang insecure dan ngerasa gak berguna aja bisa bikin dampak kayak gini, apalagi kalau kamu bener-bener percaya dan sayang sama diri kamu sendiri? bisa bayangin gak betapa hebatnya dampak yang bisa kamu buat?"
Ini yang aku syukuri dari pertemanan low-maintenance yang satu ini. Dia itu sahabat yang sangat berbeda tapi juga sangat mirip denganku pada saat yang bersamaan. Aneh sebenarnya, tapi rasanya memang seperti itu.
Dari dulu aku selalu kagum dengannya yang gak pernah mau menyerah, selalu mengutarakan dan mengusahakan keinginannya. Selalu konsisten dan total dalam melakukan semua hal. Selalu ingin belajar. Bisa tegas dengan prinsipnya. Cara dia memandang dunia juga unik. Dia juga sangat kuat dan bisa bertahan sejauh ini.
Selalu ekspresif dan jujur sama perasaannya, walau terkadang malah terlalu ekspresif dan terlalu jujur sampai gak sadar kalau apa yang dia lakukan bisa membuat orang lain gak nyaman. Bukan hal buruk, tapi berlebihan juga bukan hal yang baik, kan?
Gak terhitung berapa kali dia bilang kalau aku sangat menginspirasi dan sangat hebat meski aku merasa sebaliknya. Tapi, kalau bisa dibilang, aku juga banyak terinspirasi darinya. (Pasti dia geli kalau aku bilang kayak gini, tapi beneran loh sar!)
Aneh juga.
Padahal kami gak pernah satu kelas, beda SMA, beda jurusan, jarang bertemu, tapi sepertinya dia adalah salah satu teman yang paling mengerti soal perasaan dan pikiranku, bahkan saat aku sendiri gak bisa memahaminya.
Dia adalah salah satu teman langka yang bisa mengingatkan kalau aku salah, dan bisa ngasih argumen logis saat aku gak bisa berpikir rasional.
Jadi ingat. Kami pernah bertengkar dan gak tegur sapa beberapa hari karena hal sepele, tapi sepertinya itu juga yang membuat kami bisa jujur dan akrab sampai saat ini.
Kami sama-sama tahu dan paham kondisi masing-masing, gak pernah menuntut apapun, tapi selalu ada obrolan panjang setiap bertemu. Obrolan yang membuatku semakin bersyukur bisa bertemu dengan orang sehebat dia (wkwkw beneran hebat tau, sar!)
Aku bangga karena kami berdua sudah sama-sama mendewasa. Pikiran bocah yang selalu mengedepankan ego juga sudah berubah jadi pikiran rasional dan bisa memaklumi banyak hal. Cara mengatasi masalah pun sudah semakin dewasa.
Jadi terharu 🥲
Intinya, aku selalu bersyukur bisa kenal dan dekat dengannya.
—Sehat-sehat dan bahagia selalu, orang baik! 🙏🏻✨️
0 notes
fazalisans · 7 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Pagi ini dapet kabar di grup keluarga kalau 2 sepupu lolos cpns ke tahap selanjutnya. Terus pada nanya kabar aku juga yang ternyata gak lolos.
Padahal gak ngerasa sedih soalnya udah nerima waktu yakin gak lolos kemarin, tapi pada ngasih semangat dan bilang jangan bersedih.
Kok malah jadi ngakak sendiri ya 😅🙏🏻
Iya, gak sedih kok. Beneran. Wkwk.
0 notes
fazalisans · 7 months ago
Text
Update:
Hasilnya udah keluar. Dapet peringkat 5 dari 66 orang. Emang bukan rezekinya, gak apa-apa, kita coba lagi tahun depan! 🙂
Tumblr media
Nice Try
Halo! Lama gak cerita di sini, tapi kabarku baik kok. Masih hidup, aman terkendali. Oh iya, FYI, The Wild Robot B-A-G-U-S! Kalau sempat (dan niat) nanti aku buat review sotoynya (itu juga kalau ingat).
Sekarang mari kita tinggalkan jejak sebentar dan cerita soal ujianku kemarin.
Jadi, semuanya berawal dari kebiasaan mamak-mamak pada umumnya yang nge-forward info pendaftaran CPNS ke anak-anaknya, begitu pula mamaknya Faza.
Tumblr media
"Dicoba aja kalau ada yg cocok", kata Ibu. Mungkin khawatir kali ya anaknya belum kelihatan progress apa-apa. (Iya, tau kok. Semua orang khawatir, apalagi aku sendiri 🙂). Akhirnya mulai cari tahu formasi mana aja yang mungkin cocok dengan jurusan S1.
Ternyata nyari posisi yang cocok tuh sesusah nyari jodoh ya. Wkwk. Tapi beneran. Giliran ada yang pas, penempatannya di IKN. Ada lagi yang pas, ada syarat TOEFL. Ada juga syarat bebas buta warna. Sampai akhirnya nemu formasi yang sesuai jurusan, jadi analis standardisasi, tapi ternyata formasinya cuma 1 orang, dan peluangnya sangat kecil.
Karena masih setengah hati, pendaftarannya aku tunda dulu, dan (seperti biasa) daftar di detik-detik terakhir. Inget banget waktu itu hujan gak berhenti dari pagi, dan berhenti sebentar jam 9.30 malam. Aku berniat buat nyari fotocopy yang masih buka dan bisa print-scan-dan jual materai. Kalau nggak nemu ya udah, gak jadi daftar. Untungnya fotocopy di bawah kost masih buka, dan akhirnya bisa daftar di detik-detik terakhir.
Pas foto yang dipakai juga sebenarnya gak sesuai ketentuan, karena pakai foto ijazah S1 yang diganti backgroundnya pake PPT. Jadi gak berharap banyak kalau bisa lolos seleksi administrasi. Tapi ternyata lolos juga. Pengumumannya lebih lambat dibanding kementrian lain, dan pengumuman tanggal tesnya juga lebih lambat lagi. Tapi masih ada 2 minggu kurang untuk persiapan tesnya.
Aku baru tahu kalau tes CPNS bentuknya kayak gitu. Ada 110 soal, yang terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi, dalam waktu 100 menit. Waktu coba ngerjain TO online ternyata cukup keteteran juga. Aku jadi sadar kalau kemampuan reading comprehension dan manajemen fokusku sekarang beneran memburuk. Apa gara-gara terlalu lama di internet, sering scroll medsos dan jarang baca buku ya? Mari kita biasakan baca buku dan menulis lagi mulai sekarang. Semoga bisa, wkwk.
Dan akhirnya waktu tes datang juga. Aneh aja rasanya ikut tes yang harus pakai seragam, kemeja putih, kerudung-celana-sepatu serba hitam, berasa jadi anak sekolahan yang lagi mau UN. Prosedurnya juga cukup ketat, harus datang 90 menit sebelum tes, dan pesertanya lumayan banyak. Kayaknya 1 sesi ada sekitar 250 orang. Beneran kayak ujian anak sekolah.
Waktu awal-awal ngerjain tesnya agak ngeblank, rasanya buat baca soal aja harus diulang-ulang, dan jawabannya juga mirip-mirip. Kayaknya memang salah strategi, jadi banyak waktu yang kebuang buat baca soal. Malah soal-soal hitungan aku kerjakan terakhir, bikin panik dan akhirnya gak fokus. Ya sudah, jadikan pelajaran saja.
Akhirnya dapat skor akhir 430, gak jauh beda dari skor TO ku yang terakhir, tapi masih di bawah target. Targetku sampai ke 450 atau 500 kalau mau aman. Waktu nilai keluar akhirnya cuma bisa nyengir aja.
Ya pantes gak dapet nilai sesuai target, orang usahanya aja minimal. Gimana mau dapet hasil maksimal coba? 🙃
Tadi aku penasaran dan nyari skor kandidat lain, dan ternyata sejauh ini sudah ada 3 orang yang nilainya di atas 430, itupun masih ada tes terakhir tanggal 11 nanti. Jadi dapat dipastikan aku gak lolos. Ya sudah, mari kita coba lagi lain kali.
Nilai segitu untuk percobaan pertama gak buruk-buruk banget lah ya. Anggap aja pengalaman pertama, jadi punya gambaran dan dapet banyak pelajaran yang bisa diambil buat tes selanjutnya.
Pelajaran dari tes kemarin:
Siapa tahu tahun depan beneran berminat daftar. Berlaku juga buat kehidupan keseluruhan.
Pertama: Luruskan Niat
Beneran deh, segala sesuatu itu bergantung sama niat. Kalau niatnya cuma buat main-main ya usahanya juga gak akan maksimal. Kalau niatnya cuma buat nyenengin hati orang tua apalagi, malah rasanya terpaksa buat ngejalaninnya. Harus bener-bener punya tekad yang kuat dan niat yang bener biar bisa menikmati semua prosesnya.
Kedua: Jangan Deadliner
Kata orang, “gagal mempersiapkan berarti mempersiapkan kegagalan”. Sebenarnya gak sepenuhnya setuju dengan statement ini, tapi memang ada benarnya juga. Intinya kita harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin, semampu kita, masalah hasilnya berhasil atau gagal sudah urusan yang di atas. Kata “gagal mempersiapkan” di sini mungkin lebih mengarah ke persiapan yang belum maksimal (atau malah usaha yang dikeluarkan sangat sedikit). Kalau usaha kita sudah maksimal tapi tetap gagal ya sudah, gak akan ada penyesalan, karena memang tidak “gagal mempersiapkan”.
Persiapan yang maksimal butuh waktu. Semuanya butuh proses dan waktu yang gak sedikit. Walaupun menjadi deadliner sepertinya sudah jadi kebiasaan (buruk) ku, tapi sudah seharusnya aku mulai mengurangi kebiasaan ini. Dari sekian banyak waktu yang ada untuk bersiap, ya gunakanlah sebaik mungkin. Ada ratusan orang lain yang sama-sama berjuang meraih hal yang sama. Dengan persiapanmu yang singkat apakah sudah layak untuk disebut “berhasil mempersiapkan?”
Mari kita persiapkan keberhasilan itu 🫡
Ketiga: Buat Strategi
Seperti berperang, ujian juga perlu strategi. Urutan pengerjaan soal, sampai cara menyelesaikannya secepat mungkin. Gimana cara tahu strategi yang tepat? Sering latihan. Semakin sering berlatih, kita bakal semakin paham kelemahan dan kekuatan diri kita.
Dari tes kemarin aku sadar kalau harus mengasah lagi skill membaca cepat dan memahami konteks pertanyaan. Setelah tes aku sadar kalau sepertinya soal-soal panjang tentang kepribadian dan wawasan kebangsaan gak perlu dibaca seluruhnya. Cukup cari jawaban yang paling sesuai dengan konteks dan tema soal. Jadi gak perlu bolak-balik baca soal yang akhirnya malah jadi gak fokus. Harus pintar-pintar ngatur waktu juga, tapi harus tetap tenang dalam saat yang bersamaan.
Ini semua bisa dilatih dan strategi yang sesuai bisa diperoleh kalau apa, teman-teman?
Yak, betul. Kalau sering latihan dan mempersiapkan dengan matang 😀
Bukan begitu, Faza? 🙃
Terakhir: Berserah
Kalau semua usaha sudah dikeluarkan, hal terakhir yang bisa dilakukan hanya berserah. Percaya kalau apapun hasilnya pasti itu yang terbaik. Kalaupun gak sesuai dengan harapan, artinya kita dapat pelajaran. Pasti akan ada jalan lain yang lebih baik dan menunggu untuk diusahakan.
Berserah loh ya, bukan pasrah. Berserah artinya kita sudah berusaha semampu kita, dan menerima apapun hasilnya. Kalau pasrah berarti kita belum berusaha dan akhirnya menyerah.
Jangan lupa berdoa. Se-bagus apapun usahanya, kalau Allah gak mengizinkan ya gak akan tercapai. Minta doa orang tua dan orang-orang terdekat. Berbuat baik sama semua orang. Kita gak tahu doa siapa yang dikabulkan, kan?
———
Terakhir banget. Ini apresiasi buat aku yang sudah mencoba dan berusaha. Mungkin ini bukan usaha terbaikku. Niat dan doa nya juga masih kurang. Tapi setidaknya sudah berani mencoba. Kita gak akan pernah tahu rasanya kalau belum mencoba, kan?
Terima kasih sudah mencoba.
Jadikan ketidakberhasilan (gak mau nyebut kegagalan wkwk) sebagai pelajaran. Skor segitu untuk percobaan pertama sudah baik, kok. Kita coba lagi kapan-kapan.
Nice try, Faz!
5 notes · View notes
fazalisans · 7 months ago
Text
Catatan Hari ini:
Tadi siang (memberanikan diri) mulai ke lab lagi, dan (ternyata) disambut meriah sama semua orang;
— Bu ayu dengan sapaan ceria dan pertanyaan "apa kabar, Faza?". Gak lupa nawarin dan janji bakal ngeluangin waktu kalau mau dibantu nulis atau ngereview draft.
— Bapak dengan guyonannya dan pertanyaan "sudah sampe mana mbak Faza? ayo tinggal sedikit lagi, jangan sampe nambah. mama di rumah udah nanyain juga kan?". Gak lupa juga ngasih uang dan nyuruh beli makan malam buat anak-anak lab biar tetep semangat 🥲🫶🏻
— Mas Rengga dengan kalimat "bisa mbak Faza" nya. Nawarin diskusi dan ngasih saran juga, seperti biasa.
— Citra yang langsung ngadu ke Bapak soal aku yang kebanyakan overthinking, wkwk 🫠 Nanya juga udah sampe mana draftnya, siapa tau mau dibantu nulis atau ngereview draft.
— Pak Naren dengan cerita julid dan excited soalnya habis jadi dosen tamu di Malaysia seminggu. Gak lupa nanya "kapan sidang? tinggal ujian 2 jam doang pasti lulus lah".
Suasana lab ternyata gak berubah. Ribut tapi kalemnya masih sama. Cerita-cerita kocaknya juga gak hilang. Berantakannya juga masih tetep sama. Haha.
Berkali-kali aku minta maaf karena terlalu lama menghilang, tapi mereka semua bilang, "gak ada yang perlu dimintain maaf. justru kita khawatir karena kamu gak ada kabar, takut kenapa-kenapa" 😭
Ternyata gak ada yang perlu ditakutkan. Semua kekhawatiran itu cuma ada di kepalaku aja.
Kata Bu Ayu, masalah itu harus di hadapi. Sejauh apapun kita lari, bahkan kalau bener-bener memilih buat gak menghadapinya sama sekali, masalah itu bakal datang lagi dalam bentuk lain di kemudian hari.
Masalah yang dihadapi sekarang itu ujian kehidupan, yang mau gak mau harus diselesaikan, biar naik tingkat. Biar lulus dari masalah ini. Biar naik level ke masalah berikutnya.
Bukankah hidup itu memang tentang menghadapi masalah dan belajar darinya?
Mari kita hadapi masalah ini, biar lulus dan siap menghadapi masalah berikutnya.
Sekian.
Semoga selamat.
Note: saking lama-nya gak ke kampus, sampe baru tau kalau UDAH ADA INDOMARET di GKU barat. ckckck 😌
1 note · View note
fazalisans · 8 months ago
Text
Tumbuh dan Bercerita
Tidak semua masalah kita harus diketahui orang lain, bukankah ada banyak masalah yang kemudian semakin membesar hanya karena kita salah bercerita?
Lelah ya berproses menjadi dewasa itu, tapi setidaknya kita bisa lebih bijaksana dalam bersikap. Sebab dewasa itu adalah akumulasi dari kumpulan masalah yang bisa kita lewati dan hadapi, bukan menghindar atau mengabaikan.
Selamat bertumbuh, tidak apa-apa, insyaallah semua akan baik-baik saja.
Sederas-derasnya hujan, ada juga masa ia reda. Seterik-teriknya matahari, ada masa pula ia akan teduh dan rindang. Tak apa, dunia ini berputar, tak ada kesulitan yang abadi, sebagaimana tak ada pula kenyamanan yang kekal.
Selamat bertumbuh dan dewasa :)
@jndmmsyhd
667 notes · View notes
fazalisans · 8 months ago
Text
Bu, Pak ... Setiap membuka sosial media, sepertinya semua orang hidupnya bahagia. Kenapa sepertinya cuma aku yang hidupnya begini-begini saja? Sehari-hari melakukan hal kecil yang tidak berarti apa-apa.
---
Nak ...
Kalau yang kamu maksud 'semua orang' itu adalah teman-temanmu, kamu beruntung karena punya teman-teman yang bahagia.
Tetapi, Nak... Setahu kami, orang-orang memang cenderung menggunakan sosial media untuk berbagi kebahagiaan.
Luka, kesedihan, kemalangan, biasanya disimpan sendiri. Atau diceritakan ke sahabat terdekat.
Kamu pun begitu, kan?
Memang tidak semua perasaan perlu diumumkan. Tidak semua kejadian layak dipublikasikan.
Dan benar, mungkin di antara temanmu ada yang terlihat keren karena melakukan hal besar. Bersyukurlah, kamu bisa terinspirasi dan belajar dari mereka.
Kamu enggak perlu berkecil hati. Karena Tuhan menyuruh kita berjuang sesuai kesanggupan.
Nak ...
Kalau kamu belum bisa melakukan hal besar, tidak apa-apa. Kamu tetap bisa melakukan hal kecil dengan kesungguhan yang besar.
253 notes · View notes
fazalisans · 8 months ago
Text
Aku pernah dengar kalimat, "Pada akhirnya kita adalah 'orang jahat' di cerita orang lain".
Mau sekeras apapun kita berusaha untuk menyenangkan hati semua orang, pada kenyataannya perbuatan, pikiran dan perasaan orang lain adalah variabel kompleks yang gak mungkin bisa kita kontrol.
Dari pada sibuk memikirkan hal yang belum pasti dan gak bisa dikendalikan, bukankah lebih baik fokus pada hal-hal yang bisa diperbaiki dan disyukuri?
Bukankah hidup harus tetap berjalan?
0 notes
fazalisans · 8 months ago
Text
Kesimpulan hari ini:
Semua yang kamu takutkan cuma ada di kepalamu sendiri. Ekspektasi yang kamu kira ada di pikiran orang lain sebenarnya gak nyata. Selagi mereka gak pernah mengutarakan yang sebenarnya, berarti semuanya cuma asumsimu saja.
Kalaupun memang mereka punya ekspektasi, pasti itu semua karena ingin yang terbaik untuk hidupmu. Walau kadang merasa terbebani, sebenarnya itu bukti kalau mereka masih percaya dan peduli.
Tambahan: jangan lupa ngeliat matahari pagi. Kekurangan vitamin D bisa bikin depresi.
0 notes