Text
mencari jejak masa lalu
perjalanan kehidupan sebelum aku lahir.
mencari kebenaran dalam akar yang belum kutemukan
walaupun aku belum siap menghadapi kenyataannya nanti.
mencari kedamaian yang sering tertutupi dunia
nafsu...lapar... membuatku lupa akan kedamaian sejati.
mencarinya kembali
yang telah lama pergi dan tak mungkin kembali ke dunia.
mencari tujuan yang mungkin sudah kutemukan
namun, perjalanan panjang masih belum memenuhi arah tujuan itu.
... di antara angan-angan yang terus menghantui, betapa lelahnya melawan diri...
2 notes
·
View notes
Text
Akhirnya buka tumblr lagi, hehehe... setelah sekian lama gak diurus.
mmm.... bingung mau nulis apaan (-_-!)
oh iya, tadi saya meng-uninstall fesbuk n instagram, hehehe...
lagi ngerasa too much sharing aja n makin merasa gak penting, hahahaha.
jadi sekarang, klo mau inetan kembali ke jaman heubeul..yaitu ---> buka laptop or PC. tapi sayang laptop saya ini gak bisa pasang emoticon, hahahahaha #penting (;p)
0 notes
Text
Thought via Path
To : bapak... Ternyata analisamu sedikit keliru tentang Amin Rais. Pak... Jika saja kau tetap bertahan dalam dakwah, mungkin kau kan bertemu halaqahmu. Perjuanganmu tak pernah salah. Namun, terkadang kita memang harus memihak sebagian kelompok yang memang benar-benar memperjuangkan Islam. Maaf, tidak cukup hanya dengan nasionalisme mu itu. Ya, walaupun akhir hayatmu kau menyadari bahwa ruhul jihad fil Islam adalah di atas nasionalisme. Karena sudah jelas yang mencintai Islam, pasti mencintai negerinya. Mungkinkah perjuanganmu dulu..... Aaah... Tak berani lagi aku menuliskannya. Perjuanganmu tak pernah salah. Namun aku hanya mampu mendoakan semoga Allah mengampuni kekhilafanmu... . . . Mengenang... "Indonesia Masa Depan adalah Perjuangan Kita Hari Ini" (1977) – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
Asing itu di tengah hiruk pikuk duniawi. Bukan mengeksklusifkan diri, bukan mengasingkan diri lalu dengan mudah mencela bahwa kelompok lain itu sesat. Lama-lama kami yang menggenggam batu kemarahan terlepas juga dari tali kesabaran. Bagaimana tidak, hampir setiap hari kalian lemparkan celaan itu kepada kami yang di luar kelompok kalian. Seoalah kami tak berhak mendapat kasih sayang Allah SWT. Sebenarnya kalian itu siapa? Bukan kaki tangan penguasa yang dzalim kan??? – Read on Path.
0 notes
Photo

Kulihat mereka yang berilmu tetap merunduk kepada Penguasa Langit. Hingga kusadari hampir tak ada lisan yang mampu kuucap. Namun...upaya meredam fitnah sekecil apapun itu harus tetap diperjuangkan. Walaupun sebuah label tersangka penyebar fitnah tak terelakkan lagi. Wahai Rabb... Engkaulah Yang Maha Berkehendak. Kumohonkan istiqomah padaMu. Sungguh tiada daya upaya melainkan pertolongan dariMu. #baladanungguancapcaygoreng #dietgagal #kopiukhuwah
0 notes
Quote
Suatu ketika aku menaruh harap yang begitu banyak pada seorang manusia. Pada akhirnya aku kalah, aku kecewa. Pernah juga aku berhenti berharap apa-apa. Tidak pada apa, tidak pada siapa. Dan akhirnya aku kosong, hampa tak bertujuan. Kemudian aku belajar menggantungkan satu per satu harapan hanya padaNya. Aku belajar berharap sepenuhnya hanya pada ketetapanNya. Kau tahu apa yang kudapatkan? Segalanya. Meski kadang aku harus menangis dulu, meski kadang aku harus terluka dulu. Namun pada titiknya, aku mengerti, aku benar-benar bahagia dengan semua jawabanNya.
Fitriyani Syahrir (via fityanisyahrir)
Baiklah... Tak apa menangis dulu... Sekalian melembutkan hati 😊
511 notes
·
View notes
Photo

Guru yang sabar, yang selalu mendorong murid2nya untuk berani mencoba ketika kita ragu menjawab persoalan. Guru yang senang berbagi pengalamannya yang luas. Guru yang mau mendengar curhatan muridnya ini padahal si murid sering bolos. Guru yang rendah hati, tidak keberatan dipanggil 'mba' padahal beliau ustadzah berkelas karena keilmuannya. Guru yang akan selalu kami rindukan. Maafkan saya ya Ustadzah Afifah, saya sering bolos. InsyaAllah saya tidak akan berhenti belajar bahasa Arab. Syukron sudah menjadi inspirasi. Semoga Allah senantiasa menambahkan keberkahan padamu dan keluargamu. Jazakillah khairan katsira... #ukhtifillah #ukhuwahislamiyah
0 notes
Text
Thought via Path
Doakan dlm munajat, ananda kelak mendapat pasangan hidup yg mencintai Allah & Rasul. Krn dari sana kehidupannya bermula & bermakna. -Wulandari Ekasari- – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
Ketika seorang ayah menelantarkan anaknya, maka anak itu termasuk anak yatim. Saya lupa penjelasan ilmiahnya bagaimana. Yang jelas itu salah satu kesimpulan yang saya dapat dari sebuah majelis ilmu dalam lingkaran kecil saya dan sahabat-sahabat saya. Wahai Ayah... Tak takutkah pada pertanggungjawabanmu di akhirat nanti? Yang tidak punya waktu, sebisa mungkin membeli waktu dengan uangmu yang banyak itu untuk menjadi ayah sesungguhnya. Yang tak punya harta, ajaklah anakmu berusaha tetap bersedekah, tanpa materi tapi dengan keikhlasan bermanfaat bagi sesama. #tetibamirismelihatanakyatim #padahalayahnyamasihhidup – Read on Path.
0 notes
Photo

Seperti mencari jarum dalam jerami. Namun tak tahu di mana jeraminya. Akhir zaman,,,tak sanggup aku memikirkan apa yang akan terjadi pada anak-anakku nanti. Saat ini saja aku kadang menemukan setitik cahaya. Namun kadang-kadang redup, hingga membuatku ragu menentukan jalan yang harus kulalui. Seperti ketika kehilangan sosok guru sekaligus kuanggap sebagai orang tua. Ada yang kehilangan karena tak ada komunikasi...dan ada yang paling menyedihkan adalah ketika ternyata hampir tidak satu visi lagi, yang akhirnya aku harus menghilangkannya sementara waktu. Ya Allah... Semoga Engkau senantiasa memudahkan anak-anakku menjalani kehidupan sesuai petunjukMu melalui kehidupan Rasulullah Muhammad SAW. #curhatemak #curhat #muslimahdiary
0 notes
Text
Thought via Path
Mereka kira mampu membeli kehidupan dengan kesombongan. Berlebih-lebihan demi mengenyangkan perut, memuaskan nafsu. Aaah... Apalah aku ini masih sering menjadi bagian dari mereka. Tertawa berlebihan... Wisata kuliner yang membuatku lupa pada hak fakir miskin... Belanja pakaian untuk sekedar menyenangkan hati tapi lupa apakah Allah senang melihatku... Rabbii... Engkau Yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkan kami dalam agamaMu... Ampuni kami yang membeli kehidupan dengan kedzaliman... 😥 – Read on Path.
0 notes
Text
Thought via Path
#KamiBersamaHabibRiziek Karena bersama beliau ada ustadz Arifin ilham, ust.Yusuf Mansyur, AA Gym, HNW, Bakhtiar Nasir, Didin Hafidudin, para ulama, kyai, dan para habieb. Bagaimana mungkin aku tak bersamanya. Sedangkan mereka semua adalah para ulama pewaris nabi penuntun ummat #gerakan7jutastatusdukungHRS. – Read on Path.
0 notes
Photo

Ada yang bilang kalo mau berbisnis itu gak bisa dilakukan semuanya sendiri. Terus kalo mau sukses itu harus begini dan begitu. Hihihi...yang ngomong begitu ke saya berarti memang belum begitu mengenal saya. Walaupun dalam hal berdagang saya gak segan-segan nagih utang ke teman atau saudara, tapi saya bukan termasuk orang yang mendambakan kesuksesan itu rumah, mobil, traveling, tabungan gak abis-abis dan lainnya. Dari jaman masih remaja iseng-iseng jualang ya gitu aja. Ada yang mau beli syukur, gak mau beli ya sudah. Yang penting sudah memasarkan alias usaha. Ya, dari milih kopi, menggiling, menyeduh memang saya yang kerjakan. Dan hampir semuanya manual. Sampai yang memasarkannya pun saya sendiri. Ada yang salah? Beberapa kedai yang saya temui juga ada yang begitu. Saya mah dari dulu dagang ya gini-gini aja. Yang penting usaha. Bener aja rezeki mah da dari Allah. Membuka pintu rezeki dengan berusaha terlebih dahulu. Buktinya akhirnya saya sering dapet kerjaan lain yang gak ada hubungannya ma dagang tapi duitnya lebih jelas,hahahahaha... Yang penting semua dari Allah ya gak sih? Ah sudahlah ini mah hanya berbagi yang saya alami. Sulit memang untuk dipahami kebodohan saya ini. Ya mungkin banyak yang anggep ah, cuma capek doang. Etapi ada kesuksesan yang gak bisa dibeli oleh uang ketika anak ngomong "bunda ini jualan baju, bunda ini jualan jamu, kalo bubu jualan kopi" Ah, masyaAllah...bahagianya ketika anak memahami identitas ibunya sebagai pedagang kopi botolan, yang asetnya mungkin hanya bisa ditabung dalam pengalaman menyenangkan. Selalu...selalu...konsep kesederhanaan mamang saya yang saya terapkan. Beliau bilang pada adik saya "ah Di... Imah mah nu penting bisa ngiuhan". Ya, dia selalu memandang kesuksesan itu justru sederhana. Dengan warung kecil yang ia miliki, ternak burung kenari yang juga tidak besar penjualannya dan beberapa usaha orang yang hidup di pedesaan... Namun dengan berbekal modal seadanya ia justru yang paling dermawan. Ketika ada tetangga yang kesusahan ia tidak pernah berpikir uang dari mana ia bisa dapatkan untuk membantu tetangga. Tapi, saya pun gak ngerti...pokoknya hampir selalu ada uang untuk menolong orang lain. bersambung...
0 notes
Text
Memimpikan membuka kedai kopi di samping masjid. Tak perlu musik, cukup murottal dari berbagai suara para penghafal Quran yang menemani suasana kedai. Ramah anak. Tidak diperbolehkan berkhalwat bagi yang belum memiliki buku kecil dari KUA. Aaah tentu anak-anak mahasiswa yang bergerombol boleh nongkrong dengan syarat nongkrong produktif, diskusi cedas, menjaga adab antara yang bukan muhrim, meminimalisir haha hihi yang tidak perlu...dan lainnya yang masih belum kepikiran,hehehe Jadwal kedai 05.00 buka 11.30-12.30 istirahat 15.15-16.00 istirahat 17.45-19.30 istirahat 21.00 tutup
0 notes
Text
Apa kabar cinta... Terjebak kesucian yang ternyata palsu? Apa kabar jiwa? Kapankah kau terakhir benar-benar berwudhu...?mensucikan hati yang penuh noda. Apa kabar bahagia? Mungkinkah itu hanya dunia yang memabukkan...? Teringat jiwa yang lemah mulai beranjak bangkit. Karena seseorang yang nyata mengajak kepada keindahan cinta Sang Khalik. Namun, ternyata Allah justru menghendaki ia bertemu pada rapuhnya cinta. Entahlah...apapun semua asa menjadi tak pantas menyelinap atau bahkan bersemayam dalam jiwa. Karena niat memang perlu dipertanyakan, sangat harus diluruskan. Entahlah...apakah kehampaan ini bagian dari ujian. Walaupun tidak sepenuhnya dalam kekosongan...namun... Wahai cinta yang selalu duduk di sana, mengapa kau jarang berlari mengejarku? Tak pantaskah kini kita bercengkrama layaknya Adam dan Hawa? Apakah segala pembatas itu? Apakah aku sebegitu mengecewakanmu? Jangan kau buat aku merindu pada hantu masa lalu yang terbungkus indah dengan kesalahan ini... Ah sudahlah! Aku selalu punya Allah... Alhamdulillah ala kulli haal...
0 notes
Photo

Ada sebuah keluarga yang dengannya sering membuat kerinduan pada almarhum bapa lebih terobati. Ya, keluarga Nin Titi di Cimahi. Beliau adalah termasuk neneknya alm.bapa. Sedikit bergeser dari kisah kerinduan saya... Izinkan saya menceritakan kisah dalam foto ini. Nin Titi adalah seorang aktivis Muhammadiyah. Dan yang memakai peci dalam foto ini adalah paman saya 'Mang Nuh yang notabene lulusan pesantren berbasis NU. Foto ini diambil ketika Nin Titi ngotot ingin berziarah ke makam bibi saya yang baru saja meninggal. Padahal, kebiasaan keluarga Nin Titi jarang berziarah. Namun, pada saat di makam Nin Titi bilang gini ke 'Mang Nuh "mangga Nuh nu mimpin doa...". Setau saya Nin Titi jarang meminta 'Mang Nuh pimpin doa ketika di makam. Tapi beliau menegaskan "pan Nuh ajengannana...". MasyaAllah...saya yang menjadi saksi kejadian itu sungguh terharu. 'Mang Nuh yang rendah hati tidak berani memulai mimpin doa karena beliau sadar ada perbedaan cara berdoa beliau dengan Nin Titi. Tapi, tanpa perlu diingatkan...Nin Titi yang sudah sering pikun itu justru dengan rendah hati pula meminta 'Mang Nuh memimpin doa, padahal sangat mungkin ketika berziarah ke makam suaminya saja beliau tidak berdoa seperti cara 'Mang Nuh. Subhanallah...perbedaan itu mungkin sebenarnya tidak serumit keadaan sekarang. Dengan kerendahan hati masing-masing mampu menerima keindahan ilmu yang beragam. Selama itu masih bersandar kepada aqidah yang sama...semua damai dalam perbedaan. Semoga keindahan ini tidak menjadi kenangan belaka. Namun, menjadi pelajaran berharga bagi kami dan anak-anak kami nantinya. Aamiin... #pelajaranhidup #pengalamanpulangkampung #islamitusatu #tauhid
0 notes
Text
Salafy itu beda sama rodjaly
Haduh, sepertinya hati saya mulai ternodai karena kemarahan. Seorang ustadz yang selama ini saya kagumi dengan tidak bijak melabeli harakah-harakah itu sesat. Padahal, maksud dari harakah tersebut adalah mengajak untuk persatuan Umat Islam. Tetapi, mengapa penilaian ahlul bid'ah, khawaridj, sesat malah melekat pada harakah-harakah tersebut. Ok, sorry... Ini memang bukan keahlian saya membicarakan tentang ustadz tersebut. Tapi... Saya berada dalam posisi merasa disakiti sebagai saudara sesama muslim. Apakah ulama-ulama yang berjuang menuntut keadilan di negara ini ahlul bid'ah? Lalu apa perjuangan mereka ulama-ulama salafy pada keadilan umat muslim di Indonesia ini? Jujur, saya akhirnya merasa sedih. Karena bagi saya kelompok salafy ini saudara. Namun, sepertinya mereka tidak menganggap kami yang ada dalam kelompok-kelompok pergerakkan Islam ini sebagai saudara... Karena kami ahlul bid'ah sesat!? Ah, sudahlah bukan hak saya..... Bersabar kepada saudara sendiri memang lebih baik daripada menghakimi. Maafkan saya.....yang jelas sekarang sedih. Semoga kesedihan ini bisa membersihkan hati saya yang mulai ternodai kemarahan, insyaAllah...
2 notes
·
View notes