hmemm

[hmemm]

Terimakasih sudah cuek atas segala effortku.

#sekian

[hmemm]

Membayangkan kehidupan dengan leluasa membeli apapun tanpa mempertimbangkan harga. Butuh juga ingin dan bisa dicapai. Banyak sekali keinginan sederhana seperti itu, membayangkan orang orang.

Sesimpel mau makan seblak tanpa bidget, mau beli kopi bermerek dengan leluasa dll.

[hmemm]

AKU YANG KERAS

Yaa aku memang keras, orang sekitarkubpasti merasakan sebetapa keras kepalanya aku. Tidak mudah untuk melunakkannya namun bisa. Sekali senggol langsung cut off.. gampangnya gitu.

Seperti contoh panggilan 'bu' yang diberikan orang orang padaku diusia yang harusnya masih dipanggil mbak atau dek. Sebuah frasa bagus yang menyebalkan bagiku. Frasa yang akan aku terima dengan bangga jika sudah berkeluarga kelak, besok aku akan senang dan suka dengan itu. Tapi tidak untuk sekarang.

Emang.. mereka ngga salah dengan melihat tampilan luar, tapi apakah keliatan segitu tuanya ???

Kenapa aku berbeda dengan teman temanku, mereka tampak baby face dan imut, mereka tampak muda, muka yang stagnan meski usia terus berlanjut. Apakah mereka perawatan, sejauh yang ku tau sama saja...

Yaa aku begini mungkin bukan tanpa alasan. Aku terpaksa menjadi pemikir sejak SD. Kondisi keluarga yang jauh dari kata layak membuatku banyak berpikir bagaimana mencapai inginku. Bahkan untuk membeli barang yang aku inginkan saja harus berpikir banyak kali menimang dab menimbang.

Bahkan tipe x kertas pun dulu belum sempat terbeli, karena pemakluma kondisi. Sekolah SMK pun sempat untuk tidak lanjut karena terkendala. Tapi Alhamdulillah bisa dapat sekolah gratis. Tidak menyangka juga untuk bisa kuliah.

Kini pas kerja, ingin sedikit menikmati jerih payah harus terbebani pikiran orang rumah. Memang ngga ada habisnya mikir .... Itulahh kenapa muka ku keliatan tua

[hmemm]

Butuh membuang malas dan menjemput semangat,

[hmemm]

Ya Allah butuh menetralkan hatiiiii

[hmemm]

Hidup memang tentang pilihan. Mana yang akan dilakukan dan mana yang akan fitinggalkan. Sebuah kebingungan pasti membersamai pilihan. Seolah terombang ambing dalam lautan. Berjalan entah kemana tak tentu arah tanpa tujuan. Pilihan yang menghasilkan keputusan, keputusan yang menghasilkan masa depan. Akan kah masa depanku sesuai pilihan,?

Tak semuanya bisa menerima pilihannya sendiri. Aku milih ini karena... Bla bla bla seolah olah sebab disekitar menjadi masalahnya. Padahal sebenarnya diri ini lah sebagai bos dari segala pilihan.

Terus saja bingung dan salahkan sekitar. Dasar egois

#part1

[hmemm]

Tiap ada temen yang sempro kok badmood,

Padahal diri ini yang terlalu malas.

Bangkitt endah bagi waktumu secara profesional

[hmemm]

Hati

Kadang sih sok merasa kuat dengan semua hal yang dihadapi. Seolah semua akan baik baik saja saat melewatinya. Iya memamng baik baik saja, tapi tentu ada yang terkorbankan, perasaan misalnya. Ah canda perasaan.

Perasaan memang tak bisa dibohongi, walau luar berkata tidak, dalam belum tentu demikian. Luar seolah sombong tak mengakui bahwa sebenarnya suka, dalam luar biasa kalang kabutnya menahan itu. Ah entah aku diam saja

[hmemm]

Ingin ku hempaskan sudsh rasa sukaku.

Yaa aku sedang jatuh cinta, entah kapan rasa itu ada tapi sungguh ini berat rasanya. Dipaksa untuk tidak ada apa apa padahal ada apa apa. Rasa yang membelenggu beberapa tahun belakangan ini cukup menguras tenaga menguras pikiran. Setiap jam menit detik hanya memikirkan hal yang sama. mulai dari bangun tidur hingga mau tidur lagi. Lelah ga sih? So far yang kurasakan sih lelah. Ingin ku hilangkan saja rada ini, biar gidupku damai. tapi apa bisaa? Kata orang orang itu cinta mengikhlaskan, tapi apa aku bisa? Wong kadang denger sesuatu tentang dia aja perasaan jadi tak karuan wkwkw. Ah entahlah semoga diri ini kuat menahan rasa ini.

Pernah kepikiran apa gua ungkapin? Ah masak iya cewek ngungkapin ? Jatuh ding harga diri gua. Wkwk ya kalo nanti dia suka balik kalo enggak? Mau ditaroh mana nii muka ?

Tapi aku sadar, aku bukan type dia yang so high class. Waka waka bangun dari mimpin indahmu endah

[hmemm]

Percaya aku bisa,

Bismillah wisuda maret 2022

[hmemm]

Langkah tak mudah

Beberapa langkah berjalan, sedikit rintangan bisa jadi terabaikan. Ditengah jalan seolah melambung melayang terbang, diujung jalan dijatuhkan terjerembab. Yaa.. langkahku memang tak seperti dulu yang keliatan nya semulus kain sutra. Banyak kerikil dan bebatuan yang kini harus ku lalui. Demi sukses yang didambakan.

Tekadang diri ini berpikir akankah bisa diri ini menjadi orang sukses? Apakah bisa diri ini mendirikan perusahaan ? Apakah bisa diri ini menghajikan orang tua dan seluruh keluarga?

Semua tak akan bisa jika kita hanya bertanya "akankah bisa?"

Mimpi, yaa mimpi, ada yang mengatakan mimpi adalah segala sesuatu yang saat ini tak mungkin bagi kita. Segala sesuatu yang jika sekarang kita membayangkan pasti akan bertanya "akankah bisa? ". Itu mimpi namanya.

Buat apa orang bermimpi jika segala sesuatunya sudah di depan mata. So mimpilah setinggi tingginya, bayangkan apa yang membuatmu senang dikemudian hari. Sukses tidak hanya kau dapat dengan rebahan. Tidak akan kau dapat dengn setetes keringat tak kentara. Tapi sukses kau dapat jika kau sudah mengatakan "ternyata aku bisa"

'13'nov21

[hmemm]

Tentang aku yang begini.

Sisi seseorang pasti ada yang menerima ada pula yang menolak. Ada orang yang kelewat seneng kalau bertemu kita, ada orang yang biasa aja jika ketemu kita, bahkan ada orang yang benci jika kita ada disana. Terkadang kita terlalu memforsir diri kita untuk menjadi pribadi baik dimata orang lain. Tapi kita lupa untuk berusaha menjadi baik untuk diri kita sendiri. Sekuat tenaga raga ini berusaha melakukan segala hal demi tercapainnya kesenangan dimata orang lain. Biar diri ini keliatan baik, keliatan solehah, keliatan murah senyum dan masih banyak lagi hal hal yang mungkin itu sebenarnya bukan diri kita. Meng fake kan diri kita, padahal hati bergemuruh tak karuan, ingin segera mengakhiri hari jika itu tak sesuai hati.

Berat rasanya ingin mengungkap diri ini seperti apa sebenarnya, walaupun segelintir orang terdekat mungkin sudah tau bagaimana sebenarnya diri ini. Mungkin mereka sering marasa sebel, sering merasa ternyata gitu ya, yah mungkin sudah ada yang berada di tahap membenci. Ini hanya sebuah persepsi tentang diri ini dan reaction dari orang sekitar.

Sebenarnya aku sadar yang kulakukan ini adalah sebuah kesalahan, bagiku atau orang lain. Kadang aku membenci tanpa sebab, dan berbuat seenak jidat. Seolah yang ku lakukan itu paling benar, seoalah menjadi orang terberintung di dunia. Yaaahhh sering kali rasa itu muncul.

Namun, sering kali pula tertampar dengan kehidupan orang lain yang jauh lebih sukses, perjuangan mereka jauh lebih besar dan lebih lebih yang lainnya. Berakhir dengan insecure dan tidak percaya diri.

Entah begini terus dan tiada habisnya :(

2'nov21

[hmemm]

Terkadang kita terlalu mendikte Allah, untuk memenuhi apa yang kita mau. Padahal apa yang telah direncanaka-Nya melebihi apa yang kita mau.

Sebenarnya simpel kita tinggal menunggu waktu dan menikmati itu. Toh yang kita harapkan tidak selamanya sesuai dengan yang diharapkan. Allah lebih tau apa yang terbaik buat kita. Yakinlah fan terus berusaha.

Awal'November21

[hmemm]

Nano nano oktober part 2

Diminggu ketiga, layangku mulai down lagi. Banyak hal mematahkanku dan itu beruntun. Hanya ku dengarkan, ku beri ekspresi yang sebenarnya itu bukan aku. Aku seolah menjadi orang lain yang baik hati, mendengarkan cerita teman yang sebenarnya membuat hati ini panas tak karuan. Aku tersenyum, tertawa mendengar cerita itu, tapi apa dia paham ? Ya tentu nggak. Rasanya ingin segera berakhir aja hari itu, tapi jam begitu lamban geraknya. Seolah tak mendukungku. Waktu berlanjut hingga sore dan aku menemukan satu lagi sakit tak berdarah. Sakit yang membuatku insecure, seolah aku tak berguna, seolah aku orang terbodoh di dunia ini. Yaaa.. entah apa itu tak akan ku sebut, intinya aku iri. Apalah dab siapalah diriku ini? Pertanyaan besarku kala itu.

Minggu ke empat, kuratapi kejadian bertubi mengusik hati itu. Ingin menangis tapi entah seolah semesta tak mengizinkan ku tuk menangis. Sejenak netes 1 diwaktu sore itu. Lebih banyak melamun dan hatiku selalu bergemuruh selama beberapa hari. Kacau.. kacau.. kacau. Aku memarahi diriku sendiri. Kenapa aku begini kenapa aku begini ? Kenapa aku tak seperti mereka? Kenapa aku tak sehebat mereka ? Seolah dunia tak berpihak kepadaku.

Sekian rasa oktober,

[hmemm]

Nano nano Oktober part 1

Satu bulan berlalu, penuh liku dan pilu.

Sempat diawal bulan aku merasa tersanjung, melangit, dan melupakan bumi sebagai pojakan. Seolah aku melayang di udara, dan tak tau kapan aku mendarat. Seolah semua berpihak kepadaku, teman, karir, cinta, dan semua yang kulakukan saat ini. Seolah aku menjadi orang terbahagia di dunia ini.

Memasuki minggu kedua, rasa layangku mulai mengendor, kurasa ada saat dimana aku harus turun, dan iti ngga lama lagi. Sedikit demi sedikit semesta membukakan mataku. Bahwa banyak orang didunia ini yang jauh lebih sukses, jaih lebih beruntung. Ku merenungi aku sebenarnya bisa apa ? Apa hal yang membuat kesombongan ini muncul ? Sadarlah diri, kerap kali ku memarahi diriku sendiri.

Menyadarkan

[hmemm]

Tentang aku yang terlalu memikirkan masa depan semu