ichahere
ichahere
18 posts
🥰
Don't wanna be here? Send us removal request.
ichahere · 4 years ago
Text
Ada kalimat sarkas namun ku suka
"Bisa jadi bukan dunia yang terlalu keras, tapi dirimu yang terlalu lembek terhadap kehidupan"
5 notes · View notes
ichahere · 5 years ago
Text
Tumblr media
Ga seberapa...
Blm seberapa....
Ini awal
Jalan terus
Lelah mu blm seberapa dibandingkan mereka
"Ya allah lindungi aku dari kebodohan karena sesungguhnya menanggung perih kebodohan tak dapat ku tahan"
1 note · View note
ichahere · 5 years ago
Text
Stasiun.
Lucu ketika stasiun adalah tempat paling hening dalam kegaduhan. Tempat dimana debar tak sabar bertemu dengan yang tercinta. Tempat dimana sesak di dada tak kuasa berpisah dengan yang terkasih.
Diantara kereta-kereta pengantar rindu, ada kita pengemis sua. Di sepanjang rel-rel berbesi tua, ada asa untuk jumpa.
Stasiun bukan sekedar tempat pergi dan kembali. Ia lebih kepada tempat bertebarnya janji-janji.
Janji untuk berhati-hati. Janji untuk menjaga diri ketika jauh nanti. Janji untuk berkabar. Janji untuk pulang.
Janji…
…yang kadang lupa untuk ditepati.
373 notes · View notes
ichahere · 5 years ago
Text
Tumblr media
Hallo!! aku disini, doakan ya...
0 notes
ichahere · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Berdua Saja. Maka Jadilah!
Sebuah Cerpen Fahd Pahdepie*
Abdullah nama tukang sapu itu. Setiap hari tugasnya membersihkan pelataran selatan Masjidil Haram. Para tamu Allah yang berdatangan dari berbagai penjuru dunia tak pernah berhenti memenuhi masjid, bertawaf mengelilingi Ka’bah. Berdesakan di depan pintu Multazam, berebut ingin mencium Hajar Aswad.
Tahun ini, petugas kebersihan itu berusia 60 tahun. Tak terasa sudah 42 tahun ia bekerja membersihkan tempat paling suci bagi umat Muslim itu, sejak usianya 18 tahun. Ia bekerja 12 jam sehari, kadang lebih jika sedang musim ramai.
Di sela-sela waktu istirahat, kadang ia menyempatkan diri shalat menghadap Ka’bah, mencari poisisi yang paling pas untuk tepat menghadap Multazam, tempat yang dipercaya di mana doa apapun akan dikabulkan di sana, meski ia harus melakukannya dari kejauhan.
Sering ia berdoa sambil menangis. “Ya Allah,” ujarnya lirih, “Setiap hari aku membersihkan pelataran rumahMu. Semoga suatu hari kita bisa hanya berdua saja di sini.”
Kali itu ia menatap sekeliling, jutaan jamaah dari seluruh dunia, beragam warna kulit dan bahasanya, memenuhi Masjidil Haram. Orang-orang bertawaf hingga area luar. Bahkan di atap masjid. “Tapi aku bahagia orang-orang masih memenuhi rumahMu, merinduMu, biarkan saja aku yang menyapu dan membersihkannya. Sampai habis usiaku.” Ada senyum yang terbit di bibirnya.
Usai shalat, Abdullah kembali bekerja. Ia sisir seluruh pelataran Selatan. Kadang ia ke sisi lain, membantu temannya, Mustafa, yang usianya lebih tua darinya dan kadang keleahan.
“Kau baik sekali, Abdullah. Tak usah repot-repot. Biarkan aku yang menyelesaikannya. Pelan-pelan.” Ujar Mustafa. Agak tergopoh.
Abdullah tersenyum. Sambil mulai menyapu. “Jamaah terus berdatangan.” Katanya. “Aku tak tahan melihat lantai masjid ini kotor dan berdebu. Izinkan aku membantu.” Sambungnya.
Keep reading
161 notes · View notes
ichahere · 5 years ago
Text
Dekap yang hilang...
Betapa sesak selama ini yang ku pendam.
Asaku putus diantara senyum dunia.
Secuil harapku hancur tiada.
Sesak
Diriku tercekik demi sebuah senyuman.
Sesak
Diriku tercebik demi sebuah perasaan.
Sesak
Diriku terbunuh demi kebahagiaan.
Aku tenggelam disini dalam kesendirian dan kesenduan.
Telah mati.
Ku pernah menjadi lilin yang hangus terbakar sumbu api menyala.
Namun untukku tak ada satupun yang mau terbakar barang sesenti saja.
Kupernah menjadi sampan yang mendayung sekuat tenaga.
Namun untukku tak ada yang mau sekedar keluar sebulir keringat saja.
Ku pernah habis habisan membela.
Ku pernah habis habisan menjaga.
Namun untukku sekedar berdiam diri disisi tak ada yang bersedia.
Ku cukup muak.
Andai ku bisa menulikan telinga dari kata hati.
Andai ku mampu.
Andai tega.
Namun ku tak bisa.
Ya rabby
Dekap ku barang sejenak saja.
Biarkan tubuh ini luruh dihadapan Mu.
Biarkan tulang ini tak mampu menyanggah agar ku terus bersimpuh di depanMu.
Sungguh hamba tak memiliki daya dibawah kuasaMu,
Tapi kemanakah hamba harus mengadu,
Jika melulu hancur sebab pilu?.
Ispirasi syair by Fatimah Musawah
0 notes
ichahere · 5 years ago
Text
Jumat, 01 Februari 2019
Pagi itu berjalan seperti biasa duduk diatas permadani hijau sambil menikmati beberapa suap nasi dengan lauk sederhana namun rasa bintang lima, sampai akhirnya dia si pemilik mata teduh yang berperawakan mungil datang menghampiri lalu berkata, "Hari ini setoran terakhirku." Aku tak menggubris karna sibuk menikmati suapan nasi rasa bintang lima itu. Hening sejenak lalu tersadar, "hah? Serius udh kelar? Masya Allah temenku." Heboh sudah diriku..
Berlanjut di kantin tepatnya sedang meracik bumbu bakso sambil berceloteh ria.
"Nanti kamu nangis ga pas setoran?" tanyaku.
"Engga, kecuali kaya adeknya Taqy Malik, Duha Malik yang setor depan ortunya" jawabnya. Dalam hati ku mengamini semoga keinginannya terkabulkan.
Senin 04 Februari 2019
Tepat dihadapan semua orang dia dengan tenang dan khusyuk mulai melantunkan ayat-ayat suci. Tak lama dari arah pintu musholah terlihat ibu dan kakaknya berjalan kearah dia dan ikut mendengarkan lantunan ayat sucinya. Ku pandang dia sambil menitihkan air mata lalu berkata lirih dalam hati "Ucapan mu menjadi doa, mereka datang menyaksikan khataman mu, Allah menggerakan hati orang orang dibalik semua ini". Setelah dia menyelesaikan dia bersujud kearahMu dan berbalik bersimpuh mencium kunci surganya..
Ku hanya dapat memandang dan berdoa "Ya allah bantu dia mengemban amanah Mu bantu dia murajaah hingga akhir hayatnya"
Hari itu ku semakin takut untuk jauh dengan dia... Ku takut tak ada orang disisi ku yang seperti dia... Yang mengingatkan ku tanpa menggurui.... Yang menegur ku tanpa menyakiti.... Yang siap disamping ku tanpa pamrih.....
Malu rasanya setiap kali berjalan disisinya dan bersyukur rasanya bisa menghabiskan 3 tahun bersamanya. Sempat ku pikir 'Apa jadinya aku bila tak dipertemukan dengannya?' yang ku tau semua sudah terencana oleh Sang Maha Kuasa.
Hadirmu seperti celah putih diruang yang gelap
Hadirmu seperti peredam dahaga diterik mentari
Sebab karna mu ku berhasil menembus batas- batas yang sering ku ragukan
Ku terispirasi dengan teman sendiri. Ingin ku tulis lagi kisah hebat tentangnya agar dunia tau disisiku pernah ada orang hebat yang mau menuntunku.
Barakallah fii umrik dan terima kasih telah menjadi cambuk untuk diriku sendiri. ❤️
1 note · View note
ichahere · 5 years ago
Text
Since 2020
Yang ku tahu tiada rindu yang paling menyakitkan daripada merindukan orang yang telah tiada.
0 notes
ichahere · 5 years ago
Text
Malam ini kita menjelma menjadi penjelajah waktu.
0 notes
ichahere · 5 years ago
Text
Kami memang bukan teman yang....manis. kami tidak berbincang setiap hari, kami tidak rutin bertemu setiap weekend atau libur pajang, kami tidak berbagi cerita setiap waktu, bahkan kami tak pernah merayakan hari lahir secara bersama, memang tidak ada manis manisnya....
Sempat pula hampir 1 tahun tidak berkomunikasi dan bertemu karna kesibukan masing masing. Kalau dierhatikan intensitas pertemuan kami semakin sedikit, padahal dulu dan sekarang dalam sehari masih sama yaitu ada 24 jam, ada 7 hari dalam seminggu, ada 4 minggu dalam sebulan dan 12 bulan dalam setahun.. tapi tetap saja ketemu 3 bulan atau 6 bulan hanya 1 atau 2 kali.
Sampai waktunya bertemu ternyata banyak pula kisah masing masing yg menumpuk dan mengantri untuk diceritakan, dari kisah sedih, bahagia dan kabar kabar mengejutkan lainnya semua diceritakan dalam sehari.
Semua mengalir begitu saja, 'meski kadang ngerasa di php in mau main tapi ga jadi2' ngomongin diri sendiri. Tak ada yang merasa posisinya tersisihkan karena salah satu dari kami bertemu teman baru.
Sampai disini ku mengerti point pertemanan tuh ga melulu tentang dia yang siap ada setiap kali di ajak jalan atau ga melulu tentang dia yang bisa di ajak 'haha,hihi' setiap waktu.
'Orang terdekat' mu bisa dijadikan cermin yang menampilkan baik atau buruknya dirimu saat ini dan begitu pun sebaliknya. Bisa saja sikapnya, tutur katanya, penampilannya atau cara berfikirnya didapatkan karena terbiasa melihat kita dalam kondisi tersebut dan akhirnya minirukan.
'Semua kan balik ke kita lagi', setiap orang memiliki preferensi masing-masing tentang tipe manusia mana yang dirasa cocok dengan kepribadian diri kita, tapi ga ada salahnya berusaha mencari dan berteman dengan orang orang yang berpotensi baik untuk diri kita dan begitu sebaliknya.
Lingkup pertemanan itu support sistem yang besar berpengaruh untuk diri kita setelah diri sendiri dan keluarga.
Singkatnya... pertemanan itu investasi jangka panjang buat hari esok. Manisnya pertemanan bisa dirasakan kapan saja dimana saja, entah di dunia atau di akhirat nanti.
0 notes
ichahere · 6 years ago
Text
Oryza Sativa
Aku jadi paham kalimat "padi semakin berisi semakin merunduk". Ilmu rendah hati. Dari padi kita bisa belajar segala sesuatu yg dicapai seharusnya menjadi pertimbangan untuk melakukan suatu hal agar tidak pongah(sombong) sehingga melampaui batasan yang sudah ada baik dalam agama atau norma hidup.
Tetap merunduk tetap lihat kaki ini berpijak ditempat yg bukan milik kita.
0 notes
ichahere · 6 years ago
Text
BERSYUKUR
Iri itu ada
Iri itu wajar
Iri itu tidak melulu tentang yg besar hal sepele terkadang bisa mengundang iri
Dan tak dapat dipungkiri rasa iri bisa mengawali gelapnya hati seseorang.
Bukan tidak bersyukur hanya saja setiap rasa iri itu datang dan berusaha menguasai ku.
ku ingin tau sejauh apa diriku bisa dikendalikan untuk tetep menjadi diriku tidak mengubahku menjadi orang lain hanya karena rasa iri.
Ku ingin tau sejauh apa batas sabar ku disetiap nafsu dan godaan hanya karena rasa iri.
Lalu kalau iri itu tidak baik, kenapa tuhan menciptakan perbedaan diantara makhluknya?.
Malam ini ku belajar
Disetiap iri yang hadir itu pertanda aku sudah berjalan cukup jauh dari tuhan ku. Terlalu banyak menilai indah nya dunia jika menjadi si A atau si B. Tanpa melihat berapa beruntungnya menjadi diri ku sendiri. Padahal semenarik apapun kehidupan dunia nantinya tak berpengaruh dengan takdir tuhan yang sudah ditetapkan.
Sejauh ini berusahalah untuk menjadi sederhana dan selalu bersyukur tanpa iri dengan gemerlap dan gemintangnya kehidupan dunia
0 notes
ichahere · 6 years ago
Text
mimpi mimpimu bukan perihal bagaimana nanti penerimaan manusia kepadamu sayang! Mimpimu tetaplah melangit. Upayamu tetaplah yang terbaik. Sekalipun kamu harus berulang kali jatuh dan lelah dibuatnya. Sekalipun tak satupun ada yang mau mempercayai dan mendukungmu. Sekalipun engkau merasakan jalanmu untuk meraihnya demikian sepi dan sendiri. Tak apa, jujurlah pada Allaah. Tetaplah di atas jalan-Nya. Percayalah Allaah akan tuntun, Allaah akan arahkan. Khawatirmu luruhkanlah, ada Allaah.
Menyapa Mentari
211 notes · View notes
ichahere · 6 years ago
Text
Malam ini tidurlah dengan hati yang lapang.
Urusan mimpi dan harapmu serahkan sepenuhnya hanya kepadaNya. Sebab, setelah upaya telah dilakukan, maka berserah penuh adalah upaya yang juga musti dilakukan.
Tidak perlu khawatir, sebab yang memang takdirmu akan sampai kepadamu meski diawal engkau tak menginginkannya.
Malam ini tidurlah dengan penuh syukur. Atas apa-apa yang sudah diberikan dan kau nikmati dengan segala kebaikan. Syukur yang diupayakan adalah kebaikan yang baik.
Pada kebaikanNya yang tiada pernah terputus, pada kebaikanNya yang selalu dilimpahkan meski tanpa kita minta sekalipun. Jangan khawatir ya, tidurlah dan jangan lupa berdoa dengan doa yang baik. Semoga hatimu selalu dilapangkan olehNya..:))
407 notes · View notes
ichahere · 6 years ago
Text
Nanti
Me : kpn aku boleh belajar sama beli alat make up ?
Ayah : nanti ya nak tunggu 20 thn sekarang dirawat dulu aja kulitnya
Me : kpn aku boleh pakai softlens min? kemarin beli malah dibuang mmh
Ayah : nanti ya nak tunggu 20 thn sekarang pakai kacamata dulu
Me : kpn aku boleh kenalin teman lelaki ku ke ayah ? (Iseng nanya)
Ayah : *diam sejenak. Nanti ya nak tunggu kau lulus S1, sekarang blm boleh walaupun ada yg meminta.
Dll
Hadirnya mungkin jarang terlihat sehingga tak banyak waktu untuk berbincang. Sesekali membahas 'KAPAN' selalu beliau jawab 'NANTI' seolah kata ini meringkas 'jangan sekarang blm waktunya'. Ternyata pertanyaan 'KAPAN' selalu menjadi bomerangnya agar selalu siap 'NANTI' ada waktu yang menagih dan menciptakan sedikit atau banyak perubahan dalam diri anak anaknya.
0 notes
ichahere · 6 years ago
Text
Bersembunyi di Tumblr. Tempat istirahat dari gemerlap instagram.
- tumblr adalah malam, tepat ketika mata ingin terpejam. Tumblr adalah ketika sekitar mulai sepi, lampu kamar sudah mati, tapi isi kepala mulai riuh sendiri. Berdebat kusir dengan hati. Tempat keluarnya penyesalan dan pengharapan. Tempat buncahan hati yang terpendam selama hari terang. Tempat aku, sebenar-benarnya aku. Tenggelam dalam tulisan.
2K notes · View notes
ichahere · 6 years ago
Text
*pas pasan di ruang tipi
Ayah : kenapa matamu sembab.
Aku : .....
Ayah : abis patah hati kau?.
Aku : tak... mo di tinggal rantau.
Ayah : pacar mu rantau? Punya pacar kau? Nikahin beneran nih.
Aku : isss suudzon aja sama anak.
Ayah : lah terus karna siapa?.
Aku : itu sahabatku kuliah jadi ngekos dekat univnya. Padahal dia yang suka main main bareng ku.
Ayah : yah gitulah rasanya.. seperti dulu waktu kau putuskan buat sekolah jauh.. mak mu galaunya sama kaya kamu. Anak gadisnya jauh dari rumah.
0 notes