"sebuah cerita tentang perjalananmelewati berbagai kemungkinan"
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Keempat
"Saya Firman" lelaki itu mengenalkan diri. Dia juga tourguide di perjalanan kami ini. Rambutnya yang gondrong diikat kebelakang. Memakai kaos lengan panjang dan celana pendek. Aku hanya menatapnya sebentar lalu kembali sibuk mengagumi indahnya pulau-pulau yang kami lewati. Disetiap pulau aku pasti bertanya pada salah satu awak kapal yang menemani. "Ini pulau apa? Itu? Ada orangnya?" tanyaku seperti anak kecil baru melihat dunia. Untungnya Dery, awak kapal kami yang juga seorang koki; sabar menjawab setiap pertanyaanku sembari menyelipkan candaan. Baru sebentar aku ada didalam kapal ini, tapi rasanya seperti sudah lama kenal dengan mereka semua. Hangat.
Setelah beberapa jam berada di laut lepas, kami sampai pada destinasi pertama. Katanya disini boleh snorekeling. Ah, apalah aku yang tidak bisa berenang. Melihat keindahan air laut biru yang jernih saja sudah membuatku senang kok. Speechless juga karena bisa melihat Ikan Manta berenang bebas melewati lambung kapal saat kami bersandar. Sungguh cantik! Kapal kembali berlayar menuju destinasi berikutnya. Makan siang disajikan begitu lengkap. Ada ikan, cumi, ayam, sayur dan pisang cokelat sebagai cemilan. Rasanya enak sekali.
Sampailah kami di Gili Lawa Darat sebagai penutup hari ini. Habis berfoto-foto ria, akupun duduk di sebuah batu, memandangi matahari yang perlahan mulai membenamkan dirinya kedalam lautan yang tenang. Sesekali ku perhatikan tourguide satu itu. Duduk diam diantara rumput yang mulai meninggi, sibuk merekam senja dengan handphonenya. Langit kian gelap, kami kembali ke kapal untuk makan malam dan beristirahat. Besok pagi kita lihat sunrise diatas bukit. "Siapin tenaga" kata Mas Irvan.
Ok. Mari kita tidur!
4 notes
·
View notes
Text
Ketiga
Pagi ini rasanya ingin kulewati saja jam sarapan dan bergegas pergi melihat laut. Tapi makanan yang tersaji di meja rasanya mubadzir untuk ditinggalkan. Kamipun check-out sehabis sarapan; menunggu mobil yang akan mengantarkan kami ke pelabuhan.
Di pelabuhan sudah ada seorang tourguide lelaki yang menyambut kami dengan senyuman. Mas Irvan namanya. Dia adalah pemilik kapal dan travel yang akan kami gunakan dalam tiga hari kedepan. Ternyata kapalnya tidak bersandar di pelabuhan, melainkan harus menyebrangi beberapa kapal lain untuk bisa menaikinya. Makin menyesal kurasa membawa koper ini. Salah banget. Diatas kapal sudah ada satu orang tourguide lagi dan beberapa awak kapal lainnya. Mesin kapal dinyalakan dan kami menjauh dari pelabuhan. Perjalanan dimulai..
1 note
·
View note
Text
Kedua
Selamat datang di Bandara Internasional Komodo!Ah! Bahagia sekali aku bisa ada disini. Aku tidak pergi sendiri, tapi bersama keluarga teman ibuku yang juga ingin berlibur. Tanpa mereka, aku pasti tidak bisa merasakan private-trip rasa backpacker seperti sekarang ini. Backpacker kok pakai koper? Sudahlah.
Hijau dan Biru menjadi dua warna yang mendominasi mataku kala memandang keluar jendela mobil. Hari ini kami habiskan dengan berkeliling kota dan menikmati senja di Bukit Silvia. Menatapi matahari yang mulai terbenam meninggalkan bayangan kapal-kapal yang berjajar ditepian laut. Indahnya...
0 notes
Text
Pertama
Alarmku berbunyi jauh lebih cepat hari ini. Aku terbangun dengan perasaan hati yang jauh berbeda dari biasanya; campur aduk. Malam harinya aku isi dengan menyiapkan baju, celana, kerudung dan memasukkannya kedalam koper kecilku.
"Sudah siap kak?" tanya ibu dibalik pintu kamarku. Aku membukanya dan langsung mengangguk semangat. Kamipun langsung berangkat menuju stasiun kereta. Seperti biasa, stasiun sudah ramai dengan orang-orang yang hendak pergi kerja. Sedikit menyesal aku membawa koper ini. "Kenapa gak pake ransel aja ya?" pikirku saat masuk kedalam gerbong yang penuh manusia. Aku memilih berdiri didepan pintu seberang agar bisa memandang jauh keluar, melupakan sesaknya kereta ini. Keretapun berjalan. Sesampainya di bandara, aku berpamitan dengan ibu yang hanya mengantarku. Menaiki pesawat ini rasanya bahagia sekali. Akhirnya aku bisa melepas lelah setelah perjalanan panjang menyelesaikan sidang skripsi kuliahku itu. Pesawatpun siap untuk terbang. Bismillah...
2 notes
·
View notes