kabarsains

[kabarsains]

Asteroid Sebesar Lebih dari Gunung Everest Melintasi Bumi dan Dapat Terlihat

Jakarta - Asteroid raksasa akan melintasi Bumi terhadap 29 April. Batu antariksa yang digambarkan berukuran setengah Gunung Everest itu dapat dicermati dari Bumi pas mendekati planet manusia.

Nama resmi asteroid itu adalah 1998 OR2. Asteroid itu akan melalui Bumi bersama jarak paling dekat 3,9 juta mil. Meski jauh, tetapi jarak itu cukup dekat untuk dianggap sebagai "objek dekat Bumi" (NEO) oleh NASA.

Badan antariksa dan penerbangan AS itu berpikiran apa pun yang lewat di dalam 120 juta mil dari Bumi sebagai NEO.

Asteroid 1998 OR2 mampu terlihat berasal dari Bumi dengan melintas bersama memakai teleskop. Bagi yang tidak memiliki teleskop, melintasnya asteroid itu selalu sanggup disaksikan secara online yang akan disiarkan Proyek Teleskop Virtual di Roma dengan menyelenggarakan tontonan publik gratis mendekatnya asteroid tersebut.

NASA mendapatkan sekitar 30 NEO tiap tiap minggu. NASA menjelaskan, "Para ahli memperkirakan bahwa efek dari objek seukuran yang meledak di Chelyabinsk, Rusia, terhadap 2013 - kira-kira 55 kaki (17 meter) - berlangsung sekali atau dua kali seabad."

"Dampak benda yang lebih besar diinginkan jauh lebih jarang (dalam skala berabad-abad hingga ribuan tahun). Namun, mengingat ketidaklengkapan katalog NEO waktu ini, pengaruh yang tidak terduga - seperti insiden Chelyabinsk - sanggup berjalan kapan saja."

NASA Yakin Tak Akan Bertabrakan Asteroid 1998 OR2 diklasifikasikan sebagai objek yang berpotensi beresiko karena melintas di dekat orbit Bumi, tapi kala ini tidak tersedia didalam daftar prioritas NASA. Tidak diakui berpotensi sebagai moment tabrakan bersama dengan Bumi di era depan.

Informasi selanjutnya dihimpun dan dipantau Sistem Sentry NASA, "sistem pemantauan tabrakan yang amat otomatis yang berkesinambungan memindai katalog asteroid paling baru untuk barangkali efek era depan bersama dengan Bumi selama 100 th. ke depan."

Ini adalah asteroid terbesar yang diperkirakan akan melintasi Bumi dalam satu bulan ke depan, tapi itu bukan yang terbesar yang dulu ada.

Pencapaian tersebut punya asteroid 3122 Florence (1981 ET3), yang terbang dan untungnya tidak bertabrakan bersama Bumi terhadap tanggal 1 September 2017. Asteroid tersebut dapat kembali melintas pada 2 September 2057.

Selain melacak Objek Dekat-Bumi yang bisa menimbulkan ancaman, NASA dan lembaga lainnya saat ini punyai misi untuk mempelajari asteroid dekat Bumi dan berpotensi mengurangi bahaya tabrakan.

Observatorium ini terdapat di punggung Cerro Pachón di Chili utara-tengah. Mengetahui ukuran dan orbit asteroid adalah tugas utama mereka, sebab ini sanggup terlalu mungkin prediksi Objek Dekat Bumi.

Perbedaan Asteroid dan Meteorit Asteroid 1998 OR2 miliki diameter antara 1,8 dan 4,1 kilometer. Pada akhir yang lebih tinggi dari perkiraan itu, itu memperlihatkan batu ruang angkasa sanggup kira-kira 1/2 ukuran Gunung Everest, dan lebih tinggi berasal dari Gunung Fuji Jepang.

Tidak ada yang menimpa bumi bersama kerusakan apokaliptik sepanjang 66 juta tahun, dikala asteroid memusnahkan dinosaurus.

Asteroid adalah batuan yang lebih besar yang mengorbit memutari matahari. Seringkali, gara-gara tarikan gravitasi berasal dari planet, mereka bisa dipindahkan keluar jalur dan dapat bertabrakan bersama planet dan puing-puing lainnya di luar angkasa.

Meteor adalah batu yang lebih kecil yang terbang di lebih kurang tata surya kita. Ketika ini jatuh melalui atmosfer bumi, mereka terbakar dan menguap, membuat apa yang kita kenal sebagai "bintang jatuh".

[kabarsains]

Membuka Lowongan untuk Misi ke Bulan Sebagai Astronaut, Begini yang Syarat Diajukan NASA

Jakarta - NASA dapat ulang jalankan misi ke Bulan. Lembaga antariksa Amerika Serikat itu pun terhubung lowongan astronaut untuk mobilisasi misi itu. Apa sajakah syarat-syarat yang wajib dimiliki seseorang untuk jadi astronaut NASA?

Saat ini NASA sedang bersiap untuk mengirim satu pria dan satu wanita ke bulan sebagai anggota dari program Artemis. Pihak mereka pun telah bertanya kepada para ilmuwan, pilot, dan insinyur Amerika yang sanggup mengetahui orang-orang berkompeten dan membawa persyaratan yang sesuai untuk menjadi calon astronaut.

Mengutip New York Post, Kamis (13/2/2020), NASA menghendaki mampu merekrut kelas astronaut generasi Artemis selanjutnya untuk menaikkan jumlah korps mereka yang waktu ini totalnya 48. Sejak hari-hari awal NASA pada 1960-an, cuma 350 orang yang mendapat kehormatan untuk berlatih penerbangan angkasa luar.

Administrator NASA Jim Bridenstine mengatakan, "Kami merayakan th. ke-20 mengenai keberadaan NASA di Stasiun Antariksa Internasional terhadap orbit rendah Bumi tahun ini, dan kami ada di ambang untuk mengirim wanita pertama dan pria selanjutnya ke Bulan pada tahun 2024."

Ia termasuk menambahkan bahwa untuk para wanita dan pria yang sangat berbakat, pihak NASA akan merekrut mereka untuk bergabung dengan keluarga astronautnya.

Hal ini adalah selagi yang luar biasa di dalam penerbangan luar angkasa manusia untuk menjadi seorang astronaut. "Kami berharap seluruh orang Amerika yang mencukupi syarat apakah mereka mempunyai apa yang dibutuhkan untuk diterapkan merasa 2 Maret," jadi Bridenstine.

Persyaratan Persyaratan untuk jadi astronot Artemis sudah pasti tidak enteng dan tidak sedikit kriterianya. Beberapa di antaranya layaknya terhitung kewarganegaraan AS, dan juga gelar master di dalam bidang STEM layaknya teknik, pengetahuan biologi, pengetahuan fisika, pengetahuan pc atau matematika.

Selain itu, pertimbangan yang serupa dapat diberikan kepada kandidat bersama dengan ketentuan layaknya dua th. gelar Doktor Filsafat tentang dengan sains, teknologi, teknik, atau bidang matematika, selesaikan ilmu kedokteran atau dokter bersama gelar kedokteran osteopatik.

Dan yang terakhir wajib selesai berasal dari program sekolah uji coba pilot yang diakui secara nasional dengan saat 1.000 jam untuk pilot-in-command didalam jet pada Juni 2021 mendatang.

Para pelamar termasuk wajib punya setidaknya dua tahun pengalaman kerja dan bertanggung jawab atas bidangnya. Tentunya, mereka terhitung diharuskan untuk lulus kriteria fisik NASA, yang meliputi penglihatan 20/20 (atau bersama lensa korektif), tekanan diastole pada atau di bawah 140/90, dan tinggi badan 157 cm hingga 190 cm.

Mereka yang terpilih di babak pertama termasuk mesti selesaikan dua th. pelatihan, yang meliputi lebih dari satu pelatihan layaknya berenang sepanjang tiga kolam dan jalankan treading water tetap menerus selama 10 menit sambil mengenakan seragam penerbangan.

Lalu laksanakan skenario darurat di ruang bersama ketinggian dan tekanan rendah, dan melaksanakan manuver hawa sedang di dalam gayaberat mikro terhadap pesawat terbang yang membuat perubahan ketinggian hingga 40 kali sehari. Masa pendaftaran itu akan ditutup pada 31 Maret mendatang.

Mereka yang pada akhirnya dipilih barangkali memiliki kesempatan untuk bergabung bersama awak lainnya di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan termasuk dapat berkontribusi didalam usaha untuk mendaratkan manusia pertama di Mars terhadap pertengahan 2030.

[kabarsains]

Kamu Harus Tahu, Nenek Paus Pembunuh Bisa Selamatkan Cucunya

Jakarta - Nenek paus pembunuh totol-totol diketahui sanggup menolong bayi dari spesiesnya dengan kata lain cucu mereka bertahan hidup, khususnya di kala berjalan kelangkaan makanan. Demikian laporan terkini para ilmuwan pada Senin 9 Desember 2019, di dalam sebuah makalah yang memberi pencerahan atas peran evolusi menopause.

Orca betina berhenti bereproduksi di usia tigapuluhan atau empat puluhan tetapi mereka adapat terus hidup selama lebih dari satu dekade, sebuah fenomena yang cuma diketahui tersedia pada manusia dan empat spesies mamalia lainnya, yang seutuhnya adalah paus.

Telah dikemukakan bahwa cii-ciri berikut berevolusi dikarenakan memungkinkan betina yang telah lewat jaman reproduksi menolong kerabat mereka yang lebih luas. Hal ini disebut sebagai "efek nenek" pada manusia, tetapi teori itu belum diuji pada paus sampai sekarang.

"Paus ini adalah semisal non-manusia pertama dari dampak nenek pada spesies mati haid," kata penulis senior Daniel Franks dari University of York kepada AFP yang dikutip Selasa (10/12/2019).

"Efek itu termasuk telah ditunjukkan pada gajah, tetapi mereka sanggup bereproduksi sampai akhir hidup mereka. Saat ini kami menyadari cuma lima spesies yang mengalami menopause: yang lain adalah paus pilot bersirip pendek, narwhals dan beluga."

Menulis di dalam Prosiding National Academy of Sciences, Frank dan rekannya meneliti lebih dari 40 th. data sensus pada dua kelompok paus pembunuh di lepas pantai negara bagian Washington, AS, serta British Columbia di Kanada.

Individu itu diidentifikasi oleh wujud sirip unik mereka, tambalan pelana dan terdapatnya torehan dan goresan, dan type kelamin bersama dengan pigmentasi yang tidak sama di lebih kurang alat kelamin serta ukuran sirip dewasa.

Sementara itu, interaksi mereka satu serupa lain diambil kesimpulan lewat pengamatan organisasi sosial, dan para ibu diidentifikasi oleh asosiasi berulang bersama dengan anak-anak mereka.

Tim, yang termasuk termasuk ilmuwan dari University of Exeter, Pusat Penelitian Paus AS dan Stasiun Biologi Pasifik Kanada, fokus pada 378 individu yang diketahui memiliki nenek dari pihak ibu.

Mereka mendapatkan bahwa mereka yang neneknya meninggal di dalam dua th. terakhir memiliki tingkat kematian 4,5 kali lebih tinggi dibandingkan bersama dengan nenek yang tetap hidup.

Efeknya secara vital diperkuat di dalam kelangkaan ikan selama bertahun-tahun. Peneliti menil lewat data tangkapan tahunan salmon Chinook yang berkurang selama bertahun-tahun.

"Kami pada mulanya telah memperlihatkan bahwa nenek-nenek paus pembunuh pasca-reproduksi memimpin kelompok lebih kurang mencari makan, dan mereka penting lakukan itu pada kala diperlukan dikala salmon langka," Frank menjelaskan.

"Mereka termasuk diketahui sharing makanan secara segera bersama dengan kerabat yang lebih muda. Kami termasuk mencurigai mereka mengasuh anak," tambahnya.

Sementara para peneliti mengidentifikasi dampak nenek, manfaatnya tidak menyebutkan mengapa betina orca kehilangan kapasitas reproduksi di usia paruh baya. Sementara nenek gajah menolong cucu mereka termasuk sambil terus berkembang biak sampai mereka mati.

Tim peneliti menulis bahwa kapasitas reproduksi yang konsisten barangkali memiliki dampak untuk ikan paus dan manusia, layaknya konflik antargenerasi antara ibu dan anak perempuan mereka di dalam kompetisi mencari laki-laki. "Pada paus pembunuh, dikala para ibu dan anak perempuan bersatu, anak-anak dari generasi yang lebih tua memiliki angka kematian secara vital lebih tinggi," menyadari jurnal tersebut..  

Di jaman depan, para peneliti ingin mengasah lebih tepatnya mengenai bagaimana bagian spesies berbasis keluarga yang dekat saling menolong dan melukai satu serupa lain. Menggunakan pesawat tak berawak untuk memeriksa tabiat ini.