Text

"jangan minum es, nanti bayinya pilek!" ujar ibuku, namun dengan mantap aku jawab bahwa itu mitos. pada siang hari cuacanya hot potato euy, jadi minum es adalah sebuah solusi yang tepat sasaran guna membasahi kerongkongan yang kering bagai dompet di akhir bulan. eaa~
jadi, bolehkah ibu menyusui minum es?
boleh. minum es bukan berarti ASI menjadi dingin. suhu ASI yang disusui tidak berhubungan dengan suhu makanan/minuman yang dikonsumsi ibu. (hlm.65)
pernyataan ini akhirnya terjawab secara ilmiah melalui buku parenting yang ditulis oleh dokter spesialis anak (DSA), Dokter Meta @metahanindita , yang juga merangkap sebagai DSA online kesayangan buibu semua. ❤
ada banyak pertanyaan 'turun temurun' yang dijawab secara ilmiah oleh beliau melalui buku ini. buku ini enak banget dibaca dan gampang dipahami orang awam karena dibagi jadi empat fase; fase kehamilan, fase menyusui, fase mpasi, dan fase 1-2 tahun.
selain tanya jawab, juga terdapat resep mpasi yang dilengkapi kandungan nutrisinya. jadi membantu banget buat buibu baru yang suka bingung besok-masak-apa buat anaknya. 🤭
menurutku buku ini bukan cuma buat buibu baru, tapi juga bagus buat calon buibu agar supaya nantinya jadi ibu pintar dan tidak terbawa arus mitos mitos club. ✨
3 notes
·
View notes
Text

baru saja merasakan memetik hasil dari kebun sendiri, yang dirawat seperti malika~ 🌱
waktu ibuku berkunjung ke rumah, beliau ada ide buat masak soto. "ada daun jeruk?" tanya ibuku.
"nggak ada, metik di depan aja. sereh juga ada," jawabku.
di antara banyak pilihan tanaman, aku memilih toga untuk ditanam di sepetak lahan kosong depan rumah. meski baru sedikit jenisnya tapi sudah bisa aku rasain manfaatnya. mulai dari pohon salam peninggalan penghuni lama, sereh hasil mencabut di rumah mertua, cabai hasil nanam sendiri dari biji, dan yang paling baru ada jeruk purut hasil beli di online shop.
kepikiran beli lewat online awalnya cuma iseng aja ngetik bibit tanaman jeruk purut di kolom pencarian, eh ternyata banyak pilihan bibit tanaman di sana. dari tanaman obat, buah, sampai bunga pun ada, yang nggak ada gillyweed aja. hihi.
kadang emang lebih praktis beli online ketimbang offline. tinggal pilih, bayar, dan nunggu kurir yang antar barangnya. nggak perlu keluar rumah, nggak perlu beli bensin, dan nggak perlu keluar uang tambahan buat ongkos kang parkir yang mendadak muncul padahal tadinya nggak nampak batang hidungnya secuilpun.
oh, iya, sama satu lagi,
"enak ya lihat-lihat online shop nggak ada pegawai yang ngikutin di belakang. kalau nggak jadi beli, nggak perlu nggak enakan. huhu." --sebuah kicauan (at)fermendkis di twitter.
4 notes
·
View notes
Text
tepat pada tanggal 26 april 2019 yang lalu adalah satu bulan usia anak solehnya ayah dan ibuk, Rayyan Arshaka Subiantoro. #masyaallahtabarakallah
pernah suatu hari waktu share kelahiran Rayyan di grup, Mba Hafi bilang, "namanya kayak temennya Kirana, ya. Rayyan."
terus aku jawab, "memang terinspirasi dari sana, pas aku cari artinya bagus ternyata."
aku memang sengidola itu sama Kirana. bukan agar anakku kelak jadi seperti Kirana, bukan. Kirana ya Kirana. Kirana cuma ada satu. tapi lebih sebagai contoh buat diri sendiri ada anak yang dididik dengan baik oleh orang tuanya sehingga menjadikan anak baik seperti Kirana. Masya Allah.
tapi, sebulan ini kayaknya lebih sering manggil Rayyan dengan sebutan "sayang" daripada nyebut namanya. misal pas mau dimandikan pasti bilangnya, "adek sayang ayo mandi," atau misal pas nenangin dia biar nggak nangis selalu manggil, "sayang, sayang," sembari nggendong anaknya.
jadi, gais, percayalah, meski sekarang kamu belum ada yang manggil "sayang" tapi jauh sebelum itu sudah ada yang manggil kamu dengan sebutan "sayang" koq.
mereka,
ayah dan ibumu. ❤
1 note
·
View note
Text

Berangkat dari wattpad, membaca ulang kisah Darwin dan Vara dalam bentuk cetak masih terdapat feel yang sama. Mba Ika sebagai penulis memang paling bisa bikin cerita yang lucu-lucu gemesin. Uwuwuw~
---
"Ribet ya nurutin kemauan kamu? Tadi bilangnya aku galak. Sekarang disenyumin salah lagi. Aku harus gimana?" Dengan sebal Vara menjawab.
"Terserah kamu saja. Mau marah-marah, mau senyum-senyum, mau marah sambil senyum, senyum sambil marah, asal kamu tetap mencintaiku." Darwin meraih tangan Vara dan menggenggamnya.
Savara (Ika Vihara; 2018 : 168)
---
Eaaa~ Eaaa~
Tapi sayangnya, dalam sebuah hubungan nggak selamanya diisi oleh kata-kata manis. Seperti hubungan antara Darwin dan Vara yang nggak selamanya lucu-lucu gemesin, ada kalanya juga bikin baper. Huhu.
---
"Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada berpisah tanpa kalimat perpisahan. Tidak ada yang lebih membuat kita merana selain orang yang kita cintai lebih memilih untuk menghilang dari hidup kita. Mengabaikan kita begitu saja."
Savara (Ika Vihara, 2018 : 256)
---
Bisa dibilang novel Savara ini seperti paket komplit. Ada lucunya, ada gemesinnya, tapi juga ada bapernya. Jadi bikin kita sebagai pembaca betah buat melahap sampai halaman terakhir. 💖
0 notes
Text

"Sakit, ya, suka sama orang yang nggak suka sama kita.
Tapi, lebih sakit lagi kalo kita terus bersama orang yang nggak bisa kita miliki.
Sakit yang pertama, atau yang kedua?"
--Matt & Mou (Wulanfadi, 2017 : 86)
.
Adudududuh! Cerita tentang friendzone emang nggak ada habisnya, ya? Matt & Mou salah satunya.
.
Berteman sejak bayi, membuat Matt & Mou nggak bisa mengelak kalau masing-masing menyimpan rasa. Pilihan untuk mengungkapkan atau mempertahankan persahabatan bukanlah hal yang mudah. Apalagi ditambah dengan konflik keluarga yang terjadi di antara mereka berdua.
.
Meskipun Matt & Mou masuk kategori novel teenlit, tapi saya betah menyelesaikan sampai tamat dan menjadi buku pertama yang saya selesaikan di tahun 2019. Ceritanya mengalir begitu saja dan tak jarang membuat insting saya menebak bagaimana akhir ceritanya--tapi ternyata saya salah. Wkwkw.
.
Salah satu kesalahan bagi Matt adalah menyanyikan lagu Lucky-nya Jason Mraz feat Colbie Coliat saat Mou ingin dihibur, lagu yang menurut Matt sangat memiliki makna terselubung.
.
"Lucky I'm love with my best friend.
Lucky to have been where I have been.
Lucky to be coming home again."
--Matt & Mou (Wulanfadi, 2017 : 116-117)
.
Huhuhuhuhu~~ 🎶
.
Yak! Panggilan kepada korban prenjon, dipersilakan bernyanyi bersama Matt. 🤗
0 notes
Photo

aku termasuk tim yang nggak suka pedes, karena menurutku pedes itu malah merusak rasa aslinya. kalau lagi pengen paling ambil seujung sendok aja biar ada pedes-pedesnya. . tapi pernah ke semacam warung spesial sambel? jawabannya pernah, meski dari puluhan menu sambel aku pilih sambel kecap as always. wk. . hal ini pula yang bikin aku beli cabai Rp 2.000,- bisa buat seminggu, seringnya malah nggak habis dan sampai garing. huhu. . karena Allah nggak suka hamba-Nya yang mubazir, jadi cabai-cabai yang garing itu aku tanam di halaman depan rumah. selang beberapa bulan, biji cabai yang aku tanam bisa tumbuh dan berbuah. Masya Allah! 🌿 . benar kata Koes Plus, tanah kita tanah surga. tongkat kayu dan batu jadi tanaman~ 🎶 . tapi kan itu cuma lagu, semua tetap harus diusahakan. meskipun nanti presidennya tetap atau ganti tapi kalau nggak ada usaha ya samjubong. sama juga bo'ong~ 😏 . #30HariBercerita #30hbc #30hbc1903
0 notes
Photo

"Apapun yang menghalangimu, Puspa Karsa akan memberikan jalan." --Janirah Prayagung (Aroma Karsa, 2018 : 12) . Adalah pesan Janirah Prayagung kepada Raras Prayagung cucunya sebelum ia meninggal. Puspa Karsa yang mempunyai kekuatan magis bisa mengubah dunia sesuai kehendak membuat Raras sangat berambisi menemukan tanaman tersebut. Namun konon katanya Puspa Karsa hanya bisa dideteksi lewat aroma. . Dalam ekspedisi mencari Puspa Karsa, Raras melibatkan Tanaya Suma putri angkatnya, Jati Wesi seorang peracik parfum yang berasal dari TPA Bantar Gebang, arkeolog, ahli botani, dan mantan anggota militer. Diceritakan Tanaya Suma dan Jati Wesi memiliki kesamaan, yaitu sama-sama mempunyai indra penciuman yang sangat peka. . "Penciuman seperti ini membuat kita kesepian. Tapi, sekarang tidak lagi." --Tanaya Suma (Aroma Karsa, 2018 : 439) . Terlibat lebih jauh dalam ekspedisi ini, tak hanya membuat Jati mengumpulkan potongan teka-teki siapa dirinya, tapi juga menaruh hati pada Tanaya Suma. . "Asmara tidak bisa dipahami, cuma bisa dirasakan akibatnya." --Empu Smarakandi (Aroma Karsa, 2018 : 614) . Sebanyak 700-an halaman, Penulis Dee Lestari @deelestari berhasil meramu Aroma Karsa dengan sangat apik! Antara fiksi, mitos, legenda, dan dongeng yang ia tulis tidak kentara lagi mana batasnya. Kadang saya sampai lupa bahwa cerita ini berlatar "jaman now" di Jakarta. . Petualangan Jati, Suma, dan tim ekspedisi Puspa Karsa ke Gunung Lawu paling menegangkan. Dengan sangat detail Dee menuliskan kisahnya, sampai saya dapat dengan mudah membayangkan seperti apa suasananya. Terima kasih Dee! ❤ . "Kamu sudah dengar tentang Dwarapala?" "Belum, Pak. Apa itu?" "Desa gaib!" "Oh. Seperti Pasar Setan?" "Apa lagi itu?" "Di jalur pendaki ada tempat namanya Pasar Setan. Banyak yang dengar keramaian seperti di pasar, padahal tidak kelihatan apa-apa." "Ada pasar gaib, desa gaib, bunga gaib. Bukan Main." --Sebuah percakapan dalam tim ekspedisi Puspa Karsa (Aroma Karsa, 2018 : 512) . IYA, BUKAN MAIN NOVEL INI!#AROMAKARSA SANGAT SAYA REKOMENDASIKAN 🥀 . #aromakarsa #deelestari #bentangpusataka #bookreview #bookworm
0 notes
Photo

"Eh, tapi di hotel ada wi-fi, kan?" "Ehm, ada sih, Bu. Tapi wi-fi-nya ya macam perempuan sedang PMS, begitu. Sulit ditebak. Tergantung mood." "Betul, Ibu. Sinyal di sini masih GSM. Geser Sedikit Mati." (Susah Sinyal, 2018 : 98) . HAHAHAHHAHAHAHA. . Ini ada potongan bagian novel Susah Sinyal yang berhasil membuat saya ngakak tapi nggak sampai guling-guling. Sebuah novel karya Ika Natassa dan Ernest Prakasa yang diadaptasi dari skenario film yang berjudul sama; Susah Sinyal. . Saya sendiri nggak sempat nonton filmnya, tapi dengan membaca novel Susah Sinyal saya bisa berimajinasi sendiri. Dari dialog-dialog lucu khas jaman now oleh pemainnya, lalu bagaimana independennya tokoh Ellen yang berperan sebagai ibu dan wanita karir sekaligus, bagaimana kedekatan Oma dan Kiara, sampai bagaimana sedihnya Kiara yang merasa dibohongi mamanya sendiri. Huhu. . "Kalau nggak benar-benar tulus, nggak usah minta maaf." (Susah Sinyal, 2018 : 237) . Well, suatu hari saya harus tetap nonton film Susah Sinyal untuk melihat keindahan Sumba sampai orang-orang nggak peduli dengan sinyal GSM-nya. Karena sejatinya membaca novel Susah Sinyal hanya untuk mengobati kerinduan saya akan karya @ikanatassa 😌 . #susahsinyal #ikanatassa #ernestprakasa #gramedia #bookworm #bookreview
0 notes
Photo

"Matilah engkau mati Engkau akan lahir berkali-kali" (Laut Bercerita, 2017 : 196) . Namanya Biru Laut, merupakan salah satu dari tiga belas aktivis yang belum kembali sejak tragedi 1998. Saat itu, Biru Laut bersama kawan-kawannya tengah berusaha untuk menghentikan rezim yang telah berkuasa di Indonesia selama puluhan tahun (baca: rezim Soeharto). Sebuah fakta sejarah yang memang pernah terjadi di negeri ini. . Namanya Asmara Jati, adik perempuan dari Biru Laut. Bersama Aswin, korban penculikan tahun 1998, dan keluarga korban yang belum kembali, Asmara Jati mendirikan Komisi Orang Hilang untuk terus berusaha mencari kabar di mana mereka yang belum kembali. Jika masih hidup di mana tempat persembunyiannya, tapi jika sudah tewas di mana makam jenazahnya. Sebuah pertanyaan yang belum pernah terjawab--bahkan sampai sekarang. . Sejujurnya, membaca fiksi sejarah seperti ini membuat ritme membaca saya menjadi agak lambat. Saya mencerna dan sesekali membuka google untuk mencari tahu lebih banyak berita tentang tragedi 1998. Mulai dari nama aktivis yang masih hidup, korban yang belum kembali, sampai siapa dalang dibalik penculikan tahun 1998. Hasilnya satu kata, merinding. . Terima kasih Mbak Leila yang telah menulis tentang kisah ini, terlebih dengan nama-nama fiksi yang menenangkan telinga seperti Biru Laut, Asmara Jati, Kasih Kinanti, dan Gala Pranala. Kisah yang akan membuat mereka yang hilang sejak tragedi 1998 dan belum kembali akan lahir berkali-kali, lewat fiksi sejarah seperti ini salah satunya. . Satu hal yang masih mengusik saya, apakah Gusti Suroso nyata? Bila iya, siapakah sosok nyata dari Gusti Suroso? Pengkhianat dalam aksi perjuangan Biru Laut dan kawan-kawannya. . "Ketidaktahuan dan ketidakpastian kadang-kadang jauh lebih membunuh daripada pembunuhan." (Laut Bercerita, 2017 : 256) . #lautbercerita #leilaschudori #penerbitkpg #bookworm #bookreview
3 notes
·
View notes
Photo

/pa·go·da/ n menara bertingkat yang atapnya terdapat pada tiap tingkat, biasanya dibangun sebagai kuil atau tugu peringatan, misalnya terdapat di India, Sri Lanka, Myanmar, Cina, dan Jepang. (sumber : kbbi.web.id) - Tak perlu terbang jauh sampai ke Cina, kita juga bisa melihat pagoda di Indonesia. Saya sendiri terhitung sudah mengunjungi dua pagoda, yaitu Pagoda Tian Ti di Surabaya dan Pagoda Pulau Kemaro di Palembang. - Meski memiliki bentuk yang berbeda, tapi keduanya teramat sangat cantik. Keindahan arsitekturnya membuat siapapun yang melihat berdecak kagum dan langsung ingin memasang pose andalan untuk berswafoto. - Tapi untuk permen Pagoda andalan, Pastilles tentunya! 🍭 (at Pulau Kemaro)
0 notes
Photo

“Saya nggak pernah menyuruh lembur. Kalau kamu sampai lembur, justru saya yang harusnya bertanya, dari pagi ngapain saja? -Bos yang tak ingin dibantah” (Resign!, 2018 : 189) . Resign! adalah satu dari sekian banyak novel yang bertema interoffice romance, tapi mungkin baru novel ini yang dramanya sangat dekat dengan sehari-hari di kantor. 🙊 . KECUALI BAGIAN PUNYA BOS YANG MASIH MUDA, GANTENG, DAN GENIUS. YHA! *maap capslock jebol* . Mulai dari para cungpret (kacung kampret) yang dongkol sama bosnya yang arogan, awalnya cuma jadi bahan curhatan eh keterusan jadi bahan gosipan *wk*. Bedanya, dalam novel ini diceritakan sampai jadi bahan taruhan siapa yang mau resign duluan. . Adalah Bapak Tigran, bos arogan yang menjadi penyebab taruhan tersebut oleh para cungpret bernama Alranita, Andre, Carlo, dan Karen. Namanya juga cungpret, tak jarang (terpaksa) lembur sampai pagi, kerjaan kena revisi sampai sepuluh kali juga manut. hhhh. . Namun satu hal yang harus diingat, seperti SOP semesta yang telah lama beredar; jangan terlalu benci nanti jadi cinta. *catet* . Alranita yang gigih berusaha memenangkan taruhan untuk resign malah terjebak cinta lokasi sama si Bos Arogan, sehingga membuat novel ini jadi semakin menggemaskan. 🤗 . “Apa yang sudah kamu kerjakan sampai kamu merasa pantas mengajukan cuti? -Bos arogan” (Resign!, 2018 : 82) . #resign! #almirabastari #gramedia #metropop #bookworm #bookreview
0 notes
Photo

PajakMania : Mengubah Opini tentang Pajak melalui Interaksi yang Menyenangkan . Begitulah judul positif yang ditulis @grandstorymagazine pada Edisi 18 yang terbit bulan ini. . Tujuh tahun sudah komunitas PajakMania bergerak lewat linimasa twitter untuk mengenalkan bahwa belajar pajak bukanlah suatu yang rumit, bahkan bisa menjadi hal yang menyenangkan. . "Assalamu'alaikum, Efinya ada?" "Efi siapa?" "eFiling" :))) #PajakMinded . Kira-kira demikian salah satu contoh cara PajakMania untuk mengenalkan pajak dengan cara lain dan tentu saja menyenangkan. Mungkin hal inilah yang membuat redaksi Grand Story Magazine lewat reporter kak @yoshicaputri, tertarik untuk mengulas komunitas PajakMania. Terima kasih! . Tak dapat dipungkiri bisa diliput oleh majalah bergengsi seperti Grand Story Magazine menjadi kebanggan tersendiri bagi PajakMania, sehingga menjadikan pemacu semangat bagi PajakMania untuk terus bergerak mengenalkan pajak dengan cara yang asyique~ . @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1828 #30hbcbergerak
0 notes
Photo

"Kalau ketemu sampah, diambil, dibuang. Dibuangnya ke mana? Ke tempat sampah." 🎤🎶 (Kirana & Happy Little World, 2018) . *sejujurnya saya membaca dialog tersebut dengan bersenandung wkwkw 😅* . Saya masih ingat betul bagaimana nadanya, waktu itu pernah dilagukan oleh Kirana dan Bulek Hana @sundarihana dalam sebuah video yang ada di instagram Ibuk atau instagram Bulek Hana gitu (?) *saya lupa :( . Membaca buku ini rasanya seperti stalking instagram Ibuk @retnohening, bedanya dengan versi cetak kita bisa membaca sambil menirukan gaya bicara Kiwrana. 😂 . Tak membutuhkan waktu lama untuk melahap buku ini, tapi kiranya banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Pada beberapa akhir bab juga diselipi Hadist Riwayat oleh Ibuk, sehingga kita bisa tahu kebaikan sekecil apapun memang diajarkan oleh agama Islam. ❤ . "Jangan lelah mengajarkan dan mencontohkan kebaikan-kebaikan kepada anak meskipun sederhana, karena bisa jadi mereka belajar hal besar dari kebaikan-kebaikan sederhana yang kita lakukan bersamanya." -Ibuk- (Kirana & Happy Little World, 2018) . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1827 #kiranaandhappylittleworld #retnohening #bookreview #bookworm
1 note
·
View note
Photo

“Semua akan baik-baik saja, Gi. Semua hal selalu berakhir baik-baik saja. Kalau belum baik, berarti itu belum akhirnya.” –Sophismata (Alanda Kariza, 2017 : 161) . Tahun ini dibuka dengan kalimat apik dari novel Sophismata. Novel berlatar tentang politik yang dibalut kisah percintaan tokoh utamanya, Sigi dan Timur. Meski berlatar tentang politik, porsi ceritanya sangat pas sehingga tidak membosankan sampai akhir. . Berbicara soal politik (bagi saya) memang sangat membosankan, tapi tidak bagi Timur. Ia malah mempunyai cita-cita mendirikan partai dengan harapan bisa membuat perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dan setara. . Berbeda dengan Sigi, meski ia bekerja menjadi staf administrasi salah satu Anggota DPR tapi ia sangat membenci politik. Baginya politik itu kotor. Tapi Sigi juga ingin membuat perubahan untuk Indonesia dengan caranya, tidak lewat jalur politik. . “Kita semua punya peran dan kita boleh memilih.” –Sophismata (Alanda Kariza, 2017 : 266) . #sophismata #alandakariza #30haribercerita #30HBC1822 @30haribercerita
8 notes
·
View notes
Photo

Angin sepoi-sepoi membelai rambutku. Rasanya damai sekali, jauh dari hiruk pikuk, nggak ada kerjaan, nggak ada komputer, dan nggak ada kubikel dengan setumpuk berkas. Santai, kayak di pantai~ . "Nduk, ayo, sini nyebur ke laut!" teriak Ibu dari kejauhan. . Terlihat Ibu sudah ada di bibir pantai menemani adikku membangun istana pasir, sesekali istananya roboh karena terpaan ombak. Hahaha! aku cekikikan sendiri melihatnya. . Sesampainya di pantai, aku langsung membenamkan kedua kaki ke dalam pasir. Dari kejauhan terlihat ombak berlarian, tak sabar ingin menyapu pantai. . BYUURRRR! . "BANGUN, NDUK, SUDAH JAM BERAPA INI? KAMU NGGAK KERJA HARI INI?" samar-samar terdengar suara Ibu. . Aku membuka mata, tampak Ibu ada di dekatku. Tangan kirinya memegang gayung berisi air. . "Ternyata cuma mimpi," desahku. . @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1811 (at Pantai Watu Karung, Pacitan)
1 note
·
View note
Photo

"Eh, aku punya tebakan buat kamu." . "Apa coba?" . "Kopi, kopi apa yang bikin bahagia?" . "Kopinang aku dengan Bismillah! Tebakan lawas, mas, but nice try-lah. Hahaha," ledekku. . "Uh, kamu!" katanya sembari mengacak-acak rambutku. . Sekelebat bayangan menghampiriku, sementara tanganku masih memegang undangan darinya. Aku tersenyum, berusaha menghibur diri. . Seharusnya dari awal aku tahu diri. Seharusnya dari awal aku tidak terjebak dengan persaanku sendiri, dan yang paling penting seharusnya dari awal aku tidak pernah berharap. . Aku mulai terisak. . Sekarang aku jadi tahu ada yang lebih pahit dari segelas kopi; . kopilih dia daripada aku. . @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1810 (at Matchbox Too)
0 notes
Photo

Aku berjalan perlahan menuju motor yang parkir di halaman, entah mengapa jatungku berdegup lebih kencang. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, tak ada siapa-siapa. Aman, batinku. . Namun tak lama kemudian. . PRIIITTTT! . "Sial, tukang parkirnya nongol! Perasaan tadi sudah aman," dengusku. . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1804 (at Lawang Sewu Semarang)
0 notes