Text
perjalanan hidup.
hhhmhhhh.... ku awali tulisan ini dengan tarikan nafas. Lama tak jumpa ya, sejak terakhir kali ku berbincang mengenai lika liku percintaan, kali ini ku menyapa dengan kisah kehidupan.
ya, di posisiku saat ini, yang semua orang menganggap hidupku enak. Menjadi seorang abdi negara yang di idamkan para calon mertua, nyatanya ya begini rasanya, nano - nano.
Tak munafik, ada segelintir kebahagiaan telah menjadi pemenang dari jutaan orang saat itu. Rasa haru, tidak menyangka karna yang ku ketahui, orang lain yang menginginkan posisiku, harus menjual tanah beratus ratus hektar. Penasaran, akhirnya ku ikuti alur demi alur hingga akhirnya berhasil sampai titik ini. Ternyata uang bukan alasan, melainkan kekuatan do'a ibu yang melangit setiap harinya.
Back to topic, ternyata defenisi bahagia bagiku bukanlah sebuah pencapaian karir, orang yang paling bahagia menurutku ialah orang yang memiliki rasa syukur atas apa yang ia miliki, menjadi apapun itu, hati tenang, dan bisa membuat orang terdekat nyaman dengan hadirnya kita adalah sebuah pencapaian yang menjadi tujuanku.
Lalu yang disayangkan ialah persepsi bahwa dengan karir bagus hidup menjadi bahagia. Semua orang mengira tak ada yang perlu di khawatirkan, padahal ada pundak yang penuh dengan beban, ada hati yang setiap harinya menginginkan ketenangan, ada air mata yang selalu menjadi pelampiasan.
ah sudahlah, aku yakin semua orang punya kisah perjuangan hebatnya, yang bisa kita lakukan hanyalah menjalani dengan rasa syukur, memikul beban dengan lapang, bermodalkan bismillah.

Satu tahun terlewati, hingga ku menemukan orang orang hebat ini. entah kebaikan apa yang kuperbuat hingga begitu bersyukur diberikan partner super baik seperti mereka. Layaknya keluarga, aku seperti memiliki seorang kaka yang selalu menjadi pelindung, pelipur lara, hingga menjadi pendengar setia atas segala hal yang menimpaku.
Kuperkenalkan, hijab hitam pakai kaca mata. Mbun cahya si paling perfect diantara kita, dia yang paling ga bisa meninggalkan pekerjaan, pantang pulang sebelum tanggung jawabnya terlaksanakan. Ibu anak satu yang pintar membagi waktu, mengurus anak tanpa seorang pengasuh, melayani suami tak pernah henti, dan melayani masyarakat tak kenal lelah. Baarakallah, semoga segala kebaikannya menjadi bekal di akhirat kelak.
Lanjut yang non hijab namanya kaka apri. Gadis si pekerja keras sejati, ia yang menjadi abdi negara sekaligus berkecimpung di dunia usaha. Baginya tidak ada hari libur, time is money nyata adanya hehe. Perbedaan agama tidak menjadi halangan kedekatan kami, justru ialah yang paling mengerti situasi. Kadang suka bijak, tapi kadang ia merengek ketika terjadi serangan pekerjaan, tetap di kerjakan walaupun banyak misuh misuhnya kaka ya hehe. Good job, terimakasih atas segala kebaikannya.
Tak terbayang jika partnerku bukanlah mereka :( begitu sulit menciptakan kenyamanan di lingkungan kerja. Berhadapan dengan segala masalah, perbedaan sifat, hingga perbedaan pendapat pasti terjadi. tidak apa, tinggal bagaimana caranya kita membangun koneksi, agar semua terlayani dengan prima. Bukan hanya ke pasien, tapi ke sesama rekan kerja.
bismillah, laa haula walaa quwwata illa billah
kamis, 03 agustus 2023
5 notes
·
View notes
Text
Mudah dan sulitnya, lapang dan sempitnya, cepat dan lambatnya segala sesuatu sesungguhnya hanya karena Allah.
Mudahnya kamu bergerak, karena Allah yang gerakin. Lapangnya pandanganmu, karena Allah yang lapangkan penglihatanmu.
Cepatnya kamu sampai di tujuanmu, karena Allah yang menjadikan waktumu lebih cepat.
Maka sehebat-hebatnya manusia adalah yang selalu meminta pertolongan-Nya disetiap keadaan.
Sebaik-baiknya perjuangan seorang hamba, adalah yang selalu mengembalikan kepasrahannya.
Sesungguhnya manusia itu lemah dan tidak ada apa-apanya tanpa kasih sayang-Nya.
Hubunganmu dengan manusia, dengan pekerjaaan, dengan kesehatanmu memang perlu dijaga.
Karena berikhtiar memang kuasa manusia.
Tetapi hubunganmu dengan Tuhanmu, juga mesti kamu perbaiki. Karena setiap kehendak adalah ketetapan-Nya.
Setiap ketetapan adalah karunia dan kuasa-Nya.
—ibnufir
252 notes
·
View notes
Text
Menemukan Rasa Cukup
Seorang pedagang nasi, membuka dagangannya ba'da shubuh sampai jam sembilan pagi. Warungnya selalu ramai dan selalu habis.
Banyak pelanggannya yang terlambat karena kesiangan dan warungnya sudah keburu tutup.
"Kenapa tidak menambah porsi dan jam buka?" tanyaku penasaran. Omset jelas bertambah, juga tidak mengecewakan pelanggan yang kesiangan.
"Jualan juga harus punya kendali, jangan kita yang dikendalikan." Ucapnya. "Kalau ingin memuaskan semua pelanggan, tidak mungkin, yang kecewa pasti ada aja"
"Lebih baik memaksimalkan pelayanan disaat kita punya energi yang cukup untuk melayani. Daripada memaksakan, tapi tidak terlayani dengan baik"
"Kan bisa nambah karyawan?" tanyaku semakin penasaran. "Ya Bisa, tapi sekali lagi kita harus punya kendali, yaitu rasa cukup itu sendiri".
"Emangnya engga takut kesaingin? Nanti kalau tiba-tiba ada penjual lain yang lebih enak dan waktunya lebih lama gimana?"
"Ya gpp, itu rezekinya dia. Lagian kalau fokusnya ke orang lain, nanti kita jadi lupa sama apa yang menjadi resep khas dari masakan kita sendiri"
"Mending fokus ke usaha sendiri aja, itu yang bisa kita ukur. Kalau ngukur buat bandingin ke usaha orang lain terus, engga bakal nyampe mas. Yang ada kita capek sendiri"
"Terus ngapain di rumah, kalau pagi-pagi udah tutup?"
"Nah justru itu, kita jadi punya banyak waktu buat hal lain. Kebutuhan engga cuma perut, banyak hal yang juga mesti diseimbangkan"
"Keluarga misalnya, ibadah, kesehatan, atau bisa jadi aktualisasi diri".
—ibnufir
284 notes
·
View notes
Text
Sayonara
“Rekmed IH”’. 18 bulan lamanya aku mengabdikan jiwa ragaku di IH, dan -+ 4 bulan lamanya sebagai staff rekam medis, karena sebelumnya di bagian front office, rajal maupun ranap. Tentunya, tidak semulus yang dibayangkan. Kerikil kerikil tajam menemani perjalananku. Bismillah, tawakkal, hingga sampai pada saatnya tiba, ya hari ini. Hari yang begitu terasa berat bagiku.
Sudah menjadi peribahasa memang bahwa setiap ada pertemuan, pun diiringi perpisahan. “People Come, and People go “. Ya, perpisahan yang tidak direncanakan ini lumayan menguji adrenalin setiap harinya. aku menemukan rasa yang berbeda ketika allah menakdirkan kita bersama. Ya meski memang tekadang ada hal yang membuat hati sedikit jengkel, itu manusiawi. Secara keseluruhan, aku begitu bersyukur karna kekeluargaan yang kita jalin, ceuk paribasana mah ‘Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh’. Kalau di Tanya kesan pesan, tentu sangat berkesan sekali di rekmed IH, orang orang yang humble, kocak, membuat Susana kerja jadi nyaman.

Mari kita perkenalkan personil Rekmed tercinta. Dimulai paling depan kiri, Namanya Aldy Permana sering disebut Acong. Si pencair suasana ini yang paling bisa ngembaliin mood swing wanita, ahaha pokonya moal bosen we lah kalo sedinesan sama acong mah, suka ada we pikaseurieun dengan tingkah dan ucapannya, makasih yaa cong, terus seperti itu, tetap humble, semoga apapun langkah kedepannya dipermudah, oh iya dia juga menyambi jadi personil Brilliant W.O, keren sih masa muda yang produktif yang patut kita contoh. (jangan lupa kasi diskon ya nanti kalo aku jadi klien) hehe.
Lanjut yang pakai kerudung navy, Teh Tantri. Aaah keren parah sih suaranya enak banget di denger. Pertama kenal kaya yang cuek, hehe maaf yaa, tapi tenyata dugaanku salah, setelah aku bergabung, malah ternyata baik pake banget, momy nya cabil yang gemezin ini termasuk salah satu panutan dalam hal kerjaan nih, pokoknya totalitas pake banget, gak pernah biarin rekan kerjanya kesusahan, ih jadi inget aku punya kesalahan terbesar “input laporan salah tanggal” ahaha udah degdegan pake banget takut tiba tiba jadi macan putih, kan aku takuuut wkwk. eh malah ga dimarahin sama sekali, gatau sih dalem hatinya hehe. Tapi makasi ya teh aku udah belajar banyak hal dari teteh. Tetap seperti itu, dan jangan lupain aku pokoknyaaaaaa titik dua bintang.
Yo lanjut kemeja hitam Pak Aceng Hilman, ini kanit terbaik sih, ternyata punya atasan tidak semenyeramkan itu gais, jujurly aku pribadi suka dengan cara ia memimpin, untuk tipikal aku, si melankolis, aku ngerasa nyaman banget di bawah kepemimpinan pak aceng hehe. Orang nya ga ribet, yang penting kerjaan beres, selalu ada tingkahnya yang bikin ruangan kerja makin hangat, bukan hangat hareudang, maksudnya kehangatan kekeluargaan keharmonisan untuk mengurangi kejenuhan di jam kerja. Tapi kayanya gak cocok kalo untuk tipikal orang yang kurang peka hihi. Pokoknya makasi ya pa atas segala ilmu, bimbingan, dan pengalaman yang dibeikan. Semoga makin sukses kedepannya. Aamiin
Lanjut hijab coklat Fitri Hardianti, ah si bestie aku sejak di pendaftaran, iya kita berdua mantan anak front office yang harus ngasih senyuman ke semua orang, menghadapi ratusan orang yang datang membawa kecemasan, tau kan lah yaa gimana reaksinyaa, sampe kadang ingin berkata kasar, ketika semua orang ingin jadi prioritas, padahal semua kita layani, ah syudahlah, pokonya bestie ini terbaik, paling tekun dalam masalah kerjaan, dia tuh tipikal orang yang segala sesuatunya harus tuntas, meskipun kata dia juga emang lieur haha. Saking tekunnya, kadang dia jadi loading untuk hal yang sepele, bahkan jadi bahan lelucon untuk orang orang di sekitarnya, haha apa emang ciri ciri orang pinter gitu ya wkwk, tapi gapapa sih, menebar kebahagiaan kan sebagian dari ibadah ya pit hehe Pokonya makasi yaa mpit udah jadi pendengar yang baik, dengan solusi yang baik juga, apalagi menghadapi permodusan pria haha, sehat terus, semoga betah di tempat kerja yang baru, dan jangan lupain aku yaaa, lopyuuu bestiee :*
Lanjut kerudung hitam, siapa lagi kalo bukan Kiki si melankolis, punya cita cita tinggi tapi kurang berusaha, ingin mengandalkan do’a padahal pendosa, ah syudahlah manteman minta doánya aja yaa untuk hal hal baik.
Lanjut kerudung pink Teh Lala, ah aku suka insecure deh sama momy cantik, suara bagus berbadan semampai ini, ternyata kita satu almamater di kampus putih, orang yang paling berjasa di IH, karna pertama kali kerja, beliau lah yang membimbingku, mengajariku untuk gencon, dll. Orang yang sering aku repotkan, qadarullah aku selalu kena masalah yang berujung bikin B.A, huhu maafkan yaa teh, kita sempet dipisahkan sebentar yaa tapi akhirnya dipersatukan kembali di rekmed. Sehat selalu, sukses terus, pokoknya jangan lupain aku yaw, hihi
Lanjut ada memei, si cantik selebgram garut nih, pertamanya aku canggung banget ih asliii tapi pas udah kenal tenyata baik pake banget, ramah, mudah bergaul dengan siapapun. Partner pertama kali di rekmed, bagian reporting ranap, huhu maafkan aku ya mei kalo awal awal aku malah ngerecokin, bukannya bantu. Abisnya banyak bingit laporannya huhu kan aku belum terbiasa yes, tapi aku berusaha yang terbaik koo, sampai akhirnya kita di rolling ke bagian multi job, filling assembling analising, dll pokonya mah mantap we yah hihi. Sehat terus mei, semoga kuliahnya lancar, semoga segera dipertemukan dengan jodoh impian. Aamiin
Lanjut ada a Haqi nih, mantan anak rekmed, yang di pindah job ke bagian operator, beuh suaranya bagus enak di denger, tulisannnya pun membuat insecure para ciwi saking rapinya huhu.
Oh iya, personil rekmed yang gak ada di fto ada Tami, Aulia, A away karena pas bagian dines. pokonya sehat sehat semua, semoga Allah permudah segala urusannya, Allah kabulkan segala hajatnya, Allah ridhai segala langkahnya.
Terima kasih sebanyak banyaknya, dan mohon maaf sebesar besarnya jika diri ini banyak kurangnya, ada hati yang tersayat karna tingkah dan ucapanku, semoga berkenan untuk memaafkanku yaaa, pun tolong ridhai jika ada makanan yang ku makan, atau barang yang ku pakai tanpa persetujuan, tapi jikalau aku ada utang, tolong bilang yaaa hehe.
dibuat di Garut, 10 feb 2022, dalam keadaan rindu.
With love
Kiki
4 notes
·
View notes
Text
Terhitung sejak bulan September 2020, aku mendedikasikan hari hariku di RSIH. Alhamdulillah, semuanya terlewati dengan baik, meskipun banyak badai menerpa.
Jobdesk pertamaku, ditempatkan di Administrasi pendaftaran. Rawat jalan, maupun rawat inap. Agak takut awalnya, cause aku si gak banyak ngomong dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan baik (Harus banyak bicara).
Bismillah, aku tidak pernah sendiri.
Ada hikmah yang bisa di ambil, ternyata jobdesku yang menjadikan mental semakin kokoh. Begimane tidak, tiap hari harus meng inform concent pasien rawat inap, belum harus punya seribu solusi
1 note
·
View note
Text
Bukan sebuah Akhir.
Pertama kali merasakan patah hati, ternyata se tidak enak itu. Sempat ingin menyalahkan, tapi tak ada yang perlu disalahkan karena ini pun berawal dari sebuah pilihan. Yups sebuah konsekuensi.
Sempat galau, terbawa mimpi, insecure, bahkan aku melihat orang lain berubah menjadi dirinya. Ah terlalu lebay memang.
Tak heran kenapa orang ada sampai bunuh diri atau semacamnya, ya memang serapuh itu ketika kita terpisah dari orang tersayang. Tapi kita juga harus mengingat fitrah dari sebuah pertemuan. Tak ada yang benar benar kita miliki, semua orang akan berakhir dengan sendiri. Benar benar sendiri.
Herannya, aku galau beberapa jam, dan aku memaknai ini bukanlah sebuah akhir. Lantas inginku apa? Aku pun gatau .
Yang pasti, aku baik baik saja.
Dan aku menganggap, kau masih sama.
Mari kita lihat kedepannya seperti apa.
Kun fayakun.
3 notes
·
View notes
Text
Sebuah Ending
Biidznillah, Seseorang telah memberikan keputusan terbaiknya. Agak sedikit shock, namun ini kenyataan yang harus diterima, untuk kebaikan bersama.
Seseorang itu adalah cinta pertamaku, cinta dalam diamku, yang kini sudah harus menjadi teman baiku.
Iya, masih menjadi teman terbaik yang ku kenal, dengan versi terbaik menurut dirinya.
Kalo kata larissa, dia adalah buku yang sudah selesai kubaca, namun akan terus ku simpan, dimana setiap lembarannya memiliki kisah yang akan kubaca ulang dengan tersenyum lebar.
Jika ditanya aku baik baik saja? Saat ini ya pasti aku sedang tidak baik baik saja.
Dibalik itu ya aku gak bisa memaksa siapapun. Kamu, termasuk takdir. Sekuat inginku padamu, sesering aku menyebutmu dalam do'aku, jika memang kita tidak diperkenankan bersama, mau gimana lagi.
Gapapa, ini konsekuensiku
Gapapa, aku hanya butuh waktu.
Terimakasih ya, sudah mau jujur.
Terimakasih juga karna masih mau menjadi teman terbaiku. Banyak kenangan, dan pelajaran yang ku ambil selama aku bersamamu. Sekali lagi terima kasih.
Kamu, semoga sehat selalu, semoga Allah senantiasa mengiringi semua langkahmu.
Kedepannya, takdir tak ada yang tahu.
#Penghujung juli, cuaca sedang dingin, hati pun ikut ikutan dingin. Hehe
29 Juli 2021
0 notes
Text

KEDEWASAAN EMOSI
Salah satu topik yang agak jarang diangkat di Indonesia adalah kedewasaan emosi (emotionally mature).
Yang saya lihat, kebanyakan orang di Indonesia beranggapan bahwa kedewasaan emosi ini akan berjalan seiring dengan umur.
Padahal, berdasarkan pengalaman diri sendiri, kalau nggak sering-sering dikulik, kita jarang sadar bahwa secara emosi, kita kurang dewasa.

Setidaknya, ada 20 tanda kedewasaan emosi seseorang, diantaranya adalah:
1. Sadar bahwa kebanyakan perilaku buruk dari orang lain itu akarnya adalah dari ketakutan dan kecemasan – bukan kejahatan atau kebodohan.
2. Sadar bahwa orang gak bisa baca pikiran kita sehingga akhirnya kita tau bahwa kita harus bisa mengartikulasikan intensi dan perasaan kita dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan tenang. Dan, gak menyalahkan orang kalau mereka gak ngerti maksudnya kita apa.
3. Sadar bahwa kadang-kadang kita bisa salah – dan bisa minta maaf.
4. Belajar untuk lebih percaya diri, bukan karena menyadari bahwa kita hebat, tapi karena akhirnya kita tau kalau bahwa semua orang sebodoh, setakut, dan se-lost kita.
5. Akhirnya bisa memaafkan orang tua kita karena akhirnya kita sadar bahwa mereka gak bermaksud untuk membuat hidup kita sulit – tapi mereka juga bertarung dengan masalah pribadi mereka sendiri.
6. Sadar bahwa hal-hal kecil seperti jam tidur, gula darah, stress – berpengaruh besar pada mood kita. Jadi, kita bisa mengatur waktu untuk mendiskusikan hal-hal penting sama orang waktu orang tersebut sudah dalam kondisi nyaman, kenyang, gak buru-buru dan gak mabuk
7. Gak ngambek. Ketika orang menyakiti kita, kita akan (mencoba) menjelaskan kenapa kita marah, dan kita memaafkan orang tersebut.
8. Belajar bahwa gak ada yang sempurna. Gak ada pekerjaan yang sempurna, hidup yang sempurna, dan pasangan yang sempurna. Akhirnya, kita mengapresiasi apa yang 'good enough'.
9. Belajar untuk jadi sedikit lebih pesimis dalam mengharapkan sesuatu - sehingga kita bisa lebih kalem, sabar, dan pemaaf.
10. Sadar bahwa semua orang punya kelemahan di karakter mereka – yang sebenarnya terhubung dengan kelebihan mereka. Misalnya, ada yang berantakan, tapi sebenernya mereka visioner dan creative (jadi seimbang) – sehingga sebenernya, orang yang sempurna itu gak ada.
11. Lebih susah jatuh cinta (wadaw). Karena kalau pas kita muda, kita gampang naksir orang. Tapi sekarang, kita sadar bahwa seberapa kerennya orang itu, kalau dilihat dari dekat, ya sebenernya ngeselin juga 😂 sehingga akhirnya kita belajar untuk setia sama yang udah ada.
12. Akhirnya kita sadar bahwa sebenernya diri kita ini gak semenyenangkan dan semudah itu untuk hidup bareng
13. Kita belajar untuk memaafkan diri sendiri – untuk segala kesalahan dan kebodohan kita. Kita belajar untuk jadi teman baik untuk diri sendiri.
14. Kita belajar bahwa menjadi dewasa itu adalah dengan berdamai dengan sisi kita yang kekanak-kanakan dan keras kepala yang akan selalu ada.
15. Akhirnya bisa mengurangi ekspektasi berlebihan untuk menggapai kebahagiaan yang gak realistis – dan lebih bisa untuk merayakan hal-hal kecil. Jadi lebih ke arah: bahagia itu sederhana.
16. Gak sepeduli itu sama apa kata orang dan gak akan berusaha sekuat itu untuk menyenangkan semua orang. Ujung-ujungnya, bakal ada satu dua orang kok yang menerima kita seutuhnya. Kita akan melupakan ketenaran dan akhirnya bersandar pada cinta.
17. Bisa menerima masukan.
18. Bisa mendapatkan pandangan baru untuk menyelesaikan masalah diri sendiri, misalnya dengan jalan-jalan di taman.
19. Bisa menyadari bahwa masa lalu kita mempengaruhi respons kita terhadap masalah di masa sekarang, misalnya dari trauma masa kecil. Kalau bisa menyadari ini, kita bisa menahan diri untuk gak merespon dengan gegabah.
20. Sadar bahwa ketika kita memulai persahabatan, sebenernya orang lain gak begitu tertarik sama cerita bahagia kita – tapi malah kesulitan kita. Karena manusia itu pada intinya kesepian, dan ingin merasa ada teman di dunia yang sulit ini.
Written by @jill_bobby
Referensi: https://youtu.be/k-J9BVBjK3o
4K notes
·
View notes
Text
Husnudzan
Seseorang tau apa yang harus ia lakukan,
Seseorang tau bagaimana cara menjaga perasaan orang terdekatnya,
Berhusnudzanlah, ia melakukannya, karena keputusan yang ia ambil secara matang.
0 notes
Text
Sadar Diri
Aku faham,
Aku mengerti,
Seseorang sudah tak mencintaiku lagi.
Seseorang membiarkanku untuk terus berasumsi, karna sekalinya ingin berdiskusi pun sudah tak ingin lagi. Bukan sekali, bahkan beberapa kali, sekali lagi aku berusaha, sudah sepantasnya dapat piring cantik :( Baiklah aku mengerti. Dan aku sadar diri.
Tak heran kenapa kemarin, aku harus menyisakan sedikit rongga, ternyata seperti ini rasanya :(
Sesak, seperti ada yang menghalangiku bernafas:(
Sepertinya aku tau langkah apa yang harus kuambil, agar setiap hari, aku tak selalu ke ge.eran lagi.
Sekali lagi, terimakasih :(
Oh iya, sebentar lagi ramadhan, semangat ya, selamat kamu telah menjalani ramadhan ke 2 di perantauan, semoga sehat selalu, dan semoga selalu berkah.
Maafin karena selama ini aku selalu menuntut ini itu, sedang kamu tak bisa menolaknya, ah kamu memang ditakdirkan untuk menjadi orang baik.
Maaf juga karena aku telah jadi benalu, atau bahkan menjadi beban saat aku menuntut ini itu, aku terlalu ego, dan kamu tetap menjadi baik versimu. Aku selalu kegeeran, tapi ternyata.........maaf, karena aku telat menyadarinya.
Sekali lagi, aku tidak membencimu, hanya saja aku tidak bisa menghandle hatiku sendiri, beri aku ruang, dan jika suatu saat kita ditakdirkan untuk berapapasan, semoga kala itu aku sudah bisa berdamai dengan hatiku sendiri.
Tapi alangkah lebih senangnya, jika ramadhan kali ini kamu datang ke rumah menjinjing niat dengan tangan membawa martabak seperti yang kamu bilang waktu itu, ah sudahlah mulai halu, dan memang aku tidak bisa sedikitpun membencimu.
03.53, H-4 Ramadhan :(
2 notes
·
View notes
Text
Nekat
Kali ini, aku memberanikan diri, menyuarakan apa yang ada dalam hati, memenuhi keinginan terpendam yang selama ini belum juga tersampaikan.
Perihal penerimaannya, apapun sudah kupersiapkan, sudah ada ruang untuk sedikit kecewa, pun ruang untuk kebahagiaan yang tiada tara. Bukan tidak optimis, hanya saja agar hati tak terlalu miris.
Soal harapan, ya tentu semua orang ingin terkabulkan, tapi ya balik lagi, kita hidup ada yang mengatur, yang sudah tau betul apa yang terbaik buat hambanya. Jika terlalu memaksa, ya aku tidak siap jika suatu saat terjadi apa apa, dan aku malu untuk meminta tolong lagi, logikanya toh sudah tak ingin diatur. Astagfirulloh :( ya intinya manusia hanya bisa berencana.
-H- 5 ramadhan.
0 notes
Text

Foto kemarin, sebelum kerja di hari senin. Karena ya kalo foto sepulang kerja, gak kebayang muka amburadul acak acakan hihi.
Hari senin yang menjadi hari keramat, entah karena apa, rasanya setiap hari senin, rumah sakit seperti pasar. Masuk jam 7, pulang jam 2 rasanya hanya dalam satu tarikan nafas, iya saking gak berhentinya pasien yang harus dilayani. Tapi alhamdulillah, manfaatnya diri ini terlupa dari perasaan rindu, khawatir, dan teman temannya hehe
Bermacam case, bermacam sifat, aku seperti sudah terbiasa dengan perdebatan pasien. Ah bukan debat, hanya karena mereka semua ingin menjadi prioritas. Padahal semuanya juga sama, tujuannya ya ingin sembuh.
Oke, lets to the point.
Sehat itu ternyata mahal, case tadi pasien pake ventilator untuk perbantuan nafas, sewa alat itu perhari 1 juta, belum lagi harus masuk ruangan hcu perhari 1 juta juga, ditambah obat, BHP, kurang lebih 1 hari menghabiskan 8 juta. Kalo kita hitung pasien dirawat satu minggu, total billing seharga 56 juta, itupun kalau sembuh, dan hanya untuk bisa bernafas.
Case dua, pasien rencana operasi karena infeksi saluran kemih, pasien tidak bisa BAK karena terdapat infeksi di jalan kemih, dan akhirnya pakai kateter, dan jalan terakhir adalah operasi. Operasi urologi kurang lebih seharga 36 juta, itupun belum ruang perawatan dan lain lain.
Coba, apakah tidak disayangkan kita mengeluarkan uang 56 juta hanya untuk bisa bernafas, 36 juta hanya untuk bisa BAK dengan nyaman? Jika harus dibayar, berapa jumlah yang harus dibayar selama nafas seumur hidup? Selama kencing seumur hidup? Aku hidup 22 tahun, 8 juta kali 22 tahun, tak tau berapa itu uang yg harus dikeluarkan :( lalu apakah pernah kita memikirkan feedback kepada yang telah memberi segala nikmat? Astagfirullah, bukan feedback, karena sang maha segalanya tidak membutuhkan itu, tapi setidaknya apakah kita sudah patuh terhadap perintahnya?
Astagfirullohal adzim :( betapa pendosanya diri ini :( betapa tidak tau malunya aku ini :( sedang engkau terus memberiku kenikmatan yang tiada henti.
Point ke dua, efek dari serangan pasien di hari senin, terkadang diri ini mengeluh, dan jatohnya kerja paksa, bukan kerja ikhlas. Terkadang berfikir buat apa banting tulang toh gaji gak seberapa, enakan di rumah, bebas ngapain aja. Kadang bisikan syaitonirrojim ini yang membuat hati goyah tak tentu arah.
Padahal kalo lagi sadar, bukan seberapa banyak gaji yang didapat, tapi seberapa banyak hidupmu bermanfaat? Setidaknya dengan kamu bekerja keras, kamu tau tentang keringat bapak, sebelum kamu merasakan tentang perjuangan hidup dan mati seorang ibu saat melahirkan.
Mari kembali luruskan niat, jernihkan fikiran, hempaskan percintaan hihi.
Laa ilaaha illallah, laa maujuuda, laa ma'buda, laa mathluuba, la maqsuuda Illallah.
06 feb 21
0 notes
Text
Makna tersulit untuk didefinisikan.
Akhir akhir ini, aku merasakan bahwa aku tidak menjadi diriku. Terlalu banyak cemas, terlalu banyak menyendiri, hingga berat badan turun sendiri. Hehe inilah definisi ada hikmah disetiap kejadian.
Anehnya, kenapa aku menulis hanya ketika sedang merindu? Meski aku tidak tahu layak atau tidaknya rasa ini, yang pasti aku tak pernah memintanya.
Kemarin, kamu seolah memihaku, dan aku terlanjur banyak harap untuk kedepannya.
Sekarang, kamu acuh, dan entah kemarin itu hanya numpang lewat atau semacamnya.
Terlalu bias jika rasamu didefinisikan dengan keacuhanmu, tapi yg pasti aku merasa rasaku selalu sepihak, karna aku, tidak tau bagaimana caramu mencintai, dan karena, kita kurang komunikasi.
Aku berusaha membuka buku, dan kamu terus berusaha seolah olah ingin menutupnya.
Apakah aku menyerah?
Jelas tidak :( aku hanya pasrah, mau seperti apa kisahku berlanjut,
Aku pasrah.
1 note
·
View note
Text
You are enough.
“Bagaimana cara move on dari orang yang kita cintai?”,
“Bagaimana cara ngelepasin dia?”,
“Aku udah coba move on dari dia, tapi aku masih sayang, padahal dia udah sama yang lain.”,
“Aku udah coba segalanya tapi dia masih aja pergi.”
Kalimat-kalimat seperti di atas seringkali muncul di chat/ask.
Respon pertama biasanya, “Ya kamu harus terima kalau dia emang bukan takdir kamu.” Dan mereka bakal jawab, “Iya udah tapi susah banget.”
Well, memang terkadang kita ini selalu menginginkan hal-hal yang tidak bisa kita dapatkan, termasuk jatuh cinta sama orang yang sebenarnya bukan jodoh kita.
“Tapi aku bener-bener ngerasa dia itu jodoh aku.”
Semua orang juga merasakan hal yang sama saat itu, karena mereka masih belum menerima apa yang sudah direncanakan Tuhan. Harus menerima kenyataan kalau dia bukan jodoh kita memang sulit. Padahal Tuhan sudah punya rencana lain dan kita memang enggak bisa memaksa takdir, kalau memang bukan jodoh ya pasti akan berakhir.
Namun, banyak yang lupa diri sampai-sampai rela untuk melakukan apa saja demi dia. Demi memperbaiki hubungan kamu dan dia. Entah ganti cara berpakaian, cara dandan, bahkan sampai ganti kepribadian supaya bisa pas dengan kriteria idaman dia. Stop, girl. Masalahnya itu bukan di kamu. Dia memang bukan untuk kamu, terima. Jangan sampai kamu rela menjadi orang lain karena kamu merasa kamu tidak cukup untuk dia. Kamu sudah dilahirkan sempurna tetapi bisa jadi kamu belum menyadarinya. Seseorang yang sudah disiapkan oleh Tuhan untuk kamu, akan mencintai kamu karena kamu. Dia akan menerima kamu apa adanya, dia tidak akan memaksamu untuk berubah. Karena kamu saja, itu cukup untuknya.
Andira W.
Bandung, 23 Januari 2019.
681 notes
·
View notes
Text
Gagal Move On Lagi.
Aku sudah berniat pamit
Ternyata kau bertamu lagi
Haruskah aku acuh? Tidak, tamu yang begitu harus di hormati
Tapi hati ini
Selalu menghakimi
Gagal move on lagi.
0 notes
Text
Untukmu yang sedang berputus asa
Untukmu yang sudah berusaha keras tetapi tidak pernah membuahkan hasil, bersabarlah.
Izinkan hidup untuk memberimu pemahaman, bahwa mendapatkan tidak hanya soal memenangkan apa yang ingin kamu raih. Tetapi menerima apa yang sudah ada, merawat yang bahkan sebetulnya tidak pernah kamu minta.
Untukmu yang sudah memberikan yang terbaik tetapi tidak pernah sekalipun dihargai, berbesar hatilah.
Izinkan hidup untuk memberimu pengertian, bahwa berbuat kebaiakan tidak selalu diterima dengan balasan yang sama. Tetapi mengikhlaskan apa yang memang sudah selayaknya kamu berikan.
Untukmu yang sudah berjuang sekuat tenaga tetapi tidak pernah merasakan manisnya berhasil, terimalah.
Izinkan hidup untuk memberimu pelajaran, bahwa setiap lompatan tidak selalu membawamu ke tempat yang lebih tinggi. Tetapi menyadarkanmu bahwa tempat terbaikmu adalah tempat yang kamu pijak sekarang.
Untukmu yang sudah melakukan segala upaya tetapi tak kunjung menemukan apa yang kamu cari, berdamailah. Waktumu bukan sekarang, perjalananmu belum selesai. —ibnufir
732 notes
·
View notes
Text
Seks Bebas Bukan Amanat Reformasi
Gimana ya, paham sih sebenernya karena demonstrasi hari ini lintas spektrum dan pemikiran. Banyak macem orang. Bisa jadi sebagian orang fokus ke isu yang satu dan sebagian lagi fokus ke isu yang lain.
Namun, sebelum gerakan moral ini semakin jauh melangkah, tulisan ini cuma ingin sekadar mengingatkan. Kalau semangatnya adalah #TuntaskanReformasi, maka mahasiswa tak sepatutnya memasukkan 'seks bebas' ke dalam agendanya.
Ada 6 amanat reformasi yang disepakati.
Adili Soeharto dan kroni-kroninya.
Cabut dwifungsi ABRI.
Hapuskan budaya KKN.
Otonomi daerah seluas-luasnya.
Amandemen UUD 1945.
Tegakkan supremasi hukum dan budaya demokrasi.
Reformasi tidak mengamanatkan seks bebas.
Jangan pakai standar ganda, Bro. Korupsi ditentang karena merugikan negara. Sementara zina yang merusak tatanan masyarakat, malah dibela. Gak semua orang bisa korupsi, karena gak semua orang punya wewenang. Tapi semua orang bisa zina karena semua punya alat kelamin. Koruptor keenakan karema korupsi. Pezina juga keenakan karena zina. Apa gak sama aja seremnya?
Lantas dimana pijakan narasi dalam spandukmu itu? Ayo pimpinan-pimpinan mahasiswa yang masih jernih moral dan pikirannya (yang udah rusak, silakan abaikan pesan ini), lebih waspada dan perbaiki narasi. Saya yakin, banyak yang kecolongan. Mungkin niatnya sarkas atau ngelucu, tapi kebablasan.
Gak lucu juga kalau kiprah kalian hari ini berkontribusi pada aborsi janin atau lahirnya anak-anak hasil perzinahan di masa depan. Negeri ini butuh patriot, bukan pezina yang nurutin hawa nafsu.
Maksiat yang dilakukan sembunyi-sembunyi dan penuh rasa malu berpeluang besar untuk diampuni. Sebaliknya, maksiat yang dilakukan, dikampanyekan, dan dibela tanpa rasa malu berpotensi besar untuk diadzab di dunia. (Abaikan kalau kamu udah gak percaya tuhan dan agama)
Gak usah bawa-bawa tuhan dan agama, mas.
Pancasila dan UUD 1945 juga bawa-bawa tuhan dan agama. Ubah dulu konstitusi kita kalau mau saya gak bawa-bawa tuhan dan agama. Saya NKRI, saya Pancasila. Kamu?
Jakarta | Taufik Aulia
1K notes
·
View notes